LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) IPS SEJARAH
CONTOH KARYA TULIS ILMIAH (KTI) :
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) IPS SEJARAH
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
PARTISIPATIF PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI.IPS.2 SMA NEGERI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Digulirkannya Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) secara yuridis berdasarkan Permendiknas
nomor 22 tahun 2006, mata pelajaran sejarah mengalami pasang surut, karena jam pelajarannya dikurangi
menjadi 1 jam pelajaran pada kelas I dan II. Di perparah lagi kelas III hanya program ilmu sosial yang
belajar 3 jam pelajaran sedangkan program ilmu alam tidak belajar sama sekali, pada hal siswa yang
program ilmu pengetahuan alam banyak memilih program ilmu sosial pada mengikuti ujian masuk
perguruan tinggi.
Pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) membawah dampak bagi pengajaran sejarah
dengan berkurangnya jam pengajaran sejarah sedangkan materi pengajaran sangat padat, sama saja
makanan besar mangkuk kecil.. Dari kerangka dasar ini guru sejarah harus dapat menyiasati pengajaran
sejarah dengan tidak mengubah hakikat pembelajaran pengajaran sejarah.
Pengajaran sejarah merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan antara guru dan
yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa dapat tumbuh menuju ke dewasaan yang optimal,
karena dalam pengajaran dapat mengembangkan tiga kemampuan (kompetensi) antara lain: kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).
Sejarah sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa merupakan gambaran masa lalu
manusia sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Masa lalu itu terdiri dari urutan
waktu dan fakta yang dilengkapi dengan tafsiran dan penjelasan sehingga memberi pengertian tentang apa
yang telah berlalu itu. Dari gambaran masa lalu tersebut manusia dapat belajar urutan masa lalu, kini dan
masa yang akan datang. Peristiwa –peristiwa sejarah di masa lalu harusnya menjadi cermin bagi generasi
sekarang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Materi ini yang tertuang dalam pengajaran sejarah
di sekolah menengah atas.
Siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar karena banyak yang tidak memiliki buku teks dan
penunjang sejarah untuk mengajar apalagi jumlah jam yang hanya 1 jam pelajaran seminggu, meskipun di
SMA Negeri berdasarkan kesepakatan antara kelompok kerja guru sejarah dengan sekolah dijadikan 2 jam
pelajaran seminggu tetap juga menjadi problematika pengajaran ini. Nilai pelajaran yang masih rendah
ditandai dengan banyaknya nilai siswa di bawah KKM. Pengajarannya kurang diminati siswa dengan
penyajian yang monoton, materi pelajaran yang gersang dengan tidak dikemas secara apik, baik dari segi
metode maupun media pengajaran, suasana kelas yang kering kerontang dengan tidak banyaknya siswa
yang mau bertanya dalam proses pengajaran, siswa kurang berani mengemukakan gagasan dalam
kegiatan belajar, kurang peduli di kelas dengan tidak mempunyai catatan apalagi untuk memiliki buku teks
dan penunjang, suasana kelas yang tidak bergairah untuk meningkatkan hasil belajar sejarah dengan tidak
adanya reward dari guru yang mengajar.
Merujuk permasalahan di atas, diperdapat suatu gambaran bahwa penyebabnya adalah sebagian siswa
kurang tertarik untuk belajar sejarah dibandingkan dengan eksakta karena pembelajaran yang tidak
materi pelajaran meskipun didukung dengan afektif pembelajaran ini.
Bertolak dari pengalaman mengajar dan permasalahan yang dijumpai di kelas dengan kurang tertarik
belajar sejarah diupayakan dengan suatu tindakan guru untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
untuk meningkatkan prestasi belajar dengan meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar. Model
pembelajaran partisipasi dapat mengatasi kesulitan belajar diharapkan pembelajaran lebih bermakna,
sehingga siswa senang dan puas dalam belajar. Pembelajaran sejarah akan lebih meransang siswa untuk
belajar dengan menggunakan media hand out. Upaya ini akan dapat mengembangkan motivasi untuk
belajar kea rah yang lebih baik. Alternatif penelitian tindakan kelas ini sebagai upaya untuk pemecahan
masalah dalam mengatasi kebekuan dan kebuntuan pengajaran sejaran yang kurang diminati siswa
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang serius yang perlu segera diatasi dan ditangani. Penulis melihat
permasalahan dan faktor penyebabnya yang dapat dirinci masalah tersebut menjadi masalah penelitian
tindakan kelas ini antara lain:
Dari segi siswa
1). kurangnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah yang ditunjukkan nilai siswa yang masih
banyak di bawah KKM
2) siswa kurang bersemangat dalam belajar
3). kurang respon dalam belajar
4). tidak mau mencatat materi esensial pelajaran sejarah,
Dari segi guru
2). Terbatas dalam menggunakan media pengajaran yang menarik
3). Kurang berinovasi dalam pembelajaran
4). Kurang berupaya untuk memperbaiki proses pengajaran
5). Lebih cenderung mengejar target kurikulum dibandingkan proses pengajaran
6). Perubahan yang mendasar dengan kurikulum KTSP yang baru dimulai tahun ajaran 2006/2007
Untuk itu penulis mencari akar permasalahannya dari pengalaman mengajar sejarah dan mengatasi
kesulitan dalam proses belajar, sehingga diharapkan adanya perbaikan proses pengajaran tercapainya
hasil belajar yang maksimal.
Bertitik tolak dari rincian permasalahan di atas, dilakukankanlah tindakan dengan menggunakan partisipasi
belajar dan dirumuskanlah masalah penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : “Dapatkah ditingkatkan
prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran partisipasi siswa di Kelas XI IPS.2
SMA Negeri ?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mengungkapkan:
1. Perbaikan proses pembelajaran sejarah yang selama monoton dan membosankan dan meningkatkan
hasil belajar pengajaran sejarah.
2. Gambaran apakah pembelajaran sejarah dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran
partisipasi siswa.
3. Peningkatan prestasi belajar yang diiringi kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar sejarah dan
menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
4. Penggunaan model pembelajaran partisipasi belajar untuk menampilkan pembelajaran yang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Untuk meingkatkan prestasi belajar sejarah
b. Meningkatkan proses belajar sejarah dengan tidak banyak mencatat tetapi memahami konsep-konsep
2. Bagi guru
a. Dapat berinovasi dalam mengajar dengan berkreasi dalam pembelajaran sejarah
b. Dapat berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil belajar sejarah
3. Bagi sekolah
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah ditunjukkan dengan hasil belajar, uji kompetensi dan ujian
block
b. Meningkatkan standar kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS.2
c. Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat
meningkatkan prestasi belajar.