8
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem yang dijelaskan Jogianto dalam (Hutahaean, 2015), “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul- betul ada dan terjadi.”
Pengertian sistem menurut Davis, G.B, dalam (Hutahaean, 2015), “sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.”
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dengan lainnya untuk mencapai dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem yang baik, perlu mengidentifikasi unsur-unsur yang dapat membedakan. Karakteristik sistem menurut (Hutahaean, 2015), dapat dibedakan, sebagai berikut :
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membantu satu kesatuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sitem yang mempengaruhi operasi sitem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan sistem (input)
Masukan adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran.Contoh dalam sistem
computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembangunan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran sistem yang akan dihasilkan sistem.
Sumber : (Hutahaean, 2015)
Gambar II.1. Karakteristik Sistem
2.1.3.Klasifikasi Sistem
Menurut (Hutahaean, 2015), klasifikasi sistem dapat digologkan dalam sebagian sudut pandang yaitu :
1. Sistem abstrak (abstract system) dan Sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem berupa pendapat atau ide-ide yang tidak terlihat secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang tersedia secara fisik.
2. Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi dengan proses alam, atau tidak dibuat oleh tangan manusia.Misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh tangan manusia yang melibatkan antara interaksi manusia dengan mesin (human machine system)
3. Sistem tertentu (deterministicl system) dan Sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dan sudah dapat diprediksi dengan tingkah laku, sebagian keluaran sistem yang dapat diramalkan.
Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan kondisinya tidak dapat diperkirakan karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem tertutup (close system) dan Sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh olehlingkungan luar dan tidak berhubungan, sistem bekerja otomatis tanpa ada campur dengan lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ada, namun sebaiknya sistem tertutup tidak benar-benar ada, yang ada hanya relatively closed system.
Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang terhubung dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem tersebut menerima input dan output dari lingkungan
luar dan subsistem lainnya.Karena sistem terbuka dapat terpengaruh lingkungan luar maka sistem harus mempunyai pengendali yang baik.
2.1.4.Pengertian Informasi
Pengertian informasi menurut McLeod dalam (Huda et al., 2017) “information is processed data, or meaningful data. Secara garis besar dapat diartikan bahwa
informasi adalah data yang telah diproses atau data yang sudah memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya.”
Pengertian informasi menurut Romney dan Steinbart dalam (Huda et al., 2017),
“Information is data that have been organized and processed to provide meaning.”
Secara umum dapat diartikan bahwa informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti bagi orang yang menerimanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dimana informasi tersebut akan digunakan oleh para penggunanya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah data yang dimengerti dan bermanfaat oleh manusia untuk digunakan ke dalam organisasi yang berbentuk lingkungan fisik sebelum diatur, keterangan atau bahan kajian analisis untuk kesimpulan dan merupakan nilai yang dipahami dalam tindakan sebagai sebuah dasar mengolah data sebagai penjelas uraian pembuat keputusan.
2.1.5.Kualitas Informasi
Menurut Sutabri kualitas informasi dalam (Muslihudin, 2016), suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Informasi harus akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu
Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda.
Penulis menyimpulkan bahwa kualitas informasi yaitu nilai yang sesuai dengan karakteristik tertentu dan sesuai dengan kebutuhannya.
2.1.6.Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut (Triandini et al., 2019) Sistem informasi adalah “cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data serta untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikianrupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Pengertian system informasi dalam (Pradana, 2016) adalah “sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi adalah sistem yang memberikan informasi bagi pengguna dalam mengambil keputusan untuk mencapai suatu tujuan.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Pengertian Inventaris Barang
Menurut (Andani & Fithri, 2016) mengatakan bahwa inventaris barang adalah
“suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengelola persediaan barang asset kantor atau perusahaan yang dimiliki.”
Menurut (Ali & Ambarita, 2016) mengatakan bahwa inventaris barang adalah
“proses pengelola pengadaan atau persediaan barang yang dimiliki oleh suatu kantor atau perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional.”
Maka dapat disimpulkan dari pengertian diatas inventaris barang adalah kegiatan pengelolaan yang mencakup semua perlengkapan barang yang dimiliki.
2.2.2.Sistem Pendukung Keputusan
MenurutA. Rahman dalam (Diana, 2018) “sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan dari sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, yang difokuskan pada dukungan kepada manajemen. Keberadaan sistem pendukung keputusan ini bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana pendukung bagi mereka.”
Menurut (Komalasari, 2020) sistem suatu pendukung keputusan merupakan
“suatu pendekatan yang sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta- fakta, penentuan yang matang dari alternatif-alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah sistem yang ditunjukan untuk menangani sebuah data terstruktur dan tidak
terstruktur dengan menggunakan pendukung keputusan sebuah masalah dan menghasilkan alternatif yang lebih spesifik.
2.2.3.Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan atau merancang sebuah sistem informasi, penulis menggunakan model pengembangan perangkat lunak dengan model waterfall (air terjun).
Sumber : (Sasmito, 2017)
Gambar II.2 Metode Waterfall
Menurut Yurinda dalam (Aghniya, 2019) “waterfall merupakan salah satu metode dalam SDLC yang mempunyai ciri khas pengerjaan yaitu setiap fase dalam waterfall harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase
selanjutnya.”
Metode waterfall memiliki beberapa tahap, diantaranya : 1. Requirements analysis and definition
Layanan sistem, tujuan, dan kendala ditetapkan untuk hasil konsultasi dengan pengguna dan kemudian didefinisikan secara terperinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
2. System and software design
Tahapan perangcangan untuk mengalokasikan kebutuhan sistem baik untuk perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membuat arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak menyertakan identifikasi dan penggambaran untuk abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.
3. Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkai program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4. Integration and system testing
Pengujian ini untuk memastikan bahwa sistem yang sudah dibuat apakah sesuai dengan desainnya dan dapat digunakan dengan baik tanpa ada kesalahan ketika digunakan. Dalam tahap ini, kerangka pengujian perancangan antar muka dibuat dengan lengkap dan diuji dengan keseluruhan meliputi semua proses. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke costume.
5. Operation and maintenance
Kebanyakan (walaupun tidak selalu), pada tahap ini menggambarkan tahapan yang sangat panjang. Karena sistem yang dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance menyertakan perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan pada di tahapan-tahapan sebelumnya, untuk meningkatkan
penerapan dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa mode waterfall merupakan model pengembangan perangkat lunak melalui pendekatan secara sistematis dan terurut dari analisis, desain, pengkodean, dan pengujian mirip dengan SDLC.
2.2.4.Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Samsudin, Harun; Sadiman; Bangsawan, 2019), “ERD merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antara data.”
Penulis menyimpulkan bahwa entity relationship diagram (ERD) merupakan pemodelan basis data konseptual menggunakan urutan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dengan notasi dan simbol. Simbol yang terdapat pada ERD (Rusmawani, 2019) disajikan kedalam tabel sebagai berikut :
Tabel II.1.
Simbol-simbol ERD
Simbol Keterangan
Entitas mendeskripsikan tabel
Atribut mendeskripsikan field dalam tabel Relasi mendeskripsikan hubungan antar tabel
Garis mendeskripsikan penghubung antar himpunan relasi
Sumber : (Rusmawan, 2019)
2.2.5.Unified Modeling Language (UML)
Menurut Rosa A.S Shalahudin dalam (Sirait et al., 2019)“UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan
di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.”
Berdasarkan definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian Unified Modeling Language (UML) yaitu bahasa permodelan standard untuk
menspesifikasi dan mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak.
1. Use case diagram
Menurut pendapat Larman dalam (Kurniawan, 2018) “sebuah use case diagram menyatakan visualisasi interaksi yang terjadi antara pengguna
(actor) dengan sistem. Diagram ini bisa menjadi gambaran yang bagus untuk menjelaskan konteks dari sebuah sistem sehingga terlihat jelas batasan dari sistem.”
Komponen pembentuk diagram use case adalah :
a. Aktor (actor), menggambarkan pihak yang berperan dalam sistem.
b. Use case, aktivitas atau sarana yang disiapkan oleh bisnis sitem.
c. Hubungan (link), aktor yang terlibat di dalam use case.
2. Activity Diagram
Menurut (Putra & Jupriyanto, 2018), menjelaskan bahwa “activity diagram adalah yang menggambarkan aturan aliran dari serangkai aktivitas sebuah use case atau proses bisnis.”
3. Sequence Diagram
Menurut (Saputra, 2018), “sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu.”
4. Develovment Diagram
Menurut (Herliana & Rasyid, 2016) “Depelovment diagram memberikan gambaran bagaimana sistem secara fisik yang terlihat, menampakan bagian- bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware. Sistem terdiri dari node-node dimana setiap node diwakili oleh sebuah kubus. Garis yang menghubungkan antara dua kubus menunjukan hubungan diantara kedua node tersebut.”