• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI GEOGRAFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI GEOGRAFI"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI

GEOGRAFI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN

PENDIDIKAN KHUSUS

2019

(2)

KATA PENGANTAR

Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang mempunyai wilayah geografis sangat luas dan beragam, memiliki tantangan tersendiri terkait upaya peningkatan kualitas guru. Guru merupakan garda terdepan dalam sebuah sistem pendidikan. Betapapun canggih konsep pendidikan dirancang, tanpa diimbangi oleh guru yang kompeten, maka hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang optimal. Dengan kata lain kualitas guru merupakan kunci utama kualitas pendidikan.

Sampai saat ini masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Wilayah seperti ini seringkali disebut sebagai daerah khusus. Keterbatasan ini berimbas pada proses peningkatan kualitas guru yang bertugas pada wilayah tersebut. Minimnya jaringan komunikasi dan beratnya jarak tempuh menjadikan para guru daerah khusus (gurdasus) relatif sulit untuk mengikuti perkembangan pendidikan sebagai upaya meningkatkan profesionalitasnya. Persoalan ini menjadi semakin nyata tatkala fakta menunjukkan bahwa banyak gurdasus tidak mampu melampaui passing grade yang dicanangkan dalam uji pengetahuan (UP) yang merupakan bagian dari Uji Kompetensi Mahasiswa Pengembangan Profesi Guru (UKMPPG) sebagai prasyarat uji profesionalitasinya.

Hal ini bukanlah persoalan yang sederhana, karena kelulusan dalam UP UKMPPG merupakan salah satu indikator guru dikatakan profesional. Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas gurdasus. Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah adalah melakukan pembuatan sumber belajar bagi gurdasus dalam bentuk “Bahan Pengayaan dan Remedi”. Produk ini akan dicetak dalam bentuk buku dan dibagikan bagi semua gurdasus yang belum lulus UP UKMPPG. Melalui buku ini diharapkan guru dapat berproses secara mandiri maupun terbimbing untuk meningkatkan profesionalitasnya. Lebih jauh, melalui sumber belajar buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” ini—guru diharapkan akan terpicu untuk terus belajar dalam usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.

Selanjutnya, buku ini pastinya mempunyai keterbatasan mengingat luasnya cakupan keilmuan yang seharusnya dimasukkan. Pendekatan pelatihan yang dikemas dalam buku ini berbasis pada kisi-kisi soal UP. Buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” dilengkapi dengan dua jilid buku pendamping yang berisikan soal-soal latihan sebagai pengayaan tambahan. Diharapkan, guru tidak hanya menggunakan satu sumber buku ini tetapi dapat mengakses berbagai sumber-sumber pendukung lainnya. Dengan demikian diharapkan kompetensi guru akan meningkat yang pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan sebagai pendukung laju proses pembangunan bangsa.

Tidak lupa, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semua kerja keras dan sumbangsih dari berbagai pihak dalam penyelesaian buku ini merupakan bentuk kesadaran bersama bahwa peningkatan kualitas di daerah-daerah khusus merupakan salah satu kunci pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Jakarta, Maret 2019 Direktur Jenderal GTK,

Supriano

(3)

Bahan Pengayaan dan Remedi, Program PGDK Kemdikbud 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. RASIONAL ... 1

B. TUJUAN PENULISAN ... 2

C. CARA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN PENGAYAAN DAN REMIDIAL ... 2

BAB II ... 3

KISI-KISI (INDIKATOR ESSENSIAL), CONTOH SOAL, PEMBAHASAN ... 3

A. Kompetensi Pedagogic Content Knowledge (PCK) ... 3

BAB III TAMBAHAN SOAL LATIHAN ... 51

A. SOAL LATIHAN ... 51

B. Umpan Balik ... 62

BAB IV PENUTUP ... 63

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONAL

Seorang guru geografi diharapkan memiliki kemampuan tidak sekedar tentang konten yang akan diajarkan dan beberapa cara pembelajarannya untuk transfer pengetahuan. Guru juga harus memahami dan mampu mengintegrasikan pengetahuan konten ke dalam pengetahuan tentang kurikulum, pembelajaran, dan karakteristik siswa. Pemahaman ini dapat menuntun guru untuk merangkai situasi pembelajaran pada kebutuhan individual dan kelompok siswa. Pengetahuan seperti ini dinyatakan sebagai pengetahuan konten pedagogi atau pedagogical content knowledge (PCK). Loughran, et al. (2006) dan (NRC,1996) menyatakan bahwa PCK merupakan suatu konstruksi akademik yang menggambarkan suatu ide yang dapat membangkitkan minat untuk mempelajari sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PCK juga merupakan suatu integrasi antara pengetahuan materi subjek (subject matter knowledge/SMK) dengan pedagogical knowledge (PK) yang dimiliki guru sebagai cara meningkatkan pembelajaran siswa (Loughran, et al., 1998). Dengan demikian dalam PCK akan terkandung pengetahuan tentang pengetahuan awal siswa, penyajian subject matter, strategi pembelajaran, materi kurikulum dan fokus kurikulum. Gess- Newsome (1999) dalam studinya menyatakan bahwa ada tiga pengetahuan dasar yang harus dikuasai guru yaitu pengetahuan konseptual, pengetahuan tentang struktur materi dan pengetahuan tentang orientasi konten-spesifik dalam mengajar.

Kecakapan guru geografi menurut Jo dan Milson (2013: 199) ditunjukkan oleh kemampuan menerapkan konsep geografi secara tepat dan akurat serta dapat menggunakan teknologi geospasial. Geografi sebagai mata pelajaran di Sekolah merupakan ilmu yang mendeskripsikan aspek dan proses bumi, hubungan kausal antara faktor spasial, manusia dan lingkungannya yang diarahkan untuk dapat berkontribusi terhadap pembangunan. Kompetensi geografi dalam kurikulum SMA (Kemdikbud, 2016: 5-6) dirumuskan dari sudut pandang hubungan sistem interaksi manusia dan lingkungan dalam tiga dimensi. Cara pandang geografi terhadap dinamika lingkungan fisik dan lingkungan masyarakat akan dilihat dari aspek integrasi keruangan dan interdependensi ruang baik antar tempat maupun antar skala. Perspektif ini dapat diwujudkan dalam bentuk nyata maupun abstrak (dan atau representasi) baik secara visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).” Bonnett (2008: 5), menekankan pada pembelajaran geografi adanya suatu keterkaitan spasial yang terintegrasi antara fenomena fisik (lingkungan) dan manusia (masyarakat).

Kemampuan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendorong kompetensinya dalam pembelajaran. Kementerian pendidikan dan kebudayaan terus mengupayakan agar setiap guru geografi selayaknya mempunyai kompetensi secara terstandar melalui sertifikat pendidik. Pendampingan dan fasilitasi kepada para guru geografi terutama yang berasal dari daerah khusus menjadi perhatian, agar terjadi pemerataan kualitas guru.

Pengembangan bahan ajar pengayaan dan remedial ini didasari hasil evaluasi penyelenggaraan PPG PGDK 2018 dalam rangka sertifikasi guru melalui PPG, hasil evaluasi menunjukkan angka tingkat kelulusan peserta khususnya di UP PPG-PDGK relatif masih rendah (dibawah 35%). Untuk itu perlu adanya suatu usaha dalam membekali peserta PPG-PGDK dan meningkatkan tingkat kelulusan sesuai dengan harapan yang telah ditargetkan pada program tersebut. Usaha yang dimaksud perlu adanya bahan ajar remediasi dan pengayaan sebagai sebagai sumber belajar yang memudahkan guru (peserta) dalam mengikuti PPG-PGDK selanjutnya. Bahan ajar yang

(5)

dikembangkan ini mengacu pada kisi-kisi Uji Pengetahuan (UP) yang telah dikembangkan oleh tim penyusun soal UP pusat.

B. TUJUAN PENULISAN

Penulisan bahan ajar dan pengayaan ini bertujuan untuk membantu penyiapan peserta PPG-PGDK dalam mempersiapkan diri menghadapi Uji Pengetahuan (UP) PPG. Bahan ajar ini dikembangkan sebagai media yang dapat digunakan secara mandiri maupun terbimbing.

C. CARA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN PENGAYAAN DAN REMIDIAL

1. Membaca secara menyeluruh dan cermat maksud dan tujuan pembuatan yang termuat di BAB 1.

2. Perhatikan secara cermat indikator/ kisi-kisi yang terjelaskan di BAB II. Perhatikan setiap soal yang menjadi contoh dari setiap indikator. Coba kerjakan, serta cocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang tersedia. Pelajari pembahasan yang tertera dari setiap soal/ indikator.

3. Tulislah hal yang dianggap penting dalam buku catatan dan didiskusikan dengan sejawat, baik isi, penjelasan dan peluang pengembangannya.

4. Coba kerjakan soal latihan yang ada di BAB III tanpa melihat kunci jawaban. 5. Cocokan hasil kerjaan dengan kunci jawaban. Jika masih ada kesalahan, cek kembali

pemahaman anda dengan pembahasan yang ada di BAB II

6. Perluas pengetahuan anda dengan mencari soal maupun sumber materi yang lain.

(6)

BAB II

KISI-KISI (INDIKATOR ESSENSIAL), CONTOH SOAL, PEMBAHASAN

A. Kompetensi Pedagogic Content Knowledge (PCK)

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. menguasaiteori aplikasi pedagogik (pedagogical content knowledge (PACK))minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip

pembelajaran geografi yang bersifat mendidik

Ruang lingkup geografi, obyek geografi, konsep geografi, dan pendekatan geografi.

1. Menggunakan prinsip PACK dalam

pembelajaran geografi

Soal

1. Langkah utama yang sebaiknya dilakukan oleh guru untuk mengkaji fenomena geosfer menjadi objek formal dalam pembelajaran geografi yaitu ....

A. membuat peta konsep B. menyiapkan model geosfer

C. mendeskripsikan pengertian geosfer D. menjelaskan sumber literatur utama E. menetapkan alokasi waktu pembelajaran

Kunci A Pembahasan

Grossman (1990) dalam Peng (2013) mengemukakan bahwa PCK terdiri dari 4 komponen yaitu:

1. menentukan tujuan untuk mengajarkan suatu materi melalui peta konsep, 2. pemahaman tentang siswa,

3. pemahaman tentang kurikulum, dan

4. pemahaman tentang strategi pembelajaran.

Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandang keruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Jadi, yang menjadi objek bukan benda atau material tetapi fenomena keruangan. Di dalam menelaah fenomena muka Bumi, studi geografi senantiasa menganalisis lokasi, persebarannya di permukaan Bumi, dan saling keterkaitan (interrelasi dan interaksi) antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya. Sebagai contoh ketika meneliti masalah kemiskinan, beberapa hal yang dapat dikaji, yaitu sebagai berikut.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. menguasaiteori aplikasi pedagogik (pedagogical content knowledge (PACK))minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip pembelajaran

Ruang lingkup geografi, obyek geografi, konsep geografi, dan pendekatan geografi.

2. Menerapkan prinsip PACK dalam

pembelajaran obyek kajian geografi

(7)

geografi yang bersifat mendidik

Soal

2. Prinsip yang tepat digunakan untuk menggambarkan objek kajian geografi dalam bentuk tabel, gambar dan grafik. yaitu….

A. peserta didik mencari tahu

B. belajar berbasis mono sumber belajar C. pendekatan tekstual

D. pembelajaran berbasis konten E. kebenarannya mono dimensi

Kunci A Pembahasan

Perhatikan prinsip pembelajaran kurikulum 2013, yang dapat dikembangkan menjadi tabel, gambar, dan grafik yaitu!

1. peserta didik mencari tahu

2. belajar berbasis aneka sumber belajar

3. kebenarannya multi dimensi

4. pendekatan tekstual

5. pembelajaran berbasis konten

6. pendekatan parsial

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. menguasaiteori aplikasi pedagogik (pedagogical content knowledge (PACK))minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip pembelajaran geografi yang bersifat mendidik

Ruang lingkup geografi, obyek geografi, konsep geografi, dan pendekatan geografi. 3. Menerapkan prinsip PACK dalam menguraikan konsep geografi Soal

3. Prinsip strategi pembelajaran dalam pemanfaatan teknologi foto udara untuk menguraikan aglomerasi pemusatan permukiman kumuh dalam suatu kawasan yaitu …. A. Zonasi area berdasarkan aspek kesuburan permukiman

B. Deliniasi wilayah berdasarkan pola permukiman

C. Identifikasi aksesibilitas permukiman terhadap fasilitas umum D. Penilaian aspek layanan sarana kesehatan di permukiman. E. Persebaran kawasan industri di lokasi permukiman

Kunci B Pembahasan

Aglomerasi merupakan bagian dari 10 konsep esensial geografi yaitu pengelompokan/konsentrasi. Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur. Strategi pembelajaran untuk mengungraikan aglomerasi menggunakan foto udara yaitu dengan cara Deliniasi wilayah berdasarkan pola permukiman

(8)

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. menguasaiteori aplikasi pedagogik (pedagogical content knowledge (PACK))minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip pembelajaran geografi yang bersifat mendidik

Ruang lingkup geografi, obyek geografi, konsep geografi, dan pendekatan geografi.

4. Mengevaluasi kurikulum

pembelajaran geografi

Soal

4. Apabila sebagian besar siswa tidak mencapai ketuntasan belajar minimal untuk materi dinamika kependudukan, maka rekomendasi yang relevan untuk kasus ini, yaitu .... A. remedial tentang sex ratio dan angka beban ketergantungan

B. Materi dilanjutkan ke piramida penduduk

C. Pengayaan pada materi pertumbuhan penduduk alami D. Remedial materi dinamika kependudukan

E. Penugasan terstruktur untuk materi berikutnya

Kunci D Pembahasan

Pada saat Ketuntasan belajar minimal tidak tercapai maka sebaiknya dilakukan remedial, sebaliknya apabila memenuhi KBM dapat diberikan pengayaan.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. menguasaiteori aplikasi pedagogik (pedagogical content knowledge (PACK))minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip pembelajaran geografi yang bersifat mendidik

Ruang lingkup geografi, obyek geografi, konsep geografi, dan pendekatan geografi.

5. Menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran geografi

Soal

5. Prinsip pembelajaran geografi yang lebih menekankan pada pendekatan saintifik, dapat dilakukan melalui tahapan berikut.

A. Orientasi – pendahuluan – percobaan – penyimpulan –laporan B. Apersepsi – penetapan tujuan – kegiatan inti – diskusi – penutup C. Fenomena – bertanya – observasi- mendesain- menyimpulkan

D. Data awal – interpretasi – analisis – pembuktian lapangan – kesimpulan- rekomendasi E. Observasi – bertanya analitik - berfikir logis untuk memperoleh simpulan – percobaan

- menyajikan data

(9)

Pembahasan

Pendekatan pembelajaran saintifik dilakukan melalui kegiatan: Observasi – bertanya analitik - berfikir logis untuk memperoleh simpulan – percobaan - menyajikan data

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung kelengkapan media pembelajaran geografi

Bahan ajar, LKS, Peta, Citra Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi

6. Menerapkan peta sebagai media

pembelajaran geografi

Soal

6. Media pembelajaran yang paling sesuai untuk menjelaskan lokasi suatu tempat secara manual pada atlas dengan memberi keterangan halaman, kode tempat dan nama. Yaitu....

A. Foto udara B. Peta dunia

C. Gambar rotasi bumi D. Gambar revolusi bumi E. Globe

Kunci A Pembahasan

Jenis-jenis media pembelajaran antara lain:

Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan animasi. Media audio visual diam, seperti : Slide.

Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.

Media visual bergerak, seperti : Film bisu.

Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto, peta

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung kelengkapan media pembelajaran geografi

Bahan ajar, LKS, Peta, Citra Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi

7. Menggunakan citra penginderaan jauh sebagai media

pembelajaran geografi

Soal

7. Salah satu alternatif mengatasi ketiadaan alat dan bahan untuk mencapai kompetensi dasar menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan yang paling efektif di daerah terisolir yaitu….

A. Pengamatan fenomena lahan di sekitar lingkungan sekolah B. Observasi ke laboratorium spasial

C. Penugasan di rumah menggunakan internet

D. Guru membimbing diskusi terkait pengembangan materi E. Mendesain sketsa atau peta mental mengenai kondisi lahan

(10)

Kunci A Pembahasan

Jenis-jenis media pembelajaran antara lain:

1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.

2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.

3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.

4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.

5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung kelengkapan media pembelajaran geografi

Bahan ajar, LKS, Peta, Citra Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi

8. Menggunakan SIG sebagai media

pembelajaran geografi

Soal

8. Perhatikan peta-peta tematik berikut: (a) peta penggunaan lahan,

(b) peta jarak terhadap sungai, (c) peta curah hujan,

(d) peta jenis tanah, dan (e) peta kepadatan penduduk.,

Melalui proses overlay dapat dijadikan media pembelajaran yang menghasilkan informasi tentang bencana …. A. erosi B. banjir C. longsor D. gempa bumi E. puting beliung Kunci B Pembahasan

1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.

2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.

3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.

(11)

4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.

5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung kelengkapan media pembelajaran geografi

Bahan ajar, LKS, Peta, Citra Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi

9. Memanfaatkan LKS sebagai media komunikasi dalam pembelajaran geografi

Soal

9. Media komunikasi dalam pembelajaran Geografi yang dapat meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik dan diperkaya tugas untuk berlatih, yaitu.... A. LKS B. infografis C. Modul D. Handout E. Leaflet Kunci A Pembahasan

1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.

2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.

3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.

4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.

5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mendukung kelengkapan media pembelajaran geografi

Bahan ajar, LKS, Peta, Citra Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi

10. Merancang media pembelajaran geografi dengan memanfaatkan sumber informasi internet Soal

10. Sumber informasi internet yang paling relevan digunakan dalam pembelajaran terkait materi yang realtime antara lain ....

(12)

A. Pengetahuan peta

B. Persebaran flora dan fauna C. Dinamika atmosfer

D. Karakteristik negara maju dan berkembang E. Dinamika hidrosfer

Kunci C Pembahasan

Merancang media pembelajaran memeperhatikan Pembelajaran Model ASSURE adalah sebuah formulasi untuk kegiatan pembelajaran yang berorientasi di kelas yang menekankan pemanfaatan teknologi dan media dengan baik agar siswa belajar secara aktif. Model ASSURE mengacu kepada Analyze learners, State objectives, Select methods, Media and materials, Utilize media and materials, Require learner participation, Evaluate and revise. Materi dinamika atmosfer dapat diketahui melalui real timen.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran geografi untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan, atau penilaian terkait peningkatan kualitas pembelajaran

Geosfer (sebagai materi utama dalam pembelajaran geografi) 11. Menilai kemampuan siswa dalam penguasaan materi geografi Soal

11. Instrumen penilaian dalam pembelajaran untuk mengukur kompetensi pengetahuan menggunakan skor …. A. Benar-salah B. Rating scale C. Skala Likert D. uraian bebas E. uraian singkat Kunci A Pembahasan:

Penilaian untuk mengetahui penguasaan materi (kognitif) dapat dilakukan menggunakan tes (pencil and paper test) maupun non tes dengan jawaban binominal benar-salah .

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran geografi untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan, atau penilaian terkait peningkatan kualitas pembelajaran

Geosfer (sebagai materi utama dalam pembelajaran geografi) 12. Merancang pembelajaran geografi untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan

(13)

Soal

12. Perhatikan fenomena berikut! 1) Longsor 2) Gempa bumi 3) Usia produktif 4) Peristiwa tsunami 5) Peristiwa banjir 6) Permukiman kumuh 7) Pencemaran sungai

Fenomena yang paling tepat untuk merancang pembelajaran yang menumbuhkan sikap peduli lingkungan fisik yaitu ....

A. 1), 2), dan 3) B. 1), 5), dan 7) C. 2), 4) dan 6) D. 3), 5) dan 7) E. 4), 6), dan 7) Kunci B Pembahasan:

Merancang pembelajaran untuk mengintegrasikan tema tertentu selayaknya memasukkan indikator atau variabel sesuai kebutuhan. Selanjutnya diintegrasikan terhadap perangkat pembelajaran. Misalnya tentang sikap peduli lingkungan

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran geografi untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan, atau penilaian terkait peningkatan kualitas pembelajaran

Geosfer (sebagai materi utama dalam pembelajaran geografi)

13. Merancang

pembelajaran geografi yang menumbuhkan sikap cinta tanah air

Soal

13. Data geografi pada KD: menganalisis ketahanan pangan nasional, penyediaan bahan industri, serta potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air yaitu ....

A. Surplus pangan B. bahan industri C. Potensi energi D. Energi terbarukan E. Potensi industri Kunci C Pembahasan

Merancang pembelajaran untuk mengintegrasikan tema tertentu selayaknya memasukkan indikator atau variabel sesuai kebutuhan. Selanjutnya diintegrasikan terhadap perangkat pembelajaran. Misalnya tentang sikap peduli lingkungan

(14)

c. mampu menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran geografi untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan, atau penilaian terkait peningkatan kualitas pembelajaran

Geosfer (sebagai materi utama dalam pembelajaran geografi) 14. Merancang pembelajaran geografi sehingga siswa terampil dalam melakukan pelestarian lingkungan Soal

14. Hasil pembelajaran yang mendorong peserta didik terampil dalam melakukan upaya pelestarian lingkungan, yaitu ….

A. membuat peta tematik wilayah provinsi

B. menyajikan makalah hasil observasi yang dilengkapi dengan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, atau foto

C. menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan

D. menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan E. membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi bencana serta strategi mitigasi

bencana berdasarkan peta tersebut

Kunci E Pembahasan

Merancang pembelajaran untuk mengintegrasikan tema tertentu selayaknya memasukkan indikator atau variabel sesuai kebutuhan. Selanjutnya diintegrasikan terhadap perangkat pembelajaran. Misalnya tentang pelestarian lingkungan

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran geografi untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan, atau penilaian terkait peningkatan kualitas pembelajaran

Geosfer (sebagai materi utama dalam pembelajaran geografi)

15. Mengevaluasi kualitas pembelajaran geografi

Soal

15. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar geografi yaitu ... A. menganalisis capaian kriteria minimal belajar

B. analisis penilaian dan evaluasi pembelajaran C. penilaian formatif dan sumatif

D. evaluasi diagnosis dan portofolio E. uji kinerja siswa dalam pembelajaran

Kunci B Pembahasan

Hasil analisis penilaian dan evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui Ketuntasan belajar.

(15)

d. mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dengan masalah pembelajaran geografi sesuai kaidah penelitian ilmiah

Praktek kegiatan lapangan (outdoor study) dalam pembelajaran geografi

16. Merancang kegiatan outdoor study dalam pembelajaran geografi

Soal

16. Penentuan titik-titik pengamatan kegiatan outdoor study geografi ditentukan pada tahap....

A. Penyusunan kurikulum geografi B. Merumuskan tujuan pembelajaran C. pelaksanaan di lapangan

D. observasi awal E. interpretasi lokasi

Kunci B Pembahasan

Langkah Pembelajara Outdoor Study, menurut Abdurrahman (1995:11-18), langkah-langkah dan peranan yang perlu dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi

Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran

2. Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar lingkungan 3. Guru mengajak siswa ke luar kelas

4. Baik guru maupun siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks dan tidak merasa terpaksa.

Tahap Pelaksanaan, meliputi langkah sebagai berikut:

1. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas

2. Guru berdiri berhadapan dengan siswa berjarak kira-kira 1 meter Melaksanakan percakapan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa

3. Guru menjelaskan materi

4. Siswa memperhatikan penjelasan guru di luar kelas

5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Tahap Evaluasi, meliputi langkah sebagai berikut:

1. Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru kepada siswa untuk memperlihatkan kemajuannya.

2. Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru tidak mengatakan salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan mengajak siswa untuk mengulangi kembali

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

d. mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dengan masalah pembelajaran geografi sesuai kaidah penelitian ilmiah

Praktek kegiatan lapangan (outdoor study) dalam pembelajaran geografi

17. Menerapkan observasi lapangan dalam pembelajaran geografi

(16)

17. Tahapan prosedur kerja yang paling sesuai dilakukan dalam kegiatan observasi lapangan untuk mengumpulkan informasi dan asosiasi oleh peserta didik yaitu….

A. membaca buku, observasi, eksperimen B. bertanya, pengamatan, dan komunikasi C. sintesis, pengamatan, eksplorasi D. pengamatan, observasi, bertanya E. eksperimen, komunikasi, observasi

Kunci A Pembahasan

Tahapan observasi lapangan mempunyai aktivitas yang relatif sama dengan kegiatan outdoor study dengan menekankan pada pendekatan saintifik

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

d. mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dengan masalah pembelajaran geografi sesuai kaidah penelitian ilmiah

Praktek kegiatan lapangan (outdoor study) dalam pembelajaran geografi 18. Mengevaluasi hasil observasi lapangan dalam pembelajaran geografi Soal

18. Instrumen penilaian dan indikator yang paling sesuai untuk mengukur ketuntasan observasi lapangan dalam pembelajaran geografi yaitu…

A. proyek; memuat tujuan, topik, alasan, tempat, responden, dan daftar pertanyaan secara lengkap, pelaksanaan instrument tertib, sistematika penulisan benar.

B. penilaian sikap; berinisiatif, tanggap bencana, berperan aktif dalam meminimalisir kerugian, bersedia menjadi relawan

C. penilaian diri; mengamati peta persebaran potensi barang tambang indonesia berdasarkan jenis dan volumenya

D. unjuk kerja; kejelasan materi, keaktifan berargumentasi, kemampuan menyanggah E. portofolio; tata bahasa, sumber dan hasil, kekuatan gagasan, sistematika Penulisan

Kunci Jawaban A.

Penilaian kegiatan observasi lapangan menggunakan instrumen proyek yang memuat tujuan, topik, alasan, tempat, responden, dan daftar pertanyaan secara lengkap, pelaksanaan instrument tertib, sistematika penulisan benar

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

d. mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dengan masalah pembelajaran geografi sesuai kaidah penelitian ilmiah

Praktek kegiatan lapangan (outdoor study) dalam pembelajaran geografi

19. Mengevaluasi langkah kegiatan outdoor study dan analisis data hasil lapangan

Soal

19. Teknik menyajikan data hasil kegiatan lapangan berupa data komposisi kependudukan yaitu ….

(17)

B. Korelasi C. Triangulasi D. Justifikasi E. Deskriptif Kunci A Pembahasan

Teknik analisis data kegiatan penelitian/observasi/outdoor study berupa angka perbandingan dibuat dalam bentuk persentase.

Kegiatan menyusun data mentah yang berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis disebut penyajian data.

Data yang sudah diolah ditampilkan ke dalam benuk - bentuk tertentu. Penyajian data memiliki kegunaan:

a) menunjukkan perkembangan suatu keadaan

b) mengadakan perbandingan pada suatu waktu Metode Penyajian Data

a) Tekstual

Metode ini menyajikan dalam bentuk kalimat - kalimat / tulisan untuk menerangkan kumpulan data yang diperoleh. Metode ini digunakan untuk data yang jumlahnya kecil atau sedikit dan memerlukan suatu kesimpulan sederhana oleh karena itu kemampuan metode penyajian ini sangat terbatas.

b) Tabulasi

Metode ini menyajikan data dalam bentuk tabel untuk memberikan gambaran perbandingan antar situasi/keadaan. Diagram/ grafik

Penyajian data dalam bentuk diagram/grafik dapat memberikan gambaran situasi yang telah terjadi melaui perbandingan dan peramalan data serta merupakan dasar untuk melakukan analisis lebih lanjut.

Jenis - jenis Diagram/Grafik (1) Histogram

Suatu bentuk grafik yang menunjukkan penguraian/dispersi data disebut Histogram. Contoh Histogram :

(2) Diagram garis (line diagram)

Diagram atau grafik yang berupa garis yang menghubungkan titik - titik pada batang bilangan.

(3) Diagram Lingkaran/pinca (pie diagram)

Diagram atau grafik berupa lingkaran yang telah di bagi – bagi menjadi juring - juring sesuai dengan data tersebut.

Contoh Pie Diagram :

(4) Diagram tebar (scatter diagram)

Diagram scatter adalah alat untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Contoh diagram tebar:

(5) Pictogram

Pictogram yaitu grafik yang menggunakan gambar atau lambang dari data sendiri dengan skala tertentu.

Contoh Pictogram :

Tolong dibuatkan gambar Gambar pictogram produksi minyak Sawit di dunia seperti data berikut!

(6) Mapgram

Mapgram yaitu grafik berupa peta yang menunjukkan kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian dan sebagainya. Contoh mapgraph

(18)

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

d. mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dengan masalah pembelajaran geografi sesuai kaidah penelitian ilmiah

Praktek kegiatan lapangan (outdoor study) dalam pembelajaran geografi

20. Menyusun laporan hasil kegiatan outdoor study

Soal

20. Laporan utama hasil kegiatan outdoor study oleh guru geografi terkait ketuntasan belajar dan kegiatannya yaitu ….

A. Data hasil ujian outdoor study dan laporan kegiatan berdasarkan urutan agenda acara yang dibuat

B. Tingkat kelulusan peserta didik dan laporan keuangan

C. Data perubahan kemajuan peserta didik dan laporan kegiatan sesuai agenda D. Data kehadiran dan partisipasi peserta didik serta laporan keuangan dan acara E. Data keaktifan siswa dan laporan keberhasilan kegiatan outdoor study

Kunci A Pembahasan

Laporan Kegiatan outdoor study bagi guru dan siswa berbeda. Biasanya guru diminta untuk membuat laporan kegiatan secara administratif kepada sekolah dan laporan hasil penilaian terhadap siswa. Bagi siswa, laporan outdoor study berupa laporan kegiatan siswa selama mengikuti proses outodor study sesuai dengan tujuan pembelajaran. Laporan outdoor study siswa disampaikan kepada guru saja.

1. Kompetensi Profesional

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. mampu menguasai dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan materi geografi secara luas dan mendalam

Pengetahuan dasar geografi (prinsip, ruang lingkup, pendekatan, konsep, dan aspek geografi)

1. Menyusun laporan hasil kegiatan outdoor study

Soal

1. Pernyataan berikut ini yang menunjukkan kajian geografi yang mengandung prinsip deskripsi adalah...

A. Jakarta sebagai ibu kota negara sarat dengan masalah lingkungan seperti, pencemaran lingkungan, sampah, dan permasalahan lain yang penyebabnya juga beragam.

B. Bakau mempunyai fungsi ekologi, yang tersebar di sepanjang pantai yang mempunyai karakteristik tertentu seperti Kalimantan dan Sumatera.

C. Salah satu dampak letak geografis, Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau

D. Wilayah Indonesia dilalui oleh lempeng Pasifik, Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia yang senantiasa bergerak dinamis, hal tersebut menyebabkan terjadinya gempa dan erupsi gunung berapi.

E. Bali menjadi tujuan wisata favorit karena mempunyai kekayaan budaya, dan keindahan alam yang penuh pesona.

(19)

Jawaban A Pembahasan

Prinsip-prinsip dalam geografi adalah:

Prinsip Persebaran, untuk menelaah persebaran fenomena geografi di permukaan bumi, contoh: Persebaran flora dan fauna, persebaran penduduk, bentang alam dan lain sebagainya.

Prinsip Interelasi atau keterkaitan, untuk menelaah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala yang lain dalam suatu ruang, contoh: Letak suatu wilayah berdasarkan garis lintangnya menentukan iklim yang ada di sana.

Prinsip Deskripsi, untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala di muka bumi yang diamati dengan menyajikan fenomena geosfer yang dideskripsikan dalam bentuk tulisan, tabel, gambar, atau peta melalui fakta, gejala, dan masalah sebab-akibat, contoh : deskripsi mengenai kondisi kependudukan di Indonesia yang disertai dengan peta kepadatan penduduk di Indonesia dan juga tabel jumlah penduduk tiap wilayah di Indonesia.

Prinsip Korologi, untuk menelaah gejala, fakta, dan permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebaran, interelasi, dan interaksi, contoh : penjelasan mengenai pola curah hujan di Indonesia yang lebih besar jumlahnya di wilayah barat dibandingkan dengan jumlah curah hujan di wilayah timur.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. mampu menguasai dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan materi geografi secara luas dan mendalam

Pengetahuan dasar geografi (prinsip, ruang lingkup, pendekatan, konsep, dan aspek geografi)

2. Menyusun laporan hasil kegiatan outdoor study

Soal

2. Pernyataan berikut yang menunjukkan kajian geosfer dengan pendekatan ekologi adalah...

A. Pemanasan global terjadi akibat massifnya industrialisasi, pembakaran hutan, dan polusi dari kendaraan bermotor sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara.

B. Tanah yang terletak di pinggir jalan raya mempunyai harga lebbih mahal dibandingkan yang di pedalaman

C. Rumah yang dibangun di pegunugan relatif berbeda dengan yang di pesisir karena lingkungannya berbeda

D. Permasalahan yang dihadapi oleh penduduk kota sangat kompleks karena tuntutan harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghadapi tantangan lingkungan E. Sebagai negara rawan bencana, pendidikan mitigasi bencana perlu diberikan kepada

siswa sejak SD

Jawaban A Pembahasan

Geografi adalah imu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan, dalam konteks keruangan. Di dalam pengkajian geografi secara terintegrasi, terdapat tiga pendekatan utama dalam kajian ilmu geografi, yaitu sebagai berikut.

1. Pendekatan Spasial (Keruangan). Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka Bumi dengan

(20)

menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka Bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interrelasi, serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan adalah sebagai berikut. Sebidang tanah harganya mahal karena tanahnya subur. Sebidang tanah harganya mahal karena letaknya di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktifitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letaknya yang strategis.

2. Pendekatan Ekologi (Lingkungan). Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interrelasi yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan, geografi menelaah gejala interaksi dan interrelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan kompetisi penghuninya.

3. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah). Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka Bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. mampu menguasai dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan materi geografi secara luas dan mendalam

Pengetahuan dasar geografi (prinsip, ruang lingkup, pendekatan, konsep, dan aspek geografi)

3. Menyusun laporan hasil kegiatan outdoor study

Soal

3. Alam memberikan pilihan-pilihan yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mempertahankan hidupnya. Masyarakat yang tinggal di pegunungan berbeda

aktivitasnya dengan masyarakat yang tinggal di pesisir, begitu juga bentuk rumahnya. Dalam geografi kajian tersebut menggunakan konsep …

A. Diferensiasi area B. Integrasi C. Aglomerasi D. Interdependensi E. Korelasi Jawaban A Pembahasan

Pada Geografi terdapat 10 konsep dasar (esensial) yang mencakup:

1. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/terletak di Jawa Timur.

2. Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya. Jarak relatif adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnyarute, waktu, biaya, kenyamanan dsb. Misalnya jarak Jakarta ke Bandung 180 km atau Jakarta – Bandung dapat ditempuh dalam waktu 3

(21)

jam melewati Puncak. Kedua hal ini merupakan contoh jarak relatif berdasarkan pertimbangan rute dan waktu.

3. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta-Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan Jakarta-Pulau Kelapa.

4. Konsep Pola; yaitu persebaran fenomena antara lain misalnya pola pemukiman yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.

5. Konsep Morfologi; yaitu bentuk lahan, misalnya dalam kaitannya dengan erosi dan sedimentasi.

6. Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/ konsentrasi. Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur.

7. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling membutuhkan.

9. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajat keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

a. mampu menguasai dan menerapkan teori, konsep, dan pendekatan materi geografi secara luas dan mendalam

Pengetahuan dasar geografi (prinsip, ruang lingkup, pendekatan, konsep, dan aspek geografi)

4. Menyusun laporan hasil kegiatan outdoor study

Soal

4. Hubungan desa-kota berlangsung karena masing-masing punya potensi yang yang saling melengkapi. Interaksi desa-kota memberi dampak positif dan negatif bagi desa. Berikut ini dampak negatif bagi desa adalah...

A. Adanya lembaga pendidikan di pedesaan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan peran serta penduduk dalam proses pembangunan.

B. Melalui pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan kota dan desa, wilayah pedesaan akan semakin terbuka dengan tetap selektif di dalam menerima pola hidup kota.

C. Wilayah pedesaan akan menjadi lahan yang menarik bagi orang kota sehingga tidak sedikit orang-orang membelinya untuk berbagai keperluan, misalnya untuk tempat peristirahaatan, tempat rekreasi dan lokasi industri.

D. Melalui penggunaan teknologi tepat guna ke wilayah pedesaan diharapkan dapat meningkatkan aneka produksi dan pendapatan masyarakat.

E. Masuknya para ahli ke daerah pedesaan akan bermanfaat bagi penduduk pedesaan, terutama dalam menciptaka berbagai peluang yang beorientasi ekonomi.

(22)

Jawaban C Pembahasan

Dampak positif interaksi desa-kota

1. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat. Pengetahuan didapat dengan masuknya SD dan SMP ke wilayah pedesaan. penduduk desa juga dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di kota. interaksi desa dan kota juga mempermudah informasi yang diterima penduduk desa, terutama melalui media massa.

2. Adanya lembaga pendidikan di pedesaan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan peran serta penduduk dalam proses pembangunan.

3. Melalui pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan kota dan desa, wilayah pedesaan akan semakin terbuka dengan tetap selektif di dalam menerima pola hidup kota. Terbukanya hubungan kota dan desa diharapkan dapat meningkatkan perekonomian penduduk.

4. Melalui penggunaan teknologi tepat guna ke wilayah pedesaan diharapkan dapat meningkatkan aneka produksi dan pendapatan masyarakat.

5. Masuknya para ahli ke daerah pedesaan akan bermanfaat bagi penduduk pedesaan , terutama dalam menciptaka berbagai peluang yang beorientasi ekonomi, adanya hubungan yang lancar antarkota dan desa, manfaatnya tidak saja dirasakan oleh penduduk desa, tetapi juga oleh penduduk kota.Misalnya, aneka produksi pertanian dapat dipasok untuk memenuhi konsumsi wilayah kota.

Dampak negatif interaksi desa dan kota

1. Lancarnya hubungan kota dan desa dapat menyebabkan timbulnya dorongan bagi penduduk desa berusia muda untuk bekerja dikota. Bila kenyataan ini dibiarkan maka pada suatu waktu wilayah desa akan kehilangan tenaga kerja berusia produktif.

2. Wilayah pedesaan akan menjadi lahan yang menarik bagi orang kota sehingga tidaksedikit orang-orang membelinya untuk berbagai keperluan, misalnya untuk tempat peristirahaatan, tempat rekreasi dan lokasi industri. Bila tanpa pengaturan yang jelas dan tegas tentang peruntukan lahan pedesaan, suatu saat tidak tertutup kemungkinan akan muncul berbagai masalah sosial, seperti hilangnya kawasan hijau, menyempitnya kepemilikan lahan pertanian, serta menurunnya kemampuan lahan sebagai daerah tangkapan hujan (catchment area) dan peresapan air (recharge area).

3. Adanya penetrasi budaya kota yang kurang sesuai dengan tradisi pedesaan, baik secara kontak langsung maupun melalui perantara media. Hal itu dapat menimbulkan “gangguan” bagi stabilitas budaya pedesaan.

4. Munculnya daerah-daerah kumuh (slum area) di wilayah perkotaan yang biasanya dihuni oleh penduduk desa yang gagal bersaing dalam kerasnya kehidupan kita.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

interaksi spasial desa dan kota

5. Menganalisis keterkaitan potensi fisik dan non fisik desa dan kota

Soal

5. Salah satu upaya menggerakkan perekonomian nasional adalah membangun industri. Dari beberapa industri di bawah ini yang lokasinya memerlukan kedekatan dengan tenaga kerja yang berasal dari desa adalah...

A. Industri padat modal B. Industri padat karya C. Industri padat teknologi

(23)

D. Industri padat investasi E. Industri padat bahan baku

Jawaban E Pembahasan

Wujud interaksi kota dan desa yang sering terjadi. 1) Pergerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya.

2) Pergerakan gagasan dan informasi, terutama dari kota ke desa.

3) Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, urbanisasi, ruralisasi, atau mobilitas penduduk, baik yang sifatnya sirkulasi maupun komutasi.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

interaksi spasial desa dan kota

6. Menganalisis interaksi antara desa dan kota

Soal

6. Pernyataan berikut ini yang menunjukkan interaksi interaksi desa-kota yang berdampak positif bagi kedua belah pihak adalah...

A. Desa mengirimkan tenaga kerja non terampil untuk bekerja di sektor informal B. pasokan bahan baku dari desa untuk diolah menjadi produk jadi di kota C. Di desa sudah banyak mini market yang modalnya berasal dari kota

D. Teknologi tepat guna digunakan oleh masyarakat desa sehingga meningkatkan hasil pertanian

E. Tempat-tempat hiburan sudah banyak ditemukan di desa sehingga tidak harus menuju ke kota

Jawaban E Pembahasan

Wujud interaksi kota dan desa yang sering terjadi. 1) Pergerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya.

2) Pergerakan gagasan dan informasi, terutama dari kota ke desa.

3) Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, urbanisasi, ruralisasi, atau mobilitas penduduk, baik yang sifatnya sirkulasi maupun komutasi.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

interaksi spasial desa dan kota 7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan desa-kota Soal

7. Perhatikan pernyataan berikut 1. natural

2. mata pencaharian (ekonomi) 3. produksi desa (yield)

4. density 5. adat istiadat 6. lembaga 7. pendidikan

(24)

Berdasarkan pernyataan tersebut, indikator berkembang yang digunakan untuk menentukan perkembangan desa adalah

A. 1, 2, 3, 4, 5 B. 1, 3, 4, 5, 6 C. 2, 3, 5, 6, 7 D. 2, 3, 4, 5, 6 E. 3, 4, 5, 6, 7 Jawaban C Pembahasan

Untuk memahami permasalahan desa, diperlukan teknik untuk mengenal klasifikasi perkembangan masing-masing desa. Klasifikasi perkembangan Desa menurut Depdagri 1978/1979) sebagai berikut:

Indikator Relatif Tetap: 1. D : density

2. N : natural 3. U : urbitasi

Indikator Berkembang

4. E : mata pencaharian (ekonomi) 5. Y : produksi desa (yield)

6. A : adat istiadat 7. L : lembaga 8. Pd : pendidikan 9. Gr : gotongroyong 10. P : prasarana

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

interaksi spasial desa dan kota

8. Mengevaluasi

perkembangan desa- kota dan implikasinya

Soal

8. Desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional dengan karakteristik:

1. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan. 2. penduduknya padat-padat

3. tidak terikat dengan adat istiadat

4. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain 5. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

Desa dengan ciri-ciri tersebut termasuk dalam katagori desa... A. Desa Swakelola B. Desa swadaya C. Desa Swasembada D. Desa Swakarya E. Desa Swakarsa Jawaban C Pembahasan

(25)

Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada:

1. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan. 2. penduduknya padat-padat.

3. tidak terikat dengan adat istiadat

4. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain. 5. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

Wilayah dan pewilayahan 9. Menerapkan konsep wilayah dan

pewilayahan dalam perkembangan wilayah dalam lingkup lokal dan nasional

Soal

9. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah dimiliki oleh kota dan kabupaten. Akan tetapi implementasinya kurang berjalan baik. Banyak kasus pembangunan dilaksanakan pada wilayah yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya hambatan penataan ruang berupa….

A. lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang B. kuatnya koordinasi antar lembaga pemerintahan C. lambatnya penyusunan rencana tata ruang kota

D. kurangnya dana untuk pembangunan infrastruktur kota E. terbatasnya lahan untuk pembangunan ruang public

Jawaban: A Pembahasan

Penyusunan RTRW sudah dibentuk atau dibuat untuk 20 tahun ke depan dan ditinjau setiap 5 tahun sekali. Dalam RTRW sudah diatur pembagian kawasan untuk pemanfaatan ruang. Pada umumnya, hambatan yang timbul dalam penataan ruang dikarenakan lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

Wilayah dan pewilayahan 10. Memberikan contoh konsep wilayah dan pewilayahan dalam pembangunan nasional

Soal

10. Pusat pertumbuhan yang termasuk wilayah pembangunan IV antara lain…. A. Maluku dan Papua

B. Jawa Timur dan Bali C. Aceh dan Sumatera Utara D. NTT dan NTB

E. Jawa Barat dan Jawa Tengah

Jawaban: E Pembahasan

(26)

Wilayah pembangunan utama B, pusat pertumbuhan utama nya adalah Jakarta. Wilayah ini meliputi:

 Wilayah pembangunan III meliputi, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, berpusat di Palembang

 Wilayah pembangunan IV meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, yang berpusat di Jakarta

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

Kajian negara maju dan negara berkembang

11. Menentukan konsep geografi dalam kajian perkembangan negara maju dan negara berkembang.

Soal

11. Laporan dari United Nations Development Programme/ UNDP, Indeks Pembangunan Manusia Manusia (IPM) Indonesia tahun 2015 sebesar 0,689. Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi SDM Indonesia dan apa implikasinya?

A. IPM Indonesia berada dalam katagori sangat tinggi B. IPM Indonesia berada dalam katagori tinggi

C. IPM Indonesia berada dalam katagori sedang D. IPM Indonesia berada dalam katagori rendah

E. IPM Indonesia berada dalam katagori sangat rendah

Jawaban C Pembahasan

Terdapat 7 pilar penting pembangunan suatu negara, antara lain: Pendidikan dan keterampilan, Jasa dan infrastruktur, Adanya/tidak korupsi, Kondisi keuangan dan investasi, Aset negara dan kewirausahaan, Lapangan pekerjaan dan tenaga kerja, Kebijakan fiskal. Indeks perkembangan SDM adalah indikasi terbesar untuk menilai seberapa maju atau berkembang suatu negara. The United Nations Development Programme (UNDP) menggunakan indeks ini untuk mengukur level perkembangan suatu negara. Istilah negara ‘maju’ dan ‘berkembang’ akan digunakan atas dasar indeks tersebut. Indeks perkembangan SDM meliputi aspek:

1. Perekonomian dari penduduk yang bekerja.

2. Standar kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat. 3. Tingkat pendidikan penduduk.

Indeks perkembangan SDM adalah angka, yang diolah dan bernilai antara 0 dan 1. Semakin dekat suatu negara dengan indeks 1, maka semakin maju negara tersebut. Klasifikasi Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah IPM rendah (< 0,499), IPM sedang (0,500-0,799), dan IPM tinggi (0,800-1000).

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

b. mampu menguasai dan menerapkan teori wilayah dan perwilayahan (lokal, regional dan global)

Kajian negara maju dan negara berkembang

12. Megklasifikasikan dinamika dan hubungan saling menguntungkan antara negara maju dan negara

(27)

Soal

12. Perhatikan pernyataan berikut: 1. Pendapatan perkapita tinggi 2. Partisipasi politik masyarakat tinggi 3. Angka pertumbuhan penduduk rendah

4. Usia harapan hidup tinggi (bisa mencapai 80 tahun) 5. Sumber daya manusia unggul

6. Hasil pertanian tinggi

7. Sarana transportasi dan komunikasi maju

Berdasarkan pernyataan tersebut, ciri-cirii negara maju adalah: A. 1, 2, 3, 4, 5 B. 1, 3, 4, 5, 6 C. 1, 3, 4, 5, 7 D. 2, 4, 5, 6, 7 E. 2, 3, 4, 5, 6 Jawaban C Pembahasan

Ciri-ciri Negara Maju

1. Pendapatan perkapita tinggi

2. Angka pertumbuhan penduduk rendah

3. Usia harapan hidup tinggi (bisa mencapai 80 tahun) 4. Sumber daya manusia unggul

5. Sarana transportasi dan komunikasi maju

6. Mempunyai indeks pembangunan manusia tinggi 7. Penguasaan teknologi modern

8. Pembangunan meliputi semua bidang

9. Pelayanan sosial dan kesehatan sangat memadai 10. Keadaan ekonomi stabil dan mengalami kemajuan

11. Kegiatan industri dan jasa lebih maju (sekunder-tersier) daripada agraris (primer) 12. Angka kematian sangat rendah

13. Angka kelahiran rendah

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika Lithosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

13. Menganalisis

perubahan muka bumi oleh tenaga endogen dan/atau eksogen

Soal

(28)

Bentuk muka bumi pada gambar tersebut di atas diakibatkan oleh.... A. Abrasi B. Ablasi C. Deflasi D. Eksharasi E. Mass wasting Jawaban B Pembahasan

Salah satu bentuk tenaga eksogen adalah erosi. Erosi adalah enaga eksogen yang berkaitan dengan pengikisan batuan. Pengikisan oleh gelombang air laut disebut abrasi. Pengikisan oleh tenaga air disebut abrasi. Pengikisan oleh tenaga angin disebut deflasi. Pengikisan oleh tenaga es yang mencair disebut eksharasi. Bentuk maender di sungai terbentuk akibat pengkisisan oleh aliran air pada sungai tersebut.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika Lithosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia 14. Menganalisis pemanfaatan batuan untuk kehidupan manusia Soal

14. Sebagian masyarakat Magelang menjadi pengrajin patung dan dan produk berbasis batuan. Hal tersebut berlangsung karena dukungan...

A. Tersedia bahan baku dan banyak konsumen B. Penduduk terampil dan pendidikan tinggi C. Pendidikan tinggi dan banyaknya konsumen D. Budaya lokal dan penduduk terampil

E. Tersedia bahan baku dan budaya lokal

Jawaban E Pembahasan

Kecamatan Muntilan Magelang Jawa Tengah dekat dengan Gunung Merapi dan Candi Borobudur. Dengan kondisi tersebut bahan baku berupa batu-batuan tersedia, dan budaya lokal yang berkembang memungkinkan masyarakat berpotensi mengembangkan kerajian dari batu berupa patuang dan kerajinan lain.

(29)

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika Lithosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia 15. Mengklasifikasikan pemanfaatan lahan untuk kehidupan manusia Soal

15. Suatu wilayah dengan kondisi tanah subur, curah hujan tinggi, dan merupakan dataran rendah. Aktivitas penduduk yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah

A. Pertanian pangan

B. Pertanian bahan baku industri C. Budi daya tanaman hias D. Perkebunan buah E. Budi daya ikan hias

Jawaban A Pembahasan

Suatu wilayah dengan kondisi tanah subur,curah hujan tinggi, dan terletak di dataran rendah sangat cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian tanaman pangan.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika Lithosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia 16. Menganalisis pengaruh vulkanisme/tektonisme terhadap kehidupan manusia Soal

16. Meletusnya gunung berapi mempunyai dampak yang sangat luas. Secara global dampaknya adalah ...

A. Terjadi banjir lahar dingin yang menimbulkan korban jiwa B. Terjadi kebakaran hutan di sekitar puncak

C. Semburan gunung berapi melenyapkan spesies tertentu

D. Semburan gunung berapi menyebabkan perubahan suhu global E. Menyebabkan terjadinya tsunami

Jawaban D Pembahasan

Kenaikan suhu global disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah oleh peristiwa alam berupa meletusnya gunung berapi.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika atmosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

17. Menganalisis kondisi cuaca dan iklim di muka bumi

(30)

17. Kita sering merasakan satu tempat dengan tempat lain mempunyai suhu udara berbeda, bahkan di satu tempat yang sama mengalami perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ketinggian tempat. Jika suhu Kota Semarang yang berada di pesisir adalah 28ºC, berapa suhu Kota Bandung yang terletak di ketinggian 768M? A. 23,38 ºC B. 24, 38 ºC C. 25, 38 ºC D. 26, 38 ºC E. 27, 38 ºC Jawaban A Pembahasan

Dalam gradien tempe temperatur diketahui bahwa setiap kenaikan ketinggian 100 meter, terjadi penurunan suhu 0,6ºC. Selisih ketinggian antara Semarang dengan Bandung adalah 768, sehingga dengan perhitungan tersebut diketahui suhu di Kota bandung adalah 23,38ºC

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika atmosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

18. Mengklasifikasikan unsur cuaca dan iklim

Soal

18. W Koppen memperkenalkan pembagian iklim utama dunia menjadi lima klasifikasi yang dilambangkan dengan lima huruf besar. Daerah yang dicirikan dengan besarnya penguapan dibandingkan endapan hujan (an exess of evaporation over prcipitation)

dalam klasifikasi iklim Koppen disebut ... A. Tipe Iklim A B. Tipe iklim B C. Tipe Iklim C D. Tipe iklim D E. Tipe Iklim E Jawaban B Pembahasan

Dalam Klasifikasi Koppen terdapat 6 golongan iklim dan 12 tipe iklim pokok, yaitu :

1. Iklim A = iklim hujan tropik (tropical rainy climate). Suhu bulan terdingin di atas 18ºC, Dibagi menjadi 3 iklim pokok

2. Iklim B = iklim kering (dry climate). Curah hujan lebih kecil dari pada penguapan. Golongan iklim ini dibagi menjadi 2 tipe iklim pokok.

3. Iklim C = iklim mesothermal (warm temperate climate). Suhu bulan terdingin antara 0ºC s/d 18ºC dan suhu bulan terpanas di atas 10ºC. Dibagi menjadi 3 tipe iklim pokok.

4. Iklim D = iklim mikrothermal (snow forest climate =boreal forest climate). Suhu bulan terdingin dibawah 0ºC, sedangkan suhu bulan terpanas di atas 10ºC. Dibagi menjadi 2 tipe iklim pokok.

5. Iklim E = iklim kutub. Suhu bulan terpanas di bawah 10ºC. Dibagi menjadi 2 tipe iklim pokok.

(31)

6. Iklim H = iklim pegunungan.Suhunya sama dengan iklim E, tetapi disebabkan karena letaknya pada ketinggian lebih dari 5000 kaki.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika atmosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

19. Menganalisis faktor penyebab dan akibat perubahan iklim

Soal

19. Meningkatnya suhu global menyebabkan terjadinya El-Nino, yaitu perubahan pergerakan arah angin di kawasan Pasifik. Perubahan tersebut menyebabkan sebagain besar wilayah Indonesia mengalami...

A. Hujan deras yang menyebabkan terjadinya beragam bencana

B. Hujan tidak teratur yang merepotkan petani dalam mengatur pola tanam C. Hujan semakin berkurang yang berdampak pada hasil pertanian

D. Panas berkepanjangan yang menyebabkan kekeringan

E. Panas sementara yang membantu penyerbukan tanaman buah

Jawaban D Pembahasan

El Nino dan La Nina disebabkan adanya perubahan suhu global yang cenderung naik akibat peningkatan konsentrasi emisi dan radiasi balik dari bumi serta penyimpangan kondisi cuaca rata-rata harian, bulanan hingga tahunan.

Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi Samudera Pasifik. Hal ini menyebabkan air hangat dari Pasifik Tengah terdorong ke arah barat. Air hangat ini terkumpul di sepanjang garis pantai Australia sebelah utara, dan juga mengalir ke perairan Indonesia. Terbentuklah awan di atas air yang hangat itu. Awan-awan ini membawa hujan apabila bergerak di atas Australia dan Indonesia. El Nino datang mengganggu Samudera Pasifik, mulai dari Pasifik tengah sampai pantai Peru di Amerika Latin menjadi hangat, tetapi tidak demikian di perairan Australia bagian utara dan Indonesia. Apabila ini terjadi, angin pasat akan melemah dan arahnya berbalik, yaitu berhembus dari arah barat ke arah timur. Jadi udara yang lembab tidak berpusat di dekat Australia. Alih udara lembab tersebut berpusat di Samudera Pasifik tengah dan meluas ke timur arah Amerika Latin. Hal ini menyebabkan turunnya hujan di Pasifik tengah, dan berkurangnya hujan dari biasanya di Australia serta Indonesia. Akibatnya timbul kekeringan di Australia dan Indonesia.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika atmosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

20. Mengevaluasi faktor penyebab dan dampak efek rumah kaca bagi manusia

Soal

20. Perhatikan pernyataan berikut: 1. Kenaikan Permukaan Air Laut. 2. Peningkatan kesadaran lingkungan

(32)

3. Perubahan cepat pada Ekosistem. 4. Pengaruh pada kesehatan manusia 5. Peningkatan reboisasi

6. Pengaruh pada lapisan ozon stratosfir

Pernyataan di atas yang termasuk dampak pemanasan global adalah nomor A. 1, 2, 3, 4 B. 1, 2, 3, 5 C. 1, 3, 5, 6 D. 1, 3, 4, 6 E. 2, 3, 4, 5 Jawaban D Pembahasan

Dampak Pemanasan Global

Tahun 1990 kenaikan suhu permukaan bumi 1,4. Tahun 2100 diperkirakan menjadi 5,8, konsekuensinya:

1. Kenaikan Permukaan Air Laut. Abad ke 20 telah terjadi kenaikan permukaan air laut 10 – 20 cm, akhir abad 21 diperkirakan kenaikan antara 10cm.

2. Perubahan Iklim Regional dan Daerah Pertanian. Terjadi pergeseran masa panen dan juga lokasi pertanian.

3. Perubahan cepat pada Ekosistem. Terjadi pengurangan bahkan kepunahan. 4. Pengaruh pada kesehatan manusia. Tidak ada pengaruh yang langsung pada

kesehatan Manusia

5. Pengaruh pada lapisan ozon stratosfir. Terjadinya pemanasan pada lapisan troposfir di dekat lapisan stratosfir, akan menyebabkan pendinginan pada lapisan stratosfir, namun hal ini secara keseluruhan tetap menyebabkan kerusakan ozon di atas Antartika dan Artik.

Capaian Pembelajaran Materi Pokok Indikator Esensial

c. mampu menguasai dan menerapkan dinamika geosfer (lithosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer) dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

Dinamika fenomena hidrosfer dan pengaruhnya pada kehidupan manusia

21. Menganalisis

karakteristik DAS suatu wilayah

Soal

21. Daerah Aliran Sungai yang mempunyai ciri-ciri: memiliki dua jalur sub daerah aliran sungai yang sejajar dan bergabung di bagian hilir, dan memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik hilir aliran sungai adalah daerah aliran sungai dengan corak...

A. Corak bulu burung B. Corak radial C. Corak pararel D. Radian sentripetal E. Annular Jawaban C Pembahasan

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1977), coraknya terdiri dari corak bulu burung, corak radial, dan corak pararel. Corak bulu burung, disebut bulu burung karena bentuk aliran anak sungainya menyerupai ruas-ruas tulang dari bulu burung. Anak-anak sungai langsung

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang telah diperoleh dalam penelitian perbandingan cerita novel Cintaku Untuk Si Mata Indah karya Sri Rokhati dengan film Habibie &amp;

a) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan inkontinuitas jaringan sekunder. Tindakan atau kontraksi otot uterus yang ditandai dengan wajah klien ekspresi

3 Denah pembangunan Perumahan Puri Kintamani tahap 1 13 4 Hasil permodelan jaringan drainase perumahan Puri Kintamani 16 5 Limpasan pada tiap subcatchment di cluster Tampak

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh pergantian manajemen, opini audit,

Riset pemasaran dipandang sebagai suatu penghubung antara pemasar dengan konsumen, pelanggan, dan publik Menurut Dudi Anandya dan Heru Suprihhadi 2005:5 Riset Pemasaran

Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan hasil rata-rata bacaan dan kuat tekan kolom I di Sayung untuk setiap zona pada umur 12 bulan, Peneliti membagi setiap sisi kolom

H5b : Perbedaan fitur produk, nama merek, persepsi harga, pengaruh sosial pada permintaan smartphone di kalangan konsumen muda ditinjau dari karakteristik pendapatan

Berdasarkan kedua teori tersebut yaitu Teori Interaksi Simbolik dan Teori Pengurangan Ketidakpastian, maka diperoleh hasil bahwa tindakan yang diambil atau