• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-langkah/opsi kebijakan spesifik apa saja yang perlu dilakukan/dikeluarkan untuk memastikan agar implementasikan proyek-proyek berbasis lahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Langkah-langkah/opsi kebijakan spesifik apa saja yang perlu dilakukan/dikeluarkan untuk memastikan agar implementasikan proyek-proyek berbasis lahan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Langkah-langkah/opsi kebijakan

spesifik apa saja yang perlu

dilakukan/dikeluarkan untuk

memastikan agar

implementasikan proyek-proyek

berbasis lahan MP3EI di ketiga

sektor dapat sejalan dengan

kebijakan pengurangan emisi

(2)

Aspek-aspek teknis apa saja (sosial,

teknologi, manajemen) yang perlu

dilakukan oleh investor/pelaku usaha

dan pemerintah daerah dalam

memastikan implementasi MP3EI di

ketiga sektor dapat sejalan dengan

(3)

1.

Kebutuhan Pangan, kapasitas produksi yang

masih terbatas

Sampai 2030, masih membutuhkan tambahan

lahan jika ingin meningkatakan ketahanan pangan

dan pertumbuhan ekonomi

Lahan terdegrdasi mau diapakan? Bagi orang

kehutanan di rahabilitasi, bagi ekonomi di

manfaatakan. Perlu ada kajian seberapa luas yang

dapat lagi dimanfaatkan?

Perlu ada inovasi yang di colaborasikan untuk

(4)

Meningkatkan nilai tambah kebun

Pak Dudung (GAPKI)

– Perlu ada Teknologi/inovasi seperti apa untuk

meningkatkan produktifitas persatuan luas? Salah satunya dengan memanfaatkan limbah insitu (padat dan cair), 30 % dapat menghemat kebutuhan pupuk. – Ada keinginan untuk memanfaatkan lahan kritis,

namun Lahan kritis sudah ada kepemilikan,

– Agroindustri proyeksi kedepan bagaimana? Peran perkebunan pasca tambang?

– Di Kaltim lahan gambut relatif kecil dan aman, – GAPKI menolak RSPO, mendorong ISPO

– Peraturan harus terintergrasi, Perda yang membatasi tonase penggunaan jalan

(5)

• Safrudin (Widyagama) :

– Perlu ada prologo masa lalu (HPH), sehingga sawit tidak menjadi kambing hitam

– Sosialisasi mengenai REDD, RAD-GRK ke semua pihak – Perlu kegiatan berdampak langsung ke peningkatan

ekonomi masyarakat

• …………

– Perda penggunaan jalan untuk sawit dan batu bara, mengenai pengunaan jalan masih menjadi dilematis, sedang dicari solusi dan dikaji ulang ?

– Mengimbangi antara perkebunan dan pertambangan

– Memberikan insetif yang sudah memberikan bahan bakar organik yang terbaharukan? (CSR dan insentif)

– Hasil yang dihasilkan dari powerplan dapat dijual kepemerintah dan harga bersaing

(6)

Pemanfaatan limbah pada HPH dan sawit

(zero waste)

Perlu data base pemanfaatan lahan yang valid,

kabupaten perlu didorong untuk menyiapkan

data base

Membatasi perusahaan prasyarat, misalnya

terkait reklamasi lahan dan perlu ada

pendampingan dan pengawasan

(insentif, tumpah tindih aturan, data base

(7)

Adi lutfi (distan)

– 1.400 IUP, PKP2B 24 perusahaan, 4 juta total luas ijin, yang sudah produksi 1,1 juta

– Mendorong perusahaan tambang untuk reklamasi dan revegetasi;

– edaran mengenai rasio pembukaan lahan dan reklamasi 40 %;

(8)

Dodit (dishut Kubar)

– Menurut TGHK, kaltim ini adalah hutan. Lahan-lahan kritis saat ini belum optimal dimanfaatkan

Tata ruang wilayah dibenahi, terkait proposi kawasan hutan dan non hutan.

– Mendorong biofuel,

– Regulasi perencanaan produksi, perijinan dan penataan wilayah; Pemanfaatan jasa lingkungan

– Perlu ada efisiensi energi di HPH seperti mikrohidro – Mengoptimalkan lahan yang kritis untuk sumber

energi,

(9)

Priyanto (silva rimba lestari)

– konsensi 880 ribu hektar, 70 % untuk akasia mangium, 10 % untuk konservasi, 10 % untuk

tanaman unggulan, 5 % untuk tanaman kehidupan (seperti karet), 5 % untuk infrastruktur

Terdapat overlap perijinan, SKPI 25 ijin di lokasi yang sama, kurang lebih 54 ribu hektar, 11 ijin

yang sudah PU sekitar 24 ribu hektar, yang sudah eksplorasi ada 2 ijin

Ada masalah mengenai batas kabupaten dan

(10)

Tomi (TNC)

Menyusun neraca sumberdaya alam kaltim, sehingga ada basis agumentasi yang ilmiah

Pola ruang masih makro, masih pada KBK dan KBNK, proyeksi kedepan mengenai ketahanan pangan

– Adanya komitmen pelaku usaha/sawit untuk

biodivesity offset sebagai salah satu jalan

pengelilaan hutan lindung

– Ada indikasi lahan tambang dan sawit yang realisasinya tidak sesuai fakta, ada indikasi

pertukaran/memindahtangankan izin mudah dimonitor

(11)

Perlu dihitung kembali emisi yang

dihasilkan/ditimbulkan oleh program MP3EI

Mendorong kaltim untuk melakukan audit

lingkungan, seperti kajian ijin yang sudah

tidak aktif,

Audit iptek

(12)

Masdar (litbang BLH berau)

– Mematuhi tata ruang

– Mengendalikan investasi/berdasarkan skala prioritas

– Pengendalian program pemerintah berdasarkan skala prioritas

– Pengendalian KBK

– Perusahan harus konsisten Amdal-nya – Kajian lingkungan hidup strategis

– Menjaga kawasan lindung – Penanaman dan perawatan

(13)

Edwin (dishut kutim)

– Peraturan (lebih atas) yang perlu diselaraskan

seperti pemanfaatan dana DBH (Dana Bagi Hasil) – Sektor pertambangan, pertanian dan perkebunan

serta kehutanan yang memberi dampak emisi terbesar

Ade cahyat (GIZ)

– Ada kegiatan potensial seeperti Pengolahan limbah dari industri sawit untuk energi

(14)

Soeyitno (BLH propinsi kaltim)

– Emisi dari sektor lahan wajar saja jika sampai 96 %, dikeluarkan kebijakan terkait investor/inventasi sektor lahan yang menentukan penempatan lahan (seperti lahan kritis) adalah pemerintah

– Persoalan pada reklamasi tambang, porsi-nya sangat kecil, lebih fokus pada produksi.

– Perlu ada daftar wilayah/daerah eks-tambang yang belum direklamasi

– Permen LH No 12 tahun 2012, dapat meninggalkan ….20 % dari luas konsesi

(15)

Ndan Imang (unmul)

– MP3EI 6 juta hektar akan dimanfaatkan untuk sektor tambang dan sawit, ketika dibuka akan berdampak pada masyarakat lokal yang sudah eksis di tempat

konsensi berada. Perhatian terhadap masyarakat lokal kurang.

– Masuknya perusahaan akan merubah pola hidup masyarakat lokal, MP3EI memperhatikan hak

masyarakat lokal/adat.

– Perlu ada perubahan paradigma, masyarakat lokal diberi hak juga untuk menanam (kebun) sawit

– Ada kelemahan dalam penegakan hukum, surat peringatan hanya dikirim melalui surat, perlu juga dilakukan pengecekan dilapangan

(16)

Fahmi (HTI)

– Masyarakat yang berminat atau berkerja di HTI hanya 5 % saja

– Mendorong HTI yang terpadu (antara hulu dan hilir)

– Birokrasi/perijinan pada sektor usahan HTI masih ribet/high cost

– Penataan kawasan adat/hak ulayat yang sudah diakui oleh masyarakat setempat/ peta yang jelas secara mikro (potensial problem)

(17)
(18)

Sosialisasi mengenai REDD, RAD-GRK ke semua

pihak

Pemanfaatan limbah pada HPH dan sawit

(zero waste)

insentif,

tumpah tindih aturan/ overlap perijinan

data base yang valid

Membatasi perusahaan prasyarat, misalnya

terkait reklamasi lahan dan perlu ada

pendampingan dan pengawasan

(19)

Tata ruang wilayah

batas wilayah (kabupaten, kecamatan, desa)

neraca sumberdaya alam kaltim

Pola ruang masih makro, masih pada KBK dan

KBNK, proyeksi kedepan mengenai ketahanan pangan

biodivesity offset

pertukaran/memindahtangankan/jual beli izin

dihitung kembali emisi yang dihasilkan/ditimbulkan

oleh program MP3EI

audit lingkungna dan Audit iptek

Peraturan (lebih atas) yang perlu

(20)

Usulan konkrit

Ada kegiatan potensial seperti

Pengolahan limbah dari industri sawit untuk

energi

Kebijakan invenstasi yang diarahkan pada

lahan kritis

neraca sumberdaya alam kaltim

audit lingkungna dan Audit iptek

Biodiversity offset

Kewenangan Kuaota pembatasan produksi batu bara

Referensi

Dokumen terkait

Peta administrasi Kecamatan Semarang Tengah serta data monografi Kecamatan Semarang Tengah digunakan sebagai masukan yang terdiri dari informasi tentang jumlah sarana

Saran yang dapat diberikan antara lain penelitian ini akan semakin akurat jika digunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi, penelitian ini akan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk

Berdasarkan hasil dari masing-masing jawaban responden terhadap butir pertanyaan dalam variabel tacit knowledge , yang terdiri dari 7 item pertanyaaan dapat

Dengan memahami pola koneksi ini kita sudah bisa memakai breadboard untuk keperluan prototipe rangkaian sehingga dapat menempatkan komponen elektronik secara tepat

Secara klinis diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan lesi kulit khas pada bayi baru lahir yang mengikuti garis Blaschko dengan gambaran histopatologis

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)