ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran derajat self-efficacy belief untuk lulus pada mahasiswa peserta mata kuliah PPLK semester genap 2009/2010 pada Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 orang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan teknik survei.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner self-efficacy belief yang terdiri dari 34 item. Alat ukur ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori self-efficacy dari Albert Bandura. Berdasarkan uji validitas terdapat 34 item yang digunakan dengan nilai validitasl berkisar antara 0,32 – 0,93 sedangkan reliabilitas diperoleh 0,935.
Berdasarkan pengolahan data, maka diperoleh hasil 52,7 % mahasiswa peserta mata kuliah PPLK memiliki derajat self-efficacy belief tinggi. Sedangkan 47,3 % mahasiswa perserta mata kuliah PPLK memiliki self-efficacy belief rendah. Kesimpulan yang diperoleh adalah mayoritas mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi Universitas ”X” di Kota Bandung memiliki derajat self-efficacy belief tinggi.
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan………..…...i
Abstrak………...ii
Kata Pengantar…..……….…....iii
Daftar isi……….………..…...vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah...1
1.2Identifikasi Masalah ...6
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...6
1.3.1 Maksud Penelitian...6
1.3.2 Tujuan Penelitian ...7
1.4 Kegunaan Penelitian ...7
1.4.1 Kegunaan Teoritis ...7
1.4.2 Kegunaan Praktis ...7
1.5 Kerangka Pemikiran...8
1.6 Asumsi ...15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self-efficacy ...16
2.1.2 Struktur Self-efficacy...17
2.1.3 Sumber-sumber Self-efficacy ...19
2.1.4 Proses-proses Utama Self-efficacy ...24
2.2 Masa dewasa awal...35
2.2.1 Karakteristik Masa Dewasa Awal...35
2.2.2 Perkembangan kognitif masa dewasa awal...36
2.2.3 Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal ...40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Rancangan penelitian ...41
3.2Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...42
3.2.1 Variabel Penelitian ...42
3.2.2 Definisi Konseptual...42
3.2.3 Definisi Operasional ...42
3.3Alat Ukur...43
3.3.1 Alat Ukur Self-efficacy Belief...43
3.3.2 Kuesioner dan Data Penunjang ...47
3.4Uji Coba Alat Ukur ...48
3.4.1 Uji Validitas Alat Ukur ...48
3.4.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur ...49
3.5 Populasi Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel...51
3.5.1 Populasi Sasaran ...51
3.6 Teknik Analisis ...51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Responden ...53
4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...53
4.2Hasil Penelitian dan Pengolahan Data ...54
4.2.1 Derajat self-efficacy Belief ...54
4.1Pembahasan...55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ...63
5.2Saran...64
5.2.1 Penelitian Lanjutan ...64
5.2.2 Guna Laksana...65
Lampiran 1
Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
Validitas
Lampiran 2
•
Kuesioner Data Pribadi
•
Kuesioner Data Penunjang
DATA PRIBADI
Isilah daftar pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan diri saudara dengan
jelas dan singkat!
Nama (inisial) :
Usia :
Jenis kelamin :
Fakultas :
DATA PENUNJANG
PERTANYAAN
1. Seberapa sering saudara mengalami keberhasilan?
a. Sering
b. Jarang
2. Dalam bidang apa saja saudara mengalami keberhasilan?
a.Akademik
b.Olah Raga
c.Seni
d.………….
3. Apa pengaruh pengalaman keberhasilan yang saudara alami bagi
keyakinan diri saudara?
a.Menambah keyakinan diri saudara
b.Tidak mempengaruhi keyakinan diri saudara
4. Seberapa sering saudara mengalami kegagalan?
a. Sering
b. Jarang
5. Dalam bidang apa saja saudara mengalami kegagalan?
a.Akademik
b.Olah Raga
c.Seni
d.………….
6. Apa pengaruh pengalaman kegagalan yang saudara alami bagi keyakinan
diri saudara?
c.Mengurangi keyakinan diri saudara
7. Siapa yang menjadi contoh dan memberi pengaruh pada keyakinan diri
8. Apakah keberhasilan orang yang menjadi contoh bagi saudara
mempengaruhi keyakinan diri saudara?
a. Ya
b. Tidak
9. Seberapa sering keberhasilan orang yang menjadi contoh bagi saudara
memberikan pengaruhnya kepada saudara?
a.Sering
b.Jarang
10.Apa akibatnya bagi saudara?
a.Meningkatkan keyakinan diri
b.Menurunkan keyakinan diri
11.Apakah kegagalan orang yang menjadi contoh bagi saudara
mempengaruhi keyakinan diri saudara?
a.Ya
b.Tidak
12.Seberapa sering kegagalan orang yang menjadi contoh bagi saudara
mempengaruhi saudara?
a.Sering
b.Jarang
13.Apa akibatnya bagi saudara?
a.Menurunkan keyakinan diri
b.Meningkatkan keyakinan diri
14.Siapakah yang biasanya memberi feed back atas prestasi saudara?
a.Orang tua dan teman
15.Seberapa sering saudara menerima kritikan atas kegagalan saudara?
a.Sering
b.Jarang
16.Dalam hal apa saja biasanya saudara menerima kritikan?
a.Hal prestasi akademik
b.Tingkah laku belajar
c.Prestasi non akademik, contohnya………
17.Apa dampak kritikan tersebut bagi saudara?
a.Menurunkan keyakinan diri
b.Membangkitkan keyakinan diri
c.………
18.Seberapa sering saudara menerima pujian atas keberhasilan saudara?
a.Sering
b.Jarang
19.Bagaimana perasaan saudara?
a.Senang dan meningkatkan keyakinan diri
b.Biasa saja dan tidak berpengaruh
20.Dalam hal apa biasanya saudara mendapat pujian?
a.Hal prestasi akademik
b.Hal prestasi non akademik, contohnya………..
21.Apa dampak pujian bagi saudara?
a.Meningkatkan semangat
b.Menurunkan semangat dan menimbulkan kepuasan
c.………..
22.Apakah kondisi fisik mempengaruhi keyakinan diri saudara?
a.Ya
b.Tidak
23.Kondisi fisik yang bagaimana yang mempengaruhi keyakinan diri
saudara?
b.Bersemangat
c.……….
24.Seberapa sering kondisi fisik mempengaruhi anda?
a.Sering
b.Jarang
25.Apakah suasana hati mempengaruhi keyakinan diri saudara?
a.Ya
b.Tidak
26.Seberapa sering suasana hati mempengaruhi keyakinan diri saudara?
a.Sering
KUESIONER SELF-EFFICACY
Instruksi:
Berilah tanda (X) pada kolom pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan
keadaan diri saudara, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pilihan “Sangat Yakin” (SY) jika pernyataan menggambarkan diri saudara.
- Pilihan “Cukup Yakin” (CY) jika pernyataan menggambarkan sebagian
besar diri saudara.
- Pilihan “Kurang Yakin” (KY) jika pernyataan menggambarkan sebagian
kecil diri saudara.
- Pilihan “Tidak Yakin” (TY) jika pernyataan tidak sama sekali
menggambarkan diri saudara.
Jika sudah, periksalah kembali, jangan ada yang terlewat!
Pernyataan SY CY KY TY
1. Saya dapat hadir tepat waktu di kelas mata kuliah
PPLK.
2. Saya dapat memenuhi absensi kehadiran saya pada
mata kuliah PPLK walaupun saya merasa malas.
3. Walaupun sakit, jika masih dapat ditahan, saya
dapat terus berusaha untuk tetap hadir setiap hari
mengikuti kegiatan perkuliahaan mata kuliah
PPLK.
4. Saya dapat tetap tenang saat mengikuti perkuliahan
PPLK walaupun saya datang terlambat.
5. Saya dapat mengikuti perkuliahan PPLK.
6. Saya dapat mengikuti perkuliahan PPLK yang
7. Saya dapat tetap mengikuti perkuliahan PPLK yang
diadakan pagi hari walaupun merasa mengantuk.
8. Saya dapat menyelesaikan tugas individual mata
kuliah PPLK.
9. Saya dapat mencari bahan dan referensi lain dalam
menyelesaikan tugas individual mata kuliah PPLK.
10.Saya dapat tetap mencari bahan dan referensi lain
walaupun sulit didapatkan untuk menyelesaikan
tugas individual mata kuliah PPLK.
11.Saya dapat tetap tenang saat berusaha menemukan
bahan atau referensi lain yang saya butuhkan untuk
menyelesaikan tugas individual mata kuliah PPLK.
12.Saya dapat menyelesaikan tugas membaca yang
diberikan oleh dosen mata kuliah PPLK.
13.Saya dapat tetap bertahan menyelesaikan tugas
membaca yang diberikan dosen mata kuliah PPLK ,
walaupun merasa bosan.
14.Saya dapat tetap tenang saat saya belum dapat
menyelesaikan tugas membaca yang diberikan
dosen mata kuliah PPLK dengan baik.
15.Saya dapat mengerjakan tugas laporan yang
diberikan dosen mata kuliah PPLK tepat pada
waktunya.
16.Sebanyak apapun tugas yang diberikan pada mata
kuliah PPLK, saya dapat mengerjakannya walaupun
sudah lelah.
17.Saya merasa tenang walaupun tugas yang diberikan
18.Saya dapat memperoleh subyek untuk pengambilan
data PPLK.
19.Saya dapat memperoleh subyek untuk pengambilan
data PPLK jauh-jauh hari sebelum pengambilan
data.
20.Saya tetap berusaha walaupun sulit memperoleh
subyek untuk pengambilan data PPLK.
21.Saya dapat datang saat pengambilan data PPLK
tepat waktu.
22.Saya datang sebelum pengambilan data PPLK
dimulai.
23.Saya tetap datang tepat waktu saat pengambilan
data walaupun subyek saya datang terlambat.
24.Saya dapat tetap tenang walaupun subyek saya
datang terlambat pada saat pengambilan data PPLK.
25.Saya dapat melakukan pengambilan data PPLK.
26.Saya dapat melakukan pengambilan data PPLK
dengan prosedur pengambilan data yang benar.
27.Saya dapat melakukan pengambilan data PPLK
dengan prosedur yang benar walaupun subyek saya
mengeluh.
28.Saya dapat tetap tenang melakukan pengambilan
data PPLK dengan prosedur yang benar walaupun
subyek saya mengeluh.
29.Saya dapat menguasai materi ujian PPLK.
30.Saya dapat tetap belajar materi ujian PPLK
31.Saya merasa tenang saat belajar walaupun materi
ujian PPLK sangat banyak.
32.Saya dapat mengerjakan soal-soal ujian PPLK.
33.Saya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengejakan
soal-soal ujian PPLK.
34.Saya tetap menjawab soal-soal ujian PPLK dengan
seluruh kemampuan saya walaupun pertanyaannya
sulit.
Periksalah kembali pekerjaan Saudara, jangan sampai ada yang terlewat.
Lampiran 3
Lampiran 4
Tabel A.1 Frekuensi keberhasilan dan self-efficacy belief
Tabel A.2 Persentase bidang keberhasilan
responden Bidang keberhasilan
lain2 6
10,9 %
Total 55
Tabel A.3 Persentase pendapat responden tentang
pengaruh keberhasilan terhadap self-efficacy belief
Total
Pengaruh keberhasilan meningkatkan 55
100 %
Total 55
Tabel A.4 Frekuensi kegagalan dan self-efficacy belief
Crosstabulation
Self-efficacy belief
tinggi rendah Total
sering 12
44,4 %
15
55,6 %
27
100 % Frekuensi kegagalan
jarang 17
60,7 %
11
39,3 %
28
100 %
Tabel A.5 Persentase bidang kegagalan
responden
Total
akademik 43
78,18 %
olahraga 6
10,91 %
seni 2
3,64 % Bidang kegagalan
lain2 4
7,27 %
Total 55
Tabel A.6 Persentase pendapat responden mengenai
pengaruh kegagalan terhadap self-efficacy belief
Total
mengurangi 36
65,5 % Pengaruh kegagalan
tidak berpengaruh 19
34,5 %
Tabel B.1 Persentase orang yang menjadi model
Tabel B.2 Persentase pendapat responden mengenai
berpengaruh atau tidaknya keberhasilan orang lain
terhadap self-efficacy belief
Total
berpengaruh 48
87,3 % Keberhasilan orang lain
Tidak berpengaruh 7
12,7 %
Tabel B.3 Frekuensi keberhasilan orang lain dan self-efficacy belief Frekuensi keberhasilan orang
lain
Tabel B.4 Persentase pendapat responden mengenai
pengaruh keberhasilan orang lain terhadap derajat
self-efficacy belief
Total
meningkatkan 53
96,4 %
menurunkan 1
1,8 % Pengaruh keberhasilan orang
Tabel B.5 Persentase pendapat responden mengenai
berperngaruh atau tidaknya kegaglan orang lain
terhadap self-efficacy belief
Total
Berpengaruh 24
43,6 % Kegagalan orang lain
Tidak berpengaruh 31
56,4 %
Total 55
Tabel B.6 Frekuensi kegagalan orang lain dan self-efficacy belief
Crosstabulation Frekuensi kegagalan orang
Tabel B.7 Persentase pendapat responden mengenai
pengaruh kegagalan orang lain terhadap derajat
self-efficacy belief
Total
menurunkan 25
45,5 %
meningkatkan 28
50,9 % Pengaruh kegagalan orang
lain
tidak
berpengaruh
2
3,6 %
Total 55
Tabel C.1 Persentase orang yang menjadi pemberi feedback
kepada responden
Total
orang tua dan teman 38
69,1 % Pemberi feedback
teman dan pihak sekolah 17
30,9 %
Tabel C.2 Frekuensi kritikan dan self-efficacy belief
Tabel C.3 Persentase pendapat responden
mengenai bidang yang mendapat kritikan
Total
akademik 40
72,7 %
tingkah laku belajar 8
14,6 % Bidang kritikan
non akademik 7
12,7 %
Tabel C.4 Persentase pendapat responden mengenai
pengaruh kritikan terhadap self-efficacy belief
Total
menurunkan 15
27,3 %
meningkatkan 25
45.4 % Pengaruh kritikan
kadang meningkatkan dan
menurunkan
15
27,3 %
Total 55
Tabel C.5 Frekuensi pujian dan self-efficacy belief
Tabel C.6 Persentase pendapat responden mengenai
perasaan saat diberikan pujian
Total
senang dan meningkatkan 36
65,5 % Perasaan dipuji
biasa dan tidak berpengaruh 19
34,5 %
Total 55
Tabel C.7 Persentase bidang yang mendapat
pujian
Total
akademik 21
38,2 % Bidang pujian
non akademik 34
61,8 %
Tabel C.8 Persentase pendapat responden
mengenai pengaruh pujian terhadap self-efficacy
belief
Total
meningkatkan 50
91 %
menurunkan 1
1,8 % Pengaruh pujian
tidak berpengaruh 4
7,2 %
Total 55
Tabel D.1 Persentase pendapat responden
mengenai berpengaruh atau tidaknya
kondisi fisik terhadap self-efficacy belief
Total
Berpengaruh 40
72,7 % Kondisi fisik
Tidak berpengaruh 15
27,3 %
Tabel D.2 Persentase pendapat responden
mengenai kondisi fisik yang mempengaruhi
self-efficacy belief
Total
sehat 30
54,6 %
bersemangat 20
36,4 % Kondisi fisik apa
lain2 5
9 %
Total 55
Tabel D.3 Frekuensi pengaruh kondisi fisik dan self-efficacy belief
Crosstabulation Frekuensi pengaruh kondisi
Tabel D.4 Persentase pendapat responden
mengenai berpengaruh atau tidaknya suasana
hati terhadap self-efficacy belief
Total
Berpengaruh 46
83,6 % Suasana hati
Tidak berpengaruh 9
16,4 %
Total 55
Tabel D.5 Frekuensi pengaruh suasana hati dan self-efficacy belief
Crosstabulation Frekuensi pengaruh suasana
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, pertumbuhan di bidang pendidikan kian
meningkat. Pertumbuhan yang pesat ini menimbulkan persaingan yang ketat
antara berbagai pihak. Dengan begitu pendidikan dituntut mampu menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing ketika
individu sudah terjun ke dalam masyarakat. Selepas mengikuti jenjang pendidikan
tertentu individu memiliki keterampilan, kemampuan, maupun pengetahuan
tentang bidang ilmu yang telah ditekuninya. Oleh karena itu, agar mampu
bersaing untuk memperoleh pekerjaan, individu berupaya untuk meningkatkan
kemampuan melalui pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh individu untuk
mendapatkan pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan di perguruan
tinggi, baik itu perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta.
Universitas ”X” adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyediakan
berbagai macam fakultas, yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Sastra, Fakultas Seni, Fakultas Teknik, dan Fakultas Psikologi.
Fakultas Psikologi di Universitas ”X” memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan Fakultas Psikologi pada universitas lain. Berdasarkan data
yang diperoleh dari tata usaha Fakultas Psikologi di Universitas ”X” visi dari
Fakultas Psikologi di Universitas ”X” adalah menjadi lembaga pendidikan yang
terkini yang berlandaskan kasih dan keteladanan Yesus Kristus. Misi dari Fakultas
Psikologi di Universitas ”X” adalah mengembangkan Civitas Akademika yang
handal, menciptakan iklim akademik yang kondusif dan mengembangkan
profesionalisme berdasarkan nilai-nilai kristiani dalam mewujudkan
kompetensinya. Tujuan dari Fakultas Psikologi di Universitas ”X” bagi peserta
didiknya adalah menguasai teori-teori psikologi, melakukan penelitian ilmiah
dalam bidang psikologi, mampu menjelaskan dinamika tingkah laku manusia
berdasarkan teori psikologi, mampu melakukan administrasi perangkat
pemeriksaan psikologi secara akurat, mampu melakukan intervensi psikologi
sesuai dengan kewenangannya, mampu bekerja sama dengan pihak internal dan
eksternal (institusi terkait), mampu berperilaku profesional yang sesuai dengan
kode etik psikologi, memiliki minat untuk mengembangkan diri dan mampu
memanfaatkan pengetahuan psikologi yang dimiliki untuk kemaslahatan
masyarakat.
Salah satu keunggulan dari Fakultas Psikologi di Universitas ”X” adalah
mata kuliah Prosedur Penyusunan Laporan Kepribadian atau yang dikenal dengan
PPLK. Pada mata kuliah PPLK mahasiswa dibekali dengan cara-cara membuat
laporan kepribadian, prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam pengambilan
data psikotes dan juga bisa mendapatkan pengalaman dalam melakukan psikotes
itu sendiri. Menurut Pembantu Dekan I (bidang akademik) mata kuliah PPLK ini
diberikan kepada peserta didik dengan tujuan untuk membekali mahasiswa
pengetahuan dalam mengintegrasikan semua hasil tes dan untuk membekali
Resources and Development (HRD) di perusahaan dan dengan pengawasan
supervisi.
Berdasarkan wawancara terhadap enam belas mahasiswa peserta mata
kuliah PPLK, pada mata kuliah PPLK mahasiswa dituntut untuk hadir dalam
setiap pertemuan kuliah dan ditambah juga dengan asistensi di luar kelas,
mengerjakan semua tugas-tugas yang diberikan dosen, melakukan pengambilan
data yang seperti psikotes, dan membuat laporan hasil pengambilan data.
Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK diharapkan memiliki keyakinan diri
tentang kemampuannya untuk dapat mencapai keberhasilan demi keberhasilan,
seperti menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen PPLK tepat waktu
dan mampu mengatasi setiap hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
perkuliahan seperti mencari subyek pengambilan data, melakukan pengambilan
data dan mengerjakan tugas akhir PPLK. Mengingat tuntutan-tuntutan yang ada
pada mata kuliah PPLK ini maka mahasiswa memerlukan keyakinan diri yang
tinggi yang disebut sebagai self-efficacy belief (Bandura, 1977). Self-efficacy
belief yaitu suatu keyakinan akan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat
mencapai hasil yang diinginkan (Bandura, 1977).
Menurut Bandura, Orang dengan keyakinan yang tinggi terhadap
kemampuan mereka menganggap tugas yang sulit sebagai tantangan yang harus
dikuasai, dan bukan sebagai ancaman atau sesuatu yang harus dihindari. Usaha
yang penuh keyakinan tersebut memunculkan minat yang berasal dari dalam diri
dan usaha itu menyerap perhatian yang mendalam pada aktivitas. Mereka
Mereka meningkatkan dan mempertahankan usaha mereka pada waktu
menghadapi kegagalan. Mereka dengan cepat mengembalikan penghayatan
terhadap efficacy setelah mereka mengalami kegagalan atau hambatan. Mereka
memandang kegagalan sebagai usaha yang tidak memadai atau kurangnya
pengetahuan dan keterampilan, yang sebetulnya dapat diperoleh. Mereka
mendekati situasi-situasi mengancam dengan penuh keyakinan bahwa mereka
dapat mengandalikan situasi-situasi tersebut. Usaha yang penuh keyakinan itu
menghasilkan prestasi pribadi, mengurangi stress dan menurunkan kerentanan
terhadap depresi.
Sebaliknya, orang yang meragukan kemampuan mereka menghindari
tugas-tugas yang sulit yang dipandang sebagai ancaman terhadap diri mereka.
Mereka memiliki aspirasi yang rendah dan komitmen yang lemah terhadap
tujuan-tujuan yang telah mereka tetapkan. Ketika berhadapan dengan tugas yang sulit,
mereka terpaku pada kelemahan-kelemahan mereka dan hambatan-hambatan yang
akan mereka hadapi, dan kemungkinan hasil yang tidak menyenangkan daripada
berkonsentrasi pada bagaimana mereka berusaha untuk mencapai sukses. Mereka
menurunkan usahanya dan cepat menyerah dalam menghadapi kesulitan. Mereka
lambat bangkit dari kegagalan karena mereka melihat performance yang kurang
sebagai kemampuan yang tidak mencukupi, hanya dengan sedikit kegagalan saja
mereka bisa kehilangan keyakinan mengenai kemampuan mereka. Mereka mudah
terkena stres dan depresi
Mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief tinggi akan menetapkan
mencapai tujuan atau targetnya dalam hal ini adalah untuk lulus mata kuliah
PPLK, juga akan membayangkan situasi keberhasilan yang menyertai usahanya
tersebut. Sedangkan mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang rendah,
tidak akan menetapkan tujuan atau target yang tinggi untuk dirinya, tidak
memiliki kemauan untuk berusaha mencapai hasil yang maksimal, dan akan
membayangkan situasi kegagalan yang menyertai usahanya dalam hal ini adalah
untuk lulus mata kuliah PPLK.
Berdasarkan wawancara terhadap enam belas mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah PPLK mereka semua merasa bahwa mata kuliah PPLK
lebih sulit dibandingkan mata kuliah praktikum yang lain. Menurut mereka
tugas-tugas yang diberikan kepada mereka pada mata kuliah PPLK lebih banyak
dibandingkan tugas-tugas yang diberikan pada mata kuliah lainnya. Selain dari
itu, ,mereka merasa bahwa waktu yang mereka habiskan untuk menjalani
perkuliahan, bertemu dengan asisten dosen, melakukan pengambilan data dan juga
mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK lebih banyak dibandingkan dengan
waktu yang mereka habiskan untuk mata kuliah yang lainnya. Hal ini diperkuat
dengan data yang diperoleh dari Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas ”X” di
Kota Bandung yang menunjukkan jumlah mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah
PPLK lebih tinggi dibandingkan jumlah mahasiswa yang tidak lulus pada mata
kuliah lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan 37,5% dari seluruh mahasiswa peserta
mata kuliah PPLK pada semester genap 2008/2009 yang tidak lulus pada mata
yang lainnya berkisar antara 1,7% - 18,4% pada semester genap tahun ajaran
2008/2009.
Menurut enam belas mahasiswa peserta PPLK, delapan mahasiswa
menyatakan tidak yakin untuk lulus mata kuliah PPLK. Rasa tidak yakin ini
mereka dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen dengan usaha
yang kurang optimal dan terkadang merasa malas untuk mengikuti perkuliahan
dan sering tidak mendengarkan kuliah dengan baik. Selain dari itu tiga mahasiswa
dari delapan mahasiswa tersebut memilih untuk melepas mata kuliah PPLK.
Sebaliknya, delapan mahasiswa menyatakan yakin untuk lulus mata kuliah PPLK.
Mereka dalam mengikuti perkuliahan memperhatikan dengan antusias dan
semangat dan mereka mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan
seluruh usaha mereka. Mereka juga menentukan target nilai yang mereka dapat
saat lulus mata kuliah PPLK.
Berdasarkan wawancara terhadap mahasiswa peserta mata kuliah PPLK,
kesulitan dan hambatan yang dirasakan oleh mereka dalam mengikuti mata kuliah
PPLK adalah banyaknya tugas-tugas harian yang diberikan oleh dosen, waktu
bimbingan dengan asisten dosen yang tidak terjadwal, cara asisten dosen dalam
memberikan feedback yang terkadang kurang dimengerti oleh mahasiswa, sulitnya
mencari subyek untuk pengambilan data, dan juga ketegangan yang dirasakan
mahasiswa dalam pengambilan data. Sebanyak delapan mahasiswa yang
diwawancarai mengatakan bahwa kesulitan dan hambatan yang dirasakannya ini
meningkatkan keyakinan diri mereka untuk bisa lulus dalam mata kuliah PPLK
sungguh-sungguh dan mengikuti perkuliahan dengan semangat, namun delapan mahasiswa
yang lain mengatakan bahwa kesulitan dan hambatan dirasakan menurunkan
keyakinan diri mereka untuk bisa lulus mata kuliah PPLK, sehingga mereka
dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan usaha yang tidak optimal
dan malas-malasan dalam mengikuti perkuliahan.
Berdasarkan data di atas para mahasiswa merasa bahwa mata kuliah PPLK
lebih sulit dibandingkan dengan mata kuliah yang lainnya dan juga jumlah
mahasiswa yang tidak lulus pada mata kuliah PPLK yang lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang tidak lulus pada mata kuliah
lainnya serta melihat pentingnya self-efficacy belief tinggi untuk mendukung
mahasiswa peserta mata kuliah PPLK untuk bisa lulus, maka peneliti merasa
tertarik untuk melakukan suatu penelitian. Peneliti melakukan penelitian dengan
judul ”Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy belief untuk lulus pada Mahasiswa
Peserta Mata Kuliah Prosedur Penyusunan Laporan Kepribadian (PPLK)
Semester Genap 2009/2010 pada Fakultas Psikologi Universitas ”X” di Kota
Bandung”.
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah Sejauhmana derajat self-efficacy belief untuk
lulus pada mahasiswa peserta mata kuliah PPLK semester genap 2009/2010 di
1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1. 3. 1 Maksud
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
self-efficacy belief untuk lulus mata kuliah PPLK pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas ”X” di Kota Bandung.
1. 3. 2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang derajat
self-efficacy belief untuk lulus mata kuliah PPLK pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas ”X” di Kota Bandung dan sumber-sumber yang mempengaruhi
self-efficacy belief.
1. 4 Kegunaan Penelitian 1. 4. 1 Kegunaan Ilmiah
• Sebagai masukan bagi ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan
dan pendidikan dalam hal self-efficacy belief pada mahasiswa.
• Sebagai masukan bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian
mengenai self-efficacy belief pada mahasiswa.
1. 4. 2 Kegunaan Praktis
• Sebagai masukan bagi mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada
self-efficacy belief mereka sehingga dapat menjadi bahan untuk pengenalan
diri, dan bagi mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief rendah agar
dapat meningkatkan self-efficacy belief-nya.
• Sebagai masukan bagi dosen mata kuliah PPLK mengenai derajat
self-efficacy belief mahasiswa didiknya dan dapat membantu meningkatkan
mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief rendah serta membantu
mempertahankan self-efficacy belief mahasiswa didiknya yang sudah
memiliki self-efficacy belief tinggi.
• Sebagai masukan bagi dosen wali mahasiswa mengenai pentingnya
self-efficacy belief untuk bisa berhasil dalam perkuliahan mahasiswa tersebut.
1. 5 Kerangka Pemikiran
Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK Fakultas Psikologi Universitas ”X”
di Kota Bandung termasuk individu yang berada pada masa dewasa awal. Masa
dewasa awal merupakan masa seseorang mencapai puncak kekuatan fisik serta
mulai membangun kemandirian dari sisi pribadi maupun ekonomi, pengembangan
karir, mencari pasangan, mulai berkeluarga dan mengasuh anak (Santrock, 2003).
Saat individu menjalani transisi dari masa remaja ke masa dewasa, mereka harus
menghadapi dunia yang kompleks dan penuh dengan tantangan dengan berbagai
macam peran dan tugas yang harus dijalankan. Dalam rentang usia tersebut,
individu mulai meninggalkan perasaan ketergantungan yang terdapat pada masa
anak-anak, tetapi juga belum sepenuhnya menunjukkan perasaan tanggung jawab
Pada masa dewasa awal, mahasiswa yang sedang menjalani dunia
perkuliahan diharapkan mampu menyesuaikan diri antara kemampuan yang
dimilikinya dengan tuntutan kuliahnya agar mahasiswa dapat melakukan dan
menyelesaikan semua tugas yang dibebankan pada mereka. Dalam usaha
mencapai keberhasilan, setiap individu akan dihadapkan pada berbagai hambatan
dan kesulitan seperti: kondisi fisik yang buruk, perasaan malas, perasaan tidak
yakin, kesulitan dalam pemahaman materi, situasi kampus yang tidak kondusif,
teman-teman yang kurang mendukung, kurangnya fasilitas dan sarana, dosen yang
kurang kompeten, perubahan kurikulum, tuntutan belajar yang tinggi, dan
berbagai hambatan lainnya (Santrock, 2003).
Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada umumnya berada pada masa
dewasa awal yang dimana dituntut untuk bisa mengatasi setiap kesulitan dan
hambatan yang ditemui selama mengikuti perkuliahan PPLK. Untuk dapat
mencapai keberhasilan demi keberhasilan selama mengikuti perkuliahan PPLK
dan mampu mengatasi setiap hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
mengikuti perkuliahan PPLK, mahasiswa membutuhkan self-efficacy belief yang
tinggi. Self-efficacy belief yaitu suatu keyakinan akan kemampuan yang dimiliki
sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan (Bandura, 1977).
Self-efficacy belief mahasiswa peserta mata kuliah PPLK secara kognitif
dapat dikembangkan melalui empat sumber pengaruh utama, yaitu: mastery
experiences, vicarious experiences, verbal persuasion dan physiological and
mahasiswa peserta mata kuliah PPLK menginterpretasikan sumber-sumber
informasi yang diperolehnya tersebut (Bandura, 2002).
Mastery experiences merupakan sumber self-efficacy belief yang berasal
dari penhayatan pengalaman berhasil atau tidaknya individu melakukan suatu
keterampilan. Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK yang telah memiliki beberapa
pengalaman berhasil saat mereka mampu lulus mata kuliah Psikodiagnostika atau
mata kuliah lainnya yang memiliki tuntutan yang hampir sama dengan mata
kuliah PPLK dapat meningkatkan self-efficacy belief. Keberhasilan dalam mata
kuliah psikodiagnostik atau mata kuliah lainnya yang memiliki tuntutan yang
hampir sama dengan mata kuliah PPLK dapat meningkatkan self-efficacy belief
yang mereka miliki. Sedangkan seringnya mengalami kegagalan dapat
menghambat self-efficacy belief, terutama jika self-efficacy belief belum terbentuk
dengan mantap sebelum peristiwa kegagalan tersebut terjadi.
Vicarious experiences merupakan sumber self-efficacy belief yang berasal
dari pengamatan individu terhadap individu lain yang dianggap sebagai model.
Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK akan meningkatkan atau menurunkan
self-efficacy belief mereka melalui pengamatan yang dilakukannya terhadap kakak
kelasnya atau orang yang menjadi panutan yang dipandang memiliki kemampuan
yang kurang lebih sama dengan dirinya dan dianggap sebagai model oleh
mahasiswa tersebut. Jika kakak kelasnya atau orang yang menjadi panutan bisa
mengikuti perkuliahan PPLK dan berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan,
maka akan meningkatkan self-efficacy belief yang dimiliki oleh mahasiswa peserta
kelasnya atau orang yang menjadi panutannya mengikuti perkuliahan PPLK dan
tidak lulus, maka akan menurunkan self-efficacy belief yang dimiliki oleh
mahasiswa peserta mata kuliah PPLK terhadap mata kuliah PPLK.
Social/verbal persuasion merupakan sumber self-efficacy belief yang
berasal dari perkataan atau tindakan yang diberikan oleh lingkungan kepada
individu yang menyatakan mampu atau tidaknya individu melakukan suatu
keterampilan. Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK akan memiliki self-efficacy
belief yang tinggi melalui seringnya memperoleh pujian atau kritikan bahwa
mereka mampu dan memiliki kemungkinan untuk berhasil dalam mengikuti
perkuliahan PPLK. Hal ini akan membuat mahasiswa merasa yakin dan mampu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan selama perkuliahan PPLK, dan akan
membayangkan suatu peristiwa keberhasilan yang menyertainya. Selain dari itu,
dapat meningkatkan self-efficacy belief mereka jika ternyata mahasiswa berhasil
dalam melakukan kegiatan dalam perkuliahan PPLK. Sebaliknya, jika mahasiswa
mendapatkan suatu persuasi bahwa mereka tidak mampu atau kurang mampu
melakukan kegiatan-kegiatan selama perkulihan PPLK dan tidak akan berhasil
dalam kegiatan tersebut, maka hal tersebut akan menghambat self-efficacy belief
yang dimiliki oleh mahasiswa peserta mata kuliah PPLK, merasa kurang mampu,
dan akan membayangkan situasi kegagalan yang akan menyertainya. Hal ini
membuat mahasiswa menghindari kegiatan-kegiatan dalam perkuliahan PPLK
yang menantang dan akan mudah menyerah bila menghadapi hambatan atau
Physiological & affective states merupakan sumber self-efficacy belief
dengan cara menginterpretasikan kondisi fisik, reaksi stress dan ketegangan
mereka. Suasana hati juga mempengaruhi penilaian seseorang terhadap
self-efficacy-nya. Misalnya mahasiswa peserta mata kuliah PPLK sedang memiliki
kondisi emosional dan fisik yang baik saat mengikuti perkuliahan PPLK sehingga
hal tersebut meningkatkan self-efficacy belief, karena mood positif tersebut
meningkatkan self-efficacy belief.
Self-efficacy belief mencakup empat hal. Pertama adalah keyakinan
tentang kemampuan untuk membuat pilihan oleh mahasiswa peserta mata kuliah
PPLK dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen, mengikuti
perkuliahan yang dilaksanakan beberapa kali dalam satu minggu, melakukan
pengambilan data untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah PPLK dan mengikuti
ujian mata kuliah PPLK.
Hal kedua adalah keyakinan tentang kemampuan untuk mengeluarkan
usaha oleh mahasiswa peserta mata kuliah PPLK dalam mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan dosen, mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan beberapa kali
dalam satu minggu, melakukan pengambilan data untuk memenuhi tugas akhir
mata kuliah PPLK dan mengikuti ujian mata kuliah PPLK.
Hal ketiga adalah keyakinan tentang kemampuan mahasiswa peserta mata
kuliah PPLK untuk bertahan saat dihadapkan dengan rintangan-rintangan (dan
saat dihadapkan dengan kegagalan) pada saat mengerjakan tugas-tugas yang
satu minggu, melakukan pengambilan data untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah PPLK dan mengikuti ujian mata kuliah PPLK.
Hal keempat adalah keyakinan tentang kemampuan mahasiswa peserta
mata kuliah PPLK untuk mengendalikan stress dan depresi saat mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan dosen, mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan
beberapa kali dalam satu minggu, melakukan pengambilan data untuk memenuhi
tugas akhir mata kuliah PPLK dan mengikuti ujian PPLK.
Mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief tinggi akan menetapkan
nilai tinggi untuk lulus mata kuliah PPLK dan akan berusaha keras untuk
mencapai tujuan atau targetnya dalam hal ini adalah untuk lulus mata kuliah
PPLK, juga akan membayangkan situasi keberhasilan yang menyertai usahanya
tersebut. Sedangkan mahasiswa yang memiliki self-efficacy belief yang rendah,
tidak akan menetapkan tujuan atau target yang tinggi untuk dirinya, tidak
memiliki kemauan untuk berusaha mencapai hasil yang maksimal, dan akan
membayangkan situasi kegagalan yang menyertai usahanya dalam hal ini adalah
1. 6 Asumsi Penelitian
• Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK memerlukan self-efficacy belief
yang tinggi untuk bisa lulus mata kuliah PPLK.
• Derajat self-efficacy belief pada mahasiswa peserta mata kuliah PPLK
dapat mempengaruhi pilihan yang dibuat oleh mahasiswa, usaha yang
dikeluarkannya, berapa lama mahasiswa bertahan saat dihadapkan pada
rintangan (dan saat dihadapkan dengan kegagalan), dan kemampuan
mengatasi stress dan depresi.
• Self-efficacy belief pada mahasiswa peserta mata kuliah PPLK terkait
dengan kehadiran dikelas, dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
dosen, melakukan pengambilan data, dan melakukan ujian.
• Sumber-sumber efficacy belief dapat mempengaruhi derajat
self-efficacy belief.
• Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK memiliki derajat self-efficacy belief
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai derajat self-efficacy belief, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sebesar 52,7% mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi
Universitas ”X” di Kota Bandung memiliki self-efficacy belief tinggi untuk
lulus. Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK dengan derajat self-efficacy belief
tinggi memiliki keyakinan yang tinggi dalam membuat pilihan, dalam
mengeluarkan usaha, bertahan saat dihadapkan pada rintangan, dan
mengendalikan stress dan depresi.
2. Sebesar 47,3% mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi
Universitas “X” di Kota Bandung memiliki self-efficacy belief rendah untuk
lulus. Mahasiswa peserta mata kuliah PPLK dengan derajat self-efficacy belief
rendah memiliki keyakinan yang rendah dalam membuat pilihan, dalam
mengeluarkan usaha, bertahan saat dihadapkan pada rintangan, mengendalikan
stress dan depresi.
3. Sumber mastery experience, pengalaman keberhasilan dan kegagalan
memiliki kecenderungan keterkaitan dengan self-efficacy belief pada
mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi Universitas
2
4. Sumber vicarious experience, pengalaman keberhasilan dan kegagalan orang
lain tidak memiliki kecenderungan keterkaitan dengan self-efficacy belief pada
mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi Universitas
“X” di Kota Bandung.
5. Sumber social/verbal persuasion, frekuensi kritikan tidak memiliki
kecenderungan keterkaitan dengan self-efficacy belief. Sedangkan frekuensi
feedback positif memiliki kecenderungan keterkaitan dengan self-efficacy
belief. Pengaruh kritikan dan feedback positif memiliki kecenderungan
keterkaitan dengan self-efficacy belief pada mahasiswa peserta mata kuliah
PPLK pada Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.
6. Sumber physiological & affective states, kondisi fisik dan suasana hati tidak
memiliki kecenderungan keterkaitan dengan self-efficacy belief pada
mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi Universitas
“X” di Kota Bandung.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan
beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
membaca penelitian ini :
5.2.1 Penelitian Lanjutan
1. Disarankan untuk melakukan penelitian mengenai keterkaitan antara mastery
experience, vicarious experience, social/verbal persuasion, dan physiological
3
minimal ”C” pada mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas
Psikologi Universitas ”X” di Kota Bandung.
5.2.2 Guna Laksana
1. Bagi mahasiswa peserta mata kuliah PPLK pada Fakultas Psikologi
Universitas ”X” di Kota Bandung agar memahami kondisi diri sehubungan
dengan self-efficacy belief yang dimiliki dan melakukan upaya-upaya terarah
untuk meningkatkan self-efficacy belief dengan cara meminta feedback dari
dosen, teman ataupun orang tua mengenai kekurangan diri dan kelebihan diri
sehingga dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik terutama yang
berhubungan dengan perkuliahan, mengamati usaha-usaha orang yang
memiliki pengalaman berhasil lulus mata kuliah PPLK dan meniru
usaha-usaha yang dilakukan orang tersebut sehingga dapat menigkatkan self-efficacy
belief, mengamati kegagalan orang yang pernah mengikuti mata kuliah PPLK
sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama, menjaga kondisi fisik
selama menjalani perkuliahan PPLK sehingga dapat memberikan usaha yang
maksimal untuk lulus mata kuliah PPLK.
2. Bagi dosen-dosen dan asisten mahasiswa mata kuliah PPLK disarankan untuk
memberikan feedback positif kepada mahasiswa peserta mata kuliah PPLK
saat berhasil mengerjakan tugas-tugas, pengambilan data, ujian dan laporan
hasil pengambilan data mata kuliah PPLK dan memberikan kritik yang
4
saat mengerjakan tugas-tugas, pengambilan data, ujian dan laporan hasil
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, Albert. 1997. Self-Efficacy in Changing Sociates. Cambrige University
Press.
Bandura, Albert. 2002. Self-Efficacy : The Exercise of Control. New York :
Freeman and Company.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Grasindo.
Santrock, J. W. 1999. Adolescence. New York : Mc Grow Hill International
Edition
Wijaya. 2001. Statistika Non Parametrik (Aplikasi Program SPSS). Bandung :
DAFTAR RUJUKAN
Outline Penelitian dengan Judul Survey Mengenai Self Efficacy pada Mahasiswa