SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB
No. 22
By : Tri Hidayanda
ARTI FAROIDH
FAROIDH adalah kata jamak dari FARIDHOH
FARIDHOH diambil dari kata FARDH yg berari
TAKDIR atau KETENTUAN.
Syar’I : Bagian yang sudah merupakan ketentuan dari
Syar’I : Bagian yang sudah merupakan ketentuan dari
Praktek di Masyarakat
Membuat Warisan pembagian harta sebelum
meninggal yang tidak sesuai dengan hukum waris.
Menganggap bisa berbuat lebih adil dari ketetapan
Allah.
Lebih mengutamakan hukum adat atau hukum lain,
Lebih mengutamakan hukum adat atau hukum lain,
JANJI ALLAH
KEUTAMAAN ILMU FAROIDH
Dari Ibnu Mas'ud, dia berkata: Telah bersabda Rosululloh saw:
"Pelajarilah Al-Qur'an dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah
Faroidh dan ajarkanlah kepada manusia. Karena aku adalah orang
yang akan mati, sedang ilmupun akan diangkat. Hampir saja dua
orang berselisih tentang pembagian warisan dan masalahnya tidak
menemukan sseorang yang memberitahukannya kepada
keduanya« (HR Ahmad).
Dari 'Abdulloh bin 'Amr, bahwa Rosululloh saw bersabda: "Ilmu itu
Dari 'Abdulloh bin 'Amr, bahwa Rosululloh saw bersabda: "Ilmu itu
ada tiga macam, dan selain dari yang tiga itu adalah tambahan.
(Yang tiga itu ialah) ayat yang jelas, sunnah yang datang dari nabi,
dan faroidhlah yang adil".(HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi saw bersabda: "Pelajarilah Faroidh
dan ajarkanlah kepada manusia, karena Faroidh adalah separuh dari
ilmu dan akan dilupakan. Faroidhlah ilmu yang pertama kali
TIRKAH (PENINGGALAN)
Adalah harta yang ditinggalkan oleh mayit (orang
yang mati) secara mutlak
Hanafi : Allah mewajibkan warisan pada HARTA,
bukan yg lain, Hak-hak tidak diwariskan kecuali yang
mengikuti harta.
Maliki, Syafi’I dan Hambali: Peninggalan ituu meliputi
Maliki, Syafi’I dan Hambali: Peninggalan ituu meliputi
HAK-HAK PENINGGALAN
1.
Biaya mengkafani dan penyelenggaraan Jenazah si
mayit.
2.
Melunas hutangnya.
•
Syafi’I : mendahulukan hutang pada Allah (zakat, kifarat)
atas hutang pada manusia
•
Hanafi : Hutang pada Allah gugur, kecuali dibayarkan
•
Hanafi : Hutang pada Allah gugur, kecuali dibayarkan
dengan suka atau diwasiatkan.
•
Hambali : sama antara hutang pada Allah dan hutang pada
Manusia.
3.
Pelaksanaan Wasiat max. 1/3 harta
4.
Pembagian sesuai hukum waris.
RUKUN WARIS
1.
Pewaris (AL-WAARITS)
2.
Orang yang mewariskan / yang meninggal
(AL-MUWARITS).
3.
Harta yang diwariskan (AL-MAURUUTS)
3.
Harta yang diwariskan (AL-MAURUUTS)
SEBAB PEWARISAN
SEBAB PEWARISAN
2.
NASAB HUKMI (karena perjanjian)
"Wala itu adalah kerabat seperti kekerabatan karena
nasab" (HR Ibnu Hibbandan Al-Hakim).
3.
PERKAWINAN YANG SHAH
Dan bagimu seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu
(QS. 4: 12)
SYARAT PEWARISAN
1.
Kematian yang Mewariskan.
2.
Pewaris yang Hidup setelah yang mewariskan mati.
3.
Tidak ada penghalang / pembatal
PENGHALANG / PEMBATAL WARISAN
Perbudakan (akan menjadi milik Tuannya)
Pembunuhan dengan sengaja yang diharamkan.
Berlainan Agama
ASHABUL FURUDH : Ahli waris yang telah
ditentukan bagiannya dalam Al-qur’an, as-sunnah dan
Ijma’
ASHABAH yaitu :
Ahli waris yg tdk disebutkan banyaknya bagian dlm
al-qur’an & sunnah dgn tegas ,
atau org yg menguasai harta waris krn ia menjadi ahli
waris tunggal,
waris tunggal,
selain itu dia juga menerima sisa harta warisan setelah
ASHABAH
1.
ASHABAH NASABIYAH : yaitu ashabah karena
Nasab, dibedakan atas :
Ashabah bi Nafsih : Laki laki yang nasabnya tidak
diselingi perempuan
Bunuwah (Keanak an) : Anak Lk, Cucu Lk, dst.
Ubuwah (Ke-ayah an) : Ayah, Kakek Shahih
Ukhuwah (Ke-saudaraan) : Saudara lk kandung/ seayah,
Ukhuwah (Ke-saudaraan) : Saudara lk kandung/ seayah,
anak2 mrk dst.
Umuumah : (ke-Paman an)
Ashabah bi Ghairih : Perempuan yang bahagiannya ½
jika sendiri dan 2/3 jika bersama saudara perempuan
yang lain, Jika dgn saudara laki2, menjadi Ashabah.
ASHABAH
Anak Perempuan
Cucu Perempuan dari anak Laki-laki
Saudara Perempuan Kandung
Saudara perempuan seayah
Ashabah Ma’a Ghairih : Perempuan yg perlu perempuan
lain untuk jadi Ashabah :
Saudara perempuan kandung jika bersama dgn anak
Saudara perempuan kandung jika bersama dgn anak
perempuan atau cucu perempuan (dari anak laki2)
Saudara perempuan seayah jika bersama dgn anak
perempuan atau cucu perempuan (dari anak laki2)
2.
ASHABAH SABABIYAH : Adalha tuan yang
memerdekakannya, Jika tdk ada maka jatuh ke
ashabahnya yang laki-laki.
HAJBU / PENGHALANG
HAJBU : Menghalangi / mencegah, terhalangnya
seseorang dari semua atau sebagian warisan.
dibedakan atas :
1.
HAJBU NUQSHAAN : Berkurangnya warisan
seseorang karena adanya orang lain
2.
HAJBU HIRMAN : Terhalangnya semua warisan
2.
HAJBU HIRMAN : Terhalangnya semua warisan
seseorang karena adanya orang lain.
Hajbu Hirman tidak berlaku pada 6 org : Bapak, Ibu,
Anak lk, Anak Pr, Suami, Istri, walaupun bisa saja
terkena Hajbu Nuqsaan
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)
anak-anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan
bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari dua[273], Maka bagi mereka
dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua
orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta
yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika
orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh
orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh
ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang
meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya
mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)
sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah
dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu,
kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat
(banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS
4 :11)
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu
mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang
ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan)
seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu
mempunyai anak, Maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta
yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau
(dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik
laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu
saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi
masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika
Saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu
dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya
atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat
(kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai)
syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Penyantun.(QS 4 :12)
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia,
dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi
saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan
saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika
ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka
bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.
dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan perempuan,
Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara
perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak
1 Anak laki-laki Kandung A
Ashabah Hadits
2 Anak perempuan kandung
A - Jika ada no. 1, menjadi ashabah saja 4 : 176 1/2 - Jika Anak Tunggal
2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 4:11
3 CUCU LAKI-LAKI (dr anak
laki-laki)
G Gugur jika ada no. 1. Hadits A Ashabah
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL
Ashabah
4 CUCU PEREMPUAN
(Dari anak Laki-laki)
G
Gugur jika ada no.1 atau ada dua orang no.2
1/2
Bila sendiri saja
4:176 1/6
Bila sendiri dan ada satu orang no. 2 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih
A Jadi ashabah jika bila ada no.3, walaupun ada dua orang no. 2
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL
5 BAPAK
1/6 - Jika ada no 1 atau 3, maka dapat 1/6 saja 4:11 Bila ada no. 2 atau 4, maka dapat 1/6 + ashabah
A
Tidak ada no. 1,2,3 maka jadi ashabah saja.
6 IBU
1/3
- Jika tidak ada 1, 2 , 3
4:11 - ada 2 orang atau lebih saudara (10,11, 12, 13,
14, 15
1/3 Bila waris terdiri dari Ibu, bapak, suami atau istri
1/6
- Jika ada : 1, 2, 3
1/6 - Ada 2 orang atau lebih saudara (10, 11, 12, 13, 14, 15)
7 KAKEK (dr Bapak)
G Gugur Jika ada no. 5
A Bila tidak ada 1 , 2, 3, atau 4 maka menjadi ashabah saja.
1/6 Bila ada 2 atau 4, maka 1/6 + Ashabah
Bila ada no. 1 atau no 3 maka dapat 1/6 saja
8 NENEK (Ibu dari ibu)
G - GUGUR Jika ada no. 6
1/6 - Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar mereka
9 NENEK (ibu dari bapak) 1/6
Gugur jika ada no 6
- Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar mereka
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL
10 Sudara Laki-laki Kandung G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5
A - Ashabah
11 Saudara kandung
Perempuan
G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5
4:176 1/2 - Sendiri
2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih
A - JIKA 2, 4, 10 ada, maka jadi ashabah
Saudara laki-laki se ayah G
Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
12 Ashabah
13 Saudara laki-laki seibu
G - Gugur jika ada 1,2, 3,4, 5, 7
4:11 1/3
- Ada 2 orang atau lebih
- Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata
13 Saudara laki-laki seibu 1/3 - Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata 4:11 Laki-laki dan perempuan
1/6 - Hanya seorang saja dan tidak ada no. 15
14 Saudara Perempuan
seayah
G
Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
1/2 - Tunggal
2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih
1/6 - Jika hanya ada bersamaan dengan no 11 A Bila bersama no. 10, 2, 4 maka jadi ashabah.
15 Saudara Perempuanb
se-Ibu
G - GUGUR Jika ada 1, 2, 3,4, 5, 7
4:11 1/3 - Ada 2 orang atau lebih
- Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata Laki-laki dan perempuan
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL
16 Anak laki laki dari saudara
laki-laki kandung
G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
A ASHABAH BINAFSIHI
17 Anak Perempuan dari
saudara laki-laki kandung
G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
A ASHABAH BINAFSIHI
18 Paman (Saudara kandung
Bapak)
G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
A ASHABAH BINAFSIHI A ASHABAH BINAFSIHI
19 Paman (Saudara Seayah
Bapak)
G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
A ASHABAH BINAFSIHI
20 Anak laki-laki paman
sekandung
G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
A ASHABAH BINAFSIHI
21 Anak laki-laki paman
seayah
G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4)
22 Suami
1/2 Jika tidak ada 1, 2
4:12 1/4 Jika ada 1, 2.
23 Isteri
1/4 Jika tidak ada 1, 2, 3, 4
4:12 1/8 Jika ada 1, 2, 3, 4
24 Laki-laki yang
memerdekakan Budak
ASHABAH
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL
ASHABAH
25 Wanita yang
memerdekakan Budak