• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH ANGKATAN KERJA TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA TUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH ANGKATAN KERJA TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA TUAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH ANGKATAN KERJA TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN

DI KOTA TUAL

Santi Tamher1 Gergonia P. Ohoiledwarin2

Yosephus Renmaur3

ABSTRAK

Studi ini bertujuan (1) untuk mencari tahu dan menganalisis efek dari total populasi dan jumlah tenaga kerja sebagian pada jumlah pengangguran. (2) untuk mencari tahu dan menganalisis dampak populasi dan tenaga kerja secara bersamaan pada jumlah pengangguran.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. dengan objek penelitian di kota Tual proses pengumpulan data menggunakan data Time Series, data diambil dari 2013-2017 Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jumlah penduduk dan angkatan kerja memiliki efek parsial terhadap pengangguran. (2) penduduk dan tenaga kerja secara serentak mempengaruhi pengangguran.

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Penduduk, Angkatan Kerja, Pengangguran

ABSTRACT

This study aims (1) to find out and analyze the effect of the total population and the number of the workforce partially on the amount of unemployment. (2) To find out and analyze the effect of population and labor force simultaneously on the number of unemployment.

This type of research is quantitative research with an associative approach. with the object of research in the City of Tual The process of collecting data using time series data, the data is taken from 2013 - 2017 The results showed that (1) The number of population and labor force had a partial effect on unemployment. (2) The population and labor force simultaneously influence unemployment.

Keywords: Economic Growth, Population, Labor Force, Unemployment

(2)

2 PENDAHULUAN

Struktur penduduk di negara sedang berkembang menghadapi permasalahan yang lebih rumit dibandingkan dengan sebelum perang dunia kedua Tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyedian lapangan kerja, telah menimbulkan permasalahan bagi negara sedang berkembang dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Subandi, 2012)

Menurut Safuridar (2012) Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan berpengaruh terhadap jumlah angkatan kerja yang akan berpartisipasi dalam pembangunan atau dapat dikatakan jumlah angkatan kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja akan semakin bertambah. Bertambahnya angkatan kerja yang tidak diikuti dengan tersedianya lapangan kerja dan kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran.

Dengan demikian yang menjadi permasalahan dalam pertumbuhan penduduk adalah tingginya pertumbuhan jumlah penduduk di negara sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi ini dapat menimbulkan berbagai masalah dan hambatan dalam pembangunan ekonomi terutam masalah ketenagakerjaan, karena kemampuan negara sedang berkembang dalam menciptakan lapangan kerja baru sangat terbatas. Melihat kedua keadaan tersebut maka pertumbuhan pendudduk biasanya dapat menimbulkan berbagai masalah seperti struktur umur, makin meningkatnya jumlah pengangguran, urbanisa dan sebagainya, (Subandi 2012).

Kota Tual sebagai suatu daerah otonom baru juga menghadapi persoalan yang sama, sesuai dengan data statistik dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Tual menghadapi permasalahan

pengangguran yang terus mengalami peningkatan.

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, dan Penggangguran Kota Tual Tahun

2013 – 2017

TAH UN

JUMLA H PENDUD

UK

ANGKA TAN KERJA

PENGANGG URAN

2013 64,032 8178 2027 2014 65,882 24508 2646 2015 67,783 25947 3318 2016 69,689 12127 1156 2017 86,531 27118 4474 Sumber Data : BPS Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2019

Dari Tabel diatas dapat digambarkan tingkat pengangguran yang terus meningkat, hal ini ditenggarai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk serta jumlah angkatan kerja serta terbatasnya lapangan kerja di Kota Tual. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.

Permasalahan pengangguran, dan angkatan kerja merupakan permasalahan klasik yang selalu dihadapi oleh setiap daerah yang apabila tidak ditangani dengan baik akan mengganggu perekonomian tersebut. dengan demikian maka tujuan penelitian ini diarahkan pada: (1) untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk dan angkatan kerja secara simultan terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual. (2) untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk dan angkatan kerja

(3)

3 secara parsial terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual?

Kajian Teori Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan- kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk (Mulyadi 2008).

Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi.

Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berati ukuran pasar domestiknya lebih besar. Meskipun demikian, kita masih mempertanyakan apakah begitu cepatnya pertumbuhan penawaran angkatan kerja di negara-negara berkembang (sehingga banyak di antara mereka yang mengalami kelebihan tenaga kerja) benar-benar akan memberikan dampak positif, atau justru negatif.terhadap pembangunan ekonominya (Amalia, 2007).

Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Selisih antar kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan alamiah (natural increase).

Sedangkan selisih antara migrasi masuk (in- migration) dan migrasi keluar (out-migration) dosebut migrasi neto (net-migration). (Mulyadi 2008).

Angkatan Kerja

Menurut Amalia (2007) tenaga kerja adalah mereka yang ingin dan mampu bekerja, pengangguran yang terpaksa menganggur juga termasuk tenaga kerja.

Menurut Pujoalwanto (2014) angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang termasuk penduduk usia kerja atau produktif yang berusia 15-64 tahun baik yang sudah memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan maupun sedang mempersiapakan usaha baru.

Menurut Amalia (2007) Tenaga kerja,golongan ini meliputi :

1. Mereka yang bekerja untuk diri sendiri 2. Anggota keluarga yang bekerja tanpa meminta upah

3. Mereka yang bekerja untuk upah dan gaji Tenaga kerja di pilih menjadi dua kelompok,yaitu angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja,atau sedang mencari pekerjaan sedangkan yang bukan termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja ,tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan,yaitu orang –orang yang kegiatanya sekolah ,pengurus rumah tangga serta penerima pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya (subandi 2012).

Pengangguran

Pengangguran secara umum adalah orang yang tidak bekerja atau tidak ikut andil dalam suatu produksi. Menurut BPS (badan pusat statistik) pengangguran adalah bagian dari

(4)

4 angkatan kerja yang tidak punya pekerjaan, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak atau sedang mempersiapkan usaha mandiri.

Di Indonesia setiap daerah memiliki perkembangan tingkat pengangguran yang berbeda-beda. Perkembangan pengangguran di setiap daerah dapat dilihat berdasarkan tingkat pengangguran. untuk mengetahui perkembangan pengangguran suatu daerah juga bisa didasarkan pada pendekatan pemanfaatan tenaga kerja seperti yang dinyatakan oleh Kusnendi (2015) antara lain ; 1. bekerja penuh yaitu orang-orang yang bekerja

penuh atau jam kerjanya telah mencapai 35 jam ke atas per minggu,

2. setengah menganggur yaitu mereka yang bekerja, tetapi belum dimanfaatkan secara penuh atau berkeja kurang dari 35 jam/minggu,

3. menganggur yaitu suatu keadaan ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan dan aktif mencari pekerjaan.

Edgar O. Edwards dalam (Arsyad, 2004) membedakan 5 bentuk pengangguran antara lain : (1) penggura terbuka (2) setengah menganggur (underemployment) (3) pengangguran tak kentara (disguised unemployment ) (4) pengguran tersembunyi (hiddden unemploymen) (5) pensiuan lebih awal

Erwin Tobing dalam Danim (2004) mengidentifikasi bahwa meningkatnya pengguran tenaga terdidik merupakan gabungan beberapa penyebab. Pertama, ketidak cocokan antara karakteristik,lulusan baru yang memasuki dunia kerja (sisi penawaran tenaga kerja) ketidak cocokan ini mungkin bersifat geografis, jenis

pekerjaan,orientasi status atau masalah keahlian khusus. Kedua, semakin terdidik seseorang semakin besar harapannya pada jenis pekerjaan yang aman. Ketiga, terbatasnya daya serap tenaga kerja, sektor formal, sementara angkatan kerja terdidik cenderung memasuki sektor formal yang kurang beresiko. Empat, Belum efesiennya fungsi pasar tenaga kerja disamping faktor kesulitan memperoleh lapangan kerja disamping faktor kesulitan memperole lapangan kerja,arus informasi tenaga kerja yang tidak sempurna dan tidak lancar menyebabkan banyak angkatan kerja bekerja diluar bidang.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Hipotesis

Hipotesis 1 : Diduga Jumlah Penduduk dan Jumlah Angkatan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap jumlah Pengangguran

Hipotesis 2 : Diduga Jumlah Penduduk dan Jumlah Angkatan Kerja berpengaruh secara parsial terhadap jumlah Pengangguran

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlokasi di Kota Tual, dengan Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif kausal.

Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat . Jenis pengumpulan data dengan menggunakan data time series, dengan kurun waktu periode 5 tahun dari tahun 2013-2017.

(5)

5 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel maka penelitian ini menggunakan analisis statistik regresi linear berganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel Penelitian

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kerja Jumlah penduduk kota tual sampai tahun 2009 tercatat sebanyak 70.367 orang .secara Demografi jumlah penduduk berasarkan sensus penduduk pada pertengahan bulan juni tahun 2009 tersebar di kecematan pulau Dullah selatan 41,930 jiwa.

Kecamatan pulau Dullah Utara 16,011 jiwa ,kecamatan pulau Tayando Tam 6.543 Jiwa dan kecamatan pulau –pulau Kur 5,883 jiwa. Laju penduduk kota Tual adalah sebesar 12,7 dan kepadatan penduduk pada berbagai wilayah telah memadai.

Gambar Kerangka Pikir

Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kerja

Jumlah Angkatan Kerja

Menurut Pujoalwanto (2014) angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang termasuk penduduk usia kerja atau produktif yang berusia 15-64 tahun baik yang sudah memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan maupun sedang mempersiapakan usaha baru, berikut ini digambarkan angkatan kerja Kota Tual tahun 2013 – 2017 sebagai berikut :

Grafik Jumlah Angkatan Kerja

Pengangguran

Pengangguran secara umum adalah orang yang tidak bekerja atau tidak ikut andil dalam suatu produksi. Menurut BPS pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak punya pekerjaan, sedang mencari kerja, bekerja kurang

0 10000 20000 30000 40000 50000

2013 2014 2015 2016 2017

Grafik 4.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Usia Kerja Kota Tual

Tahun 2013 - 2017

Laki-Laki Perempuan Jumlah

0 50000

2013 2014 2015 2016 2017

Grafik 4.2 jumlah Angkatan kerja

Kota Tual Tahun 2013 - 2017

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Pertumbuhan Ekonomi (X1)

Penduduk (X2) Pengangguran (Y)

Angkatan Kerja (X3)

(6)

6 dari dua hari selama seminggu, sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak atau sedang mempersiapkan usaha mandiri.

Grafik Pengangguran

Dari grafik diatas tergambar jumlah penggangguran di Kota Tual antara tahun 2013 – 2017 mengalami fluktuasi sebesar 130% bila dibandingkan tahun 2013 dan pada tahun 2015 – 2016 pengangguran di Kota Tual mengalami penurunan hal ini di tenggarai bahwa penurunan pengangguran disebabkan karena adanya penerimaan CPNS yang dilakukan pemerintah serta adanya program pemerintah daerah melakukan rekrutmen tenaga honorer. Pada Tahun 2017 terjadi peningkatan pengangguran yang cukup signifikan bila dibandingkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 220%, peningkatan pengangguran terjadi karena pertambahan penduduk serta jumlah sarjana yang dihasilkan perguruan tinggi di Kota Tual serta perguruan tinggi lainnya terus bertambah sedangkan ketersediaan lapangan kerja yang terbatas.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukan bahwa Asymp. Sig ≥ 0,05 (0,200

≥ 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.

Hasil Uji multikoloniearitas menunjukan bahwanilai VIF < 10 (1, 013<10) dan nilai Tolerance > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terdapat multikoloniearitas.diperoleh nilai signifikansi variabel Jumlah Penduduk sebesar 0,266 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung Heteroskedastisiitas. selanjutnya nilai signifikansi jumlah angkatan kerja sebesar 0,312 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung Heteroskedastisiitas.

Hasil Uji Autokorelasi menunukan bahwa nilai Durbin-Watson lebih besar dari tabel DW maka dapat disimpulkan tidak terdapat masalah gejalah autokorelasi. dengan demikian analisis regresi linear berganda dapat dilanjutkan.

Hasil Perhitungan Regresi

Hasil uji hipotesis antar variabel independent terhadap variabel dependent (variabel jumlah penduduk dan angkatan kerja, terhadap Pengangguran) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hasil Perhitungan Regresi

Variabel B Beta thitung Sig

Costanta -

15063,321 Jumlah

Penduduk ,305 4,234 48,276 ,000

0 10000 20000 30000 40000 50000

2013 2014 2015 2016 2017

Grafik 4.3 Jumlah Pengangguran Kota Tual Tahun 2013 - 2017

Laki-Laki Perempuan Jumlah

(7)

7 Jumlah

Angkatan Kerja

,186 4,007 45,682 ,000

r = 99,8 KD = 98%

F 0,001

Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen diukur dengan menggunakan koefisien determinasi Berdasarkan tabel 4.5 bahwa Hasil perhitungan menggambarkan bahwa koefisien determinasi adalah sebesar 98% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel jumlah penduduk dan angkatan kerja terhadap variabel Pengangguran adalah sebesar 98% dan sisanya sebesar 2% dipegaruhi oleh variabel lain.

Pembahasan

Pengaruh Jumlah Penduduk dan Jumlah Angkatan Kerja Terhadap Pengangguran

Hasil Penelitian secara simultan menunjukan bahwa P value < 0,05 (0,001< 0,05) dengan demikian hipotesis : Jumlah Penduduk dan Angkatan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap pengangguran diterima. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah penduduk dan Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh secara simultan terhadap pengangguran. Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat serta dibarengi dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual. Hal ni tentunya akan memunculkan permasalahan dan kerawanan sosial ditengah kehidupan masyarakat.

Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Pengangguran

Hasil Penelitian secara parsial menunjukan bahwa nilai p value Jumlah Penduduk adalah 0,004, apabila diperbadingkan dengan nilai signifikansi maka nilai P value < 0,05 (0,001<

0,05) serta nilai koefisien regresi sebesar 0,305 menunjukan nilai positif dengan demikian disimpulkan bahwa : Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi akan dibarengi dengan meningkatnya penduduk usia kerja sehingga akan berpengaruh positif terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan yang tidak diimbangi dengan perluasan lapangan kerja yang cukup pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada tingkat pengangguran. Peningkatan jumlah penduduk Kota Tual dalam 5 (lima) tahun terakhir menunjukan peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan serapan tenaga kerja yang besar yang pada akhirnya meningkatkan jumlah pengangguran di Kota Tual. Belum tersediannya lapangan kerja yang signifikan terutama lapangan kerja yang dikelola langsung oleh pihak swasta menjadikan penduduk yang berusia kerja tidak memiliki banyak alternatif pilihan untuk memelih pekerjaan yang sesuai dengan disiplin keahlian yang dimiliki, pada akhirnya konsentrasi penduduk usia kerja lebih cenderung untuk bekerja di dinas/instansi pemerintah sebagai tenaga honorer.

(8)

8 Pengaruh Angkatan Kerja Terhadap Pengangguran

Hasil Penelitian secara parsial menunjukan bahwa nilai p value angkatan kerja adalah 0,004, apabila diperbadingkan dengan nilai signifikansi maka nilai P value < 0,05 (0,000< 0,05) serta nilai koefisien regresi sebesar 0,186 menunjukan nilai positif, dengan demikian disimpulkan bahwa variabel Angkatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran.Hasil penelitian menunjukan bahwa angkatan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pengangguran. Jumlah angkatan kerja yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual. Bertambahnya jumlah penduduk di Kota Tual dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke janjang pendidikan yang lebih tinggi. Peningkatan jumlah angakatan kerja terdidik setiap tahun turut memberikan kontribusi bagi jumlah angkatan kerja, jumlah angkatan kerja yang tinggi dan belum terserap di dunia kerja pada akhirnya meningkatkan jumlah pengangguran di Kota Tual.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian maka kesimpulan sebagai berikut :

1. Jumlah penduduk dan Jumlah Angkatan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Jumlah pengangguran.

2. Jumlah Penduduk dan jumlah Angkatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap Jumlah pengangguran. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi akan dibarengi dengan meningkatnya penduduk usia kerja sehingga akan berpengaruh positif terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual. Demikian halnya

Jumlah angkatan kerja yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap jumlah pengangguran di Kota Tual.

DAFTAR PUSTAKA

Subandi. 2012. Ekonomi Pembangunan.Cetakan Kedua.Bandung. Alfabeta.

Amalia.Lia.2007.Ekonomi Pembangunan.Graha Ilmu. Yogyakarta dan Uieu- University Press.jakarta

Arsyad, Lincolin. 2000. Pengantar Perencanaan dan pembangunan Ekonomi Daerah.

Yogyakarta: BPFE

Arsyad, Lincoln.2004.Ekonomi

Pembangunan.Yogyakarta:STIM YKPN Yogyakarta

Danim.Sudarwan.2004.Ekomomi Sumber Daya Manusia. CV Pustaka Setia.Bandung.

Kusnendi. .2015. ekonomi sumber daya manusia .jakarta PPUT

Mulyadi. 2008. Ekonomi Sumber daya Manusia dalam Perspektif pembangunan. Jakarta.

PT RajaGrafindo persada.

Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia: Tinjauan Historis, Teoritis, dan Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Tabel Jumlah Penduduk, Angkatan  Kerja, dan Penggangguran Kota Tual  Tahun
Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia  Kerja
Grafik Pengangguran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Media animasi dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS)berpengaruh signifikan

Hafied Cangara dalam bukunya mengungkapkan bahwa ada tujuh hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada komunikasi, yaitu : (1) Gangguan teknis, terjadi jika

bahwa untuk menjamin kesinambungan penyelenggaraan pendidikan dan proses belajar mengajar pada Politeknik Sendawar, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat

Berdasarkan hasil ujicoba untuk instrumen persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ) diperoleh 34 butir valid dari 40 butir angket yang

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sampai saat penelitian ini dilakukan belum ada penelitian yang secara khusus memuat atau menelaah bahasa Klamu baik secara

Penerapan teknologi mikoriza dan pemupukan batuan fosfat pada tanah masam dan defisien unsur hara P, dapat menggantikan superfosfat dalam upaya meningkatkan produksi jagung dan

Dengan memanfaatkan metode profile matching dalam merancang sistem pendukung keputusan memiliki keunggulan dengan adanya core factor dan secondary factor sehingga pengguna

Maka dari itu, tujuan utama penulisan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor potensial dari sikap konsumen terhadap pembelian produk palsu, dan untuk