4 BAB II
Literatur Review dan Hasil Riset 2.1 Literatur Review
Dalam melakukan peran sebagai pemimpin redaksi di manajemen media
online, penulis menggunakan konsep – konsep kajian kajian komunikasi yaitu,
jurnalistik online, news value, etika penulisan era digital, komunikasi interpersonal, dan manajemen redaksi.
2.1.1 Jurnalistik Online
James C. Foust (dalam Prilani, 2017)) menyebutkan bahwa Jurnalisme online memiliki tujuh ciri sebagai produk media kontemporer pada era New Media. Ketujuh ciri tersebut yaitu :
a. Audience Control, pembaca diberikan kemudahan dalam mengakses apa saja yang mereka inginkan, salah satunya dengan mencari topik berita.
b. Non-Linearity, berita yang berada dalam media online bisa berdiri sendiri yang mana pembaca tidak harus membaca sesuai urutan. c. Storage and Retrieval, dengan adanya internet pembaca dapat
mengakses berita online dimana saja dan kapan saja. Berita yang tersimpan dapat diakses sesuai kebutuhan pembaca.
d. Unlimited Space, berbeda dengan media konvensional, media online memiliki ruang yang tidak terbatas sehingga berita dapat ditulis secara rinci dan detail.
e. Immediacy, kemampuan yang dimiliki oleh media online adalah kecepatannya dalam menyampaikan berita. Apa yang sedang terjadi dan hangat dibicarakan oleh masyarakat harus segera disampaikan.
5
f. Multimedia Capability, keunggulan lainnya di media online adalah mampu menyajikan berita dalam bentuk gambar, video, foto, suara atau komponen lainnya sekaligus.
g. Interactivity, dalam media online antara pembaca dan tim redaksi dapat melakukan interaksi secara langsung dengan cara memberikan komentar di kolom komentar atau melalui sosial media redaksi.
Dalam membuat berita, Arsminimalis menerapkan ciri jurnalisme online yaitu audience control, Non-Linearity, storage
and retrieval, unlimited space, multimedia capability, interactivity.
2.1.2 Jenis – Jenis Jurnalisme
Ada empat jenis jurnalisme (Nurudin, 2009) yang dibagi
berdasarkan gaya penulisan dan topik pemberitaannya. a. Jurnalisme Warga Negara
Citizen Journalism atau jurnalisme warga negara merupakan kegiatan memberitakan sesuatu yang dilakukan oleh warga itu sendiri. Tidak memperdulikan latar belakang, pendidikan keahlian atau hal lain dari warga tersebut. Jadi setiap orang atau warga negara bisa menjadi citizen journalism (Nurudin, 2009).
b. Jurnalisme Presisi
Merupakan kegiatan jurnalisme yang menerapkan ilmu sosial dalam lapangan jurnalistik. Dengan kata lain, jurnalisme presisi merupakan kegiatan jurnalistik yang mengutamakan ketepatan (presisi) informasi dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dalam proses kerjanya.
c. Jurnalisme Kuning
Atau dikenal dengan istilah lain sebagai yellow jurnalisme. Merupakan jurnalisme dengan pemburukan makna, karena pada
6
pembuatannya lebih menekankan pada berita yang sensasional daripada substansi isinya. Jurnalisme kuning memiliki ciri - ciri seperti pemberitaan yang bombastis, sensasional, dan pembuatan judul utama yang menarik perhatian.
d. Jurnalisme Lher
Hampir sama dengan jurnalisme kuning, jurnalisme lher merupakan jurnalisme sensasional. Yang dimana pada penerapannya lebih berfokus untuk menarik perhatian pembaca dengan judul yang sensasional, bahkan mengarah ke pornografi. Untuk itu jurnalisme lher juga disebut juga sebagai jurnalisme pornografi.
Dalam penerapannya, Arsminimalis menggunakan aliran jurnalisme presisi sebagai aliran utamanya. Hal ini dilakukan tentu agar menjamin kevalidan serta ketepatan informasi yang diberikan Arsminimalis untuk para pembaca.
2.1.3 News Value
Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan dasar untuk menjadi acuan dalam membuat berita, baik bagi jurnalis atau editor. Dengan menggunakan kriteria tersebut, maka dapat dengan mudah menentukan mana berita yang bisa diterbitkan dan mana yang tidak. Fakta dapat dikategorikan sebuah berita jika telah memenuhi persyaratan seperti telah dipublikasikan oleh seseorang atau institusi yang memiliki identitas, alamat, serta penanggung jawab yang jelas. Kemudian fakta tersebut juga ditemukan oleh seorang jurnalis agar memenuhi standar operasional dan prosedur jurnalistik (Panuju dalam Fazri, 2018).
Nilai berita menjadi salah satu ukuran utama ketika menentukan berita tersebut layak atau tidak. (Zaenuddin HM, 2011) memaparkan terdapat 11 kriteria nilai berita antara lain :
7
a. Aktual
Jurnalis wajib memberikan informasi terkait peristiwa yang baru saja terjadi sebagai bahan untuk diberitakan. Peristiwa yang sudah lewat tidak lagi berlaku dan akan menjadi berita basi yang tidak memiliki nilai berita lagi. Akan tetapi, jika terdapat data dan atau fakta baru mengenai peristiwa lalu tersebut bisa menjadi hangat dan pantas untuk beritakan.
b. Penting
Suatu peristiwa yang penting dan bersangkutan dengan banyak orang maka berita tersebut memiliki nilai yang harus diterbitkan. Contohnya adalah pemilu atau pengumuman daftar kabinet. Hal – hal tersebut penting untuk diberitakan karena menyangkut khalayak.
c. Berdampak
Berita yang memiliki dampak atau reaksi dari masyarakat merupakan nilai berita yang layak diterbitkan. Kenaikan harga bahan pokok merupakan salah satu contoh yang akan mengakibatkan protes atau reaksi dari masyarakat.
d. Kedekatan
Jurnalis menulis suatu berita juga mempertimbangkan kedekatan geografis dengan pembacanya. Nilai kedekatan (proximity) inilah yang mampu menarik perhatian pembacanya. Namun ada kalanya, sesuatu yang jauh terasa dekat karena naluri seorang manusia contohnya saja saat peristiwa pengeboman Palestina yang menyentuh hati masyarakat seluruh dunia.
e. Luar Biasa
Berita yang disebut luar biasa adalah ketika jurnalis mendapatkan peristiwa yang sifatnya ganjil, aneh, tidak lazim atau unik.
8
Konflik biasanya memiliki nilai berita yang layak. Seperti konflik fisik yang memiliki nilai berita cukup tinggi karena menyangkut khalayak orang dan bisa saja menimbulkan korban dan kerugian.
g. Drama atau Ketegangan
Drama atau ketegangan bisa saja memiliki nilai berita yang sangat tinggi, semakin tinggi dan mencekam suatu konflik akan menimbulkan ketegangan pada khalayak luas. Untuk itu nilai beritanya sangat tinggi.
h. Tragis
Nilai jurnalistik pada unsur tragis cukup tinggi karena melibatkan perasaan kemanusiaan dan hati nurani manusia.
i. Ketokohan
Nama tokoh seseorang yang terkemuka atau terkenal bisa memiliki nilai berita. Tokoh – tokoh yang biasanya memiliki nilai berita seperti politikus, selebritas, seniman, ulama, dan olahragawan. Karena dari apa yang mereka katakan terkadang menimbulkan konsekuensi tertentu yang tak jarang menimbulkan reaksi dari khalayak umum.
j. Seks
Kejahatan seksual menjadi salah satu berita yang memiliki nilai berita tinggi. Tak jarang peristiwa seperti pemerkosaan ataupun perselingkuhan menjadi berita utama dalam sebuah media.
k. Humor
Secara umum orang suka tertawa jadi suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung humor dianggap layak berita. Untuk intu berita yang memiliki nilai humor cukup banyak diminati oleh khalayak.
Arsminimalis menerbitkan artikel dengan
9
acuan. Kriteria nilai berita yang digunakan antara lain; aktual, penting, berdampak, kedekatan, dan luar biasa.
2.1.4 Etika Penulisan
PWI atau Persatuan Wartawan Indonesia pada 10 November 1978 telah mengeluarkan sepuluh pedoman penulisan dan pemakaian bahasa dalam pers (Sumadiria, 2016). Kesepuluh pedoman tersebut berisi tentang pemakaian akronim, ejaan, imbuhan, pemakaian kalimat pendek, ungkapan klise, kata asing, dan beberapa tata cara pemakaian bahasa lainnya. Kesepuluh pedoman yang dikeluarkan PWI yaitu :
a. Jurnalis hendaknya bertanggung jawab untuk melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
b. Jurnalis harus membatasi penulisan dalam bentuk singkatan atau akronim. Ketika jurnalis harus menulis akronim, maka harus disertai dengan penulisan kepanjangan dari akronim tersebut dalam tanda kurung.
c. Jurnalis hendaknya menghilangkan atau mengurangi imbuhan, bentuk awal atau prefiks karena keterbatasan ruang. Jurnalis harus menulis berita secara singkat dan menggunakan kalimat pendek. d. Jurnalis harus menghindari ungkapan klise atau stereotype, seperti
kata perlu diketahui, dalam rangka, dan ungkapan klise lainnya. e. Jurnalis juga harus bisa menghilangkan kata mubazir, seperti
pemakaian kata adalah (kata kerja kopula), untuk (sebagai terjemahan to dari bahasa Inggris), dari (sebagai terjemahan of dalam hubungan milik), telah (menunjuk masa lampau), bahwa (kata sambung), serta bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
f. Jurnalis seharusnya memiliki pikiran untuk tidak
mencampuradukkan bentuk pasif (di) dengan bentuk aktif (me) kedalam satu kalimat.
10
g. Jurnalis seharusnya menghindari penggunaan kata asing serta istilah – istilah yang terlalu teknis ilmiah. Jika tidak bisa dihindari menggunakan kata asing atau istilah tersebut, maka harus disertai dengan pengertian dan maksud dari kata atau istilah tersebut. h. Jurnalis sebisa mungkin untuk menaati kaidah tata bahasa.
i. Jurnalis harus selalu menanamkan dalam ingatannya bahwa bahasa jurnalistik itu adalah bahasa yang komunikatif dan bersifat spesifik yang dinilai dari tiga aspek; yaitu isi, bahasa, dan teknik persembahan.
Selama menulis artikel berita sebisa mungkin penulis di Arsminimalis menerapkan semua pedoman sesuai etika penulisan jurnalistik.
2.1.5 Komunikasi Kelompok
Anwar Arifin (1984) menyebutkan komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti pada pertemuan, konferensi, rapat atau lain sebagainnya. Lebih lanjut lagi, Michael Burgoon (Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai suatu interaksi yang dilakukan secara tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui. Tujuan yang dimaksud seperti berbagi informasi, pemecahan masalah, dan lain sebagainnya yang berhubungan dengan tujuan kelompok. Berikut beberapa sifat dari komunikasi kelompok :
a. Kelompok memiliki sedikit partisipan.
b. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka. c. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama. d. Kelompok bekerja di bawah arahan pemimpin.
11
Dalam penerapannya, penulis yang memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin redaksi juga menggunakan komunikasi kelompok dalam penyelesaian masalah dalam redaksi Arsminimalis. Penyelesaian masalah yang terkait website Arsminimalis ataupun penyelesaian masalah terkait setiap anggota. Seperti penyelesaian masalah dari anggota redaksi, setelah penulis mengetahui inti masalah dari setiap anggota dengan menggunakan komunikasi interpersonal. Penulis akan langsung mengambil intisari dari masalah tersebut dan membawanya ke rapat redaksi untuk diselesaikan.
2.1.6 Komunikasi Interpersonal
Julia T. Wood mengungkapkan bahwa semua komunikasi kecuali komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi interpersonal. Secara lebih rinci komunikasi interpersonal memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
a. Selektif, artinya setiap orang berhak menentukan secara bebas siapa yang ingin diajak komunikasi.
b. Sistemik, komunikasi juga bisa terpengaruhi oleh pengalaman pribadi, budaya, dan sebagainya.
c. Unik, setiap orang memiliki hubungan dalam mengembangkan ritme dan pola tersendiri yang khas dalam sebuah komunikasinya. d. Prosesual, prosesnya terbagi menjadi dua; yang berlangsung (on
going) dan berkelanjutan (continuous).
e. Transaksi, suatu proses yang terjadi antara orang yang berkomunikasi secara berkesinambungan dan bersamaan.
William F. Glueck (dalam (Abubakar, 2015)) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal memiliki sifat yang dialogis oleh sebab itu komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam mengubah pendapat, sikap atau perilaku seseorang.
Lalu sebuah komunikasi dikatakan efektif juga memenuhi indikator berikut ini :
12
a. Keterbukaan (openness), yakni kemauan dalam merespons dengan senang hati suatu informasi yang diterima dalam hubungan interpersonal.
b. Empati (empathy), merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan tersebut agar bisa mengkomunikasikannya dengan kepekaan lebih.
c. Dukungan (supportiveness), situasi yang mendukung untuk melakukan komunikasi agar semakin menunjang komunikasi yang efektif karena bisa mengurangi sifat defensif.
d. Rasa positif (positiveness), merupakan perasaan positif terhadap diri sendiri yang nantinya bisa mendorong orang lain untuk berpartisipasi dalam sebuah interaksi sehingga bisa menimbulkan situasi komunikasi yang kondusif serta efektif.
e. Kesetaraan (equality), baik komunikator maupun komunikan harus untuk saling menghargai, berguna serta memiliki sesuatu untuk saling disampaikan.
Penulis sebagai pemimpin redaksi menggunakan konsep komunikasi interpersonal dalam melakukan interaksi untuk menyelesaikan persoalan atau masalah dalam individu tiap anggota. Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam menyelesaikan permasalahan antar anggota dengan pimpinan redaksi sebagai jembatan atau penengahnya.
2.1.7 Manajemen Redaksi
Menurut teori manajemen media massa dari Peter Pringle, untuk menjalankan redaksi harus berdasarkan pada aktivitas POAC (Planning,
Organizing, Directing/Actuating dan Controlling-Evaluating) (Dakhi,
13
a. Planning
Planning meliputi rencana kedepan atau tujuan yang kelak
ingin dicapai serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Planning merupakan salah satu unsur utama dalam sebuah
manajemen. Selain itu planning juga memiliki peran terpenting untuk menggerakan fungsi manajemen lainnya.
b. Organizing
Organizing merupakan proses untuk memastikan segala
kebutuhan apapun dalam sebuah manajemen untuk menunjang dan menjalankan rencana agar mencapai tujuan organisasi. Salah satu bentuk organizing adalah memberikan penugasan dan pekerjaan pada setiap anggota. Hal ini dikarenakan aspek utama dari
organizing adalah mengelompokkan kegiatan pada sub divisi
tertentu. Pengelompokkan ini dilakukan agar setiap divisi fokus pada jobdesknya.
c. Actuating
Actuating merupakan tugas yang dilakukan oleh manajer
untuk mengarahkan dan mendorong anggotanya agar tetap sesuai dengan tujuan awal suatu organisasi. Actuating sendiri merupakan sebuah implementasi dari rencana organisasi, actuating membuat urutan rencana yang sudah ada menjadi sebuah tindakan nyata dalam dunia organisasi. Karena tanpa adanya tindakan nyata, rencana yang sudah dirancang tidak akan pernah mencapai tujuan dan menjadi kenyataan.
d. Controlling
Controlling merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
memastikan kinerja anggota atau organisasi tetap sesuai dengan rencana yang ada. Dengan adanya controlling manajer bisa mengetahui adanya ketidak signifikan antara kinerja aktual dengan rencana awal. Hal ini dilakukan agar manajer bisa mengoreksi segala hal yang tidak sesuai dengan rencana awal tadi.
14
Pemimpin redaksi menjalankan aktivitas POAC (Planning,
Organizing, Actuating/Directing, dan Controlling-Evaluating)
sehingga dapat dipastikan portal berita ini berjalan dengan baik sesuai target yang sudah ditentukan.
2.2 Hasil Riset
Riset dilakukan sebelum membangun sebuah portal berita online. Riset ini berguna untuk mengetahui persaingan dan pasar yang ada di masyarakat serta meminimalisir resiko kerugian dalam website Arsminimalis.
2.2.1 Hasil Riset Konten
Pada riset konten, penulis melakukan perbandingan pada dua
website yang khusus membahas tentang arsitektur yakni arsdesain.com dan
arsitektur.asia.
Grafik 1. News Value dari arsdesain.com
Sumber : Olah Data Arsminimalis 2020
15
Sumber : Olah Data Arsminimalis 2020
Arsdesain.com dalam beritanya memberikan nilai berita yang
magnitude, proximity, impact, unusualness dengan nilai impact paling
tinggi yaitu 60%. Sedangkan dalam arsitektur.asia nilai beritanya lebih bervariasi yaitu magnitude, proximity, actuality, impact, unusualness, dan
prominence dengan nilai berita magnitude paling tinggi yaitu sebesar 60%.
Kelebihan dari kedua website tersebut adalah keduanya memiliki layanan penyedia jasa arsitek. Namun kedua website ini kurang update dalam mengunggah artikelnya. Karena kekurangan kedua website itu, maka Arsminimalis menyuguhkan berita yang tetap update agar bisa bersaing dengan setidaknya dua website tersebut.
Dari hasil riset kedua website tersebut, Arsminimalis juga memasukkan nilai berita yaitu aktual, penting, berdampak, kedekatan, dan luar biasa.
2.2.2 Hasil Survei Pra Produksi
Sebelum menjalankan portal berita Arsminimalis, tim redaksi melakukan survei kepada 100 orang dengan menyebarkan kuesioner kepada para pelajar, mahasiswa, dan beberapa orang yang di luar itu sebagai sampel. Penyebaran kuesioner dilakukan secara offline dan online guna mempermudah dalam menjangkau target audience.
16
Sebanyak 53% orang mengatakan bahwa ia tertarik dengan dunia arsitektur. Hasil ini membuat peluang kepada penulis untuk membuat portal berita yang berhubungan dengan arsitektur.
Grafik 3. Ketertarikan Responden terhadap Dunia Arsitektur
Sumber : Olah data Arsminimalis 2020
Dari 100%, 97% orang ingin mengetahui tentang desain - desain arsitektur, 2% tentang tokoh - tokoh pengembang arsitektur, dan 1%-nya tentang sejarah arsitektur. Dari hasil inilah penulis lebih banyak memuat tentang rekomendasi desain di dalam Arsminimalis.
Grafik 4. Minat Responden tentang Arsitektur
Sumber : Olah data Arsminimalis 2020
Dalam pertanyaan desain arsitektur apa yang audiens sukai, 58% dari mereka menjawab minimalis, 27% memilih modern, dan 15% lainnya menyukai desain arsitektur classic. Dari hasil survei inilah minimalis
17
diambil untuk nama portal berita Arsminimalis serta menjadikan Rumah Minimalis sebagai rubrik tersendiri yang membahas tentang rumah - rumah dengan konsep minimalis.
Grafik 5. Gaya Arsitektur yang Disukai oleh Responden
Sumber : Olah Data Arsminimalis 2020
2.2.3 Hasil Wawancara
Dalam wawancara yang telah dilakukan, penulis sangat terbantu oleh narasumber. Wawancara yang dilakukan kepada lima orang dengan bidangnya yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada ahli pakar media yang menjadi acuan penting bagi penulis adalah saat Mahardi Eka selaku
Manging Editor Kapanlagi.com mengatakan bahwa penting saat menulis
artikel juga harus memiliki info pendukung berupa foto, video, ataupun infografis. Hal tersebut juga dilakukan di dalam Arsminimalis. Menurut Moh. Firman Unggul Prabowo selaku Jurnalis Malang Pos mengatakan bahwa penting untuk memberikan informasi dasar berupa 5W+1H. Namun dalam media online tidak mewajibkan semua unsur 5W+1H ada di dalamnya. Hasil wawancara yang membuka ruang tim adalah dengan Chandra, mahasiswa Arsitek Universitas Brawijaya. Menurutnya arsitek tidak hanya tentang merancang atau mendesain bangunan. Chandra berkata bahwa arsitek adalah ilmu, teknik, dan seni yang disatukan. Arsitektur juga berkaitan dengan aspek dalam kehidupan sehari - hari. Bagaimana dampak
18
dari bangunan tersebut dan apa filosofinya sehingga sebuah bangunan memiliki arti bagi penghuni dan orang sekitarnya. Arsitektur dengan filosofi ini tidak hanya terjadi di zaman sekarang, pada bangunan zaman dahulu arsitektur sudah memiliki banyak filosofi yang akhirnya menjadi budaya. Untuk itu, Arsminimalis memiliki rubrik tersendiri yang membahas tentang Arsitektur & Budaya.