• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI PEMASARAN BUAH SAWIT PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI PEMASARAN BUAH SAWIT PADA PT"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK

MENINGKATKAN STRATEGI PEMASARAN BUAH SAWIT

PADA PT. ROLESYA GROUP KABUPATEN ROKAN HULU

RIAU

Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro

Disusun Oleh :

Nama

: Yores Rolesa

Nim

: A12.2009.03507

Program Studi

: Sistem Informasi

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2014

(2)

ii

PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama Pelaksana : Yores Rolesa

NIM : A12.2009.03507

Program Studi : Sistem Informasi

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir : Perencanaan Strategi Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Straegi Pemasaran Buah Sawit Pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 16 Juni 2014

Menyetujui : Mengetahui:

Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer

(3)

iii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama Pelaksana : Yores Rolesa

NIM : A12.2009.03507

Program Studi : Sistem Informasi

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir : Perencanaan Strategi Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Straegi Pemasaran Buah Sawit Pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau

Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan di hadapan dewan penguji pada sidang tugas akhir tanggal 16 Juni 2014. Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk penganugerahan gelar Sarjana

Komputer (S.Kom.) Semarang, 16 Juni 2014

Dewan Penguji:

Anggota Penguji I Anggota Penguji II

Heru Pramono Hadi, SE, M.Kom Indra Gamayanto, ST, MITM

Ketua Penguji

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Yores Rolesa

NIM : A12.2009.03507

Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:

Perencanaan Strategi Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran Buah Sawit Pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau

Merupakan karya asli saya ( kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti webcam dll ). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : 16 Juni 2014

Yang Menyatakan

(5)

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Yores Rolesa NIM : A12.2009.03507

Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ( Non-exclusive Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Perencanaan Strategi Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran Buah Sawit Pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau. Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang ( memperbanyak ), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data ( database ), mendistribusikannya dan menampilkan / mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : 16 Juni 2014

Yang Menyatakan

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul “Perencanaan Strategi Sistem Informasi untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran Buah Sawit Pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari pihak yang tak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis akan mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr. Abdul Syukur, Drs, MM selaku Dekan Fasilkom Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Sri Winarno, M.Kom selaku Ka. Progdi SI-S1. 4. MY. Teguh Sulistyono, M.Kom selaku Dosen Wali. 5. Yupie Kusumawati, SE, M.Kom selaku Pembimbing.

6. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamanya masing-masing.

7. Orang tua (Ibu dan Bapak) yang selalu memberikan Doa dan dukungan kepada penulis dan saudara-saudara, teman-teman, yang selalu memberikan bantuan dan arahan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau - beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.

Semarang, 16 Juni 2014

(7)

vii

ABSTRAK

Perkembangan pasar yang semakin kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan tantangan baru bagi setiap perusahaan. Kecepatan menjadi masalah yang patut diperhatikan bagi perusahaan terutama mengenai cara perusahaan tersebut mendapatkan dan mengevaluasi informasi yang tersedia dengan cepat dan realtime. Semua perusahaan dalam pembangunan dan pengembangannya memerlukan informasi agar dapat memaksimalkan pengambilan keputusan baik yang bersifat operasional maupun terutama yang bersifat strategis untuk semua masalah disetiap fungsi manajemen. Seperti kenyataannya selama ini Perusahaan Penyaluran Kelapa Sawit PT. Rolesya Group masih menggunakan sistem informasi yang manual. Untuk pencapaian target penjualan yang tinggi dan tepat waktu, maka dalam laporan tugas akhir ini penulis akan membuat Perencanaan Strategis Sistem Informasi untuk meningkatkan Strategi Pemasaran Buah Kelapa Sawit pada PT. Rolesya Group. Perencanaan ini bertujuan agar bisa mendapatkan solusi yang diperlukan secara efektif, efisien dan sistemik bagi setiap masalah pemasaran buah sawit. Perencanaan Strategis ini menggunakan analisis SWOT sebagai metode untuk mendapatkan strategi bisnis dan mengetahui posisi perusahaan saat ini. Solusi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah grand strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menerapkan sistem informasi pada proses bisnis PT. Rolesya Group. Seperti yang pada umumnya dipahami, peranan sistem informasi diperlukan untuk mendapatkan informasi yang cepat dan tepat tersebut.

Kata kunci : Perencanaan Strategis, SWOT, Sistem Informasi, manajemen, strategi pemasaran.

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... ii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v KATA PENGANTAR ... vi ABSTRAK ... vii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 3 1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan Tugas Akhir ... 3

1.5. Manfaat Tugas Akhir ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Penelitian Yang Terkait ... 5

2.2. Definisi Perencanaan Strategis ... 6

2.3. Konsep Strategi ... 7

2.4. Tipe-Tipe Strategi ... 8

(9)

ix

2.6. Perencanaan Strategi Teknologi Informasi ... 9

2.7. Strategi Bisnis ... 9

2.8. Analisis SWOT ... 10

2.9. Matrik SWOT ... 12

2.10. Analisa Faktor Strategi Eksternal ... 13

2.11. Analisa Faktor Strategi Internal ... 15

2.12. Strategi Pemasaran ... 17

2.12.1. Tipe – Tipe Strategi Pemasaran ... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 20

3.1. Objek Penelitian ... 20

3.2. Jenis Data ... 20

3.2.1. Data Primer ... 20

3.2.2. Data Sekunder ... 20

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 21

3.3.1. Wawancara ... 21 3.3.2. Observasi ... 21 3.3.3. Studi Pustaka ... 22 3.3.4. Kuesioner ... 22 3.4. Sumber Data ... 23 3.4.1. Data Kualitatif ... 23 3.4.2. Data Kuantitatif ... 23

(10)

x

3.5. Metode Analisa Data ... 23

3.5.1. Strengths (Kekuatan) ... 23

3.5.2. Weakness (Kelemahan) ... 24

3.5.3. Opportunites (Kesempatan) ... 24

3.5.4. Threat (Ancaman) ... 24

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1. Sejarah Perusahaan ... 25

4.2. Struktur Organisasi ... 27

4.3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab : ... 27

4.4. Visi, Misi, dan Moto Perusahaan ... 28

4.3.1. Visi Perusahaan ... 28

4.3.2. Misi Perusahaan ... 28

4.3.3. Motto Perusahaan ... 29

4.3.4. Strategi Perusahaan Saat Ini ... 29

4.5. Cangkupan Usaha ... 29

4.6. Flowchart Proses Bisnis ... 30

4.6.1. Flow of Document Proses Pengawasan Kebun ... 30

4.6.2. Flow of Document Proses Filterisasi Buah ... 32

4.6.3. Flow of Document Proses Perizinan Surat Pengiriman Buah (SPB) 34

4.6.4. Flow of Document Proses Penerimaan Dana Hasil Pengolahan Buah 36

(11)

xi

4.7. Analisa SWOT ... 38

4.7.1. Strategy Advanced Profile ... 38

4.7.2. Analisa External Strategic Factors Summary (EFAS) ... 41

4.7.3. Analisa Internal Strategic Factors Summary (IFAS) ... 55

4.7.4. Analisa Strategic Factors Analysis Summary (SFAS) ... 70

4.7.5. Analisis Alternatif Strategi (Penentuan Posisi Perusahaan)... 71

4.7.6. Analisis SWOT dan Rencana Strategi ... 73

4.7.7. Arah Pengelolaan Perusahaan ... 75

4.7.8. Strategi yang dipilih ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perumusan Strategi (Sumber : Griffin dan Ebert, 2007) ... 9

Gambar 2.2 Analisis SWOT (Sumber : Rangkuti, 2006)... 11

Gambar 4.1Struktur Organisas PT. Rolesya Group ... 27

Gambar 4.2 Dashboarad Pemantauan dan control yang intensif dapat

meminimalkan ancaman dari luar ... 42

Gambar 4.3 Dashboard Pengawasan dapat meningkatkan kualitas buah ... 43

Gambar 4.4 Dashboard Buah kelapa sawit yang dihasilkan melimpah ... 43

Gambar 4.5 Dashboard Proses filterisasi dapat memberikan buah dengan standar permintaan pabrik pengolah buah ... 44

Gambar 4.6 Dashboard Hasil sisa filterisasi atau buah yang belum matang dapat disimpan sampai masak... 44

Gambar 6.7 Dashboard Potensi pasar pabrik pengolah sawit yang luas ... 45

Gambar 4.8 Dashboard Jangkauan pemasaran yang luas ... 46

Gambar 4.9 Dashboard Mitra dengan perusahaan lain yang mendukung bisnis pemasokan buah kelapa sawit ... 46

Gambar 4.10 Dashboard Dukungan dari KUD sebagai bagian yang melakukan proses filter buah ... 47

Gambar 4.11 Dashboard Ancaman dari hama babi yang merusak perkebunan ... 48

Gambar 4.12 Dashboard Ancaman pencurian buah yang dilakukan oleh

masyarakat sekitar ... 48

(13)

xiii

Gambar 4.14 Dashboard Banyaknya buah yang busuk dan gagal untuk dilakukan filterisasi ... 50

Gambar 4.15 Dashboard Human error dari pihak KUD dalam melakukan proses filterisasi ... 50

Gambar 4.16 Dashboard Intensitas persaingan pemasok buah kelapa sawit dengan perusahaan lain ... 51

Gambar 4.17 Dashboard Kendala waktu dan jarak dalam proses pemasokan buah kelapa sawit ... 51

Gambar 4.18 Dashboard Terjadinya kesalahan konfirmasi harga buah ... 52

Gambar 4.19 Dashboard Keterlambatan dalam pencairan dana ... 53

Gambar 4.20 Dashboard Kontrol dan monitoring pada kebun kelapa sawit yang dilakukan secara rutin ... 55

Gambar 4.21 Dashboard Penerapan pemantauan berkala yang menghasilkan kualitas panen yang baik ... 56

Gambar 4.22 Dashboard Konsistensi terhadap kualitas buah sawit yang memenuhi standar permintaan pabrik ... 56

Gambar 4.23 Dashboard Memiliki relasi dengan KUD yang bertugas sebagai penyortir buah sawit ... 57

Gambar 4.24 Dashboard Proses distribusi hasil panen buah sawit yang berjalan sesuai dengan standar prosedur pengiriman buah pada pabrik pengolah buah sawit ... 58

Gambar 4.25 Dashboard Menguasai market sale di kabupaten Rokan Hulu Riau 58

Gambar 4.26 Dashboard Menjadi perusahaan utama yang dikenal sebagai

pemasok buah sawit terbaik ... 59

(14)

xiv

Gambar 4.28 Dashboard Tingkat kepercayaan pihak Bank kepada perusahaan .. 60

Gambar 4.29 Dashboard Stabilitas keuangan ... 61

Gambar 4.30 Dashboard Proses koordinasi pengawasan yang belum optimal ... 62

Gambar 4.31 Dashboard Petugas lapangan yang masih sedikit ... 63

Gambar 4.32 Dashboard Laporan hasil pengawasan sering terlambat ... 63

Gambar 4.33 Dashboard Kondisi buah sawit yang mudah busuk dan belum matang menghambat proses filterisasi ... 64

Gambar 4.34 Dashboard Pemanfaatan buah yang tidak terpakai masi belum optimal ... 65

Gambar 4.35 Dashboard Ketepatan waktu pengiriman buah sawit ke pabrik pengolah buah sawit yang tidak tepat waktu... 65

Gambar 4.36 Dashboard Ketahanan buah sawit yang mudah busuk ... 66

Gambar 4.37 Dashboard Proses koordinasi pengiriman yang lama ... 67

Gambar 4.38 Dashboard Harga standar buah sawit yang tidak stabil... 67

Gambar 4.39 Dashboard Proses pembayaran dari pabrik dilakukan tidak setiap hari... 68

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Matrik SWOT ... 13

Tabel 2.2Tabel EFAS ... 14

Tabel 2.3Tabel IFAS ... 16

Tabel 4.4External Strategic Factors Summary (EFAS) ... 54

Tabel 4.5Internal Strategic Factors Summary (IFAS) ... 69

Tabel 4.6Analisa Strategic Factor Analysis Summary (SFAS) ... 71

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini mendorong terciptanya kebutuhan terhadap penerapan teknologi yang semakin canggih diberbagai perusahaan. Teknologi merupakan kebutuhan pokok bagi perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya didalam persaingan yang ketat. Kemampuan dalam memanfaatkan keunggulan teknologi informasi membawa suatu perusahaan ke arah yang lebih baik dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Perkembangan pasar yang semakin kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan tantangan baru bagi setiap perusahaan. Kecepatan menjadi masalah yang patut diperhatikan bagi perusahaan terutama mengenai cara perusahaan tersebut mendapatkan dan mengevaluasi informasi yang tersedia dengan cepat dan realtime. Semua perusahaan dalam pembangunan dan pengembangannya memerlukan informasi agar dapat memaksimalkan pengambilan keputusan baik yang bersifat operasional maupun terutama yang bersifat strategis untuk semua masalah disetiap fungsi manajemen.

Sehubungan dengan program studi Sistem Informasi - S1 yang penulis ambil di Universitas Dian Nuswantoro yang bertujuan untuk dapat menyampaikan dan mengolah informasi secara efisien berbasiskan komputer, maka penulis tertarik untuk membuat perencanaan strategis sistem informasi untuk meningkatkan strategi pemasaran buah kelapa sawit pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau.

(17)

2

PT. Rolesya Group merupakan sebuah perusahaan berkembang yang bergerak pada bidang pemasaran buah kelapa sawit yang berada di Kota Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Selama ini Perusahaan tersebut masih menggunakan cara manual sebagai pemasa-ran, seperti penggunaan surat sebagai transaksi, transaksi yang masih bersifat kekeluargaan, jarak yang jauh antara perkebunan rakyat ke pabrik pengolahan kelapa sawit dan lain sebagainya. Dengan jumlah buah sawit yang mencapai 500.000 Kg perharinya yang akan dikirim kebeberapa pabrik pengolahan buat sawit yang berbeda, cara tersebut masih dirasa kurang efisien dalam pemanfaatan waktu, jika menggunakan surat sebagai alat transaksi membutuhkan waktu yang lama dan akan berdampak buruk pada kualitas buah sawit. Semakin lama surat keluar maka kesegaran buah akan berkurang dan berat dari kelapa sawit akan mengalami penyusutan. Tidak jarang perusahaan mengalami kerugian. Apa lagi disaat hari raya dan hari besar lainnya pemasaran sering terhambat karena masalah - masalah tersebut.

Oleh karena hal tersebut diatas maka penulis menganggap perlu dibuat perencanaan strategis sistem informasi untuk meningkatkan strategi perusahaan. Dalam hal ini metode yang digunakan untuk menganalisa kondisi perusahaan adalah dengan menggunakan analisis SWOT. Dengan menggunakan analisis SWOT dapat diketahui faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness) dan faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dari suatu organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Hasil dari identifikasi tersebut dibandingkan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.

(18)

3

Berdasarkan analisis dan uraian tersebut diatas, maka dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis mengambil judul “PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI PEMASARAN BUAH SAWIT PADA PT. ROLESYA GROUP KABUPATEN ROKAN HULU RIAU”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut di atas dapat disimpulkan dan dirumuskan permasalahan yang akan diberikan solusinya oleh penulis pada laporan tugas akhir ini yaitu :

Merancang sebuah perencanaan strategis sistem informasi yang efektif dan efisien untuk proses pemasaran buah kelapa sawit pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau.

1.3. Batasan Masalah

Agar penulisan laporan tugas akhir ini tidak menyimpang dari topik yang diambil, maka ruang lingkup penulisan laporan tugas akhir ini dibatasi pada :

1. Analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan menggunakan metode SWOT.

2. Perencanaan strategi sistem informasi pemasaran buah yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan PT. Rolesya Group.

1.4. Tujuan Tugas Akhir

Berdasarkan perumusan masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka dapat dideskripsikan dan disimpulkan tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah membuat dokumen perencanaan strategis sistem informasi untuk meningkatkan proses pemasaran buah kelapa sawit pada PT. Rolesya Group Kabupaten Rokan Hulu Riau.

(19)

4

1.5. Manfaat Tugas Akhir 1. Bagi penulis :

a. Untuk menambah pengetahuan penulis dibidang komputer khususnya mengenai bagaimana merancang suatu sistem secara baik.

b. Mampu menganalisis strategi sistem dan teknologi informasi c. Dengan menyusun Laporan Tugas Akhir ini, penulis dapat

mengembangkan salah satu bahasa pemrograman yang telah diberikan pada masa kuliah.

2. Bagi PT. Rolesya Group :

a. Dapat dijadikan dasar atau pemikiran untuk menemukan suatu cara atau gagasan baru yang lebih efektif dan efisien untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan pada PT. Rolesya Group. b. Dengan adanya sistem baru yang lebih terkomputerisasi

diharapkan dapat memudahkan klien didalam menganalisa layanan perusahaan.

3. Bagi Akademik

a. Menambah literatur kepustakaan di perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro yang dapat digunakan sebagai gambaran atau penunjuk dalam membuat laporan tugas akhir.

b. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa serta sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan materi kuliah yang diberikan dalam menuntut ilmu di Universitas Dian Nuswantoro.

c. Dapat dijadikan bahan informasi dan bahan referensi serta kerangka acuan bagi pihak yang membutuhkan

(20)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Yang Terkait

Berikut ini merupakan penelitian yang sudah dilakukan terkait dengan topik perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi.

a. Dana Indra Sensuse & Hendri Sopriadi, 2008 “Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi Pada St. Ignatius Education Center Palembang”

Objek yang diteliti : pada jurnal ini peneliti mengambil studi kasus pada St. Ignatius Education Center dengan mengimplementasikan metode ward and pepard yang merupakan metode yang digunakan untuk membuat strategi SI, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah berupa dokumen perencanaan strategi yang merupakan alat untuk membangun infrastruktur SI/TI yang akan diterapkan pada St. Ignatius Education Center.

b. Sujono, 2008 “Perencanaan Strategik Sistem Informasi : Studi Kasus STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang”

Objek yang diteliti : Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan perencanaan strategis dimana agar sistem informasi dapat digunakan sebagai satu alat yang dapat pendukung keberhasilan STMIK Atma Luhur dalam mencapai visi dan misi organisasinya. Metode yang digunakan berdasarkan pemikiran dari John Ward dan Joe Peppard dan metode analisa perencanaan strategik mengguna-kan analisa portofolio (Mc Farlan) untuk merumusmengguna-kan strategi perencanaan sistem informasi guna mendukung kinerja organisasi. Hasil dari penelitian ini berupa kerangka strategis sistem informasi yang dapat diimplementasikan pada STMIK Atma Luhur untuk data mencapai visi dan misi organisasi.

c. G. Rachid & M. El Fadel, 2013 “Comparative SWOT analysis of strategic environmental assessment systems in the Middle East and North Africa region”

Objek yang diteliti : Penelitian ini menyajikan analisis SWOT pada sistem SEA di kawasan timur tengah Afrika Utara. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kerangka kerja dan melakukan

(21)

6

survey terbuka untuk mendapatkan data kondisi terkini yang sedang dijalani oleh perusahaan. Hasil dari analisa ini menunjukan bahwa masih terdapat banyak faktor eksternal atau kesematan untuk mengembangkan sistem yang sudah berjalan agar dapat melakukan proses yang lebih cepat dan baik.

d. Robert G. Dyson, 2004 “Strategic development and SWOT analysis at the University of Warwick”

Objek yang diteliti : Pada jurnal ini peneliti melakukan analisis SWOT pada University of Warwick. Analisa SWOT dilakukan untuk mendapatkan strategi-strategi yang dapat mendukung visi misi universitas dengan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal. Adapun penelitian ini menghasilkan strategi - strategi yang dapat digunakan universitas dalam mencapai tujuan visi dan misi dengan melihat posisi organisasi sesuai dengan analisa faktor internal dan eksternal.

2.2. Definisi Perencanaan Strategis

Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan - kekuatan internal perusahaan dan kekuatan - kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta factor - faktor lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman.

Suatu perusahaan dapat mengambangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi - kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

(22)

7

2.3. Konsep Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi harus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi dari beberapa literatur dan peneliti yang memberikan pemahaman menganai konsep strategi sebagai berikut :

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Chandler ( 1962 )

Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth ( 1965 )

Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Andrews (1980), Chaffe (1985)

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi, bukan dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Hamel dan Prahalad (1995)

(23)

8

2.4. Tipe-Tipe Strategi

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Seperti strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, dan strategi mengenai keuangan.

Strategi investasi merupakan kegiatan berorientasi pada investasi. Seperti ketika sebuah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi. Selanjutnya yaitu strategi bisnis yang merupakan strategi yang berorientasi pada fungsi - fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.5. Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Menurut Turban (2003), perencanaan strategis sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan tujuan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut O’Brien (2006), sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan strategi sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang baik, akan

(24)

9

membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnis dan merealisasikan pencapaian bisnis.

2.6. Perencanaan Strategi Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002), strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi.

Menurut Thompson dan Cats-Baril (2003), teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang dikemas sebagai sebuah alat untuk menangkap, menyimpan, memproses dan menghasilkan data digital. Jadi perencanaan strategi teknologi informasi merupakan rencana untuk menjalankan strategi yang digunakan dalam mencapai visi dengan bantuan teknologi informasi.

2.7. Strategi Bisnis

Menurut Rangkuti (2006), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi - fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis.

(25)

10

Menurut Ward dan Peppard (2002), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing. Strategi bisnis ini juga bisa disebut strategi persaingan, yang di mana arti dari strategi merupakan rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Strategi bisnis berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, yang berfokus pada posisi kompetitif perusahaan.

2.8. Analisis SWOT

Menurut Jogiyanto (2005), Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) disebut juga dengan analisis KEKEPAN (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan eksternal dan tantangan yang dihadapi.

Menurut Rangkuti (2006), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar (seperti yang digambarkan pada gambar) yaitu :

a. S : Strength : merupakan kekuatan dari organisasi b. W : Weakness : merupakan kelemahan dari organisasi

c. O : Opportunity : merupakan peluang dari luar organisasi dan memberikan peluang kepada organisasi untuk berkembang dimasa mendatang

d. T : Threat : merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa mendatang.

(26)

11

Gambar 2.2 Analisis SWOT (Sumber : Rangkuti, 2006)

Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif.

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.

(27)

12

Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.9. Matrik SWOT

Menurut Rangkuti (2006), alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikannya dengan kekuatan dan kelemahan internal (IFAS) yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategi.

Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan factor -faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana dijelaskan dalam table EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari table EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari table IFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT (seperti yang tertera pada Tabel 2.1). Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut selalu diberikan empat set kemungkinan alternatif strategi ( SO, ST, WO, WT ) menurut Rangkuti (2006) : a. Strategis SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh kekuatan merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategis ST : Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategis WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategis WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

(28)

13

Tabel 2.1Matrik SWOT

(Sumber : Rangkuti, 2006)

2.10. Analisa Faktor Strategi Eksternal

Menurut Rangkuti (2006), sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Contoh EFAS berada pada Tabel 2.2.

(29)

14

Tabel 2.2Tabel EFAS

(Sumber: Rangkuti, 2006)

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS ) :

a. Susunlah dalam kolom satu (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

(30)

15

d. Kalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada kolom tiga, untuk memperoleh faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom lima untuk memberikan komentar atau catatan mengapa fakor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom empat), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini, menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.

2.11. Analisa Faktor Strategi Internal

Menurut Rangkuti (2006), setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Contoh IFAS berada pada Tabel 2.3.

(31)

16

Tabel 2.3Tabel IFAS

(Sumber: Rangkuti, 2006)

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS):

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan pada kolom satu.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama, sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan

(32)

17

dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada kolom tiga, untuk memperoleh fakor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa factor-faktor tertentu yang dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom empat), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini, menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap fakotr-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.

2.12. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta (1982) strategi adalah “serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya”. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasa-rannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Menurut Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusi-kan barang dan jasa yang bisa memuasmendistribusi-kan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

(33)

18

Strategi pemasaran menurut Guiltinan dan Paul (1988) adalah “suatu rencana yg mengindikasikan bagaimana manejer mengalikasikan sumber daya pada produk individu atau lini produk untuk mencapai tujuan produk tertentu”. Seperti pertumbuhan pangsa pasar atau memaksimalkan keuntungan. Menurut Tull dan Kehle (dalam Tjiptono, 1997), strategi pemasaran merupakan “alat fundamental yang direnca-nakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”.

2.12.1. Tipe – Tipe Strategi Pemasaran

Terdapat tiga tipe Strategi Pemasaran yaitu Transactional Marketing, Relationship Marketing, dan Experential Marketing. Untuk penjelasan masing-masing tipe strategi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Transactional Marketing

Transactional marketing adalah pemasaran yang berusaha mendapatkan konsumen demi tercapainya tujuan pemasaran” (Wolfe : 1998). Berdasarkan definisi ini, transactional marketing, menempatkan konsumen sebagai objek atau target. Tujuan transactional marketing adalah timbulnya kecenderungan konsumen terhadap apa produk-nya. Kriteria kinerja timbul dari besarnya pangsa pasar yang dimiliki dan kemungkinan pemilihan produk, jasa perusahaan dan kepuasan produk. Namun lama kelamaan, menurut Chaston (2000), “terjadi pergeseran dalam strategi pemasaran dari transactional marketing menjadi Relationship marketing”.

b. Relationship Marketing

Untuk menghadapi persaingan dalam pasar global dewasa ini, menurut Kotler (1997) “perusahaan tidak hanya berorientasi pada pesaing saja, tetapi perusahaan harus

(34)

19

mengelola keseimbangan yang baik antara orientasi pesaing dan orientasi pelanggan”. Hal ini didasarkan bahwa perusahaan yang berorientasi pada pelanggan berada dalam posisi yang menguntungkan untuk mengidentifikasi peluang baru dan menetapkan rangkaian strategi yang menghasilkan rangkaian jangka panjang, sehingga perusahaan yang mengamati kebutuhan pelanggan dapat memutuskan kelompok pelanggan mana dan kebutuhan mendesak apa yang paling penting untuk dilayani, dengan sumber daya dan tujuan tertentu.

c. Experential Marketing

Experiential marketing sangat berguna untuk sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan merek yang berada pada tahap penurunan, membedakan produk mereka dari produk pesaing, menciptakan sebuah image dan identitas untuk sebuah perusahaan, meningkatkan inovasi dan membujuk pelanggan untuk mencoba dan membeli produk. Hal yang terpenting adalah menciptakan pelanggan yang loyal.

(35)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan suatu keadaan atau permasalahan yang sedang terjadi berdasarkan fakta dan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan pada waktu melaksanakan penelitian pada PT. Rolesya Group.

3.2. Jenis Data

3.2.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya tanpa melalui perantara. Pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui wawancara langsung dengan pimpinan atau bagian yang menangani langsung permasalahan ataupun dapat berupa pengamatan kegiatan sehari-hari suatu organisasi yang diteliti.

Adapun narasumber yang penulis pilih sebagai sumber perolehan data adalah H. Syamsurijal, dan Hj. Lely Suryani selaku pengelola PT. Rolesya Group. Hasilnya berupa data yang menunjang penyusunan laporan ini, seperti data dokumen visi dan misi perusahaan, data suplier, dan data transaksi dengan perusahaan lain yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk analisis proses pemasaran pada PT. Rolesya Group.

3.2.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian didapatkan dari pustaka-pustaka yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, yakni literature tentang Strategic Planning for Information Systems oleh Ward, John, & Peppard, Joe,

(36)

21

Perencanaan Strategis dari buku “Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial” oleh O’Brien, James A dan Sistem Informasi Strategi oleh Jogiyanto, “analisis SWOT” oleh rangkuti

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

3.3.1. Wawancara

Wawancara merupakan jenis pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau dengan cara percakapan langsung terhadap sumber-sumber data yang dibutuhkan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan dua arah yaitu pewawancara dan responden. Adapun maksud dilakukan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, dan kepedulian, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang-orang lain atau nara sumber. Dalam hal ini, data diperoleh melalui kegiatan tanya jawab dengan H. Syamsurijal, dan Hj. Lely Suryani selaku pengelola PT. Rolesya Group.

3.3.2. Observasi

Merupakan proses pencatatan pola prilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Penulis mengamati atau melihat secara langsung pada PT. Rolesya Group yang menjadi objek penelitian, sehingga penulis mendapatkan gambaran secara lengkap dan jelas yaitu

(37)

22

tentang proses bisnis pada perusahaan, proses manajemen pemasok dan proses pemasaran buah sawit.

3.3.3. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan studi kepustakaan ini dilakukan dengan mempelajari jurnal, dan buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah perencaan sreategi seperti jurnal “Strategic developmentand SWOT analysis at the University of Warwick” oleh Robert G. Dyson, beserta sumber-sumber dari berbagai situs yang dapat mendukung tugas akhir seperti artikel-artikel dari ilmu komputer dan berbagai situs yang dapat mendukung terselesainya tugas akhir penulis.

3.3.4. Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008). Pada penelitian ini menggunakan kuisioer online menggunakan google form, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dengan lima pengukuran yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan saat ini. Adapun responden yang dipilih untuk mengisi kuesioner adalah pegawai PT. Rolesya Group sebanyak 15 orang. Responden dipilih sesuai dengan bagian yang sedang dijalani pada PT. Rolesya Group. Pengisian Kuisioner online dilakukan untuk mempercepat pengumpulan data dan mempermudah dalam proses dokumentasi dan perhitungan hasil jawaban responden.

(38)

23

3.4. Sumber Data

3.4.1. Data Kualitatif

Adalah data yang tidak berupa angka atau nominal. Contoh data kualitatif ini adalah sejarah singkat PT. Rolesya Group, struktur organisasi dan job deskription, alir sistem pemasaran barang, dan alir sistem pemasok barang.

3.4.2. Data Kuantitatif

Adalah data yang berupa angka atau nominal. Contoh data kuantitatif ini adalah jumlah pasokan buah sawit setiap harinya, jumlah petani aktif, dan banyaknya buah sawit yang berhasil dipasarkan ke perusahaan setiap harinya.

3.5. Metode Analisa Data

Metode analisa data bertujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan secara sistematik, kemudian mengolah, menafsirkan, dan memaknai data tersebut. Analisis data merupakan upaya pemecahan permasalahan penelitian untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti. Permasalahan dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan metode SWOT (Strength Weakness Opportunities Threats). Adapun deskripsi untuk SWOT dapat dijelaskan pada poin-poin berikut ini :

3.5.1. Strengths (Kekuatan)

Adalah suatu keunggulan sumber daya yang belum tergali dengan optimal sehingga memberikan kemungkinan organisasi untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Kekuatan merupakan sumber daya,keunggulan relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang ingin dilayani oleh organisasi, kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan komparatif dari pasar.

(39)

24

3.5.2. Weakness (Kelemahan)

Adalah keterbatasan dan kekurangan sumber daya, keterampilan yang dibutuhkan organisasi sehingga menghambat kinerja efektif dari organisasi dalam pengembangan usahanya. 3.5.3. Opportunites (Kesempatan)

Adalah unsur-unsur lingkungan luar (politik, ekonomi, sosial dan IPTEK) positif yang memberikan kesempatan dan mendukung keberadaan organisasi. Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan. Identifikasi segmen pasar yang terabaikan, perubahan teknologi serta membaiknya hubungan dengan investor dapat memberikan peluang untuk pengembangan usaha.

3.5.4. Threat (Ancaman)

Adalah unsur-unsur lingkungan luar (politik, ekonomi, sosial dan IPTEK) negatif yang menghambat kegiatan pelayanan transportasi. Ancaman merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan dan merupakan pengganggu utama dalam pengembangan pelayanan, masuknya pesaing baru dan lambatnya kegiatan pelayanan merupakan ancaman bagi peningkatan kualitas pelayanan.

(40)

25

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1998 dimana terjadi krisis moneter pada bangsa indonesia membuat banyak perusahaan mengalami kebangkrutan, dimana perusahaan harus berpikir ulang agar perusahaan tidak gulung tikar. Dimana usaha yang dirintis merupakan usaha yang sangat sulit untuk berkembang dan banyak menguras waktu dan tenaga. Dimana usaha yang banyak diminati adalah usaha persomelan atau ilegal loging kayu. Semenjak krisis moneter usaha ini mulai gulung tikar dan banyak lahan yang terbengkalai oleh perusahan pembalakan tersebut, maka pemerintah membuat inovasi dengan memanfaatkan hutan yang telah gundul untuk menjadi lahan perkebunan buah sawit. PTPN merupakan perusahaan yang pertama melakukan penaman buah sawit dengan jumlah sangat banyak, dan mereka membuat pabrik sendiri dan mengolahnya sendiri. Dengan melihat perkembangan itu banyak masyarakat dan perusahan swasta tertarik untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit dan banyak pabrik bermunculan.

Perusahaan berangkat dari CV terlebih dahulu, dimana hanya membeli buah sawit masarakat sekitar yang ditanam dan dirawat oleh masyarakat itu sendiri. Dengan mengunakan mobil kecil untuk melakukan transaksi langsung kepemilik perkebunan. Buah yang telah dipanen kemudian ditimbang dan diangkut ketempat pengumpulan buat sawit atau peron. Lalu buah disortir sesuai dengan jenisnya, dimana ada buah yang besar dan kecil kemudian brondolan pun dipisahkan. Setelah dipilah-pilah kemudian barulah buah diantar kepabriknya dengan mengunakan surat pengantar buah milik pabrik itu sendiri.

Dengan berjalannya waktu, perusahaan pun mulai memiliki lahan sawit sendiri dan banyak perusahaan dan KUD yang mau berkerja sama dengan perusahaan maka dimulai untuk menekuni sebagai supplier

(41)

26

buah sawit milik sendiri dan KUD yang berasal dari daerah yang memiliki kualitas buah yang lebih baik yang dibutuhkan oleh perusahaan pengolahan buah sawit.

Maka terbentuk perusahaan supplier buah sawit pada tahun 2000, dengan mengunakan nama Teriak Sakti, kemudian dengan berjalannya waktu dan terus berkembangnya perusahaan, kemudian pada tahun 2002 perusahaan semakin berkembang dalam supplier buah sawitnya dengan mendatangkan buah dengan kualitas baik dan jumlah buah sawit yang cukup banyak maka tidak hanya pada 1 perusahaan pengolahan buah sawit saja melainkan lebih dari 3 perusahaan pengolahan sawit yang mau bekerja sama untuk menjadi suppliernya.

Banyaknya jumlah buah sawit perhari yang dipanen oleh KUD sebagai penadahnya dari perkebunan yang mencapai 500,000 kg per harinya membuat perusahaan harus berpikir agar buah tersebut dapat diberikan kepada perusahan pengolah buah sawit yang berbeda dan menjadi salah satu jalan keluar agar buah sawit tetap baik dan segar. Dengan adanya tuntutan kualitas buah sawit yang memenuhi standar pabrik pengolah buah sawit, perusahaan selalu memantau setiap kebun kelapa sawit agar tetap dalam kondisi normal dengan perawatan yang intensif agar dapat memberikan kualitas yang baik untuk pabrik pengolah buah kelapa sawit.

Dengan seiring perkembangan perekonomian di Indonesia dan permintaan pasokan buah sawit yang terus meningkat menjadikan perusahaan berubah menjadi PT. Rolesya Group di mana perusahaan yang berawal dari CV berkembang menjadi perusahaan pemasok buah sawit yang memiliki skala cukup besar di Kabupaten Rokan Hulu Riau. PT. Rolesya Group sendiri tetap menjaga kualitas buah sawit yang akan dipasok dan terus meningkatkan jumlah pasokan agar kebutuhan pabrik pengolah buah sawit tetap terpenuhi dengan baik.

(42)

27 4.2. Struktur Organisasi H. Syamsurial Pimpinan Perusahaan Hj. Leli Suryani Wakil Pimpinan Perusahaan

Ana Nur Eka Sekretaris Perusahaan

Hendrik Vaber Bagian Keuangan

Hakim Sihombing Bagian Lapangan Kota

Garo Irwan HR

Bagian Lapangan Desa 4 Eko Puspito

Bagian Lapangan Trans 500

Edi Andika Bagian Lapangan SAI

galuh Andi Sudraat Bagian Lapangan Kampung Fauzan Mardi Kepala Lapangan Pelaksana Bagian Lapangan: -sikus -narno -abdi -kastam -sawer Pelaksana Bagian Lapangan: -toyib -purwadi -anto -gunawan -eno -muklas Pelaksana Bagian Lapangan: -misno -adi -harahap Pelaksana Bagian Lapangan: -ecing -ulong -epa -sinai Pelaksana Bagian Lapangan: -nurdin -ari -suharto -naryo -kecuk

Gambar 4.1Struktur Organisasi PT. Rolesya Group

4.3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab : a. Pimpinan Perusahaan

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan, untuk memastikan seluruh bagian-bagian yang ada bekerja sesuai dengan kode etik perusahaan.

b. Wakil Pimpinan Perusahaan

Bertanggung jawab atas informasi dan komunikasi dengan kepala pabrik dan kepala KUD untuk melobi harga buah setiap harinya.

c. Sekretaris Perusahaan

Bertanggung jawab atas setiap laporan kegiatan perusahaan dan membantu dalam mengkomunikasikan kegiatan perusahaan kepada setiap bagian-bagian perusahaan.

(43)

28

d. Bagian Keuangan

Bertanggung jawab dalam membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier dan laporan keuangan.

e. Bagian Kepala Lapangan

Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan di lapangan yang sudah didistribusikan oleh bagian sekretaris perusahaan.

f. Bagian Lapangan

Bertanggung jawab atas monitoring buat sawit yang telah siap untuk dimasukan kepabrik.

g. Bagian Pelaksana lapangan

Bertangung jawab atas pelaksanaan panen buat sawit dan membawa hasil panen ke pabrik.

4.4. Visi, Misi, dan Moto Perusahaan 4.3.1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan pemasok buah sawit terdepan dengan mengutamakan kualitas mutu dan layanan kepada pabrik pengolah buah sawit.

4.3.2. Misi Perusahaan

a. Memberikan pelayanan yang terbaik pada perusahaan pengolah buah sawit

b. Meningkatkan mutu sumber daya manusia untuk menghasilkan kualitas buah sawit yang memenuhi standar permintaan perusahaan

(44)

29

4.3.3. Motto Perusahaan

Perusahaan PT. Rolesya Group memiliki motto sebagai pedoman untuk kesuksesan perusahaan yaitu “Bekerja Dengan Maksimal dan Tingkatkan Kualitas Perusahaan”

4.3.4. Strategi Perusahaan Saat Ini

Strategi bisnis yang sedang berjalan pada PT. Rolesya Group saat ini adalah memaksimalkan daya pasok buah sawit terhadap permintaan perusahaan pengolah buah sawit yang semakin meningkat setiap bulannya. Meningkatkan daya pasok buah sawit dilakukan dengan cara melakukan pengelolaan dan pengawasan yang maksimal pada setiap kebun kelapa sawit dan melakukan filterisasi untuk mendapatkan kualitas buah sawit yang sesuai dengan standar perusahaan pengolah buah sawit.

Adapun tipe strategi yang sedang dijalani oleh perusahaan adalah tipe transactional marketing yang merupakan sistem bisnis yang mengelola keseimbangan yang baik antara orientasi pesaing dan orientasi pelanggan. Strategi ini diterapkan untuk mengidentifikasi peluang baru dan menetapkan rangkaian strategi jangka panjang.

4.5. Cangkupan Usaha

Perusahaan PT. Rolesya Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemasokan buah sawit ke pabrik pengolahan minyak sawit. Adapun ruang lingkup bidang usaha pada perusahaan ini adalah :

a. Pengelolaan dan pengawasan kebun kelapa sawit

b. Melakukan filterisasi buah sawit

c. Melakukan pengiriman pasokan buah sawit ke perusahaan pengolah minyak sawit

(45)

30

4.6. Flowchart Proses Bisnis

4.6.1. Flow of Document Proses Pengawasan Kebun a. Narasi Proses

Proses pengawasan kebun merupakan salah satu cakupan usaha yang dijalani oleh PT. Rolesya Group dalam melakukan pengawasan kebun kelapa sawit secara rutin setiap hari oleh petugas lapangan. Adapun entitas yang terlibat dalam proses ini adalah bagian petugas lapangan sebagai pelaksana pemantauan rutin kebun kelapa sawit, kepala bagian lapangan yang bertugas sebagai koordinator petugas lapangan dalam melaksanakan tugas pemantauan, sekretaris perusahan bertugas dalam menangani surat-surat perizinan dan bertugas dalam pengarsipan surat yang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan bertugas dalam mengesahkan surat tugas pemantauan yang diberikan oleh sekretaris perusahaan yang nantinya surat tersebut akan dibawa oleh kepala bagian lapangan untuk diberikan pada petugas lapangan. Pemantauan kondisi kebun dilakukan oleh petugas lapangan dan dilaporkan setiap harinya kepada kepala bagian lapangan. Setelah laporan terkumpul, kepala bagian lapangan memberikan laporan tersebut kepada sekretaris perusahaan untuk diolah menjadi laporan hasil pemantauan kondisi kebun yang nantinya laporan tersebut akan diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk ditanda tangani dan dijadikan sebagai bahan evaluasi pimpinan dalam mengelola hasil perkebunan kelapa sawit. Setelah dokumen disetujui oleh pimpinan, sekretaris perusahaan mengarsip hasil laporan yang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan.

(46)

31

b. Diagram Flow of Document Bagian Lapangan Kepala Bagian

Lapangan Sekertaris Perusahaan Pimpinan Perusahaan 5 Surat Jalan Proses Pemantauan Laporan Hasil Kebun 6 4 Surat Tugas ACC Pembagian Tugas Surat Jalan 5 6 Laporan Hasil Kebun Pembuatan Laporan Laporan Hasil Akhir 7 Data Lahan Perkebunan 1 Pembuatan Surat Tugas Data Lahan Perkebunan Surat Tugas 2 3 Surat Tugas ACC 8 Laporan Hasil ACC Data Lahan Perkebunan 1 Data Lahan Perkebunan Surat Tugas 2 Pengesahan Surat Tugas Data Lahan Perkebunan Surat Tugas ACC 3 4 7 Laporan Hasil Akhir Proses ACC Laporan Hasil ACC 8

(47)

32

4.6.2. Flow of Document Proses Filterisasi Buah a. Narasi Proses

Proses filterisasi buah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh KUD yang bertujuan untuk menyeleksi buah sawit dengan kualitas yang memenuhi standar permintaan pabrik pengolah buah sawit. Adapun entitas pelaku proses bisnis dalam melakukan filterisasi buah sawit adalah Kepala Bagian Lapangan yang bertugas memberikan laporan hasil kebun ke Pimpinan Perusahaan. Sekretaris Perusahaan yang bertugas membuat laporan hasil kebun dan diberikan kepada Pimpinan Perusahaan untuk disetujui dan laporan yang sudah disetujui Pimpinan Perusahaan diarsip oleh Sekretaris Perusahaan dan diberikan kepada KUD untuk dilakukan penyortiran buah sawit. Setelah penyortiran buah selesai dilakukan, KUD wajib membuat laporan hasil penyortiran dan diberikan kepada Kepala Lapangan untuk diantar ke Sekretaris Perusahan untuk diparaf. Laporan hasil pemantauan yang sudah diparaf oleh Sekretaris Perusahaan selanjutnya diberikan kepada Pimpinan Perusahaan untuk disetujui setelah itu diberikan kembali kepada Sekertaris Perusahaan untuk diarsip. Hasil penyortiran buah yang dilakukan KUD berguna sebagai bahan evaluasi Pimpinan Perusahaan dalam memberikan pasokan buah sawit ke pabrik pengolah buah sawit agar tetap memenuhi standar kualitas buah sawit yang dibutuhkan oleh pabrik pengolah buah sawit. Adapun bagaimana alur data yang berjalan pada proses bisnis ini dapat dilihat ada tabel sebagai berikut.

(48)

33

b. Diagram Flow of Document Kepala Bagian Lapangan KUD Sekertaris Perusahaan Pimpinan Perusahaan Laporan Hasil Kebun 1 Laporan ACC 4 5 Laporan Hasil Sortir 6 7 Laporan ACC 5 Penyortiran Buah Data Lahan Perkebunan Laporan Hasil Sortir 6 Laporan Hasil ACC 9 Laporan Hasil Kebun 1 Diparaf Data Lahan Perkebunan Laporan Hasil Kebun 2 3 Data Lahan PerkebunanLaporan ACC

4 8 Data Lahan PerkebunanLaporan Hasil ACC 9 Data Lahan Perkebunan Laporan Hasil Kebun 2 ACC Data Lahan Perkebunan Laporan ACC 3 Laporan Hasil Sortir 7 ACC Data Lahan PerkebunanLaporan Hasil ACC 8

(49)

34

4.6.3. Flow of Document Proses Perizinan Surat Pengiriman Buah (SPB)

a. Narasi Proses

Proses perizinan pengiriman buah merupakan salah satu cakupan usaha yang dilakukan oleh PT. Rolesya group dalam mendukung proses pengiriman buah kelapa sawit ke pabrik pengolah buah sawit. Surat pengiriman buah (SPB) digunakan sebagai surat pengantar dan tanda bukti pengiriman buah yang diberikan kepada pabrik pengolah buah kelapa sawit dan sebagai tanda bukti untuk transaksi pencairan dana. Adapun entitas pelaku dalam proses perizinan surat pengiriman buah adalah Sekertaris yang bertugas melakukan surat ijin SPB ke Pimpinan Perusahaan dan membuat rekap laporan pengiriman SPB ke Pimpinan Perusahaan. Bagian KUD bertugas sebagai bagian yang melakukan pengisian lembar SPB yang diberikan PT. Rolesya Group untuk diisi sebagai tanda bukti bahwa KUD tersebut adalah pemasok resmi yang dikelola oleh PT. Rolesya Group. Setelah SPB sudah diisi data dan disetujui oleh KUD, SPB dikirim ke pabrik pengolah buah sawit beserta dengan jumlah buah sawit yang sudah disortir dan siap untuk diolah. Pabrik pengolah buah sawit akan mengisi data jumlah buah yang diterima dan diisikan pada SPB setelah itu data tersebut dikirimkan ke perusahaan untuk disetuui dan diarsip. Sedangkan data SPB satunya digunakan untuk merubah menjadi cek data keuangan yang nantinya digunakan untuk melakukan transaksi pencairan uang di bank yang sudah ditunjuk oleh perusahaan sebagai mitra untuk mengurus keuangan perusahaan.

(50)

35

b. Diagram Flow of Document Sekertaris

Perusahaan

Pimpinan Perusahaan

KUD Pabrik Pengolah

Buah Swait Surat Pengajuan SPB 1 3 Surat Ijin SPB Pembuatan SPB SPB 4 SPB SPB Laporan SPB 7 diparaf Dokumen SPB ACC 8 9 Dokumen SPB ACC Surat Pengajuan SPB 1 ACC Data Lahan Perkebunan Pengajuan SPB ACC 2 Dokumen Laporan SPB 8 ACC Dokumen SPB ACC 9 SPB SPB SPB Pengisian Data SPB SPB SPB SPB KUD 4 5 6 Laporan SPB Pengajuan SPB ACC 2 Disetujui Pabrik Data Lahan Perkebunan Surat Ijin SPB 3 SPB SPB SPB KUD Pengolahan Buah SPB SPB Laporan SPB KUD 5 Proses Rekap Laporan SPB 6 7

(51)

36

4.6.4. Flow of Document Proses Penerimaan Dana Hasil Pengolahan Buah

a. Narasi Proses

Proses penerimaan dana hasil pengolahan buah merupakan proses bisnis PT. Rolesya Group dalam melakukan pencairan dana menggunakan cek yang diberikan pabrik pengolah buah sawit melalui pihak Bank yang sudah menjadi mitra dalam bisnis pemasokan buah kelapa sawit. Adapun entitas yang menjadi pelaku dalam proses ini antara lain adalah Pabrik pengolah buah sawit yang bertugas membuat cek hasil pengolahan buah kelapa sawit berdasarkan data yang dihasilkan dari SPB, setelah itu cek yang sudah disetujui pihak pabrik pengolah buah sawit dikirim ke bank yang sudah menadi mitra bisnis PT. Rolesya Group untuk dilakukan proses pencairan dana. Dari dokumen cek tersebut, pihak Bank membuat slip bukti untuk pencairan yang nantinya dikirim langsung kebagian keuangan perusahaan. Bagian keuangan perusahaan bertugas menandatangani slip pencairan dana yang diberikan oleh pihak Bank sebagai tanda bahwa slip tersebut siap untuk diberikan kepada Sekretaris perusahaan untuk direkap menjadi laporan keuangan yang diperoleh perusahaan sebagai dokumen pendapatan perusa-haan. Setelah itu Laporan keuangan perusahaan ditanda tangani oleh Pimpinan dan dikirim kembali ke Sekretaris perusahaan untuk diarsip dan slip dikirim kembali ke bagian keuangan kemudian diteruskan ke pihak Bank untuk proses pencairan dana. Dana yang dicairkan oleh pihak Bank langsung masuk ke bagian keuangan untuk dikelola sesuai dengan kebijakan keuangan yang ditentukan oleh Pimpinan perusahaan.

(52)

37

b. Diagram Flow of Document Pabrik Pengolah

BuahSwait

BANK Bagian Keuangan Sekertaris Perusahaan Pimpinan Perusahaan Laporan SPB Pembuatan cek Cek Pencairan Dana 1 Cek Pencairan Dana Pembuatan Slip Slip Pencairan 2 1 Cek Penarikan Proses Pencairan Dana Bukti Pencairan Dana 8 7 Slip Pencairan penandatan ganan Slip Pencairan 3 2 Rekap Laporan Pencairan ACC Pembuatan Cek Penarikan Cek Penarikan 7 6 8 Bukti Pencairan Dana 3 Slip Pencairan Proses Rekap SPB Rekap Laporan Pencairan 4 SPB Rekap Laporan Pencairan ACC 6 5 SPB Rekap Laporan Pencairan 4 Proses ACC SPB Rekap Laporan Pencairan ACC 5

(53)

38

4.7. Analisa SWOT

Pada tahap analisa SWOT terdapat empat elemen yang akan diteliti pada perusahaan PT. Rolesya Group yaitu Strong (kekuatan) merupakan hasil analisa kekuatan internal yang terdapat pada perusahaan, Weakness (kelemahan) merupakan hasil analisa kelemahan internal perusahaan yang sedang dihadapi, Opportunity (kesempatan) merupakan faktor eksternal yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, dan Threat (Ancaman) merupakan faktor eksternal yang dapat menurunkan keuntungan perusahaan.

4.7.1. Strategy Advanced Profile A. Strong (Kekuatan)

1) Strategi Proses Bisnis Pengawasan Kebun

a. Kontrol dan monitoring pada kebun kelapa sawit yang dilakukan secara rutin.

b. Penerapan pemantauan berkala yang menghasilkan kualitas panen yang baik.

2) Strategi Proses Bisnis Filterisasi Buah

a. Konsistensi terhadap kualitas buah sawit yang memenuhi standar permintaan pabrik.

b. Memiliki relasi dengan KUD yang bertugas sebagai penyortir buah sawit.

3) Strategi Proses Bisnis Perizinan Pemasaran Buah

a. Proses distribusi hasil panen buah sawit yang berjalan sesuai dengan standar prosedur pengiriman buah pada pabrik pengolah buah sawit.

b. Menguasai market sale di Kabupaten Rokan Hulu Riau

c. Menjadi perusahaan utama yang dikenal sebagai pemasok buah sawit terbaik

(54)

39

4) Strategi Proses Penerimaan Hasil Pemasaran a. Keuntungan perusahaan yang terus meningkat b. Tingkat kepercayaan pihak Bank kepada perusahaan c. Stabilitas keuangan

B. Weakness (Kelemahan)

1) Strategi Proses Bisnis Pengawasan Kebun

a. Proses koordinasi pengawasan yang belum optimal b. Petugas lapangan yang masih sedikit

c. Laporan hasil pengawasan sering terlambat 2) Strategi Proses Bisnis Filterisasi Buah

a. Kondisi buah sawit yang mudah busuk dan belum matang menghambat proses filterisasi

b. Pemanfaatan buah yang tidak terpakai masih belum optimal

3) Strategi Proses Bisnis Perizinan Pemasaran Buah

a. Ketepatan waktu pengiriman buah sawit ke pabrik pengolah buah sawit yang tidak tepat waktu

b. Ketahanan buah sawit yang mudah busuk c. Proses koordinasi pengiriman yang lama 4) Strategi Proses Penerimaan Hasil Pemasaran

a. Harga standar buah sawit yang tidak stabil

b. Proses pembayaran dari pabrik dilakukan tidak setiap hari

C. Opportunity (Kesempatan)

1) Strategi Proses Bisnis Pengawasan Kebun

a. Pemantauan dan control yang intensif dapat meminimalkan ancaman dari luar

b. Pengawasan dapat meningkatkan kualitas buah c. Buah kelapa sawit yang dihasilkan melimpah

Gambar

Gambar 2.1 Perumusan Strategi (Sumber : Griffin dan Ebert, 2007)
Gambar 2.2 Analisis SWOT (Sumber : Rangkuti, 2006)
Tabel 2.1Matrik SWOT  (Sumber : Rangkuti, 2006)
Tabel 2.2Tabel EFAS  (Sumber: Rangkuti, 2006)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN Bersama 2019 Desa Purba Horison, Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera

Atas dasar kebutuhan masyarakat tersebut, Sub Direktorat Partai Politik, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Hasil evaluasi menunjukkan penerapan Algoritma Genetika untuk seleksi fitur dapat meningkatkan akurasi Naïve Bayes dan merupakan metode yang cukup baik dalam mengklasifikasi

Ini tertuju pada kaum mawali (kaum budak) karena setelah mereka masuk Islam mereka sangat bangga dengan Islam sedangkan yang lainnya membanggakan nashabnya. Pernah diceritakan ada

Jika Carry Flag = 0, maka program akan melompat ke alamat yang disebutkan dalam perintah; jika tidak, maka program akan melanjutkan ke baris berikutnya (tidak terjadi

Hasil sikap bahasa mahasiswa Universitas Canal Suez Mesir terhadap bahasa Arab pada komponen kognitif dan afektif adalah positif, sedangkan hasil dari komponen konatif

Johnson (sajrone Al-Fayyadl, 2005:80) ngandharake yen tujuwane dhekonstruksi, yaiku ngangkat oposisi- osposisi hierarkis kang implisit sajrone teks. Mula yen sawijining

Kegiatan ini dikhususkan dalam pengembangan pariwista yaitu tepatnya di Pantai Lampu yang terdapat di Desa Tanjung Labu, Kecamatan Lepar Pongok yang dikemas