• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE WEBSITE PARIWISATA TERINTEGRASI MODUL DINAS PARIWISATA DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE WEBSITE PARIWISATA TERINTEGRASI MODUL DINAS PARIWISATA DKI JAKARTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN

PROTOTIPE WEBSITE PARIWISATA

TERINTEGRASI MODUL DINAS

PARIWISATA DKI JAKARTA

Johanes Kevin Lumadi

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat

johanes_kevinnn16@yahoo,com

Rafed Ramzi

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat

[email protected]

Machliza Devi Sasmita

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat

[email protected]

Suroto Adi, Drs., M.Sc., DMS

Abstrak

Various attempts have been made by Jakarta Tourism in facilitating and supporting the activities undertaken by the tourism trade. One of them is the launch of the Jakarta Tourism website which is expected to be able to support the activities of promotion and marketing. The purpose of this research is to evaluate the current website performance, analyze information needed and technical support as needed in support of marketing and promotional activities, as well as designing the proposed prototype of integrated website. The methods used in this research is a method of mBSC (Modified Balanced Scorecard), used to do performance evaluation, and methods of OOAD (Object Oriented Analysis Design) for analyzing information needed and design of the proposed website. The result of this research is to design a model of prototype website Jakarta Tourism and integrated with travel agent website, hotel website and tourist destinations website.

Keywords: integrated website, tourism department, modified balanced scorecard, promotion and marketing

(2)

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN

PROTOTIPE WEBSITE PARIWISATA

TERINTEGRASI MODUL DINAS

PARIWISATA DKI JAKARTA

Abstrak

Berbagai usaha telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta dalam memfasilitasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku usaha pariwisata. Salah satunya adalah peluncuran website Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang diharapkan dapat mendukung kegiatan promosi dan pemasaran. Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan evaluasi kinerja website saat ini, menganalisis kebutuhan informasi website dan dukungan teknis yang diperlukan dalam mendukung kegiatan promosi dan pemasaran, serta merancang usulan Prototipe website yang terintegrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mBSC (Modified Balanced Scorecard), yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja, dan metode OOAD (Object Oriented Analysis Design) untuk menganalisis kebutuhan informasi dan perancangan website yang diusulkan. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan, model dan Prototipe website Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang terintegrasi dengan website Agen Perjalanan Wisata, website Hotel dan website Destinasi Wisata. Kata Kunci: website terintegrasi, dinas pariwisata, modified balanced scorecard, promosi dan pemasaran

PENDAHULUAN

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber daya devisa yang besar bagi suatu negara. Menurut World Tourism Organization (UNWTO) (2013, p10) Kekuatan pariwisata diakui sebagai alat penggerak pertumbuhan ekonomi dan pengembangan lapangan kerja dalam suatu negara karena pariwisata merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat yang sedang penat dengan aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 4 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkokoh jati diri, dan kesatuan bangsa, dan mempercepat persahabatan antar bangsa. Istilah pariwisata di Indonesia sudah mulai dikenali sejak abad ke-14, dengan bermunculannya hotel-hotel sebagai salah satu komponen penting pariwisata, terbentuknya HONET, sampai pembuatan buku panduan wisata Hindia-Belanda oleh Vereeniging Toeristenvenkeer Verker. Sejak itu, sektor pariwisata di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Dalam Press

Release Januari 2014, UNWTO menyatakan bahwa UNWTO Tourism Barometer menunjukkan

kedatangan wisatawan Internasional tumbuh sebesar 5% pada tahun 2013 dan mencapai rekor kedatangan sebanyak 1.087 juta kedatangan, dengan statistik tujuan Asia Pasifik +6%. Di Indonesia sendiri, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu (2014) yang dilangsirkan oleh AntaraNews.com, Sektor pariwisata tercatat menghasilkan devisa sebanyak 10.05 miliar dollar AS selama tahun 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara selama November dan Desember 2013, mencapai rekor tertinggi yaitu masing-masing sebanyak 807.422 wisatawan lokal dan 860.655 wisatawan mancanegara. Tetapi, walau demikian Indonesia masih harus bekerja lebih giat untuk menjadi lebih baik. Menurut World Economic Forum (2011, p3), Dalam tahun 2010, tingkat persaingan Indonesia berada pada peringkat 44 dari 134 negara, dalam persaingan industri perjalanan dan pariwisata Indonesia berada pada peringkat 81 dari 133 negara, berada pada peringkat 15 dari 25 negara wilayah Asia Pasifik, dan peringkat kelima di Asia Tenggara

(3)

jauh tertinggal oleh Malaysia (sebanyak 24.111.693 wisatawan per tahun) dan Singapura (sebanyak 10.662.200 wisatawan per tahun). Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga-lembaga yang dapat membantu meningkatkan kualitas sektor pariwisata di Indonesia, salah satunya adalah Dinas Pariwisata Provinsi.

Dinas Pariwisata Provinsi merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam memfasilitasi kegiatan pariwisata serta berfungsi sebagai wadah informasi yang bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata daerah dan menciptakan suatu iklim dimana kegiatan pariwisata akan dikembangkan untuk memulihkan citra Indonesia di dunia Internasional. Misalnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Menurut Perda No. 10 tahun 2008, Dinas Pariwisata Provinsi mempunyai tugas melaksanakan urusan kepariwisataan dan kebudayaan. Dan menurut Undang-Undang No 10 tahun 2009 Pasal 29, Pemerintah Provinsi berwenang untuk memfasilitasi promosi destinasi pariwisata dan produk pariwisata yang berada di wilayahnya. Sehingga dengan adanya Dinas Pariwisata Provinsi diharapkan tidak hanya sekedar meningkatkan, tetapi juga mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan operasional di sektor pariwisata.

Selain bantuan dari Dinas Pariwisata Provinsi, untuk meningkatkan pariwisata Indonesia juga dibutuhkan dukungan teknologi informasi yang baik serta terintegrasi. Menurut Elton Noti (2013, p119), sektor pariwisata telah menjadi salah satu sektor utama yang mengadopsi teknologi informasi. Menurutnya internet telah menjadi aplikasi utama dalam industri ini karena memiliki banyak manfaat. Dari sisi konsumen, keuntungan dapat dilihat dari mudahnya berinteraksi langsung dengan penyedia pariwisata yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus menerus berubah. Sedangkan disisi penyedia pariwisata menurut Jaslin Md. Dahlan dan Awang Rozaimie AS (2011, p143), penyedia pariwisata dapat memanfaatkan internet untuk memasarkan produk mereka karena dapat beroperasi 24/7. Lalu juga tidak memiliki cakupan batasan sehingga hanya dengan menempatkan sejumlah informasi di web, seluruh dunia akan mengetahui informasi tersebut. Oleh karena itu, tidak sedikit Dinas Pariwisata Provinsi di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini dengan membuat sebuah website resmi. Tetapi, tak sedikit juga website tersebut hanya berisi mengenai informasi sekedarnya dan tidak lengkap. Padahal, pemanfaatan konten website yang baik dan lengkap seperti memuat event dan promo, akan meningkatkan jumlah calon wisatawan. Ditambah jika adanya integrasi antar website Dinas Pariwisata dengan Usaha Pariwisata seperti hotel, Destinasi Wisata, dan Agen Perjalanan Wisata, akan mempermudah calon wisatawan untuk merencanakan perjalanannya sehingga akan meningkatkan customer behavior dan citra pariwisata itu sendiri, karena calon wisatawan dengan mudah mendapatkan informasi mengenai event yang biasanya hanya dipasarkan oleh Dinas Pariwisata, di website Hotel, Destinasi Wisata serta Agen Perjalanan Wisata. Begitu juga sebaliknya, calon wisatawan juga dengan mudah mendapatkan informasi mengenai kamar Hotel, harga tiket Destinasi Wisata serta paket-paket Agen Perjalanan Wisata dalam Website Dinas Pariwisata.

Berdasarkan uraian diatas, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Dan Pengembangan Prototipe Website Pariwisata Terintegrasi Modul Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah: a. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka, dilakukan untuk mengetahui landasan teori maupun referensi-referensi yang berkaitan dengan usaha pariwisata, tugas dan fungsi dinas pariwisata, kriteria

website yang baik, bahasa pemrograman, integrasi serta kebutuhan lainnya dalam

penulisan

2. Internet Browsing, dilakukan untuk mengetahui tampilan dan keragaman website yang dievaluasi.

b. Metode Analisis

1. Modified Balanced Scorecard

Modified Balanced Scorecard merupakan metode yang digunakan untuk mengukur

kinerja website dengan membagi pengukuran menjadi empat perspektif, yaitu: a. Perspektif Pengguna

Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan yang berdasarkan pandangan pengguna website dengan fokus user friendly kepada pengguna. Evaluasi perspektif pengguna dilakukan dengan menggunakan 22 pertanyaan.

b. Perspektif Pemasaran

Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan mengenai seberapa efektif pemasaran yang telah dilakukan dan disajikan didalam website yang

(4)

sedang diteliti. Evaluasi perspektif pemasaran dilakukan dengan menggunakan 10 pertanyaan.

c. Perspektif Fungsi Dinas Pariwisata

Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan mengenai apakah

website sudah mencerminkan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata dengan baik.

Evaluasi perspektif fungsi Dinas Pariwisata dilakukan dengan menggunakan 12 pertanyaan.

d. Perspektif Teknis

Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan berupa isu-isu teknis yang dianggap penting dalam kategori website yang. Evaluasi perspektif ini menggunakan 16 pertanyaan.

2. Analisis Kebutuhan Informasi

Mengacu pada Object Oriented Analysis and Design dengan menggunakan UML

diagram diantaranya: business use case, use case narrative, proposed object dan logical class diagram.

c. Metode Perancangan

Mengacu pada Object Oriented Analysis and Design dengan menggunakan UML diagram diantaranya: domain class diagram, usecase diagram, dan user interface.

HASIL DAN BAHASAN

a.

Analisa Kinerja Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta

Untuk mengukur kinerja website Dinas Pariwisata di Indonesia saat ini, penulis telah mengumpulkan dan mengevaluasi 34 sampel website Dinas Pariwisata Provinsi di Indonesia. Evaluasi website dilakukan berdasarkan kriteria website yang baik dalam mendukung promosi dan pemasaran yaitu melalui empat perspektif, yaitu perspektif pengguna (22 pertanyaan), perspektif pemasaran (10 pertanyaan), perspektif Fungsi Organisasi (12 pertanyaan) dan perspektif teknis (16 pertanyaan) dengan respon “ya” dan “tidak”. Dari hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa pertanyaan dengan jawaban “ya” adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kinerja Website Dinas Pariwisata Provinsi

Perspektif

Total Kinerja Pengguna Pemasaran Fungsi

Organisasi Teknis Rata-Rata 59.76 42.06 57.35 66.36 56.38 Nilai Max 81.82 90.00 91.67 87.50 82.96 Nilai Min 13.64 0.00 8.33 12.50 8.62 Standar Deviasi 15.43 25.08 21.79 18.08 16.81 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kinerja website Dinas Pariwisata Provinsi belum cukup baik, yaitu dengan rata-rata 56.38. Kemudian, dapat dilihat pula bahwa nilai terkecil adalah rata-rata perspektif pemasaran, yang artinya website Dinas Pariwisata di Indonesia belum cukup memberikan informasi yang lengkap dan memuaskan. Berikut merupakan rata-rata website Dinas Pariwisata DKI Jakarta:

Tabel 1.2 Kinerja Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta Pengguna Pemasaran Fungsi

Organisasi Teknis Total Kinerja Kinerja Website DKI Jakarta 68.18 40.00 66.67 87.50 65.59

(5)

Tabel 1.3 Perbandingan kinerja website Dinas Pariwisata keseluruhan dengan Dinas Pariwisata DKI Jakarta

Pengguna Pemasaran Fungsi

Organisasi Teknis Total Kinerja Kinerja Website DKI Jakarta 68.18 40.00 66.67 87.50 65.59 Rata-Rata Keseluruhan 59.76 42.06 57.35 66.36 56.38 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja website Dinas Pariwisata DKI Jakarta sudah diatas rata-rata atau dapat dikatakan sudah cukup baik yaitu 65.59. Tetapi jika diperhatikan untuk perspektif pemasaran persentasinya masih dibawah rata-rata. Hal ini berarti bahwa website Dinas Pariwisata DKI Jakarta belum memberikan dukungan yang optimal untuk kegiatan pemasaran dan promosi dengan memperhatikan kriteria web yang diharapkan, berikut rincian kesimpulan yang dapat dilihat dari setiap perspektif.

b.

Kebutuhan Informasi Website Terintegrasi

(6)

Gambar 1.2 Logical Class Diagram Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta

c.

Masalah yang Dihadapi dan Solusi yang ditawarkan

d.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil evaluasi, website Dinas Pariwisata DKI Jakarta memiliki beberapa masalah yang dihadapi, antara lain:

1. Kurangnya informasi yang ditampilkan dalam website Dinas Pariwisata DKI Jakarta dalam mendukung kegiatan promosi dan pemasaran para pelaku usaha bidang pariwisata di DKI Jakarta

2. Belum tersedianya fitur-fitur yang cukup mendukung kemudahan penggunaan website dan kolaborasi antar website

Oleh karena itu, berikut solusi yang diperlukan agar website dapat mendukung kegiatan promosi dan pemasaran, antara lain:

1. Menyempurnakan database website dan tampilan-tanpilannya sesuai dengan kebutuhan informasi

2. Menyediakan fitur-fitur yang diperlukan bagi kemudahan para penggunanya (wisatawan) dengan melakukan integrasi dengan website pelaku usaha bidang pariwisata di DKI Jakarta

e.

Hasil Pengembangan Prototipe Website

Untuk menanggapi masalah yang terjadi pada website Dinas Pariwisata DKI Jakarta, berikut usulan domain class diagram dan usecase class diagram.

(7)

Gambar 1.3 Domain Class Diagram Prototipe Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta

(8)

Gambar 1.5 Use Case Back End Prototipe Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta Untuk mewujudkan promosi dan pemasaran pariwisata yang baik, website Dinas Pariwisata DKI Jakarta harus dikelola dengan mengintegrasikan website Dinas Pariwisata DKI Jakarta dengan

website para pelaku usaha Pariwisata. Integrasi website dibangun menggunakan SOA (Service Oriented Architecture). SOA adalah entreprise architecture dimana aplikasi dirancang untuk

menyediakan layanan yang dapat digunakan untuk integrasi bisnis. Sedangkan Infrastruktur yang digunakan adalah ESB (Entreprise Service Bus), yaitu infrastruktur software yang bertindak sebagai lapisan perantara (middleware). Berikut bentuk model arsitektur website pariwisata terintegrasi:

Gambar 1.6 Arsitektur Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta dengan Website Hotel, Website Destinasi Wisata dan Website Agen Perjalanan Wisata

(9)

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian mengenai pengembangan prototipe website pariwisata terintegrasi modul dinas pariwisata DKI Jakarta, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

a. Kinerja website Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada perspektif pemasaran perlu dioptimalkan. b. Untuk meningkatkan kinerja website perlu dilakukan penyempurnaan database dan kolaborasi dengan website agen perjalanan wisata, website hotel, dan website destinasi wisata.

c. Pengembangan website dengan mengintegrasikan website Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Agen Perjalanan Wisata, Hotel, dan Destinasi Wisata dapat menambah peluang wisatawan dalam mengakses informasi pariwisata

Dari hasil penelitian tersebut pula, kami akan memberikan beberapa saran yang menunjang prototipe website yang telah kami buat. Saran-saran yang dapat diberikan dalam penggunaan dan pengembangan lebih lanjut dari program website ini adalah sebagai berikut: a. Dalam penerapannya, integrasi prototipe website Dinas Pariwisata DKI Jakarta perlu untuk

tetap dipelihara dan dikembangkan dari segi fitur, tampilan, serta pengembangan pada fitur yang lain, sehingga dapat memenuhi fitur yang dibutuhkan wisatawan di masa yang akan datang.

b. Mengenai user, diharapkan sistem nantinya dapat dijalankan di berbagai mobile platform seperti komputer tablet dan smartphone sehingga wisatawan dapat lebih mudah mendapatkan informasi mengenai wisata-wisata yang ada di DKI Jakarta dengan tidak terbatas ruang dan waktu dengan adanya jaringan internet.

c. Agar dapat diterapkan dengan baik, integrasi prototipe website Dinas Pariwisata DKI Jakarta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kesiapan dalam menggunakan sistem terintegrasi dalam hal hardware, software, network (jaringan), data, dan people (sumber daya manusia).

REFERENSI

________, 2008, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah ________, 2009, Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

A., Binildas C. (2008). Service Oriented Java Business Integration. Birmingham: Packt Publishing. Adi, Suroto. (2014). Evaluation on the Effectiveness of the Web Technology Usage in Promoting and

Marketing Indonesia Tourism. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 68(3), 622-629.

Beighly, Lynn. (2010). JQuery for Dummies. Wiley Publishing.Inc, USA.

BPS Provinsi DKI Jakarta (2014). Jakarta Dalam Angka 2014. Retrieved from http://jakarta.bps.go.id/ Chaffey, Dave. (2011). E-Business & E-Commerce Management Strategy, Implementation &

Practice. Fifth Edition. Harlow: Prentice Hall.

Connolly, T.M., & Begg, C.E. (2010). Database System: A Practical Approach to Design,

Implementation, and Management. Fifth Edition. Boston: Pearson Education.

Hidayat, Rahmat. (2010). Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas, Gramedia.

Juric, M.B., Loganathan, R., Sarang, P., Jennings, F. (2007). SOA Approach to Integration: XML,

(10)

Kanigoro, B., V Moniaga, J., & Priatama, R. (2011). Penggabungan Konsep Web 2.0 Dan Mashup

Dalam Pembuatan Situs Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Dki Jakarta. Jurnal

ComTech, 2(1).

Marakas, G.M., O'Brien, J. A. (2013). Introduction to Information System, Sixteen Edition. New York: McGraw-Hill.

McCabe, S. (2009). Marketing Communications in Tourism and Hospitality. Oxford: Elsevier. Md. Dahlan, J., & Rozaimie Awang-Shuib, A. (2011). A Cross-Cultural Web Usability Analysis.

Journal The Winners, 2(2).

Noti, E. (2013). Web 2.0 And The Its Influence In The Tourism Sector. European Scientific Journal, 9(20).

Rainer R. Kelly, Casey G. Cegielski (2011). Introduction to Information Systems: Enabling and

Transforming Business. Asia: John Wiley & Sons.

Satzinger, W.J., Jackson, B.R., Burd, S.D (2010). System Analysis and Design in a Changing World. Fifth Edition. USA: Cengage Learning.

Sebesta, R.W. (2011). Programming the World Wide Web. Sixth Edition. Boston: Pearson Education. Shahzadam B.M., Jan, J., Wim, G., Herwig, M. (2008) Aligning Technology With Business An

Analysis Of The Impact of SOA On Outsourcing, Journal of Theoretical and Applied

Information Technology, published by www.jatit.org.

Shneiderman, B. (2009) Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer

Interaction. Fifth Edition. Boston: Prentice Hall.

Sofia, H. (2014, February Monday). 8,8 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Indonesia Selama 2013. Antara News. Retrieved from http://www.antaranews.com/berita/417190/88-juta-wisatawan-asing-kunjungi-indonesia-selama-2013

Stepchenkova, S., Tang, L., Jang, S. S., Kirilenko, A. P., & Morrison, A. M. (2010). Benchmarking

CVB Website Performance: Spatial and Structural Patterns. Tourism Management, 31 (5),

611-620.

Ta'eed, C. (2007, December Monday). tuts+. Retrieved October Thursday, 2014, from http://design.tutsplus.com/tutorials/9-essential-principles-for-good-web-design--psd-56 Trihendradi, C. (2013). Langkah Praktis Menguasai Statistik untuk Ilmu Sosial Kesehatan Konsep &

Penerapannya Menggunakan SPSS. Jogjakarta: CV Andi Offset.

Utomo, W.H, Wellem, T. (2014). The Implementation of Enterprise Service Bus (ESB) In Graduation

Business Process Integration. Journal of Theoretical and Applied Information Technology,

62(2).

Welling, L., Thomson, L. (2009). PHP and MySQL Web Development. Fourth Edition. Boston: Pearson Education.

Whitten, J.L, Bentley, L.D. (2007). System Analysis and Design Methods. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill

World Economic Forum. (2011). The Indonesia Competitiveness Report 2011. Retrieved from http://www3.weforum.org/docs/WEF_GCR_Indonesia_ Report_2011.pdf

(11)

World Tourism Organization. (2014, January Monday). International Tourism Exceeds Expectations

with Arrivals up By 52 Million In 2013 [Press release]. Retrieved from

http://media.unwto.org/press-release/2014-01-20/international-tourism-exceeds-expectations-arrivals-52-million-2013

RIWAYAT PENULIS

Nama : Johanes Kevin Lumadi Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Agustus 1993 Pendidikan Formal :

• Jan 2011 - Present : Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia Nama : Rafed Ramzi

Tempat / Tanggal Lahir : Bogor, 24 Juni 1993 Pendidikan Formal :

• Jan 2011 - Present : Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia Nama : Machliza Devi Sasmita

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Agustus 1993 Pendidikan Formal :

Gambar

Tabel 1.1  Kinerja Website Dinas Pariwisata Provinsi  Perspektif
Tabel 1.3 Perbandingan kinerja website Dinas Pariwisata keseluruhan dengan Dinas Pariwisata  DKI Jakarta
Gambar 1.2  Logical Class Diagram Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta
Gambar 1.3 Domain Class Diagram Prototipe Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kupang sebesar 15% adalah yang terbaik dalam hal meningkatkan konsumsi, produksi telur, konversi pakan

Maka dengan dilaksanakan KNSI 2012 di STIKOM Bali, yang merupakan institusi pendidikan TI pertama di Provinsi Bali dapat menjadi sebuah forum ilmiah yang dapat menghadirkan

Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM, hal ini menjelaskan bahwa jika adanya peningkatan kompetensi para SDM UMKM maka

• Menyiapakan suatu model proses bisnis, memerlukan metode untuk mengidentifikasi aktivistas bisnis penting secara strategis dan karakteristik penting tentang aktivitas

(2014) diperoleh 56 Responden yang terdiri dari 28 orang ibu post partum dengan persalinan normal dan 28 orang ibu post sectio caesarea, didapatkan hasil bahwa dari 28 orang ibu

[r]

menunjukkan terdapat infeksi salmonella serogroup D walau tidak secara spesifik menunjuk pada S.typhi. infeksi oleh S.paratyphi akan memberikan hasil negative. 2 Secara

Tingkat kecemasan anak usia prasekolah pada kelompok anak yang ditemani orangtua yang dilakukan tindakan invasif (pemasangan infus) sebelum diberikan