• Tidak ada hasil yang ditemukan

CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA SEBAGAI HUTAN KOTA BANDUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA SEBAGAI HUTAN KOTA BANDUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA SEBAGAI HUTAN KOTA BANDUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG

(Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh Lucky Budiman

0807191

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Oleh Lucky Budiman

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© LuckyBudiman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

(Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

HP. Diyah Setiyorini, MM Yeni Yuniawati, S.Pd.,MM

NIP. 197610312008122001 NIP.198106082006042001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

HP. Diyah Setiyorini, MM NIP. 197610312008122001

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Citra Bagian dari Pemasaran Pariwisata ... 11

2.1.1.1 Konsep Pemasaran Pariwisata ... 11

2.1.1.2 Konsep Pemasaran Destinasi ... 12

2.1.1.3 Definisi Citra ... 15

2.1.1.4 Proses Pembentukan Citra ... 18

2.1.1.5 Pentingnya Citra ... 21

2.1.1.6 Konsep Hutan Kota Sebagai Bagian Dari Atraksi Wisata Alam ... 22

2.1.2 Konsep Keputusan Berkunjung ... 23

2.1.2.1 Proses Keputusan Pembelian ... 23

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian ... 27

2.1.2.3 Dimensi keputusan pembelian ... 28

(5)

3.1 Objek Penelitian ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 39

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 40

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 43

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 44

3.2.4.1 Populasi ... 44

3.2.4.2 Sampel ... 45

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 46

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 48

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 49

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 53

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 55

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data ... 57

3.2.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 62

4.1.1 Profil Perusahaan ... 62

4.1.1.1 sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 62

4.1.1.2 Visi dan Misi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 63

4.1.1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Organisasi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 64

4.1.1.4 Produk yang ditawarkan ... 65

(6)

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 73

4.1.2.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 75

4.1.2.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Berapa Kali Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 76

4.1.2.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 77

4.1.2.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 78

4.1.2.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Alat Transportasi ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 80

4.1.2.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Orang Yang Ikut Serta ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 81

4.1.2.12 Pengalaman Responden Berdasarkan Biata Yang Dikeluarkan Ketika Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 82

4.1.2.13 Pengalaman Responden Berdasarkan lamanya Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 83

4.2 Pelaksanaan Citra di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 84

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Cognitive ... 84

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Affective ... 87

4.2.3 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 89

4.3Pelaksanaan Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 91

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Produk ... 91

(7)

Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 95

4.4 Hasil Uji Asumsi Variabel ... 97

4.4.1 Pengujian Asumsi Regresi ... 97

4.4.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 100

4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) ... 101

4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ... 101

4.4.5 Model Persamaan Regresi Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuandal ... 102

4.5 Implikasi Hasil Penelitian ... 103

4.5.1 Temuan yang Bersifat Teoritik ... 103

4.5.2 Temuan yang Bersifat Empirik ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Rekomendasi ... 107

5.2.1 Perumusan Rekomendasi ... 107

5.2.2 Pemetaan Strategi ... 107

5.2.3 Operasionalisasi Strategi ... 108

5.2.4 Rencana Tindak ... 109

(8)

Tabel 1.2 Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara Provinsi Jawa Barat 2009-2012 ... 3

Tabel 1.3 Taman Hutan Raya Yang Ada di Jawa Barat ... 3

Tabel 1.4 Data Kunjungan Wisatawan Nusantara Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 5

Tabel 1.5 Upaya-upaya Yang Dilakukan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang Berhubungan Dengan Peningkatan Citra ... 6

Tabel 1.6 Media Online Yang Mendukung pembentukan Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Sebagai Hutan Kota Bandung ... 7

Tabel 2.1 Definisi Citra Destinasi Menurut Para Ahli ... 16

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan Dengan Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung ... 31

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 41

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber data ... 44

Tabel 3.3 Jumlah Pengunjung Wisatawan Nusantara Ir. H. Djuanda 2011-2013 ... 45

Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 50

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ... 51

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ... 52

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 55

Tabel 3.8 Skor Alternatif Jawaban ... 56

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 69

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Rata-Rata ... 70

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 71

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 72

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 73

Tabel 4.6 Tujuan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 75

(9)

Tabel 4.12 Biaya Yang Dikeluarkan Ketika Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 82

Tabel 4.13 Lamanya Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda... ... 83

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Cognitive ... 85

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Affective ... 87

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 89

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Produk ... 91

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Merek ... 92

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pilihan Distribusi ... 93

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Waktu Berkunjung ... 94

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Metode Pembayaran ... 95

Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda ... 95

Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas ...100

Tabel 4.24 Output Pengaruh Citra terhadap keputusan Berjunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ...100

Tabel 4.25 Output Tabel ANNOVA ...101

Tabel 4.26 Output Analisis Koefisien Regresi ...102

Tabel 5.1 Rencana Tindak Rekomendasi Penelitian ...109

(10)

Gambar 2.3 Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 26

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung ... 36

Gambar 2.5 Paradigma Penelitian Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Berkunjung ... 37

Gambar 3.1 Regresi Berganda ... 60

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 65

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Rata-Rata ... 71

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 72

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 73

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 74

Gambar 4.7 Tujuan Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 75

Gambar 4.8 Berapa Kali Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 77

Gambar 4.9 Sumber Informasi Mengenai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 78

Gambar 4.10 Alasan Wisatawan Mengujungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 79

Gambar 4.11 Transportasi Yang Digunakan Untuk Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 80

Gambar 4.12 Jumlah Orang Yang Ikut Serta Untuk Mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 81

Gambar 4.13 Biaya Yang Dikeluarkan ketika Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 83

Gambar 4.14 Lamanya Berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ... 84

Gambar 4.15 Normal Probability Plot ... 98

(11)

Djuanda Bandung). Skripsi 2014, dibawah bimbingan H.P. Diyah Setyorini, MM dan Yeni Yuniawati, S.Pd MM.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menghasilkan devisa yang sangat besar bagi negara-negara di dunia. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya akan sumber daya alam baik hayati maupun non hayati. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati dan budaya. Jawa Barat memiliki keanekaragaman daya tarik wisata, diantaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata seni, wisata rekreasi, wisata sejarah, wisata minat khusus, dan wisata lainnya. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang juga dijadikan sebagai lokasi pariwisata dan sebagai tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan. Pada 2 tahun terakhir, tingkat kunjungan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda mengalami penurunan, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melakukan upaya meningkatkan citranya sebagai Hutan Kota Bandung untuk meningkatkan keputusan berkunjung. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan mengenai pelaksanaan citra, keputusan berkunjung dan pengaruh dari citra terhadap keputusan berkunjung. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dengan teknik sampling systematic random sampling, serta jumlah sampel 123 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Temuan penelitian menunjukan bahwa citra dan keputusan berkunung memiliki tanggapan tinggi. Citra dengan dimensi cognitive (X1) dan affective (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung.

(12)

guidance of H.P. Diyah Setyorini, MM and Yeni Yuniawati, S.Pd MM.

The tourism sector is one sector that produce very big income for the countries in the world. Indonesia is a tropical country that is rich in natural resources both biological and non biologica. West Java is one of the largest Province in Indonesia which has a biological and cultural diversity. West Java has a diversity of attractions, including the natural tourism, cultural tourism, arts, leisure tourist, historical tours, special interest tours, and other travel. Grand Forest Park Ir. H. Juanda is a conservation area that is also used as a location for tourism and as a place for the development of environmental education. In the last 2 years, the rate of visits to the Grand Forest Park Ir. H. Juanda has decreased, Grand Forest Park Ir. H. Juanda make efforts to improve its image as Bandung Forest to improve decision to visit. The purpose of this study was to obtain images, decision to visit, and the effect of image on decision to visit. This type of research is descriptive and verificative, sampling technique systematic random sampling, as well as number of samples 123 respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression technique. The findings showed that the score of image and decision to visit high, the cognitive dimension (X1), affective (X2) have a significant influence on the decision to visit.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menghasilkan devisa

yang sangat besar bagi negara-negara di dunia. Sektor pariwisata telah tumbuh

menjadi salah satu sektor yang memiliki prospek yang cerah dikemudian hari bagi

pembangunan ekonomi dunia. Pariwisata menurut Undang-Undang No.10 tahun

2009 tentang kepariwisataan menjelaskan bahwa berbagai macam kegiatan wisata

didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, dan pemerintah daerah. Saat ini pariwisata telah menjadi motor

penggerak sosial dan ekonomi dunia, dan telah menjadi salah satu motor

penggerak utama di dalam perdagangan Internasional. Berbagai organisasi

internasional antara lain PBB, Bank Dunia, United Nation World Tourism

Organization (UNWTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan

sosial ekonomi.

Perkembangan pariwisata ini tentunya dialami pula oleh negara-negara di

Asia-Pasifik. Menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO)

dalam World Tourism Barometer 2013 Asia-Pasifik memperoleh peringkat tinggi

dalam hal pertumbuhan kedatangan turis yaitu sebesar 7%. Pada tahun 2012

Asia-Pasifik memperoleh 1.035 juta turis naik dari tahun 2011 yaitu 996 juta turis.

Berdasarkan fakta tersebut Negara-Negara Asia-Pasifik diprediksikan akan

menjadi pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi global pada dekade

berikutnya.

Menurut catatan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

(Kemenparekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 jumlah wisatawan

(14)

dari tahun ke tahun. Peningkatan ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang

semakin membaik, meningkatnya daya beli masyarakat dan kebutuhan masyarakat

untuk berwisata. Berikut ini jumlah pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara

tahun 2007 hingga 2012, disajikan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut:

TABEL 1.1

Sumber: Pusdatin Kemenparekraf & BPS 2013

Tabel 1.1 di atas menunjukan tren yang positif bagi perkembangan industri

pariwisata Indonesia, dari tahun 2007 hingga 2012 perkembangan pertumbuhan

industri pariwisata Indonesia terus meningkat. Tahun 2012 jumlah perjalan

mencapai angka 239.954 orang dengan total pengeluaran mencapai 161,48 triliun

rupiah. Data pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa pariwisata telah menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dari aktivitas masyarakat, oleh karena itu pemerintah harus

terus meningkatkan peran dalam mengembangkan industri pariwisata guna

menarik minat wisnus untuk berwisata di negeri sendiri, karena jumlah

pendapatan pariwisata nasional salah satunya berasal dari wisnus.

Pada taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan

penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan wisata alam

(pasal 31, Undang-Undang RI No. 5 tahun 1990). Wisata alam banyak dikaitkan

dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan,

keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan

(15)

Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang

memiliki keanekaragaman hayati dan budaya. Dari beberapa provinsi di

Indonesia, Jawa barat merupakan provinsi yang banyak dikunjungi oleh

wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Tingkat kunjungan wisatawan

nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:

TABEL 1.2

TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA PROVINSI JAWA BARAT 2009-2012

Wisatawan Tahun

2009 2010 2011 2012

Nusatara 26.714.229 29.115.657 34.500.359 38.346.304 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar dalam Angka Tahun 2013

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat kunjungan wisatawan nusantara ke

Provinsi Jawa Barat meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2012, target

kunjungan wisatawan nusantara adalah 39.000.000 dan tercapai sebesar

38.346.304 orang atau mencapai sebesar 98,32% dari target yang diharapkan.

Jawa Barat memiliki keanekaragaman daya tarik wisata, diantaranya

adalah wisata alam, wisata budaya, wisata seni, wisata rekreasi, wisata sejarah,

wisata minat khusus, dan wisata lainnya.

Salah satu bagian dari daya tarik wisata alam adalah Taman Hutan Raya

yang ada di berbagai daerah yang ada di Jawa Barat. Taman Hutan Raya adalah

kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang

alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi

kepentingan umum sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, dan pendidikan.

Juga sebagai fasilitas yang menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

Adapun berbagai taman hutan raya yang ada di Jawa Barat dapat dilihat pada

Tabel 1.3 Berikut:

TABEL 1.3

TAMAN HUTAN RAYA YANG ADA DI JAWA BARAT

Nama Taman Hutan Raya Kota / Kabupaten Luas (ha)

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung 590

(16)

Taman Hutan Raya Pancoran Mas Depok Depok 6 Sumber: Disbudpar Provinsi Jawa Barat 2011

Dari tabel 1.3 dapat dilihat bahwa Jawa Barat memiliki potensi Taman

Hutan Raya yang juga berfungsi sebagai hutan Kota atau ruang terbuka hijau dan

sebagai sarana pariwisata yang merupakan salah satu wisata unggulan yang

menunjang bagi wisatawan untuk berkunjung.

Salah satu taman hutan raya yang terbesar di Jawa Barat, yaitu Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda terletak di Kota Bandung. Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder

dengan hutan tanaman dengan jenis pinus (Pinus merkusil) yang terletak di

Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikapundung, Sub-DAS Citarum yang membentang

mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai Maribaya yang merupakan bagian

dari kelompok hutan gunung Pulosari, menjadikan Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda sangat baik sebagai lokasi pariwisata alam dan juga sebagai sarana

tempat untuk pengembangan pendidikan lingkungan.

Sesuai dengan visi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda “terciptanya

pengembangan Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang berwawasan

lingkungan untuk mewujudkan kelestarian hutan sebagai sistem penyangga

kehidupan bagi kesejahteraan rakyat”. Mempunyai misi “meningkatkan

konstribusi pemanfaatan kawasan hutan melalui pariwisata alam untuk

kepentingan konservasi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.

Mengoptimalkan distribusi manfaat pariwisata alam bagi para pihak.

Meningkatkan kesadaran dan pemahaman pentingnya manfaat sumber daya alam

hayati dan ekosistemnya bagi kehidupan umat manusia. Meningkatkan

penembangan produksi aneka pariwisata alam. Menciptakan mekanisme

keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pengelolaan, dan kemitraan

dengan para penyelenggara priwisata alam”. (tahuradjuanda.jabarprov.go.id). Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan salah satu Daerah Tujuan

(17)

wisatawan nusatara, dengan menyuguhkan pemandangan yang indah, suasana

yang tenang, juga memiliki beraneka ragam produk wisata panorama alam, aneka

ragam flora dan fauna, goa jepang, goa belanda, area jogging, kolam buatan, dan

beberapa air terjun. Untuk menambah daya tarik wisatawan, maka ada beberapa

wahana yang bisa dikembangkan diantaranya Guest house, area bermain, area

Outbound, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang untuk membuat

pengunjung menjadi nyaman dan membuat pengunjung ingin kembali berwisata.

Berikut ini Tabel 1.4 mengenai jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.

TABEL 1.4

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA BANDUNG

BULAN 2009 2010 2011 2012 2013

Januari 13.092 12.766 14.903 10.274 11.589

Februari 5.569 7.417 11.099 7.976 6.614

Maret 7.932 10.525 10.264 10.278 14.801

April 8.798 12.306 10.630 11.401 8.703

Mei 11.832 18.741 15.641 16.836 13.047

Juni 14.939 14.466 17.475 18.176 14.117

Juli 13.389 12.554 11.347 11.888 4.412

Agustus 7.462 5.816 4.133 10.144 13.562

September 15.234 13.640 16.201 10.958 8.462

Oktober 6.807 6.659 8.862 11.234 10.906

Nopember 8.422 7.435 12.344 11.982 11.960

Desember 11.281 12.276 11.975 12.144 13.341

Jumlah 124.757 134.601 144.874 143.291 131.514

Sumber: Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 2014

Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa kunjungan Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda dari setiap tahunnya mengalami kondisi yang tidak konsisten. Dari 2009

ke 2010 tingkat kunjungan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda meningkat sebesar

(18)

tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan sebesar 1,09%, dan pada tahun 2012

ke tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu sebesar 8,21%.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, tingkat

kunjungan yang menurun pada tahun 2011 ke 2012 dan 2012 ke 2013 disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu kondisi lingkungan yang kurang nyaman seperti:

kebersihan yang kurang terjaga, kurangnya keanekaragaman fauna (natural

environment); fasilitas infrastruktur yang kurang terjaga seperti: banyaknya

fasilitas yang sudah tidak terawat, sarana penunjang yang tidak terawat (Tourist

Infrastucture); suasana yang tidak asri dikarenakan masuknya kendaraan ke lokasi

hutan (Atmosphere); dan faktor perasaan yang diwakili oleh pengunjung ketika

berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Relaxing, Exciting, Pleasant).

faktor tersebut merupaka

n faktor pembentuk citra destinasi menurut Martin dan Bosque (2008:271),

dengan demikian dapat dikatakan citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda perlu

diperbaiki agar tingkat kunjungan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dapat

meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda berusaha meningkatkan citranya melalui beberapa upaya. Berikut

upaya-upaya yang dilakukan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang berkaitan dengan

peningkatan citra.

TABEL 1.5

UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN CITRA

No. Program Keterangan

1. Natural environment  Meningkatkan kebersihan

 Menambah keanekaragaman fauna

2. Tourist infrastructure  Melakukan perbaikan sarana

beristirahat untuk wisatawan  Melakukan perbaikan sarana

belanja

 Melakukan perbaikan sarana bermain anak

(19)

No. Program Keterangan

Melakukan perbaikan ticket

box

 Melakukan perbaikan sarana bermain

 Melakukan perbaikan

museum Ir. H. Djuanda

3. Atmosphere  Membatasi kendaraan yang

masuk ke kawasan hutan Sumber: Balai Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Berkaitan dengan kondisi tersebut, Farida Jasfar (2009:183) menjelaskan

bahwa “membina dan mempertahankan suatu citra yang sangat kuat sangat penting artinya bagi suatu organisasi jasa jika ingin menarik konsumen”. Oleh karena itu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda perlu meningkatkan citra positif

wisatawan terhadap wisata alam sehingga wisatawan memutuskan untuk

berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Wasesa (2006:177) menjelaskan “citra bukan sekedar baik dan buruk akan

tetapi citra harus lebih spesifik”. Salah satu misi Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda yang disebutkan di atas adalah Meningkatkan kesadaran dan pemahaman

pentingnya manfaat sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bagi kehidupan

umat manusia. Maka dari itu, hutan kota yang didalamnya terdapat sumber daya

alam hayati dan berbagai ekosistemnya sangat penting bagi kelangsungan hidup

umat manusia, citra yang dimiliki oleh Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang

berfungsi menyangga kehidupan umat manusia, juga dapat dimanfaatkan bagi

kepentingan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, budaya, pariwisata dan,

rekreasi. Berikut beberapa pendapat yang mendukung pembentukan citra Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda Sebagai Hutan Kota Bandung yang tersaji dalam tabel

1.6 berikut.

TABEL 1.6

MEDIA ONLINE YANG MENDUKUNG PEMBENTUKAN CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA

SEBAGAI HUTAN KOTA BANDUNG

(20)

No SUMBER PENJELASAN

Dari keramaian Kota Bandung, kita masih bisa menikmati Hutan Kota yang asri bernama Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Taman ini membentang dari Dago Pakar hingga Maribaya Lembang (Avitia/detik-travel).

Lokasi ini merupakan kawasan pelestarian alam yang tersisa yang juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Bandung (mutiara Indah Susilowati dalam Evaluasi ekonomi manfaat rekreasi taman hutan raya Ir. H. Djuanda dengan menggunakan pendekatan travel cost method : 4-5). Bandung yang menyimpan tanaman unik dan langka.

4 http://tempatwisatadiB mendukung dengan berada tepat pada cekungan Bandung sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata alam dan wisata pendidikan kecintaan terhadap lingkungan.

5 http://fxmuchtar.blogs pot.com/2012/10/oase -Bandung-tahura-ir-h-djuanda.html#.UjnJV NLwY7w

Bandung sekarang memang belum bisa diidentikan lagi dengan slogan lama yang menyebutkan Bandung Kota Kembang. Konsep pembangungan yang tak jelas semakin membawa Bandung pada ketidak jelasan identitas juga. Namun jangan khawatir. anda masih bisa menikmati kesegaran khas Parahyangan di sebelah utara Kota Bandung. Jika anda suntuk dengan hiruk pikuk kehidupan Kota, langkahkan kaki ke arah utara Kota Bandung, tepatnya di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Sumber: Internet, dikumpulkan pada Februari 2014

Berdasarkan Tabel 1.6 menyatakan bahwa Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda memiliki daya tarik tersendiri, cocok sebagai tempat tujuan wisata juga

sebagai Oase Kota Bandung, yang sangat sejuk dan pelepas penat dari hiruk pikuk

kehidupan Kota.

Menurut Martin dan Bosque (2008:264) mengemukakan bahwa citra

(21)

and affective evaluations of the tourist destination. Citra Destinasi secara

bersama-sama dibentuk oleh penilaian kognitif dan afektif individu dari tujuan

wisata. Menurut Huddleston dalam Buchari Alma (2008:55) memberikan definisi

atau pengertian citra dengan mengatakan sebagai berikut :”Image is a set beliefs the personal associate with an Image as acquired trough experience”. Artinya,

citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran

yang dimiliki atau didapat dari pengalaman. Crompton (1979) dalam Echtner and

Ritchie (2003:41) mengemukakan bahwa Destination image is sum beliefs, ideas

and impressions that a person has of a destination. Citra destinasi adalah

kepercayaan, ide, dan kesan seorang terhadap suatu tempat destinasi.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda telah melakukan upaya-upaya tentang

peningkatan citra yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan, dapat dilihat

pada Tabel 1.5, namun pada kenyataannya tingkat kunjungan pada dua tahun

terakhir tetap saja menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut untuk meningkatkan kunjungan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada

tahun berikutnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, terlihat adanya keterkaitan antara

seberapa besar pengaruh citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda terhadap

keputusan berkunjung. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diadakan penelitian

tentang “CITRA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA SEBAGAI

HUTAN KOTA BANDUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG” (Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

(22)

2. Bagaimana Keputusan Berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda.

3. Bagaimana pengaruh Citra terhadap Keputusan Berkunjung di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh temuan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan berkunjung di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda dan pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ilmu

pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan disiplin ilmu pemasaran,

khusunya pemasaran pariwisata, melalui pendekatan serta metode-metode yang

digunakan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Hutan Kota

Bandung dan pengaruhnya terhadap keputusan berkunjung. Selain itu hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak lain, untuk

mengetahui perkembangan dan fenomena kepariwisataan terutama di dalam

wisata alam.

(23)

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak Pengelola

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda mengenai mengenai citra Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda sebagai Hutan Kota Bandung dan pengaruhnya terhadap keputusan

berkunjung. Penelitian ini juga dapat menjadi pengetahuan bagi kemajuan di

(24)

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai citra Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda untuk meningkatkan keputusan berkunjung. Adapun yang

menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah

citra (X) yang terdiri cognitive image (X1), Affective image (X2),Sedangkan yang

menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah keputusan berkunjung (Y).

Menurut Sugiyono (2012:39), variabel independent atau variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya

variabel dependent (terikat).

Penelitian ini dilakukan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dengan unit

analisis dari penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Penelitian ini dilakukan dalam waktu kurang dari satu

tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional methode. Menurut

Umar (2008:45) apabila penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu kurang dari

satu tahun, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional,

yaitu Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu

tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan

objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh citra terhadap

keputusan berkunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Metode merupakan cara kerja untuk mencapai suatu tujuan atau

(25)

(2012:2) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah: “cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaaan tertentu”.

Berdasarkan tujuan penelitian dan variabel-variabel yang diteliti, maka

jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, yaitu menguji

kebenaran suatu hipotesis yang telah diuraikan pada Bab II, melalui pengumpulan

data di lapangan (wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda). Agar tercapai tujuan dari penelitian ini maka diperlukan suatu

metode dan teknik penelitian yang sesuai.

Menurut Sugiyono (2011:35) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(variabel yang berdiri sendiri).

Melalui jenis penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh gambaran mengenai citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan

gambaran mengenai keputusan berkunjung.

Sedangkan jenis penelitian verifikatif yaitu untuk menguji kebenaran suatu

hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini

akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan,

dalam hal ini dilakukan melalui metode survey terhadap pengunjung Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda untuk mengetahui pengaruh citra terhadap keputusan

berkunjung.

Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode penelitian yang

digunakan adalah metode deskriptif survey dan explanatory survey.

Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2010:85), Metode deskriftif survey dan explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Dalam penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian

(26)

untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang

diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, variabel yang dioperasionalisasikan adalah citra

untuk variabel bebas (X) dengan Cognitive image (X1), Affective image (X2),

Keputusan Berkunjung sebagai Variabel (Y) dengan dimensi pilihan produk,

pilihan merek, pilihan saluran distribusi, dan waktu pembelian. Berikut tabel

operasionalisasi dari kedua variabel tersebut :

TABEL 3.1

Variabel Indikator Ukuran Skala

No.

cognitive and affective evaluations of the tourist destination. Citra Destinasi secara

bersama-sama dibentuk oleh penilaian kognitif dan afektif individu dari tujuan wisata.

Cognitive fauna di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Tingkat keunikan flora dan fauna di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat kebersihan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Ordinal belanja di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat keanekaragaman cinderamata di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat kemenarikan fasilitas bermain anak di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

(27)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No.

3.Atmosphere  Tingkat ketentraman di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat keindahan

1.Relaxing  Tingkat Kenyamanan ketika berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat kenyamanan dengan lingkungan alam di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat kenyamanan dengan Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat Antusias saat

Keputusan untuk melakukan perjalanan wisata pada galibnya adalah keputusan pembelian, yaitu mengeluarkan uang untuk mendapatkan kepuasan

(28)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No. item Pilihan

Produk

 Tingkat Kemenarikan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat variasi atraksi wisata

 Tingkat kepopuleran Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Hutan Kota Bandung

Ordinal D.1

Pemilihan saluran distribusi

 Tingkat kemudahan akses menuju Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

 Tingkat kestrategisan lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.

Tingkat berkunjung pada saat hari libur tiket Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Ordinal G.1

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder.

1. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang diinginkan dapat

diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh

(29)

yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data

penelitian, yaitu konsumen Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

M. Nazir (2007:50) telah mengemukakan bahwa “Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang

lalu”. Sedangkan menurut David A. Aaker (2006:759) “data primer adalah data collected to address a specific research objective (as opposed to secondary data)”. Artinya data yang dikumpulkan untuk mengarahkan objek penelitian yang spesifik (kebalikan dari data sekunder).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, ataupun

catatan-catatan yang jaraknya telah jauh dari sumber orisinil (M. Nazir, 2004:50).

Dalam kata lain adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga

pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

Sedangkan menurut David A. Aaker (2006:761) data sekunder adalah, “ Data

collected for some purpose other than the present research purposes”. Artinya

data yang dikumpulkan untuk beberapa tujuan selain dari tujuan penelitian saat

ini. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang akan digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan data dalam tabel 3.2

berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN

NO DATA JENIS DATA SUMBER DATA

3 Potensi daya tarik wisata Di Provinsi Jawa Barat Sekunder Disbudpar Provinsi Jawa

Barat 2009 - - -

4

Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke daya tarik wisata Kota Bandung 2010-2012 Hutan Raya Ir. H. Djuanda 2009-2013

Sekunder Taman Hutan Raya Ir. H.

(30)

NO DATA JENIS DATA SUMBER DATA citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Sekunder Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda - - -

7

Tanggapan Responden terhadap Citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Taman Hutan Kota

T-1: Untuk mengetahui tanggapan mengenai citra Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

T-2: Untuk mengetahui tanggapan terhadap proses keputuasan berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Wisatawan Nusantara yang berkunjung)

T-3: Untuk menjelaskan seberapa besar citra dapat mempengaruhi proses keputusan berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Wisatawan Nusantara yang berkunjung)

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi bukan hanya sekedar orang tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat

yang dimiliki subjek atau objek tersebut.

TABEL 3.3

JUMLAH PENGUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA

2011-2013

Tahun Jumlah Persentase

(31)

2012 143.291 -1,09%

2013 131.514 -8,21%

Sumber : Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi populasi penelitian adalah

adalah wisatawan yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda satu

tahun, yaitu pada tahun 2013 sebanyak 131.514 wisatawan nusantara.

3.2.4.2 Sampel

Pada umumnya penelitian yang dilakukan tidak meneliti semua populasi.

Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan biaya dan

waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti mengambil sebagian dari populasi

yang disebut sampel.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan sebuah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi, (Sugiyono, 2008:256), untuk pengambilan sampel dari populasi,

agar diperoleh sampel yang presentatif mewakili, maka diupayakan setiap subjek

dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Untuk menghitung sample dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin

(Husein Umar,2003:141) yaitu sebagai berikut:

Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir

(e=0.09 atau 9%).

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini

adalah sebagai berikut perhitungan rumus Slovin

n = Sampel

(32)

e = 9%

n = N

1+ Ne2

n = 131.514

1+ 131.514 * 0,092

n = 131.514

1.066,263

n = 123,34 = dibulatkan menjadi 123

Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 123 responden. Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh ukuran

sampel (n) minimal sebesar 123. Jadi dalam penelitian ini sampel yang akan

diambil berjumlah 123 orang dari sebagian pengunjung atau total populasi di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Systematic

Random Sampling untuk populasi bergerak (mobile Sampling).

Sugiyono (2011:84) mengemukakan bahwa “metode pengambilan acak

sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan jarak

atau interval tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diuraikan”. Dengan

demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun (ordered population

target) merupakan syarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan

pengambilan sampel dan metode acak sistematis.

Adapun langkah-langkah dalam tekik pengambilan sampel ini adalah

dilakukan sebagai berikut.

1. Menentukan wisatawan yang akan dijadikan objek penelitian yaitu

wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H.

(33)

2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point pada objek yang akan

diteliti, dalam penelitian ini adalah pintu masuk Taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda.

3. Menentukan waktu yang akan digunakan untuk sampling.

4. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang akan diambil.

5. Pada hari yang ditentukan pada check point, Teknik pengambilan

sampel dilakukan dengan cara membagikan kuesioner.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk

kepentingan penelitian dimana data yang telah terkumpul digunakan untuk

menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Menurut Sugiyono (2010:37)

menjelaskan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil

penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik komunikasi pengumpulan data secara

langsung dari sumber yang bersangkutan, wawancara ini dilakukan kepada

pihak pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda untuk memperoleh

data mengenai profil perusahaan, data jumlah kunjungan wisatawan ke

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, serta program-program yang dilakukan

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dalam menarik minat berkunjung

wisatawan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuis kepada

responden untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis

kuesioner tertutup dimana telah disediakan jawaban sehingga responden

(34)

masing-masing. Keuntungan dari kuesioner adalah tidak memerlukan hadirnya

peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat

dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, menurut

apa yang responden rasakan, dan menurut waktu kesenggangan responden,

dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama. Dalam penelitian ini pihak yang diberi

kuisioner adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda.

3. Studi literatur

Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literatur yaitu

pengumpulan data sekunder dengan cara mempelajari buku atau jurnal,

home page atau website guna memperoleh informasi yang berhubungan

dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian data adalah hal yang terpenting karena data

merupakan gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai

pembentuan hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil

penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan data

ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu

ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive

interval (MSI). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan

dengan bantuan SPSS 20 for windows.

(35)

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas

adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan

validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari

masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan

nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item

dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata

skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan

skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai

validitas.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas (Uma,

2008:110) adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan

dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment , yang

rumusnya seperti berikut:

(Sugiyono, 2011: 183)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

(36)

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan

dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Tabel 3.4 berikut ini adalah pedoman

untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

TABEL 3.4

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,5999 Sedang

0,60 – 0,7999 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:184)

Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah

skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas

instrumen :

1. Jika tingkat signifikansi < (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen

dikatakan valid.

2. Jika tingkat signifikansi > (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen

dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for

windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20 for

windows diperoleh hasil pengujian dari item pertanyaan yang diajukan peneliti

(37)

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

NO PERTANYAAN TINGKAT

SIGNIFIKANSI KETERANGAN A.4 Kemenarikan fasilitas belanja di Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.5 Keanekaragaman cinderamata di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.6 Kemenarikan fasilitas bermain anak di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.7 Keanekaragaman fasilitas bermain anak di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.8 Ketentraman di Taman Hutan Raya Ir. H.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.3 Kenyamanan dengan Cuaca di Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.4 Besarnya semangat untuk berkunjung ke

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.5 Antusias saat berwisata ke Taman Hutan Raya

Ir. Djuanda 0,000 Valid C.2 Variasi atraksi wisata di taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda 0,000 Valid

Pilihan Merek (Y2)

D.1 Kepopuleran Taman Hutan Raya Ir. H.

(38)

NO PERTANYAAN TINGKAT

SIGNIFIKANSI KETERANGAN Pilihan Saluran Distribusi (Y3)

E.1 Kemudahan akses menuju Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda 0,003 Valid E.2 Kestrategisan lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda 0,000 Valid

Waktu Berkunjung (Y4)

F.1 Berkunjung pada saat hari libur 0,001 Valid F.2 Berkunjung pada saat terdapat promosi 0,065 Tidak Valid F.3 Frekuensi berkunjung 0,000 Valid

Metode Pembayaran (Y5)

G.1 Kemudahan pembelian tiket Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer 2014

Berdasarkan hasil pengujian validitas menggunakan SPSS 20 for windows,

dari seluruh item pertanyaan terdapat satu item pertanyaan yang dinyatakan tidak

valid yaitu item pertanyaan nomor F.2 dengan tingkat signifikansi 0,065, item

pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid karena tingkat signifikansi melebihi

dari 0,05. Dengan demikian seluruh instrumen pertanyaan diuji kembali dengan

tidak mengikutsertakan ketiga item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, maka

diperoleh hasil sebagai berikut.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

NO PERTANYAAN TINGKAT

SIGNIFIKANSI KETERANGAN A.4 Kemenarikan fasilitas belanja di Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.5 Keanekaragaman cinderamata di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.6 Kemenarikan fasilitas bermain anak di Taman

Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid A.7 Keanekaragaman fasilitas bermain anak di

(39)

NO PERTANYAAN TINGKAT

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.3 Kenyamanan dengan Cuaca di Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.4 Besarnya semangat untuk berkunjung ke

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid B.5 Antusias saat berwisata ke Taman Hutan Raya

Ir. Djuanda 0,000 Valid C.2 Variasi atraksi wisata di taman Hutan Raya Ir.

H. Djuanda 0,000 Valid

Pilihan Merek (Y2)

D.1 Kepopuleran Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda sebagai Hutan Kota Bandung 0,000 Valid

Pilihan Saluran Distribusi (Y3)

E.1 Kemudahan akses menuju Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda 0,003 Valid E.2 Kestrategisan lokasi Taman Hutan Raya Ir. H.

Djuanda 0,000 Valid

Waktu Berkunjung (Y4)

F.1 Berkunjung pada saat hari libur 0,001 Valid F.3 Frekuensi berkunjung 0,000 Valid

Metode Pembayaran (Y5)

G.1 Kemudahan pembelian tiket Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda 0,000 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer 2014

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya

(40)

berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam

pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih

peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama

dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila

dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

alpha, yaitu:

{ } { ∑ }

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2008:171)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

= varians total

∑ = jumlah varians butir tiap pertanyaan

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap

butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

∑ ∑

(Husein Umar, 2008:172)

= jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) n = jumlah sampel

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien internal seluruh item (r11) ≥ r tabel dengan tingkat

signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item (r1) < r tabel dengan tingkat

(41)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum

digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen

penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien

Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham &

Black, Uma Sekaran)

Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa

baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain.

Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur

konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, maka semakin tinggi tingkat

reabilitasnya. Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

TABEL 3.7

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel r Hitung

(Cronbach alpha) r Tabel Keterangan

1 Citra (X) 0,906 0,70 Reliabel

2 Keputusan Berkunjung (Y) 0,798 0,70 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data 2014

Pada Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa hasil tingkat reliabilitas pada

penelitian ini, untuk variabel Citra (X) yaitu sebesar 0,906 dan untuk variabel

keputusan menginap (Y) yaitu sebesar 0,798. Kedua variabel dinyatakan reliabel

karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola

dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan

keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada

pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal.

(42)

keputusan berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dengan bantuan

statistik untuk mengolah data yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam

penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai citra yang

mempengaruhi keputusan berkunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah citra yang

memiliki dua sub dimensi Cognitive image, Affective image. Objek yang

merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah keputusan berkunjung. .

Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh citra (X) terhadap keputusan

berkunjung (Y). Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui

beberapa tahap sebagai berikut :

1. Menyusun Data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek

kelengkapan data yang diisi oleh responden. Untuk mengetahui karakteristik

responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% =

N n

X 100

Dimana:

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100= konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang

terkumpul.

3. Tabulasi Data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a) Memberikan skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam

menggunakan skala ordinal adalah peringkat jawaban diberikan skor

(43)

diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban (numeric scale), dimana

setiap option terdiri dari lima kriteria skor sebagai berikut:

TABEL 3.8

SKOR ALTERNATIF JAWABAN

Alternatif Jawaban

Sangat

Tinggi Tinggi

Cukup

tinggi Rendah

Sangat rendah

Positif 5 4 3 2 1

Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)

b) Menjumlahkan skor pada setiap item.

c) Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

4. Menganalisis data dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan

angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.

3.2.7.1Rancangan Analisis Data

Pada penelitian ini digambarkan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif

khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif

digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan analisis kuantitatif

menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan

menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi

yang bersifat komperhensif.

Menurut Sugiyono (2008:207) analisis deskriptif dapat digunakan untuk

mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan

prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan

membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa diuji signifikasinya.

Melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau

populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah

kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang

(44)

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi.

Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

variabel-variabel penelitian, yaitu:

1. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

mengenai citra yang terdiri dari Cognitive image dan Affective image.

2. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

mengenai keputusan berkunjung.

3. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

korelasi dan analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk

melihat hubungan atau pengaruh fungsional ataupun kausal cognitive

image(X1), dan Affective image(X2), terhadap keputusan berkunjung di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Adapun langkah-langkah untuk analisis verifikatif adalah sebagai berikut:

1) Method of Succesive Internal (MSI)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal scale yaitu skala

yang berbentuk peringkat yang menunjukkan suatu urutan preferensi/penilaian.

Skala ordinal ini perlu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil

jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi

(45)

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan

setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan sebagai berikut:

(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =

(Area Below Upper Limit) (Are Below Lower Limit

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variable independent dengan variable dependent serta akan

ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

2) Teknik Analisis Linear Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linear berganda (multiple linear regression). Analisis regresi linear berganda

adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas

citra (X) terhadap variabel terikat keputusan berkunjung (Y) untuk membuktikan

ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Adapun

untuk pengolahan data dilakukan bantuan program SPSS 20 for windows, yang

menurut uliyanto (2005:8) dilakukan sebagai berikut:

a. Masukan data dalam SPSS pada data view, dan pada variable view dalam

kolom label berilah nama masing-masing variabel.

b. Klik analyze, regression linier. Lalu pindahkan variabel Y sebagai

variabel bergantung ke kolom dependent serta variabel X1.1, dan X1.2

sebagai variabel bebas ke kolom independent. Klik method pilih enter.

Abaikan yang lain kemudian klik OK.

Sebelum mengolah data dengan menggunakan program SPSS 20 for

windows, peneliti harus menentukan terlebih dahulu teknik analisis yang

digunakan. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi linear berganda. Menurut Asep Hermawan (2005:220) regresi linear

(46)

Y = a + bX1.1 + bX1.2

mencakup satu variabel terikat (dependent) yang berskala pengukuran metrik

(interval atau rasio), yang diduga dapat diprediksi oleh variabel-variabel

independent yang berskala pengukuran metrik (interval atau rasio).

Analisis regresi digunakan bila penelitian bermaksud ingin mengetahui

kondisi diwaktu yang akan datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau

ingin melihat kondisi waktu lalu dengan dasar keadaan dimana sifat ini

merupakan prediksi atau perkiraan (Irianto, 2006:156). Arti kata prediksi

bukanlah merupakan hal yang pasti tetapi merupakan suatu keadaan yang

mendekati kebenaran. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan

untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat

dilakukan melalu menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen atau

untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan

meningkatkan variabel independen dan sebaliknya (Sugiyono, 2010:204).

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah

variabel independen yaitu citra yang terdiri cognitive image dan affective image.

Sedangkan variabel dependen adalah keputusan berkunjung. Untuk bisa membuat

ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia. Berdasarkan

data tersebut peneliti harus menemukan persamaan regresi berganda melalui

perhitungan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan (Keputusan

berkunjung)

a = Harga Y bila X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

Gambar

TABEL 1.1 PERTUMBUHAN WISATAWAN NUSANTARA (WISNUS)
TABEL 1.2 TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA
TABEL 1.4 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA
TABEL 1.5 UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN TAMAN HUTAN RAYA IR. H.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terciptanya kepuasan pelanggan (wisatawan) dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan (wisatawan)nya menjadi harmonis, memberikan dasar

data Cara mengolah data Sumber data Mengidentifikasi organisasi-organisasi masyarakat sekitar kawasan TAHURA yang fungsional dalam melakukan aktivitas penguatan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

PENGARUH FASILITAS INTERPRETASI NON-PERSONAL TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI TAMAN HUTAN RAYA Ir.. DJUANDA

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi Manajemen Resort dan Leisure. © Fathin Fauziah

Berdasarkan hasil penelitian dapat dimungkinkan bahwa salah satu faktor penyebab kadar klorofil pada tumbuhan Diospyros blancoi (Bisbul) lebih rendah dibandingkan

Maka dari itu, perancangan ini lebih difokuskan pada pembuatan buku esai fotografi karena dengan buku esai fotografi, informasi dapat disampaikan secara