• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 15 FEBRUARI 2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I SUPADIO PONTIANAK

Jl. Adi Sucipto KM. 17 Bandara Supadio Pontianak Telp. 0561 – 721142 Fax. 0561 – 6727520 Kode Pos 78391 Email : stamet.supadio@bmkg.go.id

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT

TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

I. INFORMASI KEJADIAN HUJAN LEBAT

LOKASI Kota Pontianak dan kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat TANGGAL 15 Februari 2017

DAMPAK 1. Beberapa ruas jalan di kota Pontianak terendam banjir setinggi 10 s/d 50 cm

2. Beberapa sekolah seperti SD Mujahidin diliburkan akibat banjir 3. Hanyutnya bocah terbawa aliran sungai yang deras pada saat terjadinya hujan di sungai Kapuas Teluk Barak, Putussibau, Kab.

Kapuashulu Dokumentasi kejadian

Source:

http://pontianak.tribunnews.com/2017/02/15/banjir-rendam-rumah-warga-di-jalan-surya-pontianak http://www.pontianakpost.co.id/pontianak-diguyur-hujan-lebat-beberapa-wilayah-pontianak-banjir

http://pontianak.tribunnews.com/2017/02/15/breaking-news-pencarian-bocah-tenggelam-di-sungai- kapuas-dihentikan-sementara

http://pontianak.tribunnews.com/2017/02/16/akibat-banjir-pontianak-sd-mujahidin-diliburkan

(2)

II. DATA PENGAMATAN PADA STASIUN METEOROLGI

Stasiun / Pos Hujan Curah Hujan Terukur (mm) 15 Februari 2017 Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak

Stasiun Maritim Pontianak Stasiun Klimatologi Mempawah Stasiun Meteorologi Pangsuma Kapuas Hulu

22.6 mm 130.6 mm

27.9 mm 152.7 mm Sumber : Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak

III. ANALISA METEOROLOGI

INDIKATOR KETERANGAN

1. Analisa Global - Pantauan ENSO (El Nino Southern Oscillation) bulan Februari 2017 berada pada nilai Normal (Lampiran gambar.1)

- Pantauan MJO (Madden Julian Oscillation) berada di kuadran 8 (wilayah Bumi bagian Barat), hal ini mengindikasikan bahwa pada saat kejadian faktor MJO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan awan di wilayah Indonesia, khususnya Kalimantan Barat (Lampiran gambar.2)

- Pantauan Suhu Muka Laut di sekitar perairan Kalbar berkisar antara 29°C - 30°C (Lampiran gambar 3) dan Anomali Suhu Muka Laut berkisar 0 - (+) 1,00C (Lampiran gambar 4). Kondisi Suhu Muka Laut yang hangat dan Anomali Suhu Muka Laut Positif berpengaruh pada peningkatan suplai uap air yang cukup signifikan di wilayah Kalbar.

2. Analisa Synoptik - Tidak terdapat siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia (Lampiran gambar.5).

- Data analisis gradien angin pada jam 00.00 utc dan 12.00 utc menunjukkan adanya pola angin masuk di sekitar Kalbar, sehingga membentuk pola belokan angin di Kalbar yang biasa disebut dengan shearline serta membentuk pola konvergensi di sekitar wilayah pesisir Kalimantan Barat bagian utara hingga ke selatan, mengakibatkan memicu terbentuknya pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disekitar wilayah yang dilaluinya (Lampiran gambar.5).

- Data analisis medan tekanan tanggal 15 Februari 2017 menunjukkan adanya lima daerah bertekanan rendah (Low Pressure) disebelah selatan khatulistiwa, hal ini mengindikasikan pergerakan massa udara bertiup dari arah BBU menuju ke BBS.

Sementara itu, tekanan udara di wilayah Kalimantan Barat berkisar 1012 hPa (Lampiran gambar 6).

- Berdasarkan analisa udara atas (Sounding) di Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, pada tanggal 14 Februari 2017 jam 12.00 UTC terlihat bahwa pada lapisan sekitar 850 mb, garis suhu dan garis titik embun saling berdekatan, demikian pula terjadi pada tanggal 15 Februari 2015 jam 00.00 UTC, hal ini sangat mendukung pembentukan awan-awan konvektif serta berpotensi terjadinya

(3)

cuaca buruk.

Jika melihat nilai CAPE yang bernilai masing-masing diatas 1000 menandakan bahwa energi untuk proses konvektif cukup kuat.

Demikian pula dengan indeks labilitasnya baik nilai KI ≥ 34, LI ≥ -1 menandakan mendukung potensi terjadinya cuaca buruk (Lampiran gambar 7).

- Berdasarkan data pengamatan permukaan(synoptik) antara lain Stamet Supadio Pontianak, Stamar Pontianak, Staklim mempawah, Stamet Pangsuma Kapuashulu serta data-data pos diwilayah Kalimantan Barat jumlah curah hujan terukur selama 24 jam pada tanggal 15 Februari 2017, curah hujan tertinggi terjadi di Kota Pontianak (Stamar Pontianak) dan Kab. KapuasHulu (Stamet Pangsuma) masing-masing sebesar 130.6 mm dan 152.7 mm (Tabel data pengamatan data pada Stamet dan pos hujan). Jumlah curah hujan tersebut termasuk kategori HUJAN SANGAT LEBAT.

Data akumulasi sebaran curah hujan dari tiap-tiap pos hujan di Kalimantan Barat juga menunjukkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi di Kota Pontianak dan kabupaten Kapuashulu (Lampiran gambar 8).

3. Citra Satelit Cuaca

- Berdasarkan citra satelit cuaca mulai tanggal 15 Februari 2017 pukul 14.00 hingga tanggal 15 Februari 2017 pukul 23.00 WIB (Lampiran gambar.10a - 10b) menunjukkan sekitar pukul 14.00 WIB dilokasi Kota Pontianak terlihat adanya liputan awan jenis Cumulonimbus (warna merah) yang menutupi wilayah tersebut dengan suhu puncak awan mencapai -50°C. Kondisi ini semakin meningkat terlihat dari suhu puncak awan yang semakin mendingin pada pukul 17.00 Wib yang mencapai -76.6°C (Lampiran gambar 11). Kondisi awan dengan suhu puncak awan diatas -50.0°C ini terpantau secara terus menerus hingga pukul 22.00 Wib. Dengan suhu puncak awan yang cukup dingin dan durasi kejadian yang cukup lama hal ini mengindikasikan di sekitar lokasi kejadian (Kota Pontianak) terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat.

Sementara itu, berdasarkan citra satelit cuaca mulai tanggal 15 Februari 2017 pukul 20.00 WIB hingga tanggal 16 Februari 2017 pukul 05.00 WIB menunjukkan dilokasi sekitar Kabupaten Kapuas Hulu terlihat adanya liputan awan jenis Cumulonimbus (warna merah) yang menutupi wilayah tersebut dengan suhu puncak awan mencapai -76.6°C (Lampiran gambar 11). Kondisi awan dengan suhu puncak awan diatas -50.0°C ini terpantau secara terus menerus hingga tanggal 16 Februari 2017 pukul 05.00 Wib.

Dengan suhu puncak awan yang cukup dingin dan durasi kejadian yang cukup lama hal ini mengindikasikan di sekitar lokasi kejadian (Kabupaten Kapuas Hulu) terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat.

(4)

IV. KESIMPULAN

- Telah terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kapuas Hulu, yang mengakibatkan beberapa tempat dan jalan di kota Pontianak terendam banjir sedangkan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu dengan adanya kejadian hanyutnya seorang anak kecil terbawa aliran sungai yang cukup deras menyulitkan upaya pencarian oleh Tim SAR karena hujan lebat berlangsung (Sumber : Tribun Pontianak dan Pontianak Post).

- Data pengamatan curah hujan di stasiun meteorologi Maritim Pontianak dan Stasiun Meteorologi Pangsuma, Kapuas Hulu menunjukkan curah hujan pada tanggal 15 Februari 2017 tercatat masing-masing 103.6 mm dan 152.7 mm Hujan ini termasuk kriteria hujan lebat.

- Faktor skala global yang dominan pada kejadian hujan lebat ini adalah suhu muka laut yang masih hangat yaitu 29°C - 30°C didukung anomali suhu muka laut yang bernilai positif berpengaruh pada peningkatan suplai uap air yang cukup signifikan di wilayah Kalimantan Barat, sehingga hal ini dapat menyebabkan pembentukan awan-awan konvektif yang cukup signifikan.

- Faktor skala synoptik yang ikut mendukung antara lain adanya aliran massa udara dari wilayah Bumi Bagian Utara (BBU) ke wilayah Bumi Bagian Selatan (BBS) mengkibatkan terjadinya daerah belokan angin (shearline) di wilayah Kalimantan Barat, hal ini berpotensi memicu pertumbuhan awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Kalimantan Barat. Selain itu, keadaan udara yang cukup labil ikut mendukung potensi terjadinya cuaca buruk.

- Terlihat pada citra satelit cuaca pada tanggal 15 Februari 2017 pukul 14.00 WIB hingga tanggal 16 Februari 2017 pukul 05.00 WIB di sekitar kedua lokasi kejadian (Kota Pontianak dan Kabupaten Kapuas Hulu) terlihat adanya liputan awan jenis Cumulonimbus dengan suhu puncak awan menunjukkan suhunya mencapai hingga -76.6oC, ini menunjukkan cukup kuatnya awan yang terbentuk sehingga awan tersebut berlangsung lama dan dalam wilayah yang luas. Cukup lama dan luasnya wilayah awan jenis Cumulonimbus yang terjadi mengindikasikan penyebab terjadinya hujan lebat yang mengakibatkan terjadinya banjir di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kapuashulu.

V. PROSPEK KE DEPAN

Prakiraan cuaca 1 Minggu ke depan sebagian besar wilayah Kalbar secara umum berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat. Potensi hujan sedang hingga lebat akan terjadi di Kab./Kota : Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu yang disertai potensi angin kencang dengan durasi singkat (Lampiran gambar 11).

(5)

VI. INFORMASI PERINGATAN DINI

Waktu Isi

14.00 Wib Peringatan Dini Cuaca Kalbar Tgl 15 Februari 2017 pukul 14.00 WIB.

Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat disertai kilat/ petir pada pukul 14.30 Wib di sebagian wilayah Kab./ Kota: Mempawah, Kubu Raya, Sambas, Bengkayang, Sintang dan dapat meluas ke wilayah Kab./

Kota: Singkawang, Landak, Pontianak, Kayong Utara, Ketapang, Kapuas Hulu, Melawi, dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.

Prakirawan - Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak

17.00 Wib Update Peringatan Dini Cuaca Kalbar Tgl 15 Februari 2017 pukul 17.00 WIB. Masih terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat disertai kilat/ petir di wilayah Kab./ Kota: Mempawah, Kubu Raya, Sambas, Bengkayang, Singkawang, Landak, Pontianak, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi dan dapat meluas ke wilayah Kab./ Kota:Sanggau Sekadau, Ketapang, dan sekitarnya.

Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 19.00 WIB.

Prakirawan - Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak

Mengetahui,

Kasi Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Supadio

Pontianak

TTD

SRI NINGSIH

NIP. 19621102 198303 2 001

Pontianak, 17 Februari 2017 Prakirawan,

1. Dina Ike Ayu Mardiningtyas NIP. 19850322 200701 2 004

2. Sutikno

NIP. 19850304 200801 1 007 3. Ade Supriyatna

NIP. 19911010 200911 1 002

(6)

LAMPIRAN

Gambar.1 Observasi dan Prediksi ENSO Gambar.2 Monitoring MJO Sumber : www.bmkg.go.id Sumber : www.bom.gov.au

Gambar.3 SST indeks Analysis Gambar.4 SST indeks Anomaly Sumber : www.bmkg.go.id Sumber : www.bmkg.go.id

Gambar.5 Monitoring Siklon Tropis Gambar.6 Analisis MSLP Sumber : http://meteo.bmkg.go.id/siklon Sumber : www.bom.gov.au

(7)

Gambar.7 Analisa angin gradien tanggal 15 Februari 2017 jam 00.00 UTC dan 12.00 UTC (Sumber : www.bmkg.go.id)

Gambar.8a. Analisa Udara Atas, pengamatan tanggal 14 Februari 2017 jam 12.00 UTC (Sumber : Pengamatan Radiosonde Stamet Supadio Pontianak)

(8)

Gambar.8b. Analisa udara atas, pengamatan tanggal 15 Februari 2017 jam 00.00 UTC (Sumber : Pengamatan Radiosonde Stamet Supadio Pontianak)

Gambar.9 Akumulasi curah hujan harian propinsi Kalimantan Barat tanggal 15 Februari 2017 (Sumber:Pengolahan data Staklim Mempawah)

(9)

Gambar.10a. Citra satelit Himawari tanggal 15 Februari 2017 pukul 14.00 - 20.00 wib

Kota Pontianak

Kota Pontianak

Kota Pontianak Kota Pontianak

Kota Pontianak

Kab. Kapuashulu

(10)

Kota Pontianak Kota Pontianak

Kab. Kapuashulu Kab. Kapuashulu

Kab. Kapuashulu Kab. Kapuashulu Kab. Kapuashulu

Kota Pontianak

Kab. Kapuashulu

(11)

Gambar.10b. Citra satelit Himawari tanggal 15 Februari 2017 pukul 21.00 wib hingga tanggal 16 februari 2017 pukul 01.00 wib

Gambar.10c. Citra satelit Himawari tanggal 16 Februari 2017 pukul 02.00 - 05.00 wib

Kab. Kapuashulu Kab. Kapuashulu

Kab. Kapuashulu Kab. Kapuashulu

(12)

(a) Kota Pontianak (b) Kab. Kapuashulu

Gambar.11 Suhu puncak awan

Gambar.12 Prospek satu minggu ke depan

Referensi

Dokumen terkait

Tidak benar, bahwa sistem bilangan biner digunakan dalam sistem digital atau sistem digital hanya dapat mengasumsikan nilai yang berlainan.. Sistem bilangan biner tidak digunakan

Iluminasi pada naskah Serat Ambiya Skriptorium HB V mengandung makna simbolis, yaitu: (1) visualisasi simbolis berkaitan dengan kisah dalam teks; (2) gerbang

a. Buku panduan media bimbingan etika bergaul adalah 95% yang dapat dikategorikan sangat baik dan tidak perlu revisi. Tingkat kegunaan media bimbingan etika bergaul adalah

Ada beberapa laporan dalam sistem ini yang dapat dicetak yaitu laporan data pasien, laporan data operator yang bertugas memasukkan data pasien, laporan data

DAS Blorong merupakan Daerah Aliran Sungai yang melintasi 2 kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Kendal dan Kabupaten Kota Semarang. Perubahan penggunaan DAS Blorong, dimana

struktured query language (SQL) retreival database dengan perbandingan database management system (DBMS) oracle dan MySQL, agar dapat mempercepat proses

Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang

Ruang lingkup kegiatan di dal am MSP ini meli p uti program-program sebagai berikut: 1) Manajemen Rantai Pasok: Memperkuat sistem program HIV/AID S Depkes. 2)