• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi yang sangat pesat pada era globalisasi ini menuntut kemampuan manajer untuk mengalokasikan sumber daya yang ada didalam perusahaan secara efisien dan efektif. Untuk mengalokasikan sumber daya ini memerlukan informasi yang jelas. Informasi akuntansi sebagai salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan penting dalam alokasi sumber daya yang ada dalam perusahaan (Mulyadi, 2016)

Menurut (Martini, 2012) menyatakan kas adalah asset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, kas merupakan aset yang paling liquid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. Penataan akan sistem akuntansi yang baik didalam penerimaan kas, elemen-elemen kas berupam uang tunai (kertas dan logam), cek, wesel, dan simpanan di bank serta surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yang dapat disamakan dengan uang.

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang diaman mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengelolah data untuk mengasilkan informasi bagi pengambil keputusan, sistem ini meliputi orang, prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrasturktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan (Romney & Steinbart, 2015). Informasi yang dikatakan berkualitas memiliki beberapa criteria seperti keterpahaman, keberpautan, nilai prediktif, nilai balikan, ketepatan waktu, keterandalan, ketepatan penyimbolan, keterujian, kenetralan, dan keterbandingan (Suwardjono, 2014)

Sistem penerimaan kas pada perusahaan berasal dari 2 sumber yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penagihan piutang. Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi lagi menjadi 3 prosedur yaitu penerimaan kas dari Over-the counter sale, penerimaan kas dari COD sale, penerimaan kas dari credit card sale (Mulyadi, 2016).

(2)

2

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Koperasi berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berasas atas asas kekeluargaan yang memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian yang demokratis dan berkeadilan. Koperasi dibagi menjadi 2 yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder, koperasi primer didirikan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi. koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 koperasi primer. Jenis- jenis koperasi yaitu koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam, dan koperasi serba usaha (Undang-Undang Republik Indonesia, 2012)

Beberapa penelitan tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas pernah dilakukan seperti Arianita, (2016) meneliti tentang sistem akuntansi penerimaan kas pada koperasi karyawan PT. Epson Batam,Anis (2015) melakukan penelitian tentang evaluasi sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada KP-RI harapan Plumpang Tuban danAdibah, (2010)meneliti tentang analisis sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas dalam upaya peningkatan pengendalian internhasil penelitian diketahui bahwa ada perangkapan tugas pada kasir sebagai fungsi kasir dan fungsi akuntansi.

Sari, (2016) meneliti tentang sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas dalam upaya meningkatkan pengendalian internal Peneliti berikutnya Perdana, (2013) melakukan peneltian pada Koperasi karyawan “TIRTA ASIH” PDAM Kab. Buleleng yang dimana hasil penelitian menunjukan adanya bukti-bukti transaksi hanya dibuat satu lembar dan tidak lengkap

Sistem Informasi Akuntansi sangat penting untuk digunakan oleh semua jenis koperasi yang ada, jenis-jenis koperasi yakni koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam, dan koperasi seraba usaha. Sistem informasi akuntansi yang jelas harus diterapkan dalam koperasi karena bertujuan untuk melindungi semua aset yang ada pada koperasi. Koperasi Bin Auf bergerak di koperasi

(3)

3

jenis simpan pinjam dan koperasi serba usaha, dalam koperasi serba usaha memiliki 2 unit koperasi yang sama-sama bergerak dalam bidang serba usaha yang telah memiliki nomor badan hukum 518/07-PAD/422.402/2005 dalam kegiatan Koperasi serba usaha ini melibatkan penerimaan kas yang dimana penerimaan kas ini diperoleh dari penjualan tunai. Pada sistem penjualan tunai yang ada pada koperasi ini telah menggunakan software dalam melakukan transaksi penjualan. Dalam sistem penjualan tunai ini koperasi menggunakan 1 rangkap yang dimana dokumen ini berupa dokumen print out yang dikeluarkan oleh mesin kasir (Struk penjualan) yang telah ada nomor urut transaksi atau nomor urut cetak dokumen ini secara otomtis akan masuk ke dalam database fungsi admin keuangan dan membuat laporan penjualan rekap ketika terjadi salah input kode barang maka bagian admin keuangan yang membenarkan kesalahan tersebut ini akan menimbulkan masalah dimana ketika terjadi ketidak cocokan antara uang yang diterima kasir pershift dengan laporan penjualan detail berakibat hal yang tidak diinginkan yakni pencurian terhadap uang kas yang diterima harusnya dokumen ini dicetak 2 rangkap yang dimana rangkap kedua dari dokumen ini disimpan oleh bagian kasir sendiri yang ketika nanti terjadi ketidak cocokan fungsi kasir mengerti transaksi mana yang slaah input ini sebagai pencegah dari tindakan kecurangan atau juga bertujuan sebagai alt crosscheck antara fungsi kasir dan fungsi admin keuangan. Pada fungsi kasir juga tidak ada otorisasi yang jelas maksudnya ketika ada pembeli yang ingin membayar, akan tetapi fungsi kasir sedang sibuk melakukan perhitungan barang atau stock gudang yang harusnya dilakukan oleh fungsi gudang akan tetapi pada koperasi karena tidak adanya fungsi gudang maka fungsi admin keuangan ataupun fungsi packer bisa menjalankan mesin kasir terbut yang harusnya mesin kasir ini hanya boleh dioperasikan oleh fungsi kasir saja karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab dari fungsi kasir.

Pada struktur organisasi tidak ada fungsi gudang yang dimana fungsi ini dilakukan oleh fungsi admin keuangan, fungsi packer dan juga fungsi kasir yang dimana ini menimbulkan perangkapan tugas (double job). Fungsi admin keuangan, fungsi packer dan fungsi kasir menghitung dan mengecek stock barang yang ada pada koperasi ketika dalam suatu organisasi ada perangkapan tugas maka akan ada masalah yang bisa menimbulkan kerugian dari organisasi tersebut, pada kopersi ini ada perangkapan tugas yang dimana akan terjadi sebuah masalah, masalah yang akan terjadiadalah ketika dilakukan perhitungan atau stock opname dimana pada jumlah laporan item (laporan

(4)

4

stock gudang) lebih kecil daripada jumlah stockbarang yang sesungguhnya maka akan terjadi pencurian stock barang jual koperasi yang bisa merugikan koperasi tersebut.

Pada saat kasir menyerahkan uang yang diperoleh dan diserahkan ke fungsi admin keuangan tidak ada catatan yang dimana catatan itu perlu dilakukan karena untuk mengetahui berapa jumlah uang yang diserahkan oleh fungsi kasir kepada fungsi admin keuangan untuk dilakukan pencocokan antara uangyang diterima dengan laporan penjualan rekap ketika terjadi ketidakcocokanmakafungsi kasir bisa membela dirinya dengan menunjukan catatan tersebut dengan bukti dokumen rangkap 2 yang disimpan sebagai penguat atas catatan tersebut. Ketika admin keuangan melakukan perubahan atas salah input kode maka fungsi kasir harus berada disitu guna mengetahui transaksi mana yang salah input dengan mencocokan dokumen yang disimpan dengan laporan penjualan detail yang bisa dirubah oleh admin keuangan. Pada saat admin keuangan menyerahkan uang yang sudah cocok engan laporan penjualan rekap tersebut kepada fungsi kasir disini tidak ada tindakan otorisasi yang dilakukan oleh fungsi admin keuangan, otorisasi ini harus dilakukan karena untuk mengetahui bahwa uang yang diterima kasir pershift telah dihitung dan sudah cocok dengan laporan penjulan rekap yang diterbitkan oleh fungsi admin keuangan.

Berdasarkan uraian fenomena dan penelitian terdahulu serta permasalahan yang ada di Koperasi Serba Usaha Bin Auf peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan KAS (studi kasus pada Koperasi Bin Auf Kota Batu unit Toserba).

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang disusun dalam penelitian adalah :

 Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada Koperasi Bin

Auf Kota Batu unit Toserba? C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini batasan masalah yakni dibatasi dalam 1 unit usaha yaitu unit usaha Toserba yang ada koperasi serba usaha bin auf karena ketua koperasi hanya memberikan izin penelitian di unit toserba.

(5)

5 D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

 Untuk mendeskripsikan sistem informasi akuntansi penerimaan kasdi dalam unit usaha jual beli pada koperasi serba usaha bin auf

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis

1.1. Bagi Dunia Akademis

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yakni mampu menambah pengetahuan dan juga bisa sebagai referensi bagi peneliti lain mengenai materi yang terkait dengan masalah yang diteliti dalm rangka pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat praktis

2.1 Bagi perusahaan

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai pentingnya sebuah sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang baik dilakukan didalam kegiatan operasi perusahaan guna meminimalisir kerugian yang nantinya terjadi di perusahaan.

2.2. Bagi Karyawan

Dengan dilakukannya penelitian ini, sebagai pemicu semangat kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Najib (2003), pengkaji tidak akan dapat mengkaji semua perkara yang berkaitan dengan masalah kajian.. Oleh itu, kajian ini terbatas kepada subjek yang dikaji

Dari uji lanjut perbandingan berganda Duncan (Lampiran 8), bahwa khitosan ukuran 20 mesh sampai 40 mesh memberikan pengaruh yang berbeda terhadap MOR komposit dengan

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Tertulis yang berjudul :Heritabilitas Dan

Sebagai bahan pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan kinerja, LKjIP Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016 memuat informasi kinerja mengenai tingkat pencapaian sasaran

Telah lama diketahui beberapa jenis teripang tertentu menghasilkan suatu zat yang bersifat toksik untuk ikan dan beberapa he wan laut, dan mungkin juga terhadap manusia (COOPER

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (FEB UMJ) didirikan pada tanggal 18 Juni 1963 bersamaan dengan beberapa fakultas lain diantaranya fakultas Hukum

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Pulau barrang Lompo, dapat disimpulkan bahwa penyakit yang menginfeksi pada karang keras di pulau tersebut adalah White Syndrome (WS),

Dengan Arisan Mapan, kami ingin membantu anggota untuk bisa lebih hemat dalam berbelanja, memiliki komunitas yang saling membantu jika dibutuhkan, dan memiliki pendapatan