CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA SEBAGAI HUTAN KOTA BANDUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KEPUTUSAN BERKUNJUNG
(Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh Lucky Budiman
0807191
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Oleh Lucky Budiman
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© LuckyBudiman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
(Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
HP. Diyah Setiyorini, MM Yeni Yuniawati, S.Pd.,MM
NIP. 197610312008122001 NIP.198106082006042001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Manajemen Pemasaran Pariwisata
HP. Diyah Setiyorini, MM NIP. 197610312008122001
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Citra Bagian dari Pemasaran Pariwisata ... 11
2.1.1.1 Konsep Pemasaran Pariwisata ... 11
2.1.1.2 Konsep Pemasaran Destinasi ... 12
2.1.1.3 Definisi Citra ... 15
2.1.1.4 Proses Pembentukan Citra ... 18
2.1.1.5 Pentingnya Citra ... 21
2.1.1.6 Konsep Hutan Kota Sebagai Bagian Dari Atraksi Wisata Alam ... 22
2.1.2 Konsep Keputusan Berkunjung ... 23
2.1.2.1 Proses Keputusan Pembelian ... 23
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian ... 27
2.1.2.3 Dimensi keputusan pembelian ... 28
3.1 Objek Penelitian ... 39
3.2 Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 39
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 40
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 43
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 44
3.2.4.1 Populasi ... 44
3.2.4.2 Sampel ... 45
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 46
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 48
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 49
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 53
3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 55
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data ... 57
3.2.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 62
4.1.1 Profil Perusahaan ... 62
4.1.1.1 sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 62
4.1.1.2 Visi dan Misi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 63
4.1.1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Organisasi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 64
4.1.1.4 Produk yang ditawarkan ... 65
4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 73
4.1.2.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 75
4.1.2.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Berapa Kali Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 76
4.1.2.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 77
4.1.2.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 78
4.1.2.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Alat Transportasi ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 80
4.1.2.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Orang Yang Ikut Serta ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 81
4.1.2.12 Pengalaman Responden Berdasarkan Biata Yang Dikeluarkan Ketika Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 82
4.1.2.13 Pengalaman Responden Berdasarkan lamanya Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 83
4.2 Pelaksanaan Citra di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 84
4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Cognitive ... 84
4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Affective ... 87
4.2.3 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 89
4.3Pelaksanaan Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 91
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Produk ... 91
Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 95
4.4 Hasil Uji Asumsi Variabel ... 97
4.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ... 97
4.4.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 100
4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) ... 101
4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ... 101
4.4.5 Model Persamaan Regresi Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuandal ... 102
4.5 Implikasi Hasil Penelitian ... 103
4.5.1 Temuan yang Bersifat Teoritik ... 103
4.5.2 Temuan yang Bersifat Empirik ... 104
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 106
5.2 Rekomendasi ... 107
5.2.1 Perumusan Rekomendasi ... 107
5.2.2 Pemetaan Strategi ... 107
5.2.3 Operasionalisasi Strategi ... 108
5.2.4 Rencana Tindak ... 109
Tabel 1.2 Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara Provinsi Jawa Barat 2009-2012 ... 3
Tabel 1.3 Taman Hutan Raya Yang Ada di Jawa Barat ... 3
Tabel 1.4 Data Kunjungan Wisatawan Nusantara Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 5
Tabel 1.5 Upaya-upaya Yang Dilakukan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang Berhubungan Dengan Peningkatan Citra ... 6
Tabel 1.6 Media Online Yang Mendukung pembentukan Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Sebagai Hutan Kota Bandung ... 7
Tabel 2.1 Definisi Citra Destinasi Menurut Para Ahli ... 16
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan Dengan Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung ... 31
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 41
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber data ... 44
Tabel 3.3 Jumlah Pengunjung Wisatawan Nusantara Ir. H. Djuanda 2011-2013 ... 45
Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 50
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ... 51
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ... 52
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 55
Tabel 3.8 Skor Alternatif Jawaban ... 56
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 69
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Rata-Rata ... 70
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 71
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 72
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 73
Tabel 4.6 Tujuan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 75
Tabel 4.12 Biaya Yang Dikeluarkan Ketika Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 82
Tabel 4.13 Lamanya Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda... ... 83
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Cognitive ... 85
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Affective ... 87
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 89
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Produk ... 91
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Merek ... 92
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Distribusi ... 93
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Waktu Berkunjung ... 94
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Metode Pembayaran ... 95
Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda ... 95
Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas ...100
Tabel 4.24 Output Pengaruh Citra terhadap keputusan Berjunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ...100
Tabel 4.25 Output Tabel ANNOVA ...101
Tabel 4.26 Output Analisis Koefisien Regresi ...102
Tabel 5.1 Rencana Tindak Rekomendasi Penelitian ...109
Gambar 2.3 Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 26
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung ... 36
Gambar 2.5 Paradigma Penelitian Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung ... 37
Gambar 3.1 Regresi Berganda ... 60
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 65
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Rata-Rata ... 71
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 72
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 73
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 74
Gambar 4.7 Tujuan Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 75
Gambar 4.8 Berapa Kali Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 77
Gambar 4.9 Sumber Informasi Mengenai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 78
Gambar 4.10 Alasan Wisatawan Mengujungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 79
Gambar 4.11 Transportasi Yang Digunakan Untuk Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 80
Gambar 4.12 Jumlah Orang Yang Ikut Serta Untuk Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 81
Gambar 4.13 Biaya Yang Dikeluarkan ketika Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 83
Gambar 4.14 Lamanya Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 84
Gambar 4.15 Normal Probability Plot ... 98
Djuanda Bandung). Skripsi 2014, dibawah bimbingan H.P. Diyah Setyorini, MM dan Yeni Yuniawati, S.Pd MM.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menghasilkan devisa yang sangat besar bagi negara-negara di dunia. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya akan sumber daya alam baik hayati maupun non hayati. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati dan budaya. Jawa Barat memiliki keanekaragaman daya tarik wisata, diantaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata seni, wisata rekreasi, wisata sejarah, wisata minat khusus, dan wisata lainnya. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang juga dijadikan sebagai lokasi pariwisata dan sebagai tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan. Pada 2 tahun terakhir, tingkat kunjungan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda mengalami penurunan, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melakukan upaya meningkatkan citranya sebagai Hutan Kota Bandung untuk meningkatkan keputusan berkunjung. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan mengenai pelaksanaan citra, keputusan berkunjung dan pengaruh dari citra terhadap keputusan berkunjung. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dengan teknik sampling systematic random sampling, serta jumlah sampel 123 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Temuan penelitian menunjukan bahwa citra dan keputusan berkunung memiliki tanggapan tinggi. Citra dengan dimensi cognitive (X1) dan affective (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung.
guidance of H.P. Diyah Setyorini, MM and Yeni Yuniawati, S.Pd MM.
The tourism sector is one sector that produce very big income for the countries in the world. Indonesia is a tropical country that is rich in natural resources both biological and non biologica. West Java is one of the largest Province in Indonesia which has a biological and cultural diversity. West Java has a diversity of attractions, including the natural tourism, cultural tourism, arts, leisure tourist, historical tours, special interest tours, and other travel. Grand Forest Park Ir. H. Juanda is a conservation area that is also used as a location for tourism and as a place for the development of environmental education. In the last 2 years, the rate of visits to the Grand Forest Park Ir. H. Juanda has decreased, Grand Forest Park Ir. H. Juanda make efforts to improve its image as Bandung Forest to improve decision to visit. The purpose of this study was to obtain images, decision to visit, and the effect of image on decision to visit. This type of research is descriptive and verificative, sampling technique systematic random sampling, as well as number of samples 123 respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression technique. The findings showed that the score of image and decision to visit high, the cognitive dimension (X1), affective (X2) have a significant influence on the decision to visit.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menghasilkan devisa
yang sangat besar bagi negara-negara di dunia. Sektor pariwisata telah tumbuh
menjadi salah satu sektor yang memiliki prospek yang cerah dikemudian hari bagi
pembangunan ekonomi dunia. Pariwisata menurut Undang-Undang No.10 tahun
2009 tentang kepariwisataan menjelaskan bahwa berbagai macam kegiatan wisata
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, dan pemerintah daerah. Saat ini pariwisata telah menjadi motor
penggerak sosial dan ekonomi dunia, dan telah menjadi salah satu motor
penggerak utama di dalam perdagangan Internasional. Berbagai organisasi
internasional antara lain PBB, Bank Dunia, United Nation World Tourism
Organization (UNWTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan
sosial ekonomi.
Perkembangan pariwisata ini tentunya dialami pula oleh negara-negara di
Asia-Pasifik. Menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO)
dalam World Tourism Barometer 2013 Asia-Pasifik memperoleh peringkat tinggi
dalam hal pertumbuhan kedatangan turis yaitu sebesar 7%. Pada tahun 2012
Asia-Pasifik memperoleh 1.035 juta turis naik dari tahun 2011 yaitu 996 juta turis.
Berdasarkan fakta tersebut Negara-Negara Asia-Pasifik diprediksikan akan
menjadi pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi global pada dekade
berikutnya.
Menurut catatan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 jumlah wisatawan
dari tahun ke tahun. Peningkatan ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang
semakin membaik, meningkatnya daya beli masyarakat dan kebutuhan masyarakat
untuk berwisata. Berikut ini jumlah pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara
tahun 2007 hingga 2012, disajikan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut:
TABEL 1.1
Sumber: Pusdatin Kemenparekraf & BPS 2013
Tabel 1.1 di atas menunjukan tren yang positif bagi perkembangan industri
pariwisata Indonesia, dari tahun 2007 hingga 2012 perkembangan pertumbuhan
industri pariwisata Indonesia terus meningkat. Tahun 2012 jumlah perjalan
mencapai angka 239.954 orang dengan total pengeluaran mencapai 161,48 triliun
rupiah. Data pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa pariwisata telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari aktivitas masyarakat, oleh karena itu pemerintah harus
terus meningkatkan peran dalam mengembangkan industri pariwisata guna
menarik minat wisnus untuk berwisata di negeri sendiri, karena jumlah
pendapatan pariwisata nasional salah satunya berasal dari wisnus.
Pada taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan wisata alam
(pasal 31, Undang-Undang RI No. 5 tahun 1990). Wisata alam banyak dikaitkan
dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan,
keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan
Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang
memiliki keanekaragaman hayati dan budaya. Dari beberapa provinsi di
Indonesia, Jawa barat merupakan provinsi yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Tingkat kunjungan wisatawan
nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:
TABEL 1.2
TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA PROVINSI JAWA BARAT 2009-2012
Wisatawan Tahun
2009 2010 2011 2012
Nusatara 26.714.229 29.115.657 34.500.359 38.346.304 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat kunjungan wisatawan nusantara ke
Provinsi Jawa Barat meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012, target
kunjungan wisatawan nusantara adalah 39.000.000 dan tercapai sebesar
38.346.304 orang atau mencapai sebesar 98,32% dari target yang diharapkan.
Jawa Barat memiliki keanekaragaman daya tarik wisata, diantaranya
adalah wisata alam, wisata budaya, wisata seni, wisata rekreasi, wisata sejarah,
wisata minat khusus, dan wisata lainnya.
Salah satu bagian dari daya tarik wisata alam adalah Taman Hutan Raya
yang ada di berbagai daerah yang ada di Jawa Barat. Taman Hutan Raya adalah
kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang
alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan umum sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, dan pendidikan.
Juga sebagai fasilitas yang menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.
Adapun berbagai taman hutan raya yang ada di Jawa Barat dapat dilihat pada
Tabel 1.3 Berikut:
TABEL 1.3
TAMAN HUTAN RAYA YANG ADA DI JAWA BARAT
Nama Taman Hutan Raya Kota / Kabupaten Luas (ha)
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung 590
Taman Hutan Raya Pancoran Mas Depok Depok 6 Sumber: Disbudpar Provinsi Jawa Barat 2011
Dari tabel 1.3 dapat dilihat bahwa Jawa Barat memiliki potensi Taman
Hutan Raya yang juga berfungsi sebagai hutan Kota atau ruang terbuka hijau dan
sebagai sarana pariwisata yang merupakan salah satu wisata unggulan yang
menunjang bagi wisatawan untuk berkunjung.
Salah satu taman hutan raya yang terbesar di Jawa Barat, yaitu Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda terletak di Kota Bandung. Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder
dengan hutan tanaman dengan jenis pinus (Pinus merkusil) yang terletak di
Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikapundung, Sub-DAS Citarum yang membentang
mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai Maribaya yang merupakan bagian
dari kelompok hutan gunung Pulosari, menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda sangat baik sebagai lokasi pariwisata alam dan juga sebagai sarana
tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan.
Sesuai dengan visi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda “terciptanya
pengembangan Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang berwawasan
lingkungan untuk mewujudkan kelestarian hutan sebagai sistem penyangga
kehidupan bagi kesejahteraan rakyat”. Mempunyai misi “meningkatkan
konstribusi pemanfaatan kawasan hutan melalui pariwisata alam untuk
kepentingan konservasi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
Mengoptimalkan distribusi manfaat pariwisata alam bagi para pihak.
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman pentingnya manfaat sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya bagi kehidupan umat manusia. Meningkatkan
penembangan produksi aneka pariwisata alam. Menciptakan mekanisme
keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pengelolaan, dan kemitraan
dengan para penyelenggara priwisata alam”. (tahuradjuanda.jabarprov.go.id). Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan salah satu Daerah Tujuan
wisatawan nusatara, dengan menyuguhkan pemandangan yang indah, suasana
yang tenang, juga memiliki beraneka ragam produk wisata panorama alam, aneka
ragam flora dan fauna, goa jepang, goa belanda, area jogging, kolam buatan, dan
beberapa air terjun. Untuk menambah daya tarik wisatawan, maka ada beberapa
wahana yang bisa dikembangkan diantaranya Guest house, area bermain, area
Outbound, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang untuk membuat
pengunjung menjadi nyaman dan membuat pengunjung ingin kembali berwisata.
Berikut ini Tabel 1.4 mengenai jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.
TABEL 1.4
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA BANDUNG
BULAN 2009 2010 2011 2012 2013
Januari 13.092 12.766 14.903 10.274 11.589
Februari 5.569 7.417 11.099 7.976 6.614
Maret 7.932 10.525 10.264 10.278 14.801
April 8.798 12.306 10.630 11.401 8.703
Mei 11.832 18.741 15.641 16.836 13.047
Juni 14.939 14.466 17.475 18.176 14.117
Juli 13.389 12.554 11.347 11.888 4.412
Agustus 7.462 5.816 4.133 10.144 13.562
September 15.234 13.640 16.201 10.958 8.462
Oktober 6.807 6.659 8.862 11.234 10.906
Nopember 8.422 7.435 12.344 11.982 11.960
Desember 11.281 12.276 11.975 12.144 13.341
Jumlah 124.757 134.601 144.874 143.291 131.514
Sumber: Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 2014
Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa kunjungan Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda dari setiap tahunnya mengalami kondisi yang tidak konsisten. Dari 2009
ke 2010 tingkat kunjungan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda meningkat sebesar
tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan sebesar 1,09%, dan pada tahun 2012
ke tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu sebesar 8,21%.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, tingkat
kunjungan yang menurun pada tahun 2011 ke 2012 dan 2012 ke 2013 disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu kondisi lingkungan yang kurang nyaman seperti:
kebersihan yang kurang terjaga, kurangnya keanekaragaman fauna (natural
environment); fasilitas infrastruktur yang kurang terjaga seperti: banyaknya
fasilitas yang sudah tidak terawat, sarana penunjang yang tidak terawat (Tourist
Infrastucture); suasana yang tidak asri dikarenakan masuknya kendaraan ke lokasi
hutan (Atmosphere); dan faktor perasaan yang diwakili oleh pengunjung ketika
berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Relaxing, Exciting, Pleasant).
faktor tersebut merupaka
n faktor pembentuk citra destinasi menurut Martin dan Bosque (2008:271),
dengan demikian dapat dikatakan citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda perlu
diperbaiki agar tingkat kunjungan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dapat
meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda berusaha meningkatkan citranya melalui beberapa upaya. Berikut
upaya-upaya yang dilakukan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang berkaitan dengan
peningkatan citra.
TABEL 1.5
UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN CITRA
No. Program Keterangan
1. Natural environment Meningkatkan kebersihan
Menambah keanekaragaman fauna
2. Tourist infrastructure Melakukan perbaikan sarana
beristirahat untuk wisatawan Melakukan perbaikan sarana
belanja
Melakukan perbaikan sarana bermain anak
No. Program Keterangan
Melakukan perbaikan ticket
box
Melakukan perbaikan sarana bermain
Melakukan perbaikan
museum Ir. H. Djuanda
3. Atmosphere Membatasi kendaraan yang
masuk ke kawasan hutan Sumber: Balai Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Farida Jasfar (2009:183) menjelaskan
bahwa “membina dan mempertahankan suatu citra yang sangat kuat sangat penting artinya bagi suatu organisasi jasa jika ingin menarik konsumen”. Oleh karena itu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda perlu meningkatkan citra positif
wisatawan terhadap wisata alam sehingga wisatawan memutuskan untuk
berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Wasesa (2006:177) menjelaskan “citra bukan sekedar baik dan buruk akan
tetapi citra harus lebih spesifik”. Salah satu misi Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda yang disebutkan di atas adalah Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
pentingnya manfaat sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bagi kehidupan
umat manusia. Maka dari itu, hutan kota yang didalamnya terdapat sumber daya
alam hayati dan berbagai ekosistemnya sangat penting bagi kelangsungan hidup
umat manusia, citra yang dimiliki oleh Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang
berfungsi menyangga kehidupan umat manusia, juga dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, budaya, pariwisata dan,
rekreasi. Berikut beberapa pendapat yang mendukung pembentukan citra Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda Sebagai Hutan Kota Bandung yang tersaji dalam tabel
1.6 berikut.
TABEL 1.6
MEDIA ONLINE YANG MENDUKUNG PEMBENTUKAN CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA
SEBAGAI HUTAN KOTA BANDUNG
No SUMBER PENJELASAN
Dari keramaian Kota Bandung, kita masih bisa menikmati Hutan Kota yang asri bernama Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Taman ini membentang dari Dago Pakar hingga Maribaya Lembang (Avitia/detik-travel).
Lokasi ini merupakan kawasan pelestarian alam yang tersisa yang juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Bandung (mutiara Indah Susilowati dalam Evaluasi ekonomi manfaat rekreasi taman hutan raya Ir. H. Djuanda dengan menggunakan pendekatan travel cost method : 4-5). Bandung yang menyimpan tanaman unik dan langka.
4 http://tempatwisatadiB mendukung dengan berada tepat pada cekungan Bandung sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata alam dan wisata pendidikan kecintaan terhadap lingkungan.
5 http://fxmuchtar.blogs pot.com/2012/10/oase -Bandung-tahura-ir-h-djuanda.html#.UjnJV NLwY7w
Bandung sekarang memang belum bisa diidentikan lagi dengan slogan lama yang menyebutkan Bandung Kota Kembang. Konsep pembangungan yang tak jelas semakin membawa Bandung pada ketidak jelasan identitas juga. Namun jangan khawatir. anda masih bisa menikmati kesegaran khas Parahyangan di sebelah utara Kota Bandung. Jika anda suntuk dengan hiruk pikuk kehidupan Kota, langkahkan kaki ke arah utara Kota Bandung, tepatnya di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Sumber: Internet, dikumpulkan pada Februari 2014
Berdasarkan Tabel 1.6 menyatakan bahwa Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda memiliki daya tarik tersendiri, cocok sebagai tempat tujuan wisata juga
sebagai Oase Kota Bandung, yang sangat sejuk dan pelepas penat dari hiruk pikuk
kehidupan Kota.
Menurut Martin dan Bosque (2008:264) mengemukakan bahwa citra
and affective evaluations of the tourist destination. Citra Destinasi secara
bersama-sama dibentuk oleh penilaian kognitif dan afektif individu dari tujuan
wisata. Menurut Huddleston dalam Buchari Alma (2008:55) memberikan definisi
atau pengertian citra dengan mengatakan sebagai berikut :”Image is a set beliefs the personal associate with an Image as acquired trough experience”. Artinya,
citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran
yang dimiliki atau didapat dari pengalaman. Crompton (1979) dalam Echtner and
Ritchie (2003:41) mengemukakan bahwa Destination image is sum beliefs, ideas
and impressions that a person has of a destination. Citra destinasi adalah
kepercayaan, ide, dan kesan seorang terhadap suatu tempat destinasi.
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda telah melakukan upaya-upaya tentang
peningkatan citra yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan, dapat dilihat
pada Tabel 1.5, namun pada kenyataannya tingkat kunjungan pada dua tahun
terakhir tetap saja menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk meningkatkan kunjungan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada
tahun berikutnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, terlihat adanya keterkaitan antara
seberapa besar pengaruh citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda terhadap
keputusan berkunjung. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diadakan penelitian
tentang “CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA SEBAGAI
HUTAN KOTA BANDUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KEPUTUSAN BERKUNJUNG” (Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
2. Bagaimana Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda.
3. Bagaimana pengaruh Citra terhadap Keputusan Berkunjung di
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh temuan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda.
2. Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan berkunjung di
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
3. Untuk memperoleh temuan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda dan pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ilmu
pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan disiplin ilmu pemasaran,
khusunya pemasaran pariwisata, melalui pendekatan serta metode-metode yang
digunakan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Hutan Kota
Bandung dan pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung. Selain itu hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak lain, untuk
mengetahui perkembangan dan fenomena kepariwisataan terutama di dalam
wisata alam.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak Pengelola
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda mengenai mengenai citra Taman Hutan Raya
Ir. H. Djuanda sebagai Hutan Kota Bandung dan pengaruhnya terhadap keputusan
berkunjung. Penelitian ini juga dapat menjadi pengetahuan bagi kemajuan di
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai citra Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda untuk meningkatkan keputusan berkunjung. Adapun yang
menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah
citra (X) yang terdiri cognitive image (X1), Affective image (X2),Sedangkan yang
menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah keputusan berkunjung (Y).
Menurut Sugiyono (2012:39), variabel independent atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya
variabel dependent (terikat).
Penelitian ini dilakukan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dengan unit
analisis dari penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Penelitian ini dilakukan dalam waktu kurang dari satu
tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional methode. Menurut
Umar (2008:45) apabila penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu kurang dari
satu tahun, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional,
yaitu Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu
tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan
objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh citra terhadap
keputusan berkunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Metode merupakan cara kerja untuk mencapai suatu tujuan atau
(2012:2) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah: “cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaaan tertentu”.
Berdasarkan tujuan penelitian dan variabel-variabel yang diteliti, maka
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, yaitu menguji
kebenaran suatu hipotesis yang telah diuraikan pada Bab II, melalui pengumpulan
data di lapangan (wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda). Agar tercapai tujuan dari penelitian ini maka diperlukan suatu
metode dan teknik penelitian yang sesuai.
Menurut Sugiyono (2011:35) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri).
Melalui jenis penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan
gambaran mengenai keputusan berkunjung.
Sedangkan jenis penelitian verifikatif yaitu untuk menguji kebenaran suatu
hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini
akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan,
dalam hal ini dilakukan melalui metode survey terhadap pengunjung Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda untuk mengetahui pengaruh citra terhadap keputusan
berkunjung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif survey dan explanatory survey.
Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2010:85), Metode deskriftif survey dan explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Dalam penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian
untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang
diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini, variabel yang dioperasionalisasikan adalah citra
untuk variabel bebas (X) dengan Cognitive image (X1), Affective image (X2),
Keputusan Berkunjung sebagai Variabel (Y) dengan dimensi pilihan produk,
pilihan merek, pilihan saluran distribusi, dan waktu pembelian. Berikut tabel
operasionalisasi dari kedua variabel tersebut :
TABEL 3.1
Variabel Indikator Ukuran Skala
No.
cognitive and affective evaluations of the tourist destination. Citra Destinasi secara
bersama-sama dibentuk oleh penilaian kognitif dan afektif individu dari tujuan wisata.
Cognitive fauna di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat keunikan flora dan fauna di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat kebersihan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Ordinal belanja di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat keanekaragaman cinderamata di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat kemenarikan fasilitas bermain anak di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Variabel/ Sub Variabel
Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No.
3.Atmosphere Tingkat ketentraman di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat keindahan
1.Relaxing Tingkat Kenyamanan ketika berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat kenyamanan dengan lingkungan alam di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat kenyamanan dengan Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat Antusias saat
Keputusan untuk melakukan perjalanan wisata pada galibnya adalah keputusan pembelian, yaitu mengeluarkan uang untuk mendapatkan kepuasan
Variabel/ Sub Variabel
Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No. item Pilihan
Produk
Tingkat Kemenarikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat variasi atraksi wisata
Tingkat kepopuleran Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Hutan Kota Bandung
Ordinal D.1
Pemilihan saluran distribusi
Tingkat kemudahan akses menuju Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tingkat kestrategisan lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.
Tingkat berkunjung pada saat hari libur tiket Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Ordinal G.1
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014.
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder.
1. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang diinginkan dapat
diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh
yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data
penelitian, yaitu konsumen Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
M. Nazir (2007:50) telah mengemukakan bahwa “Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang
lalu”. Sedangkan menurut David A. Aaker (2006:759) “data primer adalah data collected to address a specific research objective (as opposed to secondary data)”. Artinya data yang dikumpulkan untuk mengarahkan objek penelitian yang spesifik (kebalikan dari data sekunder).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, ataupun
catatan-catatan yang jaraknya telah jauh dari sumber orisinil (M. Nazir, 2004:50).
Dalam kata lain adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Sedangkan menurut David A. Aaker (2006:761) data sekunder adalah, “ Data
collected for some purpose other than the present research purposes”. Artinya
data yang dikumpulkan untuk beberapa tujuan selain dari tujuan penelitian saat
ini. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang akan digunakan dalam
penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan data dalam tabel 3.2
berikut:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN
NO DATA JENIS DATA SUMBER DATA
3 Potensi daya tarik wisata Di Provinsi Jawa Barat Sekunder Disbudpar Provinsi Jawa
Barat 2009 - - -
4
Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke daya tarik wisata Kota Bandung 2010-2012 Hutan Raya Ir. H. Djuanda 2009-2013
Sekunder Taman Hutan Raya Ir. H.
NO DATA JENIS DATA SUMBER DATA citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Sekunder Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda - - -
7
Tanggapan Responden terhadap Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Taman Hutan Kota
T-1: Untuk mengetahui tanggapan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
T-2: Untuk mengetahui tanggapan terhadap proses keputuasan berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Wisatawan Nusantara yang berkunjung)
T-3: Untuk menjelaskan seberapa besar citra dapat mempengaruhi proses keputusan berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Wisatawan Nusantara yang berkunjung)
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80), “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi bukan hanya sekedar orang tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki subjek atau objek tersebut.
TABEL 3.3
JUMLAH PENGUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA
2011-2013
Tahun Jumlah Persentase
2012 143.291 -1,09%
2013 131.514 -8,21%
Sumber : Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi populasi penelitian adalah
adalah wisatawan yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda satu
tahun, yaitu pada tahun 2013 sebanyak 131.514 wisatawan nusantara.
3.2.4.2 Sampel
Pada umumnya penelitian yang dilakukan tidak meneliti semua populasi.
Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan biaya dan
waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti mengambil sebagian dari populasi
yang disebut sampel.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan sebuah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi, (Sugiyono, 2008:256), untuk pengambilan sampel dari populasi,
agar diperoleh sampel yang presentatif mewakili, maka diupayakan setiap subjek
dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Untuk menghitung sample dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin
(Husein Umar,2003:141) yaitu sebagai berikut:
Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
(e=0.09 atau 9%).
Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini
adalah sebagai berikut perhitungan rumus Slovin
n = Sampel
e = 9%
n = N
1+ Ne2
n = 131.514
1+ 131.514 * 0,092
n = 131.514
1.066,263
n = 123,34 = dibulatkan menjadi 123
Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal dalam penelitian ini
adalah 123 responden. Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh ukuran
sampel (n) minimal sebesar 123. Jadi dalam penelitian ini sampel yang akan
diambil berjumlah 123 orang dari sebagian pengunjung atau total populasi di
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Systematic
Random Sampling untuk populasi bergerak (mobile Sampling).
Sugiyono (2011:84) mengemukakan bahwa “metode pengambilan acak
sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan jarak
atau interval tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diuraikan”. Dengan
demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun (ordered population
target) merupakan syarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan
pengambilan sampel dan metode acak sistematis.
Adapun langkah-langkah dalam tekik pengambilan sampel ini adalah
dilakukan sebagai berikut.
1. Menentukan wisatawan yang akan dijadikan objek penelitian yaitu
wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H.
2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point pada objek yang akan
diteliti, dalam penelitian ini adalah pintu masuk Taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda.
3. Menentukan waktu yang akan digunakan untuk sampling.
4. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang akan diambil.
5. Pada hari yang ditentukan pada check point, Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan cara membagikan kuesioner.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
kepentingan penelitian dimana data yang telah terkumpul digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Menurut Sugiyono (2010:37)
menjelaskan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik komunikasi pengumpulan data secara
langsung dari sumber yang bersangkutan, wawancara ini dilakukan kepada
pihak pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda untuk memperoleh
data mengenai profil perusahaan, data jumlah kunjungan wisatawan ke
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, serta program-program yang dilakukan
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dalam menarik minat berkunjung
wisatawan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuis kepada
responden untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis
kuesioner tertutup dimana telah disediakan jawaban sehingga responden
masing-masing. Keuntungan dari kuesioner adalah tidak memerlukan hadirnya
peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat
dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, menurut
apa yang responden rasakan, dan menurut waktu kesenggangan responden,
dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama. Dalam penelitian ini pihak yang diberi
kuisioner adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda.
3. Studi literatur
Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literatur yaitu
pengumpulan data sekunder dengan cara mempelajari buku atau jurnal,
home page atau website guna memperoleh informasi yang berhubungan
dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pada suatu penelitian data adalah hal yang terpenting karena data
merupakan gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai
pembentuan hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil
penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan data
ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu
ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive
interval (MSI). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan
dengan bantuan SPSS 20 for windows.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas
adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.
Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan
validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari
masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan
nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item
dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata
skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan
skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai
validitas.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas (Uma,
2008:110) adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan
dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment , yang
rumusnya seperti berikut:
(Sugiyono, 2011: 183)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan
dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Tabel 3.4 berikut ini adalah pedoman
untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:
TABEL 3.4
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,5999 Sedang
0,60 – 0,7999 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010:184)
Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah
skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas
instrumen :
1. Jika tingkat signifikansi < (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen
dikatakan valid.
2. Jika tingkat signifikansi > (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen
dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for
windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20 for
windows diperoleh hasil pengujian dari item pertanyaan yang diajukan peneliti
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
NO PERTANYAAN TINGKAT
SIGNIFIKANSI KETERANGAN A.4 Kemenarikan fasilitas belanja di Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.5 Keanekaragaman cinderamata di Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.6 Kemenarikan fasilitas bermain anak di Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.7 Keanekaragaman fasilitas bermain anak di
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.8 Ketentraman di Taman Hutan Raya Ir. H.
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.3 Kenyamanan dengan Cuaca di Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.4 Besarnya semangat untuk berkunjung ke
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.5 Antusias saat berwisata ke Taman Hutan Raya
Ir. Djuanda 0,000 Valid C.2 Variasi atraksi wisata di taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda 0,000 Valid
Pilihan Merek (Y2)
D.1 Kepopuleran Taman Hutan Raya Ir. H.
NO PERTANYAAN TINGKAT
SIGNIFIKANSI KETERANGAN Pilihan Saluran Distribusi (Y3)
E.1 Kemudahan akses menuju Taman Hutan Raya
Ir. H. Djuanda 0,003 Valid E.2 Kestrategisan lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda 0,000 Valid
Waktu Berkunjung (Y4)
F.1 Berkunjung pada saat hari libur 0,001 Valid F.2 Berkunjung pada saat terdapat promosi 0,065 Tidak Valid F.3 Frekuensi berkunjung 0,000 Valid
Metode Pembayaran (Y5)
G.1 Kemudahan pembelian tiket Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer 2014
Berdasarkan hasil pengujian validitas menggunakan SPSS 20 for windows,
dari seluruh item pertanyaan terdapat satu item pertanyaan yang dinyatakan tidak
valid yaitu item pertanyaan nomor F.2 dengan tingkat signifikansi 0,065, item
pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid karena tingkat signifikansi melebihi
dari 0,05. Dengan demikian seluruh instrumen pertanyaan diuji kembali dengan
tidak mengikutsertakan ketiga item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, maka
diperoleh hasil sebagai berikut.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
NO PERTANYAAN TINGKAT
SIGNIFIKANSI KETERANGAN A.4 Kemenarikan fasilitas belanja di Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.5 Keanekaragaman cinderamata di Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.6 Kemenarikan fasilitas bermain anak di Taman
Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.7 Keanekaragaman fasilitas bermain anak di
NO PERTANYAAN TINGKAT
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.3 Kenyamanan dengan Cuaca di Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.4 Besarnya semangat untuk berkunjung ke
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.5 Antusias saat berwisata ke Taman Hutan Raya
Ir. Djuanda 0,000 Valid C.2 Variasi atraksi wisata di taman Hutan Raya Ir.
H. Djuanda 0,000 Valid
Pilihan Merek (Y2)
D.1 Kepopuleran Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda sebagai Hutan Kota Bandung 0,000 Valid
Pilihan Saluran Distribusi (Y3)
E.1 Kemudahan akses menuju Taman Hutan Raya
Ir. H. Djuanda 0,003 Valid E.2 Kestrategisan lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda 0,000 Valid
Waktu Berkunjung (Y4)
F.1 Berkunjung pada saat hari libur 0,001 Valid F.3 Frekuensi berkunjung 0,000 Valid
Metode Pembayaran (Y5)
G.1 Kemudahan pembelian tiket Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer 2014
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,
yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya
berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam
pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih
peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama
dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila
dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach
alpha, yaitu:
{ } { ∑ }
(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2008:171)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan
= varians total
∑ = jumlah varians butir tiap pertanyaan
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap
butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:
∑ ∑
(Husein Umar, 2008:172)
= jumlah varians
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) n = jumlah sampel
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (r11) ≥ r tabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (r1) < r tabel dengan tingkat
Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum
digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen
penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien
Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham &
Black, Uma Sekaran)
Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa
baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain.
Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur
konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, maka semakin tinggi tingkat
reabilitasnya. Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian
TABEL 3.7
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Variabel r Hitung
(Cronbach alpha) r Tabel Keterangan
1 Citra (X) 0,906 0,70 Reliabel
2 Keputusan Berkunjung (Y) 0,798 0,70 Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan data 2014
Pada Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa hasil tingkat reliabilitas pada
penelitian ini, untuk variabel Citra (X) yaitu sebesar 0,906 dan untuk variabel
keputusan menginap (Y) yaitu sebesar 0,798. Kedua variabel dinyatakan reliabel
karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola
dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan
keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan
dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada
pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal.
keputusan berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dengan bantuan
statistik untuk mengolah data yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam
penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai citra yang
mempengaruhi keputusan berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah citra yang
memiliki dua sub dimensi Cognitive image, Affective image. Objek yang
merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah keputusan berkunjung. .
Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh citra (X) terhadap keputusan
berkunjung (Y). Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui
beberapa tahap sebagai berikut :
1. Menyusun Data
Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek
kelengkapan data yang diisi oleh responden. Untuk mengetahui karakteristik
responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:
% =
N n
X 100
Dimana:
n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100= konstanta
2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang
terkumpul.
3. Tabulasi Data
Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a) Memberikan skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam
menggunakan skala ordinal adalah peringkat jawaban diberikan skor
diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban (numeric scale), dimana
setiap option terdiri dari lima kriteria skor sebagai berikut:
TABEL 3.8
SKOR ALTERNATIF JAWABAN
Alternatif Jawaban
Sangat
Tinggi Tinggi
Cukup
tinggi Rendah
Sangat rendah
Positif 5 4 3 2 1
Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)
b) Menjumlahkan skor pada setiap item.
c) Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.
4. Menganalisis data dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan
angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.
3.2.7.1Rancangan Analisis Data
Pada penelitian ini digambarkan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif
khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif
digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan analisis kuantitatif
menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan
menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi
yang bersifat komperhensif.
Menurut Sugiyono (2008:207) analisis deskriptif dapat digunakan untuk
mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan
prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa diuji signifikasinya.
Melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau
populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah
kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi.
Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian, yaitu:
1. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
mengenai citra yang terdiri dari Cognitive image dan Affective image.
2. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
mengenai keputusan berkunjung.
3. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi dan analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk
melihat hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal cognitive
image(X1), dan Affective image(X2), terhadap keputusan berkunjung di
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Adapun langkah-langkah untuk analisis verifikatif adalah sebagai berikut:
1) Method of Succesive Internal (MSI)
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal scale yaitu skala
yang berbentuk peringkat yang menunjukkan suatu urutan preferensi/penilaian.
Skala ordinal ini perlu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan
Method Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil
jawaban responden pada setiap pertanyaan.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan
perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan
setiap pilihan jawaban.
e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan sebagai berikut:
(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =
(Area Below Upper Limit) – (Are Below Lower Limit
Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variable independent dengan variable dependent serta akan
ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
2) Teknik Analisis Linear Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linear berganda (multiple linear regression). Analisis regresi linear berganda
adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas
citra (X) terhadap variabel terikat keputusan berkunjung (Y) untuk membuktikan
ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Adapun
untuk pengolahan data dilakukan bantuan program SPSS 20 for windows, yang
menurut uliyanto (2005:8) dilakukan sebagai berikut:
a. Masukan data dalam SPSS pada data view, dan pada variable view dalam
kolom label berilah nama masing-masing variabel.
b. Klik analyze, regression linier. Lalu pindahkan variabel Y sebagai
variabel bergantung ke kolom dependent serta variabel X1.1, dan X1.2
sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik method pilih enter.
Abaikan yang lain kemudian klik OK.
Sebelum mengolah data dengan menggunakan program SPSS 20 for
windows, peneliti harus menentukan terlebih dahulu teknik analisis yang
digunakan. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda. Menurut Asep Hermawan (2005:220) regresi linear
Y = a + bX1.1 + bX1.2
mencakup satu variabel terikat (dependent) yang berskala pengukuran metrik
(interval atau rasio), yang diduga dapat diprediksi oleh variabel-variabel
independent yang berskala pengukuran metrik (interval atau rasio).
Analisis regresi digunakan bila penelitian bermaksud ingin mengetahui
kondisi diwaktu yang akan datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau
ingin melihat kondisi waktu lalu dengan dasar keadaan dimana sifat ini
merupakan prediksi atau perkiraan (Irianto, 2006:156). Arti kata prediksi
bukanlah merupakan hal yang pasti tetapi merupakan suatu keadaan yang
mendekati kebenaran. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan
untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat
dilakukan melalu menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau
untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan
meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2010:204).
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah
variabel independen yaitu citra yang terdiri cognitive image dan affective image.
Sedangkan variabel dependen adalah keputusan berkunjung. Untuk bisa membuat
ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia. Berdasarkan
data tersebut peneliti harus menemukan persamaan regresi berganda melalui
perhitungan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan (Keputusan
berkunjung)
a = Harga Y bila X = 0
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.