• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA

SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh : ISWANDI

1005518

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT)

DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

FUTSAL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER

FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Oleh Iswandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Iswandi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : ISWANDI NIM : 1005518

JUDUL : HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP. 196001131987031002

Pembimbing II

Alen Rismayadi, S.Pd., M.Pd. NIP.197612282008121002

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua,

(4)

Ilmu itu lebih baik dari harta. Ilmu akan

menjaga engkau dan engkau akan menjaga

harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sementara

harta terhukum. Jika harta itu akan berkurang

jika dibelanjakan, maka ilmu akan bertambah

jika dibelanjakan.

(Sayidina Ali Bin Abi Thalib).

Seberapa besar kesuksesan Anda bisa diukur

dari seberapa kuat keinginan Anda, setinggi apa

mimpi-mimpi Anda. dan sebagaimana Anda

memperlakukan kekecewaan dalam hidup Anda.

(Robert Kiyosaki).

Persembahan

Skripsi ini Ku persembahkan untuk keluarga yang selalu mendukung

langkah dan pilihan hidup serta menjadi motivasi Ku Ibunda Rosminah dan

Ayahanda Tarmizi, Kakak-kakak Ku Adik Ku serta seseorang yang spesial

dan Ku cintai yang selalu memberikan dorongan moril, do'a dan atas

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan IQ (Intelligence Quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat karunia-Nya, shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Namun berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan yang penulis tempuh selama mengikuti studi pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Skripsi ini berjudul “Hubungan IQ (Intelligence Quotient) Dengan Keterampilan Teknik

Dasar Futsal Pada Siswa Ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung”. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Ibarat kata tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya semua pihak yang memerlukannya.

(7)

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan hanya dengan izin Allah SWT yang menyertai langkah penulis sehingga penulis ada dalam lindungan serta Ridho - Nya. Skipsi ini tidak begitu saja bisa terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr . Yunyun Yudiana, M.Pd., Selaku Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Dr. Boyke Mulyana, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. Selaku Pembimbing I, atas segala waktu, bantuan dengan kesabarannya telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran, perbaikan-perbaikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Alen Rismayadi, S.Pd., M.Pd. Selaku Pembimbing II, atas segala waktu, bantuan dengan kesabarannya telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran, perbaikan-perbaikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Staf dosen dan asisten dosen FPOK UPI yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

6. Kepala sekolah, Wakasek Kurikulum, Guru Bimbingan dan Konseling, Serta pelatih ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung. Terima kasih atas bantuannya dalam proses penelitian dalam skripsi ini.

(8)

8. Saudara-saudara terdekat saya (Abang saya Sanwani S.STP, Kakak saya Indriani dan Adik saya Rendy, serta Abang dan Kakak Ipar saya Firmansyah dan Rosa Lestari, S.Pd), terima kasih atas doa-doanya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Terimakasih juga kepada Intan Tamara Dewi, S.Ikom yang banyak berkorban kepada penulis, selalu menemani disaat suka dan duka, memberikan semangat, dorongan, perhatian dan kasih sayang yang sangat besar kepada penulis, terimakasih banyak.

10. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga angkatan 2010 atas motivasi dan kerjasama selama studi.

11. Rekan-rekan seperjuangan Aldika Reyan Zada, Rifki Rosad, Dikdik Fuad Asidik, Irwandi, Septi Citra Permana, Faldi Eka Prasetya, Doni Bahari, terima kasih atas hari-hari yang kita lewati bersama. Dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas kebersamanya sewaktu menjajal studi di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah memberikan dorongan, kerjasama, bantuan sehingga tercapai dalam penulisan skripsi ini.

12. Rekan-rekan satu daerah yang sama-sama berjuang menuntut ilmu (Dwi Putri Juniarti, Akhmad Yudhan, Alan Amanda, Wedy Riyandi, Edi Kurniawan, Agus Setiawan) dan teman-teman Asrama Gunong Tajam Bandung (ASGUNTA) terimakasih atas motivasi dan doa nya..

13. Rekan-rekan UKM Futsal UPI Bandung, terimakasih atas dukungan dan kerjasama, kebersamaan, canda, tawa, susah, sedih selama ini tak kan terlupakan.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ballasan yang berlipat ganda.

Semoga amal baik semua pihak mendapat balasan yang lebih baik dan berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

(9)
(10)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA

SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG DosenPembimbing : Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd.

Alen Rismayadi, S.Pd, M.Pd. Iswandi*

2014

Penelitian ini mengangkat permasalahan hubungan intelligence Quotient dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa SMA Negeri 1 Kota Bandung. Tujuan dalam penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara IQ (Intelligence Quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung. 2) Untuk mengetahui semakin tinggi Intelligence Quotient (IQ) seorang siswa, maka akan semakin baik keterampilan dasar futsalnya, dan sebaliknya semakin rendah Intelligence Quotient (IQ) seseorang, maka akan semakin kurang baik keterampilan dasar futsalnya pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung. Kegunaan dari hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan inetelligence quotient, serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi keilmuan olahraga futsal.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pola korelasional. Adapun teknik pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang dari siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 1 Kota Bandung.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan secara garis besar bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intelligence quotient dengan keterampilan teknik dasar futsal yang terdiri dari kemampuan passing-stopping, dribbling dan shooting pada siswa ekstrakulikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung dengan semakin tingginya intelligence quotient yang memiliki oleh siswa maka akan semakin baik keterampilan dasar futsalnya.

(11)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

RELATIONSHIP IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) WITH SKILLS BASIC TECHNIQUES IN FUTSAL STUDENT EXTRACURRICULAR FUTSAL

SMA 1 BANDUNG

Dosen Pembimbing: Drs. Hadi H. Sartono, M.Pd. Alen Rismayadi, S. Pd, M.Pd. Iswandi *

2014

This study raised the issue of relations with the intelligence quotient futsal basic techniques skills in students of SMAN 1 Bandung. The purpose of this research are 1) To find a significant relationship between IQ (Intelligence Quotient) with basic techniques skills futsal in extracurricular student SMAN 1 Bandung. 2) To determine the higher Intelligence Quotient (IQ) of a student, the better the futsal basic skills, and conversely the lower Intelligence Quotient (IQ) a person, it will be the poor basic skills on students' extracurricular futsal SMA Negeri 1 Bandung . The usefulness of the results of this study could theoretically be used as a means to enrich and develop the science that deals with inetelligence quotient, and can be used as input for futsal sport science.

This study uses descriptive correlational patterns. The technique of taking the sample using purposive sampling, with a sample size of 15 students who take extracurricular futsal in SMA Negeri 1 Bandung.

(12)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN...………

DAFTAR LAMPIRAN……… E. Manfaat Penelitian………... F. Struktur Organisasi……..………..

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Hakikat Intelligence Quotient (IQ)... B. Hakikat Keterampilan... B. Populasi dan Sampel... C. Desain Penelitian... D. Lokasi dan Subjek...

(13)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

E. Definisi Oprasional... F. Instrumen Penelitian... G. Pengolahan dan analisis Data...

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Pengolahan Data... B. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi... C. Diskusi Penemuan...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP...

30 30 31 37 42 44 46

(14)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Dari Nilai IQ dan

Kemampuan Teknik Dasar Futsal... Hasil Pengujian Normalitas Data Pada Intelligence Quotient IQ dan Keterampilan Futsal Rendah... Hasil Pengujian Normalitas Data IQ dengan Keterampilan Dasar Futsal (passing-stopping, Dribbling, dan Shooting)... Besarnya Hubungan Antara Intelligence Quotient dengan

Keterampilan Penguasaan Teknik Dasar Futsal... Besarnya Hubungan Antara Intelligence Quotient dengan

Keterampilan Penguasaan Teknik Dasar Futsal (passing-stopping, Dribbling, dan Shooting)...

Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Intelligence Quotient dengan Keterampilan Penguasaan Teknik Dasar Futsal...

Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Intelligence Quotient dengan Keterampilan Penguasaan Teknik Dasar Futsal (Passing-Stopping, Dribbling, Shooting)...

Tabel Grafik yang menunjukkan hubungan antara Intelligence Quotient dengan keterampilan dasar futsal...

(15)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar Halaman Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola... Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola... Diagram Lapangan Tes Menembak Bola ke Sasaran...

(16)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

Data Hasil Tes Keterampilan Teknik Dasar Bermain Futsal... Data Hasil Tes Intelligence Quotient (IQ) Pada Siswa

Ekstrakurikuler Futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung... Data Hasil Tes Keterampilan Teknik Dasar Pada Siswa

Ekstrakurikuler Futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung... Data T-Skor Hasil Tes Kemampuan Penguasaan Teknik Dasar Futsal (Passing-Stopping, Dribbling, dan Shooting)... Mencari Simpangan baku hasil tes kemampuan penguasaan teknik dasar futsal (Passing-Stopping, Dribbling, dan Shooting)... Mencari Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Untuk Variabel IQ (Intelligence Quotient)... Mencari Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Untuk Kemampuan Teknik Dasar Futsal Passing Stopping... Mencari Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Untuk Kemampuan

(17)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

Teknik Dasar Futsal Dribbling... Mencari Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Untuk Kemampuan Teknik Dasar Futsal Shooting... Mencari Nilai Koefisien Korelasi Antara IQ (Intelligence Quotient) dengan Keterampilan Dasar Futsal... Mencari Nilai Koefisien Korelasi Antara IQ (Intelligence

Quotient) dengan Kemampuan Passing Stopping...

Mencari Nilai Koefisien Korelasi Antara IQ (Intelligence Quotient) dengan Kemampuan Dribbling...

Mencari Nilai Koefisien Korelasi Antara IQ (Intelligence Quotient) dengan Kemampuan Shooting...

(18)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam suatu kehidupan kita tentunya diberikan suatu anugerah dari Sang Pecipta yaitu otak yang digunakan untuk berpikir. Dimana setiap harinya kita gunakan untuk melakukan hal-hal seperti berimajinasi, menganalisa, memikirkan suatu hal, dan masih banyak lagi yang biasanya kita lakukan. Di samping itu walaupun diberikan anugerah untuk berpikir tentunya dalam hal suatu pemahaman, pemikiran, dan pembelajaran setiap individu tentu berbeda pula tingkat (IQ) Intelligence Quotient yang dimiliki. Ada yang mempunyai suatu (IQ) Intelligence Quotient yang sempurna ataupun biasa dikatakan jenius dan ada pula yang paling bawah yang biasa dikatakan idiot. C.P. Chaplin (Yusuf, 2006:211) mengatakan bahwa : "Intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif". Carter (2011:8) menjelaskan bahwa : Kata Quotient memiliki arti yaitu hasil dari membagi suatu angka dengan angka lain, dan

definisi kecerdasan adalah kecakapan mental atau kecepatan berpikir”.

(19)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pendidikan secara formal sering kita dengar, bahwa formal itu berarti resmi atau sejalan dengan aturan yang telah ditetapkan. Menurut UUD No.20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan ayat (13) Menjelaskan bahwa :

Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya, termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan dalam waktu terus menerus.

Pendidikan formal tentunya bukan hanya sesuatu yang tidak bisa dipisahkan ataupun dipaksakan tetapi merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu di dunia ini, sehingga tidak salah pendidikan formal sangat penting dan diperlukan sekali. Untuk memenuhi kebutuhan primer tentu pendidikan formal saja tidak cukup, sehingga pendidikan non formal pun sangat penting seperti ekstrakurikuler. Ahmadi (1984:105) menyatakan bahwa : “Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan – kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang mempunyai fungsi pendidikan dan biasanya berupa klub – klub, misalnya : olahraga, kesenian, ekspresi dan lain- lain”. Sedangkan Sahertian (1978:83)

menjelaskan bahwa : “Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya”. Jadi, ekstrakurikuler tempat dimana siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya. Di sinilah peran sekolah dalam mengelola kegiatan non formalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler sehingga keterampilan diluar akademiknya pun bisa dicapai.

(20)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

karena tidak dipungkiri olahraga dan seni merupakan dua aspek diluar pendidikan formal yang digunakan untuk menarik minat serta menaikkan derajat dan prestasi sekolah tersebut. Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga menurut Giriwijoyo dan Sidik (2010:41) mengatakan bahwa : "Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya melakukan olahraga".

Salah satu ekstrakurikuler yang sedang banyak digemari dan masih dalam tahap perkembangan adalah futsal. Dimana olahraga ini mulai diadakan dikegiatan ekstrakurikuler setiap sekolah maupun perguruan tinggi. Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu futbal (sepakbola) dan sala (ruangan)

yang berarti “sepakbola dalam ruangan”. Futsal merupakan permainan yang

dimainkan oleh 2 tim yang beranggotakan 5 orang pemain utama yang diantaranya terdapat 1 penjaga gawang dan maksimal 7 pemain cadangan. Tujuan dari permainan futsal adalah memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan bola. Asal muasal futsal berasal dari Negara Uruguay tepatnya di kota Montevideo tahun 1930 dan diperkenalkan oleh pelatih sepakbola bernama Juan Carlos Ceriani. Hal ini sejalan dengan pengertian futsal menurut Roeslan Hatta (2003:9) yang menyatakan bahwa :

Olahraga futsal merupakan olahraga futsal mini yang dilakukan dalam ruangan dengan panjang lapangan 38-42 meter dan lebar 15-25 meter. Dimainkan oleh 5 pemain termasuk penjaga gawang. Futsal adalah permainan hampir sama dengan sepakbola, dimana dua tim memainkan dan memperebutkan bola diantara para pemain dengan tujuan dapat memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola.

(21)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

olahraga futsal atau sering disebut mini soccer. Dengan lahan yang sempit olahraga ini memberikan fasilitas permainan yang mirip dengan sepakbola. Karakteristik permainannya pun hampir sama dengan olahraga sepakbola dan basket. Dilihat dari beberapa peraturan pertandingan dan peraturan permainan yang dijalankan seperti menggunakan kaki untuk menendang, menggiring, serta mengontrol bola dilihat dari sisi sepak bola dan tidak dibatasi untuk pergantian pemain jika dilihat dari sisi basket. Scheunemann (2009:9) dalam

bukunya yang berjudul “Futsal for Winners” menyatakan bahwa : “Olahraga futsal beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat di seluruh tanah air. Perkembangan yang pesat ini patut disyukuri karena futsal memiliki beberapa aspek positif yang akan mendorong perkembangan sepak bola konvensional

(lapangan luar)”.

Permainan futsal lebih menekankan kepada teknik dasar atau pun keterampilan dalam mengolah bola seperti passing, controlling, shooting, driblling. Yunus (1992:68) mendefinisikan bahwa : "teknik dasar adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal. Singer yang dikutip oleh Amung (2000:61) mengatakan bahwa :

‘Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif’. Prawirasaputra (2000:19) menyatakan bahwa : “Penguasaan keterampilan pada setiap cabang olahraga berlandaskan pada

penguasaan keterampilan dasar”.

(22)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

adalah : (1) ketajaman indra; (2) persepsi; (3) intelegensia; (4) ukuran fisik; (5) pengalaman masa lalu; (6) kesanggupan; (7) emosi; (8) motivasi; (9) sikap; (10) faktor-faktor kepribadian yang lain; (11) jenis kelamin; dan (12) usia.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Hubungan IQ (Intelligence Quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana seseorang mampu menerima dan menerapkan atau melakukan suatu proses latihan yang telah diberikan dengan baik dan benar. Sebagai landasan dalam penelitian ini, penulis mengambil teori dari Singer (Mahendra, 2007:225) mengidentifikasi bahwa terdapat 12 faktor pribadi yang sangat berhubungan dengan upaya pencapaian keterampilan. Faktor-faktor tersebut adalah : (1) ketajaman indra; (2) persepsi; (3) intelegensia; (4) ukuran fisik; (5) pengalaman masa lalu; (6) kesanggupan; (7) emosi; (8) motivasi; (9) sikap; (10) faktor-faktor kepribadian yang lain; (11) jenis kelamin; dan(12) usia. Dari ke-12 faktor di atas terdapat intelegensia yang mempengaruhi suatu keterampilan dalam permainan futsal.

(23)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

maka akan sulit untuk menerapkan ataupun melakukan teknik-teknik dasar yang telah diberikan pada proses latihan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara IQ (Intelligence Quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung?

2. Apakah semakin tinggi Intelligence Quotient (IQ) seorang siswa, maka akan semakin baik keterampilan dasar futsalnya, dan sebaliknya semakin rendah Intelligence Quotient (IQ) seseorang, maka akan semakin kurang baik keterampilan dasar futsalnya pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara IQ (Intelligence Quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui semakin tinggi Intelligence Quotient (IQ) seorang siswa, maka akan semakin baik keterampilan dasar futsalnya, dan sebaliknya semakin rendah Intelligence Quotient (IQ) seseorang, maka akan semakin kurang baik keterampilan dasar futsalnya pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

(24)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 a. Manfaat Teorirtis

Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan ilmu bagi guru, pelatih, pengurus cabang olahraga futsal khususnya serta pelajar. Hasilnya juga diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah untuk mengembangkan ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dalam penelitian lebih lanjut.

b. Manfaat Praktis

Bagi penulis dengan penelitian ini dapat memperoleh pengetahuan serta wawasan dalam pelatihan futsal serta pembinaannya sehingga antara di bidang akademik dan non akademik bisa saling berprestasi.

F. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah pemahaman dan penyusunan dalam bab selanjutnya, maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

(25)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Saran : membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang akan diberikan.

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA

SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

SKRIPSI

(26)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 Oleh : ISWANDI

1005518

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(27)

25

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian sangat diperlukan yang namanya suatu metode untuk mempermudah pengerjaan suatu penelitian dalam pengumpulan data. Pemilihan metode juga tidak bisa sembarang metode yang akan digunakan, tetapi harus sesuai dengan judul, tujuan, dan permasalahan yang akan diteliti. Jadi metode yang akan digunakan nantinya dalam sebuah penelitian haruslah relevan dengan masalah yang akan diteliti. Pemilihan metode yang tepat akan mempermudah langkah untuk memperoleh data, mengolah data, serta nantinya akan mendapatkan hasil dari tujuan penelitian yang telah dibuat. Sugiyono (2012:2) mengatakan bahwa : "Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu". Sebelum kita mendapatkan data dan mengetahui hasil dari permasalahan penelitian tersebut tentu kita terlebih dahulu harus mengetahui jenis metode apa yang akan digunakan nantinya. Terdapat tiga jenis cara penelitian menurut Arikunto dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian (2010:2) menjelaskan bahwa : "Dari tinjauan ini ada 3 (tiga) cara penelitian yang dilakukan, yaitu (1) description research atau penelitian deskriptif, (2) operation research (action research) atau penelitian tindakan, dan (3) experimen atau eksperimen".

(28)

26

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. Metode deskriptif tidak hanya terdapat satu jenis, tetapi mencakup lima jenis yaitu penelitian deskriptif murni, penelitian korelasi, penelitian komparasi, penelitian penelusuran, dan penelitian evaluasi. Sesuai dengan judul penelitian yang peneliti buat, maka dipilihlah metode korelasi yang memiliki arti menghubungkan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Arikunto (2010:4) menjelaskan bahwa :

Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah peneltian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Dapat disimpulkan bahwa metode korelasional adalah suatu jenis penelitian yang menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya tanpa mengubah data atau variabel yang sudah ada. Penulis berpendapat metode yang paling cocok untuk penelitian ini adalah metode penelitian korelasional.

B. Populasi dan Sampel

(29)

27

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

adalah siswa ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 1 Bandung yang berjumlah 20 orang.

Dalam memudahkan sebuah penelitian, maka peneliti mengambil sampel dari populasi yang telah ada. Sampel secara umum dikenal dengan sebagian dari populasi ataupun wakil dari suatu populasi. Arikunto (2010:174) menyatakan bahwa : "Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti". Dan menurut Sugiyono (2012:81) mengatakan bahwa : "Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut". Di ambilnya suatu sampel karena tidak mungkin melakukan penelitian dengan seluruh sampel yang tergabung dalam suatu populasi dengan jumlah yang banyak tetapi ada sampel yang tidak ataupun kurang mengetahui dan mengerti dengan apa yang nantinya dilakukan. Keterbatasan waktu, dana, serta tenaga menjadi pertimbangan lainnya. Karena tidak adanya batasan jumlah sampel yang nantinya akan digunakan, maka untuk menentukan suatu sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara purposive sampling. Sugiyono (2012:85) menjelaskan bahwa : "Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu". Pertimbangan disini adalah memilih siswa yang sudah menguasai atau masuk dalam kriteria yang nantinya akan di teliti. Arikunto (2010:183) mengatakan bahwa : "Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu". Kriteria ataupun ciri-ciri dari sampel yang peneliti ambil adalah sebagai berikut :

Memiliki teknik dasar passing dan controlling yang baik.

Memiliki teknik dasar dribbling yang baik.

memiliki teknik dasar shooting yang baik.

(30)

28

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 C. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan juga yang namanya suatu desain penelitian yang akan menjadi pedoman dalam menyusun langkah-langkah penelitian. Nasution (2004:40) menyatakan bahwa : "Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian". Adapun langkah-langkah penelitian yang telah disusun adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan populasi dan sampel.

2. Menetapkan desain penelitian yang digunakan penulis.

3. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran. 4. Analisis data.

5. Menetapkan kesimpulan.

Adapun desain penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

(31)

29

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29 X : Intellegence Quotient (IQ)

Y : Teknik Dasar Futsal (Passing, Controlling, Dribbling, Shooting)

Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

Populasi

Kesimpulan Pengolahan Data dan

Analisis Data

(32)

30

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 Bagan 3.2

Langkah-Langkah Penelitian

D. Lokasi dan Subjek

Lokasi untuk melakukan penelitian adalah di lapangan futsal Secapa AD Bandung. Waktu penelitiannya adalah tanggal 19 - 28 Mei 2014. Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang telah direncanakan menurut variabel-variabel penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

Variabel Penelitian : Intellegence Quotient (IQ) Tes dilakukan pada

Hari dan Tanggal : Jumat, 23 Mei 2014

Tempat : Lapangan futsal Secapa AD Bandung Waktu : 07.00 - Selesai WIB

Variabel Penelitian : Teknik Dasar Futsal (Passing, Controlling,

Dribbling, Shooting)

Tes dilakukan pada

Hari dan Tanggal : Kamis, 22 Mei 2014

(33)

31

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31 E. Definisi Oprasional

Penjelasan definisi istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah pengertian antara masing-masing pengertian yang dipakai di dalam penelitian ini. Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Keterampilan

Abdullah (1994:3) mengatakan bahwa seseorang dapat dikatakan terampil bila ia bergerak secara efisien dan efektif atau bila ia nampak mempunyai potensi yang baik untuk melaksanakan suatu gerakan khusus.

2. Teknik Dasar

Yunus (1992:68) mengatakan bahwa teknik dasar adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal.

3. Futsal

Murhananto (2006:1) mengatakan bahwa futsal adalah sangat mirip dengan sepak bola hanya saja dimainkan oleh lima lawan lima dalam lapangan yang lebih kecil, gawang yang lebih kecil dan bola yang lebih kecil serta relatif lebih berat.

4. IQ (Intlelligence Quotient)

(34)

32

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32 5. Korelasional atau Hubungan

Arikunto (2010:4) menjelaskan bahwa penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah peneltian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang valid, maka diperlukan suatu instrument di dalam suatu penelitian. “Instrument adalah alat yang dipergunakan waktu penelitian,” (Arikunto, 2002:126). Dengan kata lain instrument berfungsi sebagai pendukung dari metode yang sudah ada, sehingga data yang akan diperoleh menjadi valid. Oleh karena itu penulis menetapkan alat ukur untuk mengetahui keterampilan bermain futsal yang diadopsi dan dimodifikasi dari tes keterampilan sepak bola karena memiliki kesamaan keterampilan berdasarkan buku Nurhasan dan Hasanudin, C. D. dengan judul “Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga”. Seperti memodifikasi ukuran gawang untuk tes keterampilan menembak atau menendang bola (shooting), tes keterampilan mengoper dan menahan bola (passing dan stopping), dan tes keterampilan menggiring bola (dribbling) yang sudah ada validitas dan reliabilitasnya. Serta tes IQ (Intellegence Quotient) yang berpedoman pada buku “Panduan Lengkap Tes Keceerdasan” karangan Philip Carter tahun 2011.

1. Tes Keterampilan Futsal

(35)

33

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

dimodifikasi dari tes keterampilan sepakbola dan telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil pengujiannya diperoleh nilai validitas tes sebesar 0,97 dan reliabilitas tes sebesar 0,78 menurut Skripsi Sudiyanto tahun 2011 yang berjudul “Hubungan Motor Ability dengan penguasaan teknik dasar dalam permainan futsal”.

a. Tes menyepak dan menahan bola (Passing dan Stopping) Tujuan :

Mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola. Alat yang digunakan :

- Bola 2 buah, kapur - Stop watch

- Bangku Swedia 4 buah (papan ukuran 3m x 60 cm sebanyak 2 buah) Petunjuk Pelaksanaan :

- Testee berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 2 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kanan siap menendang ataupun sebaliknya.

- Pada aba-aba “Ya”, testee mulai menyepak bola ke sasaran/papan dan menahannya kembali dengan kaki dibelakang garis tembak yang akan menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan pertama.

- Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30 detik.

- Apabila bola ke luar dari daerah sepak, maka testee menggunakan bola cadangan yang telah disediakan.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :

(36)

34

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

60 cm

2m

2m

3m

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola

Cara menskor :

Jumlah passing-stopping bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan 1 diperoleh dari satu kali kegiatan menendang.

b. Tes menggiring bola (dribbling) Tujuan :

Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola. Alat yang digunakan :

- Bola - Stop watch

- 6 buah rintangan (tongkat/lembing/cone) - Tiang bendera

- Kapur

(37)

35

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

- Pada aba-aba “Siap”, testee berdiri di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya.

- Pada aba-aba “Ya”, testee mulai menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish.

- Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stop watch tetap jalan.

- Menggiring bola dilakukan ole kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila :

- Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja. - Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.

- Testeemenggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :

2 m

Q

(38)

36

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

2 m

FINISH 2 m START

Gambar 3.4

Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola

Cara Menskor :

Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai ia melewati garis finish. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

c. Tes menembak/ menendang bola ke sasaran (shooting) Tujuan :

Mengukur keterampilan, ketepatan, dan kecepatan gerak kaki dalam menyepak bola ke sasaran.

Alat yang digunakan :

- Bola

- Stop watch

- Gawang

- Nomor-nomor - Tali.

Petunjuk Pelaksanaan:

- Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 10 m di depan gawang/sasaran.

- Tidak ada aba-aba dari tester.

- Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai/kena sasaran.

(39)

37

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37 - Bola keluar dari daerah sasaran.

- Menempatkan bola tidak pada jarak 10 m dari sasaran. Cara menskor :

- Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan

- Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

3m

40cm 60cm 1m 60cm 40cm 2m

10m Gambar 3.5

Diagram Lapangan Tes Menembak Bola ke Sasaran

2. Tes IQ (Intelligence Quotient)

(40)

38

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

adalah tes IQ yang berpedoman pada lembaga yang berwenang untuk mengetes atau menguji IQ seseorang berdasarkan validitas dan realibilitas yang telah ada. Lembaga tersebut adalah Lembaga Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (LPPB) UPI. Dikarenakan tidak bolehnya intstrumen yang digunakan untuk ditampilkan di bab 3, dikarenakan suatu hak paten, maka peneliti hanya bisa menampilkan hasil dari tes IQ tersebut.

G. Pengolahan dan analisis Data

(41)

39

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

1. Menghitung nilai rata-rata setiap variabel, digunakan rumus :

n

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelsaikan pengolahann data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

3. Setelah menempuh langkah-langkah tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mencari T-skor dengan rumus :

(42)

40

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40 Keterangan :

T- skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh seseorang

x = Nilai rata-rata s = simpangan baku

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelsaikan pengolahann data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

4. Menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika non parametrik yang dikenal dengan "Uji Kolmogorov Smirnov.” Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh beda dengan metode Lilliefors. Langkah-langkah penyelesaian dan penggunaan rumus sama, namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi metode Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Kolmogorov-Smirnov.

Rumus :

No xi

Ft Fs | Ft-Fs |

(43)

41

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41 3

4 5 n

Keterangan :

Xi = angka pada data zi = angka baku

Ft = probabilitas kumulatif normal Fs = probabilitas kumulastif empiris s = simpangan baku

Ft = komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z.

Nb : data harus diurutkan terlebih dahulu di tabel Persyaratan

a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)

b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

Signifikansi

(44)

42

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

5. Menghitung koefisien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X dengan data variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:



6. Langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi korelasi parsial tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

t =

(45)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara IQ (Intelligence Quotient dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 1 Kota Bandung.

2. Semakin tinggi Intelligence Quotient (IQ) seseorang, maka akan semakin baik keterampilan dasar futsalnya, sebaliknya semakin rendah Intelligence Quotient (IQ) seseorang, maka akan semakin kurang baik keterampilan dasar futsalnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, selanjutnya penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi para pelatih , pengajar, pembina olahraga dan rekan-rekan seprofesi serta pihak-pihak yang berkepentingan hasil penelitian ini bisa dijadikan perhatian untuk membangun sebuah tim, karena faktor Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi pada anak usia SMA yang mendukung

tercapainya prestasi yang maksimal untuk peningkatan penguasaan keterampilan teknik dasar passing-stoping, dribbling, dan shooting dalam permainan futsal.

(46)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

gambaran lebih nyata terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar dalam permainan futsal.

(47)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu . 1984. Pengantar Kurikulum. Surabaya : Bina Ilmu.

Amirullah, Hari. 2003. Alat Evaluasi Keterampilan Bermain Bola Basket : Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan. Jakarta : Depdiknas.

Amung Ma’mun dan Yudha. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak.

Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Bandung : Rineka Cipta.

Arma, Abdullah. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Azwar, Saifuddin. 2011. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogayakarta : Pustaka

Pelajar Offset.

Budiman, Arief. 2005. Pedoman Praktis Mengetes IQ Anak Anda. Bandung : ALFABETA.

Carter, Philip. 2011. Panduan Lengkap Tes Kecerdasan. Jakarta : PT Indeks. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Online), Tersedia : http://www.samudra-studio.com/html/FTP/sisdiknas.pdf. (25 Oktober 2013).

Depdikbud. 1988. Media Instruksional IPS. Jakarta : Depdikbud.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Penerbit CV. Tambak Kusuma.

Hatta, Roeslan. 2003. http://caturdewantoro.blogspot.com/2009/12/pengertian-futsal.html. (26 Oktober 2013).

Lhaksana, Justinus. 2005. Teknik Dasar dan Strategi Permainan Futsal. Jakarta : Be Champion.

(48)

Iswandi, 2014

Hubungan iq (intelligence quotient) dengan keterampilan teknik dasar futsal pada siswa ekstrakurikuler futsal SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

Mahendra, Agus. 2007. Teori Belajar Motorik. Bandung : UPI.

M. Dalyono. 2004. http://eprints.uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf .(26 Oktober 2013).

Murhananto. 2006. Dasar-Dasar Permainan Futsal. Jakarta : PT. Kawan Pustaka. Nurhasan dan Cholil. 200). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK

UPI Bandung.

Prawirasaputra. 2000. http://eprints.uny.ac.id/7733/3/BAB%202%20-%2007601241055.pdf .(26 Oktober 2013).

Purwanto, M. Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sahertian, 1978. 2-3/. (25 Oktober 2013).

Santosa Giriwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik. 2010. Ilmu Faal Olahraga. Bandung : UPI.

Scheunemann, Timo. 2009. Futsal For Winners. Malang : Dioma.

Sucipto, dkk. 1999. Sepak Bola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung :

ALFABETA.

M. Yunus. 1992. Bola voli Olahraga Pilihan. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Gambar

Tabel Kolmogorov-Smirnov Test.......................................................  Tabel Persentil Untuk Distribusi t....................................................
Gambar 3.3 Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola
Gambar 3.4 Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola
Gambar 3.5 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola ke Sasaran

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA.. KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL.. RUMAH TANGGA GEDUNG

Universitas

Pozolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen akan tetapi dalam bentuk

Sifat- sifat ini hendaknya jelas sehingga tidak ada keraguan yang akan mengakibatkan perselisihan nantiantarapembeli kedua belah pihak (sipenjual dan

Materi Pokok Analisis Dan Rangkuman Bacaan Sastra. Jakarta: Universitas

3 Selama Ibu menjadi kader, bagaimana frekuensi pelaksanaan pelayanan posyandu lansia dengan melakukan kerjasama antara kader dengan petugas kesehatan dari puskesmas 4

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung, apabila tes adalah teknik pengumpulan data yang lebih berkaitan dengan ranah