• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORITIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Definisi Jurnalistik

Diartikan sebagai aktivitas yang berkaitan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Jurnalistik bukanlah pers dan tidak juga media massa. Jurnalistik adalah aktivitas menguatkan pers dan media massa dalam cara kerja dan pengakuan eksistensinya dengan baik ( Haris Sumadiria,2008). Sedangkan dalam kamus jurnalistiknya diartikan sebagai aktivitas untuk menyiapkan, mengedit, menulis untuk koran , majalah, dan lain sebagainya

Secara garis besar adalah aktifitas menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan memperluas berita melalui media secara berkala untuk masyarakat seluas-luasnya dan secepat-cepatnya. Dalam KBBI, jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran, jurnalistik menyangkut alat-alat elektronik sebagai media untuk mengolah dan menyiarkan berita melalui koran, radio, dan televisi.

2.1.1 Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kecerdasan mengarang yang memberikan kabar kepada masyarakat.

2.1.2 Menurut F. Frasir Bond dalam An introduction to journalism (1961:1), menoreh : Jurnalistik adalah segenap bentuk yang menuliskan berita dan ulasan tentang berita sampai pada kelompok.

2.2 Definisi Media Massa Online

Media massa online adalah alat untuk memberikan informasi yang berhubungan langsung dengan khalayak umum secara online, menurut Leksikon Komunikasi. Sedangkan menurut Cangara, media adalah alat yang digunakan untuk memberikan informasi dari komunikator kepada masyarakat luas, sedangkan pengertian media massa adalah penyajian pesan dengan menggunakan sarana- sarana komunikasi seperti koran, radio, televisi, film, dan internet (Canggara, 2010:123,126).

Sebagai fungsi forum, di sini media massa menjadi ruang diskusi. Dalam memutuskan sesuatu yang harus dilakukan untuk menghadapi suatu tantangan, masyarakat memerlukan bentuk komunikasi sebagai suatu musyawarah untuk

(2)

mencapai mufakat. Untuk mencapai kata sepakat masyarakat tradisional menggunakan cara dengan pembicaraan langsung, sedangkan pada masyarakat modern diskusi untuk mencapai kata sepakat dilakukan melalui media massa.

Media massa online berfungsi juga untuk menyampaikan / meneruskan peninggalan sosial, yaitu yang artinya media massa dapat meneruskan nilai – nilai, norma, kebudayaan, dan lainnya dari orang ke orang , bahkan dari satu generasi ke generasi yang lain. Fungsi terakhir adalah fungsi sumber hiburan. Gery Steiner (dalam Rivers, William L et al, 2008: 34- 35). Ia menegaskan bahwa fungsi hiburan ternyata bukan saja hanya menyenangkan, tetapi juga bisa mendidik. Adapun menurut Abrar (2011: 27), cara yang dilakukan media untuk menghibur khalayak adalah seperti menampilkan cerita fiksi.

2.3 Definisi Surat Kabar

Surat kabar merupakan salah satu alat media massa yang dapat digunakan untuk menyajikan pesan atau informasi. Surat kabar merupakan salah satu media massa tertua, karena media ini telah ada sebelum adanya televisi, internet, dan radio. Surat kabar memberikan informasi-informasi yang berupa fakta dari segala aspek dalam negeri maupun luar negeri.

Namun surat kabar memiliki keterbatasan dalam menyajikan informasi, surat kabar hanya bisa dinikmati oleh orang yang melek huruf, karena didalam surat kabar hanya terdapat tulisan atau gambar. Tetapi surat kabar juga memiliki kelebihan dalam penyampaian informasi/ berita secara mendalam.

Menurut Ermanto (2005:164) surat kabar mempunyai 4 fungsi yaitu informasi, edukasi, hiburan, dan persuasive, dari empat fungsi surat kabar ini, fungsi yang paling menonjol adalah informasi, hal ini searah dengan tujuan masyarakat pembaca surat kabar yaitu keingintahuan akan peristiwa yang terjadi disekelilingnya.

2.4 Definisi Berita

Berita adalah penyajian informasi mengenai kejadian yang sedang terjadi.

Berita adalah apa yang dilakukan oleh pengguncang dan penggerak tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk mempengaruhi kehidupan anda (Kusumaningrat dan Kusumaningrat 2005: 39).

(3)

Ada beberapa komposisi berita, pertama adalah judul (headline) berita. Pada dasarnya judjul (headline) merupakan bentuk abstrak dari berita. Judul berita dibuat dalam paragraf pendek, tetapi cukup mewartakan permasalahan pokok peristiwa yang diberitakan. Headline dibuat untuk mengundang khalayak agar hendak membaca beritanya. Kedua adalah lead berita, yang merupakan sari dari berita itu. Lead merupakan informasi singkat yang berisi puncak dari peristiwa yang diberitakan. Untuk itu, lead dapat menceritakan peristiwanya sesingkat mungkin. Konstruksi ketiga dari berita adalah tubuh berita. Tubuh berita bertujuan untuk menyempurnakan dan memperjelas fakta atau data yang disajikan dalam lead.

2.5 Definisi Covid-19

1Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-Cov-2). Covid-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.1

2.6 Definisi Analisis Framing

Pertama kali yang dilihat dalam analisis framing adalah bagaimana media membangun kebenaran. Wartawan dan media lah membentuk suatu kebenaran.

Bagaimana media dalam membangun kebenaran merupakan titik persoalan didalam penelitian framing, lebih mendalam lagi adalah bagaimana media membingkai kejadian dalam komposisi tertentu. Sehingga yang menjadi hal utama bukan media memberitakan positif atau negatif suatu berita tetapi bagaimana sebuah berita dikembangkan oleh media tersebut. Lebih dalam lagi, bagaimana media membingkai peristiwa dalam bentuk khusus. Dalam pandangan komunikasi, analisis framing digunakan membedah cara-cara atau ideologi media saat membangun berita.

Secara singkat, analisis framing merupakan analisis yang dipakai untuk memahami bagaimana kebenaran dibingkai oleh media. Bagaimana media

1 diambil dari https://www.alodokter.com/covid-19 diakses pada tanggal 14 September 2020 jam 00.10

(4)

mengetahui dan memahami realitas, dan dengan cara apa kebenaran itu ditonjolkan. Dengan kata lain, analisis ini dipakai untuk melihat aspek yang ditonjolkan atau diberi penekanan oleh media (Eriyanto, 2012: 3&4). Analisis framing memiliki macam macam model analisis

a. Framing Model Murray Edelman dimana suatu pandangan tentang realitas atau tentang dunia tergantung dari bagaimana kita membingkai, membangun atau menilai realitas.

b. Framing Model Robert N. Entman digunakan untuk penggambaran proses seleksi dan menonjolkan bagian tertentu dari kebenaran oleh media.

c. Framing Model William A. Gamson, dalam pandangan Gamson, wacana media adalah unsur yang penting untuk mengerti dan memaknai pendapat umum yang sedang berkembang atau suatu isu atau suatu peristiwa (Eriyanto, 2002; 217).

d. Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, dalam bukunya

“Analisis Framing” Eriyanto mengatakan model framing yang digagas oleh Pan & Kosicki ini adalah satu model yang sering digunakan. Model ini melihat bahwa media dapat membangun bingkai dan mengemas tertentu kepada khalayak umum.

2.6.1 Analisis Framing Pan & Kosicki

Dalam analisis ini, Pan dan Kosicki melihat bahwa media dapat membangun bingkai kepada khalayak, dan bagaimana partisipan politik melakukan pemaknaan dan konstruksi atas peristiwa untuk disediakan kepada publik. Khalayak sendiri yang juga akan melakukan proses dan pemaknaan yang berbeda atas suatu isu atau peristiwa (Eriyanto, 2012: 290). Menurut Pan & Kosicki terdapat dua konsep dari framing yang berkaitan, yaitu konsep psikologi dan sosiologi. Psikologi lebih menekankan tentang bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya, bekaitan juga dengan proses dan struktur kognitif, yaitu bagaimana mengolah beberapa informasi dan ditampilkan dalam skema tertentu. Sedangkan konsep sosiologi lebih melihat bagaimana konstruksi social dan kebenaran.

2.7 Penelitian Terdahulu

(5)

N o

Nama Peneliti

Judul Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian 1 Fransisca

Desti Riasita Universitas Kristen Satya Wacana 2016

Analisis Framing Pemberitaan Terkait Kematian Aktivis Salim Kancil:

Analisis Framing di Koran Jawa Pos edisi 27 September–

10 Oktober 2015

Untuk mengetahui bagaimana koran Jawa Pos membingkai pemberitaan mengenai kematian aktivis Salim Kancil.

Penelitian kualitatif dengan menggunaka n analisis framing

Framing yang dilakukan oleh Jawa Pos terhadap berita Kematian Aktivis Salim Kancil, lebih tertuju kepada kematian aktivis

tambang yang harus lebih diperhatikan lagi. Dan berfokus

kepada

tambang illegal dan hal- hal terkaitnya adalah buruk.

2 Dini Dwi Safitri Sekolah Tinggi Ilmu Komunikas i Surabaya 2017

Framing Pemberitaan Kasus Tewasnya Mahasiswa Mapala UNISI

Untuk mengetahui bagaimana pembingkaian di detik.com dan

tribunnews.co m atas kasus tewasnya peserta Diksar The Great

Penelitian kualitatif dengan menggunaka n analisis framing

Tujuan pembentukan realitas media oleh detik.com dan

tribunnews.co m mengenai meninggalnya peserta Diksar Mapala UNISI yaitu sebagai

(6)

Camping XXXVII Mapala Unisi

usaha untuk menjelaskan kepada public mengenai kronologi peristiwa yang menyebabkan meninggalnya tiga peserta Diksar

3 Resthi Cahya Mardani Universitas Kristen Satya Wacana 2017

Persidangan Kematian Mirna Salihin dalam Bingkai Media Online:

detik.com, kompas.co m

Menjelaskan pembingkaian (framing) yang dilakukan Detik.com dan Kompas.com terhadap pemberitaan sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif

Detik.com lebih menyoroti tentang peristiwa kematian Wayan Mirna Salihin yang terjadi di café Olivier. Dan untuk Kompas.

com cenderung kepada

pembahasan Jessica Kumala Wongso

sebagai terdakwa 1. Penelitian terdahulu pertama :

Objek amatan berbeda, peneliti terdahulu objek amatannya adalah kematian aktivis Salim Kancil sedangkan peneliti akan meneliti tentang vaksin covid- 19

2. Penelitian terdahulu kedua :

(7)

Objek amatan berbeda, peneliti terdahulu objek amatan adalah kasus tewasnya mahasiswa Mapala Unisi sedangkan peneliti akan meneliti mengenai vaksin covid-19

3. Penelitian terdahulu ketiga :

Objek amatan yang berbeda, peneliti terdahulu objek amatannya adalah kasus kematian Wayan Mirna Salihin sedangkan peneliti akan meneliti mengenai vaksin covid-19

2.8 Kerangka Pikir

Sintakis Skrip Tematik

Retorik

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Headline News Berita Covid-19 Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa peniliti melihat permasalahan ini dari berita Solopos.com, surat kabar online lokal Surakarta.

Dalam penelitian ini, yang diberitakan adalah berita mengenai vaksin covid- 19. Dalam pandangan paradigma konstruktif, sebuah berita ada karena adanya buah dari kontruksi berbagai pihak terutama pihak yang ada dalam media penyusun berita tersebut.

Website Solopos.com

Berita Vaksin Covid-19

Analisis Framing Berita Vaksin Covid-19

Teori Pan & Kosicki

(8)

Dengan pandangan bahwa sebuah berita merupakan buah kontruksi, sehingga penulis ingin memahami lebih dalam tentang media ini dalam menjalankan kontruksi beritanya. Dalam penjelasan ini, peneliti ingin juga memahami bagaimana peran franing yang diutamakan oleh media ini dalam membangun berita vaksin covid-19. Dari sinilah terlihat ideologi yang dimiliki oleh Solopos.com serta realitas yang ada dalam berita – beritanya.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Headline News Berita Covid-19  Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa peniliti melihat permasalahan ini dari  berita Solopos.com, surat kabar online lokal Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat

Komunikasi massa adalah suatu kumpulan pesan-pesan atau informasi-informasi yang dikirimkan melalui sebuah alat produksi yaitu media massa, dengan maksud untuk dapat

Ketika alat-alat yang terhubung satu sama lain dan memberi informasi, serta informasi yang dibuat oleh salah satu alat dapat digunakan oleh yang lain, sistem untuk

Efek media massa adalah suatu yang timbul pada pikiran khalayak akibat adanya suatu proses penyampaian pesan melalui atau alat-alat komunikasi mekanis seperti, surat

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,

Radio sebagai media memiliki sifat yang khas yang terdiri dari kelebihan dan kelemahannya jika dibandingkan dengan media massa lain seperti, Surat Kabar, Majalah maupun

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang