• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan fase dari program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan fase dari program"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kuntribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani adalah program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran,yaitu psikomotor, kognitif dan efektif.

Permainan futsal merupakan salah satu materinya, futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat merak di Indonesia, baik di Jakarta maupun di daerah. Permainan ini di lakukan oleh lima pemain di tiap tim, berbeda dengan sepak bola yang jumlah pemainnya sebelas orang tiap tim berbeda ukuran lapangan dan bolanya pun lebih kecil dibandingakan ukuran lapangan sepak bola. .Menurut Abdulhaq (dalam Robbaniy, 2007:21-22) futsal merupakan permainan sepak bola yang dimainkan oleh empat pemain di tambah satu orang yang bertugas sebagai penjaga gawang, ukuran gawang dan lapangan yang digunakan juga relative lebih kecil dari yang digunakan dalam permainan sepak bola. Jadi futsal adalah permainan yang dimainkan oleh lima orang satu kiper per tim lain cadangan

(2)

tujuannya untuk mencetak gol kegawang lawan dan menahan pertahanannya sendiri supaya tidak kebobolan.

Mengenai ukuran lapangan futsal dan peraturan resmi permainan futsal berdasarkan peraturan FIFA ukuran: panjang 25-42m x lebar 15-25m, garis batas: garis selebar 8cm, yakni garis sentuh disisi, garis gawang di ujung-ujung dan garis melintang di tengah lapangan, Lingkaran tengah: berdiameter 6m, daerah finalti: busur berukuran 6m dari setiap pos, garis finalti: 6m dari titik tengah garis gawang, Garis finalti ke dua: 10m dari titik tengah garis gawang, Zona pergantian: daerah 6m (3m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan, Gawang: timggi 2m x lebar 3m, ukuran bola: no.4, Keliling:

62-64cm, berat: 390-430gram, Lambungan: 55-65cm pada pantulan pertama, Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yang tidak berbahaya).

Di samping itu, di futsal juga mempelajari bermain lebih akurat dalam hal teknik bermain, seperti teknik passing, control(pakai sol sepatu), dribling dan shoting. Dan teknik- teknik dasar inilah permainan futsal dan sepak bola di bentuk. Permainan futsal ini banyak di minati oleh kalangan anak muda dan sudah masuk dalam dunia pendidikan sebagai penunjang prestasi siswa di dalam kegiatan ekstrakurikuler. Aktivitas ekstrakurikuler merupakan kesempatan bagi anak untuk memenuhi minat dan bakatnya masing-masing (Ateng, 1992:119). Sedangkan menurut Tri Ani Hastuti(2008:63) berpendapat bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam mata pelajaran tujuannya yaitu mengembangkan minat siswa serta menyarlukan bakatnya dalam cabang yang di minati siswa tersebut.

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam mata pelajaran tujuannya yaitu untuk mengembangkan minat siswa serta menyalurkan bakatnya dalam

(3)

cabang olahraga yang diminatinya. Kegiatan ekstrakurikuler Futsal merupakan salah satu ekstra yangada di SMA Negeri 1 Arjasa Kangean. Permainan futsal merupakan olahraga baru yang terjadi di pulau Kangean termasuk dalam sekolah SMAN 1 Arjasa, dimana para siswa masih terkejut dengan permainan tersebut. Sedikit sekali dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini dikarenakan olahraga baru yang harus dipahami oleh peserta didik SMAN 1 Arjasa Kangean. Siswa SMAN 1 Arjasa Kangean tidak memiliki motivasi dalam olahraga baru yang ada di sekolah, karena hal tersebut menjadi kendala atau minimnya yang mengikuti olahraga futsal tersebut.

Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “movere” yang mengandung arti “to move.” Jadi motivasi berarti menggerakkan atau mendorong untuk bergerak. Ketika pelatih

mengeluh karena atletnya tidak termotivasi untuk berlatih, atlet itu harus dibantu pelatih untuk menggerakkan dan meningkatkan motivasinya (Anshel,1990:100).Sedangkan menurut Oemar Hamalik(2013:158) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Berarti motivasi adalah mendorong peserta didik agar mampu mengembangkan bakatnya supaya bisa mencapai prestasi yang lebih baik.

Motivasi mempunyai dua fungsi yaitu fungsi intrinsik dan fungsi ekstrinsik:

motivasi intrinsik sangat menetukan atlet dalam memutuskan dirinya untuk berpartisipasi dalam olahraga yang di minatinya. Harsono (1988:251) menjelaskan bahwa motivasi intrinsik berfungsi karena adanya dorngan-dorongan yang berasal dari dalam diri individu sendiri.

Sedangakan Anshel (1990: 107) mengatakan seseorang akan termotivasi secara intrinsik untuk terlibat dalam sebuah aktivitas ketika mereka merasa nyaman dan ingin kompeten. Jadi motivasi intrinsi adalah dorongan yang ada pada diri sendiri sehingga menimbulkan semangat

(4)

untuk terlibat dalam aktivitas yang diminatinya. Contoh siswa SD sangat suka bermain futsal menurutnya kalo bermain futsal itu asyik.

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya faktor luar yang memengaruhi dirinya. Vallerand (2003: 2) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik mengaplikasikan bahwa atlet memiliki keterkaita dengan olahraga bukan karena kesenangan tetapi hasil (outcome) eksternal yang dihasilkan dari pertisipasinya tersebut. Selain itu, Anshal (1990: 107) menjelaskan bahwa keinginan untuk melakukan sesuatu karena antisipasi dari faktor eksternal seperti uang dan tropi. Jadi motivasi ekstrinsik dorongan yang timbul dari foktor luar bukan dari diri sendiri sehinggal menimbulkan rasa percaya diri. Contoh andi ikut futsal karna ada dukungan dari orang tua hingga dia berhasil masuk ke tim jawa timur.

Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.Motivasi mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar dapat mencapai tujuan yang ingin di capainya, motivasi dapat menumbuhkan rasa percaya diri, dan meyakini bahwa semua dapat diraih dengan motivasi yang tinggi.

Motivasi peserta kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 1 Arjasa Kangean dalam mengikuti ekstrakurikuler tersebut belum diketahui, lebih banyak siswa yang memilih mengikuti ekstrakurikuler sepak bola karena banyak siswa yang belum tau peraturan futsal.

Perlu adanya penjelasan sehingga peserta didik SMA Negeri 1 Arjasa Kangean memahami tentang permainan futsal. Dalam pengamatan sementara bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 1 Arjasa Kangean belum maksimal dan belum memenuhi target yang diinginkan, itu dapat dilihat dari jumlah peserta, pelaksanaan serta antusiasme peserta ekstrakurikuler futsal.Alasan Peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Arjasa Kangean

(5)

karena Peneliti pernah belajar disana sehingga diharapkan lebih mudah dalam melakukan perijinan pelaksanaan penelitian ini, serta mencari permasalahan yang terjadi pada motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal. Selain itu Peneliti ingin melakukan pengembangan sekolah khususnya dalam bidang ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Arjasa Kangean.

Mengingat belum diketahuinya motivasi siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler futsal di karenakan banyak siswa yang tidak tau tentang aturan-aturan serta tata cara bermain yang baik dan benar sehingga siswa lebih memilih mengikuti cabang olahraga yang lain diantaranya: pencak silat, volly, basket dan sepak bola yang lebih banyak di minati.

Dari uraian latar belakang di atas Peneliti ingin mengetahui seberapa besar motivasi siswa SMA Negeri 1 Arjasa Kangean dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler khususnya cabang olahraga futsal. Sehingga Peneliti memilih judul „„MOTIVASI SISWA DALAM DALAM MENGIKUTI EKTRAKULEKULER FUTSAL DI SMAN 1 ARJASA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada di SMAN 1 Arjasa Kangean, diantaranya:

1. Peserta ekstrakurikuler futsal masih belum paham tentang aturan dan cara bermain futsal.

2. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler futsal belum maksimal.

3. Motiva sisiswa SMA Negeri 1 Arjasa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler belum diketahui

(6)

C. Batasan Masalah

Dari permasalahan yang ada di atas tidak semuanya dijadikan masalah dalam penelitian ini. Oleh karena itu hanya dibatasi pada permasalahan motivasi siswa SMAN 1 Arjasa Kangean dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal di sekolah dan hanya pada siswa tahun pelajaran 2019-2020.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah di atas, peniliti merumuskan masalah penilitian ini yaitu:

1. Bagaimana Motivasi Siswa dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal di SMAN 1 Arjasa Kangean Tahun Pelajaran 2019-2020?

2. Seberapa besar motivasi siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler futsal?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Motivasi Siswa dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal di SMAN 1 Arjasa Kangean Tahun Pelajaran 2019-2020.

2. Untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler futsal.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang di harapkan dapat menambah motivasi bagi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal di sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler berjalan seperti yang diharapkan dalam upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi siswa dalam bidang olahraga futsal

(7)

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti.

Sebagai tambahan ilmu bagi peniliti dalam membuat karya ilmiah dan mempraktekkan ilmu yang telah di pelajari selama perkuliahan serta untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 1 Arjasa kangean

b. Bagi siswa

Akan menjadi informasi dan koreksi untuk meningkatkan motivasinya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal.

c. Bagi Guru

Akan menjadi pedoman dam acuan dalam meningkatkan motivasi siswa khususnya peserta ekstrakurikuler futsal agar pelaksanaan ekstrakurikuler menjadi maksimal.

d. Bagisekolah

Hasil penilitian ini dapat di jadikan pedoman dan pertimbangan bagi sekolah untuk dapat mengembangkan pendekatan ekstrakurikuler futsal

e. Bagi pelatih

Hasil penelitian ini dapat di jadikan acuan bagi para pelatih dan Pembina olahraga futsal

(8)

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari timbulnya masalah penafsiran maka peniliti memberikan definisi tentang judul penilitian

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah masukan yang diberikan oleh pelatih kepada peserta didik agar mampu mengembangkan bakatnya sehingga bisa mencapai prestasi yang lebih baik.

2. Pengertian Futsal

Futsal adalah permainan yang di lakukan didalam ruangan, dimana setiap tim ada lima pemain lain cadangan, tujuannya yaitu untuk mencetak gol ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri supaya tidak kebobolan

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

kesehatan, dan rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Andi Ihsan dan Benny Badaru). Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui

Analisis pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA dan Kualitas Aktiva Produktif terhadap perubahan laba pada bank umum di Indonesia.. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan

Pokok penelitian ini adalah pada kajian untuk mengetahui apakah : (1) Net Profit Margin, Cash Ratio dan Capital Adequacy Ratio secara bersama-sama maupun secara parsial

“Sistem Pendukung Keputusan Pemi lihan Siswa Kelas Unggulan Pada SMA Negeri 1 Sei Rampah Menggunakan Metode Topsis”.. Prodi Teknik Informatika, STIMIK Budidarma

dan/atau Pemerintah Daerah berkoordinasi untuk melakukan pengawasan terhadap Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal yang memiliki sertifikat dan/atau

Supaya Ammonia dapat ditangkap secara maksimal, maka sebaiknya ujung alat destilasi ini tercelup semua ke dalam larutan asam standar, sehingga dapat ditentukan jumlah protein yang

Hidup Sehat Dengan Makanan Kaya Serat.. Budi Daya Dan Pengaturan Sayuran

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui apakah kadar parasetamol dalam sediaan sirup memenuhi persyaratan kadar yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.  Rizky

Gambar 1.1 Penilaian Reputasi perusahaan Sebagai GCG 6 Gambar 1.2 Citra PT.ASKES (persero) berdasarkan survey

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dalam intensi pembelian Samsung smart

 Membuat tanggapan tertulis tentang keunikan gagasan, corak ragam hias, bahan dasar dan teknik karya seni Tekstil nusantara.. Tes

ada 3% peserta askes yang memiliki anggapan bahwa citra dari perusahaan ini. masih dikatakan sangat

Pengumpulan data dilakukan melalui skala model likert, yang meliputi skala sikap terhadap Samsung smart TV, norma subjektif terhadap Samsung smart TV, persepsi

Bimbingan agama Islam di Majlis Taklim Al-Hidayah Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendaldilaksanakan seminggu dua kali, yaitu setiap hari Rabu Kliwon dan Rabu

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan kadar gula darah (KGD) pada responden yang melakukan olahraga aerobik dengan

Adapun peningkatan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat terlihat dari beberapa indikator yaitu siswa mampu mengumpulkan tugas tepat waktu, siswa secara

TRADISI HAJAT LEMBUR AMPIH PARE DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MEMBUAT MODEL PELESTARIAN TRADISI LISAN PADA MASYARAKAT.. Universitas

Penelitian lain yang erat kaitannya dengan penelitian tradisi hajat lembur ampih pare dilakukan oleh Isnendes (2013) yang mengupas struktur dan fungsi upacara ngalaksa

Untuk memperoleh tegangan yang konstan dengan beban yang variabel diperlukan pengaturan arus medan sehingga diperoleh besar fluks yang sesuai dengan tingkat pembebanan. Metode

Penelitian ini mengadopsi model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLane untuk mengukur kesuksesan sistem informasi perhotelan tetapi model konsep pada penelitian ini