• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada fakultas ekonomi dan bisnis islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada fakultas ekonomi dan bisnis islam"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

(Studi Kasus: Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada fakultas ekonomi dan bisnis islam

YENI KARNILA NIM. 3213.136

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM ( FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TA 2017 M / 1438 H

(2)
(3)
(4)
(5)

Dan seandainya pohon-pohon di Bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta. Di tambahkan kepadanya tujuh laut (lai) sesudah (kering)nya,

niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah, sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.

(Q.S. Al Luqman : 27) Ya Allah

Terimakasih atas nikmat dan rahmat-Mu yang agung ini, hari ini hamba bahagia

Sebuah perjalanan panjang dan gelap… telah kau berikan secerah cahaya terang

Meskipun hari esok penuh teka-teki dan tanda tanya yang aku sendiri belum tau pasti jawabannya

Syukur Alhamdulillah…

Kini aku tersenyum dalam iradat-Mu

Kini baru ku mengerti arti kesabaran dalam penantian… sungguh tak kusangka ya Allah

Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia, sungguh berarti hikmah yang kau beri

(6)







Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan

yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang

banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.

(Q.S Al-Ahzab: 35)



“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap”.

(Q.S. Al Insyirah: 6-8)

(7)

i

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan pendidikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mewariskan Al-Qur’an dan sunnah sebagai petunjuk kebenaran sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Jurusan Ekonomi Islam untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH ” (Studi Kasus: Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota).

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan. Namun penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Maka, penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga khusus penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Bustar dan Ibunda Nurjati atas untaian bait-bait do’a tulus yang tak terputus dari beliau setiap saat, dan telah memberikan cinta kasih, mengasuh, mendidik, membimbing dan memberikan motivasi dalam mencapai

(8)

ii terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Dr Ridha Ahida, M. Hum selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Bapak Harfandi, SE, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Binis Islam serta Bapak Yefri Joni, MA selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam dan Bisnis Islam yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.

2. bapak Harfandi, SE, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Yuwarman Mansur,SE,MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan menyumbangkan buah pikiran untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Edi Rosman selaku Pembimbing Akademik (PA) yang memberikan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Bukittinggi yang juga memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak kepala beserta Staf perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah menyediakan fasilitas peminjaman buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Wali Jorong Ampang Gadang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Jorong Padang Bubus.

(9)

iii

kuisioner pada penelitian yang penulis lakukan. Sehingga, mendapatkan data dan semua keperluan penulis mengenai masalah yang penulis teliti.

8. Sahabat-sahabat penulis Jurusan Ekonomi Islam ’13 khususnya EI.D yang selalu memberikan semangat dan juga bantuan dalam penyelesain skripsi ini.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah ikut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap dan berdo’a kepada ALLAH SWT semoga amal dan kebaikan kita diterima dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa di dalamnya masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun penyampaian.

Untuk itu, penulis sangat menghargai kritik dan saran dari pembaca untuk lebih sempurnanya skripsi ini. Atas kritik dan saran yang disampaikan, penulis ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, Mei 2017 Penulis

Yeni Karnila Nim: 3213.136

(10)

iv LEMBARAN PENGESAHAN TIM PENGUJI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi masalah ... 7

C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

E. Penjelasan Judul ... 10

F. Kajian Terdahulu... 11

G. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Bank syariah... 14

a. .Pengertian Bank syariah ... 14

b. Produk Bank Syaria ... 15

B. Pembiayaan ... 16

a. Pengertian Pembiayaan ... 16

b. Produk pembiayaan ... 18

c. Jenis jenis pembiayaan ... 18

d. Fungsi pembiayaan... 20

e. Unsur pembiayaan... 22

f. Prinsip-prinsip pembiayaan... 24

g. Tujuan pembiayaan ... 24

C. Minat Masyarakat... 27

1. Pengertian Minat ... 27

D. Kerangka Pemikiran... 32

E. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 35

D. Teknik Pengumpulan Data... 37

(11)

v

F. Uji instrumen... 40

G. Analisa Data ... 44

BAB IVHASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Jorong Ampang Gadang... 50

B. Gambaran Umum Responden ... 56

C. Uji Instrumen ... 59

D. Variabel Penelitian ... 66

E. Hasil analisis ... 68

1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 68

2. Uji Koefisien Korelasi... 71

3. Koefisien determinan ... 72

4. Pengujian Hipotesis... 73

5. Uji F ... 75

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi Rendahnya minat masyarakat Terhadap pembiayaan Bank Syariah... 76

BAB IVPENUTUP A. Kesimpulan ... 76

B. Saran-saran ... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

iv

Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ... 61

Tabel 4.4 : Sarana Peribadatan Nagari Ganggo Hilia ... 62

Tabel 4.5 : Sarana Olahraga Nagari Ganggo Hilia ... 62

Tabel 4.6 : Sarana Kesehatan Nagari Ganggo Hilia ... 63

Tabel 4.7 : Sarana Pendidikan Nagari Ganggo Hilia ... 63

Tabel 4.8 : Subsektor Perkebunan Rakyat Nagari Ganggo Hilia... 67

Tabel 4.9 : Responden Berdasarkan Usia ... 71

Tabel 4.10 : Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 72

Tabel 4.11 : Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 73

Tabel 4.12 : Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan ... 73

Tabel 4.13 : Hasil Perhitungan Uji Validitas ... 75

Tabel 4.14 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Meningkatnya Jumlah Penduduk Menyebabkan Semakin Sedikitnya Lahan Pertanian... 77

Tabel 4.15 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Meningkatnya Jumlah Penduduk yang Lebih Berpengalaman... 78

Tabel 4.16 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Karena Ingin Meningkatkan Pandangan dalam Masyarakat... 78

Tabel 4.17 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Untuk Mendapatkan Pandangan yang Lebih Tinggi dari Sebelumnya ... 79

Tabel 4.18 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Untuk Mencapai Keinginan Dalam Menjalankan Siklus Kehidupan yang Lebih Baik... 80

Tabel 4.19 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Untuk Meningkatkan Gaya Hidup... 80

Tabel 4.20 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Memanfaatkan Penghasilan Hanya Untuk yang Bermanfaat ... 81

Tabel 4.21 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Pekerjaan Turun Temurun ... 81

Tabel 4.22 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena dengan Kerja Keras Sendiri ... 82

Tabel 4.23 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas menentukan Kehormatan/Posisi dalam Masyarakat... 83

Tabel 4.24 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Tidak Membutuhkan Pendidikan yang Tinggi ... 83

Tabel 4.25 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas Karena Pendidikan Rendah ... 84

(13)

v

Karena Sesuai Dengan Keterampilan yang Dimiliki ... 84 Tabel 4.27 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal ... 85 Tabel 4.28 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Kurangnya Pengetahuandan Pelatihan... 86 Tabel 4.29 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Tidak Ada Lapangan Pekerjaan Lain di Daerah

Tempat Tinggal ... 87 Tabel 4.30 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Pekerjaan Utama Dalam Memenuhi

Kebutuhan Hidup ... 87 Tabel 4.31 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Menganggap Resiko Pekerjaannya Masih Ringan ... 88 Tabel 4.32 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang

Emas Karena Penghasilannya Bisa Mencukupi Kebutuhan

Hidup Dari Pada Bertani ... 89 Tabel 4.33 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang

Emas Karena Pendapatannya Sesuai Dengan Kebutuhan

Hidup... 89 Tabel 4.34 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang

Karena Pendapatannya sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki ... 90 Tabel 4.35 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Fisik Badan Masih Mampu/Kuat ... 91 Tabel 4.36 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Emas

Karena Dorongan atau Desakan Ekonomi ... 91 Tabel 4.37 : Tanggapan Responden Terhadap Bekerja di Tambang Karena

di ajak Teman atau Keluarga... 92

(14)

MASYARAKAT TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH (Studi Kasus Jorong Ampang Gadang Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota”.

Maksud judul ini adalah sejauh mana pengaruh faktor penentu seperti:

lokasi,pengetahuan,promosi, dan fasiltas pelayanan terhadap rendahnya minat masyarakat terhadappembiayaan bank syariah.

Latar belakang ini adalah dapat kita lihat Namun tidak semua masyarakat di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota menggunakan jasa Bank Syariah. Masih banyak masyarakar di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota beranggapan bahwa mendapatkan pembiayaan di bank syariah sama saja dengan bank konvensional. Akan tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Sebelum melihat faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih mengambil pembiayaan di Bank konvesional dari pada Bank syariah kita melihat dan mengenali bagaimana perilaku masyarakat tersebut secara umum dalam mengambil keputusan mengambil pembiayaan di Bank Konvensional dari pada Bank Syariah.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), subyek penelitian adalah masyarakat Jorong Ampang Gadang Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 kota Bukittinggi. yang berjumlah 150 orang,yang di ambil 60 orang sebagai responden. Pengumpulan data yang digunakan melalui angket. Teknik analisa yang digunakan adalah korelasi rank spearman, dan Regresi Linear Berganda.

Hasil penelitian dengan menggunakan Regresi Linear Berganda maka dapat dikemukakan dari jumlah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat terhadap pembiayaan bank syariah sebagaimana faktor lokasi,pengetahuan,promosi,fasilitas pelayanan memiliki hubungan yang positif dengan nilai 18,959. Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa angka ini menunjukan adanya hubungan antara faktor-faktor penentu dengan faktor- faktor rendahnya minat terhadap pembiayaan bank syariah dan searah positif.

Dari hasil uji Koefisien Determinan diperoleh nilai R (R square) sebesar 0,632 artinya kontribusi dari variabel lokasi, pengatahuan, promosi dan fasilitas layanan terhadap Pembiayaan Bank Syariah di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota adalah sebesar 63,2 % sedangkan sisanya yang 36,8 % lagi dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang penulis lakukan ini.

(15)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dunia terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Negara maju maupun negara berkembang terus menunjukkan perubahan dan perkembangannya, seperti di Indonesia. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari segi teknologi, pembangunan, maupun industri.

Dalam dunia industri bisnis, antar produsen bersaing guna memenuhi kepuasan konsumen dan memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

Demikian juga dengan industri perbankan yang terus menunjukkan perkembangannya. Krisismoneter yang menimpa Indonesia beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 1997/1998, berdampak besar pada industri perbankan. Hanya bank syariah (yang menggunakan sistem bagi hasil) yang dapat bertahan karena tidak dibebani kewajiban untuk membayar bunga simpanan kepada nasabahnya, karena hanya membagi hasil sesuai dengan margin keuntungan yang diperoleh bank.

Menurut Rismayanti, dalam Ayu Retnosari Bank syariah dapat menunjukkan kinerja yang relatif baik dibandingkan lembaga perbankan konvensional. Dengan kejadian tersebut pemerintah berkomitmen untuk

(16)

mengembangkan perbankan syariah menjadi salah satu pusat keuangan syariah internasional.1

Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan berdasarkan syariat Islam.Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba.Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi.Pelarangan ini salah satu yang membedakan sistem perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Dalam surat An Nisa ayat 29:

















































Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”

Ide dasar sistem perbankan Islam sebenarnya dapat dikemukakan dengan sederhana. Operasi institusi keuangan Islam terutama berdasarkpada prinsip PLS (profit-and-lost- haring)atau bagi untung dan rugi (Latifa dan Marvyn, 2001).2

Indonesia dengan penduduk muslim terbesar seharusnya mampu mewujudkan keuangan syariah yang lebih baik lagi. Untuk mewujudkan hal

1 Ayu Retno Sari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Muslim Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta), (diakses pada tanggal 15 maret 2017 jam 14.15)

2Latifa, dan Mervyn,Perbankan Syariah,( Jakarta: Serambi Ilmu Semesta) hal 30

(17)

tersebut perlu adanya kerjasama dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian pemeluk agama islam di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota rata-rata mencapai 100% sebagai umat muslim.3

Namun tidak semua masyarakat di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota menggunakan jasa Bank Syariah. sebagian masyarakat melakukan transaksi di Bank Konvensional dengan berbagai macam alasan, diduga alasan-alasan tersebut disebabkan oleh hadiah dan bonus yang ditawarkan lebih menggiurkan, pelayanan Bank Syariah masih kalah cepat dari Bank Konvensional, bunga yang diberikan lebih besar, belum paham sistem dan operasional yang di terapkan pada bank syariah, serta rasa nyaman terhadap bank konvensional karena mereka lebih dulu mengenal Bank Konvensioanal dari pada Bank Syariah.

Masih banyak masyarakar di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota beranggapan bahwa mendapatkan pembiayaan di bank syariah sama saja dengan bank konvensional. Persepsi umum ini masih menghinggapi masyarakat, sehingga tidak heran mereka masih enggan untuk menjadi nasabah dan mendapatkan pembiayaan dari perbankan syariah. Hal ini bisa dilihat dari lambatnya pertumbuhan perbankan syariah, kendati potensinya sangat besar mengingat sebagian penduduk Indonesia. Hal itu akibat masih sulitnya merubah pola pikir masyarakat untuk memilih bank syariah. Hingga kini masyarakat masih terbiasa dengan bank konvensional,

3 Sudarso, bank dan lembaga keuangan syari’ah deskripsi dan ilustrasi ( Yokyakarta : Ekonosia ) hal 34

(18)

dibandingkan bank syariah. Artinya, sosialisasi perbankan syariah masih sangat kurang. Masyarakat luas di berbagai segmen masih belum banyak mengerti sistem, konsep, filosofi, produk, keuntungan dan keunggulan bank syariah.

Data Perbandingan Masyarakat yang mendapatkan pembiayaan di Bank Syariah dengan Bank Konvensional di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota.

Tabel .1.1

Jumlah Nasabah Bank Syariah dan Bank Konvensional di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota Juli 2016 - Januari

2017

No Bulan Bank

Syariah

Bank Konvensional

Rasio Nasabah Bank Syariah terhadap Bank

konvensional 1 Juli 2016 66 Orang 134 Orang 1:2 2 Agustus 2016 69 Orang 132 Orang 1 : 2

3 September 2016 57 Orang 145 Orang 1: 2,5 4 Oktober 2016 42 Orang 158 Orang 1 : 4

5 November 2016 74 Orang 126 Orang 1: 2

6 Desember 2016 65 Orang 135 Orang 1 : 2

7 Januari 2017 59 Orang 141 Orang 1: 2

(19)

Jumlah 432 971 1:2

Sumber : Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota 2016-2017.

Dari data rasio nasabah Bank Syariah terhadap Bank Konvesional diatas ada beberapa perbandingan tiap bulannya dari bulan juli 2016 – januari 2017, maka dapat kita lihat lebih banyak nasabah mengambil pembiayaan pada Bank Konvensional dari pada Bank Syariah.

Maka dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah nasabah Bank Konvensional di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago kabupaten 50 Kota lebih banyak dibandingkan jumlah nasabah Bank Syariah kecuali pada bulan Agustus 2016 dan Nopemver 2016.

Persepsi masyarakat terhadap bank syariah adalah hal urgent yang harus diperhatikan dalam rangka mengukur, merencanakan, dan menerapkan strategi pengembangan bank syariah di bidang apapun. KARIM Business Consulting (tahun2004) pernah melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap bank syariah. Oleh karena itu dituntut kerja sama Bank Indonesia, perbankan syariah, pemerintah pusat dan daerah, MUI dan dunia pendidikan untuk bersinergi memberikan pendidikan mengenai konsep perbankan syariah kepada masyarakat. Sehingga kita harapkan tidak lagi terdengar kritikan negatif terhadap bank syariah yang bersumber dari ketidaktahuan seperti yang banyak ditemui dimasyarakat, Banyak tantangan

(20)

dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan perbankan syariah terutama di Indonesia.4

Permasalahan yang muncul antara lain adalah rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap perbankan syariah terutama yang disebabkan dominasi perbankan konvensional.

Berdasarkan Data yang sudah penulis peroleh, dapat diketahui beberapa kendala yang muncul sehubungan dengan pengembangan perbankan syariah adalah:

a. Pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan operasional bank syariah.

b. Peraturan perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasi operasional bank syariah.

c. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas.

d. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bank syariah masih sedikit.

Kebijakan pengembangan perbankan syariah antara lain adalah mendukung pengembangan jaringan perbankan syariah, khususnya pada wilayah-wilayah yang dinilai potensial.

Dalam rangka mendukung program pengembangan jaringan perbankan syariah diperlukan data dan informasi yang lengkap dan akurat yang menggambarkan potensi pengembangan bank syariah baik dari sisi penyimpan maupun sisi pembiayaan. Meskipun mayoritas penduduk

4Ismail Nabawi, Perbankan Syariah ( Jakarta: Kencana, 2011) hal 38

(21)

Indonesia adalah masyarakat muslim, tetapi pengembangan produk syariah berjalan lambat dan belum berkembang sebagaimana halnya bank konvensional.

Keberadaan bank syariah maupun bank konvensional secara umum memiliki fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran namun karakteristik dari kedua bank tersebut dapat mempengaruhi calon nasabah dalam menentukan pilihan mereka terhadap kedua bank tersebut.

Dengan demikian, perkembangan lembaga keuangan yang menggunakan prisip syariah dimulai tahun 1992, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank yang menggunakan prinsip syariah pertama di Indonesia. Bank syariah adalah salah satu alternatif bank yang dianggap aman oleh masyarakat untuk menyimpan dananya.5 Dari kondisi inilah Bank Syariah mulai dikembangkan sejak diberlakukannya Undang – Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan yang mengatur bank syariah secara cukup jelas dan kuat dari segi kelembagaan dan operasionalnya, yang kemudian diperbaharui dengan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU No. 3 Tahun 2004.

Dari uraian latar belakang permasalahan di atas, Untuk itu penelitian ingin melakukan penelitian dengan judu “ Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Terhadap Pembiayaan

5http:// ahmaddifhan,( diakses pada tanggal 17 maret 2017 jam 13.30)

(22)

Bank Syariah ” (Studi Kasus: Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota).

B. Identifikasi Masalah

1. Banyaknya masyarakat di Ampang Gadang mengambil pembiayaan di Bank Konvensional

2. Masyarakat Ampang Gadang beranggapan mengambil pembiayaan di Bank Syariah itu sama dengan Bank Konvensional

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat Ampang Gadang terhadap pembiayaan Bank Syariah.

C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis membatasi penelitian ini terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota terhadap pembiayaan Bank Syariah yaitu : lokasi, pengetahuan, promosi dan fasilitas pelayanan.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah ( Studi kasus Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago kabupaten 50 Kota) ?

(23)

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat terhdapap pembiayaan Bank Syariah ( Studi kasus Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago kabupaten 50 Kota)?

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi pihak yang berkaitan yaitu:

a. Manfaat Toeritis

Secara teoritis, peneliti diharapkan dapat menambah wawasan khususnya pengetahuan tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat Terhadap Pembiayaan Bank Syariah.

b. Manfaat Praktis.

1. Masyarakat, Sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan masyarakat, sebagai bahan untuk menentukan langkah-langkah masyarakat ke depan, terutama yang berhubungan dengan pembiayaan serta menerapkan kebijakan masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dan masukan bagi pihak masyarakat dalam rangka memenuhi harapan Bank Syariah.

(24)

2. Bagi pembaca, Hasil penelitian ini mudah-mudahan bermanfaat bagi seluruh mahasiswa/i IAIN Bukittinggi dan mahasiswa/i lainnya bagi jurusan Ekonomi Islam dan dapat menambah khasanah keilmuannya serta sebagai bahan acuan bagi yang berminat dalam pembahasan yang sama.

3. Bagi penulis, Penelitian ini bertujuan sebagai salah satu syararat dalam mencapai gelar Serjana Ekonomi ( SE ) pada Jurusan Ekonomi Islam FEBI IAIN Bukittinggi.

E. Penjelasan Judul

Adapun judul dari penelitian ini adalah Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat Masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah. Sebelum melangkah lebih jauh dalam membahas skripsi ini dan menjabani pemikiran penulis dengan pembaca agar terhadap persamaan pemahaman dalam memahami skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang akan ditemui dalam skripsi ini yaitu:

Analisis : Analisi penyelidikan terhadap suatu peristiwa ( perbuatan karangan dan sebagainya), untuk mendapatkan Fakta yang tepat asal usul, sebab, penyebab sebenarnya dan sebagainya.

Faktor- faktor yang mempengaruhi adalah:

a. Lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi.

(25)

b. Pengetahuan merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi seseorang atau masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap suatu hal.

c. Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya.

d. Mendefinisikan pelayanan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain.6

Pembiayaan : merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.7

Bank Syariah : adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip prinsip Islam, yakni bank dengan tata cara dan operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam.8

Berdasarkan hal di atas yang penulis maksud dengan judul secara keseluruhan adalah mengetahui bagaimana “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Terhadap Pembiayaan Bank Syariah Di Joronng Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota.

6 Ayu Retno Sari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Muslim Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta), (diakses pada tanggal 15 maret 2017 jam 14.15)

7Muhammad, Manajemen Bank Syariah (yogyakarta: Ekonisia, 2005) hal, 11

8Muhammad Syafi’i Antono, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (jakarta:Gema Insani,2001) hal,25

(26)

F. Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, maka terlebih dahulu mengamati dan mencermati hasil penelitian terdahulu yang relevan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

1. Jurnal Muhammad Akbar Adnan & Didi Porwoko, Prodi Akuntasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta jurnal Akuntasi dan Investasi Vol. 14 No 1, hal: 14-31, januari 2013.Analisa Faktor-faktor yang mempengaruhi Rendahnya pembiayaan mudharabah Meneurut Perspektif Manajemen Bank Syariah Dengan Pendekatan Kritis Di Yogyakarta dengan menggunakan metode kualitatif. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan anilsis kritikal. Yaitu suatu cara untuk mencoba memahami kenyataan, kejadian( peristiwa), situasi ,benda ,orang dan pernyataan yang ada di balik makna yang jelas atau makna langsung.

2. Jurnal Ayu Retno Sari, Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, tamantorto, kasihan, bantul, Yogyakarta 55183. dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif disebut penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim di kabupaten Bantul.

Berdasarkan uraian di atas terlihat perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian sebelumnya. Penulis pada saat ini

(27)

membahas tentang” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Terhadap Pembiayaan Bank Syariah” ( Studi Kasus: Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota )

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terarahnya penulisan ini, penulis membuat sistematika penulisan atau garis-garis besar dalam pembahasan yang terdiri dari tiga bab yaitu:

Bab I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan: latar belakang masalah,Identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat masalah, penjelasan judul, kajian terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II : LANDASAN TEORI

merupakan landasan teoritis yang membahas tentang teori- teori yang berhubungan dengan judul.

Bab III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan: Jenis penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini meliputi hasil penelitian dan pembahasan tentang apa yang kita teliti.

Bab V : PENUTUP

Dalam bab ini meliputi: kesimpulan dan saran.

(28)
(29)

14

LANDASAN TEORI A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank syari’ah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Bank Islam atau disebut dengan bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, atau dengan kata lain bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip prinsip syari’ah islam, yang dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist nabi SAW.

Pada umumnya, hal yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberi layanan pembiayaan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Bank syariah merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam, mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang ada dalam Al-Quran dan Al- Hadist. Dengan mengacu kepada Al-Quran dan Al-Hadist, maka bank syariah diharapkan dapat menghindari kegiatan-kegiatan yang mengandung unsur riba dan segala hal yang bertentangan dengan syariat Islam.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga terbagi menjadi dua macam, yaitu bank yang

(30)

berdasrkan prinsip konvensional dan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Perbedaan utama antara kedua jenis bank ini adalah dalam hal penentuan harga, baik untuk harga jual maupun harga beli. Dalam bank konvensional penentuan harga selalu didasarkan pada bunga, sedangkan dalam bank syariah didasarkan pada konsep islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi.

2. Produk Bank Syariah

Sama seperti halnya dengan bank Konvesional, Bank syariah juga menawarkan kepada nasabahny dengan beragam produk perbankan.

Hanya saja bedanya dengan bank konversional adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk- produk yang ditawarkan sudah tentu islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Jenis-jenis produk Bank Syariah ditawarkan adalah sebagai berikut:

a. Al-wadi’ah (simpanan)

b. Pembiayaan dengan bagi hasil c. Bai’al Murabahah

d. Bai’as salam e. Bai’Al Istihna’

f. Al Ajarah g. Al Wakalah h. Al Kafalah

(31)

i. Al Hawalah1 B. Pembiayaan

a. Pengertian pembiayaan

Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun djalankan oleh orang lain.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefiisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.2

Menurut M.Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasiliatas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.3

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.4

Berdasarkan UU no. 7 th. 1992, yang dimaksud dengan Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat

1Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan lembaga keuangan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2014) hal 215

2Muhammad , Manajemen Bank Syariah, ( Yogyakarta; Ekonisia, 2005) hal 11

3Muhammad syafii, op.cit,hal. 30

4Muhammad, Bank Syariah, ( Yogyakarta: Ekonosia, 2006), Cet 1,hal. 30

(32)

dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah harga, imbalan atau pembagian hasil.

Sedangkan menurut Undang-Undang Perbankan Syariah (UUPS)No 21 tahun 2008.

Veithzal Rivai dan Andrian permata Veithzal menjelaskan,istilah pembiayaan pada intinya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust) berati lembaga pembiayaan selaku shahibul mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, sebagaimana firman Allah Subhanahuata’ ala dalam surat Surat Al-Ma’idah [5]: 1.5

















































Artinya:Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu[388].

dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum- hukum menurut yang dikehendaki-Nya..

5 Veithzal Rivai dan Andrian permata Veithzal, Islamic Financial management:teori, konsep,dan Aplikasi panduan praktis untuk lembaga keuangan, nasabah, praktisi, dan mahasiswa, ( Jakarta: RajaGrafindo persada, 2008), hal 3

(33)

Pembiayaan dalam Perbankan Syariah menurut harran (1999) dapat dibagi tiga:

1. Return bearing finansing, yaitu bentuk pembiayaan yang secara komersil menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung resiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.

2. Return free finansing yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari keuntungan yang lebih ditujukan kepada orang yang membutuhkan, sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diberikan.

3. Charity finansing,yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak ada klaim terhadap pokok dan keuntungan.

b. Produk pembiayaan

1. Pembiayaan modal kerja 2. Pembiayaan investasi 3. Pembiayaan aneka barang c. Jenis-jenis Pembiayaan

Dalam menjelaskan jenis-jenis pembiayaan, dapat dilihat dari tujuannya, jangka waktunya, jaminannya, orangnya (yang menerima dan memberi pembiayaan) dan tempat kediamannya.

1. Jenis pembiayaan dilihat dari tujuan

a. Pembiayaan Produktif.Pembiayaan produktif bertujuan untuk memungkinkan penerima pembiayaan dapat mencapai tujuannya

(34)

yang apabila tanpa pembiayaan tersebut tidak mungkin dapat diwujudkan.

Penggunaan pembiayaan produktif dalam proses produksi mengalami perputaran yang tidak sama.

b. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif bertujuan untuk memperoleh barang-barang atau kebutuhan-kebutuhan lainnya guna memenuhi keputusan dalam konsumsi.

Pembiayaan konsumtif dibagi dalam dua bagian:

1) Pembiayaan konsumtif untuk umum 2) Pembiayaan konsumtif untuk pemerintah 2. Jenis pembiayaan dilihat dari jangka waktu

a. Short term (pembiayaan jangka pendek) ialah suatu bentuk pembiayaan yang berjangka waktu maksismum satu tahun. Dalam pembiayaan jangka pendek termasuk pembiayaan untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.

b. Intermediate term(pembiayan jangka waktu menengah) ialah suatu bentuk pembiayaan yang berjangka waktu dari satu tahun sampai tiga tahun.

c. Long term (pembiayaan jangka panjang) ialah suatu bentuk pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

d. Demand loan call loan ialah suatu bentuk pembiayaan yang setiap waktu dapat diminta kembali.

(35)

d. Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan mempunyai peranan penting dalam perekonomian secara garis besar fungsi pembiayaan di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai yaitu:

1. Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna (utility) dari modal atau uang.

Penabung menyimpan uangnya dilembaga keuangan. Uang tersebut dalam presentase tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh lembaga keuangan untuk memperluas atau memperbesar usahanya.

2. Pembiayaan meningkatkan daya guna (utility) dari suatu barang, dimana produsen dengan bantuan pembiayaan dapat memproduksi barang jadi, sehingga utility dari barang tersebut meningkat. Misalnya padi menjadi beras, benang enjadi tekstil, dan sebagainya.

3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

dengan menyalurkan pembiayaan melalui rekening atau koran.

Pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya sseperti; cheque, giro, bilyet, wesel, promes dan sebagainya.

(36)

4. Pembiayaan menimbulkan kegairahan usaha masyarakat

Manusia adalah mahkluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi yaitu beusaha memenuhi kebutuhannya, akan tetapi menigkatnya usaha tidaklah selalu diimbangi dengan kemampuan.

5. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi

Dalam keadaaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilitas pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk antara lain:

a. Pengendalian inflasi b. Peningkatan ekspor c. Rehabilitas sarana

d. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat

Untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi untuk usaha, pembangunan ekonomi, maka pembiayaan bank memegang peranan yang penting. Arah pembiayaan harus berpedoman pada segi-segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara lansung berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat.

6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional

Pengusaha yang memperoleh pembiayaan tentu saja berusaha untuk meningkatkan uasahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan profit. Bila keuntungan ini secara kumulatif

(37)

dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan ke dalam struktur permodalan, maka peningkatan akan berlangsung terus menerus.

7. Pembiayaan sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Lembaga pembiayaan tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Beberapa negara kaya minyak yang telah sedemikian maju organisasi dan sistem perbankannya telah melebarkan sayap perbankannya ke seluruh pelosok dunia.6

e. Unsur Pembiayaan

Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan.

Dengan demikian pemberian pembiayaan adalah pemberian kepercayaan.

Hal ini berarti prestasi yang diberikan benar-benar yang diyakini dapat di kembalikan oleh penerima pembiayaan sesuai dengan waktu dan syarat- syarat yang telah disepakati bersama. Berdasarkan hal di atas, unsur dalam pembiayaan tersebut adalah

1. Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan (shahibul mal) dan penerima pembiayaan (mudharib). Hubungan pemberi pembiayaan dan penerima pembiayaan merupakan kerja sama yang saling menguntungkan, yang diartikan pula sebagai kehidupan tolong- menolong sebagaiman firman Allah Subhanahuata’ala dalam surat Al- Mai’dah [5]: 2.

6Veithzal Rivai dan Andrian permata Veithzal, Islamic Financial management:teori, konsep,dan Aplikasi panduan praktis untuk lembaga keuangan, nasabah, praktisi, dan mahasiswa, ( Jakarta: RajaGrafindo persada, 2008), hal 7

(38)





















dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran..

2. Adanya kepercayaan shahibul mal kepada mudharib yang didasarkan atas prestasi dan potensi mudharib.

3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul mal dengan pihak lainya yang berjanji membayar dari mudharib kepada shahibul mal. Janji membayar tersebut dapat berupa janji lisan, tertulis (akad pembiayaan) atau berupa instrumen (credit instrument), sebagaimana firman Allah Subhanahuata’ala dalam surat Al-Baqarah[2]: 282





















Hai orang yang beriman jika kamu bermu’amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis

4. Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari shahibul mal kepada mudharib.

5. Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsur esensial pembiayaan. Pembiayaan terjadi karena unsur waktu, baik dilihat dari shahibul mal maupun dilihat dari mudharib.

6. Adanya unsur resiko (degree of risk) baik dari pihak shahibul mal maupun di pihak mudharib. Resiko di pihak shahibul mal adalah resiko gagal bayar (risk of defaul),baik karena kregagalan usaha (pinjaman komersial) atau ketidakmampuan bayar (pinjaman konsumen) atau karena ketidaksediaan membayar.

(39)

f. Prinsip – prinsip Pembiayaan 1. Bagi hasil atau syirkah

Fasilitas pembiayaan yang disediakan disisni berupa uang tunai atau barang yang dinilai dengan uang. Jika dilihat dari sisi jumlah, dapat menyediakan sampai dengan 100% dari modal yang diperlukan, atau dapat pula hanya sebagian saja berupa patungan antar bank dengan pengusaha (costumer).

2. Jual beli atau bai’

Prinsip ini dilaksanakan karena adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan bank ditetapkan dimuka dan menjadi bagian antar harga barang yang diperjualbelikan.

3. Sewa menyewa

Ijarah adalah akad untuk memanfaatkan jasa, baik jasa atas barang atau jasa atas tenaga kerja. Bila digunakan untuk mendapatkan manfaat barang, maka disebut sewa menyewa. Sedangkan jika digunakan untuk mendapatkan manfaat tenaga kerja, disebut upah mengupah.7

g. Tujan Pembiayaan

Dalam membahas tujuan pembiayaan, mencakup lingkup yang luas.

Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan, yaitu:

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari

7Veithzal Rivai dan Andrian permata Veithzal, Islamic Financial management:teori, konsep,dan Aplikasi panduan praktis untuk lembaga keuangan, nasabah, praktisi, dan mahasiswa, ( Jakarta: RajaGrafindo persada, 2008) hal 42

(40)

usaha yang dikelola bersama nasabah. Oleh karena itu bank hanya menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya.

Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan ( safety ) dan sekaligus juga unsur keuntungan (protability) dari suatu pembiayaan sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan yang terjelma dalam bentuk hasil yang diterima.

2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjaminkan sehingga tujuan profitability dapat benar- benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, dengan keamanan ini dimaksudkan agar pretasi yang diberikan dalam bentuk modal, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profirability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.8

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bank syariah, diantara tujuannya pembiayaan yang dilakukan perbankkan syariah yaitu:

a) Pemilik

Bagi Para pemilik usaha (lembaga keuangan), mengharapkan akan memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada pihak bank tersebut.

8Veithzal Rivai dan Andrian permata Veithzal, Islamic Financial management:teori, konsep,dan Aplikasi panduan praktis untuk lembaga keuangan, nasabah, praktisi, dan mahasiswa, ( Jakarta: RajaGrafindo persada, 2008), hal 5

(41)

b) Pegawai

Bagi Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari bank yang dikelola:

1) Masyarakat 1. Pemilik dana

Sebagai pemilik dana, mereka mengharap dari dana yang diinvestasikan akan memperoleh bagi hasil.

2. Debitur yang bersangkutan

Sebagai debitur dengan mendapatkan pembiayaan bertujuan mengatasi kesulitan pembiayaan dan meningkatkan usaha dan pendapatan dimasa depan. Mereka membantu untuk menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan barang yang diinginkannya (pembiayaan konsumtif).

3. Masyarakat umum atau konsumen

Mereka dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkan

a. Pemerintah

Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah dapat terbantu dalam pembiayaan pembangunan negara, disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak penghasilan atau keuntungan yang diperoleh bank dan juga perusahaan-perusahaan).

(42)

b. Bank

Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran dana pembiayaan, diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya dan sehingga semakin banyak masyarakat yang dilayaninya.

Disisi lain tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.

C. Minat Masyarakat 1. Pengertian Minat

Menurut Komarudin Minat Nasabah adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh, minat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Ada beberapa tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang umumnya dilakukan oleh seseorang yaitu pengenalan kebutuhan dan proses informasi konsumen.9

9Komarudin,Kamus Perbankan,(Jakarta:Grafindo ,1994),hal.94

(43)

Minat dalam pandangan Islam yaitu Al-Quran dalam surat Al-Alaq ayat pertama yang berartikan “Bacalah” dimana memerintahkan agar kita membaca, maksudnya membaca bukan hanya membaca buku atau dalam arti tekstual saja, akan tetapi juga semua aspek apakah itu untuk membaca cakrawala jasad yang merupakan tanda kekuasaannya kita dapat memahami apa yang sebenarnya menarik minat kita dalam hidup ini.10

Selain itu ada beberapa yang mempengaruhi minat masyarakat,yaitu:

1. Minat

Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa tahapan minat antara lain: informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah, pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah, dan keputusan menjadi nasabah.

10 Andi Mappiere, Psikolog orang Dewasa bagi Penyesuaian dan Pendidikan,(Surabaya:Usaha Offsite Printing,1994), hal.275

(44)

2. Lokasi

Menurut Lupiyoadi lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Jadi, lokasi adalah tempat dimana suatu perusahaaan Akan dilaksanakan atau ditempatkan. Dengan pemilihan lokasi yang tepat akan memberi nilai tambah, karena konsumen cenderung memilih suatu produk atau jasa yang memiliki lokasi yang dapat dengan mudah diakses oleh konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi yang tepat atau strategis menjadi bagian dari keberhasilan pemasaran suatu perusahaan. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah lokasi Bank Syariah.

3. Pengetahuan

Seseorang mendapatkan fakta dan informasi baru dengan menggunakan pengetahuan yang merupakan suatu faktor penting dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut Notoatmodjo, pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil “tahu”

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya, yaitu indra penglihatan,pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Manusia mendapatkan ilmu pengetahuan dengan berbagai cara, yaitu dengan cara tradisional, seperti bertanya pada orang yang ahli, dari pengalaman setelah menyelesaikan masalah, dan berpikir kritis.

(45)

4. Promosi

Menurut Kotler promosi yaitu proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak penting dan masyarakat. Promosi merupakan salah komponen penting dalam pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk mempemasarkan produk atau jasa. Tujuan promosi menurut Swastha dan Irawan yaitu modifikasi tingkah laku, memberikan informasi, membujuk (persuasive), mengingatkan kembali.

5. Fasilitas pelayanan

Mendefinisikan pelayanan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain.Fasilitas pelayanan pada bank syariah dapat berupa fasilitas fisik maupun pelayanan dari karyawannya. Fasilitas pelayanan yang nyaman serta memadai akan dapat menarik perhatian masyarakat dan membuat masyarakat nyaman dengan bank syariah.

Dalam menyediakan sebuah jasa, adanya fasilitas merupakan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban. Tanpa adanya fasilitas yang dapat menunjang keberlangsungan dan kelancaran layanan jasa yang diberikan maka konsumen akan merasa ada kekurangan sehinggan mengurangi dorongan pada dirinya untuk menggunakan jasa tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Tjiptono (2000) dalam

(46)

bukunya bahwa fasilitas menurutnya merupakan suatu paket jasa yang diartikan sebagai suatu bundel yang terdiri atas barang dan jasa yang disediakan dalam lingkungan tertentu. Tjiptono juga menjelaskan bahwa fasilitas penunjang adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen.

6. Religiusitas

Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawita agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek agama yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron &

Risnawita menegaskan lebih lanjut, bahwa religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya.

Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion (inggris), religie (belanda), religio (latin), dan dien (arab). Religusitas berasal dari kata religi . Menurut Driyarkara religi berasal dari bahasa Latin religio yang akar katanya religare yang berarti mengikat.

Maksudnya adalah suatu kewajiban atau aturan-aturan yang harus dilaksanakan, yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri seseorang atau sekelompok orang dalam

(47)

hubunngannya dengan Tuhan atau sesama manusia, serta alam sekitar.

Menurut Glock dan Stark ada lima macam dimensi religuitas yaitu dimensi keyakinan (ideologis), peribadatan atau praktek agama (ritualistik), penghayatan (eksperensial), pengalaman (konsekuensial) dan pengetahuan agama (intelektual).

D. Kerangka Pemikiran

Untuk melihat Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah di jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago kabupaten 50 kota, sebagaimana Gambar berikut:

Gambar .2.1 Kerangka pemikiran

Lokasi (X1)

Pengetahuan (X2)

Rendahnya minat masyarakat Terhadap

pembiayaan Bank Syariah ( Y ) Promosi (X3)

Fasilitas Pelayanan (X4)

(48)

E. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas, dapat di kemukakan hipotesis di duga lokasi, pengetahuan, promosi, dan fasilitas pelayanan dapat mempengaruhi secara signifikan rendahnya minat masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 kota.

(49)

34

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah field research yaitu penelitian yang langsung terjun kelapangan atau tempat yang dijadikan objek penelitian ( Jorong Ampang Gadang, Nagari VII koto Talago Kabupaten 50 Kota) dimana pengumpulan data lansung dari lokasi penelitian yang sifat kuantitatif dengan pendekatan korelasional.

Menurut suharsimi Arikanto, penelitian korelasional yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau bebrapa variabel.1 Hal ini karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat (X1) terhadap pembiayaan Bank Syariah(Y) di Jorong Ampang Gadang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Talago Kabupaten 50 Kota.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Mei 2017 sampai selesai.

Penulis mengumpulkan data-data atau informasi mengenai semua bahan yang berkaitan dengan Anlisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah.

1Suahsimi Arikanto,Manajemen penelitian, ( jakarta : Rineka Cipta, 2000), hal. 326

(50)

3. Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara lansung yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan angket.2

Dalam penelitian ini diperoleh data primer dari kuessioner dengan rendahnya minat masyarakat terhadap pembiayaan Bank Syariah di Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu yang mendukung permasalahan yang akan dibahas, yang diperoleh dari atau berasal dari bahan keputusan.3 Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dikenagarian VII koto Talago Kabupaten 50 Kota berupa data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan data yang memiliki syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan

2 Hugroho J setiadi, perilaku konsumen dan implikasi Untuk Strategi dan penelitian Pemasaran,( jakarta : kencana,2003), hal. 35

3Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999), hal..117

(51)

penelitian. Roscoe dan sugiyono menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak digunakan adalah antara 30 sampai dengan 500 sampel.4

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Masyarakat di Jorong Ampang Gadang, Nagari Vii Koto Talago Kabupaten 50 Kota jumlah masyarakat yang akan diambil 150 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebuah atau yang bagian kecil yang diambil dari sebuah populasi yang dapat mewakili populasi tersebut secara menyeluruh.

Rumus Slovin :

=

N= ( . , )

= 60 Dimana :

n = jumlah sampel N = Ukuran Populasi

e = nilai kritis = 10 % (0,1)

4Sugiyono,statistik nonparametris untuk penelitian, ( Bandung : Alfebeta , 2011), hal 40

(52)

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, besaran sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden, dengan persentase kelonggaran karena ketidaktelitian dan kesalahan dalam pengambilan sampel 10%.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket ( Kuessioner )

Angket atau kuessioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban.

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

E. Instrumen Peneliti

Pengguna instrumen yang tepat dalam seluruh penelitian merupakan kunci mendapatkan data yang diinginkan dari responden. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menyebarkan angket kepada responden.

Penyusunan instrumen penelitian dalam bentuk butir-butir pertanyaan dan pernyataan, metode skala likert bergradiasi lima digunakan dalam butir pertanyaan dan pernyataan yang ada pada kuessioner untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat terhadap pembiayaan Bank syariah Jorong Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago Kabupaten 50 Kota.

(53)

Setipa pertanyaan dalam angket menyediakan lima pilihan pertanyaan yaitu:

Skor

Sangat Setuju (S) = 5

Setuju (S) = 4

Cukup Setuju (CS) = 3

Tidak Setuju (ST) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tabel 3.

Instrumen Penelitian

No Variabel Indikator Kisi

1. Lokasi (X1)

pengetahuan (X2)

Promosi (X3)

Independent:

1. lokasi Bank Syariah mudah dicapai.

2. Lokasi bank syariah dekat dengan area pembelanjaan.

3. Tempat parkir bank syariah sudah memadai

4. Transportasi menuju bank syariah mudah

1. Bank Syariah adalah bank yang menghindari bunga (riba).

2. Sistem Syariah lebih baik dan adil.

3. Di dalam Bank Syariah terdapat DPS (dewan pengawasan Syariah) yang bertugas mengawasi operasiaonal dari Bank Syariah.

4. Kredit pada Bank konvensiaonal berbeda dengan pembiayaan pada Bank Syariah.

1. Banyaknya media yang digunakan untuk melakukan promosi

1-4

4-8

8-12 2.

2.

(54)

4. Fasilitas (X4) felayanan

memudahkan anda untuk memahami Bank syariah.

2. Bank syariah ditujkan untuk berbagai macam lapisan masyarakat 3. Pemberian insentif agar membeli

produk yang oleh bank syariah telah membuat anda tertarik.

4. syariah sering memberikan hadiah kepada Bank nasabah yang loyal.

1. Apakah fasilitas yang ada diperbankan syariah sudah cukup baik.

2. Pelayanan yang diberikan oleh perbankan syariah sudah cukup baik.

3. Menggunakan perbankan syariah lebih memuaskan dan yaman dari pada bank konvensional.

4. Dalam praktiknya perbankan syariah tidak sama dengan perbankan konvensional.

12-16

Variabel indefendent:

Rendahnya minat masyarakat terhadap

pembiayaan Bank Syariah (Y)

1. Sistem bagi hasil lebih adil dan menentramkan.

2. Investasi/pembiayaan Bank Syariah untuk bisnis yang halal dan baik 3. Tidak ada sistem riba (bunga) dalam

setiap pembiayaan.

4. Pelaksanaan pembiayaan sesuai dengan prosedur yang disepakati antara bank dan nasabah

16-20

F. Uji instrumen

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas reliabilitas, dan uji asuransi klasik sebagai alat untuk menguji pertanyaan-pertanyaa dalam kuessioner dan menggunakan rumus korelasi dan regresi linier berganda sebagai alat untuk menganalisis data. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda yaitu untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(55)

a. Uji Validitas

Validitas adalah kebenaran dan keabsahan intrumen penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan alat yang digunakan. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan guna mengukur valid atau tidaknya kuessioner yang telah diisi oleh para responden.

Pengukuran yang dilakukan dengan cara korelasi faktor yang mengunakan rumus product Momen Karel pearson sebagai berikut:5

=

(∑(∑ ) ][ ∑) (∑ )(∑ )–(∑ )]

Dimana :

r : koefisien korelasi antara variabel (x) dan variabel (y) X : Skor setiap item

Y : Skor total

N : Jumlah responden

Uji validitas ini dilakukan dengan mengunakan SPSS 20. Caranya yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor factor dengan skor total. Jika korelasi faktor positif dan besarnya 0,3 keatas dapat dianggap sebagai kontruksi kuat atau intrumen memiliki validitas yang baik.

b. Uji Reliabilitas

5Ety Rochaety, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, ( Jakarta : Mitra Wacana Media,2007), hal 47

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

“Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Property, Real Estate,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap kinerja auditor intern dengan profesionalisme dan motivasi kerja sebagai variabel

Bertentangan dengan penelitian Anggraini, Sebrina, & Afriyenti (2019) yang menunjukkan bahwa VAHU berpengaruh negative terhadap kualitas laba. Adanya sumber daya

Judul Skripsi : Pengaruh Modal Usaha, Lokasi Usaha dan Teknologi Informasi Terhadap UMKM (Studi Kasus Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Bantul).. Dengan ini

Penelitian ini menemukan bahwa norma subyektif, dan kontrol perilaku persepsian,berpengaruh positif terhadap niat beli kemasan ramah lingkungan, kesediaan

1. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki persepsi positif terhadap kualitas dan harga smartphone android merek Samsung, oleh karena itu perusahaan

1. Implikasi Manajerial Bagi Lippo Plaza Jogja. Berdasarkan hasil penelitian, variabel variasi penyewa berpengaruh positif pada keputusan minat kunjung ulang ke Lippo

Dengan adanya hubungan positif variabel pelayanan, lokasi dan tarif terhadap loyalitas konsumen akan AHASS Motor 009, maka penulis memberikan saran-saran yang nantinya