• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PERMAINAN BERBASIS MEDIA KOKAMI (KOTAK DAN KARTU MISTERIUS) DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEKNIK PERMAINAN BERBASIS MEDIA KOKAMI (KOTAK DAN KARTU MISTERIUS) DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PERMAINAN BERBASIS MEDIA KOKAMI (KOTAK DAN KARTU MISTERIUS) DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA

BAHASA PERANCIS

(Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun

Akademik 2012/2013) SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

oleh

Shindy Grafina Callista 0807448

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu 2014

Teknik Permainan Berbasis Media

KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius)

dalam Pembelajaran Bahasa

Perancis

Oleh

Shindy Grafina Callista

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Shindy Grafina Callista 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

SHINDY GRAFINA CALLISTA

TEKNIK PERMAINAN BERBASIS MEDIA KOKAMI (KOTAK DAN KARTU MISTERIUS) DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA

BAHASA PERANCIS

(Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas pendidikan indonesia Tahun

Akademik 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Drs. H. Kamaludin Martawidenda, M.A., M.Hum NIP. 195004151982031002

Pembimbing II

Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D.

NIP. 196510131992021001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

(4)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Callista, Shindy Grafina. (2014) Teknik Permainan Berbasis Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) dalam Pembelajaran berbicara Bahasa Perancis (Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas pendidikan indonesia Tahun Akademik 2012/2013)

Penelitian ini membahas tentang teknik pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) yang merupakan media sederhana yaitu sebuah kotak, amplop dan kartu pesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran berbicara bahasa Perancis pada mahasiswa angkatan 2012 semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis dengan menggunakan media KOKAMI; tanggapan mahasiswa terhadap media KOKAMI; kelebihan dan kekurangan media KOKAMI; apakah media KOKAMI dapat dijadikan alternatif pembelajaran bahasa Perancis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen one shot case study

(5)

ABSTRACT

(6)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Asumsi dan Hipotesis ... 5

1.5.1 Asumsi ... 5

1.5.2 Hipotesis ... 5

BAB II TEKNIK PERMAINAN, MEDIA KOKAMI DAN PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS 2.1Pendekatan Pembelajaran ... 6

2.2 Metode Pembelajaran ... 7

2.3 Teknik Pembelajaran ... 9

2.3.1 Jenis-Jenis Teknik Pembelajaran ... 10

2.4 Teknik Permainan ... 11

2.4.1 Definisi Tknik Permainan ... 11

2.4.2 Jenis Teknik Permainan ... 13

2.4.3 Bentuk Teknik permainan ... 14

2.5 Media Pembelajaran ... 14

2.5.1 Pengertian media Pembelajaran ... 14

(7)

2.5.3 Fungsi Media Pembelajaran ... 16

2.5.4 Manfaat Media Pembelajaran ... 16

2.5.5 Kriteria Memilih Media ... 17

2.5.6 Media Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) ... 18

2.5.6.1 Sejarah KOKAMI ... 18

2.5.6.2 Media KOKAMI ... 18

2.6 Berbicara ... 19

2.6.1 Pengertian Berbicara ... 19

2.6.2 Pembelajaran Berbicara ... 20

2.6.3 Tujuan Berbicara ... 21

2.6.4 Teknik Pembelajaran Berbicara ... 21

2.6.5 Unsur-Unsur kemampuan Berbicara ... 23

2.6.6 Faktor-Faktor Penunjang Keaktifan Berbicara ... 23

2.6.7 Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis ... 24

2.6.8 Prinsip-Prinsip Keterampilan Berbicaradalan bahasa Perancis ... 25

2.6.9 Evaluasi Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian... 29

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.2.1 Populasi Penelitian ... 31

3.2.2 Sampel Peneltian ... 31

3.3 Variabel Penelitian ... 31

3.3.1 Variabel Bebas ... 32

3.3.2 Variabel Terikat ... 32

3.4 Definisi Operasional ... 32

3.5 Instrumen Penelitian ... 33

3.5.1 Studi Pustaka ... 34

3.5.2 Tes ... 35

3.5.3 Angket ... 38

3.6 Validitas dan Realibilitas ... 41

3.6.1 Validitas ... 41

(8)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.7.1 Pengolahan data Hasil Wawancara dan Angket ... 42

3.8 Data Hasil Observasi. ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembelajaran Berbicara dengan Menggunakan Teknik Permaianan Berbasis Media KOKAMI ... 43

4.1.1 Penggunaan Media KOKAMI ... 43

4.1.2 Gambar Media KOKAMI ... 44

4.1.3 Langkah-Langkah Teknik Permainanberbasis Media KOKAMI ... 45

4.1.4 Pertemuan Pertama ... 48

4.4 Analisis Angket ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Rekomendasi ... 73

5.2.1 Rekomendasi kepada Pengajar Bahasa Perancis ... 76

5.2.2 Rekomendasi kepada Mahasiswa ... 76

5.2.3 Rekomendasi kepada Peneliti Selanjutnya ... 76

5.2.4 Rekomendasi kepada Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis ... 77

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak

dapat dipisahkan. Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam hidup,

walaupun lazimnya jarang sekali mendapatkan perhatian dan menganggapnya

sebagai hal biasa, padahal bahasa memiliki pengaruh yang luar biasa dalam

perkembangan tiap aspek kehidupan dan termasuk dari apa yang membedakan

manusia dengan binatang. Bagi manusia bahasa merupakan alat dan cara berpikir.

Bahasa diperlukan untuk menyampaikan gagasan pikiran, pendapat bahkan

perasaan dari seseorang kepada orang lain. Menurut Plato dalam situs

carapedia.com/pengertian-definisi-bahasa-menurut-para-ahli-1nfo494.html

mengemukakan bahwa bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang

dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Dengan

kata lain, bahasa ialah alat yang sangat penting untuk berkomunikasi dengan

berbagai pihak.

Dewasa ini, seiring dengan perkembangan kehidupan manusia

pembelajaran bahasa asing sangat dibutuhkan dikarenakan arus globalisasi yang

memaksa manusia untuk bisa survive bersaing dengan bangsa bangsa lain yang menjadikan pentingnya kebutuhan akan penguasaan bahasa lebih dari satu. Oleh

sebab itu, diadakan pengajaran bahasa asing, termasuk di sekolah sekolah maupun

perguruan tinggi yang bertujuan membekali pembelajar dalam keterampilan

berbahasa. Salah satu bahasa asing tersebut adalah bahasa Perancis.

Dalam pembelajaran bahasa asing contohnya bahasa Perancis ada empat

keterampilan dasar berbahasa yang harus dikuasai, keempat keterampilan bahasa

tersebut adalah keterampilan reseptif yaitu keterampilan menyimak dan membaca serta keterampilan produktif yaitu keterampilan berbicara dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan berbicara merupakan salah satu

(10)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

memerlukan berbagai pengetahuan yang mendasar seperti tata bahasa, kosakata

dan topik pembicaraan.

Kendala yang dialami pembelajar dalam berbicara bahasa Perancis yaitu

mereka dapat menguasai tata bahasa dengan baik, tetapi tidak mampu berbicara

atau mengeluarkan pendapatnya dengan baik dan lancar. Namun demikian, ada

juga yang berani berbicara, tetapi ujaran-ujaran tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa yang menjadi dasar bahasa Perancis.

Dari timbulnya kendala diatas menuntut pengajar untuk bisa membuat

sarana pembelajaran bahasa Perancis salah satunya ialah teknik dan media

pembelajaran, teknik dan media pembelajaran memudahkan proses belajar

mengajar dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara pengajar dan

pembelajar, hal ini sangat membantu pengajar dalam mengajar dan memudahkan

pembelajar memahami pembelajaran.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru bagi pembelajar, membangkitkan

motivasi belajar karena media adalah alat bantu penyampaian materi agar siswa

lebih mudah menerima materi yang disampaikan. Dari banyaknya media

pembelajaran yang bisa diaplikasikan peneliti mencoba membahas tentang media

permainan, menurut situs

suaraguru.wordpress.com/2009/02/09media-permainan-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa/ dikemukakan bahwa permainan adalah

setiap konteks pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti

aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula, permainan dapat

menjadi sumber belajar atau media belajar apabila permainan tersebut bertujuan

untuk mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran. Jadi, media permainan

sangat memungkinkan untuk diaplikasikan pada setiap pembelajaran baik secara

umum maupun secara khusus dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis

sedangkan pembelajaran butuh teknik pembelajaran atau pengayaan atau cara

dasar untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar.

Teknik dan media dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa apabila hal

tersebut diaplikasikannya tepat sasaran. Disini peneliti akan mencoba meneliti

(11)

pembelajaran berbicara bahasa Perancis dengan sampel mahasiswa semester II

Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI angkatan 2012, media KOKAMI adalah

media permainan yang menekankan pada keterampilan berbicara pembelajar

dengan stimulus dari isi perintah yang ada pada kartu dalam permainan

KOKAMI.

Maka dari itu peneliti melakukan penelitian mengenai pembelajaran

keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan judul Teknik Permainan

Berbasis Media Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Pada Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis

.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah

penelitian sebgai berikut.

1. Bagaimanakah proses pembelajaran berbicara bahasa Perancis dengan

menggunakan media KOKAMI?

2. Apa tanggapan mahasiswa terhadap media KOKAMI ?

3. Apa kelebihan dan kekurangan dari media KOKAMI?

4. Apakah media KOKAMI dapat dijadikan alternatif dalam

pembelajaran berbicara bahasa Perancis?

1.3. Tujuan Penelitian

Iskandar (2008: 167) mengatakan bahwa tujuan penelitian adalah untuk

menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik untuk mencapai tujuan

penelitian yanhg dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Proses pembelajaran berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan

media KOKAMI;

2. Tanggapan mahasiswa terhadap media KOKAMI;

3. Kelebihan dan kekurangan media KOKAMI;

4. Apakah media KOKAMI dapat dijadikan alternatif pembelajaran

(12)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1.4. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian harus memiliki manfaat, baik itu bagi peneliti itu sendiri

maupun bagi orang lain. Adapun manfaat penelitian ini, antara lain :

1. Manfaat bagi pengajar

a. Sebagai bahan pertimbangan pengajar untuk meningkatkan kreativitas

dalam mengembangkan teknik dan media pembelajaran yang dapat

diaplikasikan di kelas;

b. Memberi gambaran dan tentang pengaruh permainan KOKAMI

terhadap keinginan siswa untuk berbicara bahasa asing;

c. Sebagai bahan rekomendasi dan referensi untuk melakukan penelitian

lebih lanjut dalam meneliti teknik dan media pembelajaran yang dapat

digunakan untuk menunjang siswa berbicara bahasa Perancis.

2. Manfaat bagi mahasiswa

a. Mahasiswa dapat lebih mengembangkan kemampuan berbicara bahasa

Perancis;

b. Mahasiswa dapat lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Perancis

c. Mahasiswa menjadi lebih terbiasa mengemukakan pendapat dari apa

yang di lihat dan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Manfaat bagi peneliti

a. Penelitian ini sangat penting bagi peneliti karena dapat dijadikan bekal

bagi peneliti untuk menjadi tenaga pendidik di masa yang akan datang.

b. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang tertarik untuk mengkaji

lebih dalam tentang teknik dan media pembelajaran yang dapat

digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

c. Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses

(13)

1.5. Asumsi dan Hipotesis

1.5.1. Asumsi

Fungsi anggapan dasar (asumsi) dalam sebuah karya tulis adalah sebuah

titik pangkal penelitian, dapat berupa teori, evidensi dan dapat pula berupa

pemikiran peneliti sendiri. Asumsi tersebut merupakan suatu yang tidak perlu

dipersoalkan atau dibuktikan kebenarannya, sekurang-kurangnya bagi masalah

yang akan diteliti (Depdiknas, 2000:41).

Menurut Arikunto, anggapan dasar (asumsi) merupakan sesuatu yang

diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang

dipakai untuk berpijak bagi peneliti untuk melakukan penelitiannya.

Dalam penelitian ini penulis mengambil asumsi yang digunakan adalah

sebagai berikut.

1. Dalam proses pembelajaran diperlukan media pembelajaran;

2. Penggunaan media pembelajaran serta teknik pengajaran yang

digunakan oleh pengajar secara tepat akan mempengaruhi hasil belajar;

3. Media KOKAMI merupakan media pembelajaran yang dapat

digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

1.5.2. Hipotesis

Sugiyono (2011: 64) menyatakan bahwa “ hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan asumsi di atas, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Teknik permainan berbasis media KOKAMI merupakan teknik yang menarik

dalam pembelajaran bahasa dan dapat digunakan dalam pembelajaran

(14)

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah atau cara yang dilakukan peneliti

dengan maksud untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2009:3), “ Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”, sedangkan desain penelitian berupa tahapan-tahapan yang

kelak akan dilakukan dalam penelitian.

Sugiyono (2011: 2), menyatakan bahwa:

“metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang berdasarkan empat kata kunci yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Menurut Damayanti dan Syamsudin (2009:14) metode penelitian adalah

cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan

cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat

memahami, menjelaskan , meramalkan, dan mengendalikan keadaan.

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui

penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh

pemecahannya (Ali dalam Yustiani 2010:33). Sedangkan fungsi dari metode

penelitian menurut Sutedi, (2009:45) yaitu untuk memperlancar pencapaian suatu

tujuan yang diharapkan dari suatu kegiatan penelitian. Hal ini merupakan

prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara

teratur dan sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data,

pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya.

Dengan demikina dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yaitu cara

untuk menghasilkan suatu kesimpulan dari masalah yang sedang diteliti dengan

langkah kerja yang sistematis dan teratur sehingga dapat tercapai.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Pra-eksperimen.

(15)

yang dipentingkan karena rancangan tersebut tidak memperhatikan perbedaan

variabel yang berpengarauh pada hasil.

Sesuai dengan tujuan yang dicapai, metode yang digunakan adalah metode

pra-eksperimen. Penulis menggunakan metode ini untuk mengetahui gambaran

serta simpulan tentang penggunaan media KOKAMI terhadap mahasiswa

angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis tahun ajaran 2012/2013

dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

Rancangan yang akan peneliti gunakan adalah rancangan

pra-eksperimental. Rancangan eksperimtal yang sederhana ini berguna untuk

mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Menurut

Fraenkel dan Wallen dalam Damayanti dan Syamsudin (2009: 156) ada tiga hal

yan lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:

a) Studi kasus bentuk tunggal (one shot case study).

b) Tes awal tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest). c) Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)

Lebih spesifiknya peneliti akan melakukan penelitian dengan rancangan

one shot case study yaitu dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan intervensi/tindakan pada suatu kelompok kemudian diobservasi pada variabel

independen kemudian. Pada rancangan ini tidak ada kelompok kontrol atau

pembanding dan siswa diberikan beberapa instruksi percobaan atau perlakuan ( di

beri label x). untuk menandai lama waktu, dan pada batas waktu tertentu

pembelajar menerima jenis tes (di beri lambang o) pada perlakuan, sehingga

skema yang mewakili rancangan ini adalah sebagai berikut

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian karena baik populasi maupun sampel merupakan objek yang akan

diteliti. Maka dari itu peneliti harus tepat dalam menentukan populasi dan sampel

tersebut.

(16)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu 3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2006:130) populasi penelitian adalah keseluruhan

subjek penelitian. Pendapat lain mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2011:80).

Adapun populasi didalam penelitian ini adalah karekteristik kemampuan

keterampilan berbicara mahasiswa angkatan Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

angkatan 2012 kelas A dan B.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi yang dapat mewakili

populasi tersebut. Senada dengan pengertian menurut Sugiyono dalam bukunya

(2011:81) yang mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menurut Arikuno (2006: 131)

sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk penelitian

keterampilan berbicara ini, peneliti menentukan bahwa sampel dari penelitian ini

yaitu 20 orang mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

yang ditentukan secara acak atau biasa dikenal dengan istilah random.

3.3 Variabel Penelitian

Sugiyono (2011:38) mengatakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya". Senada dengan pengertian di atas, Kidder dalam Sugiyono

(2011:38) menyatakan bahwa “variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti

mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”. Terdapat beberapa jenis variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel

intervening dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu

(17)

3.3.1 Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2011: 39), “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat”. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu teknik mengajar bahasa Perancis dengan menggunakan media pembelajaran kotak dan kartu misterius (KOKAMI).

3.3.2 Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2011: 39), “Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara mahasiswa angkatan

2012.

3.4 Definisi Operasional

Untuk membantu memahami dan menghindari kurangnya pengertian yang

mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan definisi

operasional sebagai berikut.

a) Media adalah alat bantu untuk meyampaikan pesan kepada penerima

pesan. Media digunakan sebagai alat bantu penyampaian materi agar

pembelajar dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Selain itu media juga dapat memotivasi pembelajar belajar karena dapat

menimbulkan ketertarikan terhadap kegiatan belajar mengajar yang tidak

monoton. Media juga dapat sebagai perantara atau pengirim pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga

memotivasi untuk berproses belajar dalam dirinya. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan media KOKAMI sebagai media atau alat bantu

pembelajaran.

b) Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru

untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih sesuai

kaidah yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang dianut dan

(18)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

c) Teknik Permainan

Teknik permainan dalam pembelajaran bahasa asing yaitu cara atau

pengayaan dari cara dasar dalam belajar bahasa asing termasuk bahasa

Perancis. Dengan tujuan menyajikan materi agar lebih menarik dan dapat

merangsang minat belajar. Dengan adanya teknik permainan ini siswa

akan merasa lebih mudah dan merasa tertarik dalam kegiatan belajar

mengajar. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu teknik

permainan berbasis media KOKAMI

d) Media KOKAMI

Media KOKAMI (kotak dan kartu misterius) yaitu sebuah media

permainan berupa kotak, amplop dan kartu pesan, didalam kartu pesan

terdapat pertanyaan dengan contoh jawaban dan bantuan penyelesaian

masalah yang berfungsi memudahkan dalam menjawab pertanyaan

e) Berbicara

Berbicara yakni proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu

adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa sebagai penyalurnnya. Dalam hal ini dapat penulis

nyatakan bahwa berbicara itu merupakan komunikasi verbal.

f) Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Belajar berbicara

tidak hanya sekedar mengungkapkan bunyi-bunyi bahasa, akan tetapi

disertai dengan pengungkapan ide atau gagasan dalam bahasa tersebut.

Pada pembelajaran berbicara, guru memiliki peranan yang sangat penting

baik sebagai motivator maupun fasilitator dalam sebuah pembelajaran.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa

data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Instrumen dapat pula membantu

(19)

penelitian, karena data yang didapat berguna untuk menjawab rumusan masalah

penelitian. Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa:

“instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Tabel .3.1

Format Observasi Aktivitas peneliti

No. Aspek yang dinilai Nilai

1 2 3 4 1. Kemampuan membuka pertemuan treatment

a. Mampu mengkondisikan kelas dengan baik

b. Menarik perhatian mahasiswa

c. Memberikan acuan bahan ajar yang akan disampaikan

2. Sikap guru di dalam kelas

a. Kejelasan suara

b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian mahasiswa

c. Antusiasme penampilan dan mimik

d. Mobilitas posisi tempat

3. Kemampuan melaksanakan kegiatan inti

a. Penyajian bahan ajar yang relevan dengan tujuan

pertemuan

b. Memperlihatkan penguasaan materi

c. Kejelasan dalam menerangkan

d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

4. Kemampuan mengaplikasikan media KOKAMI

a. Memperkenalkan konsep media KOKAMI

b. Menjelaskan tata cara permainan KOKAMI

c. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan aktifitas

d. Merekam kegiatan mahasiswa

5. Evaluasi

(20)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

silabus

b. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan (penilaian

terbuka)

6. Kemampuan menutup kegiatan

a. Memberikan kesempatan bertanya

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber, sebagai penguat teori

terhadap masalah yang dibahas dan saling berkaitan. Melalui studi pustaka ini

peneliti dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bahan pustaka

untuk mendukung penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

Senada dengan Sugiyono (2008: 85), yang mengungkapkan bahwa “Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori”.

3.5.2 Tes

Menurut Arikunto (2006:150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes

didalam penelitian ini, bertujuan untuk mengukur kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok, tes didalam penelitian ini bertujuan untuk

mengukur kemampuan berbicara bahasa Perancis.

Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang digunakan dalam bidang

bahasa. Djiwandono (2008: 15) mengemukakan bahwa:

(21)

kemampuan berbicara atau kemampuan menulis dan kemampuan-kemampuan bahasa lain.

Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tes sangat penting

peranannya dalam mengukur suatu kemampuan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penilaian Berbicara dengan Menggunakan Media Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI)

No Aspek yang

dinilai Penjelasan Kriteria Penilaian Skor

Skor

maksimal

1 Kesesuaian isi

pembicaraan

Isi yang disampaikan tidak sesuai

dengan tema 0.5-1

5

Isi yang disampaikan kurang sesuai

dengan tema 1.5-2

Isi yang disampaikan cukup sesuai

dengan tema 2.5-3

Isi yang disampaikan sesuai dengan

tema 3.5-4

Isi yang disampaikan sangat sesuai

dengan tema 4-5

2 Kelancaran

berbicara

Informasi yang disampaikan kurang

jelas, terbata-bata dan sulit dimengerti

karena terlalu banyak diam dan

berpikir mau berbicara apa

jelas meskipun masih terbata-bata dan

banyak terdiam namun dapat

dimengerti karena pengucapannya

diulang-ulang

1.5

(22)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu jelas dan tidak terbata-bata meskipun

masih sesekali terdiam dan isi yang

disampaikan kurang tepat

Informasi yang disampaikan jelas dan

tepat meskipun sesekali terdiam 2.5

Informasi yang disampaikan jelas dan

tepat tanpa membutuhkan banyak

waktu untuk berpikir

3

3 Kosakata Kurangnya kosakata, sehingga pesan

kurang tersampaikan 1

3

Kosakata terbatas, sehingga kalimat

yang dibentuk sangat sederhana

Kosakata yang dimiliki cukup banyak

1.5

Menggunakan banyak kosakata

namun masih kurang sesuai dengan

tema

2

Menggunakan banyak kosakata dan

sesuai dengan tema 2.5

Mengguanakan banyak kosakata dan

Tata bahasa dan struktur kalimat tidak

tertata dengan baik. 1

2.5

Ada kesalahan struktur kalimat atau

tata bahasa. 1.5

Dapat berintonasi dengan baik sesuai

penutur asli 2

Tidak ada satupun struktur tata bahasa

yang salah 2.5

5 Intonasi Kurang paham terhadap makna suatu

kalimat, sehingga intonasi kurang

baik

0.5

2

Cukup baik dalam berintonasi 1

Dapat berintonasi dengan baik sesuai

(23)

Dapat berintonasi dengan baik sesuai

penutur asli 2

6 Pelafalan Kesulitan dalam pelafalan sehingga

sulit dimengerti 1

Pelafalan sudah baik 2

Baik dalam pelafalan seperti penutur

asli 2.5

Nurgiantoro,(2010:409) dan Tagliante, (2005: 126)

Tabel 3.3

Persentase Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Sepuluh

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang

diberikan kepada responden (mahasiswa dijadikan sebagai subjek penelitian).

Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar

(24)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

atau keterangan dari responden (Trokrosujoso dalam Setiadi, 2010) informasi

yang dimaksud tentunya seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan

masalah penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus menyususn angket yang bisa

menggali informasi yang benar-benar diperlukan saja.

Ada beberapa langkah dalam menyusun instrument angket (Sakai dalam

Setiadi, 2005) mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Merumuskan kisi-kisi dalam item pertanyaan

b) Merumuskan dan menetapkan bentuk jawaban yang diharapkan

c) Menyampaikan bahasa agar mudah dipahami oleh responnden

d) Merumuskan secara lengkap

e) Membuat petunjuk atau perintah pengisian

f) Memilih bentuk yang ditetapkan

g) Membuat kalimat pengantar

h) Uji coba

i) Mengolah dan merevisinya

j) Memperbaiki dan menetapkan bentuknya

k) Pencetakan dan penggandaan

Angket diberikan kepada mahasiswa untuk mengungkapakan kesulitan

mereka dalam mempelajari pembelajaran berbicara bahasa Perancis sebelum,

selama dan sesudah menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI.

Dengan diberikannya angket ini, maka peneliti akan mendapatkan informasi yang

dibutuhkan untuk penelitian ini. Menurut Arikunto (2006:151) angket atau

kuisioner (questionnaires) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”

Berdasarkan pernyataan di atas, angket yang diberikan kepada mahasiswa

berfungsi untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan media

KOKAMI dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis

(25)

Kisi-kisi Angket

No Aspek pertanyaan Nomor soal Jumlah

nomor soal

%

1. Pendapat mahasiswa mengenai

berbicara bahasa Perancis

1 1 6,6

2. Pendapat mahasiswa mengenai

pembelajaran berbicara bahasa

Perancis

2 1 6,6

3. Kesulitan mahasiswa dalam

berbicara bahasa Perancis

3,4 2 13,3

4. Usaha mahasiswa dalam

mengatasi kesulitan berbicara

bahasa Perancis

5 1 6.6

5. Partisipasi mahasiswa terhadap

pembelajaran bahasa Perancis

6,7 2 13,3

6. Pengetahuan mahasiswa

tentang media permainan

8 1 6.6

7. Pendapat mahasiswa mengenai

media KOKAMI

Untuk mengolah data hasil angket, peneliti menggunakan langkah sebagai

berikut:

Keterangan: f = Frekuensi tiap jawaban dari peserta tes

(26)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

% = Presentase tiap jawaban dari peserta tes

Tabel 3.5

Presentase dan Interpretasi Hasil Angket

Besar Presentasi Interpretasi

0% Ditafsirkan tidak ada

1%-25% Ditafsirkan sebagian kecil

26%-49% Ditafsirkan hampir setengahnya

50% Ditafsirkan setengahnya

51%-75% Ditafsirkan sebagian besar

76%-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya

100% Ditafsirkan seluruhnya

(Sudjana, 2005: 131) 3.6Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas

Terdapat beberapa tes yang nantinya akan diberikan kepada mahasiswa dalam

penelitian ini. Namun sebelum memulai untuk memberikan tes tersebut pada

mahasiswa, peneliti harus memastikan bahwa alat tes tersebut dapat

dipertanggungjawabkan dari segi validitas.

Validitas berarti suatu keadaan yang menunjukan hasil dari sebuah tes.

Menurut Arikunto (2010:210), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

(27)

instrumen yang baik memiliki validitas yang tinggi. Senada dengan pengertian

menurut Nurgiantoro (2010:152) “ validitas adalah penafsiran hasil skor tes, dan

bukan alat tesnya itu sendiri”.

Untuk menentukan valid tidaknya suatu tes maka harus melewati penilaian

terlebih dahulu. Nurgiantoro (2010:156) menyatakan bahwa:

prosedur yang biasa dilakukan adalah membuat butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi yang juga telah ditelaah) dan kemudian butir-butir soal ditelaah sejawat atau oleh orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgement).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas konstruksi

(construct validity), yaitu pengujian validitas instrumen dengan melakukan konsultasi kepada beberapa ahli (expert judgement) mengenai instrumen yang telah dibuat.

3.6.2 Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 154), realibilitas menunjuk kepada satu

pengertian bahwa suatu instrumen dapat cukup dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Pada pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen yang

reliabilitas ketika instrumen tersebut digunakan akan menghasilkan data yang

sama, hal tersebut terjadi karena instrumen tersebut sudah baik dan layak.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah sebuah proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian (Nazir, 2003: 174). Tujuan penelitian adalah untuk

mendapatkan data, oleh karena itu pengumpulan data sangat penting dilakukan.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, tes, dan juga angket yang

diberikan kepada siswa.

3.7.1 Pengolahan Data Hasil Wawancara dan Angket

Data hasil wawancara dan angket bisa diolah dengan menggunakan cara

yang sama, apabila kedua instrument tersebut sejenis. Wawancara dikatakan pula

(28)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas. Untuk wawancara berstruktur

jawaban sudah disediakan oleh peneliti dan responden tinggal mengisi atau

memilihnya saja, sehingga pengolahannya pun hanyalah memilah bedasarkan

kategori yang telah dibuat oleh peneliti.

3.7.2 Data Hasil Observasi

Pengolahan data hasil observasi tergantung pada pedoman observasi yang

telah dibuat oleh peneliti. Data biasanya berupa pertanyaan pertanyaan yang

berhubungan dengan data penelitian, diolah dengan cara menganalisis dan

memberikan interpretasi hasil pengamatan tersebut secara subjektif. Jadi analisis

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Pengajaran berbicara bahasa Perancis dapat dilakukan dengan berbagai

cara sesuai dengan teknik yang digunakan. Teknik permainan berbasis media

dapat merangsnag minat dan memotivasi mahasiswa untuk belajar, khususnya

dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis. Berdasarkan penelitian, proses

pembelajaran dengan teknik permainan berbasis media KOKAMI (kotak dan

kartu misterius) dapat dijadikan sebuah alternatif media pembelajaran yang dapat

membantu mahasiswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa angkatan

2012 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Dengan menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI dalam

pembelajaran berbicara bahasa Peraancis pada mahasiswa angkatan 2012

Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis menjadi sangat hidup dikelas.

Mahasiswa termotivasi untuk belajar dan berhasil dirangsang untuk dapat

berbicara bahasa Perancis tanpa malu atau ragu dengan bantuan

menggunakan media KOKAMI. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran

mahasiswa selama tiga kali pertemuan yang selalu tetap bersemangat

walaupun penelitian ini dilakukan saat sepulang jam perkuliahan meskipun

energi sudah berkurang tetapi para mahasiswa tetap bersemangat.

Mahasiswa mengikuti semua proses pembelajaran dengan tertib dan

nyaman sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Mahasiswa

tampak sangat termotivasi untuk berbicara bahasa Perancis dengan teknik

permainan berbasis media KOKAMI yang berupa kartu pesan yang cukup

(30)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

baik, baik antara mahasiswa dengan peneliti, atau mahasiswa dengan

mahasiswa lainnya. Kondisi mahasiswa yang dibentuk dalam beberapa

kelompok sangat membantu mahasiswa dan peneliti untuk saling

mengoreksi cara bermain media KOKAMI. Tiap kelompok yang

beranggotakan dua orang mendapatkan satu Kartu Pesan membuat

konsentrasi mahasiswa terarah. Mahasiswa juga sangat bijak untuk saling

mengingatkan dalam usaha menciptakan suasana belajar yang nyaman,

kondusif dan menyenangkan. Proses pembelajaran berbicara bahasa

Perancis ini berjalan dengan serius, santai tapi menyenangkan untuk

mahasiswa sehingga tidak merasa jenuh ataupun malas belajar. Dengan

menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI mahasiswa

dapat mengatasi kesulitan dalam berbicara bahasa Perancis dan berani

untuk berbicara bahasa Perancis. Proses pembelajaran dengan

menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI pada

mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis mengalami

peningkatan dibandingkan pada awal perlakuan dimana mahasiswa masih

terlihat bingung apabila diberikan pertanyaan. Hal ini dapat dilihat dari

dari tes yang memiliki nilai rata-rata 6 dari 10.

2. Tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik permainan berbasis

media KOKAMI sangat positif, sejak awal mahasiswa diperkenalkan

dengan media KOKAMI mahasiswa sangat tertarik dilihar dari banyaknya

pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa menanyakan tentang media

KOKAMI, media apa itu ? untuk apa menggunakan media itu ? mengapa

tampilannya seperti itu ? dan masih ada pertanyaan yang mereka lontarkan

kepada peneliti saat pertama kali peneliti memperkenalkan media

KOKAMI. Keseluruhan mahasiswa menanggapi media KOKAMI ini

sangat positif, mahasiswa terlihat sangat interaktif baik dalam satu

kelompok maupun dengan peneliti,.

3. Kelebihan teknik permainan berbasis media KOKAMI dalam

pembelajaran berbicara bahasa Perancis pada mahasiswa angkatan 2012

(31)

motivasi belajar mahasiswa dalam berbicara bahsa Perancis. Dengan

belajar menggunakan teknik permainan berbasis media KOKAMI

mahasiswa berhasil dirangsang minat belajar serta rasa ingin tahu yang

lebih. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang telah diberikan kepada

mahasiswa, dimana hasilnya menunjukan bahwa 90% responden

menyukai pembelajaran berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan

teknik permainan berbasis media KOKAMI, kelebihan lain dari media

KOKAMI ini terbuat dari bahan sederhana dan melalui proses yang

sederhana pula sehingga pembelajar dan pengajar dapat membuatnya

sendiri untuk media belajar. Kekurangan media KOKAMI dalam

pembelajaran yaitu penggunaan durasi waktu yang sedikit kurang efisien

karena dalam pengaplikasian permainan setiap kelompok harus menunggu

kelompok lain untuk bermain atau menunggu giliran, kekurangan lain

ialah apabila media pembelajaran tidak dijaga dengan baik akan mudah

rusak karena berbahan dasar kertas dan karton, untuk itu memainkannya

harus dengan rapi dan tertib.

4. Media KOKAMI dapat dijadikan alternatif media pembelajaran terbukti

dengan tanggapan mahasiswa selama menggunakan media tersebut dan

terbukti membantu mahasiswa dalam proses belajar dengan mendapatkan

nilai rata-rata cukup yaitu 6. Selain itu dapat dilihat dari kelebihan yang

ada pada media KOKAMI lebih banyak dibandingkan dengan

kekurangannya, terlebih media ini dapat dibuat dengan bahan proses yang

sangat sederhana sehingga tidak menelan banyak biaya dalam proses

pembuatannya. Dengan tampilan media KOKAMI dapat menimbulkan

ketertarikan mahasiswa untuk belajar dan memotivasi mahasiswa, serta

membeir pendapat bahwa belajar bahasa asing itu tidak sesulit yang

mereka bayangkan apabila menggunakan teknik belajar yang benar dan

yang dapat membantu mahasiswa belajar bahasa asing terutama bahasa

(32)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu 5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengemukakan beberapa

rekomendasi dalam penggunaan media permainan KOKAMI, yang ditujukan

kepada:

5.2.1 Rekomendasi kepada Pengajar Bahasa Perancis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pembelajaran bahasa

Perancis. Selain membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan tetapi

juga dikarenakan pentingnya teknik dan media dalam proses pembelajaran.

Keberadaan media permaianan dapat menarik minat siswa dalam belajar sehingga

tercipta proses belajar yang efektif dengan hasil yang maksimal. Media permainan

KOKAMI dapat menjadi alternatif pilihan bagi para pengajar untuk pembelajaran

berbicara bahasa Perancis.

5.2.2 Rekomendasi kepada Mahasiswa

Dalam mempelajari bahasa Perancis, khususnya pada keterampilan

berbicara bahasa Perancis. Selain dengan menambah kosakata dan mempelajari

tata bahasanya, harus lebih sering berlatih berbicara dan membiasakan diri

berlatih dengan siapapun, teman maupun penutur aslinya, dimanapun dan

kapanpun. Dan dengan banyak membaca buku bahasa Perancis, memalui situs

internet maupun dari berbagai media yang berkaitan akan membantu memberikan

ide/gagasan untuk bicara.

5.2.3 Rekomendasi kepada Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti

yang ingin mencoba melaksanakan penelitian dengan menggunakan media

permainan KOKAMI, khususnya untuk pembelajaran bahasa Perancis dan

(33)

peneliti lain dapat lebih mengembangkan media permainan KOKAMI sebagai

inovasi dalam proses pembelajaran bahasa

5.2.4 Rekomendasi kepada Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

Media permainan KOKAMI dapat dijadikan sebagai salah satu media

pembelajaran bahasa Perancis, yang bisa digunakan pada berbagai macam mata

kuliah, khususnya pada mata kuliah Communicarion Orale. Dengan demikian, peneliti merekomendasikan kepada jurusan pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI

agar dapat menggunakan media permainan ini sebagai alternatif pembelajaran

(34)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Farida 2012. Foto dalam Pembelajaran Berbicara. (Online). Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/

197401082000032-FARIDA_AMALIA/Foto_dalam_Pembelajaran_Berbicara.pdf

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian sebagai Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2008 Media pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGafindo Persada.

Betteridge.1994. Games For Language Learning. New York: University Press Crombidge.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djiwandono, S. 2008. Tes BAHASA Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Malang: Indeks.

Djamarah S.B dan A Zain. 2002. Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Rineka Cipta.

Effendi. 2003. Ilmu Teori Filsafat dan komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Gallison, R & Coste. Dictionnaire De Didactique Des Langues. Paris : Hachette.

(35)

Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : PT. Rosdakarya

Mujib, F dan N, Rahmawati. 2011. Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab. Jogjakarta : DIVA press.

Nazir, M. 2003 Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurgiantoro, B. 2010. Penilaian Keterampilan berbahasa. Yogyakarta :bpfe. Yogyakarta.

Parera, J.D. 1993. Leksikon istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama

Rey, A., D. Morvan, dan G. Firmin. 2012. Le Robert de poche plus. Paris: Le Robert

Rocheleau, Johanne (Online). Le Concept de media d’apprentissage. Tersedia :

www.jofde.ca/index.php/jde/article/view/234.html

Sadiman, Arief s.dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, W. 2009. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Setiadi, Riswanda. 2010. Analisis dan Interpretasi Data Melalui Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung

Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan .Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

(36)

Shindy Grafina Callista, 2014

Teknik Permainan Berbasis Media Kokami (Kotak Dan Kartu Misterius) Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Susilana, Rudi, dkk. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kutekpen FIP UPI

Syamsudi dan Damayanti,V. (2009) Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda

Tagliante, C. 2005. L’evaluation et Le Cadre Européen commun. Paris : Cle International

Tarigan, H.G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung : Angkasa.

(37)

Internet :

TN. (Online). Tersedia:

http//cikguTaufik-teknik-pembelajaran-dan-pembelajaran.hrml

TN. (Online). Tersedia:

suaraguru.wordpress.com/2009/02/09media-permainan-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa/

TN. (Online). Tersedia: http://www.communicationorale.com/ definition.htm

TN. (Online) Definisi media Permainan. Tersedia :

suaraguru.wordpress.com/2009/02/09media-permainan-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa/html

TN. (Online). Pelajaran dengan Permainan KOKAMI. Tersedia http://www.duniaguru.com/

Gambar

Tabel .3.1
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Berbicara dengan Menggunakan Media Kotak dan
Tabel 3.3 Persentase Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala
Tabel 3.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relasi Parmalim dengan agama yang diakui dan dilayani oleh Negara terbagi atas dua bentuk yaitu relasi Parmalim dengan agama yang diakui

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota se Provinsi DIY, diolah Bagian Kependudukan Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi

Please attach copy of EFT bank transfer instruction form in support of electronic payment of above taxes to the TL Petroleum Fund bank account which details are as follows:. Name

Spearman’s Rho dengan hasil nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan ada pengaruh yang bermakna antara dukungan sosial keluarga terhadap kecemasan istri saat

1.3.2.1 Mengidentifikasi dukungan sosial keluarga terhadap istri dalam menghadapi menopause di Kelurahan Harjosari 1, Kecamatan.

Universitas Sumatera Utara.. Universitas

Para os Pagadores de Prestações Mensais, as prestações para 2003 são devidos a 15 de cada mês a começar em Fevereiro de 2003.. O valôr das prestações é calculado como 1% do

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan adalah aktivitas penghuni ruangan, material bangunan, furniture dan peralatan yang ada di dalam ruang,