• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN

4.1 Gambaran Umum Surat Kabar Online Detik.com

4.1.1 Sejarah Detik.com14

Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang memperbaharui-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet.

Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp membeli saham detik.com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi

14

(2)

30

detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detik.com secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambi lalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.

Sebelum dimiliki oleh CT Corp, saham detik.com dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.

Selain perhitungan hits, detik.com masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detik.com sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke tujuh tertinggi dari alexa.com untuk website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

4.1.2 Visi dan Misi Detik.com15

Visi detik.com adalah menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan layanan digital. Baik menggunakan internet maupun selular/mobile.

Misi Detik.com adalah memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang baik untuk berkarier, dan memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham.

15

(3)

31

4.2 Gambaran Umum Surat Kabar Online Kompas.com

4.2.1 Sejarah Kompas.com16

Kompas.com merupakan bagian dari Kompas Gramedia, yang bertujuan untuk saling melengkapi dari surak kabar harian KOMPAS. Dulu mengakses kompas.com berita dan informasinya hampir mirip dengan KOMPAS cetak. Mencari topik berita dan artikel begitu mudah dan langsung tertampang sehingga tidak ada kesulitan yang berarti dalam mengunduhnya. Kondisi sekarang ada sedikit perbedaan untuk memperoleh informasi di Kompas.com, mudah dan bervariasi. Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai surat kabar online terpercaya di Indonesia.

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”(terlahir kembali), Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan advertiser-friendly.

Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang

16

(4)

32

mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page views per bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan.

Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau kanal-kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut antara lain adalah: KOMPAS Female, KOMPAS Bola, KOMPAS Health, KOMPAS Tekno, KOMPAS

Entertainment, KOMPAS Otomotif, KOMPAS Properti, KOMPAS Images,

KOMPAS Karier.

Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu, tampilan halaman yang lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang lebih personal.

Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda. Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca yang beragam dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang ingin mereka baca.

4.2.2 Visi dan Misi Kompas.com

Visi kompas.com tidak berbeda dengan visi surat kabar harian kompas, yaitu menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan.

Misi kompas.com yaitu mengantisipasi dan merespon dinamika secara professional sekaligus memberi arah pada perubahan dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya secara online tanpa terbatas ruang dan waktu..

Kompas.com juga memiliki motto yang tidak berbeda dengan surat kabar harian kompas, yaitu “Amanat Hati Nurani Rakyat” dimana motto ini

(5)

33

muncul dari hasil perenungan dan pilihan yang matang, muncul dari suatu bentuk penghargaan dari nasib hati nurani rakyat yang yang pada saat itu termanipulasi oleh Partai Komunis Indonesia (Sumber : profil perusahaan Kompas Gramedia).

4.3 Data Pemberitaan

4.3.1 Data Pemberitaan Detik.com

a. Ramai Rizal Ramli Minta Garuda Batalkan Pembelian Airbus 350

Jumat, 14 Agustus 2015 13:09 WIB

http://finance.detik.com/read/2015/08/14/130957/2992102/4/ramai-rizal-ramli-minta-garuda-batalkan-pembelian-airbus-350

Jakarta -Hitungan hari menjabat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli sudah ramai dibicarakan, khususnya soal sindirannya terkait rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB.

Saat serah terima jabatan Menko Maritim kemarin, Rizal meminta rencana pengadaan pesawat berbadan lebar dibatalkan. Menurut Rizal, permintaan ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya

(6)

34

30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis.

Dia mengatakan, Garuda juga pernah memiliki pengalaman buruk saat pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa. Pesawat itu juga melayani penerbangan internasional. Garuda saat itu, sempat dinilai gagal bayar dan armadanya akan disita namun langkah tersebut berhasil diselesaikan melalui program resrukturisasi.

"Beberapa minggu lalu saya ketemu presiden, saya sampaikan kalau saya nggak mau Garuda bangkrut lagi, jenis Airbus 350, itu hanya cocok untuk penerbangan ke Amerika-Eropa-Jakarta," kata Rizal Ramli kemarin.

Pernyataan Rizal ini jadi perbincangan hangat, termasuk di media sosial. Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dimintai tanggapannya terkait permintaan Rizal Ramli.

Rini menyatakan, keputusan pengadaan pesawat baru oleh Garuda murni sebagai aksi korporasi. Apalagi, Garuda harus melakukan ekspansi rute penerbangan internasional dan domestik.

Sementara itu, Jonan tidak akan masuk mencampuri proses pengadaan pesawat maskapai di tanah air, termasuk Garuda Indonesia. Kemenhub hanya fokus menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Saya kira domainnya di Menteri BUMN. Ini kan bisnis, kalau perhubungan kan kami sebagai regulator," kata Jonan.

Saat perjanjian pengadaan pesawat pada Juni 2015 lalu di Prancis, Garuda menyatakan komitmen untuk mengadakan 30 pesawat A350 XWB. Garuda juga berencana membeli 30 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787 Dreamliners. Sampai 2025, Garuda akan mendatangkan 53 pesawat wide body dan 80 pesawat narrow body.

Pesawat tersebut akan digunakan untuk program ekspansi dan peremajaan armada. Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 133 pesawat sebesar US$ 9 miliar (Rp 117 triliun).

Untuk pengadaan armada baru ini, Garuda menggunakan skema sewa atau operating lease. Garuda telah memperoleh dukungan pendanaan untuk pengadaan pesawat baru. Salah satunya datang dari Bank of China (BOC)

(7)

35

Aviation. BOC Aviation bersedia memberikan fasilitas pinjaman US$ 4,5 miliar (Rp 58,5 triliun).

b. Jokowi Sudah Telepon Rizal Ramli yang Kritik Rencana Garuda Beli Airbus 350

Selasa 18 Agustus 2015, 04:24 WIB

http://news.detik.com/berita/2994004/jokowi-sudah-telepon-rizal-ramli-yang-kritik-rencana-garuda-beli-airbus-350

Jakarta - Presiden Jokowi meminta agar menteri-menterinya jangan malah saling menyerang di depan publik terkait kebijakan pemerintah. Jika ada koreksi, sebaiknya disampaikan secara internal.

Hal ini dikatakan anggota tim komunikasi presiden, Teten Masduki di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2015) malam. Teten mengatakan hal itu terkait kritik tajam yang dilontarkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli terkait rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB. (Baca Juga: Ramai Rizal Ramli Minta Garuda Batalkan Pembelian Airbus 350)

"Presiden juga waktu itu sudah menegur menelpon Pak Rizal Ramli waktu itu mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI, penandatangannya terlalu jauh. Dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu," kata Teten.

(8)

36

Jokowi pada dasarnya, kata Teten, bukannya anti dalam kritik. Koreksi yang dilakukan antar menteri sebenarnya bagus juga untuk program pembangunan pemerintah.

"Tapi tidak elok jika disampaikan lewat media, kan bisa bertemu, kegaduhan seperti itu kurang bagus," lanjut Teten.

Menurutnya, publik nanti malah kebingungan dengan garis kebijakan pemerintah. Dan yang paling buruk, para investor enggan datang karena melihat pemerintahan yang tidak solid.

"Pemerintah sedang bersemangat menarik investasi. Pemerintahan harus solid dan kompak," tandasnya.

Saat serah terima jabatan Menko Maritim kemarin, Rizal meminta rencana pengadaan pesawat berbadan lebar dibatalkan. Menurut Rizal, permintaan ini telah disampaikan kepada Jokowi.

Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis.

Dia mengatakan, Garuda juga pernah memiliki pengalaman buruk saat pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa. Pesawat itu juga melayani penerbangan internasional. Garuda saat itu, sempat dinilai gagal bayar dan armadanya akan disita namun langkah tersebut berhasil diselesaikan melalui program resrukturisasi.

Menteri BUMN menyatakan, keputusan pengadaan pesawat baru oleh Garuda murni sebagai aksi korporasi. Apalagi, Garuda harus melakukan ekspansi rute penerbangan internasional dan domestik

Saat perjanjian pengadaan pesawat pada Juni 2015 lalu di Prancis, Garuda menyatakan komitmen untuk mengadakan 30 pesawat A350 XWB. Garuda juga berencana membeli 30 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787 Dreamliners. Sampai 2025, Garuda akan mendatangkan 53 pesawat wide body dan 80 pesawat narrow body.

(9)

37

Pesawat tersebut akan digunakan untuk program ekspansi dan peremajaan armada. Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 133 pesawat sebesar US$ 9 miliar (Rp 117 triliun).

Untuk pengadaan armada baru ini, Garuda menggunakan skema sewa atau operating lease. Garuda telah memperoleh dukungan pendanaan untuk pengadaan pesawat baru. Salah satunya datang dari Bank of China (BOC) Aviation. BOC Aviation bersedia memberikan fasilitas pinjaman US$ 4,5 miliar (Rp 58,5 triliun).

c. Menko Rizal Ramli: Enggak Ada Masalah, Saya Kritik Terus

Selasa 18 Agustus 2015, 15:20 WIB

http://news.detik.com/berita/2994667/menko-rizal-ramli-enggak-ada-masalah-saya-kritik-terus

Jakarta - Kritikan Menko Kemaritiman Rizal Ramli soal pembelian pesawat oleh Garuda Indonesia menuai kritikan balik. Namun Rizal Ramli mengaku tak akan tanggapi pihak yang kritik balik.

"Enggak masalah kan kalau saya mengkritik terus. Saya kan kritik untuk pembangunan, gitu aja kok ribet banget sih?" kata Rizal di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015).

Sebelumnya Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyatakan bahwa Presiden Jokowi sudah menegur langsung Rizal Ramli. Dalam percakapan

(10)

38

telepon itu, dikatakan Teten, Jokowi meminta jika ada kritikan harap disampaikan internal saja dan tak perlu lewat media.

"Apa pun yang perlu diperbaiki ya diperbaiki. Gitu saja kok ribet. Kan yang penting usahanya," kata Rizal.

Sebelumnya Rizal pernah melontarkan pendapat terkait maskapai Garuda Indonesia yang membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB. Dia berpendapat bahwa pesawat tipe itu hanya cocok untuk penerbangan jauh sehingga akan merugikan secara bisnis.

"Presiden juga waktu itu sudah menegur menelpon Pak Rizal Ramli waktu itu mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI, penandatangannya terlalu jauh. Dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu," kata Teten, kemarin (17/8).

d. JK ke Rizal Ramli: Jangan Bicara Tanpa Paham, Itu Berbahaya

Selasa 18 Agustus 2015, 18:27 WIB

http://news.detik.com/berita/2994924/jk-ke-rizal-ramli-jangan-bicara-tanpa-paham-itu-berbahaya

Jakarta - Baru beberapa hari bekerja, Menko Kemaritiman Rizal Ramli sudah membuat kontroversi. Kritik pedas Rizal Ramli ke menteri lain di Kabinet Kerja menuai teguran dari Presiden Jokowi, kali ini Wapres Jusuf Kalla (JK) pun ikut komentar.

(11)

39

"Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara, jangan bicara tanpa paham persoalan, itu berbahaya," ujar JK mengingatkan, usai menjadi pembicara di seminar memperingati Hari Konstitusi di kompleks gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Rizal Ramli awalnya mengkritik rencana pembelian pesawat Airbus A350 XWB untuk Garuda Indonesia. Rizal menilai pesawat hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis.

JK menuturkan Rizal sudah ditegur langsung oleh Presiden Jokowi. "Itu sudah ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," kata JK.

"Sesuai keadaan, ya namanya minat," sambung JK menegaskan rencana tersebut bakal terus dilanjutkan.

Kedua, Rizal Ramli mengkritik pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak mudah. Rizal Ramli mengatakan akan mengevaluasi kembali pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt karena masih ada tambahan 7 ribu megawatt yang belum terbangun pada periode pemerintah sebelumnya.

Terkait hal ini JK pun mengingatkan Rizal Ramli agar mempelajari dulu persoalan sebelum berkomentar.

"Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK. "Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas JK.

(12)

40

e. JK Minta Rizal Ramli Banyak Akal Selesaikan Proyek 35.000 MW

Selasa, 18 Agustus 2015 18:30 WIB

http://finance.detik.com/read/2015/08/18/182408/2994923/1034/jk-minta-rizal-ramli-banyak-akal-selesaikan-proyek-35000-mw

Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mau mengevaluasi proyek listrik 35.000 MW untuk periode 5 tahun. Alasannya membangun pembangkit listrik 35.000 watt tidak mudah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kembali Rizal Ramli agar tetap optimistis bisa menyelesaikan tugasnya. Apalagi kementerian yang dipimpin Rizal Ramli membawahi langsung sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Ya setiap kali dievaluasi (proyek pembangunan), tapi begini tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK di gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Ia mengatakan tak hanya proyek 35.000 MW, membangun pembangkit berdaya 50.000 watt pun bisa. Alasan pembangunan ini, karena listrik adalah salah satu komponen penting dalam sebuah pembangunan.

Menurut JK, pasokan listrik di sebuah daerah harus dibuat lebih untuk menopang pembangunan di daerah tersebut.

"Sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan. Harus dilebihkan, semua negara begitu," ucapnya.

(13)

41

Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan pembangunan proyek pembangkit baru sebanyak 35.000 MW tidak mudah. Apalagi, ada tambahan 7.000 MW proyek pembangkit lama yang belum terselesaikan atau terbangun pada periode pemerintahan sebelumnya.

"Kita evaluasi ulang. Tujuannya ialah jangan sampai kasih target tinggi tapi nggak bisa tercapai," kata Rizal saat acara Sertijab Menko Maritim di Kantor Pusat BPPT, Thamri, Jakarta, Kamis (13/8/2015)

f. Rizal Ramli Tantang JK Diskusi di Depan Umum

Selasa 18 Agustus 2015, 18:41 WIB

http://news.detik.com/berita/2994939/rizal-ramli-tantang-jk-diskusi-di-depan-umum

Jakarta - Wapres Jusuf Kalla mengingatkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli untuk memahami persoalan sebelum melontarkan kritik. Rizal Ramli malah menantang Wapres untuk berdiskusi di depan umum.

"Pak JK minta kalau ngomong harus paham. Soal 35.000 mw? Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata Rizal Ramli kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Sebelumnya Wapres JK memang mengingatkan Rizal Ramli untuk memahami persoalan sebelum melontarkan kritik. Rizal Ramli mengkritik pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak mudah. Rizal Ramli mengatakan akan

(14)

42

mengevaluasi kembali pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt karena masih ada tambahan 7 ribu megawatt yang belum terbangun pada periode pemerintah sebelumnya.

"Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK usai berpidato di Hari Konstitusi di gedung DPR, Senayan.

"Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas JK.

Selain itu JK juga mengungkap Rizal Ramli sudah ditegur langsung presiden Jokowi karena sikap kritisnya terkait rencana pembelian Airbus A350 XWB untuk Garuda Indonesia.

Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak menguntungkan secara bisnis.

"Itu sudah ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," ujar JK mengingatkan.

4.3.2 Data Pemberitaan Kompas.com

a. Gebrakan Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus A350

Kamis, 13 Agustus 2015 | 15:23 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/13/152323426/.Gebrakan.Har i.Pertama.Rizal.Ramli.Garuda.Diminta.Batalkan.Pembelian.Airbus.A350

(15)

43

JAKARTA, KOMPAS.com — Baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang mengejutkan. Dia meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan pesawat.

Dia mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda Indonesia.

"Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Menurut dia, rute internasional yang akan diterbangi oleh Garuda Indonesia tidak menguntungkan. Pasalnya, saat ini, maskapai di kawasan ASEAN yang memiliki rute internasional ke Amerika Serikat dan Eropa, yaitu Singapore Airlines, punya kinerja keuangan yang kurang baik.

Hal yang sama juga terjadi pada Garuda Indonesia. Menurut dia, rute internasional Garuda ke Eropa selalu membuat maskapai BUMN itu merugi karena tingkat keterisian penumpangnya hanya 30 persen. Oleh karena itu, ketimbang mengembangkan bisnis penerbangan rute internasional, lebih baik

(16)

44

Garuda membeli pesawat Airbus A320 dan memilih fokus menguasai bisnis penerbangan domestik dan regional Asia.

"Kita kuasai dulu pasar regional lima sampai tujuh tahun ke depan. Kalau sudah kuat, baru kita hantam. Presiden setuju (pembatalan pembelian pesawat Airbus A350), dan kami panggil direksi (Garuda), dan batalkan supaya ganti," kata Rizal.

Rizal mengaku memiliki hubungan emosional dengan Garuda Indonesia. Pasalnya, saat dia menjabat sebagai Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Garuda saat itu tak mampu membayar utang kepada konsorsium bank Eropa sebesar 1,8 miliar dollar AS.

Saat itu, kata dia, pihak Eropa mengancam akan menyita semua pesawat Garuda. Akhirnya, dia mengirim surat grasi ke Frankfurt, Jerman, untuk balik menuntut konsorsium bank Eropa itu karena menerima bunga dari kredit dengan ekstra 50 persen.

Setelah dituntut balik, akhirnya para bankir meminta damai dan sepakat merestrukturisasi utang Garuda. Karena pengalaman itulah, Rizal tak mau Garuda membeli perawat Airbus A350 untuk penerbangan ke Amerika dan Eropa. Terlebih lagi, kata dia, dana pembelian itu juga meminjam dari China Aviation Bank.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan bahwa Garuda sebenarnya belum memutuskan akan membeli Airbus A350 atau tidak.

Saat ini, kata dia, Garuda masih pikir-pikir apakah akan memakai Airbus A350 atau Boeing 787. Meski begitu, perusahaan sebenarnya masih pada tahap penjajakan. "Memang kemarin di Paris ada tanda tangan, tetapi namanya masih letter of intention," kata dia saat dihubungi.

(17)

45

b. Primus Sebut Bukan Koridor Rizal Ramli Bicara soal Garuda

Jumat, 14 Agustus 2015 | 10:31 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/14/103100826/Primus.Sebut. Bukan.Koridor.Rizal.Ramli.Bicara.soal.Garuda

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR RI Primus Yustisio memberikan pandangan sama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait pembelian pesawat Airbus 350 oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. "Tidak usah Menko Maritim (Rizal Ramli) yang bicara. Saya sendiri enggak setuju," kata Primus di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Kendati berpandangan sama, namun Primus juga heran apa alasan Rizal memberikan pernyataan tersebut. Menurut lakon 'Panji Manusia Millenium' itu, Menteri BUMN Rini Soemarno yang lebih berhak bicara teknis perusahaan pelat merah. "Saya juga belum ada pembahasan soal itu. Saya kebetulan di Komisi VI Komisi (mitra) BUMN," sambung Primus.

Primus lebih lanjut mengatakan, sebagai pembantu Presiden, Menteri memang berhak mengingatkan pejabat lain. Apalagi jika niatnya baik. "Tapi, untuk menyampaikan itu apakah koridor yang benar?" sebut politisi Partai Amanat Nasional itu.

Sebelumnya diberitakan, baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang mengejutkan.

(18)

46

Dia meminta agar Garuda membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda Indonesia.

"Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015).

c. Dipersoalkan Rizal Ramli, Perlukah Garuda Beli Pesawat A350?

Jumat, 14 Agustus 2015 | 18:38 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/14/183844826/Dipersoalkan. Rizal.Ramli.Perlukah.Garuda.Beli.Pesawat.A350.

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbus A350 dipersoalkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Mantan menteri koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mendesak agar Garuda membatalkan pembelian pesawat berbadan besar (widebody) yang rencananya akan digunakan untuk penerbangan jarak jauh ke Eropa. sedangkan, penerbangan Garuda ke benua biru itu selama ini selalu merugi. Lantas perlukah pembelian Airbus A350?

(19)

47

Menurut pengamat penerbangan Gerry Soejatman, rencana Garuda membeli pesawat Airbus A350 merupakan bagian dari peremajaan armada. Hal itu sangat penting bagi kelanjutan bisnis Garuda Indonesia ke depan.

"Peremajaan armada terutama untuk pesawat berbadan lebar ini dibutuhkan jika kita ingin Garuda tetap kompetitif dari segi biaya operasional, karena (Boeing) 787-900 atau (Airbus) A350 jauh lebih irit dibanding pesawat-pesawat yang ada," ujar Gerry saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Dia menuturkan, Garuda memiliki dua opsi apakah akan membeli 30 pesawat Boeing 787-900 Dreamliner ataukah Airbus A350 untuk peremajaan armadanya. Hingga saat ini, Garuda belum memutuskan akan memilih Boeing atau Airbus.

Tanpa pesawat itu, total armada widebody Garuda hingga 10 tahun mendatang berjumlah 46 pesawat, terdiri dari 10 pesawat A330-200, 11 pesawat A330-300 plus 13 lagi dalam pemesanan, 7 pesawat B777-300ER dan 3 pesawat lagi belum delivery, serta 2 pesawat B747-400.

Namun dalam waktu dekat, lanjut Gerry, banyak pesawat widebody Garuda itu yang harus dipensiunkan karena faktor umur. Apabila dipertahankan dan tak melakukan peremajaan pesawat, maka Garuda akan tertinggal dengan perkembangan teknologi pesawat yang terus berkembang.

"Akan ada enam pesawat A330-300 yang lama dan dua pesawat B747-400 akan dipensiunkan, dijual, dan lain-lain. Jadi tinggal 38 pesawat. Tapi pesawat A330-200 Garuda juga sudah ada yang mulai dilepas-lepas juga (dikembalikan ke leasing company). Saat ini ada dua pesawat yang sudah disewakan ke maskapai lain, jadi sisa 36 pesawat," kata dia.

(20)

48

d. Proyek Listrik Dikritik, JK Minta Rizal Ramli Pelajari Dulu Sebelum Komentar

Selasa, 18 Agustus 2015 | 16:24 WIB

http://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/16241271/Proyek.Listrik.Dikritik. JK.Minta.Rizal.Ramli.Pelajari.Dulu.Sebelum.Komentar

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik balik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menilai proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt tidak masuk akal. Menurut Kalla, Rizal sedianya memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum ia menyampaikan kritik.

"Tentu sebagai menteri, harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tetapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang. Itu kalau mau 50.000 megawatt pun bisa dibuat," kata Kalla di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Kalla menyampaikan bahwa pengadaan pembangkit listrik 35.000 megawatt merupakan suatu kebutuhan. Infrastruktur kelistrikan harus dibangun sebelum membangun industri.

"Listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus ada, listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," ujar Kalla.

Wapres juga membantah jika disebut proyek pembangkit listrik itu proyek ambisius Kalla yang belum tercapai ketika ia menjabat Wapres mendampingi

(21)

49

Susilo Bambang Yudhdoyono. Kalla menegaskan bahwa proyek ini merupakan proyek pemerintah yang diresmikan Presiden Joko Widodo.

"Karena yang meresmikan kan Presiden, bukan saya. Policy (kebijakan) pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang pantas Pak Jokowi kalau begitu kan," tutur Kalla.

Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan bahwa target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, dia menilai bahwa proyek yang dicanangkan Jokowi hinga 2019 itu tak masuk akal.

"Saya akan minta Menteri ESDM dan DEN (Dewan Energi Nasional) untuk lakukan evaluasi ulang mana yang betul-betul masuk akal. Jangan kasih target terlalu tinggi tapi capainya susah, supaya kita realistis," ujar Rizal Ramli di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Menurut mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, target pembangunan 35.000 megawatt semakin besar lantaran ditambah dengan sisa target pembangunan 7.000 megawatt listrik peninggalan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jadi total pembangunan Pembangkit listrik hingga tahun 2019 menjadi 42.000 megawatt. Di sisi lain, kata dia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu lagi membiayai seluruh proyek yang ditargetkan pemerintah itu lantaran investasinya yang besar. Oleh karena itu, opsi pembangunannya harus menggunakan dana swasta nasional dan asing. Namun negosiasi Power Purchase Agreement (PPA) di Indonesia membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun

(22)

50

e. Rizal Ramli Tantang Wapres JK Diskusi Terbuka Bahas Kritikan Dirinya

Selasa, 18 Agustus 2015 | 17:54 WIB

http://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/17543401/Rizal.Ramli.Tantang. Wapres.JK.Diskusi.Terbuka.Bahas.Kritikan.Dirinya

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli tidak memedulikan teguran dan kritik yang disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Kali ini, Rizal mengajak Kalla untuk berdebat secara terbuka.

Ajakan Rizal itu dimaksudkan pada rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Ia menilai, ada hal yang perlu diluruskan dari proyek tersebut.

"Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," ucap Rizal di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Anggota Wantimpres, Suharso Monoarfa, pernah merespons pernyataan Rizal terkait proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Menurut Suharso, pernyataan Rizal itu sangat keliru.

"Itu enggak benar juga. Memang elektrifikasi kita kan rendah sekali," ucap Suharso.

(23)

51

Selain mengenai proyek pembangkit listrik, Rizal juga sempat mengkritik rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbuss A350. Mengenai kritik itu, Kalla merespons dengan meminta Rizal memahami terlebih dahulu persoalannya sebelum berkomentar di hadapan publik.

"Itu sudah ditegur oleh Presiden. Makanya, paham dulu, tidak pernah beli, baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli," kata Kalla, Selasa.

Referensi

Dokumen terkait

Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan Badan sesuai Pasal 29 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Pemberian Edukasi Pengobatan Tuberkulosis terhadap Tingkat Pengetahuan.. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai intensi turnover yang menjadi prediktor perilaku turnover dan menjadi refrensi penyusunan intervensi

Seperti yang terjadi pada siswa kelas V di SDN Tengguluna n, banyak siswa yang mengalami kesulita n dalam menyelesaikan soal pecahan..Hal ini terbukti dari hasil

Proses pemurnian secara fisika bisa dilakukan dengan mendistilasi ulang minyak atsiri yang dihasilkan (redestillation) dan distilasi fraksinasi dengan pengurangan

Konteks : Dituturkan oleh guru kepada siswa pada saat memberikan tugas Pada data 13 di atas, merupkan fungsi tuturan direktif persilaan yang ditandai dengan kata

add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1024-1030 protocol=tcp add action=drop chain=virus disabled=no dst-port=1080 protocol=tcp add action=drop chain=virus

Seperti halnya pada pengujian ALT, kadar kreatinin pada kelompok perlakuan memiliki pola yang relatif sama dengan kontrol (Gambar 4.F), sehingga dapat disimpulkan bahwa filtrat