• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proceeding Seminar Nasional WALUYO JATMIKO 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Proceeding Seminar Nasional WALUYO JATMIKO 2021"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA EFISIENSI DALAM PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

DI CV. MERCURY PLASTIC

Enny Aryanny 1) , Riska Dewi Anggraeni 2) , Rizqi Novita Sari 3)

1, 2, 3)

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur e-mail: [email protected] 1) , [email protected] 2) ,

[email protected] 3)

ABSTRAK

Supplier merupakan mitra perusahaan dalam memproduksi dan memenuhi permintaan konsumen.

Hal tersebut membuat perusahaan harus mengetahui supplier yang efisien atau inefisien agar memperbaiki produksinya. CV. Mercury Plastic adalah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi berbagai jenis perabotan rumah tangga berbahan dasar plastik.

Dimana perusahaan tersebut memiliki 5 supplier yaitu PT. Lima Bintang, PT. Jaya Makmur, PT.

Sumber Sukses, CV. Jaya Mulya dan CV. Karya Agung Bersama. Proses pengadaan bahan baku pada perusahaan tersebut kurang optimal sering terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku biji plastik oleh supplier, harga bahan baku biji plastik yang berbeda-beda, jumlah bahan baku yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan dan kualitas yang diharapkan. Berdasarkan perankingan supplier maka urutan perankingan supplier adalah CV. Karya Agung Bersama (DMU 5), PT.

Sumber Sukses (DMU 3), PT. Lima Bintang (DMU 1), PT. Jaya Makmur (DMU 2), dan CV. Jaya Mulya (DMU 4). Berdasarkan perankingan tersebut, maka supplier CV. Karya Agung Bersama menunjukan supplier yang terbaik.

Kata Kunci : Decision Making Unit, Efisiensi, Supplier

ABSTRACT

Suppliers are company partners in producing and fulfilling consumer demand. This makes the company must know which suppliers are efficient or inefficient to improve their production. CV.

Mercury Plastic is a company engaged in manufacturing that produces various types of plastic- based household furniture. Where the company has 5 suppliers, namely PT. Five Stars, PT. Jaya Makmur, PT. Source of Success, CV. Jaya Mulya and CV. Joint Masterpiece. The process of procuring raw materials at the company is not optimal, there are often delays in the delivery of raw materials for plastic seeds by suppliers, prices for raw materials for plastic seeds are different, the amount of raw materials sent does not match the needs and quality expected. Based on the supplier ranking, the supplier ranking order is CV. Karya Agung Bersama (DMU 5), PT. Sumber Sukses (DMU 3), PT. Five Stars (DMU 1), PT. Jaya Makmur (DMU 2), and CV. Jaya Mulya (DMU 4).

Based on the ranking, the supplier CV. Karya Agung Bersama shows the best suppliers.

Keywords: Decision Making Unit, Efficiency, Supplier

(2)

I. PENDAHULUAN

Semakin banyak perusahaan baru yang yang mengakibatkan persaingan di bidang industri semakin meningkat dan ketat. Suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan tersebut telah menjunjung tinggi nilai efektivitas dan efisien produksi guna meningkatkan nilai produk yang akan membuat perusahaan jadi baik. Dalam mencapai efisiensi dan efektivitas suatu perusahaan ada berbagai strategi yang bisa dilakukan, salah satunya meningkatkan kualitas bahan baku. Pemilihan supplier dalam pengadaan bahan baku adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan hasil produk yang akan dicapai perusahaan.

CV. Mercury Plastic adalah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur dimana perusahan tersebut memproduksi berbagai jenis perabotan rumah tangga berbahan dasar plastik. Meningkatnya permintaan pasar pada produk plastik dan untuk meningkatkan daya kompetitif perusahaan, diperlukan output produksi yang meningkat, sehingga perusahaan harus lebih selektif dalam memilih supplier yang memberikan pasokan bahan baku yang optimal. Proses pengadaan bahan baku pada perusahaan tersebut kurang optimal dimana sering terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku biji plastik oleh supplier, harga bahan baku biji plastik yang berbeda-beda, dan jumlah bahan baku yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan dan kualitas yang diharapkan. Hal tersebut menunjukan bahwa supplier kurang efisien dalam proses pengadaan bahan baku kepada perusahaan.

Tujuan dari penelitian adalah menentukan supplier terbaik yang akan menyediakan kebutuhan bahan baku bagi perusahaan sesuai dengan yang diharapkan di CV. Mercury Plastic dengan metode Data envelopment analysis (DEA) di CV.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasok (Supplier)

Menurut Tampubolon (2014), pemasok (suppliers) merupakan bagian penting di

dalam sistem konversi, yang dimulai dari input berupa bahan baku (raw materials) yang

disebut pemasok persediaan bahan baku, dan di dalam proses transformasi berupa bahan

pembantu dan komponen peralatan untuk mesin yang disebut pemasok komponen dan

orderdil, serta untuk output berupa bahan untuk pembungkus (packaging). Semua ini

disebut sebagai pemasok leveransir bahan dan komponen untuk proses konversi.

(3)

Pujawan (2010), mengemukakan bahwa memilih supplier merupakan kegiatan penting strategis, terutama apabila supplier tersebut akan memasok item yang kritis dan atau digunakan dalam jangka panjang sebagai supplier penting. Kriteria pemilihan adalah salah satu hal penting dalam pemilihan supplier.

Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Menurut Feriyanto dan Triana (2015), pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Situasi masalah tersebut yang menjadi masukan pertama dalam sistem pembuatan keputusan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Efisiensi dan Efektivitas

Menurut Anthony dalam kutipan Maria dkk., (2016), efisiensi merupakan rasio output (jumlah yang dihasilkan) terhadap input (jumlah yang digunakan). Menurut Sedarmayanti dalam kutipan Mahardita, (2017), efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien dimana kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya). Menurut Sufian dan Noor, dalam kutipan Aji Gunawan, (2013), efisiensi tidak hanya sekedar menekankan biaya serendah mungkin tetapi bagaimana mengelola faktor-faktor produksi (input) sedemikian rupa sehingga dapat memberikan hasil (output) yang optimal.

Menurut Kurniawan dalam kutipan Mahardita, 2017 “efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi dari suatu organisasi yang tidak adanya tekanan di antara pelaksananya”.

Data Envelopment Analysis (DEA)

Data Envelopment Analysis (DEA) adalah model analisa multi faktor produktivitas untuk mengukur efisiensi dari sekelompok homogenius Decision Making Unit (DMU).

Dalam penelitian Wulansari, (2010) pendekatan DEA pertama kali dikembangkan secara

teoritik oleh Charnes, Cooper dan Rhodes pada tahun 1978. DEA merupakan teknik

(4)

berbasis pemrograman linear yang digunakan untuk mengukur kinerja relatif dari unit-unit organisasi dimana keberadaan beberapa (multiple) input dan output sulit untuk dibuat perbandingan. Efisiensi score untuk multiple output dan input ditentukan sebagai berikut :

𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒

(1)

Model Matematis DEA

Ada dua model yang digunakan dalam pendekatan DEA, yaitu model CRS (Constant Return to Scale) dan VRS (Variabel Return to Scale). (Cahya dkk., 2017)

1. Model Constant Return to Scale (CRS)

 Persamaan Primal model DEA CCR CRS berorientasi Input Maximaze_ h k = ∑ 𝑦

Subject_to ∑ 𝑥 = 1

a ∑ 𝑦 ∑ 𝑥

U r , Vi ≥ Ɛ (2) Dimana : h k : efisiensi relatif DMU yang dicari

Y rj : nilai dari Output ke –r dari DMU ke-j X ij : nilai dari Input ke –i dari DMU ke-j

Ɛ : angka positif yang kecil (1x10 -6 )

Tujuan persamaan 2, agar rasio antara output yang dibobotkan dengan input yang dibobotkan kurang dari atau sama dengan satu.

 Persamaan Dual model DEA CCR CRS berorientasi Input Minimize Z k = (∑ 𝑆 ∑ 𝑆 )

Subject_to - Y rk + ∑ s r + = 0 θ k X jk – s i -

– ∑ = 0 λ j , s r + , s i - ≥ 0

θ k tidak dibatasi (3) Dimana : Z k : efisiensi dari DMU

S r

+ : nilai slack dari output S i

- : nilai slack dari input

θ k : nilai h k (efisiensi relatif) DMU dari primal λ j : beban variabel tiap DMU

Tujuan persamaan 3, mencari nilai slack terbesar dalam semua dimensi input- output.

2. Model Return to Scale (VRS)

Persamaan Dual Model DEA BCC VRS Berorientasi Input

Minimize Z k = (∑ 𝑆 ∑ 𝑆 )

Subject_to - Y rk + ∑ s r + = 0

(5)

θ k X jk – s i - – ∑ = 0 a=1

λ j , s r + , s i - ≥ 0 (4)

Model ini berorientasi input diminimize dan output dimaximize. DEA variabel yang ada pada variabel input akan dikurangkan, dan variabel yang ada pada variabel output akan ditambahkan untuk peningkatan efisiensinya.

III. METODE PENELITIAN

Adapun langkah-langkah penelitian sebagai berikut : Gambar 3.1

Langkah-langkah Penyelesaian Masalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan Decision Making Unit (DMU)

DMU yang diteliti sebanyak 5 supplier yaitu : PT. Lima Bintang (DMU 1), PT.

Jaya Makmur (DMU 2), PT. Sumber Sukses (DMU 3), CV. Jaya Mulya (DMU 4) dan CV.

Karya Agung Bersama (DMU 5).

Pengelompokan Input dan Output Berdasarkan Hasil Korelasi

Pengelompokan variabel Input dan Output yang pengaruh dalam pemilihan supplier di CV. Mercury Plastic seperti terlihat pada Tabel I.

Analisa Korelasi Uji Korelasi Variabel

Model Matematis Data Envelopment Analysis (DEA)

Ya

Efisien? Perangkingan Tiap DMU Analisa Variabel DEA Perhitungan Efisiensi

Relatif Tiap DMU

Perhitungan Target Input dan Output Penentuan DMU yang Efisien dan Inefisien

Tidak

(6)

Tabel I

Pengelompokan Variabel Input-Output

NO INPUT NO OUTPUT

1 Harga Bahan Baku Biji Plastik 1 Lama Garansi

2 Waktu Pengiriman 2 Waktu Pembayaran

3 Persentase Kecacatan Bahan Baku 3 Historis Jumlah Pembelian 4 Persentase Pemenuhan

Pesanan

5 Kualitas Pelayanan Pada Tabel I, terdapat 3 variabel Input dan 5 variabel Output.

Perhitungan dan Pentuan Efisiensi Tiap DMU

Perhitungan efisiensi tiap DMU dilakukan dengan Primal model DEA CCR CRS persamaan 2. Nilai efisiensi relatif (Technical Efficiency) masing-masing DMU pada Tabel II.

Tabel II

DMU Yang Efisien Dan Inefisien DMU Nilai Efisiensi

Relatif

Keterangan

DMU 1 1,000000 EFISIEN

DMU 2 0,9561393 INEFISIEN

DMU 3 1,000000 EFISIEN

DMU 4 0,8629919 INEFISIEN

DMU 5 1,000000 EFISIEN

Pada Tabel II, DMU 1, DMU 3 dan DMU 5 memiliki nilai efisiensi relatif sebesar 1,000000, sedangkan pada DMU 2 sebesar 0,9561393 dan DMU 4 sebesar 0,8629919.

Analisa Variabel DEA

Variabel DEA diperoleh dengan persamaan 2, untuk mengetahui nilai bobot-bobot masing-masing DMU. Variasi besar bobot tiap DMU seperti terlihat pada Tabel III.

TABEL III

HASIL PERHITUNGAN BOBOT TIAP DMU DENGAN DEA CRS PRIMAL

Variabel Decision Making Unit (DMU) Bobot

Rata-rata

DMU 1 DMU 2 DMU 3 DMU 4 DMU 5

Input

Harga Bahan

Baku Biji Plastik 0,000046 0,000044 0,000043 0,000043 0,000041 0,000043 Waktu

Pengiriman 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,019270 0,003854 Persentase

Kecacatan Bahan Baku

0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000

O ut put

Lama Garansi 0,333333 0,000001 0,289855 0,000001 0,000001 0,124638 Waktu

Pembayaran 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000

(7)

Historis Jumlah

Pembelian 0,000000 0,000000 0,002609 0,000000

0.000000 0,000522 Persentase

Pemenuhan Pesanan

0,000000 0,000000 0,000000 0,008559 0.000000 0,001712 Kualitas

Pelayanan 0,000000 0,191227 0,000000 0,033867 0.200000 0,085019 Efisiensi Relatif 1,000000 0,956139 1,000000 0,862992 1,000000

Pada Tabel III, diketahui kontribusi masing-masing variabel terhadap peningkatan efisiensi relatif DMU. Variabel yang memiliki bobot terbesar menunjukkan pengaruh yang besar terhadap peningkatan efisiensi, sedangkan variabel yang memiliki bobot nilai yang kecil memiliki pengaruh yang kecil pula terhadap peningkatan efisiensi.

Penentuan Peer Group

DMU-DMU yang tidak efisien akan berkelompok dengan DMU yang efisien dalam arahan perbaikannya. Metode yang digunakan dalam menentukan peer group adalah Hierarchical Cluster Analysis (Santosa dalam kutipan Syaripudin dkk, 2013).

TABEL IV

PEER GROUP DMU INEFISIEN DMU Inefisien Peer Group Jarak

Euclidean

DMU 2 DMU 3 41228,000

DMU 4 DMU 3 46671,000

Pada Tabel IV, DMU 2 dan DMU 4 satu Peer Group dengan DMU 3, maka arahan rujukan perbaikan mengacu pada DMU 3.

Perhitungan Scale Efficiency (SE)

Scale Efficiency (SE) merupakan indeks efisiensi yang memandang bahwa unit DMU tidak berjalan optimal dalam skala produksi dan dapat meminimalisasi kesalahan perhitungan efisiensi teknis dari perhitungan CRS dan VRS akibat DMU tidak berjalan dalam kondisi yang optimal. Rumus Scale Efficiency (SE) seperti persamaan 1 yaitu :

𝑆𝑐𝑎𝑙𝑒 𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 ( ) 𝑇 𝑇

𝑆𝑐𝑎𝑙𝑒 𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 ( )

= 1,000000

Rekapitulasi Scale Efficiency (SE) dari semua DMU dapat dilihat pada Tabel V berikut :

(8)

TABEL V

NILAI SCALE EFFICIENCY

DMU TE CRS TE VRS Scale Efficiency (SE) DMU 1 1,000000 1,000000 1,000000 DMU 2 0,9561170 0,9561170 1,000000 DMU 3 1,000000 1,000000 1,000000 DMU 4 0,8629555 0,9396126 0,918416 DMU 5 1,000000 1,000000 1,000000

Pada Tabel V, Nilai Scale Efficiency (SE) berada di atas nilai TE VRS, maka arahan perbaikan mengacu pada model DEA VRS Dual persamaan 3.

Perhitungan Target dan Strategi Perbaikan DMU Inefisien

Perhitungan target adalah menetapkan target perbaikan efisiensi bagi DMU yang inefisien dengan perhitungan slack variable yang mengacu pada model DEA VRS Dual persamaan 3. Hail perhitungan target dan strategi perbaikan DMU 2 dan DMU 4 bisa dilihat Pada Tabel VI dan TABEl VI.

TABEL VI

TARGET PERBAIKAN DMU 2 Variabel Aktual Target DEA VRS

Dual

Improvement (% dari nilai aktual)

Harga Bahan Baku Biji Plastik

(Rp) 22.800 21.800 4,6 %

Waktu Pengiriman (hari) 9 6 33,33 %

Persentase Kecacatan Bahan Baku

(%) 5 3 40 %

Lama Garansi (bulan) 2 3 50 %

Waktu Pembayaran (hari) 1 14 1300%

Historis Jumlah Pembelian (ton) 25 30 20%

Persentase Pemenuhan Pesanan

(%) 90 90 0%

Kualitas Pelayanan (skala likert) 5 5 0%

Pada Tabel VI perbaikan bagi DMU 2, harga bahan baku biji plastik diminimasi sebesar 4,6%, waktu pengiriman diminimasi sebesar 33,33%, persentase kecacatan bahan baku diminimasi sebesar 40%, lama garansi dimaksimasi sebesar 50%, waktu pembayaran dimaksimasi sebesar 1300% dan historis jumlah pembelian dimaksimasi sebesar 20%.

TABEL VII

TARGET PERBAIKAN DMU 4 Variabel Aktual Target DEA VRS

Dual

Improvement (% dari nilai aktual)

Harga Bahan Baku Biji Plastik (Rp) 23.200 21.800 6 %

Waktu Pengiriman (hari) 14 6 57,14 %

Persentase Kecacatan Bahan Baku

(%) 10 3 70 %

Lama Garansi (bulan) 2 3 50 %

(9)

Waktu Pembayaran (hari) 7 14 100%

Historis Jumlah Pembelian (ton) 15 30 100%

Persentase Pemenuhan Pesanan (%) 85 90 6%

Kualitas Pelayanan (skala likert) 4 5 25%

Pada Tabel VI perbaikan bagi DMU 4, harga bahan baku biji plastik diminimasi sebesar 6%, waktu pengiriman diminimasi sebesar 57,14%, persentase kecacatan bahan baku diminimasi sebesar 70%, lama garansi dimaksimasi sebesar 50%, waktu pembayaran dimaksimasi sebesar 100%, historis jumlah pembelian dimaksimasi sebesar 100%, persentase pemenuhan pesanan dimaksimasi sebesar 6%, dan kualitas pelayanan dimaksimasi sebesar 25%.

V. KESIMPULAN

Supplier yang efisien yaitu CV. Karya Agung Bersama, PT. Sumber Sukses dan

PT. Lima Bintang yang memiliki nilai efisisensi relative sebesar 1,000000, sedangkan,

supplier yang tidak efisien yaitu PT. Jaya Makmur dan CV. Jaya Mulya dengan nilai

efisiensi relative masing-masing sebesar 0,9561393 dan 0,8629919. Berdasarkan

perankingan, CV. Karya Agung Bersama (DMU 1) merupakan supplier terbaik.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aji Gunawan, Firman. 2013 , “Analisis Tingkat Efisiensi Bank Bumn Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis DEA ”, STIESIA, Surabaya.

Cahya, Mentari I., Setiawan, Hadi., dan Ummi, Nurul. 2017 , “Analisa Keputusan Pemilihan Supplier Pada PT. Mega Sakti Haq Menggunakan Data Envelopment Analysis DEA ”, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

Feriyanto, A., dan Triana, E.S. (2015), Pengantar Manajemen (3 IN 1). Penerbit Mediatera, Kebumen.

Mahardita, Hayuning Rizki. (2017 , “Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Sipil Denaga Di Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Timur”., Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol.

05 No. 01, pp. 133-144.

Maria, Hani A.A., Dzulkirom, M., dan Dwiatmanto. 2016 , “Analisis Audit Operasional Untuk Men ilai Efektivitas, Efisiensi, Dan Ekonomisasi Fungsi Pemasaran”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 33, No. 01.

Pujawan, I. Y. (2010), Supply Chain Management. Penerbit Guna Wijaya, Surabaya.

Syaripudin, U., Badruzaman, I., Yani, E., Dede., dan Ramdhani, M. 2013 , “Studi Komparatif Penerapan Metode Hierarchical, K-Means dan Self Organizing Maps SOM Clustering pada Basis Data”, Vol. 07, No.01,pp.49-63.

Tampubolon, Manahan P. (2014), Manajemen Operasi dan Rantai Pemasok. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Wulansari, RR. Retno. 2010 , “Efisiensi Relative”., Fakuktas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut dalam bumi dengan menggunakan sistem

Permasalahan yang akan diselesaikan adalah merancang sebuah radio kampus yang berbasis internet sebagai wadah kreativitas dan media belajar di lingkungan kampus Udinus

[r]

Pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa pada tanaman yang tidak dipangkas, maka pemberian kompos 7.5 ton pupuk organik + 7.5% pupuk buatan (F2), menghasilkan anakan produktif

Kapasitas air yang tersedia terhadap intensitas penyiraman I dan intensitas penyiraman II untuk tumbuhan B yaitu kurang lebih 10 liter/hari yang ditunjukkan oleh

3.3.4 Disediakan teks panatacara, peserta didik dapat menentukan teknik membaca teks panatacara berdasarkan contoh yang diberikan secara mandiri.. Pertemuan ke-10

Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi struktur senyawa turunan tiourea, yaitu 1-feniltiourea dengan menambahkan gugus benzoil klorida pada gugus amin dari

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa apabila dengan mempertimbangkan partial detection dan full detection sebagai suatu kondisi true negative dimana serangan terdeteksi