• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR

Estimasi tinggi badan merupakan salah satu parameter yang diperlukan dalam proses identifikasi forensik. Beberapa bagian tubuh dapat digunakan untuk menentukan tinggi badan salah satunya tulang lengan manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tinggi badan dengan panjang tulang lengan pada populasi dewasa di Denpasar. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui rumus regresi linear antara tinggi badan dan panjang tulang lengan.

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain potong lintang menggunakan data primer dari hasil pengukuran tinggi badan dan panjang tulang lengan pada sampel di Kampus Universitas Udayana Denpasar, RSUP Sanglah dan Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Bali. Sampel pada penelitian ini adalah responden berusia 21 – 45 tahun, merupakan suku Bali, mampu berdiri tegak dan tidak memiliki kelainan atau deformitas tulang.

Dari 119 sampel, didapatkan 64 sampel laki – laki dan 55 sampel perempuan berusia 21-39 tahun. Dari analisis statistik didapatkan koefisien korelasi pada humerus R=0.683, radius R=0.706 dan ulna R=0.824 dengan nilai signifikansi tinggi (p=0.000) yang menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan dan panjang tulang lengan pada populasi dewasa suku Bali.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dan panjang tulang lengan pada suku Bali. Juga didapatkan persamaan regresi dan diagram sebar untuk mengestimasi tinggi badan dari panjang tulang lengan

Kata kunci: tinggi badan, humerus, radius, ulna, identifikasi forensik, antropometri

(2)

vi ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN HEIGHT AND THE LENGTH OF ARM BONES IN THE ADULT POPULATION OF DENPASAR

Stature estimation is one of the required parameters in the process of forensic identification. Some parts of the body can be used to determine the height one of the example are the arm bones. This study was conducted to determine the relationship of height and the length of the arm bones in the adult population of Denpasar. In addition, this study also conducted to determine the linear regression equation between height and length of the arm bones.

This study uses an analytical method with cross sectional design using primary data from measurements of height and length of the arm bone in samples from Udayana University in Denpasar, Sanglah Hospital and Niti Mandala Fields in Renon Denpasar, Bali. Samples are respondents age 21-45 years, Balinese people, able to stand up straight and not having any the disorder or bone deformity.

Of the 119 samples obtained, 64 samples are male and 55 samples are women of age 21-39 years. From the statistical analysis obtained coefficient correlation of humerus R = 0683, radius R = 0706 and ulna R = 0824 with a high significance value (p = 0.000), which showed a positive and significant correlation between height and length of the arm bone in the adult population of Balinese people.

From this study it can be concluded that there is a significant relationship between height and length of the arm bone in Balinese people. Also obtained the regression equation and the scatter diagram to estimate the height from the length of the arm bone

Keywords: height, humerus, radius, ulna, forensic identification, anthropometry

(3)

vii

RINGKASAN

Identifikasi forensik sangat dibutuhkan untuk mengembangkan profil biologis yang bisa digunakan untuk mempersempit kemungkinan korban dan membantu proses peradilan terutama pada kejadian – kejadian seperti pembunuhan, mutilasi, bencana alam, jatuhnya pesawat terbang, dan bencana massal lainnya. Perkiraan tinggi badan merupakan salah satu parameter penting dari proses identifikasi forensik. Berbagai macam bagian tubuh bisa dipakai untuk memperkirakan tinggi badan seseorang tapi hasil yang paling dipercaya adalah dari ukuran tulang panjang seperti tulang lengan yaitu humerus, radius dan ulna.

Penelitian formula regresi linier dari tinggi badan dan panjang tulang yang sudah ada rata – rata dilakukan beberapa dekade yang lalu. Pertumbuhan tulang manusia diyakini dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun eksternal seperti genetik, jenis kelamin, status gizi dan lingkungan. Karena itu perlu dilakukan beberapa penelitian di masa sekarang ini karena status gizi dan lingkungan masa sekarang sangat berbeda dari masyarakat dulu.

Jumlah sampel penelitian ini adalah 119 orang dengan 64 orang laki – laki dan 55 orang perempuan. Hasil analisa statistik menunjukkan rata – rata usia sampel 23,21. Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi R>0,6 pada tinggi badan dengan ketiga tulang lengan yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat, dan nilai signifikansi tinggi yaitu p=0,000.

Dari hasil penelitian ini didapatkan rumus regresi linear untuk mengetahui perkiraan tinggi badan dari panjang tulang lengan masing – masing yaitu: untuk Laki – laki : Tinggi Badan = 111,327 + 1,772 (Panjang Tulang Humerus) ; Tinggi

(4)

viii

Badan = 115,570 + 2,179 (Panjang Tulang Radius) ; Tinggi Badan = 76,142 + 3,353 (Panjang Tulang Ulna). Untuk Perempuan : Tinggi Badan = 121,462 + 1,151 (Panjang Tulang Humerus) ; Tinggi Badan = 121,431 + 1,545 (Panjang Tulang Radius) ; Tinggi Badan = 105,337 + 2,032 (Panjang Tulang Ulna).

Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang tulang lengan pada suku Bali. Perlu adanya penelitian serupa mengenai topik ini dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk mendapatkan hasil data yang lebih mendekati normal. Semoga penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai rumus regresi linear yang dapat digunakan untuk mengetahui perkiraan tinggi badan dari panjang tulang lengan pada suku Bali.

(5)

ix SUMMARY

Forensic identification is needed to develop a biological profile that could be used to narrow down the possible victims and help the judicial process, especially on the incidents such as murder, mutilation, natural disasters, the fall of the aircraft, and other mass disasters. Height estimation is one of the important parameters in the process of forensic identification. Various kinds of body parts can be used to estimate a person's height but the results of the most trusted is of the length of the long bones such as the arm bones (humerus, radius and ulna).

Many of the existing linear regression formula of height and bone length are done several decades ago. The growth of human bones believed to be influenced by several internal and external factors such as genetics, gender, nutritional status and environment. It is necessary to do some research at the present time because of the nutritional status and the environment today is very different from the past.

The samples of this research are 119 people in total with 64 men and 55 women. The statistical analysis showed the average age of sample is 23,21. From the results of correlation test obtained coefficient correlation is R> 0,6 in height and the three arm bones that showed a strong relationship, and the it has a high significance value (p = 0,000).

From the results of this study, the linear regression formula to determine the approximate height from the each arm bones length are: For Male Height = 111,327 + 1,772 (Humerus); Height = 115,570 + 2,179 (Radius); Height = 76,142

(6)

x

+ 3,353 (Ulna). For Women: Height = 121,462 + 1,151 (Humerus); Height = 121,431 + 1,545 (Radius); Height = 105,337 + 2,032 (Ulna).

From this study found that there is a significant relationship between height and the length of the arm bones in Balinese people. The similar study on this topic with a number of larger samples is needed to get the data that is closer to normal. Hopefully this research can be useful to provide information on the linear regression formula that can be used to determine the approximate height from the length of the arm bones in Balinese people.

(7)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat atas rahmat dan karunia-Nya penelitian yang berjudul HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR dapat diselesaikan dengan baik.

Selama pelaksanaan penelitian ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas segala fasilitas yang telah disediakan.

2. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S (K) sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M. Si sebagai ketua blok Elective

Study.

4. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, M.Kes, sebagai sekretaris blok Elective Study.

5. dr. Dudut Rustyadi, Sp.F., S.H. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing hingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.

6. Keluarga penulis. Ibunda Nurul Maulidawati dan ayahanda Murdin, serta adik Nabiel Sugih Akbar atas segala doa dan dukungannya selama ini. 7. Rekan-rekan yang turut memberikan dukungan dan bantuan sehingga

penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik serta semua pihak yang mendukung penyelesaian penelitian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada penelitian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap penelitian ini nantinya dapat mencapai tujuannya dan bermanfaat bagi penulis dan pihak – pihak lainnya.

Denpasar, 26 Desember 2016 Penulis

(8)

xii

DAFTAR ISI

Sampul Dalam ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Penetapan Panitia Penguji ... iii

Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Abstrak ... v

Abstract ... vi

Ringkasan ... vii

Summary ... ix

Kata Pengantar ... xi

Daftar Isi... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Manfaat ... 4

Bab II Tinjauan Pustaka ... 5

2.1 Antropometri ... 5

2.2 Antropologi Forensik ... 5

2.3 Identifikasi Forensik... 6

2.4 Tinggi Badan ... 8

(9)

xiii

2.5.1 Anatomi Tulang Humerus ... 9

2.5.2 Anatomi Tulang Radius ... 10

2.5.3 Anatomi Tulang Ulna... 11

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tulang ... 12

2.6.1 Faktor Internal ... 12 2.6.1.1 Genetik ... 12 2.6.1.2 Jenis Kelamin ... 12 2.6.2 Faktor Eksternal ... 13 2.6.2.1 Lingkungan ... 13 2.6.2.2 Gizi ... 14

2.7 Hubungan Tinggi Badan dengan Tulang Panjang ... 14

2.8 Formula Estimasi Tinggi Badan... 15

2.8.1 Formula Trotter dan Gelser ... 16

2.8.2 Formula Karl Pearson ... 16

2.8.3 Formula Antropologi Ragawi UGM... 17

2.8.4 Formula Djaja Atmadja ... 18

Bab III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS ... 20

3.1 Kerangka Berpikir ... 20

3.2 Kerangka Konsep ... 21

3.3 Hipotesis Penelitian ... 21

Bab IV METODE PENELITIAN ... 22

4.1 Jenis Penelitian ... 22

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

4.3 Subjek Penelitian ... 22

4.3.1 Populasi Target ... 22

4.3.2 Populasi Terjangkau... 22

4.3.2 Sampel Penelitian... 23

4.3.4 Besar Sampel ... 23

4.3.5 Cara Pemilihan Sampel ... 24

4.4 Variabel ... 24

4.4.1 Identifikasi Variabel... 24

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

4.5 Instrumen Penelitian... 25

4.6 Metode Pengumpulan Data ... 26

4.7 Pengolahan dan Analisis Data ... 26

(10)

xiv

Bab V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

5.1 Hasil Penelitian ... 28

5.1.1 Karasteristik Subjek Penelitian ... 28

5.1.2 Uji Normalitas Data Hasil Penelitian ... 31

5.1.3 Uji Korelasi Data Hasil Penelitian ... 31

5.1.4 Analisis Regresi Linear ... 32

5.2 Pembahasan ... 36

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

6.1 Kesimpulan ... 38 6.2 Saran ... 38 Daftar Pustaka ... 39 Lampiran ... 41 Lampiran 1 ... 41 Lampiran 2 ... 42

(11)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Formula Trotter dan Gelser ... 16

Tabel 2.2 Formula Karl Pearson ... 17

Tabel 2.3 Formula Antropologi Ragawi UGM ... 18

Tabel 2.4 Formula Djaja Atmadja ... 19

Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 28

Tabel 5.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ... 29

Tabel 5.3 Perbandingan Tinggi Badan Subjek Penelitian Laki – Laki dan Perempuan ... 29

Tabel 5.4 Perbandingan Panjang Tulang Lengan Subjek Penelitian Laki - Laki . 30 Tabel 5.5 Perbandingan Panjang Tulang Lengan Subjek Penelitian ... 30

Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Data Subjek Penelitian ... 31

Tabel 5.7 Hasil Uji Korelasi Spearman... 32

Tabel 5.8 Hubungan Tinggi Badan dengan Panjang Tulang Lengan Subjek Penelitian Laki - Laki ... 32

Tabel 5.9 Hubungan Tinggi Badan dengan Panjang Tulang Lengan Subjek Penelitian Perempuan ... 34

(12)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Tulang Humerus ... 10 Gambar 2.2 Anatomi Tulang Radius ... 11 Gambar 2.3 Anatomi Tulang Ulna ... 12 Gambar 5.1 Grafik Linear Tinggi Badan dan Panjang Tulang Humerus

Laki – Laki ... 33 Gambar 5.2 Grafik Linear Tinggi Badan dan Panjang Tulang Radius

Laki – Laki ... 33 Gambar 5.3 Grafik Linear Tinggi Badan dan Panjang Tulang Ulna

Laki – Laki ... 34 Gambar 5.4 Grafik Linear Tinggi Badan dan Panjang Tulang Humerus

Perempuan ... 35 Gambar 5.5 Grafik Linear Tinggi Badan dan Panjang Tulang Radius

Perempuan ... 35 Gambar 5.6 Grafik Linear Tinggi Badan dan Panjang Tulang Ulna

(13)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 41 Lampiran 2 Lembar Kerja Penelitian ... 42

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Estimasi tinggi badan merupakan salah satu dari empat parameter penting dalam forensik antropologi selain usia, jenis kelamin, dan ras untuk proses identifikasi jenazah yang tidak diketahui. Hal ini sangat penting dalam aspek medikolegal dalam kejadian – kejadian seperti pembunuhan, mutilasi, bencana alam, jatuhnya pesawat terbang, dan bencana massal lainnya. (Krishan, 2012) Identifikasi yang akurat sangat dibutuhkan untuk mengembangkan profil biologis yang bisa digunakan untuk mempersempit kemungkinan korban dan membantu proses peradilan.

Pada kasus seperti mutilasi misalnya, pelaku kejahatan rata – rata melakukan yang disebut dengan defensive mutilation yaitu mencoba menghilangkan atau memindahkan bagian tubuh dari korbannya untuk mempersulit identifikasi dan menghilangkan bukti, biasanya pelaku memotong korban pada persendian - persendian besar (Dettmeyer dkk., 2014). Kasus seperti ini sangat memerlukan ilmu forensik antropologi untuk dapat membantu mengidentifikasi korban.

Dalam ilmu forensik antropologi berbagai macam bagian tubuh dapat digunakan untuk menentukan postur dan tinggi badan seseorang seperti kepala dan wajah, ekstremitas atas dan bawah, tulang belakang, tangan dan kaki. Namun, hasil yang paling dapat diandalkan adalah yang didasarkan pada ukuran tulang

(15)

2

panjang. Dikatakan bahwa panjang tulang panjang menunjukkan hubungan linier terhadap tinggi badan terutama pada pengukuran tinggi badan orang normal. (Stanojevich, 2012)

Ekstremitas atas manusia terdiri dari tulang – tulang panjang seperti humerus, radius dan ulna. Menurut literatur, pertumbuhan tulang tungkai lebih

cepat terhenti dibandingkan dengan tulang lengan (Dolinak dkk., 2005) sehingga

penulis memilih untuk melakukan pengukuran pada tulang lengan. Tulang lengan

manusia juga memiliki tonjolan yang besar dan khas pada bagian proksimal dan

distal nya yang mudah diraba perkutaneus sehingga memungkinkan pengukuran menggunakan sampel orang hidup juga lebih praktis diukur di masyarakat karena mudah dibebaskan dari pakaian.

Dalam berbagai kepustakaan, banyak peneliti yang telah berhasil menemukan hubungan antara tinggi badan dengan berbagai macam bagian tubuh sehingga ada banyak persamaan yang dapat digunakan. Rumus-rumus yang dikenal dan telah sering digunakan untuk menentukan tinggi badan diantaranya rumus Trotter dan Gleser, rumus Karl Pearson, dan lain-lain. Rumus ini tidak bisa diterapkan di Indonesia karena rumus ini dibuat berdasarkan tinggi badan dan ukuran panjang tulang dari ras Kaukasoid sedangkan populasi orang Indonesia adalah ras Mongoloid sehingga akurasi persamaan akan berkurang.

Rumus-rumus yang berasal dari populasi Indonesia diantaranya penelitian Antropologi Ragawi UGM tahun 1971 pada suku jawa dan penelitian Djaja Atmadja tahun 1991. Penelitian dr. Djaja Atmadja dilakukan pada populasi dewasa muda di Indonesia dengan mengukur panjang tulang ekstremitas bawah yaitu tibia dan fibula. (Budiyanto, 1999)

(16)

3

Pada penelitian Antropologi Indonesia (2015) yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri di Indonesia setiap tahunnya, didapatkan data rata-rata antropometrik sebagai berikut. Pada tahun 2014 suku Jawa laki – laki berusia diatas 21 tahun memiliki tinggi 169.78 cm pada 95 persentil dengan standar deviasi 4.44 cm dan suku Jawa perempuan pada usia dan tahun yang sama memiliki tinggi badan 160.81 cm pada 95 persentil dengan standar deviasi 7.6 cm. Sedangkan suku Bali laki – laki pada tahun 2014 yang berusia diatas 21 tahun memiliki tinggi badan 173.9 cm dengan standar deviasi 6.17 cm dan suku Bali perempuan pada usia dan tahun yang sama memiliki tinggi badan 159.26 cm dengan standar deviasi 4.11 cm. Data diatas menunjukkan bahwa adanya perbedaan pada tinggi badan suku Jawa dan suku Bali.

Penelitian formula regresi linier dari tinggi badan dan panjang tulang yang sudah ada rata – rata dilakukan beberapa dekade yang lalu. Pertumbuhan tulang manusia diyakini dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun eksternal seperti genetik, jenis kelamin, status gizi dan lingkungan. (Knight dan Ritchie, 2008) Karena itu perlu dilakukan beberapa penelitian di masa sekarang ini karena status gizi dan lingkungan sekarang sangat berbeda dari masyarakat dulu.

Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian hubungan tinggi badan dengan panjang tulang lengan pada populasi dewasa di Denpasar sehingga dapat diketahui persamaan apa yang dapat digunakan untuk memperkirakan tinggi badan pada jenazah yang ditemukan tidak utuh khususnya suku Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

(17)

4

1. Bagaimana hubungan tinggi badan dengan panjang tulang lengan pada populasi dewasa di Denpasar?

2. Bagaimana rumus regresi linear antara panjang tulang lengan dengan tinggi badan?

1.3 Tujuan

Penelitian Hubungan Tinggi Badan dengan Panjang Tulang Lengan Pada Populasi Dewasa di Denpasar dibutuhkan dengan tujuan :

1. Mengetahui hubungan tinggi badan dengan panjang tulang lengan pada populasi dewasa di Denpasar

2. Mengetahui rumus regresi linear antara panjang tulang lengan dengan tinggi badan.

1.4 Manfaat

Penelitian Hubungan Tinggi Badan dengan Panjang Tulang Lengan Pada Populasi Dewasa di Denpasar ini memiliki manfaat yaitu :

1. Menyediakan data yang saat ini masih sedikit mengenai persamaan yang dapat digunakan untuk estimasi tinggi badan dengan panjang tulang lengan pada populasi dewasa suku Bali yang dapat berguna untuk acuan penelitian selanjutnya.

2. Memberi sumbangan ilmu di bidang kedokteran forensik berupa rumus regresi linear untuk dapat mengestimasi tinggi badan pada proses identifikasi jenazah terutama jenazah yang tidak utuh.

Referensi

Dokumen terkait

Tema RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018: Percepatan Pembangunan Manusia bagi Upaya Peningkatan Daya Saing. Menuju

PONTIANAK, 10 Januari 2018 – Sinar Mas Agribusiness and Food, melalui unit usahanya PT Kartika Prima Cipta (KPC) menyerahkan dana bantuan Beasiswa SMART kepada enam

Inovasi Proses & Program Daerah 20% 30% Penyesuaian bobot terkait penambahan kriteria

[r]

Cahaya Murni Andalas Permai, didapatkan informasi bahwa sebanyak 8 orang pekerja pernah mengalami kecelakaan dan 6 diantaranya mempunyai perilaku yang masih

• Diresmikan oleh Kepala Desa dihadiri oleh Dinas Peternakan tingkat provinsi dan kabupaten.. Sistem kader keswan. Dokter hewan Tenaga paramedis

mekanisme/ aturan yang ditetapkan dan username tersebut telah digunakan oleh pengguna yang lain. Username bersifat unik bagi seluruh pengguna. 2) Masukan kata sandi yang

Tampilan ini berisi tentang data relasi yang akan dimasukkan ke dalam sistem, seperti terlihat pada Gambar 3. 0 Sistem Distribusi Obat Gudang Induk Kacab Relasi Obat + Nota