MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG
(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Mahasiswa Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendididkan Indonesia Tahun Akademik 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
oleh
Luthfi Muhammad
NIM 0900377
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG
Oleh
Luthfi Muhammad
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Luthfi Muhammad 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LUTHFI MUHAMMAD
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF ADOBE DIRECTOR
TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI DASAR DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dra. Renariah, M. Hum. NIP. 195804061985032001
Pembimbing II
Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum. NIP. 196011081986012001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF ADOBE DIRECTOR TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI DASAR DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG
(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Mahasiswa Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendididkan Indonesia Tahun Akademik 2014/2015)
(Luthfi Muhammad, 0900377)
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF USING ADOBE DIRECTOR’S INTERACTIVE MEDIA FOR LEARNING BASIC KANJI TO IMPROVE READING SKILLS OF
JAPANESE LANGUAGE DISCOURSE
(Quasi Experimental Research on 1st Grade Students of Japanese Language of Education Department Language and Literature Faculty of Education Indonesia University of
Education, Academic Year 2014/2015)
(Luthfi Muhammad, 0900377)
In studying Japanese language, we are required to master the four language skills, one of which is an ability to read. In addition to language skills, it is also important to master the letter, grammar, and so forth. But, to be able to read the course, we have to master the letter first. In studying Japanese language, mastering the Kanji is one aspect that is quite difficult to learn. Until now, to be able to read the Japanese’s text using letter Kana (Hiragana and Katakana) is considered adequate, but when confronted with kanji, rhythm, intonation and speed in reading become hampered. Therefore, we need an alternative to help learn kanji to improve the reading skills of Japanese discourse. Adobe Director itself was designed to create animations, but the addition of a powerful scripting language called Lingo makes it a popular choice to create interactive CD’s, standalone kiosks and web contents. Adobe Director supports a multimedia project both 2D and 3D. For it with Adobe Director's interactive media, is expected to help learn kanji for use in improving reading skills Japanese discourse. This research’s purposes are; 1) to determine the ability of students in reading simple Japanese discourse written with kanji using Adobe Director’s interactive media. 2) To compare the ability of mastering kanji and ability to read Japanese discourse before and after using Adobe Director’s interactive media. This research used a quasi experimental method with One Group Pretest-Posttest Design. The sample in this study was 27 students of first grade student of Japanese Language of Education Department, academic year 2014/2015. The instrument used was a test and questionnaire. From analysis of data, it is known that thitung = 7.74 with db = 53 and ttabel at 5% significance level = 2.01 and 1% significance level = 2.68. That is, thitung greater than ttabel. The student’s average result value before being given treatment is 44.74 into 73.85 after given a treatment. May imply, there is a difference in ability of students to mastering Kanji by using Adobe Director’s interactive media. Based on speed reading’s data analysis, the average result of reading the text as much as 793 letters before treatment was given is 6 minutes 57 seconds, or as much as 114.1 letters per minute to 5 minutes 58 seconds, or as much as 132.9 letters per minute after a given treatment. This means, there is an increase 59 seconds in reading speed’s average or as much as 18.8 letters per minute. It explained that there is an increase in student’s skills in reading Japanese discourse. Based on results of questionnaire data, most students consider learning using Adobe Director’s interactive media was very interesting, not boring, practical and easy to use.
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
.
1.1.Latar Belakang Masalah ………
1.2.Rumusan dan Batasan Masalah ………...
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..
1.4.Definisi Operasional ………..
1.5.Metodologi Penelitian ………
1.5.1. Metode Penelitian ………..
1.5.2. Populasi dan Sampel ………..
1.5.3. Teknik Pengumpulan Data ……….
1.5.4. Instrumen Penelitian ………..
1.6.Anggapan Dasar dan Hipotesis ………..
1.6.1. Anggapan Dasar ……….
BAB II LANDASAN TEORITIS ………...
2.1.Media Pembelajaran Interaktif ………...
2.1.1. Definisi Media Pembelajaran ……….
2.1.2. Fungsi Media Pembelajaran ………... 12
12
12
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji
2.1.3. Jenis – jenis Media Pembelajaran ………..
2.1.4. Multimedia Interaktif ……….
2.1.5. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran ………..
2.2.Adobe Director ………...
2.2.1. Sejarah dan Perkembangan ………
2.2.2. User Interface (Antar-Muka Pengguna) ………
2.2.3. Interaksi dalam Media Pembelajaran ……….
2.3.Kanji ………..
2.4.Kegiatan Membaca dan Wacana ………
2.4.1. Membaca ………
2.4.2. Pengertian Wacana ……….
2.5.Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ………..
2.5.1. Hasil Penelitian terdahulu tentang pembelajaran kanji
menggunakan media interaktif ………...
2.5.2. Hasil Penelitian terdahulu tentang pembelajaran dokkai
menggunakan media interaktif ………...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………..
3.1.Metode Penelitian ………..
3.2.Desain Penelitian ………...
3.3.Populasi dan Sampel Penelitian ……….
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
.
3.4.Lokasi dan Waktu Penelitian ……….
3.4.1. Lokasi Penelitian ………
3.4.2. Waktu Penelitian ………
3.5.Teknik Penelitian ………...
3.6.Teknik Pengolahan Data ………
3.7.Prosedur Penelitian ………
4.3.Analisis Data Angket ……….
45
45
56
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran bahasa merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh keterampilan,
pengetahuan dan nilai – nilai positif dalam berbahasa dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. (Waluyo, 2012: hlm. 1)
Erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa asing, salah satunya
adalah bahasa Jepang. Dalam mempelajari sebuah bahasa kita dituntut
untuk dapat menguasai empat kemampuan berbahasa itu sendiri, yaitu
kemampuan menyimak (kiku ginou), kemampuan membaca (yomu ginou),
kemampuan menulis (kaku ginou) dan kemampuan berbicara (hanasu
ginou). Namun dalam mempelajari bahasa Jepang, selain dari menguasai
empat kemampuan di atas, penting juga untuk bisa menguasai huruf,
struktur kalimat dan lain sebagainya (Ratnawulan, 2012: hlm. 1-2). Untuk
aspek kemampuan membaca, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan
kegiatan yang kompleks. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Cole bahwa
membaca ialah proses psikologis untuk menentukan arti kata – kata tertulis.
Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan,
pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dan pengalaman
pembacanya. (Sudjianto, 2010: hlm. 1)
Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan teknologi dan
informasi kian berkembang pesat. Setiap orang dapat memperoleh
informasi melalui teknologi yang mereka miliki secara cepat, termasuk
dalam mendapatkan pengetahuan kebahasaan. Teknologi telah memasuki
berbagai aspek, dalam aspek pembelajaran bahasa, khususnya bahasa
Jepang tidak luput dari pengaruh teknologi dalam bentuk media
pembelajaran. Bagi penulis, media pembelajaran diciptakan untuk
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada fungsi dari media itu sendiri di rasa akan lebih meningkatkan
motivasi dan semangat dalam belajar. Seperti yang diungkapkan oleh
Muhammad (2008: hlm. 113) bahwa diperlukannya sebuah media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri, menarik, mudah dimengerti
dan tidak membosankan.
Dari pemaparan di atas, penulis tertarik membuat sebuah media
pembelajaran demi mempermudah proses meningkatkan keterampilan
berbahasa, khususnya dalam bahasa Jepang. Dalam hal ini penulis
memfokuskan pada media dalam membantu mempelajari huruf Kanji
untuk digunakan dalam meningkatkan keterampilan membaca wacana
bahasa Jepang dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.
Sebagaimana dikatakan oleh Sudjianto dan Dahidi (2004: hlm. 56) bahwa
huruf Kanji merupakan salah salah satu aspek yang sulit bagi para siswa
yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Hal ini dirasakan terutama oleh
siswa yang tidak memiliki latar belakang ‘budaya kanji’. Penulis rasakan
sendiri ketika mempelajari bahasa Jepang terutama dalam aspek
kemampuan membaca (Dokkai) bahwa kita tidak akan bisa membaca
sampai kapanpun apabila kita tidak mempelajari hurufnya. Dalam bahasa
Jepang kita mengenal empat jenis huruf yaitu huruf Hiragana, Katakana,
Kanji dan Romaji. Sejauh ini dalam membaca dengan menggunakan huruf
Kana (Hiragana dan Katakana) di rasa cukup memadai, namun ketika kita
dihadapkan dengan adanya huruf Kanji, kecepatan dan irama kita dalam
membaca akan sedikit tersendat. Akan tetapi hal tersebut belum tentu
menjadi masalah pada setiap pembelajar bahasa Jepang, hal ini
dipengaruhi oleh bagaimana cara mereka belajar dan pengalaman
membaca itu sendiri. Selanjutnya, mungkin bagi sebagian orang saat ini
mendengar kata ‘Adobe’ pasti akan teringat dengan sebuah software
bernama Photoshop dan Flash. Kedua software tersebut memang populer
sebagai software untuk keperluan mengedit foto dan keperluan media
interaktif. Namun dalam perkembangannya sendiri dalam dunia media
mengembangkan media interaktif mereka. Dapat kita istilahkan bahwa
Adobe Flash lebih terkenal dibanding dengan Adobe Director, sehingga
pengembangan dari Adobe Director ini kurang ter-expose oleh media dan
para pengembang media interaktif dalam dunia pendidikan khususnya di
Indonesia. Baik Adobe Flash maupun Adobe Director sama – sama
memiliki peran dalam perkembangan media interaktif, namun seiring
berjalannya waktu Adobe Flash seakan – akan lebih laku terjual di pasaran.
Perbedaan antara kedua produk tersebut telah menjadi banyak subjek
diskusi, khususnya dalam komunitas pengembang Director. Extensibility
adalah salah satu perbedaan utama antara keduanya, seperti beberapa dari
berbagai macam codec yang dapat di impor. Director cenderung menjadi
lebih besar dari Flash, namun jejak yang telah menjadi bagian dari
kelemahan. Hal ini memanifestasikan kelemahan ke mana – mana erosi
Director sebagai pemimpin authoring tools, terutama di jendela kritis
tahun 1998 – 2000. Jejak download plugin Shockwave Director secara
signifikan lebih besar dari jejak download Shockwave Flash. Selain itu,
bermitra dengan distributor Macromedia seperti Dell, Apple, dll untuk
memiliki Flash plugin pra-instal pada mesin untuk pengguna, sehingga
mereka tidak akan di minta untuk menginstal perangkat lunak tambahan
(Sugimin dalam
http://sugiminvipz.blogspot.com/2014/04/macromedia-director.html). Di sini dapat penulis simpulkan bahwa efisiensi ruang
penyimpanan dan proses penggunaan menjadikan Adobe Director sedikit
digunakan oleh para pengembang. Hal ini berdampak pada pengembangan
media interaktif untuk pembelajaran bahasa menjadi sedikit. Padahal dari
segi fitur yang disediakan, Adobe Director memiliki lebih banyak fitur
dibanding Adobe Flash, salah satunya yaitu fitur 3D interaktif.
Alasan penulis menggunakan media Adobe Director dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adobe Director merupakan sebuah software yang dapat
membuat berbagai macam media pembelajaran maupun game
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kita sedang membuat sebuah film dan kita berperan sebagai
sutradara yang dapat mengatur film kita sesuka hati.
2. Penggunaan interface yang tidak begitu rumit, sehingga
memudahkan siapapun untuk mempelajarinya.
3. Adobe Director ini dapat dioperasikan pada komputer maupun
laptop dengan spesifikasi minimal Processor Intel® Pentium®
4, Microsoft® Windows® XP Starter Pack 2, RAM sebesar
512MB dan tidak menghabiskan banyak ruang pada Hard Disk.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh penggunaan media interaktif terhadap pembelajaran bahasa
Jepang yang dirumuskan dalam bentuk skripsi berjudul “Efektivitas
Penggunaan Media Interaktif “Adobe Director” terhadap Pembelajaran
Kanji Dasar dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana
Bahasa Jepang”.
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa Tingkat 1 Departemen
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam membaca wacana
bahasa Jepang sederhana yang ditulis dengan huruf Kanji
sebelum dan sesudah menggunakan media interaktif Adobe
Director?
2. Bagaimanakah manfaat atau hasil dari penggunaan media
interaktif Adobe Director terhadap perkembangan
pembelajaran Bahasa Jepang mahasiswa Tingkat 1
Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI?
Supaya penelitian ini tidak menyimpang terlalu jauh, maka penulis
1. Penelitian ini hanya meneliti tingkat keterampilan mahasiswa
Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI
dalam menguasai huruf Kanji dan membaca wacana bahasa
Jepang sederhana.
2. Penelitian ini hanya meneliti hasil pembelajaran mahasiswa
Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI
dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengukur tingkat kemampuan membaca wacana
Bahasa Jepang yang ditulis dengan huruf Kanji pada
mahasiswa Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
FPBS UPI tahun akademik 2014/2015.
2. Untuk mengetahui perbandingan kemampuan penguasaan
huruf Kanji dan kemampuan membaca wacana bahasa Jepang
sebelum dan sesudah menggunakan media interaktif Adobe
Director.
Manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini
dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran konseptual mengenai pembelajaran
bahasa Jepang. Selain itu, dapat memberikan alternatif dalam
meningkatkan kemampuan membaca wacana melalui sebuah
media interaktif. Sehingga pembelajaran akan mengalami
proses inovasi dan tujuan pembelajaran pun akan mudah untuk
dicapai.
b. Manfaat Praktis
Disamping manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jepang di jenjang instansi pendidikan formal maupun
non-formal.
1. Untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan
membaca wacana bahasa Jepang beserta huruf Kanjinya.
2. Untuk memberikan kemudahan dalam meningkatkan
pembelajaran huruf Kanji dasar dan untuk meningkatkan
keterampilan membaca wacana bahasa Jepang sederhana.
1.4. Definisi Operasional
Judul dari penelitian ini adalah “Efektivitas Penggunaan Media
Interaktif “Adobe Director” terhadap Pembelajaran Kanji Dasar dalam
Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Bahasa Jepang”. Maka
dari itu, penulis akan mendefiniskan makna kata – kata atau istilah yang
digunakan dalam penelitian ini demi menyamakan persepsi terhadap istilah
yang ada dalam penelitian ini.
1. Pengertian efektifitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan
waktu) telah tercapai. Di mana semakin besar presentase
target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. (Hidayat,
1986 dalam http://dansite.wordpress.com). Dalam
penelitian ini efektifitas yang di maksud yaitu efektifitas
dari penggunaan media Adobe Director.
2. Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: hlm. 6 yang dikutip dari Sukiman, 2012: hlm. 27).
3. Adobe Director merupakan software authoring yang
memposisikan diri sebagai software aplikasi multimedia
untuk membuat aplikasi – aplikasi media yang powerful
4. Kanji adalah huruf yang digunakan dalam rangka baca dan
tulis di Jepang. Kanji sebagian besar dibuat di Cina untuk
penulisan bahasa Cina. Kanji disampaikan di Jepang kira –
kira pada abad 4. Oleh karena itulah huruf tersebut
dinamakan kanji yang berarti huruf – huruf negeri Kan
(Iwabuchi, 1989: hlm. 63).
5. Pengertian pengajaran adalah “A preplanned, goal
directed educational process designed to facilitate
learning.” (Pengajaran adalah sebuah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan serta di rancang untuk mempermudah
belajar). (Tardif, 1987 dikutip dari
http://fitriano.blogspot.com).
6. Pengertian wacana secara etimologis kata ‘wacana’
(discourse) berasal dari bahasa latin discurrere (mengalir
kesana kemari) dan nominalisasi kata discursus (‘mengalir
secara terpisah’ yang ditransfer maknanya menjadi ‘terlibat dalam sesuatu’, atau ‘memberi informasi tentang sesuatu’) (Vaas, 1992: hlm. 7, dikutip dari Metode
Analisis Teks & Wacana oleh Stefan Titscher, dkk, 2009).
7. Pengertian membaca menurut Cole ialah proses psikologis
untuk menentukan arti kata – kata tertulis. Membaca
melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin,
ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami
dan pengalaman pembacanya. (Sudjianto, 2010: hlm. 1)
1.5. Metodologi Penelitian 1.5.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi-eksperimen
atau eksperimen semu. Pada menentukan subyek yang akan diteliti tidak
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
subyek tertentu. Sehingga siswa menjadi control terhadap dirinya sendiri.
Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap suatu kelompok subjek
dengan dua kondisi observasi atau tes yang dilaksanakan hanya
menggunakan satu kelompok atau tanpa adanya kelas kontrol atau
pembanding. Variabel luar masih berpengaruh terhadap terbantuknya
variabel dependen, sehingga hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu bukan semata – mata dipengaruhi oleh variabel independen.
(Sugiyono, 2012: hlm. 109).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
One-Group Pretest-Posttest Design, dengan struktur seperti berikut:
O
1X O
2Keterangan:
X : perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya dalam
penelitian eksperimen ini. Perlakuan yang dimaksud ini berupa
penggunaan media interaktif Adobe Director dalam kegiatan
pembelajaran kanji.
O1 : tes atau observasi yang dilakukan sebelum X diberikan. O2 : tes atau observasi yang dilakukan setelah X diberikan.
1.5.2. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu mahasiswa
Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dan teknik
yang digunakan yaitu teknik One-Group Pretest-Posttest Design.
1.5.3. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
- Menentukan populasi dan sampel penelitian
- Melaksanakan pre-test
- Melaksanakan perlakuan terhadap kelompok dengan metode
yang telah ditentukan
- Melaksanakan post-test terhadap kelompok
- Menganalisis data
- Menyusun laporan penelitian
- Melaporkan hasil penelitian
1.5.4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa test dan angket. Test
akan berbentuk pre-test dan post-test, di mana penelitian akan meninjau
terlebih dahulu kemampuan awal mahasiswa. Sedangkan angket untuk
mengetahui respon terhadap penguunaan media beserta metode yang
diterapkan.
a. Test
Test yang diberlakukan dalam penelitian ini merupakan pretest
dan posttest. Dimana pada pretest ini peneliti akan mengukur
kemampuan dari subyek penelitian atau mahasiswa dalam
memahami wacana serta membaca huruf Kanji, sebelum
dilakukan treatment. Setelah mengetahui hasilnya,
dilakukanlah treatment terhadap mahasiswa dengan metode
yang telah ditentukan. Kemudian untuk menilai
perkembangannya, dilakukanlah posttest demi mengukur
tingkat efektivitas dari media dan metode yang diterapkan.
Dan pada akhirnya posttest akan menjadi tolak ukur apakah
media dan metode yang digunakan efektif atau tidak.
b. Angket
Selain test, peneliti pun memberikan angket kepada mahasiswa
untuk mengetahui respon terhadap media dan metode yang
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan media interaktif. Selain itu mahasiswa juga
dapat mengemukakan kesulitan – kesulitan yang dihadapi
dalam menggunakan media maupun kesulitan dalam membaca.
1.6. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1.6.1. Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan suatu teori baik yang sudah baku,
rangkuman, kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak
suatu kegiatan penelitian (Sutedi, 2005: hlm. 32).
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah bahwa dalam
penelitian terdahulu penggunaan media interaktif berbasis komputer sangat
berpengaruh terhadap motivasi dan semangat belajar. Hal tersebut dapat
meningkatkan daya tangkap mahasiswa terhadap materi yang diberikan.
Semakin efektif pembelajaran dengan menggunakan media interaktif
Adobe Director, semakin meningkat pula penguasaan mahasiswa terhadap
aspek penguasaan Kanji dan aspek membaca wacana bahasa Jepang.
1.6.2. Hipotesis Penelitian
Sejalan dengan paparan Sugiyono (2012: hlm. 96), bahwa hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis, yaitu Hipotesis Kerja
(Hk) untuk hipotesis yang di terima, dan Hipotesis Nol (H0) apabila
hipotesis ditolak. Dengan kata lain, bila tidak tidak terdapat hubungan dan
kontribusi yang positif dan signifikan, maka Hk ditolak dan H0 diterima.
Begitu pun sebaliknya, bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif
Hk : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap
pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan keterampilan
membaca wacana bahasa Jepang sederhana terhadap mahasiswa
tingkat 1 DPBJ FPBS UPI efektif.
H0 : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap
pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan keterampilan
membaca wacana bahasa Jepang sederhana terhadap mahasiswa
tingkat 1 DPBJ FPBS UPI tidak efektif.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, menjelaskan landasan teori yang didalamnya menguraikan tentang media pembelajaran, wacana, huruf
Kanji, media interaktif Adobe Director dan hasil penelitian terdahulu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, berisi uraian mengenai metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data, serta
yang terakhir yaitu tahap pengolahan data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, berisi tentang laporan kegiatan, data, dan hasil pengolahan, pembahasan dan
disimpulkan apakah masalah penelitian terjawab atau tidak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis untuk bisa
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Menurut Sutedi (2011: hlm. 53) dalam kegiatan penelitian metode
dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk
menjawab masalah penelitian. Selanjutnya Sugiyono (2012: hlm. 3) secara
umum mengartikan metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu
adalah data yang empiris (teramati) yang memiliki kriteria tertentu yaitu
valid. Kemudian setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan
tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat
penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang
diperoleh dari penelitian itu adalah data yang baru. Pembuktian berarti
data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu –
raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Oleh
karena itu, untuk dapat menjawab masalah pada penelitian, diperlukan
sebuah metode yang dapat memberikan data valid yang digunakan untuk
menjawab masalah pada penelitian. Dalam penelitian ini metode penelitian
yang akan digunakan adalah metode eksperimen.
Menurut Sutedi (2011: hlm. 22) penelitian eksperimental
merupakan penelitian murni, karena di dalamnya kegitan mengontrol,
memanipulasi, dan observasi semuanya dilakukan. Sutedi (2011: hlm. 64)
juga menambahkan tujuan dari penelitian eksperimental ialah untuk
menguji efektivitas dan efesiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik,
atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat
diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak
Dalam penelitian ini, penulis memiliki tujuan untuk mengetahui
efektivitas penggunaan media interaktif Adobe Director terhadap
pembelajaran huruf kanji untuk meningkatkan kemapuan membaca
wacana bahasa Jepang, mengetahui kekurangan dan kelebihan
pembelajaran kanji dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.
Karena metode eksperimen termasuk ke dalam metode penelitian
kuantitatif, maka data yang dihasilkan berupa angka. Sehingga
penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
penelitian kuasi dimana penelitian ini hanya meneliti satu kelas tanpa
adanya kelas pembanding atau kontrol.
3.2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen
dengan desain one-group pretest-posttest design. Dengan adanya sebuah
pretest, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini
dapat digambarkan seperti berikut:
O1 X O2
Keterangan:
X : perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya dalam
penelitian eksperimen dengan menggunakan media interaktif
Adobe Director dalam kegiatan pembelajaran kanji.
O1 : tes atau observasi yang dilakukan sebelum perlakuan (X)
diberikan.
O2 : tes atau observasi yang dilakukan setelah perlakuan (X) diberikan.
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan adanya pre-test dan post-test, menandakan bahwa
observasi akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah
eksperimen. Pada pertemuan pertama penulis akan memberikan soal
pre-test untuk dikerjakan olah sampel selama 15 menit. Selanjutnya penulis
akan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara menggunakan
media interaktif Adobe Director dan memberikan CD kepada masing –
masing sampel untuk dapat digunakan pada saat membahas soal dan
jawaban. Pertemuan untuk melakukan perlakuan/treatment ini dapat
berlangsung selama 3 sampai dengan 4 kali pertemuan. Di akhir
pertemuan penulis akan melakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh dan perkembangan sampel dalam mempelajari huruf kanji
dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono (2012: hlm. 117) memaparkan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda – benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyak/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sedangkan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi disebut sampel. Sampel yang diambil dari populasi harus betul –
betul representatif.
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen
Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 1 semester
ganjil Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa
dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2014/2015.
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan
Indonesia Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Lantai 3 Jalan
Dr. Setiabudi No. 229 Bandung.
3.4.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan:
- Satu kali pre-test dengan durasi 15 menit
- Dua kali pertemuan treatment dengan durasi 30 menit
- Satu kali post-test dan pengisian angket dengan durasi 30
menit
3.5. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dilakukan dalam rangka mengumpulkan
berbagai macam materi dan teori yang relevan dengan
permasalahan dalam penelitian ini, diperoleh dari berbagai
macam buku, jurnal bahasa Jepang, catatan – catatan, ataupun
dari dokumen tertulis lainnya.
b. Tes
Tes yang akan ditempuh dalam penelitian ini sebanyak dua
kali tes. Tes yang pertama (pre-test) dilaksanakan untuk
mengetahui kemampuan sampel dalam menguasai huruf kanji
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ditulis dengan huruf kanji sebelum diberikan treatment.
Tes yang kedua (post-test) dilaksanakan untuk mengetahui
perkembangan kemampuan yang telah dicapai oleh sampel
dalam menguasai huruf kanji setelah menggunakan media
interaktif Adobe Director.
c. Observasi
Selama melakukan penelitian, peneliti mencatat situasi dan
kondisi siswa secara garis besar, mulai dari kegiatan pre-test,
treatment sampai post-test.
d. Angket
Angket akan diberikan kepada sampel setelah post-test selesai
dilaksanakan. Angket ini digunakan untuk mencari tahu respon
dan efektivitas penggunaan media interaktif Adobe Director
menurut pandangan para sampel penelitian.
3.6. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini data diperoleh dan diolah dengan beberapa
cara dan rumus statistik seperti berikut:
a. Mencari nilai rata – rata (mean) hasil pre-test (x) dan post-test
(y).
dan
Keterangan:
Mx : Nilai rata – rata pre-test
My : Nilai rata – rata post-test ∑x : Jumlah total nilai pre-test ∑y : Jumlah total nilai post-test
N : Jumlah sampel
b. Mencari Standar Deviasi dari variable x (SDx) dan standar
deviasi dari variable y (SDy).
c. Mencari standar Error Mean dari variabel x (SEMx) dan dari
variabel y (SEMy).
dan
Keterangan:
SEMx : Standar Error Mean variabel x
SEMy : Standar Error Mean variabel y
SDx : Standar Deviasi variabel x
SDy : Standar Deviasi variabel y
N : Jumlah sampel
d. Mencari Standar Error perbedaan antara Mean variabel x dan
variabel y.
Keterangan:
SEMx : Standar Error mean variabel x
SEMy : Standar Error mean variabel y
SEMx y : Standar Error mean variabel antara mean x dan y
e. Mencari nilai thitung .
=
f. Mencari nilai derajat kebebasan (degrees of freedom).
Keterangan:
db : Nilai derajat kebebasan
N : Jumlah sampel
g. Menghitung kecepatan membaca mahasiswa dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
HPM : Huruf Per Menit
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
P : Presentasi jawaban
f : Frekuensi setiap jawaban responden
N : Jumlah sampel
100% : Presentase frekuensi setiap jawaban responden
Tabel Tafsiran Analisis Hasil Angket
0% Tidak ada seorangpun
1% - 5% Hampir tidak ada
6% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Lebih dari setengah
76% - 95% Sebagian besar
96% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
Sudjiono (2001: hlm. 40-41)
3.7. Prosedur Penelitian
Sejalan dengan paparan Teguh Maulana (2012: hlm. 30) dalam
Khaerunnisa (2013: hlm. 31) bahwa prosedur merupakan tahap – tahap
yang dilalui oleh seorang peneliti untuk memperlancar penelitiannya,
maka dalam penelitian ini pun tidak lepas dari prosedur yang harus
dilaksanakan demi kelancaran penelitian. Berikut merupakan prosedur
yang ditempuh oleh penulis dalam melaksanakan penelitian.
a. Tahap Awal (Perencanan)
Tahap awal dalam penelitian ini meliputi:
- Pembuatan instrument penelitian
- Penyusunan RPP penelitian
- Menguji kelayakan instrumen penelitian yang telah dibuat,
melalui expert judgement maupun uji reliabilitas.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini meliputi pelaksanaan kegiatan observasi yang di
dalamnya mencakup hal – hal teknis selama kegiatan
observasi/penelitian.
Waktu/
Pertemuan Kegiatan Deskripsi Keterangan
Ke-Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan digunakan
Pertemuan ke-4 Post-test Membuka
soal post-test.
Membagikan soal
tes dan memulai
pre-test.
Setelah pre-test
selesai, peneliti
memberikan angket
penelitian.
c. Tahap Akhir (Pengambilan Kesimpulan)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir adalah
sebagai berikut.
- Pengolahan data statistik (hasil tes dan angket).
- Analisis data.
- Menginterpretasikan hasil analisis data penelitian dan
menarik kesimpulan.
3.8. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian. (Sutedi, 2011: hlm. 155). Dalam penelitian ini
instrumen yang digunakan yaitu instrumen berupa tes dan angket. Tes
dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pre-test dan post-test.
a. Instrumen Tes
Tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Khaerunnisa, 2013: hlm. 36). Dalam penelitian
ini terdapat dua jenis tes, pre-test dan post-test. Pre-test
dilaksanakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wacana bahasa Jepang sebelum diberikan treatment
menggunakan media interaktif Adobe Director. Sedangkan
post-test dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan dan
hasil akhir dari sampel setelah diberikan treatment
menggunakan media interaktif Adobe Director. Materi yang
diberikan merupakan materi yang ada dalam buku paket kanji
jilid 1 yang digunakan di lingkungan Departemen Pendidikan
Bahasa Jepang FPBS UPI.
b. Instrumen Angket
Sugiyono mengungkapkan bahwa angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (2012: hlm. 199). Dalam penelitian
ini angket diberikan untuk mengetahui respon dan tanggapan
sampel selama menggunakan media interaktif Adobe Director.
3.9. Hipotesis Statistik
Langkah terakhir yang ditempuh oleh penulis dalam penelitian ini
adalah pengujian hipotesis statistik. Sejalan dengan paparan Sugiyono
(2012: hlm. 96), bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data.
Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis, yaitu Hipotesis Kerja
(Hk) untuk hipotesis yang di terima, dan Hipotesis Nol (H0) apabila
hipotesis ditolak. Dengan kata lain, bila tidak tidak terdapat hubungan dan
kontribusi yang positif dan signifikan, maka Hk ditolak dan H0 diterima.
Begitu pun sebaliknya, bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif
Hk : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap
pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan
keterampilan membaca wacana bahasa Jepang sederhana
terhadap mahasiswa tingkat 1 DPBJ FPBS UPI efektif.
H0 : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap
pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan
keterampilan membaca wacana bahasa Jepang sederhana
terhadap mahasiswa tingkat 1 DPBJ FPBS UPI tidak
efektif.
Kedua hipotesis tersebut akan diuji kebenarannya dengan
membandingkan besarnya thitung dan ttabel. Apabila thitung lebih kecil
daripada ttabel (thitung < ttabel) maka H0 diterima, sedangkan apabila thitung
lebih besar daripada ttabel (thitung > ttabel), makan Hk diterima serta
menandakan bahawa adanya pengaruh atau kontribusi yang signifikan dari
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Media interaktif Adobe Director memberikan pengaruh yang
positif dan cukup signifikan terhadap pembelajaran huruf kanji.
Hal ini terbukti dari hasil analisis data yang telah dilakukan
dengan melihat nilai rata – rata sebelum dan sesudah diberikan
treatment dengan nilai 44,74 menjadi 73,85 setelah diberikan
treatment. Nilai thitung 7,74 > ttabel pada taraf 5% yaitu 2,01 dan
pada taraf 1% yaitu 2,68, yang berarti terdapat perbedaan
signifikan antara nilai hasil pre-test dan nilai hasil post-test.
2. Berdasarkan hasil tes kecepatan membaca, terlihat pula
perbedaan keterampilan membaca mahasiswa dengan
perbedaan dalam satuan waktu dengan rata – rata pre-test 6
menit 57 detik atau sebanyak 114,1 huruf per menit, sedangkan
post-test menjadi 5 menit 58 detik atau sebanyak 132,9 huruf
per menit. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kecepatan
membaca mahasiswa dengan rata – rata 59 detik atau 18,8
huruf per menit untuk membaca sebuah teks wacana bahasa
Jepang sebanyak 793 huruf yang ditulis dengan huruf kanji
menggunakan media interaktif Adobe Director.
3. Berdasarkan hasil angket yang telah di isi oleh responden,
belajar menggunakan media interaktif Adobe Director di
respon sangat baik dan positif. Sebagian responden
menyatakan bahwa belajar kanji dan berlatih membaca
menggunakan media interaktif Adobe Director sangat menarik,
tidak membosankan, praktis dan mudah digunakan. Adanya
karena dapat meningkatkan daya ingat serta dapat refreshing
ketika jenuh belajar huruf kanji.
4. Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden pula,
terdapat kesulitan yang di alami oleh sebagian responden
dalam mengoperasikan media interaktif Adobe Director, di
mana responden belum terbiasa menulis huruf kanji
menggunakan pointer/mouse, sehingga bentuk dari huruf kanji
itu sendiri kurang begitu rapih.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, ada
beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yakni sebagai berikut:
1. Untuk pengajar
Karena penggunaan media interaktif Adobe Director ini
mendapat respon baik dan positif, diharapkan dapat menjadi
alternatif bagi pengajar bahasa Jepang dalam pembelajaran
bahasa Jepang, khususnya untuk mempelajari huruf kanji dan
meningkatkan keterampilan membaca mahasiswa.
2. Untuk pembelajar atau mahasiswa
Diharapan mahasiswa dapat lebih leluasa mengoperasikan
media interaktif Adobe Director pada pembelajaran bahasa
Jepang khususnya dalam mempelajari huruf kanji dan
meningkatkan keterampilan membaca sehingga menarik minat
untuk belajar bahasa Jepang dan memudahkan untuk
mengingat huruf kanji beserta cara penulisannya.
3. Untuk penelitian selanjutnya
Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema
serupa, diharapkan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas
gambar, animasi, efisiensi penyimpanan ruang dan fitur – fitur
yang ada seperti sound command, writing pad yang lebih rapih,
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meminimalisir error dan bug yang ada pada sebuah media
pembelajaran. Diharapkan juga dapat mengembangkan media
sejenis untuk pembelajaran kemampuan berbicara (kaiwa),
pembelajaran kemampuan mendengar (choukai) maupun
pembelajaran pola kalimat (bunpou). Metode di dalam sebuah
media juga diharapkan dapat diterapkan ke dalam media
interaktif Adobe Director untuk penelitian selanjutnya,
terutama dalam aspek meningkatkan keterampilan membaca,
karena di rasa masih kurang adanya sebuah metode untuk
meningkatkan keterampilan membaca teks wacana bahasa
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku dan Artikel Jurnal
Adobe. (2009). Using adobe director 11.5 for windows and mac os. California:
Adobe System Incorporated.
Arsyad, Prof. Dr. Azhar, M.A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Budiman, Dadan. (2014). Efektivitas pembelajaran kanji dengan menggunakan
winds pro emulator game nazotte oboeru. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Daryanto. (2013). Media pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dewi, Liana. (2011). Efektivitas pembelajaran kanji dasar dengan multimedia
berbasis komputer. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Gross, Phill & Jason Roberts. (2008). Director 8 demystified: the official guide to
macromedia director, lingo and shockwave. California: Peachpit Press.
Halpern, Jack. (1999). The kodansha kanji learner’s dictionary. Saitama:
Kodansha International.
Hendratman, Hendi, ST. (2011). The magic of macromedia director. Bandung:
Informatika.
Khaerunnisa, Fitria. (2013). Efektivitas penggunaan metode audiolingual kumon
terhadap pembelajaran kosakata pada siswa SMA. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Kustandi, Cecep, M.Pd. & Drs. Bambang Sutjipto, M.pd. (2011). Media
pembelajaran: manual dan digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Matsuura, Kenji. (1994). Kamus bahasa jepang-indonesia. Kyouto: Kyouto
Sangyo University Press.
Mayer, Richard E. (2009). Multimedia learning: prinsip – prinsip dan aplikasi.
Luthfi Muhammad, 2014
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mitamura, Joyce Yumi & Yasuko Kosaka Mitamura. (1997). Let's learn kanji: an
introduction to radicals, components and 250 very basic kanji. Tokyo:
Kodansha International.
Mulyanta, Drs. St., M.Kom & Marlon Leong, S.Kom., M.Kom. (2009). Tutorial
membangun multimedia interaktif – media pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Atmajaya.
Niimura. (2004). Koujien. Tokyo : Iwanamishoten.
Ratnawulan, Dea. (2013). Analisis kemampuan membaca cepat teks berbahasa
jepang. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rosenzweig, Gary. (2002). Special edition using director 8.5. United State of
America: Que.
Rusliani, Hani Fitri. (2011). Efektivitas pembelajaran kanji dasar dengan
menggunakan multimedia power point. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Setiana, Wisnu. (2014). Efektivitas penggunaan model instructional game puzzle
maze terhadap hasil belajar sisiwa pada materi gaya dalam mata pelajaran
ipa terpadu. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sudjianto, Drs. M.Hum. & Drs. Ahmad Dahidi, M.A. (2007). Pengantar linguistik
bahasa jepang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjianto. (2010). Makalah metode pengajaran membaca. Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Sudjiono, Anas. (2001). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono, Prof. Dr. (2012). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian pendidikan bahasa jepang. Bandung: Humaniora.
Suyoto, Dr. & Sunardi Yang. (2005). Buku latihan multimedia dan aplikasinya
dengan macromedia director. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tampubolon. (1987). Perkembangan bahasa Indonesia di nusantara. Jakarta:
Tim Pengajar Bahasa Jepang FPBS UPI. (2014). 初 級 表 記 2 semester 2.
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Tim Penyusun Pedoman Karya Ilmiah. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah.
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Titscher, Stefan, dkk. (2009). Metode analisis teks & wacana. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Waluyo, Widyoharsono. (2012). Multimedia flash new approach intermediate
course dalam pembelajaran dokkai. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
2. Sumber Online dan Bentuk Lain
Didi Weliyanto. (t.t). Tentang director. Diakses dari
http://cahbagusmm.blogspot.com/2013/02/tentang.director.html.
Goo. (t.t). か ん じ [ 漢 字 ]. Diakses dari
http://dictionary.goo.ne.jp/leaf/jn2/48239/m0u/漢字/.
Hilfan Soeltansyah. (t.t). Perkembangan program aplikasi multimedia. Diakses
dari
http://hilfan-s.blogspot.com/2012/10/perkembangan-program-aplikasi-multimedia.html.
Sugimin. (t.t). Macromedia director. Diakses dari
http://sugiminvipz.blogspot.com/2014/04/macromedia-director.html.
Wikipedia. (t.t). Macromedia director. Diakses dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Director.html.