• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF ADOBE DIRECTOR TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI DASAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF ADOBE DIRECTOR TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI DASAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Mahasiswa Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendididkan Indonesia Tahun Akademik 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

oleh

Luthfi Muhammad

NIM 0900377

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG

Oleh

Luthfi Muhammad

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Luthfi Muhammad 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LUTHFI MUHAMMAD

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF ADOBE DIRECTOR

TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI DASAR DALAM MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dra. Renariah, M. Hum. NIP. 195804061985032001

Pembimbing II

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum. NIP. 196011081986012001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF ADOBE DIRECTOR TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI DASAR DALAM MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA WACANA BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Mahasiswa Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendididkan Indonesia Tahun Akademik 2014/2015)

(Luthfi Muhammad, 0900377)

(5)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

(6)

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF USING ADOBE DIRECTOR’S INTERACTIVE MEDIA FOR LEARNING BASIC KANJI TO IMPROVE READING SKILLS OF

JAPANESE LANGUAGE DISCOURSE

(Quasi Experimental Research on 1st Grade Students of Japanese Language of Education Department Language and Literature Faculty of Education Indonesia University of

Education, Academic Year 2014/2015)

(Luthfi Muhammad, 0900377)

In studying Japanese language, we are required to master the four language skills, one of which is an ability to read. In addition to language skills, it is also important to master the letter, grammar, and so forth. But, to be able to read the course, we have to master the letter first. In studying Japanese language, mastering the Kanji is one aspect that is quite difficult to learn. Until now, to be able to read the Japanese’s text using letter Kana (Hiragana and Katakana) is considered adequate, but when confronted with kanji, rhythm, intonation and speed in reading become hampered. Therefore, we need an alternative to help learn kanji to improve the reading skills of Japanese discourse. Adobe Director itself was designed to create animations, but the addition of a powerful scripting language called Lingo makes it a popular choice to create interactive CD’s, standalone kiosks and web contents. Adobe Director supports a multimedia project both 2D and 3D. For it with Adobe Director's interactive media, is expected to help learn kanji for use in improving reading skills Japanese discourse. This research’s purposes are; 1) to determine the ability of students in reading simple Japanese discourse written with kanji using Adobe Director’s interactive media. 2) To compare the ability of mastering kanji and ability to read Japanese discourse before and after using Adobe Director’s interactive media. This research used a quasi experimental method with One Group Pretest-Posttest Design. The sample in this study was 27 students of first grade student of Japanese Language of Education Department, academic year 2014/2015. The instrument used was a test and questionnaire. From analysis of data, it is known that thitung = 7.74 with db = 53 and ttabel at 5% significance level = 2.01 and 1% significance level = 2.68. That is, thitung greater than ttabel. The student’s average result value before being given treatment is 44.74 into 73.85 after given a treatment. May imply, there is a difference in ability of students to mastering Kanji by using Adobe Director’s interactive media. Based on speed reading’s data analysis, the average result of reading the text as much as 793 letters before treatment was given is 6 minutes 57 seconds, or as much as 114.1 letters per minute to 5 minutes 58 seconds, or as much as 132.9 letters per minute after a given treatment. This means, there is an increase 59 seconds in reading speed’s average or as much as 18.8 letters per minute. It explained that there is an increase in student’s skills in reading Japanese discourse. Based on results of questionnaire data, most students consider learning using Adobe Director’s interactive media was very interesting, not boring, practical and easy to use.

(7)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.

1.1.Latar Belakang Masalah ………

1.2.Rumusan dan Batasan Masalah ………...

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..

1.4.Definisi Operasional ………..

1.5.Metodologi Penelitian ………

1.5.1. Metode Penelitian ………..

1.5.2. Populasi dan Sampel ………..

1.5.3. Teknik Pengumpulan Data ……….

1.5.4. Instrumen Penelitian ………..

1.6.Anggapan Dasar dan Hipotesis ………..

1.6.1. Anggapan Dasar ……….

BAB II LANDASAN TEORITIS ………...

2.1.Media Pembelajaran Interaktif ………...

2.1.1. Definisi Media Pembelajaran ……….

2.1.2. Fungsi Media Pembelajaran ………... 12

12

12

(8)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji

2.1.3. Jenis – jenis Media Pembelajaran ………..

2.1.4. Multimedia Interaktif ……….

2.1.5. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran ………..

2.2.Adobe Director ………...

2.2.1. Sejarah dan Perkembangan ………

2.2.2. User Interface (Antar-Muka Pengguna) ………

2.2.3. Interaksi dalam Media Pembelajaran ……….

2.3.Kanji ………..

2.4.Kegiatan Membaca dan Wacana ………

2.4.1. Membaca ………

2.4.2. Pengertian Wacana ……….

2.5.Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ………..

2.5.1. Hasil Penelitian terdahulu tentang pembelajaran kanji

menggunakan media interaktif ………...

2.5.2. Hasil Penelitian terdahulu tentang pembelajaran dokkai

menggunakan media interaktif ………...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………..

3.1.Metode Penelitian ………..

3.2.Desain Penelitian ………...

3.3.Populasi dan Sampel Penelitian ……….

(9)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.

3.4.Lokasi dan Waktu Penelitian ……….

3.4.1. Lokasi Penelitian ………

3.4.2. Waktu Penelitian ………

3.5.Teknik Penelitian ………...

3.6.Teknik Pengolahan Data ………

3.7.Prosedur Penelitian ………

4.3.Analisis Data Angket ……….

45

45

56

62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran bahasa merupakan suatu kegiatan yang

melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh keterampilan,

pengetahuan dan nilai – nilai positif dalam berbahasa dengan

memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. (Waluyo, 2012: hlm. 1)

Erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa asing, salah satunya

adalah bahasa Jepang. Dalam mempelajari sebuah bahasa kita dituntut

untuk dapat menguasai empat kemampuan berbahasa itu sendiri, yaitu

kemampuan menyimak (kiku ginou), kemampuan membaca (yomu ginou),

kemampuan menulis (kaku ginou) dan kemampuan berbicara (hanasu

ginou). Namun dalam mempelajari bahasa Jepang, selain dari menguasai

empat kemampuan di atas, penting juga untuk bisa menguasai huruf,

struktur kalimat dan lain sebagainya (Ratnawulan, 2012: hlm. 1-2). Untuk

aspek kemampuan membaca, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan

kegiatan yang kompleks. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Cole bahwa

membaca ialah proses psikologis untuk menentukan arti kata – kata tertulis.

Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan,

pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dan pengalaman

pembacanya. (Sudjianto, 2010: hlm. 1)

Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan teknologi dan

informasi kian berkembang pesat. Setiap orang dapat memperoleh

informasi melalui teknologi yang mereka miliki secara cepat, termasuk

dalam mendapatkan pengetahuan kebahasaan. Teknologi telah memasuki

berbagai aspek, dalam aspek pembelajaran bahasa, khususnya bahasa

Jepang tidak luput dari pengaruh teknologi dalam bentuk media

pembelajaran. Bagi penulis, media pembelajaran diciptakan untuk

(11)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada fungsi dari media itu sendiri di rasa akan lebih meningkatkan

motivasi dan semangat dalam belajar. Seperti yang diungkapkan oleh

Muhammad (2008: hlm. 113) bahwa diperlukannya sebuah media yang

dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri, menarik, mudah dimengerti

dan tidak membosankan.

Dari pemaparan di atas, penulis tertarik membuat sebuah media

pembelajaran demi mempermudah proses meningkatkan keterampilan

berbahasa, khususnya dalam bahasa Jepang. Dalam hal ini penulis

memfokuskan pada media dalam membantu mempelajari huruf Kanji

untuk digunakan dalam meningkatkan keterampilan membaca wacana

bahasa Jepang dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.

Sebagaimana dikatakan oleh Sudjianto dan Dahidi (2004: hlm. 56) bahwa

huruf Kanji merupakan salah salah satu aspek yang sulit bagi para siswa

yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Hal ini dirasakan terutama oleh

siswa yang tidak memiliki latar belakang ‘budaya kanji’. Penulis rasakan

sendiri ketika mempelajari bahasa Jepang terutama dalam aspek

kemampuan membaca (Dokkai) bahwa kita tidak akan bisa membaca

sampai kapanpun apabila kita tidak mempelajari hurufnya. Dalam bahasa

Jepang kita mengenal empat jenis huruf yaitu huruf Hiragana, Katakana,

Kanji dan Romaji. Sejauh ini dalam membaca dengan menggunakan huruf

Kana (Hiragana dan Katakana) di rasa cukup memadai, namun ketika kita

dihadapkan dengan adanya huruf Kanji, kecepatan dan irama kita dalam

membaca akan sedikit tersendat. Akan tetapi hal tersebut belum tentu

menjadi masalah pada setiap pembelajar bahasa Jepang, hal ini

dipengaruhi oleh bagaimana cara mereka belajar dan pengalaman

membaca itu sendiri. Selanjutnya, mungkin bagi sebagian orang saat ini

mendengar kata ‘Adobe’ pasti akan teringat dengan sebuah software

bernama Photoshop dan Flash. Kedua software tersebut memang populer

sebagai software untuk keperluan mengedit foto dan keperluan media

interaktif. Namun dalam perkembangannya sendiri dalam dunia media

(12)

mengembangkan media interaktif mereka. Dapat kita istilahkan bahwa

Adobe Flash lebih terkenal dibanding dengan Adobe Director, sehingga

pengembangan dari Adobe Director ini kurang ter-expose oleh media dan

para pengembang media interaktif dalam dunia pendidikan khususnya di

Indonesia. Baik Adobe Flash maupun Adobe Director sama – sama

memiliki peran dalam perkembangan media interaktif, namun seiring

berjalannya waktu Adobe Flash seakan – akan lebih laku terjual di pasaran.

Perbedaan antara kedua produk tersebut telah menjadi banyak subjek

diskusi, khususnya dalam komunitas pengembang Director. Extensibility

adalah salah satu perbedaan utama antara keduanya, seperti beberapa dari

berbagai macam codec yang dapat di impor. Director cenderung menjadi

lebih besar dari Flash, namun jejak yang telah menjadi bagian dari

kelemahan. Hal ini memanifestasikan kelemahan ke mana – mana erosi

Director sebagai pemimpin authoring tools, terutama di jendela kritis

tahun 1998 – 2000. Jejak download plugin Shockwave Director secara

signifikan lebih besar dari jejak download Shockwave Flash. Selain itu,

bermitra dengan distributor Macromedia seperti Dell, Apple, dll untuk

memiliki Flash plugin pra-instal pada mesin untuk pengguna, sehingga

mereka tidak akan di minta untuk menginstal perangkat lunak tambahan

(Sugimin dalam

http://sugiminvipz.blogspot.com/2014/04/macromedia-director.html). Di sini dapat penulis simpulkan bahwa efisiensi ruang

penyimpanan dan proses penggunaan menjadikan Adobe Director sedikit

digunakan oleh para pengembang. Hal ini berdampak pada pengembangan

media interaktif untuk pembelajaran bahasa menjadi sedikit. Padahal dari

segi fitur yang disediakan, Adobe Director memiliki lebih banyak fitur

dibanding Adobe Flash, salah satunya yaitu fitur 3D interaktif.

Alasan penulis menggunakan media Adobe Director dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adobe Director merupakan sebuah software yang dapat

membuat berbagai macam media pembelajaran maupun game

(13)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kita sedang membuat sebuah film dan kita berperan sebagai

sutradara yang dapat mengatur film kita sesuka hati.

2. Penggunaan interface yang tidak begitu rumit, sehingga

memudahkan siapapun untuk mempelajarinya.

3. Adobe Director ini dapat dioperasikan pada komputer maupun

laptop dengan spesifikasi minimal Processor Intel® Pentium®

4, Microsoft® Windows® XP Starter Pack 2, RAM sebesar

512MB dan tidak menghabiskan banyak ruang pada Hard Disk.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti

pengaruh penggunaan media interaktif terhadap pembelajaran bahasa

Jepang yang dirumuskan dalam bentuk skripsi berjudul “Efektivitas

Penggunaan Media Interaktif “Adobe Director” terhadap Pembelajaran

Kanji Dasar dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana

Bahasa Jepang”.

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis merumuskan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa Tingkat 1 Departemen

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam membaca wacana

bahasa Jepang sederhana yang ditulis dengan huruf Kanji

sebelum dan sesudah menggunakan media interaktif Adobe

Director?

2. Bagaimanakah manfaat atau hasil dari penggunaan media

interaktif Adobe Director terhadap perkembangan

pembelajaran Bahasa Jepang mahasiswa Tingkat 1

Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI?

Supaya penelitian ini tidak menyimpang terlalu jauh, maka penulis

(14)

1. Penelitian ini hanya meneliti tingkat keterampilan mahasiswa

Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

dalam menguasai huruf Kanji dan membaca wacana bahasa

Jepang sederhana.

2. Penelitian ini hanya meneliti hasil pembelajaran mahasiswa

Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengukur tingkat kemampuan membaca wacana

Bahasa Jepang yang ditulis dengan huruf Kanji pada

mahasiswa Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

FPBS UPI tahun akademik 2014/2015.

2. Untuk mengetahui perbandingan kemampuan penguasaan

huruf Kanji dan kemampuan membaca wacana bahasa Jepang

sebelum dan sesudah menggunakan media interaktif Adobe

Director.

Manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini

dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran konseptual mengenai pembelajaran

bahasa Jepang. Selain itu, dapat memberikan alternatif dalam

meningkatkan kemampuan membaca wacana melalui sebuah

media interaktif. Sehingga pembelajaran akan mengalami

proses inovasi dan tujuan pembelajaran pun akan mudah untuk

dicapai.

b. Manfaat Praktis

Disamping manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

(15)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jepang di jenjang instansi pendidikan formal maupun

non-formal.

1. Untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan

membaca wacana bahasa Jepang beserta huruf Kanjinya.

2. Untuk memberikan kemudahan dalam meningkatkan

pembelajaran huruf Kanji dasar dan untuk meningkatkan

keterampilan membaca wacana bahasa Jepang sederhana.

1.4. Definisi Operasional

Judul dari penelitian ini adalah “Efektivitas Penggunaan Media

Interaktif “Adobe Director” terhadap Pembelajaran Kanji Dasar dalam

Meningkatkan Keterampilan Membaca Wacana Bahasa Jepang”. Maka

dari itu, penulis akan mendefiniskan makna kata – kata atau istilah yang

digunakan dalam penelitian ini demi menyamakan persepsi terhadap istilah

yang ada dalam penelitian ini.

1. Pengertian efektifitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan

waktu) telah tercapai. Di mana semakin besar presentase

target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. (Hidayat,

1986 dalam http://dansite.wordpress.com). Dalam

penelitian ini efektifitas yang di maksud yaitu efektifitas

dari penggunaan media Adobe Director.

2. Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan

bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: hlm. 6 yang dikutip dari Sukiman, 2012: hlm. 27).

3. Adobe Director merupakan software authoring yang

memposisikan diri sebagai software aplikasi multimedia

untuk membuat aplikasi – aplikasi media yang powerful

(16)

4. Kanji adalah huruf yang digunakan dalam rangka baca dan

tulis di Jepang. Kanji sebagian besar dibuat di Cina untuk

penulisan bahasa Cina. Kanji disampaikan di Jepang kira –

kira pada abad 4. Oleh karena itulah huruf tersebut

dinamakan kanji yang berarti huruf – huruf negeri Kan

(Iwabuchi, 1989: hlm. 63).

5. Pengertian pengajaran adalah “A preplanned, goal

directed educational process designed to facilitate

learning.” (Pengajaran adalah sebuah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk

mencapai tujuan serta di rancang untuk mempermudah

belajar). (Tardif, 1987 dikutip dari

http://fitriano.blogspot.com).

6. Pengertian wacana secara etimologis kata ‘wacana’

(discourse) berasal dari bahasa latin discurrere (mengalir

kesana kemari) dan nominalisasi kata discursus (‘mengalir

secara terpisah’ yang ditransfer maknanya menjadi ‘terlibat dalam sesuatu’, atau ‘memberi informasi tentang sesuatu’) (Vaas, 1992: hlm. 7, dikutip dari Metode

Analisis Teks & Wacana oleh Stefan Titscher, dkk, 2009).

7. Pengertian membaca menurut Cole ialah proses psikologis

untuk menentukan arti kata – kata tertulis. Membaca

melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin,

ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami

dan pengalaman pembacanya. (Sudjianto, 2010: hlm. 1)

1.5. Metodologi Penelitian 1.5.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi-eksperimen

atau eksperimen semu. Pada menentukan subyek yang akan diteliti tidak

(17)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subyek tertentu. Sehingga siswa menjadi control terhadap dirinya sendiri.

Penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap suatu kelompok subjek

dengan dua kondisi observasi atau tes yang dilaksanakan hanya

menggunakan satu kelompok atau tanpa adanya kelas kontrol atau

pembanding. Variabel luar masih berpengaruh terhadap terbantuknya

variabel dependen, sehingga hasil eksperimen yang merupakan variabel

dependen itu bukan semata – mata dipengaruhi oleh variabel independen.

(Sugiyono, 2012: hlm. 109).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

One-Group Pretest-Posttest Design, dengan struktur seperti berikut:

O

1

X O

2

Keterangan:

X : perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya dalam

penelitian eksperimen ini. Perlakuan yang dimaksud ini berupa

penggunaan media interaktif Adobe Director dalam kegiatan

pembelajaran kanji.

O1 : tes atau observasi yang dilakukan sebelum X diberikan. O2 : tes atau observasi yang dilakukan setelah X diberikan.

1.5.2. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu mahasiswa

Tingkat 1 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dan teknik

yang digunakan yaitu teknik One-Group Pretest-Posttest Design.

1.5.3. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

(18)

- Menentukan populasi dan sampel penelitian

- Melaksanakan pre-test

- Melaksanakan perlakuan terhadap kelompok dengan metode

yang telah ditentukan

- Melaksanakan post-test terhadap kelompok

- Menganalisis data

- Menyusun laporan penelitian

- Melaporkan hasil penelitian

1.5.4. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa test dan angket. Test

akan berbentuk pre-test dan post-test, di mana penelitian akan meninjau

terlebih dahulu kemampuan awal mahasiswa. Sedangkan angket untuk

mengetahui respon terhadap penguunaan media beserta metode yang

diterapkan.

a. Test

Test yang diberlakukan dalam penelitian ini merupakan pretest

dan posttest. Dimana pada pretest ini peneliti akan mengukur

kemampuan dari subyek penelitian atau mahasiswa dalam

memahami wacana serta membaca huruf Kanji, sebelum

dilakukan treatment. Setelah mengetahui hasilnya,

dilakukanlah treatment terhadap mahasiswa dengan metode

yang telah ditentukan. Kemudian untuk menilai

perkembangannya, dilakukanlah posttest demi mengukur

tingkat efektivitas dari media dan metode yang diterapkan.

Dan pada akhirnya posttest akan menjadi tolak ukur apakah

media dan metode yang digunakan efektif atau tidak.

b. Angket

Selain test, peneliti pun memberikan angket kepada mahasiswa

untuk mengetahui respon terhadap media dan metode yang

(19)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media interaktif. Selain itu mahasiswa juga

dapat mengemukakan kesulitan – kesulitan yang dihadapi

dalam menggunakan media maupun kesulitan dalam membaca.

1.6. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1.6.1. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan suatu teori baik yang sudah baku,

rangkuman, kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak

suatu kegiatan penelitian (Sutedi, 2005: hlm. 32).

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah bahwa dalam

penelitian terdahulu penggunaan media interaktif berbasis komputer sangat

berpengaruh terhadap motivasi dan semangat belajar. Hal tersebut dapat

meningkatkan daya tangkap mahasiswa terhadap materi yang diberikan.

Semakin efektif pembelajaran dengan menggunakan media interaktif

Adobe Director, semakin meningkat pula penguasaan mahasiswa terhadap

aspek penguasaan Kanji dan aspek membaca wacana bahasa Jepang.

1.6.2. Hipotesis Penelitian

Sejalan dengan paparan Sugiyono (2012: hlm. 96), bahwa hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis, yaitu Hipotesis Kerja

(Hk) untuk hipotesis yang di terima, dan Hipotesis Nol (H0) apabila

hipotesis ditolak. Dengan kata lain, bila tidak tidak terdapat hubungan dan

kontribusi yang positif dan signifikan, maka Hk ditolak dan H0 diterima.

Begitu pun sebaliknya, bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif

(20)

Hk : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap

pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan keterampilan

membaca wacana bahasa Jepang sederhana terhadap mahasiswa

tingkat 1 DPBJ FPBS UPI efektif.

H0 : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap

pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan keterampilan

membaca wacana bahasa Jepang sederhana terhadap mahasiswa

tingkat 1 DPBJ FPBS UPI tidak efektif.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, menjelaskan landasan teori yang didalamnya menguraikan tentang media pembelajaran, wacana, huruf

Kanji, media interaktif Adobe Director dan hasil penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, berisi uraian mengenai metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan pengolahan data, serta

yang terakhir yaitu tahap pengolahan data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, berisi tentang laporan kegiatan, data, dan hasil pengolahan, pembahasan dan

disimpulkan apakah masalah penelitian terjawab atau tidak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis untuk bisa

(21)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Menurut Sutedi (2011: hlm. 53) dalam kegiatan penelitian metode

dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk

menjawab masalah penelitian. Selanjutnya Sugiyono (2012: hlm. 3) secara

umum mengartikan metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah

berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu

rasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu

adalah data yang empiris (teramati) yang memiliki kriteria tertentu yaitu

valid. Kemudian setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan

tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat

penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang

diperoleh dari penelitian itu adalah data yang baru. Pembuktian berarti

data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu –

raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan

berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Oleh

karena itu, untuk dapat menjawab masalah pada penelitian, diperlukan

sebuah metode yang dapat memberikan data valid yang digunakan untuk

menjawab masalah pada penelitian. Dalam penelitian ini metode penelitian

yang akan digunakan adalah metode eksperimen.

Menurut Sutedi (2011: hlm. 22) penelitian eksperimental

merupakan penelitian murni, karena di dalamnya kegitan mengontrol,

memanipulasi, dan observasi semuanya dilakukan. Sutedi (2011: hlm. 64)

juga menambahkan tujuan dari penelitian eksperimental ialah untuk

menguji efektivitas dan efesiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik,

atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat

diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak

(22)

Dalam penelitian ini, penulis memiliki tujuan untuk mengetahui

efektivitas penggunaan media interaktif Adobe Director terhadap

pembelajaran huruf kanji untuk meningkatkan kemapuan membaca

wacana bahasa Jepang, mengetahui kekurangan dan kelebihan

pembelajaran kanji dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.

Karena metode eksperimen termasuk ke dalam metode penelitian

kuantitatif, maka data yang dihasilkan berupa angka. Sehingga

penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

penelitian kuasi dimana penelitian ini hanya meneliti satu kelas tanpa

adanya kelas pembanding atau kontrol.

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen

dengan desain one-group pretest-posttest design. Dengan adanya sebuah

pretest, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini

dapat digambarkan seperti berikut:

O1 X O2

Keterangan:

X : perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya dalam

penelitian eksperimen dengan menggunakan media interaktif

Adobe Director dalam kegiatan pembelajaran kanji.

O1 : tes atau observasi yang dilakukan sebelum perlakuan (X)

diberikan.

O2 : tes atau observasi yang dilakukan setelah perlakuan (X) diberikan.

(23)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan adanya pre-test dan post-test, menandakan bahwa

observasi akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah

eksperimen. Pada pertemuan pertama penulis akan memberikan soal

pre-test untuk dikerjakan olah sampel selama 15 menit. Selanjutnya penulis

akan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara menggunakan

media interaktif Adobe Director dan memberikan CD kepada masing

masing sampel untuk dapat digunakan pada saat membahas soal dan

jawaban. Pertemuan untuk melakukan perlakuan/treatment ini dapat

berlangsung selama 3 sampai dengan 4 kali pertemuan. Di akhir

pertemuan penulis akan melakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh dan perkembangan sampel dalam mempelajari huruf kanji

dengan menggunakan media interaktif Adobe Director.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2012: hlm. 117) memaparkan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya

orang, tetapi juga obyek dan benda – benda alam yang lain. Populasi juga

bukan sekedar jumlah yang ada pada obyak/subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Sedangkan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi disebut sampel. Sampel yang diambil dari populasi harus betul –

betul representatif.

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen

Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendidikan Indonesia.

(24)

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 1 semester

ganjil Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa

dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2014/2015.

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan

Indonesia Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Lantai 3 Jalan

Dr. Setiabudi No. 229 Bandung.

3.4.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan:

- Satu kali pre-test dengan durasi 15 menit

- Dua kali pertemuan treatment dengan durasi 30 menit

- Satu kali post-test dan pengisian angket dengan durasi 30

menit

3.5. Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

a. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dilakukan dalam rangka mengumpulkan

berbagai macam materi dan teori yang relevan dengan

permasalahan dalam penelitian ini, diperoleh dari berbagai

macam buku, jurnal bahasa Jepang, catatan – catatan, ataupun

dari dokumen tertulis lainnya.

b. Tes

Tes yang akan ditempuh dalam penelitian ini sebanyak dua

kali tes. Tes yang pertama (pre-test) dilaksanakan untuk

mengetahui kemampuan sampel dalam menguasai huruf kanji

(25)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ditulis dengan huruf kanji sebelum diberikan treatment.

Tes yang kedua (post-test) dilaksanakan untuk mengetahui

perkembangan kemampuan yang telah dicapai oleh sampel

dalam menguasai huruf kanji setelah menggunakan media

interaktif Adobe Director.

c. Observasi

Selama melakukan penelitian, peneliti mencatat situasi dan

kondisi siswa secara garis besar, mulai dari kegiatan pre-test,

treatment sampai post-test.

d. Angket

Angket akan diberikan kepada sampel setelah post-test selesai

dilaksanakan. Angket ini digunakan untuk mencari tahu respon

dan efektivitas penggunaan media interaktif Adobe Director

menurut pandangan para sampel penelitian.

3.6. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini data diperoleh dan diolah dengan beberapa

cara dan rumus statistik seperti berikut:

a. Mencari nilai rata – rata (mean) hasil pre-test (x) dan post-test

(y).

dan

Keterangan:

Mx : Nilai rata – rata pre-test

My : Nilai rata – rata post-test ∑x : Jumlah total nilai pre-test ∑y : Jumlah total nilai post-test

N : Jumlah sampel

b. Mencari Standar Deviasi dari variable x (SDx) dan standar

deviasi dari variable y (SDy).

(26)

c. Mencari standar Error Mean dari variabel x (SEMx) dan dari

variabel y (SEMy).

dan

Keterangan:

SEMx : Standar Error Mean variabel x

SEMy : Standar Error Mean variabel y

SDx : Standar Deviasi variabel x

SDy : Standar Deviasi variabel y

N : Jumlah sampel

d. Mencari Standar Error perbedaan antara Mean variabel x dan

variabel y.

Keterangan:

SEMx : Standar Error mean variabel x

SEMy : Standar Error mean variabel y

SEMx y : Standar Error mean variabel antara mean x dan y

e. Mencari nilai thitung .

=

f. Mencari nilai derajat kebebasan (degrees of freedom).

Keterangan:

db : Nilai derajat kebebasan

N : Jumlah sampel

g. Menghitung kecepatan membaca mahasiswa dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

HPM : Huruf Per Menit

(27)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

P : Presentasi jawaban

f : Frekuensi setiap jawaban responden

N : Jumlah sampel

100% : Presentase frekuensi setiap jawaban responden

Tabel Tafsiran Analisis Hasil Angket

0% Tidak ada seorangpun

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengah

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

Sudjiono (2001: hlm. 40-41)

3.7. Prosedur Penelitian

Sejalan dengan paparan Teguh Maulana (2012: hlm. 30) dalam

Khaerunnisa (2013: hlm. 31) bahwa prosedur merupakan tahap – tahap

yang dilalui oleh seorang peneliti untuk memperlancar penelitiannya,

maka dalam penelitian ini pun tidak lepas dari prosedur yang harus

dilaksanakan demi kelancaran penelitian. Berikut merupakan prosedur

yang ditempuh oleh penulis dalam melaksanakan penelitian.

a. Tahap Awal (Perencanan)

Tahap awal dalam penelitian ini meliputi:

(28)

- Pembuatan instrument penelitian

- Penyusunan RPP penelitian

- Menguji kelayakan instrumen penelitian yang telah dibuat,

melalui expert judgement maupun uji reliabilitas.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini meliputi pelaksanaan kegiatan observasi yang di

dalamnya mencakup hal – hal teknis selama kegiatan

observasi/penelitian.

Waktu/

Pertemuan Kegiatan Deskripsi Keterangan

(29)

Ke-Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan digunakan

Pertemuan ke-4 Post-test  Membuka

(30)

soal post-test.

 Membagikan soal

tes dan memulai

pre-test.

 Setelah pre-test

selesai, peneliti

memberikan angket

penelitian.

c. Tahap Akhir (Pengambilan Kesimpulan)

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir adalah

sebagai berikut.

- Pengolahan data statistik (hasil tes dan angket).

- Analisis data.

- Menginterpretasikan hasil analisis data penelitian dan

menarik kesimpulan.

3.8. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam

kegiatan penelitian. (Sutedi, 2011: hlm. 155). Dalam penelitian ini

instrumen yang digunakan yaitu instrumen berupa tes dan angket. Tes

dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pre-test dan post-test.

a. Instrumen Tes

Tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok (Khaerunnisa, 2013: hlm. 36). Dalam penelitian

ini terdapat dua jenis tes, pre-test dan post-test. Pre-test

dilaksanakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan

(31)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wacana bahasa Jepang sebelum diberikan treatment

menggunakan media interaktif Adobe Director. Sedangkan

post-test dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan dan

hasil akhir dari sampel setelah diberikan treatment

menggunakan media interaktif Adobe Director. Materi yang

diberikan merupakan materi yang ada dalam buku paket kanji

jilid 1 yang digunakan di lingkungan Departemen Pendidikan

Bahasa Jepang FPBS UPI.

b. Instrumen Angket

Sugiyono mengungkapkan bahwa angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (2012: hlm. 199). Dalam penelitian

ini angket diberikan untuk mengetahui respon dan tanggapan

sampel selama menggunakan media interaktif Adobe Director.

3.9. Hipotesis Statistik

Langkah terakhir yang ditempuh oleh penulis dalam penelitian ini

adalah pengujian hipotesis statistik. Sejalan dengan paparan Sugiyono

(2012: hlm. 96), bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.

Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis, yaitu Hipotesis Kerja

(Hk) untuk hipotesis yang di terima, dan Hipotesis Nol (H0) apabila

hipotesis ditolak. Dengan kata lain, bila tidak tidak terdapat hubungan dan

kontribusi yang positif dan signifikan, maka Hk ditolak dan H0 diterima.

Begitu pun sebaliknya, bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif

(32)

Hk : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap

pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan

keterampilan membaca wacana bahasa Jepang sederhana

terhadap mahasiswa tingkat 1 DPBJ FPBS UPI efektif.

H0 : Penggunaan Media Interaktif Adobe Director terhadap

pembelajaran Kanji Dasar dalam meningkatkan

keterampilan membaca wacana bahasa Jepang sederhana

terhadap mahasiswa tingkat 1 DPBJ FPBS UPI tidak

efektif.

Kedua hipotesis tersebut akan diuji kebenarannya dengan

membandingkan besarnya thitung dan ttabel. Apabila thitung lebih kecil

daripada ttabel (thitung < ttabel) maka H0 diterima, sedangkan apabila thitung

lebih besar daripada ttabel (thitung > ttabel), makan Hk diterima serta

menandakan bahawa adanya pengaruh atau kontribusi yang signifikan dari

(33)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Media interaktif Adobe Director memberikan pengaruh yang

positif dan cukup signifikan terhadap pembelajaran huruf kanji.

Hal ini terbukti dari hasil analisis data yang telah dilakukan

dengan melihat nilai rata – rata sebelum dan sesudah diberikan

treatment dengan nilai 44,74 menjadi 73,85 setelah diberikan

treatment. Nilai thitung 7,74 > ttabel pada taraf 5% yaitu 2,01 dan

pada taraf 1% yaitu 2,68, yang berarti terdapat perbedaan

signifikan antara nilai hasil pre-test dan nilai hasil post-test.

2. Berdasarkan hasil tes kecepatan membaca, terlihat pula

perbedaan keterampilan membaca mahasiswa dengan

perbedaan dalam satuan waktu dengan rata – rata pre-test 6

menit 57 detik atau sebanyak 114,1 huruf per menit, sedangkan

post-test menjadi 5 menit 58 detik atau sebanyak 132,9 huruf

per menit. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kecepatan

membaca mahasiswa dengan rata – rata 59 detik atau 18,8

huruf per menit untuk membaca sebuah teks wacana bahasa

Jepang sebanyak 793 huruf yang ditulis dengan huruf kanji

menggunakan media interaktif Adobe Director.

3. Berdasarkan hasil angket yang telah di isi oleh responden,

belajar menggunakan media interaktif Adobe Director di

respon sangat baik dan positif. Sebagian responden

menyatakan bahwa belajar kanji dan berlatih membaca

menggunakan media interaktif Adobe Director sangat menarik,

tidak membosankan, praktis dan mudah digunakan. Adanya

(34)

karena dapat meningkatkan daya ingat serta dapat refreshing

ketika jenuh belajar huruf kanji.

4. Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden pula,

terdapat kesulitan yang di alami oleh sebagian responden

dalam mengoperasikan media interaktif Adobe Director, di

mana responden belum terbiasa menulis huruf kanji

menggunakan pointer/mouse, sehingga bentuk dari huruf kanji

itu sendiri kurang begitu rapih.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, ada

beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yakni sebagai berikut:

1. Untuk pengajar

Karena penggunaan media interaktif Adobe Director ini

mendapat respon baik dan positif, diharapkan dapat menjadi

alternatif bagi pengajar bahasa Jepang dalam pembelajaran

bahasa Jepang, khususnya untuk mempelajari huruf kanji dan

meningkatkan keterampilan membaca mahasiswa.

2. Untuk pembelajar atau mahasiswa

Diharapan mahasiswa dapat lebih leluasa mengoperasikan

media interaktif Adobe Director pada pembelajaran bahasa

Jepang khususnya dalam mempelajari huruf kanji dan

meningkatkan keterampilan membaca sehingga menarik minat

untuk belajar bahasa Jepang dan memudahkan untuk

mengingat huruf kanji beserta cara penulisannya.

3. Untuk penelitian selanjutnya

Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema

serupa, diharapkan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas

gambar, animasi, efisiensi penyimpanan ruang dan fitur – fitur

yang ada seperti sound command, writing pad yang lebih rapih,

(35)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meminimalisir error dan bug yang ada pada sebuah media

pembelajaran. Diharapkan juga dapat mengembangkan media

sejenis untuk pembelajaran kemampuan berbicara (kaiwa),

pembelajaran kemampuan mendengar (choukai) maupun

pembelajaran pola kalimat (bunpou). Metode di dalam sebuah

media juga diharapkan dapat diterapkan ke dalam media

interaktif Adobe Director untuk penelitian selanjutnya,

terutama dalam aspek meningkatkan keterampilan membaca,

karena di rasa masih kurang adanya sebuah metode untuk

meningkatkan keterampilan membaca teks wacana bahasa

(36)

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku dan Artikel Jurnal

Adobe. (2009). Using adobe director 11.5 for windows and mac os. California:

Adobe System Incorporated.

Arsyad, Prof. Dr. Azhar, M.A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Budiman, Dadan. (2014). Efektivitas pembelajaran kanji dengan menggunakan

winds pro emulator game nazotte oboeru. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Daryanto. (2013). Media pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dewi, Liana. (2011). Efektivitas pembelajaran kanji dasar dengan multimedia

berbasis komputer. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gross, Phill & Jason Roberts. (2008). Director 8 demystified: the official guide to

macromedia director, lingo and shockwave. California: Peachpit Press.

Halpern, Jack. (1999). The kodansha kanji learner’s dictionary. Saitama:

Kodansha International.

Hendratman, Hendi, ST. (2011). The magic of macromedia director. Bandung:

Informatika.

Khaerunnisa, Fitria. (2013). Efektivitas penggunaan metode audiolingual kumon

terhadap pembelajaran kosakata pada siswa SMA. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kustandi, Cecep, M.Pd. & Drs. Bambang Sutjipto, M.pd. (2011). Media

pembelajaran: manual dan digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Matsuura, Kenji. (1994). Kamus bahasa jepang-indonesia. Kyouto: Kyouto

Sangyo University Press.

Mayer, Richard E. (2009). Multimedia learning: prinsip – prinsip dan aplikasi.

(37)

Luthfi Muhammad, 2014

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Adobe Director Terhadap Pembelajaran Kanji Dasar Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca WacanaBahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mitamura, Joyce Yumi & Yasuko Kosaka Mitamura. (1997). Let's learn kanji: an

introduction to radicals, components and 250 very basic kanji. Tokyo:

Kodansha International.

Mulyanta, Drs. St., M.Kom & Marlon Leong, S.Kom., M.Kom. (2009). Tutorial

membangun multimedia interaktif – media pembelajaran. Yogyakarta:

Universitas Atmajaya.

Niimura. (2004). Koujien. Tokyo : Iwanamishoten.

Ratnawulan, Dea. (2013). Analisis kemampuan membaca cepat teks berbahasa

jepang. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rosenzweig, Gary. (2002). Special edition using director 8.5. United State of

America: Que.

Rusliani, Hani Fitri. (2011). Efektivitas pembelajaran kanji dasar dengan

menggunakan multimedia power point. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Setiana, Wisnu. (2014). Efektivitas penggunaan model instructional game puzzle

maze terhadap hasil belajar sisiwa pada materi gaya dalam mata pelajaran

ipa terpadu. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sudjianto, Drs. M.Hum. & Drs. Ahmad Dahidi, M.A. (2007). Pengantar linguistik

bahasa jepang. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjianto. (2010). Makalah metode pengajaran membaca. Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Sudjiono, Anas. (2001). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono, Prof. Dr. (2012). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian pendidikan bahasa jepang. Bandung: Humaniora.

Suyoto, Dr. & Sunardi Yang. (2005). Buku latihan multimedia dan aplikasinya

dengan macromedia director. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Tampubolon. (1987). Perkembangan bahasa Indonesia di nusantara. Jakarta:

(38)

Tim Pengajar Bahasa Jepang FPBS UPI. (2014). 初 級 表 記 2 semester 2.

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tim Penyusun Pedoman Karya Ilmiah. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah.

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Titscher, Stefan, dkk. (2009). Metode analisis teks & wacana. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Waluyo, Widyoharsono. (2012). Multimedia flash new approach intermediate

course dalam pembelajaran dokkai. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

2. Sumber Online dan Bentuk Lain

Didi Weliyanto. (t.t). Tentang director. Diakses dari

http://cahbagusmm.blogspot.com/2013/02/tentang.director.html.

Goo. (t.t). か ん じ [ 漢 字 ]. Diakses dari

http://dictionary.goo.ne.jp/leaf/jn2/48239/m0u/漢字/.

Hilfan Soeltansyah. (t.t). Perkembangan program aplikasi multimedia. Diakses

dari

http://hilfan-s.blogspot.com/2012/10/perkembangan-program-aplikasi-multimedia.html.

Sugimin. (t.t). Macromedia director. Diakses dari

http://sugiminvipz.blogspot.com/2014/04/macromedia-director.html.

Wikipedia. (t.t). Macromedia director. Diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Director.html.

Gambar

Tabel Tafsiran Analisis Hasil Angket

Referensi

Dokumen terkait

novelAda Tasbih di Hati Aisya karya Wien Oktadatu Setyawati. 2) Mendeskripsikan penyebab terjadinya konflik batin yang dialami tokoh. Aisya. 3) Mendeskripsikan sikap

“Konflik Batin Tokoh Firdaus dalam Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi”.. Metode

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1379. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA

Perhitungan Jumlah Masing-Masing Jenis Alat Praktik yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Chassis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan .... Perhitungan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi mendominasi dalam sistem penentuan kepala Desa Simare dimana elit ekonomi mampu

Manajemen Food and Beverages Service Hotel, Jakarta : PT.. Siklus Pengadaan Barang, Yogyakarta :

Membandingkan kesenjangan antara ketersediaan saat ini dengan proyeksi kebutuhan tertinggi, terdapat kekurangan kapasitas dokter di FKTP dan FKTL, perawat di FKTL, dan tempat

Berkaitan dengan duduk perkara diatas, pihak kapus dengan sengaja menahan pemberian ijazah dan transkrip nilai dengan alasan masalah pribadi, yang dalam hal ini bertentangan