i
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL
DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA
Oleh :
Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd./0016037404 (Ketua) Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si./0028087103 (Anggota) Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd./0001087504 (Anggota)
Luh Masdarini, S.Pd.,M.Pd./0021047112 (Anggota) Ni Wayan Sukerti, S.Pd.,M.Pd./0011077102 (Anggota)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 0795/023-
04.2.01/20/2012
Revisi 1, tanggal: 27 Februari 2012
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2012
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Program : Pelatihan Membuat Kreasi Benda Fungsional dari Kain Flanel untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja.
2. Ketua Pelaksana
a. Nama : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 197403162006042001
d. Disiplin ilmu : Tata Busana
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda TKI /IIIb f. Jabatan : Asisten Ahli
g. Fakultas/Jurusan : PKK/Tata Busana h. Alamat Kantor : Jalan Udayana Singaraja i. Telp/Faks/E-mail :
j. Alamat rumah : Jalan Srikandi gang Nangka Sambangan k. Telp/Faks/E-mail : 08523180194/ [email protected] 3. Jumlah Anggota Pelaksana : 4 Orang
4. Lokasi Kegiatan :
a. Nama Sekolah : SLB Bagian B Singaraja
b. Kecamatan : Buleleng
c. Kabupaten : Buleleng
d. Propinsi : Bali
5. Jumlah Biaya Kegiatan : Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah) 6. Lama Kegiatan : 6 Bulan
Singaraja, 21 Oktober 2012 Mengetahui :
Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan Ketua Pelaksana,
Dra.I Dewa Ayu Made Budhyani,M.Pd. Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0026016505 NIDN.0016037404
Menyetujui:
Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha,
Prof.Dr.Ketut Suma,M.S.
NIDN.0001015913
iii
PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL
DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA
Oleh
Made Diah Angendari, dkk RINGKASAN
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatikan membuat kreasi benda funsioanal menggunakan kain flanel yang siap dijual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha dan untuk mengetahui tanggapan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B terhadap pelatihan pembuatan kreasi benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha.
Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi langsung dipraktekkan oleh peserta, serta tanya jawab.
Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang kreasi produk fungsional dan kain flanel, yaitu meliputi sejarah kain flannel, kegunaan kain flannel, macam-macam kain flannel. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku kain flnnel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk fungsional. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang melibatkan siswi SD, SMP dan SMA sebagai subyek sasaran.
Hasil pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flannel dapat dinyatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari: (1) Kehadiran peserta sesuai dengan target yaitu 92% (20 dari 22 siswa) (2) hasil pelatihan dinyatakan sangat baik sesuai dengan analisis rubrik penilaian kinerja. (3) Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang dilihat dari keseriusan mengikuti pelatihan, banyaknya produk yang dibuat dan mencoba membuat produk dengan kresai masing-masing.
Kata Kunci: benda fungsional, kain flanel, wirausaha
iv
PRAKATA
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang dilimpahkan, sehingga pelaksanaan pengabdian masyarakat yang berjudul “Pelatihan Membuat Kreasi Benda Fungsional dari Kain Flanel untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja” dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Terselenggaranya kegiatan masyarakat ini berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, atas kesempatan serta kerjasamanya dalam melaksnakan pengabdian masyarakat ini.
2. Kepada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang telah memberikan ijin mengadakan pengabdian di sekolah yang dipimpinya.
3. Para guru dan siswi Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja atas partisipasinya sebagai peserta dalam P2M ini dan telah mengikuti kegiatan pengabdian ini dengan tekun dari awal sampai akhir.
4. Rekan-rekan pelaksana kegiatan P2M di lapangan yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik.
Akhir kata kami berharap semoga hasil kegiatan pengabdian ini bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan serta meningkatkan ketrampilan bagi para siswa yang nantinya dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya keterampilan yang telah dimiliki dapat dijadikan bekal berwirausaha setelah lulus dan kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat.
Singaraja, 21 Oktober 2012
Pelaksana
v DAFTAR ISI
JUDUL ……… i
LEMBAR PENGESAHAN ……… ii
RINGKASAN ……… iii
PRAKATA ……… iv
DAFTAR ISI ……… v
DAFTAR TABEL ……… vi
DAFTAR LAMPIRAN ……… viii
BAB I PENHAHULUAN 1.1. Analisis Situasi ……… 2
1.2. Perumusan Masalah ……… 3
1.3. Tujuan Kegiatan ……… 4
1.4. Manfaat Kegiatan ……… 5
BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1. Metode Pelaksanaan ……… 6
a. Kerangka Pemecahan Masalah ……… 6
b. Realisasi Pemecahan Masalah ……… 7
2.2. Khalayak sasaran ……… 8
2.3. Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan ……… 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil ……… 10
3.2. Pembahasan ……… 14
BAB IV PENUTUP 4.1. Simpulan ……… 16
4.2. Saran ……… 16
DAFTAR PUSTAKA……… 17
LAMPIRAN ……… 18
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional………
9 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi... 9 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional dari kain
flanel... 11 3.2 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional (tempat
HP)... 12 3.3 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional (tempat
pensil)... 13 3.4 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional
(gantungan kunci, karet rambut, jepit rambut, pembatas kuku)... 13
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiaran 01. Kreasi Produk Fungsional... 18 Lampiran 02. Surat Perjanjian Kerja Pengabdian pada Masyarakat ………… 24 Lampiran 03. Format Monitoring ……… 27 Lampiran 04. Daftar Hadir Peserta dalam kegiatan P2M ……… 28 Lampiran 05. Dokumentasi Kegiatan ……… 30 Lampiran 06. Curiculum Vitae Pelaksana P2M ………
1 BAB I PENDAHULUAN
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat.
Sebagai individu yang memiliki kekurangan maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Pandangan masyarakat yang kurang positif juga justru menambah beban permasalahan bagi para penyandang cacat. Sebenarnya dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada mereka harus disikapi secara positif agar mereka dapat dikembangkan seoptimal mungkin potensinya dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, lingkungan, masyarakat, serta pembangunan bangsa.
Dalam rangka memberdayakan dan memenuhi hak-hak bagi anak berkebutuhan khusus, pengelolaan pendidikan luar biasa dituntut untuk dapat memotivasi dan mengembangkan potensi mereka dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang ada dalam program-program sekolah pengembangan potensi peserta didik merupakan hal yang penting dari pelaksanaan proses pembelajaran, guna membekali siswa kelak dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dapat hidup mandiri, mampu berkompetisi, dan berani mempertahankan kebenaran, serta eksis dalam kehidupan bermasyarakat minimal mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri.
Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 51 orang, Sekolah Menengah Pertama 15 orang dan Sekolah Menengah Atas 7 orang.
Berbagai upaya telah banyak dan tak pernah berhenti dilakukan mulai dari tingkat pusat hinggga di tingkat sekolah untuk mengembangkan pendidikan bagi
2
ABK di SLB B yang semakin bermutu, namun realita yang ada masih menunjukkan belum tercapainya apa yang dicita-citakan. Mutu ABK selama masih dalam proses hingga setelah lulus dari SLB masih diragukan untuk mampu hidup bermasyarakat secara wajar. Hal ini merupakan tantangan dan kewajiban bagi Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) merencanakan dan melaksanakan pendidikan ketrampilan bagi anak-anak SLB.
Dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang busana (kerajinan tangan). Mengingat mereka sudah memiliki ketrampilan dasar menjahit, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-alat menjahit di sekolah. Menurut pendapat Sutrisno (1997) hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja.
Di masa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan, maka kerajinan dipandang sebagai aset yang menguntungkan untuk dikembangkan.
Dengan kata lain, kerajinan dipandang memiliki potensi ekonomi dalam perdagangan dan dunia pariwisata. Oleh karena itu, kegiatan kerajinan ini digalakkan dan diharapkan mampu meningkatkan devisa negara, sekaligus dapat memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan siswa SLB Bagian B ketika sudah lulus.
Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah membuat kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain flanel. Dipilihnya kain flanel sebagai bahan utama pembuatan produk kerajinan karena kain flanel mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal, sedangkan kreasi fungsional yang akan dibuat adalah berupa benda-benda berupa souvenir yang memiliki fungsi bagi kehidupan sehari-hari. Kreasi benda fungsional yang akan dibuat adalah gantungan kunci, jepit rambut, tempat pensil, tempat HP, ikat rambut, bros, pembatas buku, dll.
Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Pada sub program tata Busana 65% kurikulumnya mengajarkan praktikum aneka jenis
3
ketrampilan. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja.
1.1. Analisis Situasi
Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak Tunarungu. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 51 orang, Sekolah Menengah Pertama 15 orang dan Sekolah Menengah Atas 7 orang.
Mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsional dengan menggunakan kain flanel yang berorientasi pasar (siap jual), sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut.
Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, yang sedang mengenyam pendidikan SMP sebanyal 15 orang dan SMA 7 orang. Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif. Kondisi Sekolah Luar Biasa bagian B adalah banyak terdapat alat-alat menjahit yang belum digunakan secara optimal, dan siswa sudah memiliki ketrampilan dasar di bidang menjahit dan ketrampilan.
Berdasarkan analisis situasi di atas, dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang busana (kerajinan tangan). Mengingat mereka sudah memiliki ketrampilan dasar menjahit, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-alat menjahit di sekolah. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk
4
Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja.
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian analisis situasi, dapat dikemukanan bahwa anak-anak Sekolah Luar Biasa memiliki kekurangan, maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Mereka perlu bekal ketrampilan untuk kelangsungan hidunya setelah lulus dari sekolah. Kurangnya ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsional dengan menggunakan kain flanel yang berorientasi pasar (siap jual), sedangkan peralatan yang tersedia cukup memadai untuk menunjang bidang tersebut. Selain itu anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja sangat membutuhkan ketrampilan tersebut, karena diharapkan setelah tamat nanti siap terjun ke masyarakat sudah mempunyai bekal ketrampilam yang memadai, sehingga mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, bukan sebaliknya dianggap beban bangsa.
Oleh sebab itu untuk dapat memiliki sejumlah ketrampilam maka diperlukan sejumlah pelatihan ketrampilan yaitu: (a) mengidentifikasi bahan berupa kain flanel yang dibuat menjadi kreasi benda fungsioal yang siap jual, menghitung kebutuhan bahan utuk terwujudnya hasil, (b) mempersiapkan bahan untuk membuat bahan, (c) mengolah bahan menjadi kreasi benda fungsioal, mengemas hasil untuk siap dijual.
Permasalahan ini harus segera ditangani secara komprehensif melalui strategi dan program yang terpadu agar dapat memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/fasilitas) yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Belum pernah diadakan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain flanel yang siap jual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang sedang mengenyam pendidikan tingkat SMP dan SMA.
5
2. Bagaimana tanggapan anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja (Siswa SMP dan SMA) terhadap pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dengan menggunakan kain flanel?
1.3 . TUJUAN KEGIATAN
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di depan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah:
1. Untuk memberikan pelatikan membuat kreasi benda funsioanal menggunakan kain flanel yang siap dijual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha.
2. Untuk mengetahui tanggapan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B terhadap pelatihan pembuatan kreasi benda fungsioal menggunakan bahan kain flanel sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha.
1.4. MANFAAT KEGIATAN
Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada : 1. Lembaga Undiksha yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Bagi Dosen, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan wawasan kemasyarakatan kalangan dosen dan mahasiswa, sehingga nantinya terjalin komunikasi yang efektif dan produktif antara perguruan tinggi dengan masyarakat, bagi peningkatan peran serta kalangan kampus dalam pemberdayaan masyarakat luas.
3. Siswa Sekolah Luar Biasa B Singaraja, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat kreasi produk fungsioal dengan bahan kain flanel bernilai jual atau siap jual. Melalui kegiatan pengabdian ini, siswa SLB Bagian B Singaraja tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan segala keterbatasannya, tetapi sebaliknya mereka merupakan aset bangsa yang diperhitungkan, dan siap bersaing di masyarakat yang penuh dengan tantangan
6 BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. METODE PELAKSANAAN a. Kerangka Pemecahan Masalah
Permasalahan yang ada pada berupa kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B yang memiliki kekurangan fisik. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak-anak SLB bagian B tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Sedangkan di sekolah tersebut banyak terdapat alat-alat menjahit yang belum dipergunakan secara optimal.
Akar dari permasalahan adalah siswa SLB Bagian B merupakan sekolah khusus tunarungu dimana mereka cacat dalam hal pendengaran yang kebanyakan sulit untuk mencari pekerjaan, dimana anak-anak tersebut belum pernah dilatih untuk membuat kreasi benda fungsional, dan di sekolah tersebut sudah tersedia alat-alat menjahit yang belum digunakan secara optimal.
Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional menggunakan bahan kain flannel yang siap jual yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa Selolah Luar Biasa Bagian B (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai ketrampilan yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya.
Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insane yang produktif.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi.
Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja Bali, yang
7
terletak di Jl Veteran Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan membuat kreasi benda fungsional menggunakan kain flannel untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha. Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara teori selama 1 hari dilanjutkan dengan membuat kreasi benda fungsional (gantungan kunci, tempat Hp, tempat pensil. pembatas buku, bros, jepit rambut, ikat rambut, boneka, dll). Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.
b. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan Tanya jawab dilaksanak selama 6 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :
1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang kreasi produk fungsional dan kain flanel, yaitu meliputi sejarah kain flannel, kegunaan kain flannel, macam-macam kain flannel.
2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku kain flnnel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk fungsional
3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode diatas.
4. Pelatihan pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan kain flanel ditujukan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.
5. Evaluasi hasil akhir.
2.2.KHALAYAK SASARAN
Khalayak sasaran yang trategis untuk masalah ini adalah siswa Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, sebanyak 20 orang yang sedang mengenyam pendidikan SD sebanyak 6 orang, SMP sebanyak 7 orang dan SMA 7 orang.
Dipilihnya siswa setingkat SMP dan SMA, sebab mereka tergolong usia yang sangat produktif baik dilihat dari kecepatan kerja, kecepatan belajar, tingkat
8
antusiasme, memilki daya kreativitas yang tinggi, mereka sudah memiliki ketrampilan memadai untuk tumbuh menjadi insan mandiri dan produktif.
Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Busana) yang mengampu mata Kuliah Seni Kerajinan Tangan (SKT) di bantu oleh guru-guru keterampilan dalam berkomunikasi dengan siswa.
Bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja yang melibatkan siswa SD, SMP dan SMAsebagai subyek sasaran. Pengabdian ini dilakukan dalam upaya mengadakan hubungan yang erat melalui pererapan disiplin ilmu khususnya dibidang Tata Busana. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan produk kreasi fungsional berbahan baku kain flanel yang lebih berkualitas dan memiliki nilai ekonomis yang lebih baik.
Adapun Tim dosen PKK sebagai instruktur terdiri dari:
1. Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.
2. Putu Agus Mayuni, S.Pd.,M.Si.
3. Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd.
4. Luh Masdarini, S.Pd.,M.Pd.
5. Ni Wayan Sukerti, S.Pd.,M.Pd.
2.3. EVALUASI DAN KRITERIA KEBERHASILAN
Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung melalui penilaian kinerja dan hasil produk pada peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan kreasi produk fungsional dari bahan kain flannel dilakukan oleh instruktur dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubric yang telah disiapkan. Adapun model rubric yang digunakan adalah rubric untuk menilai ketrampilan proses sebagai berikut:
9
Tabel 2.1 Check list proses pembuatan benda fungsional
No Ketrampilan yang diamati Skala Nilai
4 3 2 1
1 Persiapan (Pemilihan bahan, pengukuran, penyiapan alat)
2 Penggunaan Peralatan yang benar
3 Ketepatan langkah-langkah membuat kreasi produk fungsional
4 Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kreteria yang diharapkan
5 Menata peralatan setelah selesai kegiatan 6 Kreatifitas produk
7 Kerapian produk 8 Kombinasi warna
4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:
Tabel 2.2 Pedoman Hasil Evaluasi
No Rentangan Nilai Katagori
1 85 – 100 4 Sangat baik
2 70 – 84 3 Baik
3 55-69 2 Cukup
4 < 54 1 Kurang
10 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. DESKRIPSI HASIL PELATIHAN PEMBUATAN KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL
Kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flanel di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012. Kegiatan dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 11.30 wita.
Kegiatan diawali dengan mengumpulkan peserta di ruang guru yang sekaligus sebagai tempat pelatihan. Target peserta 22 orang yang terdiri dari siswa SMA dan SMP yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuna. Namun kepala sekolah meminta untuk pelatihan ini hanya memibatkan siswa perempuan saja, dan ditambah dengan siswa perempuan dari kelas 4-6 SD. Sehinga peserta semuanya adalah 22 orang yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA. Peserta yang berjumlah 20 orang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok SD, kelompok SMP, dan kelompok SMA.
Acara selanjutnya instruktur (Made Diah Angendari) dibantu oleh guru- guru keterampilan SD, SMP dan SMA menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan cara membuat kreasi benda fungsional melalui metode ceramah. Peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, dan mereka sangat tertarik untuk mencoba. Selanjutnya instruktur membagi kelompok menjadi tiga.
Kegiatan perkelompok membuat kreasi benda fungsional yang berbeda- beda. Kelompok SD yang berjumlah 5 orang membuat kreasi benda berupa gantungan kunci, jepit rambut, gantungan hp, bros, pembatas buku, dan boneka.
Sedangkan kelompok SMP membuat produk tempat HP, dan kelompok SMA membuat tempat pensil. Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses pembuatan benda fungsional pada dasarnya sama, yaitu peserta diberi kesempatan untuk memilih produk yang akan dibuat, pembuat pola, menggunting sesuai dengan bentuk, menjahit dengan tusuk feston, memberi hiasan dan memasang pernak- pernik sehingga menjadi bentuk yang diharapkan.
Setiap peserta dibebaskan membuat kreasi benda funsional, baik meniru contoh-contoh yang sudah disiapkan atau membuat kresai sendiri. Setiap peserta
11
yang sudah menyelesaikanproduknya diberi kesempatan untuk membuat beda lain yang mereka inginkan.
Hasil kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda fungsional dari kain flanel secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari persentase kehadiran peserta mencapai 91%, sedangkan berdasarkan perencanaan, proses dan hasil praktik dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional dari kain flanel
No Peserta
Perencanaan Proses Hasil Total
1 4 3 4 11
2 4 4 4 12
3 3 4 3 10
4 3 3 3 9
5 4 4 4 12
6 3 4 4 10
7 4 3 4 11
8 4 3 4 11
9 4 4 4 12
10 3 4 3 10
11 3 3 3 9
12 4 4 4 12
13 3 4 4 10
14 4 3 4 11
15 3 3 4 10
16 4 4 4 12
17 3 4 4 11
18 4 4 4 12
19 4 4 3 11
20 4 3 4 11
Total 72 72 75
% 90% 90% 93,8% 91,3%
Berdasarkan data pada Tabel 3.1 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pembuatan produk kreasi funsional dari kain flanel memperoleh persentase 90% dalam kategori sangat baik, tahap proses pembuatan produk kreasi benda funsional mencapai 90% dalam kategori sangat baik, dan pada tahap hasil memperoleh persentase 93,8%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan produk kreasi benda funsional dari kain flanel berhasil sesuai dengan harapan.
12
Sementara hasil kegiatan perkelompok yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok SMA membuat tempat Hp, kelompok SMP membuat tempat pensil, kelompok SD membuat gantungan kunci, jepitan rambut, ikat rambut, dan pembatas buku. Berdasarkan evaluasi didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional (tempat HP)
No Peserta
Perencanaan Proses Hasil Total
1 4 3 4 11
2 4 4 4 12
3 3 4 3 10
4 3 3 3 9
5 4 4 4 12
6 3 4 4 10
7 4 3 4 11
Total 25 24 26
% 89,9% 85,7% 92,9% 89,3%
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pembuatan produk tempat Hp memperoleh persentase 89,9%
dalam kategori sangat baik, tahap proses pembuatan produk tempat Hp mencapai 85,7% dalam kategori sangat baik, dan pada tahap hasil memperoleh persentase 92,9%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan produk tempat Hp dari kain flanel berhasil sesuai dengan harapan.
Sementara itu sebagian siswa (kelompok SMP) membuat produk tempat pensil dari kain flanel. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan instruktur diperoleh hasil sebagai yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional (tempat pensil)
No Peserta
Perencanaan Proses Hasil Total
1 4 3 4 10
2 3 4 4 11
3 3 4 4 11
4 4 3 3 10
5 4 4 4 11
13
6 4 3 3 10
7 4 3 4 10
Total 24 24 25
% 85,7% 85,7% 89,3% 86,9%
Berdasarkan data pada Tabel 3.3 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pembuatan produk tempat pensil memperoleh persentase 85,7%
dalam kategori sangat baik, tahap proses pembuatan produk tempat pensil mencapai 85,7% dalam kategori sangat baik, dan pada tahap hasil memperoleh persentase 86,9%%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan produk tempat Hp dari kain flanel berhasil sesuai dengan harapan.
Sedangkan kelompok siswa yang lainnya (kelompok SD) membuat produk karet rambut, gantungan kunci dan jepit rambut dari kain flanel.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan instruktur diperoleh hasil sebagai yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rekapitulasi data hasil kegiatan pembuatan kresai benda fungsional (gantungan kunci, karet rambut, jepit rambut, pembatas kuku)
No Peserta
Perencanaan Proses Hasil Total
1 3 3 4 10
2 4 4 4 12
3 3 4 4 11
4 4 4 4 12
5 4 4 3 11
6 4 3 4 11
Total 22 22 23
% 91,7% 91,7% 95,8% 93,1%
Berdasarkan data pada Tabel 3.4 dapat dikatakan dapat dikatakan bahwa pada perencanaan pembuatan produk gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut dan pembatas buku memperoleh persentase 91,7% dalam kategori sangat baik, tahap proses pembuatan produk gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut dan pembatas buku mencapai 91,7% dalam kategori sangat baik, dan pada tahap hasil memperoleh persentase 95,8%%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan produk gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut dan pembatas buku dari kain flanel berhasil sesuai dengan harapan.
14 4.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dipaparkan pada hasil, bahwa kegiaTan pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peserta, guru- guru dan kepala sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja, dimana para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, dan hasilnya juga sangat baik, begitu juga dengan guru-guru yang dengan senang hati membantu dalam proses awal sampai akhir.
Disisi lain masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan, misalnya menentukan waktu, karna pelatihan ini dijadwalkan hari Sabtu semua siswa/kelas mendapatkan pelajaran keterampilan, sementara jadwal disekolah banyak liburnya misalnya libur kenaikan kelas, libur hari raya Idul fitri, Libur galungan dan Kuningan, perayaan 17 Agustus dan kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan pada hari Sabtu.
Produk kreasi benda fungsional yang dibuat sesuai dengan harapan, instruktur menargetkan pembuatan tujuh benda fungsinal, dan target tersebut terpenuhi. Semua benda fungsional yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik. Adapun produk fungsional tersebut adalah tempat Hp, tempat pensil, gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut, pembatas buku, dan boneka.
Namun demikian, kerjasama yang proaktif antar siswa untuk meyelesaikan setiap tugas seperti tempat Hp, tempat pensil, gantungan kunci, jepit rambut, ikat rambut, pembatas buku, dan boneka, mereka kerjakan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka sangat disiplin dengan waktu, walaupun mereka memiliki kekurangan yaitu tidak bisa mendengan dan berbicara, tetapi mereka punya semangat yang besar untuk belajar.
15 BAB IV PENUTUP
4.1. SIMPULAN
Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpilkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan produk kreasi benda fungsional dari kain flanel telah berhasil membuat tempat HP, tempat pensil, gantungan kunci, ikat rambut, jepit rambut, pembatas buku dan boneka, dengan persentase terhadap setiap tahapan:perencanaan, proses, dan hasil berturut- turut 90%, 90% dan 92,8% dalam kategori sangat baik.
2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan kreasi benda funsional dari kain flanel ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari idikator kehadiran siswa mencapai 92% dari target, dan selama kegiatan berlangsung mereka sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegitan.
4.2. SARAN
Kegiatan P2M di Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja, mendapat respon yang positif, tentunya hal ini bisa ditindaklanjuti pada waktu berikutnya, dengan bidang-bidang yang lain misalnya menjahit, pembuatan motif dengan teknik jumputan, dan juga bidang tata rias, sehingga siswa memiliki ketrampilan yang mencukupi untuk bekal hidupnya nanti.
16
DAFTAR PUSTAKA
Imawati, Emi Risna. 2006. Aksesori & Perengkaan Anak Dari kain Felt. PT Gramnedia Pustaka Utama: Jakarta.
Lunaya art. 15 April 2010.Petunjuk dasar Berkresai dengan Kain Flanel.
http://LunayaArtflanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.
Mira. 9 September 2009. Kain Flanel atau Felt.
http://Kainflanel/sejarahflanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.
Musdalifah. 2009. Pemberdayaan anak Jalanan Melalui program Life Skill Bidang Busana. Artikel pada Prosiding Seminar Nasional Akselerasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia melalui Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga. UPI Bandung, 30 Oktober 2007.
Sulastiano, Harry. Seni dan Budaya. 2008. Grafindo Media Pratama. Jakarta.
Sunflo’s. 14 Agustus 2009. Gantungan Kunci Strawberry dari kain Flanel.
http://Kainflanel/GantunganKunciStrawberrydariKainFlanel.htm. Diakses 10 Desember 1011.
Schmidlen. Kain Flanel. http://KainFlanel.htm. Diakses 10 Desember 2011.
Rahayu, Endah. 2004. Membuat kreasi fungsional dari kain flannel. Kawan pustaka: Jakarta.
Yuki. 2005. Terampil kriya, flannel. Puspa swara. Jakarta.
17 Lampiran 01 Kreasi Produk Fungsional 1. Gantungan Kunci
Langkah-langkah pembuatan
a. Sediakan alat dan bahan berupa kain flanel merah dan hijau, kain dakron, ring gantungan kunci/gantungan Hp, jarum, benang dan gunting.
2. gunting kain merah dengan pola strawberry dan kain hijau dengan pola kelopak daun 5-7 helai, seperti terlihat pada gambar.
3. mulai menjahit pola strawberry dengan tusuk feston dan sisakan 3 cm sebagai tempat untuk memasukkan dakron.
4. masukkan dakron sebanyak-banyaknya ke dalamnya dengan bantuan lidi atau pensil untuk membantu menekan, dan jahit hingga rapat.
5. dengan tusuk tikam jejak dan menariknya, buatlah kerutan pada objek (ini yang menimbulkan kesan fresh dan berisi, jadi seperti aslinya).
18
6. buatlah bintik-bintik hitam di seluruh permukaannya serapi mungkin, setelah selesai, kembali ke ujung kerutan.
7. memasang kelopak dau, tusukkan jarum di tengah pola kelopak daun, dan mulai menjahit dengan teknik tikam jejak membentuk urat kelopak yang menyebar, jahitan harus mengenai ‘daging’ buah strawberry, karena jahitan ini berfungsi sebagai perekat. lakukan di setiap sisinya.
8. pasangkan ring gantungan dengan cara menjahit mati berulang-ulang hingga dirasa kuat, usahakan serapi mungkin.
9. jadilah gantungan kunci strawberry
19
2. Tempat pensil
Cara Membuat:
a. Siapkan selembar kain felt dengan ukuran 21.5 x 13 cm, atau sesuai dengan kebutuhan. Jahit salah satu sisi panjang kain felt pada salah satu sisi retleting.
b. Tekuk kain felt, kemudian jahit pula sisi panjang yang lain pada retsleting.
c. Balik hasil jahitan langkah 2, hingga yang terlihat adalah sisi dalam dari pensil. Posisikan ritseling pada bagian tengah, lalu jahit kedua sisi lebar dari kain felt.
d. Balik kembali hasil langkah 3. Hasilnya adalah sbuah tempat pensil yang dapat dibuka dan ditutup dengan retsleting.
Hiasannya:
a. Selipkan tali kecil pada bagian alat pembuka retsleting.
b. Pasang bagian-bagian wajah monyet dan berang-berang
c. Sambil menyelipkan tali (hasil langhah 1) dan kedua telinga, gabungkan (tempel) bagian wajah depan dengan wajah belakang.
20 3. Kantung Handphone (HP)
Cara Membuat:
a. Gabungka (tempel) masing-mmasing dua lembar bentuk tangan. Buatlah bentuk jari dengan tusuk hias.
b. Pasang bagian-bagian wajah dean.
c. gabungkan(temple) wajah dengan belakang. Selipkan telinganya.
d. Hiasi balon dengan tulisan
e. Tempel bnetuk aplikasi yang sudah dibuat.
4. Pembatas Buku
Cara membuat:
a. Pasang/tempel susunan motif sesuai pola (bentuk bunga, beruang & ulat) pada potongan felt yang akan dijadikan sisi depan pembatas buku.
b. Gabungkan kedua potongan felt pembatas buku. Sambil menyelipkan tali berwarna, jahit sekelilingnya.
5. Boneka Pensil
21 Boneka pensil Buaya/ Boneka Pensil Jerapah
a. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kiri b. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Jahit sekeliling atasnya.
c. Tempel gigi dan tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri) d. Masukkan kapas pada bagian kepala boneka.
Boneka Pensil Tikus
1. Pasang bagian-bagian dari badan sisi kanan dan badan sisi kiri
2. Gabungkan badan sisi kanan dan sisi kiri. Selipkan hidung, kemudian jahit sekeliling atas badan.
3. Tempel telingan pada kedua sisi badan. Hiasi bagian pinggir bawah celemek dengan tusuk jelujur. Pasang celemek pada bagian tikus, kemudian gabungkan (pempel) bagian pengikat celemek.
4. Tempel tangan pada kedua sisi badan (kanan dan kiri). Masukkan kapas pada daerah kepala boneka.
6. Jepit Rambut
Cara membuat:
1. Gabungkan masing-masing dua lembar potongan felt, lalu jahit sekelilingnya
2. Tempel empat bentuk bungan pada hasil langkah 1
3. Tempel hasil langkah 2 pada jepit rambut dengan menggunakan glue gun.
22 7. Ikat Rambut
Cara Mmembuat:
1. Pasang bagian-bagian wajah beruang
2. Gabungkan kedua lembar bagian wajah. Selipkan telinga. Jahit sekeliling wajah sambil memasukkan kapas.
3. Pasang hiasan beruang pada karet rambut. jahit pinggir kiri dan kanan logam yang ada pada karet rambut. Agar hiasan tidak mudah lepas, buatlah jahitan yang kuat (4-5 kali) dengan benang jahit.
4. Tempelkan potongan kain felt kecil untuk menutupi logam.
23 Lampiran 03 Format Monitoring
LEMBAR PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
LPM-UNDIKSHA No Identitas Kegiatan
1 Judul Kegiatan: Pelatihan Membuat Kreasi Benda Funsional dari Kain Flanel di Sekolah Luar Biasa bagian B Singaraja
2 Ketua Pelaksana : Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.
3 Subyek/Peserta Kegiatan : Siswi SD, SMP dan SMA SLB B Singaraja 4 Sumber dan Besarnya dana Kegiatan: Dana Dipa sebesar Rp. 5.000.000
Hasil Pemantauan Kegiatan
1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan: Juli-Oktober
2 Hasil yang dicapai (kaitkan dengan indicator pencapaian yan terdapat dalam proposalnya)
Singaraja, 2000 Petugas pemantau,
Nama:
Nip
24 Lampiran 05 Dokumentasi
Gambar 01. Instruktur sedang member contoh pembuatan produk fungsional
Gambar 02. Peserta mengerjakan benda fungsional dibimbing oleh instruktur
25
Gambar 03. Peserta membuat produk funsional dari kain flanel
Gambar 04 Produk Tempat HP dari kain flanel
26
Gambar 05. Gambar produk tempat pensil dari kain flanel
Gambar 06. Gambar produk ikat rambut dari kain flannel
27
Gambar 07. Gambar gantungan kunci dari kain flanel
Gambar 08. Gambar jepit rambut dari kain flanel
28
Gambar 09. Produk pembatas buku dari kain flanel
Gambar 10. Produk boneka dari kain flanel
29 Gambar 11. Produk boneka dari kain flanel
Gambar 12. Produk Kreasi fungsional karya siswi-siswi SLB Bagian B Singaraja
30 Lampiran 06. Curiculum Vitae
Ketua Pelaksana 1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Made Diah Angendari, S.Pd.,M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asinten Ahli
4 NIP 197403162996042001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 16 Maret 1974
6 Alamat Rumah Jalan Srikandi Gang Nangka Sambangan
7 Nomor Telepon/Fax -
8 Nomor HP 085237180194
9 Alamat Kantor Jalan Udayana (Kampus Tengah) Singaraja 10 Nomor Telepon/Fax (0362) 25571/ (0362)25571
11 Alamat e-mai [email protected] 12 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Ilmu Testil
2. Apresiasi menghias Testil 3. Aplikasi Bordir
4. Desain dan Dekorasi Testil II 5. Dasar Busana
6. Teknologi Busana 2. Riwayat Pendidikan
1 Program S1 S2 S3
2 Nama PT STKIP N Singaraja Universitas Negeri Malang
3 Bidang Ilmu PKK (Tata Busana) PKJ (Tata Busana)
4 Tahun Masuk 1993 2009
5 Tahun Lulus 1998 2011
6 Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
Pemilihan Warna, Corak dan Tekstur Busana Sesuai dengan Kesempatan pada Mahasiswa Semester 4 STKIP Singaraja
Kualitas Prasarana,
Sarana dan
Pengelolaan Ruang Praktik Busana SMK di Propinsi Bali 7 Nama pembimbing/
Promotor
Drs. Ketut Gading, M.Si.
I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd.
Prof. Dr. Haris A.
Safrudie, M.Pd Dr. H Subandi, M.Sc.
3. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp) 1. 2007 Penelitian Dosen Muda, dengan
judul: Tinjauan Pelaksaan
Praktikum di Laboratorium Jurusan di Lingkungan FTK UNDIKSHA.
(Analisis tentang Pemanfaatan
DIPA 5
31 Laboratorium dan
Permasalahannya).
2 2008 Implementasi Modul Food and Beverage Service Berbasis Kompetensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Seririt
DIPA 5
3 2008 Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas Belajar Statistik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW Pada Mahasiswa Semester IV Jurusan PKK UNDIKSHA
DIKTI 8
4 2008 Studi Pelacakan Keterserapan Lulusan Jurusan PKK Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha
DIPA 5
4. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No. Tahun Judul Penelitian Volume Nama Jurnal
1 2011 Pembelajaran dan Pengajaran
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dalam Pendidikan Kejuruan
1 Prseding seminar Nasiomal Universitas Negeri Malang 2 2011 Memadukan kain endek ke dalam
Busana Pesta
1 Proseding Seminar
Basional Boga, Busana & Rias Unesa
3 2011 Upaya Sekolah Menengah Kejuruan dalam Pengembangan Kurikulum Kewirausahaann
1 Seminar
Internasional Aptekindo Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian pemula untuk tahun 2013.
Singaraja, 4 September 2012 Pengusul,
Made Diah Angendari,S.Pd.,M.Pd.
NIP. 197403162006042001
32 Biodata Anggota Peneliti
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 1975080112006042001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 1 Agustus 1975
6 Alamat Rumah Kalibukbuk
7 Nomor Telepon/Fax -
8 Nomor HP 081337727456
9 Alamat Kantor Jalan Udayana (Kampus Tengah) Singaraja 10 Nomor Telepon/Fax (0362) 25571/ (0362)25571
11 Alamat e-mai
12 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Ilmu Testil 2. Dekorasi Teksti I 3. Disain Busana
4. Desain dan Dekorasi Testil II 5. Teknologi Busana
6. Konstruksi Busana Wanita I 2. Riwayat Pendidikan
1 Program S1 S2 S3
2 Nama PT STKIP N Singaraja Universitas Negeri Malang
3 Bidang Ilmu PKK (Tata Busana) PKJ (Tata Busana)
4 Tahun Masuk 1993 2002
5 Tahun Lulus 1998 2006
3. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp) 1 2008 Meningkatkan Prestasi Dan
Aktivitas Belajar Statistik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW Pada Mahasiswa Semester IV Jurusan PKK UNDIKSHA
DIKTI 8
2 2008 Studi Pelacakan Keterserapan Lulusan Jurusan PKK Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha
DIPA 5
4. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No. Tahun Judul Penelitian Volume Nama Jurnal
1 2006 Widyatech, Jurnal Sains dan Teknologi:
“Evaluasi Program Melalui Model Evaluasi CIP”
1 Widyatech
33
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian pemula untuk tahun 2013.
Singaraja, 4 September 2012 Pengusul,
Ni Ketut Widiartini,S.Pd.,M.Pd.
NIP. 197508012006042001