Inna Nurfebriani, 2015
PENGGUNAAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENCAPAI KKM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENCAPAI KKM PADA KONSEP
SISTEM PENCERNAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Biologi
Oleh:
Inna Nurfebriani 0800541
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Penggunaan Wawancara Mendalam Untuk
Mendiagnosis Kesulitan Belajar Siswa yang
Tidak Mencapai KKM Pada Konsep Sistem
Pencernaan
Oleh Inna Nurfebriani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Inna Nurfebriani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Inna Nurfebriani, 2015
PENGGUNAAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENCAPAI KKM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN
Inna Nurfebriani, 2015
PENGGUNAAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENCAPAI KKM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGGUNAAN WAWANCARA
MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK
MENCAPAI KKM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN” ini beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Bandung, Februari 2015 Yang membuat pernyataan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa yang tidak mencapai KKM serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan memilih enam siswa yang nilainya tidak mencapai KKM pada konsep sistem pencernaan. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 33,3% informan mengalami kesulitan dalam memahami konsep sistem pencernaan. Sebanyak 83,3% menyatakan biasa saja terhadap konsep sistem pencernaan manusia dan 16,7% tidak tertarik untuk mempelajari konsep ini. Faktor kesehatan tidak terlalu berpengaruh terhadap kesulitan belajar informan. Selain itu, informan pun mengatakan tidak bermasalah dengan faktor eksternal yaitu faktor metode mengajar guru. Begitu juga dengan faktor keluarga. Sedangkan ditinjau dari faktor teman sebaya, sebanyak 33,3% informan mengatakan bahwa teman sebayanya sering mengajak belajar, 16,7% menyatakan jarang, 16,7% mengaku lumayan sering dan sisanya sebanyak 33,3% mengatakan bahwa teman sebayanya tidak pernah mengajak belajar. Secara keseluruhan, kesulitan dalam memahami konsep sistem pencernaan terjadi karena materi sistem pencernaan bersifat abstrak dan faktor minat dari informan itu sendiri.
Kata kunci : Wawancara Mendalam, KKM, Sistem Pencernaan, Kesulitan
Belajar
ABSTRACT
This Research aimed to diagnostic student’s learning difficulties and its factors.
The method was qualitative with choosing six students on 8th grades which were not enough to minimum mastery level. It took place at junior high school, West Bandung Regency. The instrument was in dept interview. The result showed that 33,3% of informants had a difficulties to understand digestive system concept. While 83,3% informants said that not quite interest and 16,7% had no interest to this concept. Healthy factor didn’t too much influence informant’s learning
difficulties. Besides that, informant said that they didn’t have a problem with teacher’s teaching method. It was also with family’s factor. While from
schoolmate’s factor, 33,3% informants said that their friends liked to study with
Inna Nurfebriani, 2015
PENGGUNAAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENCAPAI KKM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar pada informan
dalam memahami konsep sistem pencernaan terjadi karena banyaknya materi
yang harus dihafalkan dan konsep sistem pencernaan bersifat abstrak. Faktor
kesehatan, metode mengajar guru dan faktor keluarga tidak terlalu berpengaruh
terhadap kesulitan belajar informan. Dari semua faktor yang ditanyakan, faktor
internal berupa minat atau ketertarikan yang paling berpengaruh dalam
mempengaruhi kesulitan dan hasil belajar informan.
B. Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah
dipaparkan, maka dibuatlah beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam melakukan wawancara mendalam, perlu pendekatan yang lebih intensif
terhadap para informan sehingga mereka dapat lebih terbuka untuk
menuturkan kesulitan belajar yang dialaminya.
2. Lebih banyak lagi informan yang dijadikan sampel penelitian sehingga
penelitian dapat lebih representatif.
3. Untuk penelitian selanjutnya, perlu digali aspek lain yang tidak kalah
pentingnya dalam mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu aspek moral.
4. Analisis faktor belum tajam sehingga pada penelitian selanjutnya diperlukan
diagram analisis faktor.
5. Organisasi data kurang rapih, tidak ada patokan dan tidak ada hasil sehingga