ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Analisis Rasio Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada BMT ”Nurul Barokah” Sambi Boyolali).
Teks penuh
Dokumen terkait
yaitu sebesar 147,9%. Current ratio sebesar 147,9% memiliki arti bahwa setiap hutang jangka pendek sebesar 1 rupiah maka akan dijamin oleh aktiva lancar sebesar 1,479 rupiah. Hal
Pada tahun 2010 naik sebesar 2,341% yang berarti KRI “Satu” di Boyolali dapat menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 2,341 aktiva lancar-persediaan. Pada tahun
Periode sebelum privatisasi menunjukan rataan rasio sebesar 95,1% yang berarti setiap Rp100 hutang lancar dijamin dengan kas senilai Rp 95.1, maka dapat dilihat
TELKOM dalam keadaan tidak likuid yaitu perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang lancar tepat pada waktunya dengan menggunakan aktiva lancar
Dari hasil diatas rasio cakupan kas terhadap hutang lancar perusahaan untuk tahun 2011 sebesar 0,290 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar
Pada tahun 2011 Rasio cepat (Quick Ratio) Kopkar Gotong Royong PT.PLN (Persero) Area Palopo sebanyak 225% yang artinya bahwa setiap 1 rupiah utang lancar dijamin dengan
Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang
Current Ratio Rasio Lancar Berdasarkan tabel perhitungan, maka dapat dilihat bahwa: Pada tahun 2016 Current Ratio diperoleh sebesar 0,059% yang berarti setiap Rp.1 hutang lancar akan