• Tidak ada hasil yang ditemukan

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE Volume 3, Nomor2, August 2021, p ISSN (print), ISSN (online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE Volume 3, Nomor2, August 2021, p ISSN (print), ISSN (online)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

Volume 3, Nomor2, August 2021, p.

ISSN 2655-9951 (print), ISSN 2656

Pengaruh Pendidikan Kesehatan : Kanker Payudara Dengan Tingkat

Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat

Nia Kurniati1*); Wisnu Probo Wijayanto 1

*),2,3,4Fakultas Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan, Universitas Aisyah Pringsewu

ARTICLE INFO Kata Kunci: Health Education Breast Cancer Knowledge Behavior *) corresponding author Nia Kurniati

Fakultas Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan, Universitas Aisyah Pringsewu Email: kurniatinia640@gmail.com

DOI: 10.30604/well.174322021

PENDAHULUAN

Kanker merupakan suatu golongan penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Kanker payudara adalah sel abnormal, mengakibatkan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan tersebut (Brunner & Suddarth, 2015).

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

, p. 217 – 226

2656-0062 (online)

Pengaruh Pendidikan Kesehatan : Kanker Payudara Dengan Tingkat

Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat

Wisnu Probo Wijayanto2; Riska Hediya Putri3; Sutrisno4

Fakultas Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan, Universitas Aisyah Pringsewu

A B S T R A C T

Keperawatan, Universitas Aisyah Pringsewu

According to the World Health Organization (WHO), the prevalence of breast cancer in the world is 40/100,000 cases, while in Indonesia in 2018 there were 58,256 cases of breast cancer, where people with breast cancer were ranked second at 0.9% of the total Indonesia population. The research purpose was to determine the effect of health education about breast cancer on the knowledge level and community behavior in Gadingrejo Timur Village 2021.

The type of research used in this research is quantitative. The research design used was One Group Pretest Posttest. The sampling technique used was purposive sampling. A sample as many as 83 respondents by using the McNemar statistical test. The results of knowledge in women of reproductive age before and after giving breast cancer health education had a significant increase of 49 people (59.0%) with poor knowledge to 63 people (75.9%) with good knowledge. Meanwhile, the behavior before and after giving breast cancer health education had a significant increase of 53 people (63.9%) with a negative attitude to 63 people (75.9%) with a positive attitude and each variable having a p-value = 0.000. So it can be conclude d that there is an effect of health education about breast cancer on the knowledge level and community behavior in Gadingrejo Timur Village in the working area of Gadingrejo Public Health Center 2021 with a p

0.000 <0.005. It is hoped that the com munity, especially women of reproductive age, can apply the breast cancer information that has been given.

This is an open access article under the CC–BY

Kanker merupakan suatu golongan penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Kanker payudara adalah sel abnormal, akibatkan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan tersebut (Brunner & Suddarth,

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

Pengaruh Pendidikan Kesehatan : Kanker Payudara Dengan Tingkat

Fakultas Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan, Universitas Aisyah Pringsewu

According to the World Health Organization (WHO), the prevalence of breast cancer in the world is 40/100,000 cases, were 58,256 cases of breast cancer, where people with breast cancer were ranked second at 0.9% of the total Indonesia population. The research purpose was to determine the effect of health education about breast cancer on behavior in Gadingrejo The type of research used in this research is quantitative. The research design used was One Group Pretest Posttest. The sampling technique used was purposive sampling. A sample as

the McNemar statistical test. The results of knowledge in women of reproductive age before and after giving breast cancer health education had a significant increase of 49 people (59.0%) with poor knowledge to 63 people le, the behavior before and after giving breast cancer health education had a significant increase of 53 people (63.9%) with a negative attitude to 63 people (75.9%) with a positive attitude and each variable having d that there is an effect of health education about breast cancer on the knowledge level and community behavior in Gadingrejo Timur Village in the working Gadingrejo Public Health Center 2021 with a p -value = munity, especially women of reproductive age, can apply the breast cancer information that BY-SA license.

Kanker merupakan suatu golongan penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Kanker payudara adalah sel abnormal, akibatkan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan tersebut (Brunner & Suddarth,

(2)

Menurut data World Health Organization (WHO) Jenis kanker tertinggi yang terdapat di dunia yaitu kanker payudara sebanyak 40/100.000 kasus dan 17/100.000 kasus kanker leher rahim (WHO, 2018).

Penderita kanker payudara di Indonesia sebanyak 58.256 kasus, jumlah ini mengalami peningkatan dari 0,4% pada tahun 2013 menjadi 0,9% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, jumlah kasus kanker payudara pada tahun 2013 meningkat menjadi 137 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, 2018).

Wanita yang terkena kanker payudara 50% berada di rentang usia 25–50 tahun (Pratiwi, 2016). Wanita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara adalah wanita usia subur (Rasjidi, 2014). Wanita usia subur (WUS ) adalah wanita dalam usia reproduktif 15-49 tahun (Kemenkes RI, 2015).

Data penelitian sejak Januari 2008 sampai Desember 2013 di Rumah Sakit Kanker Dharmais dari 447 pasien, sekitar 14% perempuan datang pada Stadium I atau II, dan 86% perempuan datang pada stadium lanjut. Alasannya, tidak mengetahui gejala dini kanker payudara tersebut, atau malu memeriksakan diri atau bahkan tidak mau tahu, sehingga upaya pengobatan tidak bisa menyembuhkan secara maksimal.

Serta rendahnya pengetahuan wanita tentang penyakit kanker payudara akan memperlambat usaha pencegahan deteksi dini sehingga menyebabkan banyak wanita kurang berminat untuk melakukan usaha deteksi dini dalam pencegahan kanker payudara (Suastina, 2013). Pendidikan kesehatan tentang kanker payudara akan menambah pengetahuan serta sikap sehingga akan meningkatkan status kesehatan perempuan (Nugraheni, 2013).

Berdasarkan hasil survey pada tanggal 09 September 2020 didapatkan data dari Pekon Gadingrejo Timur bahwa sasaran wanita usia subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Gadingrejo bahwa Pekon Gadingrejo Timur ada 497 WUS.

Berdasarkan studi pendahuluan dan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang pendidikan kesehatan kanker payudara terhadap tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat di pekon gadingrejo timur tahun 2021.

METODELOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada suatu kelompok eksperiment dan mengetahui pengaruh yang timbul sebab dari adanya perlakuan tertentu (Dahlan, 2014).

Penelitian ini telah dilaksanakan di Pekon Gadingrejo Timur, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 19-26 Maret 2021.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2018).

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah wanita usia subur sebanyak 83 wus. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.

(3)

HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat

a. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Wanita Usia Subur Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Payudara Di Pekon Gadingrejo Timur tahun 2021.

Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)

Baik 34 41,3 Kurang Baik 49 59,0

Total 83 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan terhadap kanker payudara sebelum diberikan pendidikan kesehatan didominasi oleh pengetahuan yang kurang baik sebanyak 49 responden (59,0%).

b. Distribusi Frekuensi Sikap Wanita Usia Subur Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Payudara Di Pekon Gadingrejo Timur tahun 2021.

Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)

Positif 30 36,1 Negatif 53 63,9

Total 83 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa distribusi frekuensi sikap terhadap kanker payudara sebelum diberikan pendidikan kesehatan didominasi oleh sikap yang negatif sebanyak 53 responden (63,9%).

c. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Wanita Usia Subur Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Payudara Di Pekon Gadingrejo Timur tahun 2021.

Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)

Baik 63 75,9 Kurang Baik 20 24,1

Total 83 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan terhadap kanker payudara setelah diberikan pendidikan kesehatan didominasi oleh pengetahuan yang baik sebanyak 63 responden (75,9%).

d. Distribusi Frekuensi Sikap Wanita Usia Subur Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Payudara Di Pekon Gadingrejo Timur tahun 2021.

Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)

Positif 63 75,9 Negatif 20 24,1

Total 83 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa distribusi frekuensi sikap terhadap kanker payudara setelah diberikan pendidikan kesehatan didominasi oleh sikap yang positif sebanyak 63 responden (75,9%).

(4)

2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara Terhadap Perbedaan Proporsi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Sebelum Dan Setelah Diberikan Intervensi Di Pekon Gadingrejo Timur Tahun 2021.

Variabel Kategori Total p-value

Baik Kurang Baik

Pengetahuan Pre 34 (41,0%) 49 (59,0%) 83 (100,0%) 0,000 Pengetahuan Post 63 (75,9%) 20 (24,1%) 83 (100,0%)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai significancy p=0,000 (p<0,05) yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara pengetahuan sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi pendidikan kesehatan tentang kanker payudara. b. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara Terhadap Perbedaan

Proporsi Sikap Wanita Usia Subur Sebelum Dan Setelah Diberikan Intervensi Di Pekon Gadingrejo Timur Tahun 2021.

Variabel Kategori Total p-value

Positif Negatif

SikapPre 30 (36,1%) 53 (63,9%) 83 (100,0%) 0,000 SikapPost 63 (75,9%) 20 (24,1%) 83 (100,0%)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai significancy p=0,000 (p<0,05) yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sikap wanita usia subur sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi pendidikan kesehatan tentang kanker payudara.

PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat

a. Pengetahuan wanita usia subur sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara di Pekon Gadingrejo Timur

Berdasarkan distribusi frekuensi pengetahuan responden menunjukan 49 orang (59,0%) responden mempunyai pengetahuan yang kurang baik. Terjadi perubahan pengetahuan responden setelah menerima penyuluhan yaitu meningkat menjadi 63 orang (75,9%) dengan pengetahuan baik yang memiliki peningkatan secara signifikan.

Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lestari dkk (2021) dengan hasil pretest dan posttest tingkat pengetahuan memiliki pengetahuan yang kurang 16 responden (44,44) tentang deteksi dini kanker payudara menjadi pengetahuan yang baik 21 responden (58,43%) setelah penyuluhan dengan p=value (0,001), dan mengatakan bahwa perubahan tingkat pengetahuan pada penelitian ini, dapat disebabkan oleh penyampaian materi yang menggunakan metode demonstrasi karena mempertimbangkan bahwa pengetahuan yang ada pada manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra sehingga semakin banyak indra yang digunakan akan semakin jelas dan dapat meningkatkan pengetahuan.

Penelitian lain juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Witdiawati (2019) dengan hasil pretest tingkat pengetahuan kurang sebanyak 23 responden (88,5%) dan hasil postest tingkat pengetahuan menjadi baik sebanyak 24 responden (92,3%)

(5)

dan simulasi langsung dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan WUS tentang kanker payudara. Setelah di beri pendidikan kesehatan terjadi input kognitif pada peserta lalu perubahan konseptual dan setelah itu terdapat output, sehingga peserta dapat memahami pembelajaran dan peserta dapat menjawab soal postest dengan baik.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Purba (2019) dilihat dari nilai pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan mayoritas kurang baik sebanyak (82,4%) dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mayoritas baik sebanyak (82,4%) dengan p=value (0,000), mengatakan bahwa penyuluhan kesehatan adalah kegiatan penambahan pengetahuan yang dilakukan dengan penyebaran pesan dan melakukan keyakinan atas pentingnya kesehatan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, mengerti, tetapi dapat berbuat sesuatu dan mengetahui apa yang harus dilakukan.

Hal ini sejalan dengan cognitivism theory, dimana teori ini menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang merupakan akibat dari adanya input lalu terjadi perubahan konseptual setelah itu terdapat output atau hasil dari perubahan konseptual tersebut yang disampaikan melalui sebuah pembelajaran (Nurhadi,2018).

Menurut asumsi peneliti, berdasarkan hasil penelitian di Pekon Gadingrejo Timur didapat bahwa hasil pengetahuan yang baik dengan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kanker payudara disebabkan oleh informasi yang didapat setelah wanita usia subur diberikan materi tentang penyebab, pencegahan dan gejala darikanker payudara. Selain itu perkembangan informasi yang begitu cepat dan baik melalui mdia cetak dan elektronik yang mudah diakses oleh wanita usia subur melalui internet.

b. Sikap wanita usia subur sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara di Pekon Gadingrejo Timur

Dari hasil analisis sikap responden dalam penelitian ini sebanyak 53 responden (63,9%) memiliki sikap yang negatif sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, kemudian setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan meningkat menjadi sikap positif sebanyak 63 responden (75,9%) sehingga terjadi peningkatan yang secara signifikan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fatma dkk (2020) dimana sebelum diberikan pendidikan kesehatan terdapat (68,8%) sikap kurang baik dan setelah diberikan pendidikan kesehatan terdapat (88,8%) sikap baik dengan p=value (0,000). Mengatakan bahwa sikap dalam melakukan SADARI mengalami peningkatan juga dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu pengalaman pribadi, lingkungan, kebudayaan, media masa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, emosional, dan orang lain yang dianggap penting. Pengalaman pribadi, yang dapat menjadi dasar pembentukan sikap harus melalui kesan yang kuat. Pengalaman pribadi yang melibatkan faktor emosional, tanggapan dan penghayatan akan pengalaman, akan lebih lama berbekas terhadap suatu obyek psikologis.

Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Purba (2019) dilihat dari sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas negatif sebayak (82,4%) dan sikap sesudah diberikan pendidikan kesehatan mayoritas positif sebanyak (88,2%) dengan p=value (0,000),menunjukkan adanya perubahan sikap pada responden setelah diberikannya penyuluhan. Kecendrungan yang dipelajari dari seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat dan atau memadai terhadap objek, situasi, konsep, atau orang lain. Predisposisi yang diarahkan terhadap objek diperoleh dari proses belajar. Definisi tersebut konsisten untuk menempatkan sikap sebagai predisposisi atau tendensi yang menentukan respon individu terhadap suatu objek. Predisposisi atau tendensi ini

(6)

diperoleh individu dari proses belajar, sedangkan objek sikap dapat berupa benda, situasi dan orang.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2018) dilihat dari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan bahwa sikap yang dimiliki responden yaitu negative sebanyak 10 responden (50%), sesudah diberikan penyuluhan tentang SADARI sebagian besar dalam kategori positif sebanyak 16 responden (80%) dengan p=value (0,000). Mengatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, sikap sebelum merupakan suatu tindakan/aktivitas, akan tetapi sikap merupakan factor predisposisi untuk bertindak. Sikap yang positif akan cenderung mendorong seseorang berperilaku yang baik, sebaliknya jika sikap negative maka akan cenderung mendorong seseorang berperilaku yang tidak baik.

Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2014) yaitu untuk tingkatan yang terakhir yaitu bertanggung jawab (responsible) merupakan tingkatan sikap yang paling tinggi sehingga responden bertanggung jawab terhadap apa yang diyakininya.

Menurut asumsi peneliti, berdasarkan hasil penelitian di Pekon Gadingrejo Timur yang didapat kemungkinan besar sikap positif yang dimiliki wanita usia subur yang timbul adalah aktualisasi dalam tindakan upaya pencegahan, pembentukan sikap dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, umur dan informasi. Dengan kata lain bahwa wanita usia subur yang memiliki sikap yang positif dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar 2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan wanita usia subur sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Berdasarkan tabel hasil uji statistic dengan menggunakan uji McNemar dengan p=0,000 didapatkan perbedaan pada analisa pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi pendidikan kesehatan kanker payudara, karena nilai significancy p<0,05 maka terdapat pengaruh pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yunita (2018) dengan hasil ada pengaruh pengetahuan wanita usia subur dengan pendidikan kesehatan kanker payudara yang menunjukkandata hasil uji Paired Simple T-Test bahwa pengetahuan Wanita Usia Subur sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebesar 14,90 dan setelah pendidikan kesehatan sebesar 18,31. Untuk menentukan hipotesis pada penelitian adalah dengan melihat sig, jika sig < 0,05 maka hipotesis diterima namun jika sig > 0,05 maka hipotesis ditolak. Pada penelitian ini nilai sig adalah 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kanker payudara pada Wanita Usia Subur.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erlina (2021) analisis menggunakan uji t berpasangan untuk melihat perbedaan rata-rata tes sebelum dan sesudah kegiatan. Terdapat perbedaan bermakna nilai tes sebelum dan sesudah kegiatan dengan p=0,00. Berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang kanker payudara dan pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI pada ibu ibu di Dusun Semutan Jatimulyo Dlingo setelah mengikuti edukasi dan pelatihan.

Hasil ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Astriani dkk (2020) dengan hasil ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara bahwa hasil uji Paired Sample T-Test diperoleh nilai p value 0,001 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan pendidikan kesehatan

(7)

Salah satu untuk meningkatkan pengetahuan adalah melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu atau kelompok masyarakat dalam bidang kesehatan, membina dan memelihara perilaku hidup sehat 20 serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan secara optimal Efni dan Fatmawati (2021).

Teori lain juga menjelaskan bahwa pengetahuan menurut Notoatmodjo dalam Yusrina (2018) merupakan hasil dari tahu sebuah informasi yang didapat dari respon pengideraan seperti penciumanan, perabaan, pendengaran, penglihatan dan perasaan tetapi dalam hal ini biasanya pengetahuan di dapat dari mata dan dengar. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Notoatmodjo dalam Setiawan dan Munawaroh, 2015).

Menurut asumsi peneliti berdasarkan hasil penelitian di Pekon Gadingrejo Timur tersebut bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik, mampu meningkatkan pengetahuan wanita usia subur dan meningkatkan pemahaman wanita usia subur tentang kanker payudara serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahwasanya pendidikan kesehatan secara tidak langsung berpengaruh pada pemahaman wanita usia subur tentang pentingnya informasi terkait kanker payudara untuk mencegah kejadian kanker payudara.

b. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap sikap wanita usia subur sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Berdasarkan tabel hasil uji statistic dengan menggunakan uji McNemar dengan p=0,000 didapatkan perbedaan pada analisa sikap sebelum dan sesudah diberikan intervensi pendidikan kesehatan kanker payudara, karena nilai significancy p<0,05 maka terdapat pengaruh sikap sebelum dan sesudah intervensi.

Penelitian ini di dukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fatma (2020) dengan hasil data terdapat pengaruh sikap wanita usia subur dengan pendidikan kesehatan kanker payudara yang menunjukkandata berdasarkan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan (α= 0.05) dengan diperolehnya hasil signifikan yaitu (p=0,000) yang berarti value<0,005, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri “SADARI” pada siswi SMK Analis Kimia.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muthoharoh (2019) dengan hasil data terdapat pengaruh sikap wanita usia subur dengan pendidikan kesehatan kanker payudara yang menunjukkan data berdasarkan uji statistik wilcoxon sikap pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Kotagede 1, dibuktikan dengan p-value sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ada pengaruh penyuluhan kesehatan kanker payudara terhadap sikap pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Kotagede 1.

Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarifah (2018) dengan hasil data terdapat pengaruh sikap pada wanita usia subur dengan pendidikan kesehatan terhadap pemeriksaan payudara sendiri berdasarkan hasil dari Uji Marginal Homogeneity didapatkan nilai signifikansi (p value) sebesar = 0,000 (p < 0,05). Nilai ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan SADARI terhadap pengetahuan dan sikap WUS di Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Tahun 2017.

Penelitian ini juga sejalan dengan teori Azwar (2013) Sikap dapat terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami individu. Interaksi sosial ini lebih dari sekedar kontak sosial dan

(8)

hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial, tetapi dalam interaksi sosial terjadi hubungan saling timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat, lebih lanjut lagi interaksi sosial ini dapat meliputi hubungan antara individu dengan lingkungan. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memgang peranan penting.

Teori lain yang juga dijelaskan oleh Green Lw. & Kreuter MW (1991) dalam Nursalam (2017) Sikap ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya faktor predisposisis (pengetahuan, keyakinan, nilai dan confidience). Faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor penyuluhan dan faktor kebijakan. Semua faktor-faktor tersebut merupakan ruang lingkup promosi kesehatan.

Menurut asumsi peneliti, berdasarkan hasil penelitian Pekon Gadingrejo Timur tersebut bahwa melalui pendidikan kesehatan yang diberikan maka akan memberikan kemudahan untuk WUS memahami materi tentang kanker payudara yang dapat mempengaruhi sikap responden. Dimana sikap yang dimiliki wanita usia subur tentang kanker payudara meningkat sehingga kanker payudara dapat dicegah sedini mungkin.

KESIMPULAN

1. Distribusi frekuensi pengetahuan WUS sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara sebanyak 49 responden (59,0%) memiliki pengetahuan kurang baik.

2. Distribusi frekuensi sikap WUS sebelum pendidikan kesehatan tentang kanker payudara sebanyak 53 responden (63,9%) memiliki sikap negatif.

3. Disribusi frekuensi pengetahuan WUS setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara sebanyak 63 responden (75,9%) memiliki pengetahuan baik.

4. Distribusi frekuensi sikap WUS setelah pendidikan kesehatan tentang kanker payudara sebanyak 63 responden (75,9%) memiliki sikap positif.

5. Ada pengaruh antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan WUS tentang kanker payudara dengan nilai (p-value=0,000).

6. Ada pengaruh antara pendidikan kesehatan terhadap sikap WUS tentang kanker payudara dengan nilai (p-value=0,000).

SARAN

1. Bagi objek penelitian

a. Untuk pengetahuan wanita usia subur sebaiknya mencari informasi yang banyak mengenai kanker payudara dan dampak kanker payudara baik dari diri sendiri, keluarga maupun masyarakat sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi dasar pembentukan sikap terhadap upaya pencegahan kanker payudara.

b. Untuk sikap yang kurang dapat dilakukan dengan cara meluruskan kembali informasi yang didapat, mengimplementasikan pengetahuan yang didapat kedalam perilaku sehari-hari baik dengan keluarga maupun masyarakat sehingga dapat membuat sikap kearah yang lebih baik.

(9)

2. Bagi petugas kesehatan

Untuk lebih meningkatkan pemberian edukasi mengenai kanker payudara dan guna merubah pengetahuan wanita usia subur untuk lebih memahami tentang kanker payudara secara baik, dan untuk mengurangi angka kejadian kanker payudara.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara yang sudah ada di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2015). Sikap Manusia: Teori & Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Brunner & Suddart. (2015).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12 Volume I. Jakarta : EGC.

Dahlan. M, S. (2019). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu Lampung. (2018). Dinas Kesehatan Kabupaten

Pringsewu Lampung 2018.

Efni,N & Fatmawati. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Dalam Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui SADARI Di SMAN 8 Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1). 54.

Fitriani. S. (2014). Promosi Kesehatan. Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hardiyanti, D. (2018). Pengaruh Pendidikan Berbasis Komunitas Terhadap Pengetahuan Sikap Dan Praktik Sadari Pada Perempuan Di Wilayah Puskesmas Martapura 1. receive from : http://repository.unair.ac.id/77134/2/TKP%2034_18%20Har%20p.pdf. 07 januari 2021

Jama,F dkk. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang SADARI Pada Siswi SMK Analis Kimia. Journal Of Islamic Nursing, 5(1). 18 Kemenkes RI.Buletin jendela data dan informasi kesehatan: Situasi penyakit kanker. Jakarta:

Pusat Data dan Informasi : 2015.

Lestari,H dkk. (2021). Efektifitas Promosi Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara. Jurnal Ilmiah Permas : Jurnal Kendal, 11(1). 31-32

Lubi, U. L. (2017). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku Sadari. Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan. 2 (1), 81 – 86. doi:https://doi.org/10.30604/jika.v2i1.36.

Marfiah,E. (2021). Peningkatan Pengetahuan Kanker Payudara dan Ketrampilan SADARI di Semutan Jatimulyo Dlingo. JAMALI. 3(10). 25-31

Mahfiroh,I dkk.(2016). Gambaran Karakteristik WUS Melakukan Pemeriksaan CBE. Jurnal Kesehatan Masyarakat(E-Journal), 4(4). 398

(10)

Nurhadi. (2018). Teori Belajar dan Pembelajaran Kognivistik. Program Magister Pasca Sarjana (Pps) Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negri Sutan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nugrahaeni,Y dkk. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan Perilaku SADARI Pada WUS di dusun Kadiluwih Margorejo Tempel Sleman.Universitas Aisyah Yogyakarta.

Nugraheni, E. (2014). Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta:Pustaka Rihama

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmojo, S. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Putra, S.R. (2015). Buku Lengkap Kanker Payudara.Yogyakarta: Laksana.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan. Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieve from :

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf.

Saniah, L N, (2017). Hubungan Stadium Kanker Payudara Dengan Stres Pada Pasien Kanker

Payudara Di Rsi Sultan Agung Semarang. receive from

:http://repository.unimus.ac.id/896/3/BAB%20II.pdf.

Savitri, A, dkk. (2015). Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim, dan Rahim. Yogyakarta, Pustaka Baru Press.

Sihite, E dkk. (2016). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan Perilaku SADARI. Jurnal Ners Indonesia, 10(11). 14

Suastina.(2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang SADARI sebagai deteksi Dini Kanker Payudara Di SMA Negri 1 Manado. Ejournal Keperawatan. Vol.1. No.1. Agustus 2013.

Widiyanto, J. (2010). SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS

Widiyawati dkk. (2019). Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara Sebagai Upaya Promosi Kesehatan Wanita Pasangan Usia Subur. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. 2(2). 124

Winslow, T. (2012). Terese Winslow : Medical and Scientific Ilustration. https://www.teresewinslow.com/. 05 Desember 2020.R

WHO (2018). Breast cancer:Early diagnosis and screening. World Health Organization.https://www.who.int/activities/preventing-cancer-Diakses 18 Januari 2021

Referensi

Dokumen terkait

(DUT),Politeknik Tuanku Sultanah Bahiyah,Kulim Kedah semasa menjalani latihan industry (LI).Kajian ini akan mengkaji dapatan daripada borang soal selidik yang telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada Waroeng Jeans Cabang Jalan P.Antasari Kota Samarinda.; 2) kualitas

Hasil uji paired sample t-test didapatkan nilai p value 0,000&lt; 0,05 yang artinya ada pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap pengurangan nyeri

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan K4 pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun

Berdasarkan hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMP N II Sukoharjo pada tanggal 19 September 2020 terhadap 12 remaja putri kelas VII dengan tekhnik

Dari latar belakang diatas Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan dari akar rumput petiver bagi kesehatan kulit dengan kemampuan antiseptik tertinggi

Angka tersebut menunjukkan bahwa nilai p &lt; 0,05, artinya Ada Hubungan tumbuh kembang dengan kejadian stunting pada balita di posyadu latifah 1 gading rejo

Pengertian kerugian menurut Nieuwenhuis adalah berkurangnya harta kekayaan pihak yang satu, yang disebabkan oleh perbuatan (melakukan atau membiarkan) yang melanggar