• Tidak ada hasil yang ditemukan

SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB

No. 22

By : Tri Hidayanda

(2)

ARTI FAROIDH



FAROIDH adalah kata jamak dari FARIDHOH



FARIDHOH diambil dari kata FARDH yg berari

TAKDIR atau KETENTUAN.



Syar’I : Bagian yang sudah merupakan ketentuan dari



Syar’I : Bagian yang sudah merupakan ketentuan dari

(3)

Praktek di Masyarakat



Membuat Warisan pembagian harta sebelum

meninggal yang tidak sesuai dengan hukum waris.



Menganggap bisa berbuat lebih adil dari ketetapan

Allah.



Lebih mengutamakan hukum adat atau hukum lain,



Lebih mengutamakan hukum adat atau hukum lain,

(4)

JANJI ALLAH

(5)

KEUTAMAAN ILMU FAROIDH



Dari Ibnu Mas'ud, dia berkata: Telah bersabda Rosululloh saw:

"Pelajarilah Al-Qur'an dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah

Faroidh dan ajarkanlah kepada manusia. Karena aku adalah orang

yang akan mati, sedang ilmupun akan diangkat. Hampir saja dua

orang berselisih tentang pembagian warisan dan masalahnya tidak

menemukan sseorang yang memberitahukannya kepada

keduanya« (HR Ahmad).



Dari 'Abdulloh bin 'Amr, bahwa Rosululloh saw bersabda: "Ilmu itu



Dari 'Abdulloh bin 'Amr, bahwa Rosululloh saw bersabda: "Ilmu itu

ada tiga macam, dan selain dari yang tiga itu adalah tambahan.

(Yang tiga itu ialah) ayat yang jelas, sunnah yang datang dari nabi,

dan faroidhlah yang adil".(HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).



Dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi saw bersabda: "Pelajarilah Faroidh

dan ajarkanlah kepada manusia, karena Faroidh adalah separuh dari

ilmu dan akan dilupakan. Faroidhlah ilmu yang pertama kali

(6)

TIRKAH (PENINGGALAN)



Adalah harta yang ditinggalkan oleh mayit (orang

yang mati) secara mutlak



Hanafi : Allah mewajibkan warisan pada HARTA,

bukan yg lain, Hak-hak tidak diwariskan kecuali yang

mengikuti harta.

Maliki, Syafi’I dan Hambali: Peninggalan ituu meliputi



Maliki, Syafi’I dan Hambali: Peninggalan ituu meliputi

(7)

HAK-HAK PENINGGALAN

1.

Biaya mengkafani dan penyelenggaraan Jenazah si

mayit.

2.

Melunas hutangnya.

Syafi’I : mendahulukan hutang pada Allah (zakat, kifarat)

atas hutang pada manusia

Hanafi : Hutang pada Allah gugur, kecuali dibayarkan

Hanafi : Hutang pada Allah gugur, kecuali dibayarkan

dengan suka atau diwasiatkan.

Hambali : sama antara hutang pada Allah dan hutang pada

Manusia.

3.

Pelaksanaan Wasiat max. 1/3 harta

4.

Pembagian sesuai hukum waris.

(8)

RUKUN WARIS

1.

Pewaris (AL-WAARITS)

2.

Orang yang mewariskan / yang meninggal

(AL-MUWARITS).

3.

Harta yang diwariskan (AL-MAURUUTS)

3.

Harta yang diwariskan (AL-MAURUUTS)

(9)

SEBAB PEWARISAN

(10)

SEBAB PEWARISAN

2.

NASAB HUKMI (karena perjanjian)

"Wala itu adalah kerabat seperti kekerabatan karena

nasab" (HR Ibnu Hibbandan Al-Hakim).

3.

PERKAWINAN YANG SHAH

Dan bagimu seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu

(QS. 4: 12)

(11)

SYARAT PEWARISAN

1.

Kematian yang Mewariskan.

2.

Pewaris yang Hidup setelah yang mewariskan mati.

3.

Tidak ada penghalang / pembatal

(12)

PENGHALANG / PEMBATAL WARISAN



Perbudakan (akan menjadi milik Tuannya)



Pembunuhan dengan sengaja yang diharamkan.



Berlainan Agama

(13)



ASHABUL FURUDH : Ahli waris yang telah

ditentukan bagiannya dalam Al-qur’an, as-sunnah dan

Ijma’



ASHABAH yaitu :



Ahli waris yg tdk disebutkan banyaknya bagian dlm

al-qur’an & sunnah dgn tegas ,



atau org yg menguasai harta waris krn ia menjadi ahli

waris tunggal,

waris tunggal,



selain itu dia juga menerima sisa harta warisan setelah

(14)

ASHABAH

1.

ASHABAH NASABIYAH : yaitu ashabah karena

Nasab, dibedakan atas :



Ashabah bi Nafsih : Laki laki yang nasabnya tidak

diselingi perempuan



Bunuwah (Keanak an) : Anak Lk, Cucu Lk, dst.



Ubuwah (Ke-ayah an) : Ayah, Kakek Shahih

Ukhuwah (Ke-saudaraan) : Saudara lk kandung/ seayah,



Ukhuwah (Ke-saudaraan) : Saudara lk kandung/ seayah,

anak2 mrk dst.



Umuumah : (ke-Paman an)



Ashabah bi Ghairih : Perempuan yang bahagiannya ½

jika sendiri dan 2/3 jika bersama saudara perempuan

yang lain, Jika dgn saudara laki2, menjadi Ashabah.

(15)

ASHABAH



Anak Perempuan



Cucu Perempuan dari anak Laki-laki



Saudara Perempuan Kandung



Saudara perempuan seayah



Ashabah Ma’a Ghairih : Perempuan yg perlu perempuan

lain untuk jadi Ashabah :



Saudara perempuan kandung jika bersama dgn anak



Saudara perempuan kandung jika bersama dgn anak

perempuan atau cucu perempuan (dari anak laki2)



Saudara perempuan seayah jika bersama dgn anak

perempuan atau cucu perempuan (dari anak laki2)

2.

ASHABAH SABABIYAH : Adalha tuan yang

memerdekakannya, Jika tdk ada maka jatuh ke

ashabahnya yang laki-laki.

(16)

HAJBU / PENGHALANG

HAJBU : Menghalangi / mencegah, terhalangnya

seseorang dari semua atau sebagian warisan.

dibedakan atas :

1.

HAJBU NUQSHAAN : Berkurangnya warisan

seseorang karena adanya orang lain

2.

HAJBU HIRMAN : Terhalangnya semua warisan

2.

HAJBU HIRMAN : Terhalangnya semua warisan

seseorang karena adanya orang lain.

Hajbu Hirman tidak berlaku pada 6 org : Bapak, Ibu,

Anak lk, Anak Pr, Suami, Istri, walaupun bisa saja

terkena Hajbu Nuqsaan

(17)
(18)

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)

anak-anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan

bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu

semuanya perempuan lebih dari dua[273], Maka bagi mereka

dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu

seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua

orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta

yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika

orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh

orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh

ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang

meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya

mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)

sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah

dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu,

kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat

(banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS

4 :11)

(19)
(20)

Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh

isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu

mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang

ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan)

seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta

yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu

mempunyai anak, Maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta

yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau

(dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik

laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak

laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak

meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu

saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi

masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika

Saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu

dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya

atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat

(kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai)

syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

Maha Penyantun.(QS 4 :12)

(21)

Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah

Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah

memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia,

dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi

saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan

saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika

ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka

bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.

dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan perempuan,

Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara

perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak

(22)

1 Anak laki-laki Kandung A

Ashabah Hadits

2 Anak perempuan kandung

A - Jika ada no. 1, menjadi ashabah saja 4 : 176 1/2 - Jika Anak Tunggal

2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 4:11

3 CUCU LAKI-LAKI (dr anak

laki-laki)

G Gugur jika ada no. 1. Hadits A Ashabah

No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL

Ashabah

4 CUCU PEREMPUAN

(Dari anak Laki-laki)

G

Gugur jika ada no.1 atau ada dua orang no.2

1/2

Bila sendiri saja

4:176 1/6

Bila sendiri dan ada satu orang no. 2 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih

A Jadi ashabah jika bila ada no.3, walaupun ada dua orang no. 2

(23)

No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL

5 BAPAK

1/6 - Jika ada no 1 atau 3, maka dapat 1/6 saja 4:11 Bila ada no. 2 atau 4, maka dapat 1/6 + ashabah

A

Tidak ada no. 1,2,3 maka jadi ashabah saja.

6 IBU

1/3

- Jika tidak ada 1, 2 , 3

4:11 - ada 2 orang atau lebih saudara (10,11, 12, 13,

14, 15

1/3 Bila waris terdiri dari Ibu, bapak, suami atau istri

1/6

- Jika ada : 1, 2, 3

1/6 - Ada 2 orang atau lebih saudara (10, 11, 12, 13, 14, 15)

7 KAKEK (dr Bapak)

G Gugur Jika ada no. 5

A Bila tidak ada 1 , 2, 3, atau 4 maka menjadi ashabah saja.

1/6 Bila ada 2 atau 4, maka 1/6 + Ashabah

Bila ada no. 1 atau no 3 maka dapat 1/6 saja

8 NENEK (Ibu dari ibu)

G - GUGUR Jika ada no. 6

1/6 - Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar mereka

9 NENEK (ibu dari bapak) 1/6

Gugur jika ada no 6

- Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar mereka

(24)

No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL

10 Sudara Laki-laki Kandung G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5

A - Ashabah

11 Saudara kandung

Perempuan

G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5

4:176 1/2 - Sendiri

2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih

A - JIKA 2, 4, 10 ada, maka jadi ashabah

Saudara laki-laki se ayah G

Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

12 Ashabah

13 Saudara laki-laki seibu

G - Gugur jika ada 1,2, 3,4, 5, 7

4:11 1/3

- Ada 2 orang atau lebih

- Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata

13 Saudara laki-laki seibu 1/3 - Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata 4:11 Laki-laki dan perempuan

1/6 - Hanya seorang saja dan tidak ada no. 15

14 Saudara Perempuan

seayah

G

Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

1/2 - Tunggal

2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih

1/6 - Jika hanya ada bersamaan dengan no 11 A Bila bersama no. 10, 2, 4 maka jadi ashabah.

15 Saudara Perempuanb

se-Ibu

G - GUGUR Jika ada 1, 2, 3,4, 5, 7

4:11 1/3 - Ada 2 orang atau lebih

- Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata Laki-laki dan perempuan

(25)

No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL

16 Anak laki laki dari saudara

laki-laki kandung

G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

A ASHABAH BINAFSIHI

17 Anak Perempuan dari

saudara laki-laki kandung

G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

A ASHABAH BINAFSIHI

18 Paman (Saudara kandung

Bapak)

G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

A ASHABAH BINAFSIHI A ASHABAH BINAFSIHI

19 Paman (Saudara Seayah

Bapak)

G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

A ASHABAH BINAFSIHI

20 Anak laki-laki paman

sekandung

G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

A ASHABAH BINAFSIHI

21 Anak laki-laki paman

seayah

G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)

(26)

22 Suami

1/2 Jika tidak ada 1, 2

4:12 1/4 Jika ada 1, 2.

23 Isteri

1/4 Jika tidak ada 1, 2, 3, 4

4:12 1/8 Jika ada 1, 2, 3, 4

24 Laki-laki yang

memerdekakan Budak

ASHABAH

No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL

ASHABAH

25 Wanita yang

memerdekakan Budak

(27)

LATIHAN

Referensi

Dokumen terkait

'^R Aclimad S Soemadipradja, Hukum Pidana Dalam Yurisprudensi, Armico, Bandung, 1990.. Yesmil Anwar diin

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan profil kondisi fisik atlet junior Taekwondo Puslatkot Kediri tahun 2016 adalah terdapat 0 atlet (0%) dalam kategori baik sekali, 5

Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah dirancang untuk

Dari segi perencanaan ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan: 1) jabatan digabung/dihapus; 2) uraian tugas dalam jabatan tersebut diperluas (enrichment) sehingga

Sedangkan pada skema MISO, nilai CNR didapatkan dengan membandingkan dua daya yang diterima melalui dua pemancar, apabila penerima tersebut berada di daerah overlap antara

Dengan demikian sebagai bukti kepemilikan sarusun adalah SHM sarusun, sebagaimana tercantum dalam Pasal 47 ayat (3) UU Rumah Susun yang terdiri atas salinan buku tanah dan surat

(2001), e-procurement adalah aplikasi sistem informasi untuk mengkoordinasikan proses pembelian, pengiriman, pengelolaan inventory, pemilihan supplier dan proses persetujuan

bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia