• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP

PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

Oleh

MOH. DENDY F B 1100735

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap

Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan

Di SMA Negeri 4 Pandeglang

Oleh Moh. Dendy F B

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada

Program Studi Pendidikan Geografi

© Moh. Dendy F B 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP

PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG

Moh. Dendy F B 1100735

Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing

Pembimbing I

Dr. Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001

Pembimbing II

Nandi, S.Pd, MT, M.Sc NIP. 19790101 200501 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

(4)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Oleh:

Moh. Dendy F B (1100735)* Dr. Ahmad Yani, M.Si** Nandi, S.Pd, MT, M.Sc, Ph.D***

(5)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

* Sebagai Penulis

** Sebagai Pembimbing I *** Sebagai Pembimbing II

ABSTRACT

The Contribution Of Geography To The Study Of The Formation Of The characters care about environment in SMA Negeri 4 Pandeglang

By:

Moh. Dendy F B (1100735)* Dr. Ahmad Yani, M.Si** Nandi, S.Pd, MT, M.Sc, Ph.D***

Environmental damage at this point be grounds for concern. Based on the researchers interested in conducting research on learning contributes to the formation of character Geography caring environment SMA Negeri 4 Pandeglang. The purpose of this research is: 1). Describe about learning geography that has been carried out as well as directed at develop the character of care about the environment, 2). Analyze how the values of character caring environment that can be developed through the study of Geography, 3). Calculate the contribution of teaching geography to the formation of character education matter ingkungan cognitive, affective and psychomotor student SMAN 4 Pandeglang. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. While the instruments used were questionnaires, observation, documentation. For the study population are students of SMAN 4 Pandeglang, and samples in this study were 270 students. The results of this study can be viewed from three aspects that serve as indicators of the character concerned about the environment, namely cognitive, affective and psychomotor. Cognitive aspects of knowledge or learning outcomes of students of geography based on the character of environmental care in SMA Negeri 4 Pandeglang, for the value of the correlation between the cognitive aspects of learning, Geography students are categorized as 0,578. Next to this aspect of the affective, the value of the correlation between learning and the formation of character of affective aspects of care for the environment, 0,391, this percentage categorized low. And psychomotor aspect, the latter of which research results make it clear that there are significant contributions towards the creation of Geography learning between the characters care about environment viewed from the aspects of psychomotor sman 4 Pandeglang, the value of the correlation between learning and the formation of the characters care for the environment aspects of psychomotor 0,380, this percentage categorized low.

(6)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

* As The Author

(7)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Tinjauan Umum Pembelajaran Geografi ... 11

1. Pengertian Pembelajaran Geografi ... 11

2. Cakupan Pembelajaran Geografi ... 12

3. Hakikat Pembelajaran Geografi ... 12

4. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Geografi ... 14

5. Sumber Belajar dan Materi Pembelajaran Geografi ... 15

6. Evaluasi Pembelajaran Geografi ... 17

B. Teori-Teori Dalam Pembelajaran Geografi ... 18

C.Pendidikan Lingkungan Hidup ... 21

1. Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup ... 23

2. T ujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ... 24

D.Karakter Peduli Lingkungan ... 25

1. Pengertian Karakter ... 25

2. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan ... 25

3. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Karakter ... 26

4. Aplikasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan ... 27

5. Efektivitas Karakter Peduli Lingkungan ... 28

E. Relevansi Pendidikan Geografi dan Pendidikan Lingkungan Hidup ... 30

F. Peranan Pendidikan Geografi dalam Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 30

(8)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. Kerangka Pemikiran ... 33

I. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

2. Populasi ... 36

3. Sampel... 37

B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 39

1. Metode Penelitian ... 39

2. Pendekatan Penelitian ... 39

C.Variabel Penelitian... 40

D.Defenisi Oprasional ... 42

1. Pembelajaran Geografi ... 43

2. Karakter Peduli Lingkungan ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Observasi... 43

2. Angket ... 44

3. Dokumentasi ... 44

F. Pedoman Skoring ... 45

G.Tahapan Penelitian... 47

H.Instrumen Penelitian ... 48

I. Proses Pengembangan Instrumen ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Hasil Uji Validitas... 51

3. Uji Realibilitas ... 53

4. Hasil Uji Realibilitas ... 55

J. Analisis Data ... 56

1. Uji Normalitas Data ... 57

2. Uji Homogenitas Varians ... 57

3. Korelasi ... 57

4. Koefisisen Determinasi ... 58

5. Regresi Linear ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 59

1. Sejarah SMA Negeri 4 Pandeglang... .... 59

2. Visi dan Misi ... 60

3. Tujuan ... 61

(9)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Identifikasi Fungsi-fungsi Sasaran ... 62

6. Kurikulum... ... 63

7. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pendidikan Karakter... 63

B. Hasil Penelitian ... 65

1. Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang...65

2. Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang... 83

a. Aspek Kognitif ... 83

b. Aspek Afektif ... 86

c. Aspek Psikomotor... 106

C. Analisis Data... 126

1. Hasil Uji Normalitas Data... 126

2. Uji Homogenitas Varians... 128

3. Hasil Uji Koefisien Korelasi... 128

4. Hasil Uji Regresi dan Determinasi... 130

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 136

1. Pembelajaran Geografi yang Telah Dilakukan Serta Diarahkan Pada Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan... 136

2. Nilai-Nilai Karakter Peduli Lingkungan Yang Dapat Dikembangkan Melalui Pembelajaran Geografi Di SMA Negeri 4 Pandeglang ... 140

3. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Aspek Kognitif Siswa SMA Negeri 4 Pandeglang... 142

4. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Aspek Kognitif Siswa SMA Negeri 4 Pandeglang... 143

5. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Aspek Kognitif Siswa SMA Negeri 4 Pandeglang... 143

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 148

B. Saran ... 150

DAFTAR PUSTAKA ... 152

LAMPIRAN

(10)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hlm

3.1 Populasi Penelitian ... 37

3.2 Sampel Penelitian ... 38

3.3 Pola Skor Alternatif Respon Aspek Afektif ... 46

3.4 Pola Skor Alternatif Respon Aspek Psikomotor ... 46

3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 49

3.6 Perhitungan Uji Validitas Item ... 52

4.1 Mengikuti Pembelajaran Geografi ... 65

4.2 Siswa Keluar Pada Saat Pembelajran Geografi ... 67

4.3 Memperhatikan Guru Menerangkan Materi ... 69

4.4 Kegiatan Membuka Proses Pembelajaran. ... 70

4.5 Mengemukakan Pendapat ... 72

4.6 Media Pembelajaran ... 73

4.7 Memahami Materi Pembelajaran... ... 75

4.8 Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 77

4.9 Soal Latihan yang Belum dipelajari ... 79

4.10 Pengaruh Pembelajaran Geografi ... 81

4.11 Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 83

4.12 Gambaran Umum Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 85

4.13 Sikap dan Respon Siswa terhadap Keadaan Hutan yang Mengalami Kemorosotan Kualitas ... 86

4.14 Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan Jum’at Bersih... 88

4.15 Sikap Siswa terhadap Penggunaan Air ... 90

(11)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.17 Sikap Siswa dalam Perlakuan Terhadap Sampah ... 94

4.18 Sikap Siswa Terhadap Kegiatan Kerja Bakti ... 96

4.19 Sikap Siwa dalam Pengelolaan Sampah ... 98

4.20 Sikap Siswa dalam Menjaga Kualitas dan Kuantitas Air ... 100

4.21 Sikap Siswa dalam Menjaga Kebersihan Toilet Sekolah ... 102

4.22 Sikap Siswa Terhadap Program Sekolah yang Berkaitan dengan Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 104

4.23 Prilaku Siswa dalam Membuang Kemasan Makanan dan Minuman Sembarangan ... 106

4.24 Prilaku Siswa yang Menegur Orang yang Membuang Sampah Sembarangan ... 108

4.25 Prilaku Siswa dalam Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik ... 110

4.26 Prilaku Siswa yang Tidak Akan Mengambil Sampah Jika Melihat Sampah Berserakan di Lingkungan Sekolah ... 112

4.27 Prilaku Siswa yang Tidak Mematikan Lampu Ketika Tidak digunakan di Dalam Kelas ... 114

4.28 Prilaku Siswa dalam Penggunaan Air Toilet ... 116

4.29 Prilaku Siswa dalam Menggunakan Kertas dan ATK ... 118

4.30 Prilaku Siswa dalam Menhikuti Program Sekolah untuk Menjaga Kebersihan. ... 120

4.31 Prilaku Siswa yang Tidak Menjaga dan Merawat Tanaman di Lingkungan Sekolah ... 122

4.32 Prilaku Siswa yang Mematikan Infokus Ketika Tidak digunakan Dalam Proses Pembelajaran ... 124

4.33 Uji Homogenitas Varians ... 128

4.34 Hasil Korelasi Antara X dan Y1 ... 128

4.35 Hasil Korelasi Antara X dan Y2 ... 129

4.36 Hasil Korelasi Antara X dan Y3 ... 129

4.37 Hail Uji Regresi dan Determinasi (X-Y1) Model Summary ... 130

(12)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.39 Hasil Perhitungan Cofficients X terhadap Y1 ... 131

4.40 Hail Uji Regresi dan Determinasi (X-Y2) Model Summary ... 132

4.41 Hasil Perhitungan ANOVA X terhadap Y2 ... 132

4.42 Hasil Perhitungan Cofficients X terhadap Y2 ... 133

4.43 Hail Uji Regresi dan Determinasi (X-Y3) Model Summary ... 134

4.44 Hasil Perhitungan ANOVA X terhadap Y3 ... 134

(13)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Hlm

2.1 Kerangka Pemikiran ... 33

3.1 Paradigma Peneliian ... 42

4.1 Mengikuti Pembelajaran Geografi ... 66

4.2 Siswa Keluar Pada Saat Pembelajran Geografi ... 68

4.3 Memperhatikan Guru Menerangkan Materi ... 70

4.4 Kegiatan Membuka Proses Pembelajaran. ... 71

4.5 Mengemukakan Pendapat ... 73

4.6 Media Pembelajaran ... 74

4.7 Memahami Materi Pembelajaran... ... 76

4.8 Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 78

4.9 Soal Latihan yang Belum dipelajari ... 80

4.10 Pengaruh Pembelajaran Geografi ... 82

4.11 Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 84

4.12 Gambaran Umum Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 85

4.13 Sikap Siswa terhadap Keadaan Hutan Yang Mengalami Kemorosotan Kualitas ... 87

4.14 Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan Jum’at Bersih... 89

4.15 Sikap Siswa terhadap Penggunaan Air ... 91

(14)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.17 Sikap Siswa dalam Perlakuan Terhadap Sampah ... 95

4.18 Sikap Siswa Terhadap Kegiatan Kerja Bakti ... 97

4.19 Sikap Siwa dalam Pengelolaan Sampah ... 99

4.20 Sikap Siswa dalam Menjaga Kualitas dan Kuantitas Air ... 101

4.21 Sikap Siswa dalam Menjaga Kebersihan Toilet Sekolah ... 103

4.22 Sikap Siswa Terhadap Program Sekolah yang Berkaitan dengan Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 105

4.23 Prilaku Siswa dalam Membuang Kemasan Makanan dan Minuman Sembarangan ... 107

4.24 Prilaku Siswa yang Menegur Orang yang Membuang Sampah Sembarangan ... 109

4.25 Prilaku Siswa dalam Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik ... 111

4.26 Prilaku Siswa yang Tidak Akan Mengambil Sampah Jika Melihat Sampah Berserakan di Lingkungan Sekolah ... 113

4.27 Prilaku Siswa yang Tidak Mematikan Lampu Ketika Tidak digunakan di Dalam Kelas ... 115

4.28 Prilaku Siswa dalam Penggunaan Air Toilet ... 117

4.29 Prilaku Siswa dalam Menggunakan Kertas dan ATK ... 119

4.30 Prilaku Siswa dalam Menhikuti Program Sekolah untuk Menjaga Kebersihan. ... 121

4.31 Prilaku Siswa yang Tidak Menjaga dan Merawat Tanaman di Lingkungan Sekolah ... 123

4.32 Prilaku Siswa yang Mematikan Infokus Ketika Tidak digunakan Dalam Proses Pembelajaran ... 125

4.33 Sebaran Data Hasil Belajar Kognitif ... 126

4.34 Sebaran Data Hasil Belajar Afektif ... 127

4.35 Sebaran Data Hasil Belajar Psikomotor ... 127

(15)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(16)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan geografi memiliki peran dan tujuan yang strategis dalam

menumbuhkembangkan karakter peduli lingkungan. Secara ideal hal itu tertuang

pada salah satu tujuan pendidikan geografi, yaitu menampilkan perilaku peduli

terhadap lingkungan hidup (Permendiknas, No.23, 2006).

The International Charter on GeographicalEducation/ICGE dalam Gerber

(2001:5) menyatakan bahwa “Pendidikan Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi (geographical skills) dan karakter Geografi (geographical attitudes) siswa tentang kondisi lingkungan, kondisi sosial dan interaksi manusia dan lingkungannya”. Pengetahuan Geografi

geographical knowledge), keterampilan Geografi (geographical skills) dan

karakter Geografi (geographical attitudes) yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Geografi diharapkan untuk dapat membangun kemampuan siswa untuk bersikap, betindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam mengahadapi masalah sosial, ekonomi dan ekologis.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan geografi merupakan suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk mengembangkan tiga aspek dalam diri siswa yaitu pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi (geographical skills) dan karakter Geografi (geographical

attitudes).

(17)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengetahuan untuk bagaimana memanfaatkan sumber daya alam, dan yang terakhir ialah mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan ketiga aspek pengetahuan tersebut diharapkan dapat membentuk pemahaman dan pengetahuan siswa tentang konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan serta proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Keterampilan Geografi (geographical skills) merupakan kompetensi yang dikembangkan dari pengetahuan. Keterampilan merupakan aspek kedua yang diharapkan dari tujuan pembelajaran Geografi. Terdapat tiga kompetensi yang diharapkan dari tujuan pembelajaran Geografi diantaranya mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik dan lingkungan sosial, selanjutnya mengembangkan keterampilan mencari informasi, mengumpulkan dan mencatat hal-hal penting tentang fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi, dan yang terakhir adalah mengembangkan keterampilan menganalisis hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala Geografi yang terjadi di permukaan bumi. Berdasarkan ketiga aspek keterampilan tersebut, diharapkan dapat membentuk keterampilan siswa dalam mengamati fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi serta dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam mungumpulkan dan mengolah data tentang interaksi berbagai fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi.

(18)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kelima aspek karakter tersebut, diharapkan dapat membentuk suatu karakter yang dapat melekat dalam diri siswa yang diantaranya ialah karakter peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Marsianti, 2014).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karakter peduli lingkungan merupakan suatu karakter dan tindakan yang diperlihatkan oleh seseorang untuk mencegah kerusakan pada lingkungan.

Kerusakan pada lingkungan sebagian besar diakibatkan oleh manusia, ketergantungan manusia terhadap lingkungan menjadi faktor utama pada kerusakan lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan eksploitasi sumberdaya alam yang tersedia dalam lingkungan. Seiring dengan perubahan zaman, kebutuhan manusia semakin meningkat, sedangkan penyediaan atau jumlah sumberdaya alam sangat terbatas. Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya dukung alam. Keinginan setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada lingkungan sekitanya, justru kemorosotan kualitas hidup yang akan diperoleh. Maka untuk menghindari kemorosotan kualitas hidup seharusnya manusia secara arif dan bijaksana dalam menjaga kualitas dan kuantitas lingkungan hidupnya.

Secara umum lingkungan hidup adalah “kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilaku yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lain” (Undang-undang No. 32,2009).

(19)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan unsur utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Lingkungan hidup sangat berperan penting untuk menunjang kehidupan manusia, kerusakan lingkungan harus di cegah atau diminimalkan agar daya dukung lingkungan memadai untuk berlangsungnya kehidupan yang berkelanjutan.

Kesadaran dan kepedulian manusia terhadap lingkungan tidak dapat tumbuh begitu saja secara alamiah, namun harus diupayakan pembentukanya secara terus menerus sejak usia dini, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan maka tujuan pembelajaran Geografi harus diimplementasikan siswa dalam kehidupan sekitarnya.

Di Indonesia tujuan pendidikan geografi dapat ditemuai pada standar isi mata pelajaran Geografi yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), tujuan mata pelajaran Geografi adalah:

1. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan;

2. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi;

3. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam tujuan pendidikan Geografi tersebut tidak hanya mencakup aspek kognitif berupa pengetahuan peserta didik tentang pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan, tetapi juga mencakup aspek psikomotorik yang berupa keterampilan untuk memperoleh, mengkomunikasikan, dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya, serta cakupan aspek afektif yang berupa kepedulian pada lingkungan dan toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat di lingkungan sekitarnya.

(20)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut bersifat kompleks, karena terkait dengan kehidupan siswa di lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara. Kehidupan sekolah yang berpengaruh pada kepedulian siswa terhadap lingkungan terlihat pada visi dan komitmen sekolah dalam memfasilitasi guru Geografi dan siswa dalam mengefektifkan pembelajaran Geografi yang terkait dengan masalah lingkungan.

Kegiatan pembelajaran di sekolah menekankan untuk mengembangkan kemampuan siswa mengkontruksi kemampuan dan mengembangkan kemampuanya sendiri, setiap siswa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan atau memperdayakan fungsi-fungsi psikis dan mental yang dimilikinya. Guru dan siswa mempunyai peran yang berbeda dalam proses pendidikan tersebut.

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (Undang-undang No. 20, 2003).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan merupakan semua usaha yang dilakukan pendidik untuk merubah tingkah laku dan mengembangkan pola pikir dan kemampuan akademik siswa untuk keperluan mereka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Proses pendidikan pembelajaran Geografi dapat dikatakan berhasil apabila pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi

(geographical skills) dan sikap Geografi (geographical attitude) para siswa

disekolah diimplementasikan dengan menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan, baik itu di lingkungan sekolah, di lingkungan sosial dan di lingkungan masyarakat.

(21)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehari-hari. Dengan demikian, dilihat dari aspek tersebut seharusnya menjadi tujuan internalisasi atau pembiasaan karakter peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter peduli lingkungan akan semakin efektif jika suasana sekolah dapat mendukung siswa dalam mengembangkan karakter kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya, siswa akan terdorong jika suasana sekolah yang menjadi tempat proses belajar mereka menerapkan kurikulum yang menerapkan karakter peduli lingkungan.

Dalam kenyataannya, karakter siswa sebagai subyek yang mempelajari Geografi tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dengan pengetahuan yang didapatnya, seharusnya siswa dapat berkarakter dan berprilaku cerdas, arif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, karena kurang tercapai tujuan tersebut mengakibatkan masih kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan, seperti masih membuang sampah sembarangan, tidak peduli terhadap sampah yang berserakan, masih terdapat coretan-coretan baik di dinding maupun di bangku kelas, masih terdapat pemborosan penggunan air, dan tidak peduli terhadap lingkungan yang kotor dan rusak.

Sejalan dengan penjelasan di atas, observasi yang dilakukan mendapatkan hasil kesimpulan sementara, bahwa dari jenis-jenis masalah yang disebutkan di atas masih dijumpai dari beberapa siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang yang belum memiliki karakter peduli lingkungan, misalnya terdapat oknum siswa yang terlihat membuang sampah sembarangan, terdapat oknum siswa yang tidak peduli terhadap sampah yang berserakan dan terdapat oknum siswa yang tidak peduli terhadap lingkungan yang kotor dan rusak.

Berdasarkan hasil observasi dan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan suatu penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi dengan judul

:“KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG”.

(22)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dengan demikian dapat diidentifikasi masalah penelitian yaitu bagaimana kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siswa peduli lingkungan. Rumusan masalah dalam melakukan penelitian merupakan suatu yang sangat penting, karena hasilnya akan menjadi pedoman peniliti untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya.

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dengan demikian dapat diidentifikasi masalah penelitian secara umum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang.

Agar penelitian ini dapat memberikan jawaban yang representatif maka masalah umum tadi lebih dikhususkan menjadi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajaran Geografi yang telah dilakukan serta diarahkan pada pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang ? 2. Bagaimana nilai-nilai karakter peduli lingkungan yang dapat dikembangkan

melalui pembelajaran Geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang ?

3. Seberapa besar kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang? 4. Seberapa besar kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan

karakter peduli lingkungan aspek afektif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang? 5. Seberapa besar kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan

karakter peduli lingkungan aspek psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang?

C.Tujuan Penelitian

(23)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Mendeskripsikan tentang pembelajaran Geografi yang telah dilakukan serta diarahkan pada pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

2. Menganalisis bagaimana nilai-nilai karakter peduli lingkungan yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran Geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang ? 3. Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi

terhadap pembentukan karakter peduli ingkungan aspek kognitif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang

4. Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi terhadap pembentukan karakter peduli ingkungan aspek afektif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang

5. Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi terhadap pembentukan karakter peduli ingkungan aspek psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang

D.Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal menjelaskan kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Kejelasan masalah ini sangat berguna dalam pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan diSMA Negeri 4 Pandeglang. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pembelajaran Geografi dalam membekali pengetahuan tentang hubungan manusia dengan lingkungan.

2. Praktis

a. Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan serta wawasan dalam penulisan karya ilmiah.

b. Siswa

(24)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menumbuhkembangkan karakter peduli lingkungan, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar.

c. Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru Geografi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan lebih banyak mengimplementasikan materi pembelajaran kepada siswa terutama yang berkaitan dengan lingkungan, serta dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam mengelola lingkungan

d. Sekolah

Sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 4 Pandeglang.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Sebagai pendahuluan, bab I menyajikan latar belakang penelitian yang memberi konteks munculnya masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Dalam bab II menyajikan kajian pustaka yang berisi deskripsi dan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian tentang kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siswa peduli lingkungan.

Dalam bab III menyajikan mengenai metode penelitian yang menjelaskan lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode dan pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi oprasional, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, istrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, dan analisis data.

Dalam bab IV menyajikan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan dari masalah penelitian, jawaban penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

(25)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(26)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Menurut Nasution (2003:43) “lokasi penelitain menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian yang dirincikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat kegiatan yang dapat diobservasi”. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Pandeglang. Secara administratif lokasi SMA Negeri 4 Pandeglang terletak di Jl. Raya Labuan KM 20 Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten 42262. Secara Geografis SMA Negeri 4 Pandeglang terletak di 6˚24’17,25”LS dan 105˚53’50.23”BT dan terletak di elavasi 85 diatas permukaan laut.

Pertimbangan yang menjadikan dasar sekolah ini dijadikan sebagai lokasi serta subjek dalam penelitian dikarenakan sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui pembelajaran Geografi. Selain itu dasar yang menjadi pertimbangan sekolah ini dijadikan sebagai lokasi serta subjek penelitian adalah sekolah ini merupakan sekolah yang mempunyai predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, yaitu sekolah yang berwawasan dan berbudidaya lingkungan.

2. Populasi

Populasi mempunyai arti yang bervariasi, menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiono (2012:117) “populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kareteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

(27)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

telah ditetapkan oleh peniliti untuk dipecahkan masalah yang terdapat dalam penelitian tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Alasan pemilihan populasi penelitian ini adalah karena siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang diharapkan mempunyai persepsi dan pemahaman yang baik tentang masalah yang diteiti. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang, hasil dari seluruh populasi tersebut dimasukan ke dalam teknik rendom sampling yang di dapat dari sekolah tersebut, dengan rincian populasinya yaitu:

Tabel 3.1

Populasi di SMA Negeri 4 Pandeglang

No Kelas Populasi Populasi

1 X 307

2 XI 253

3 XII 277

Jml 3 Kelas 837

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 4 Pandeglang Tahun 2014

3. Sampel

Menurut Arikunto (2006:131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis hanya akan meneliti dari populasi dengan penelitian sampel. Menurut Arikuto (2006:131) “dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel”. Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

(28)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam penelitian ini, penulis merujuk pada pendapat Arikunto (2006:120) yang menyatakan: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya apabila subjeknya besar dapat diambil 10% sampai 15% sampai 25% atau lebih”.

Berdasarkan pendapat diatas, karena jumlah popolasi lebih dari 100 orang, maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel proporsional random sampling. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan (2007:65) sebagai berikut:

Keterangan n = Jumlah keseluruhan N = Jumlah populasi yang ada

d2 = Presisi (ditetepkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%) Dengan demikian diambil menjadi 5% dari masing – masing kelas populasi, yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Populasi Sampel di SMA Negeri 4 Pandeglang

No Kelas Populasi Populasi Sampel

1 X 307 100

2 XI 253 81

3 XII 277 89

Jml 3 Kelas 837 270

(29)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B.Metode dan Pendekatan Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Sugiono (2013:2) menjelaskan bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisifikasi masalah”. Sedangkan menurut Arikunto (2006:160) “metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara pandang seseorang untuk memhami, memacahkan dan mengantisifikasi suatu masalah dengan mendapatkan data dari suatu penelitian yang dilakukannya.

Berdasarkan dari permasalahan tujuan penelitian yang dirumuskan, maka metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan frequensi adanya hubungan tertentu suatu gejala dengan gejala lain dalam lingkungan masyarakat (Koenjaraningrat, dalam Resa, 2008:38). Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (1993:25) bahwa: “Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa, mengapa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya, maka penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau menerangkan suatu peristiwa”.

Metode deskriptif semata-mata menerangkan atau mendeskripsikan kenyataan fenonema sosial tertentu dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang diteliti.

2. Pendekatan Penelitian

(30)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan hasilnya.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti meyakini, bahwa pendekatan kuantitaif akan sangat sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

C.Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu sebagai objek penelitian yang ditetapkan dan dipelajari sehingga memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan.

Selanjutnya Sugiyono (2013:61) menjelaskan bahwa variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Variabel bebas (independen variable)

Variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah pembelajaran Geografi.

Indikator

a. Perencanaan kegiatan proses belajar mengajar Geografi yang dilakukan oleh guru.

1) Membuat silabus pembelajaran

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Geografi yang melibatkan guru dan siswa

(31)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Sumber pembelajaran 4) Kegiatan pembelajaran 5) Peran guru

6) Peran peserta didik.

c. Evalusi hasil belajar terhadap siswa yang dilakukan oleh guru Geografi 1) Tes (tertulis, lisan dan tindakan)

2) Non tes (obeservasi, wawancara, skala sikap)

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat krena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah karakter peduli lingkungan.

Indikator: a. Aspek kognitif

1) Mengetahui ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dan pengertian lingkungan hidup,

2) Mengidentifikasi jenis – jenis sumber daya alam, 3) Mengidentifikasi pemanfaatan dari sumber daya alam,

4) Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya,

5) Mengaplikasikan usaha pelestarian dan penanggulangan dari permasalahan lingkungan hidup

6) Mengindentifikasi pembangunan berwaasan lingkungan dan berkelanjutan.

b. Aspek afektif

1) Aksi perlindungan terhadap hutan, 2) Penghematan penggunaan air,

(32)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Aspek psikomotor

1) Perlakuan tentang sampah, 2) Menjaga ketersedian air, 3) Menjaga kebersihan sekolah. 4) Aksi perlindungan terhadap hutan

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan :

Variabel Bebas (X) = Proses pembelajaran Geografi Variabel Terikat (Y) = Karakter peduli lingkungan

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel penyebab dan variabel yang dipengaruhi untuk membangun suatu hubungan atau klausal. Varibael penyebab atau variabel bebas (X) dalam penelitian ini ialah proses pembelajaran Geografi yang berlangsung di SMA Negeri 4 Pandeglang sedangkan Variabel yang dipengaruhi atau variabel terikat (Y) dalm penelitian ini ialah karakter peduli lingkungan siswa SMA Negeri 4 Pandeglang.

D.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara oprasional defenisi-defenisi yang terdapat dalam penelitian ini. Secara lebih lanjut Komarudin (1994:29) menjelaskan defenisi oprasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu”.

Variabel Bebas X

(33)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun defenisi-defenisi oprasioanal yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:

1. Pembelajaran Geografi

Pembelajaran Geografi pada hakikatnya adalah Pembelajaran tentang gejala-gejala Geografi yang tersebar di permukaan bumi (Sumaatmadja, 1997:79).

2. Karakter Peduli Lingkungan

Karakter Peduli Lingkungan yaitu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Marsianti, 2014).

E.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui atau memperoleh informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti tersebut dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Sugiono (2011:187) mengungkapkan bahwa “pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber, dan berbagai cara”.

Terdapat berbagai jenis teknik pengumpulan data dalam melakukan penelitian, dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan beberapa cara, yaitu:

1. Observasi

(34)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono (2011:191) menyatakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.

Dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi terstruktur, dimana observasi telah dirancang secara sitematis, tentang apa yang akan diteliti, kamana dan dimana tempatnya. Selanjutnya, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument penelitian, pedoman observasi ataupun yang lainya yang mendukung dalam pengamatan secara langsung terhaadap objek yang di teliti.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Pandeglang, tujuan penelitian ini ingin mengetahui kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siwa peduli lingkungan.

2. Angket/Kuisioner

Angket menurut Sugiono (2011:192) yaitu “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Lembar pertanyaan secara tertulis diberikan kepada responden, responden disini ialah siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Permasalahan yang diteliti disini ialah ingin mengetahui bagaimana kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siswa peduli lingkungan. Selanjutnya angket ini di kelompokan menggunakan skala Likert, dimana pertanyaan positif diberi skor 5,4,3,2,1 sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skkor 1,2,3,4,5.

3. Dokumentasi

(35)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dokumentasi menurut Arikunto (2006:206) yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

F. Pedoman Skoring

Dalam mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif siswa terdapat dua materi yang berkaitan dengan karakter peduli lingkungan, yaitu materi sumber daya alam dan materi lingkungan hidup. Dalam mengukur aspek kognitif tersebut disediakan 5 alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e yang mana jawaban benar dari setiap pertanyaan aka mendapatkan skor 1.

Selanjutnya untuk mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek afektif dan psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang digunakan pedoman skala Likert, dengan alternatif pertanyaan atau pernyataan terentang satu sampai lima pilihan. Alternatif respon tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai dengan kemungkinan terendah.

Untuk mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek afektif yaitu menggunakan alternatif respon sikap siswa, dengan penjelsan sebagai berikut:

1. SS = Sangat Setuju 2. ST = Setuju

3. RR = Ragu-Ragu 4. TS = Tidak Setuju

5. STS = Sangat Tidak Setuju

Secara sederhana, pola skor yang dimiliki oleh setiap alternatif respon tertera pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Pola Skor Alternatif Respon

(36)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alternatif Respon Skor

SS 5

ST 4

RR 3

TS 2

STS 1

Sedangkan untuk mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek psikomotor menggunakan alternatif respon prilaku siswa, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. SL = Selalu 2. SR = Sering

3. KD = Kadang-Kadang 4. PR = Pernah

5. TP = Tidak Pernah

Secara sederhana, pola skor yang dimiliki oleh setiap alternatif respon tertera pada tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.4

Pola Skor Alternatif Respon

Karakter Peduli Lingkungan Aspek Psikomotor

Alternatif Respon Skor

SL 5

SR 4

KD 3

PR 2

TP 1

(37)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan dan membuat penelitian secara sistematis maka harus melalui beberapa tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut ialah sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Dalam tahapan ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang akan dialkukan. Seperti menentukan fokus permasalahan serta objek penelitian. Selanjutnya, peneliti mengajukan judul dan proposal skripsi sesuai dengan apa yang akan diteliti dan disetujui oleh pembimbing.

2. Perizinan Penelitian

Perizinan ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian yang sesuai dengan objek serta subjek penelitian.

3. Pra Penelitian

Dalam tahap pra-penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah memilih dan menentukan lokasi penelitian, maksudnya adalah untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau tempat penelitian.

4. Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan inti dari penelitian yang dilakukan, dimana peneliti mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun untuk memecahkan fokus masalah.

H.Intrument Penelitian

Instrument adalah suatu alat yang digunakan pada saat penelitian. Untuk menghitung kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan dapat digunakan dengan instrumen penelitian berupa angket.

Tabel 3.5

Oprasional Variabel Penelitian

(38)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Kontribusi - Kegiatan Pembelajaran - Peran guru

- Peran peserta didik - Evaluasi 3. Aspek Psiomotor

- Mengetahui Ilmu yang mempelajari Lingkungan Hidup dan Pengertian lingkungan hidup

- Mengidentifikasi jenis – jenis sumber daya alam,

- Mengidentifikasi

pemanfaatan dari sumber daya alam,

- Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerusakan lingkungan

- Aksi perlindungan terhadap hutan

- Penghematan penggunaan air - Menjaga kebersihan dan

keindahan lingkungan sekolah dan sekitarnya - Partisipasi dalam program –

program sekolah tentang lingkungan hidup

- Menghemat energi dan alat tulis kantor

- Perlakuan tentang sampah - Menjaga ketersedian air - Menjaga kebersihan sekolah - Aksi perlindungan terhadap

lingkungan

I. Proses Pengembangan Instrumen

(39)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kebenaran suatu hasil penelitian ilmu-ilmu sosial sangat ditentukan pula oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukurnya tidak valid dan reliable, maka akan diperoleh data hasil penelitian yang bias atau diragukan kebenarnnya. Mengingat pengumpulan data ini dilakukan melalui angket, maka faktor kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Penerapan tes ini untuk mengetahui taraf kesesuaian antara yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan. Sehingga jika peneliti menggunakan angket sebagai pengumpul data penelitian, maka angket yang digunakan harus mampu mengukur apa yang akan diukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dikenakan tes tersebut (Arikunto, 1997).

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (1997:63) bahwa: “Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur”.

Uji validitas instrument yang digunakan untuk alat angket pada penelitian ini adalah rumus Product Moment, yakni:

2 2



2 2

Y = Skor seluruh item responden uji coba

Dari hasil perhitungan dapat ditentukan bahwa jika harga rxy > r, maka butir

(40)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penjelasan di atas sesuai dengan pernyataan Masrun (1979) dalam Sugioyono (20018:188) yang menyatakan:

“Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat klau r = 0,3 sedangkan jika hasil korelasinya kurang dari 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dan tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula dan syarat minumum korelasinya sebesar 0,3.

2. Hasil Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur.

Pengujian validitas instrumen menggunakan korelasi pearson yang di bandingkan dengan syarat minimum korelasi yaitu sebesar 0,3. Hasil uji coba instrumen variabel penelitian yang termasuk kriteria valid, berdasarkan apa yang ditampilkan dalam tabel perhitungan manual uji validitas.

Dalam pengujian Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa angket yang bentuk pilihan ganda, selanjutnya angket tersebut disebarkan kepada beberapa siswa SMAN 4 Pandeglang.

Beberapa tahapan sebelum melakukan pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu instrumen penelitian diujicobakan untuk dapat mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap item instrument.

(41)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Contoh perhitungan uji validitas ini dilakukan untuk soal instrumen butir pertama, dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Perhitungan Uji Validitas Item

(42)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jumlah 115 1494 457 75044 5803

Hasil Perhitungan Penelitian 2014

Selanjutnya jumlah yang diperoleh pada baris terakhir tabel di atas dimasukkan kedalam rumus Pearson Product Moment, seperti berikut:

Setelah diperoleh rxy, selanjutnya dibandingkan dengan syarat minimum dari korelasi untuk dianggap memenuhi syarat yaitu sebesar 0,3. Berdasarkan perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,745 dan syarat minimum korelasi sebesar 0,3. Jadi kesimpulannya item tersebut dinyatakan valid. Butir-butir item instrument yang sudah valid tersebut, tahapan selanjutnya akan dijadikan sebagai sumber data untuk dijadikan penghitungan penelitian.

3. Uji Reliabilitas

Penerapan tes ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang dipergunakan menunjukan tingkat ketetapan, keakuran, kestabilan, atau konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu instrument dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrument menyatakan keajegan terhadap hasil pendeteksian yang dilakukan oleh setiap instrument. Penjelasan di atas sesuai dengan yang dikemukakan oleh E.T, Ruseffendi (1999:142) yang menyatakan bahwa “reliabilitas instrument adalah ketetapan atau keajegan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu”.

(43)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nilai reliabilitas untuk data likert dihitung dengan menggunakan rumus

Alpha seperti berikut:

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item ∑n2 = Jumlah varian butir

Varians total dihitung dengan rumus:

2

Dengan penjelasan sebagai berikut:

t2 = Varians total

n = Jumlah responden uji coba instrumen

(44)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil perhitungan reliabilitas untuk instrumen diperoleh nilai reliabilitas r1

yaitu sebesar = 0,816. Selanjutnya nilai r1 tersebut dapat ditafsirkan reliabel.

Seperti yang dicontohkan dalam perhitungan manual uji reliabilitas instrumen variabel (X):

Nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpha seperti berikut:

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item ∑n2 = Jumlah varian butir

Nilai variansi dari item 1:

30

Dengan rumus yang sama varians item lainnya dihitung.

Varians total dihitung dengan rumus:

(45)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan:

Setelah varians item dan total dihitung, maka dimasukkan ke dalam rumus

Alpha sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa katagori reliabilitasnya yaitu kuat.

J. Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dialakukan peneliti untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting.

Berdasarkan jenis data yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka teknik pengelolaan data atau analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu dengan mengolah data kemudian disajikan dalam bentuk tabel untuk mempersentasekan hasil perolehan data tersebut kemudian dianalisis dan diperiksa keabsahanya melalui beberapa teknik, sebagaimana yang diuraiakan oleh Moleong (2000:192-195) yaitu:

1. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendudkung lainnya untuk mengungkapkan permasalahan secara tepat.

2. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat lain.

(46)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Melalui tahap-tahap yang dikemukakan di atas, maka diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data yang akurat dan tepat.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data diantaranya adalah :

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai normal atau tidaknya distribusi skor yang diperoleh siswa (Riduwan, 2007:121). Kenormalan data dapat dilihat dengan memperhatikan gambar P-P Plot yang dihasilkan dari perhitungan melalui software SPSS.

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians berasal dari populasi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas varians digunakan

uji-F (Riduwan, 2007:186).

3. Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi

produc moment (Arikunto, 2006:72).

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi antara x dan y X = Skor item

Y = Skor total

∑ = Jumlah skor butir ∑ = Jumlah skor total ∑ = Jumlah kuadrat butir ∑ = Jumlah kuadrat total

∑ = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total N = Jumlah responden

(47)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Riduwan (2007:139) untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus sebagai berikut:

KP = r2 x 100%

Ketarangan:

KP = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien

5. Regresi Linear

Regresi linear sederhana adalah regresi linear di mana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua, yaitu sau variabel terikat Y dan variabel bebas X (Hasan, 2008:64).

Bentuk persamaannya adalah :

Y = a + Bx

Keterangan:

Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a = Intersep

(48)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Terbagi Atas Dua Bagian Yaitu:

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang telah dibahas dalam bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan secara umum, bahwa pembelajaran Geografi berkontribusi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang, hal ini tidak terlepas dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi pembelajaran Geografi itu sendiri yang membuat pembelajaran Geografi berkontribusi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang.

2. Kesimpulan Khusus

Berdasarkan kesimpulan umum di atas, peneliti merinci kesimpulan khusus sebagai berikut:

(49)

Moh Dendy FB,2015

Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Terdapat beberapa nilai karakter peduli lingkungan yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang diantaranya nilai kognitif, niali afektif dan nilai psikomotor. Untuk nilai kognitif siswa diantaranya yang dapat dikembangkan ialah mengidentifikasi pemanfaatan dari sumber daya alam, mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan lingkungan dan yang terakhir ialah mengaplikasikan usaha-usaha pelestarian dan penanggulangan dari permasalahan lingkungan hidup. Selanjutnya untuk nilai efektif yang dapat dikembangkan diantaranya ialah aksi perlindungan terhadap hutan, penghematan peggunaan air, menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah dan sekitarnya, dan yang terakhir partisipasi dalam program-program sekolah tentang lingkungan hidup. Selanjutnya untuk nilai psikomotor nilai-nilai yang dapat dikembangkan diantaranya ialah perlakuan terhadap sampah, menjaga ketersedian air, menjaga kebersihan sekolah, aksi perlindungan terhadap lingkungan, menghemat energi dan alat tulis kantor,

c. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian tentang kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif, dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif. Nilai korelasi antara pembelajaran dan pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif sebesar 0,579 dan dikategorikan sedang.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.4 Pola Skor Alternatif Respon
Tabel 3.6 Perhitungan Uji Validitas Item

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi pembelajaran proyek merupakan salah satu pembelajaran yang membuat siswa menjadi kreatif karena siswa memiliki pengelaman langsung dalam pembelajaran, sehingga

Berdasarkan hal tersebut di atas maka untuk dapat menerapkan karakter disiplin yang kuat dalam diri siswa diperlukan peran serta guru karena guru sebagai

Berdasarkan hal diatas maka mengingat pentingnya keterampilan guru dalam pembelajaran maka penulis tertarik untuk meneliti kontribusi supervisi klinis, pengalaman

Komite Sekolah dapat mengetahui kontribusi karakter dan proses pembelajaran seni budaya (seni tari) Kurikulum 2013 dalam membentuk karakter siswa, sehingga

dengan pendekatan jigsaw di SMA Negeri 3 Semarang untuk mengetahui kontribusi pengembangan model pembelajaran berbasis lingkungan dengan. pendekatan jigsaw di

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya untuk memperoleh informasi mengenai kontribusi Implementasi Pendidikan Lingkungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 1 Bringin melalui implementasi Hi-Pori memiliki rata-rata sebesar 75%

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik meneliti mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap peduli lingkungan