• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN. : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

86 LAMPIRAN Hasil wawancara

Nama : Daisy Weku

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Rabu, 18 September 2019

P : Bagaimana respon anda ketika staff anda kehabisan ide untuk konten?

D : Biasanya dalam konteks INSERT story, mereka nggak tau mau tayang apa, biasanya saya akan kasih ide, ‘yuk kita angkat gimana kalau tentang karya vs darma’, nah biasanya saya cuma ngomong ‘ini coba kalian bikin alurnya ini ini ini’, kalau mereka nggak paham kasih tau lagi kasih tau lagi. Biasanya saya ngasih tau ke mereka dalam bentuk misalnya ‘coba kalian liat dari sisi ini deh, dia tuh pernah ini pernah ini, kalau dimata kalian itu gimana’ biasanya mereka akan ngasih respon, jadi kalau saya ngasih tau walaupun udah ada di fikiran saya, saya nggak mau ngasih tau secara bulat-bulat, biarkan mereka memecahkan sendiri

P : Bagaimana respon anda saat staff anda mengusulkan sebuah ide?

D : Sangat sangat terbuka, selama itu memang pantas untuk kita tayangkan, pantas untuk kita angkat. Kebanyakan ide dari mereka menarik sih, banyak yang menarik cuman memang harus didalemin lagi ya, tapi ide - ide mereka so far bagus-bagus sih, dan pasti itu di pakai kalau pantas dan sesuai dengan alur INSERT.

P : Bagaimana cara anda menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi?

D : Kalau saya, pertama kita adu argument itu pasti akan ada adu argument ‘ menurut elo gini, sekarang gini’ biasanya kalau saya ajak ngobrol tuker fikiran, tiap orang kan pasti punya perbedaan, jadi kalau saya tuh bisa

(2)

87

‘coba lo liat ini coba lo liat ini, biasanya nggak tau mungkin kadang-kadang anak-anak ngalah pada akhirnya mungkin, tapi kalau misalkan dia kelihatan kekeuh biasanya saya akan ngikutin. Tapi entah kenapa berapa puluh persen biasanya mereka akhirnya salah, mereka ngalah ‘oiya mbak salah ya’. Yang aku lakuin adalah belajar bareng-bareng sih. Kalau aku mengiyakan terus juga takutnya malah konten kita yang bermasalah, jadi kita bareng-bareng aja pelan-pelan. Mungkin sudut pandang dia sebagai anak muda mungkin kan ada sudut pandang yang baru, Cuma kadang-kadang lupa kalau penonton kita itu orang tua.

P : Argument mengenai hal apa yang biasanya terjadi?

D : Biasanya kita adu argumennya (Daisy Weku mencontohkan gaya bicara staff yang menjadi lawan bicaranya saat beradu argument) : ‘enggak mbak ini tuh lebih kemakan’ (oleh penonton), (Daisy Weku menjawab) : ‘ enggak, ini tuh penonton nggak suka kayak gini’ (Creative INSERT menjawab) ‘yaudah kita lihat saja nanti’ (Daisy Weku menjawab) ‘yaudah lo taro aja di segmen 1 kalau mau’, bener besoknya tuh jelek, (Daisy Weku mencontohkan gaya bicara creative INSERT) : ‘oiyaya mbak jelek mbak nggak kemakan’, biasanya kayak gitu-gitu. Kalau adu argument yang lain sih jarang, biasanya lebih ke situ sih lebih ke segmentasi yang sering, kita biasanya akan buka lagi data yang dulu (mengenai penempatan segmentasi yang cocok) penonton kita tuh begini.

P : Staff INSERT dengan karakter dan sifat yang berbeda, bagaima cara anda menyikapinya agar dapat menjalankan visi dan misi INSERT?

D : Cara menyikapinya, adu argument disini tuh sangat jarang banget kecuali yang tadi, dan itu hanya orang-orang tertentu. Anak-anaknya pada manis-manis sih, jarang banget, paling hanya orang-orang tertentu. Tapi kalau misalnya tadi, ada 2 atau 3 korlip, nah korlip yang satu dia tuh suka banget adu argument tapi at the end karena beberapa pendapat dia tuh ternyata nyasar akhirnya sekarang dia kebanyakan ngalahnya, tapi kalau misalkan

(3)

88

bagaimana cara aku menyikapinya yang satu lagi itu sampai sekarang masih suka ngotot. Kalau yang lama-lama sih kita udah satu frekuensi. Kalau yang masih baru (korlip) paling kita trial and error bareng-bareng, elo mau gimana, kalau aku maunya seperti ini, yuk kita cari solusinya sama-sama, lo mau seperti ini gue mau seperti ini, kita elaborasi, kadang aku lepas, kalo aku lepas kalo pas ini pasti nggak kemakan nih, tapi kalo dia ngotot yaudah kita lihat besok, dan beberapa kali memang sih salah, tapi sama-sama belajar juga sih.

P : Apakah rapat selalu dijadwalkan oleh anda?

D : Engga, tapi saya sih paling banyak meetingnya sama producer, nah kalo sama producer kadang dikantor iya kadang diluar juga sambil ngopi ngopi karena lebih enak, dan producerku kan cowo semua, kebanyakan dari mereka yang menentukan (mau rapat kapan dan dimana). Dari aku iya suka ikut rapat, tapi kalau dari mereka kalau ada sesuatu yang kayaknya sudah urgent, mereka akan minta untuk ‘meeting yuk mba diluar’, begitu juga kalo sama temen-temen lain biasanya yang ngomong producer sih.

P : Bagaimana tanggapan anda jika ada salah satu staff berhalangan hadir saat sedang rapat ?

D : Pengennya semua harus datang, karena kita biasanya mencari waktu yang semuanya bisa, entah itu kalau mereka bilang baru bisa jam 10 malam semuanya ngumpul, ya nggak apa apa saya ikutin mereka jam 10 mereka. Kalau mau ngumpulin banyak orang itu, mendingan saya yang ngalah, kalau mau ikut jam saya mah susah.. karena mereka kan punya shifting tertentu, dan kita kan juga ada shooting, jadi harus seselesainya mereka gitu, nggak mau ada satu orangpun yang nggak ada, saya sih menghindari itu. Biasanya kalau udah ke personal, host, team itu harus semua ada, karena opini satu orang sangat menentukan, kecuali yang Cuma memutuskan treatment-treatment itu tidak harus semua nggak apa apa.

(4)

89

D : INSERT tiga kali sehari , bayangin aja pagi siang sore, jadi pagi siang sore itu kita harus ngebahas itu semua sampai evaluasi. Nah kadang itu, kalau konten rundownnya sudah bisa selesai dari jam 10 malam yaudah sampai jam 10 malam, tapi kadang sudah jam 12 malam pun kita belum dapat konten, jadi sampai jam 1 pagi pernah, sampai jam 2 pagi itu kita belum dapat konten, tapi itu kita masih chit chat tapi saya sudah dirumah (jadi) by phone nyari konten sama-sama.

P : Bagaimana tanggapan anda jika tanggung jawab yang anda berikan kepada staff anda, justru mengecewakan atau diluar ekspektasi anda? Seperti misalkan tidak dapat wawancara.

D : Paling aku akan menambal sesuatu yang aku rasa kurang. Kalau dia begitu (wawancara kurang atau tidak dapat sama sekali) karena malas nggak ada sih, biasanya pasti ada kendala (Daisy Weku mencontohkan gaya bicara staffnya) : ‘iya mbak jadi nggak bisa kemarin kendalanya ini’ (Daisy Weku menjawab) : ‘terus solusinya apa? Udah cari solusinya belum?’ sekarang begini besok nggak boleh ada lagi’ gitu.

P : Lalu, bagaimana cara anda memecahkan masalah tersebut?

D : Kalau pertama kali, biasanya panggil ngobrol. Pertama pertanyaan buat aku sendiri kemaren saya ngasih arahan bener nggak ya gitu, nyampe nggak ya ke orangnya, frekuensi kita sama nggak ya, jangan sampe gue udah ngomong abc ternyata dia nangkepnya beda, biasanya aku akan nanya (ke orang yang dipanggil dan diajak ngobrol) : ‘ kemarin aku ngasih arahan ini, terus menurut elo gimana sih arahan yang kemarin itu’ kalau memang misalkan beda (Daisy Weku mencontohkan gaya bicaranya terhadap stafnya) : ‘ enggak gue tuh gini, elotuh gini gini’. Tapi kalau misalnya bikin gue sepaneng dan mikirnya beda

(5)

90

pasti dia ada alasan, ternyata ada gangguan teknis, ternyata ada kendala ini, jadi harus nanya dulu.

P : Bagaimana cara anda menyikapi staff yang mungkin saja saling berkonflik dan tidak sepaham antara satu dan lainnya? Yang tentu jika dibiarkan dapat menganggu kinerjanya dalam mencapai visi dan misi INSERT.

D : Ya saya open (ketika ada staffnya ingin curhat). Ada beberapa yang curhat kebetulan kan sekarang udah satu gedung, jadi saya tau banget konteks mereka seperti apa, cara kerja mereka seperti apa, bagaimana mereka bersosialisasi, jadi ketika mereka curhat kurang lebih saya sudah tau masalah mereka seperti apa. Jadi kalau mereka curhat saya menampung banget. Biasanya saya jadi tempat sampah sih kalau ada masalah. Tempat sampah dalam artian tempat curhatnya anak-anak, tempat kalau ada masalah ini masalah itu. Kalau Cuma curhat-curhat sekedar gitu biasa itu harus segera diberesin sekecil apapun, karena sesuatu yang kecil itu bisa membesar. Kadang even itu masalah dia sakit atau masalah keluarganya itu juga diomongin, ataupun masalah kecil aja masalah dia nggak punya loker aja, itutuh harus segera diberesin nggak boleh dicuekin karena kalau engga ganggu pekerjaan. Karena ketika dia mau cerita dengan orang lain berarti itu udah ganggu di dia, takutnya kerjaanya nggak beres nggak bagus, jadi harus didengerin.

P : Seberapa penting ‘heart to heart’ menurut anda?

D : Itu penting, saya harus tau hal yang mereka sembunyikan tentang INSERT itu saya harus tau, karena info terbesar untuk aku itu dari mereka. Jadi saya berusaha untuk ngobrol dengan mereka, dua jam dua jam deh. Dengerin (Daisy Weku mencontohkan gaya bicaranya pada staffnya) : ‘eh kamu ada masalah apa, eh kamu kalo sama

(6)

91

orang ini gimana masalahnya saya pernah liat dia deket sama ini’ itu aku akan bener-bener dengerin dia banget gitu, karena itu salah satu informasi yang paling kuat. Orang yang mau resign sekalipun itu saya akan tanya ngobrol lebih banyak, dia pasti akan terbuka banyak kalo orang yang mau resign.

P : Dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada staff, apakah anda memberikan kepercayaan?

D : Saya ngecek. Harus ngecek dulu, saya tukang ngecek. Pertama adalah, bukan nggak percaya, seseorang sekarang saya percaya dia, detik besok seorang bisa berubah kalau menurut aku. Ngecek dalam artian gini sih percaya ke semua orang saya percaya, harus ada percaya antar team, tetapi hasil kerja kan selalu ada evaluasi, kalau saya kan evaluasi dalam prakteknya ya ngecek itu, ketika saya tugasin sesuatu, dulu saya gini sekarang saya gini itu dia lakuin nggak ya, itu pasti akan aku cek. Dan itu evaluasi aku, ketika dia melakukan sesuai dengan yang aku minta berarti dia bisa dipercaya, tapi ketika bulan ini saya percaya belum tentu bulan depan dia melakukan hal yang sama. Ngeceknya itu memang harus rutin sih, percaya ataupun tidak percaya tapi itu tetap harus, nggak boleh langsung ‘oh gua percaya sama ini nih sama satu orang’ nggak bisa. Paling ngeceknya Cuma kalau ‘eh kemarin gimana gini gini, oh gitu atau ‘eh ini kata-katanya terlalu julid deh menurut aku’ follow up gitu aja nggak mendikte.

P : Kalau boleh atau alasan apa yang mendasari anda harus memastikan semua?

D : Kalau INSERT pagi, siang dan today sangat riskan. Riskan dalam arti INSERT itu infotainment dan penuh dengan asumsi, jadi itu harus ada banyak batasan. Akan penuh asumsi, penuh ghibahan, penuh sasaran untuk kena KPI, penuh sasaran untuk kena nyinyiran

(7)

92

netizen public, sehingga harus sangat hati-hati. Sehingga kalau itu saya berasa saya punya otoritas penuh untuk mengatur kontennya, jadi kalau setiap tengah malam sampai jam 1 pagi itu masih harus berkutat dengan konten, segmen 1 apa 2 apa 3 apa 4 apa, itu harus saya tentuin satu satu. Even apa yang mau diomongin itu harus saya yang tentukan, mereka kasih misalnya segmen satu bahas ini, itu saya harus liat satu-satu, karena kadang-kadang ada yang miss dari anak-anak ‘itu nggak usah tayang, ini jangan, ini harus seperti apa gambarnya seperti apa itu harus saya yang tentukan.

P : Lalu bagaimana dengan INSERT story mbak?

D : Kalau story itu kan talkshow jadi tidak ada sesuatu yang pakem, jadi saya sendiri tidak boleh terlalu yang bener-bener harus ‘ini harus A B C D’ engga nggak boleh, karena konten itu akan berkembang di floor. Kalau INSERT pagi, siang, dan today itu full otorisasi saya yang putuskan mana yang boleh naik mana yang engga

P : Banyaknya tanggung jawab yang dilakukan oleh staff kadang membuat mereka lupa, kalau sudah lupa mengerjakan tugas yang diperintahkan, bagaimana tanggapan anda?

D : Kalau ada yang lupa nggak pernah marah yang sampai gimana banget. Saya tuh marah kalau sesuatu yang disengaja, lupa mereka sih biasanya sesekali, terus saya bakal negor untuk ngingetin ‘kamu lupa ya ngerjain yang kemarin saya bilang?’ dan stelahnya udah engga lupa lagi soalnya, mungkin karna udah ditegur. Kecuali kalau berulang-ulang barangkali ya, tapi kalau yang sekali-sekali, pernah sih ada producer ada yang lupa sekali dua kali tapi jarang sih, biasanya mereka langsung kerjakan. Untung tidak crusial.

(8)

93

D : Kalau soal on time saya tidak terlalu gitu, karena itu tadi kerja mereka luar biasa, kadang-kadang malah tidur di kantor gitu. On time biasanya ranahnya producer karena saya nggak tahu mereka masuk jam berapa pulang jam brapa. Kalau ada anak yang males satu dua orang itu ada, itu baru urusan saya. Saya rasa baik dari segi crew dan host sudah ada tanggung jawab sendiri – sendiri ya atas pekerjaannya sehingga memang kalo on air apalagi live memang harus on time, kalau engga siapa yang kerja dong? Gitu kan, paling kalau saya dapet laporan misalkan ada host yang telat atau bintang tamu yang telat, saya minta producer untuk tegaskan itu. Tapi sampai sekarang sih terhitung jarang yaa, nggak pernah yang sampai berkali kali gitu enggak.

P : Bagaimana dengan penentuan kebijakan yang ada di INSERT?

D : Di INSERT ngga ada kebijakan yang gimana gimana ya, paling kalau liputan seragam dipake itu tentu ya, terus kalau untuk waktu itu ranah producer sih jatohnya tapi ya lebih ke keputusan bersama.

(9)

94 Nama : DM

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Kamis, 19 September 2019

P : Bagaimana respon Daisy Weku saat staffnya mengusulkan sebuah ide?

D : Misalkan kita punya pendapat (dina bertanya kepada Daisy Weku) ‘mbak dai kita casting ya host ini’ (Daisy Weku menjawab) : ‘oh iya silahkan’, tapikan hasil akhir castingnya ke mbak dai lagi. (Daisy Weku menjawab) : ‘kayaknya jangan deh’ (dina menjawab) : ‘emang kenapa mbak dai?’ (Daisy Weku menjawab) : ‘matanya jereng’. Aku juga pernah di case yang berbeda nyeletuk aja gitu : ‘mbak dai gimana kalo buat besok kita bahas ini’ (Daisy Weku menjawab) : ‘oh iya boleh tuh nanti bawa ke rapat ya, kita coba godok bareng’, nah gitu kalau memang sesuai dia akan pakai ide kita sih, dia sangat menghargai bawahannya. Kayak misalkan contoh lain gini (mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘aku maunya nanti bentuknya seperti ini’. (Dina menjawab) : ‘Kita maunya kayak begini mbak dai’ (Daisy Weku menjawab) : ‘oke yaudah jalanin aja dulu’ kan ada hasil akhir, hasil akhir itu yang menentukan mbak dai, tapi itu hasil dari pemikiran dan kerja kita, jadi dia bener-bener the real pemimpin yang nggak ikut-ikutan, disini dia hanya mendukung apa yang kita lakukan

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika ada salah satu staff berhalangan hadir saat rapat ?

D : Sebenernya kalo ada yang gak dateng rapat mah mulai aja ya, tapi menurut mbak dai itu yang dia tekankan pendapat satu orang itu penting, bisa jadi ketika dia hadir ada masukan yang luar biasa, makanya dia cerewet dia mau tau pendapat dari yang lainnya. Tapi kalo udah kelamaan ya udah atuh akhirnya rapat juga, paling nanti ditanya kenapa ga dateng. Intinya mah kalo alasannya lagi liputan atau ada rapat sama divisi lain dia memaklumi, karena kan masih berhubungan sama kerjaan.

(10)

95

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika tanggung jawab yang diberikan kepada staffnya, justru mengecewakan atau diluar ekspektasinya?

D : Mba Dai ikut bantu, nggak pernah kayak udah stuck (mengandaikan) : ‘lo gimana sih jadi bawahan kayak gitu!’, enggak. Dia itu kalau misalnya, aku sejujur jujurnya kalau misalkan lagi stuck pasti nyamperin dia. Dia (Diasy Weku) itu waktu itu kita bikin surat perjanjian kerjasama (SPK) sama pihak konser korea, terus kita lagi hectic banget sampe akhirnya jam 10 kalau nggak salah dia pulang (dateng ke kantor), (dina berbicara kepada Daisy Weku) : ‘mbak Dai, ini belum selesai maaf ya mbak dai’ (Daisy Weku menjawab) : ‘tapi ini dikumpulinnya harus kapan?’ (dina menjawab) : ‘hari ini’ (Daisy Weku menjawab) : ‘yaudah gini aja, mana mentahannya, mana yang kalian udah selesai buat, nanti aku yang tambahin’ akhirnya dia jam 11 jam setengah 12 ngasih SPK-nya selesai dan kita bisa ngumpulin itu (sesuai) deadline nya client. Dia bukan nge push kita untuk terus, justru dia membantu apa yang belum.

P : Ketika anda melakukan tugas yang diperintahkan oleh Daisy Weku, apakah Daisy Weku memberikan kepercayaan penuh ke bawahan atau tidak?

D : Banget (ngasih percaya). Dia itu kalau misalnya harus pegang semua hal tentang programnya pasti dia udah tipes. Cuman karna dia, kayak misalkan sekarang nih dia nggak ada di tempat tapi semua bekerja sesuai dengan job desc nya kan, tapi kan semua tetep approve nya dia, kalau misalkan kita sudah bekerja sesuai job desc nya dan dia juga ngerasa nggak harus dia, berarti kan dia amat sangat percaya sama orang yag disuruh untuk melakukan hal itu, cuman dia itu picky sama hal-hal yang udah dikerjain sama kita, jadi selalu ada alasan setiap dia menolak dan menerima semua masukan, dan dia sangat percaya sih sama kita. Dia percaya kita bakal ngembangin tema awal kayak gimana, paling kalo setelah dia check dan ada yang kurang ya dia ngasih tau. Kalo dia lagi free pas kita lagi

(11)

96

ngembangin ide gitu dia suka nimbrung sih, tapi karena dia banyak urusan juga biasanya dia check pas finalisasi.

P : Bagaimana dengan penentuan kebijakan yang ada di INSERT?

D : Dia selalu nanya enaknya harus seperti apa, karena dia nggak pernah mau bikin peraturan. Peraturan dia apasih. Dia tuh semuanya diskusi.

P : Jika saat organisasi yang dipimpinnya ada kendala atau masalah, bagaimana cara Daisy Weku menanggapinya?

D : Dia tuh orangnya pemerhati sih , orang introvert yang Cuma diem aja juga, tapi ngeliatin orang. Dia pasti akan menampung (curhatan dan keluh kesah selama bekerja). Kalo udah dititik kayaknya ini berhubungan sama INSERT, nggak bisa di diemin. Ketika ada waktu dia mau banget nge blend sama anak-anaknya dia mau tanya bahkan lebih kayak personalnya seperti apa. Ketika kamu mengajukan resign pun dia akan nanya (mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘emang kamu nggak apa-apa kalau nggak punya kerjaan?’ semua orang berkah resign dari pekerjaannya, tapi menurut mbak dai kalau kamu resign Cuma karena kamu nggak kuat disini dan belum dapet kerjaan saya (Daisy Weku) nggak ngasih. Jadi dia bijaksana banget lah.

P : Bagaimana pandangan anda mengenai sosok pemimpin seperti Daisy Weku?

D : Gini loh INSERT itu producernya cowo-cowo yang sikapnya masa bodo. Dia care sama kita hanya sebatas (dina mencontohkan gaya bicaranya kepada pak waw) ‘pak waw saya sakit’ (pak waw menjawab) : ‘yaudah kamu nggak usah masuk’. Kalau pemimpin cewek adalah (dina mencontohkan gaya bicaranya kepada Daisy Weku) : ‘mbak dai aku sakit’ (Daisy Weku menjawab) : ‘oh yaudah kamu nggak usah masuk, kamu sakit apa? Udah dari kapan’ itu adalah tipe pemimpin cewe yang ada di mbak dai. Kalau misalkan ada yang meninggal (dina mencontohkan gaya

(12)

97

bicaranya kepada pak waw) ‘pak waw ini ada saudara saya yang meninggal’ (pak waw menjawab) : ‘yaudah kamu nggak usah kerja, kamu ini aja’ tapi kalau mbak dai pasti akan (mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) ‘kenapa meninggalnya? Dimana’ dan tanpa babibu dia akan mengirimkan bunga, karangan bunga berduka cita segala macem, se care itu sih. tapi ternyata ketika mbak dai dateng tuh semua orang nyebutnya dia ibu peri. (dina mencontohkan gaya bicaranya kepada pak waw) ‘pak waw uang makan saya nggak masuk’ (pak waw menjawab) : ‘yaudah tanya ke HRD sendiri’, tapi kalau mbak dai (dina mencontohkan gaya bicaranya kepada Daisy Weku) : ‘gatau kenapa kayaknya uang makan aku nggak masuk deh bulan ini’ (Daisy Weku menjawab) : “oiya? Coba tanya sama yang lain ada nggak yang nggak masuk’. Akhirnya kita list dan hampir semua. Dia langsung tanpa babibu dia bawa list nya dia langsung ke HRD. Se care itu. Karena dia ngerasa ‘kalian udah kerja keras kok urusan uang makan dikasihnya sedikit, kayaknya gue juga harus turun’ karena ya bagaimanapun kalau sudah diperusahaan, kalau seorang creative uang makan ke HRD ya dikerjainnya baru nanti, tapi kalo atasan yang kesana langsung dikerjain.

P : Dapat dikatakan jika Daisy Weku sosok yang mendedikasikan diri terhadap pekerjaan?

D : Dia cerita ke aku, semenjak INSERTlive itu ada dan tayang dan segala macem, dia itu sehari Cuma tidur sehari 3 jam, dikala semua pemimpin bisa tidur tenang jam 10, terus dia buka wa Cuma laporan, dia itu tipe yang (memikirkan) apa ya yang bikin bagus? Apa ya yang harus dibikin ya dari INSERTlive supaya beda, itulah dia, sampai hari ini dia Cuma tidur 3 jam hamper satu tahun. Even saat dia vacation kemana-mana dia selalu kayak (dina mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘tolong ya ini dibuat ini, ini dibuat ini’ menurut dia siapa lagi yang nggak care sama INSERTlive kalau bukan saya. Jadi kayak yang lain boleh izin dia kerja

(13)

98

P : Jadi anda merasa Daisy Weku sebagai sosok pemimpin yang peduli ya?

D : Sebagai pemimpin, dia bukan pemimpin sih menurut aku, dia itu ibu, dia bukan orang lain, dia bukan pemimpin perusahaan, dia itu teman. Dia menurut aku INSERT butuh seorang ibu, karena pada saat itu kita Cuma single parent ya cowo doang, ternyata anak yang dibesarkan oleh cowo itu jadinya anak yang cuek. (dina mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘dina aku mau makan’ yaudah yuk makan, habis makan dia gini (Daisy Weku berkata) : ‘aku mau beli martabak buat anak-anak’ nah kan emak-emak banget ya kayak habis dia kerja, pulang ke kantor bawain buat anaknya gitu. (Daisy Weku berkata) : ‘Dina kamu sukanya apa’ dia kirain beli martabak yang Cuma satu, dia beli sepuluh buat anak-anak. Se care itu sih makanya dia menurut aku bukan sosok pemimpin, tapi dia itu sosok ibu yang ada dikantor.

(14)

99 Nama : GA

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Rabu, 18 September 2019

P : Bagaimana respon Daisy Weku saat staffnya mengusulkan sebuah ide?

G : Contohnya kayak kemarin, gue punya rundown dan di otak-atik sama dia (Daisy Weku), pas udah fix tiba-tiba dia muter lagi diulang lagi, gue Cuma ngomong ‘loh mbak ini bukannya disini? Yang ini bukannya lebih bagus gini ya? Berita ini kayaknya ditaro dipertama menurut saya mbak, yang ini baru kedua dan lain lain?’ dan dia (responnya) kayak ‘oiyaya’ gitu. Dia open minded dan terbuka sama semua saran dari temen-temen

P : Bagaimana cara Daisy Weku menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi?

G : Biasanya dia dengerin, dia mendengarkan nanti dia akan memberikan jalan tengah. Misalkan dari semua korlip masing-masing punya masalah dan pendapat sendiri-sendiri tentang masalahnya masing-masing dan how to handle it. Nanti akan dikasih jalan tengahkekuh sama Mbak Daisy ‘kenapa lo ngga gini aja?’ gitu. She’s a good listener and a good advicer sih.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika ada salah satu staff berhalangan hadir saat rapat ?

G : Biasanya (kalau ada yang tidak hadir) disampaikan lewat producer, tapi pasti biasanya dia cari waktu sih di group pada bisanya kapan, paling dia nunggu anak-anak selesai kerja dan itu biasanya bisa juga colong-colongan waktu pas anak-anak lagi senggang. Dan kalo yang gue liat selama ini semua pasti dateng sih, mungkin ngehormatin mba dai juga. Kalo ada yang nggak datang paling mba dai bakal nyariin aja sih dan menanykan

(15)

100

kenapa nggak dateng, asal ada alasan yang kuat dia fine-fine aja karna dia sangat open minded.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika tanggung jawab yang diberikan kepada staffnya, justru mengecewakan atau diluar ekspektasinya? Seperti misalkan tidak dapat wawancara.

G : Gue nyuruh orang lapangan nyari, dapet atau engganya dia tau keadaan lapangan gimana dan dia tidak memaksa. Paling kalau tidak dapet sama sekali kita cari ke yang lain, contoh pada beberapa kasus bisa cari (wawancara) psikolog atau pakar ekspresi aja buat ngomingin mimic muka artisnya. Kenapa begitu, karena biasanya mbak dai akan nanya lagi ke gue (menirukan gaya bicara Daisy Weku) : ‘solusinya apa dari elo? Karena berita harus naik’. Karena gue udah dikasih tanggung jawab kan, jadi ya gue harus muter otak juga, salah satunya ya larikan ke plan b bisa dari Instagram si artis atau bisa nanya ke relasinya. Ya dia kadang suruh gue cari janjian artis sih, tapi kan namanya artis ya ga semua bakal ada kegiatan di hari itu, terbatas juga. Hari ini liputan ngga ada agenda, dia cuman ngomong ‘aduh’ terus dia buka laptop dan ngirimin (beberapa) link ke gue untuk angkat (dijadiin berita). Maksudnya itu bukan tugas dia, tapi tugas gue harusnya, tapi karena gue buntu, ya dia ngasih referensi.

P : Berarti dapat dikatakan Daisy Weku Cukup toleransi ya?

G : Iya, nih contoh lain, Misalkan liputan ke tempat A, bahkan mbak Daisy tuh masih sering ikut liputan kalo luar negri. Kayak kemarin ke Korea, dan harusnya ke Perancis dan Jepang itu dia yang turun liputan. Dia segitu masih mengurusi hal hal seperti itu. Bukan karena ngga percaya tetapi mengambil kesempatan, dia ikut bantu. Gacuma toleransi, dia peduli bgt, beberapa kali dia concern sama host ; ‘gimana, si ini (host INSERT) udah bisa apa? Kalau sudah dipasangin sama si ini (host lainnya) udah bisa belum?’ kayak gitu-gitu tuh dia pasti sangat concern

(16)

101

P : Ketika anda melakukan tugas yang diperintahkan oleh Daisy Weku, apakah Daisy Weku memberikan kepercayaan penuh ke bawahan atau tidak?

G : Dengan adanya INSERTlive artikel diperhatiin, dia ngecek tapi bukan mendikte, bagaimana pengejaan, bagaimana angle-angle berita yang dikeluarkan itutuh bener bener ada peran mba Daisy disitu. Kemarin gue sempet ngangkat berita tentang kebakaran di palangkaraya, gue as a korlip ga ngecek skrip dong, tapi mba Daisy bilang ke gue : ‘ gimana sih tuh yang nulis palangkarayanya aja salah tuh Kalimantan mana’ sampai se detail itu. In a way itu tugasnya penulis, tapi dia (Daisy Weku) bener-bener concern segitu dalemnya sampai hal hal yang udah jauh dibawah dia masih dia concern-in.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku ketika anda lupa mengerjakan tugas yang telah ia perintahkan?

G : Oh sering sering. Pernah satu kasus kerja sama film ‘Angel Has Fallen’ . Dia udah mention gue, (Daisy Weku berkata) ‘jangan lupa ini nanti ada liputan’. Pas hari H gue lupa masukin ke plottingan. Besokannya dia liat ‘Angel Has Fallen’ trending di google, dan dia baru nanya ‘ini liputan kita mana ya gab?’ (Gabriel jawab) “hah liputan apa ya mbak?’ (Daisy Weku menjawab) ‘liputan Angel Has Fallen’ (Gabriel jawab) ‘yah gue lupa lagi ngerjainnya, sorry mbak saya lupa ngeplottingin jadi kita ngga dapet wawancara apa-apa’. Lucunya mba Daisy itu dia marah tapi ngga marah, jadi kayak ‘kamutuh gimana sih inikan trending, tuh kan kamu mah, kalo misalkan kita dapet kan lumayan buat vod, ah kamumah’, jadi ngga marah kayak yang meledak ledak. That’s why ada julukan ibu peri karna marahnya ngga keliatan kayak marah.

P : Jika saat organisasi yang dipimpinnya ada kendala atau masalah, bagaimana cara Daisy Weku menanggapinya?

(17)

102

G : Dia menyelesaikan dengan cara demokratis. Dia dengarkan semua pendapat, dia minta masukan (dicontohkan) ‘menurut lo enakan gimana? Lo maunya gimana? Apa yang lo ngerasa ngga srek disini’ sampe orang orang yang mau resign pun ditanya sama dia (Daisy Weku) sebegitu detailnya ada masalah apa di INSERTnya sampe lo mau pindah. Mbak Daisy itu sangat concern sama anak-anaknya dia. Dia sangat menampung kalo ada bawahan yang nggak srek, kayak gue pernah sih curhat agak nggak srek sama cara kerjanya salah satu rekan kerja gue.

P : Bagaimana pandangan anda mengenai sosok pemimpin seperti Daisy Weku?

G : Mbak Daisy is totally different, dia tetep professional. Dia bisa jadi sosok ayah dalam arti gini, sosok ayah kan ngelindungin ya, sosok ibu nenangin dia bisa ngelindungin gue. Gue diserang nih sama artis yang gasuka sama pemberitaan gue, mbak Daisy akan bilang sama gue : ‘lo tenang, ngapain dia (artis yang menyerang Gabriel) kayak gitu, gue yang maju, gue yang ngomong. Tanggung jawab gitu, padahal itu bukan salah dia, itu salah gue, karena gue memberitakan hal itu dia yang selalu pasang badan untuk melindungi anak-anaknya dia dari siapapun. Gue ga melihat dia sebagai sosok perempuan sih, gue melihat dia just as a leader yang kalau misalkan lo tanya gendernya apa, dia bisa jadi sosok ayah buat gua dan sosok ibu buat gua dan juga menjadi kakak gue juga bisa ketika gue curhat tentang kerjaan, tanpa dia judge gue sebagai atasan.

(18)

103 Nama : CM

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2019

P : Bagaimana respon Daisy Weku saat staffnya mengusulkan sebuah ide?

C : Dia terima terima aja sih. Yang penting kalo saran kita kuat, kita emang yakin sama ide kita (memperagakan omongan Daisy Weku) ‘oh yaudah’. Paling nanti dia mempertanyakan doang, tapi dia nggak yang langsung (mengandaikan) ‘jangan gitu!’ nggak sih dia lebih ke kitanya bisa atau engga, kayak kalau misalkan kita masih bingung bingung baru dia kasih saran lagi .

P : Bagaimana cara Daisy Weku menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi?

C : Kadang emang ada sih yang ngga sesuai sama aku, tapi aku tetep kerjain sih kalo emang ternyata lebih bagus, aku pernah sih nyeletuk kayak barusan nih kan aku ngadep dia, aku bilang (Chela berbicara ke Daisy Weku) : ‘mba dai kan client mintanya gini, kalo menurut akusih kita cari aman aja karena gini gini gini’ dan dia kayak menolak, tapi caranya alus kayak (mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘coba deh kamu baca ulang, kalo kayak gitu kamu kalo jadi penonton bakal gimana? Akusih suka sama ide kamu tapi aku tekenin di bagian ininya loh’’ dia nanya balik dan ngebuat aku mikir. Nah itu yang aku bilang dia mikir sampe ke kaitan tema konten dengan banyak hal. Dia akan dengerin pendapat kita dulu intinya sih.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika tanggung jawab yang diberikan kepada staffnya, justru mengecewakan atau diluar ekspektasinya?

C : Dia suka ikut kerja sama client wawancara artis korea biasanya dia ikut. Waktu itu pernah EXO, dia ikutan kan, terus kayak running man kita

(19)

104

wawancara dia datang juga, pas sesi wawancara mulai, sama dia dikembangin juga pertanyaan yang lebih in-depth tapi to the point. Jadi aku pas waktu itu mikirnya kayak iya juga ya ini pertanyaan buatan gue masih ngambang banget gitu. Pasti dia akan nanya dulu sih kenapa bisa begitu terus dia bantu handle, kalau udah sering baru ditegur kalau salah. Aku pernah malah salah nge briefing bintang tamu, dan itu fatal banget. Dia nanya ke aku kenapa bisa begitu dan aku kasih alasan yang bener-bener terjadi, dia Cuma negesin untuk lebih teliti, pahami secara detail jangan sampai ada yang miss.

P : Ketika anda melakukan tugas yang diperintahkan oleh Daisy Weku, apakah Daisy Weku memberikan kepercayaan penuh ke bawahan atau tidak?

C : Mba dai pasti nge- follow up kadang ngasih ide buat script, aplagi kalo kontennya yang kerja sama sama client, kalo kita kerjasama sama client pasti kita kan approach dulu scriptnya ke mba dai. Biasanya dia ngasih ide ke kita, ngasih saran juga. Kalau mendikte banget sih enggak ya, kalau aku mikirnya dia lebih ngasih saran ke kita garis besarnya, untuk ngelakuin apa engga ya tergantung ke kitanya. Karena kalau konten sepenuhnya aku yang bikin, cuman kalo emang berurusan sama client aku approach ke dia. Pokoknya dia Cuma ngasih tau jangan sampe miss, kalo untuk ngedikte kayak (mengandaikan) ‘pokoknya lo jangan gini gini gini’ tuh enggak dia banget sih.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku ketika anda lupa mengerjakan tugas yang telah ia perintahkan?

C : Aku pernah sih (lupa), paling ditanyain lagi kayak (memperagakan omongan Daisy Weku) : ‘ini udah belum?’ gitu doang sih, nggak marah yang kayak gimana engga. Dan dia Cuma kayak (memperagakan omongan Daisy Weku) : ‘aduh untung belom mepet deadline, kerjain ya’ gitu.

(20)

105

P : Jika saat organisasi yang dipimpinnya ada kendala atau masalah, bagaimana cara Daisy Weku menanggapinya?

C : Ya paling ditanya personal sama mbak Dainya sih kenapa begini, terus dia ngasih solusi.

P : Bagaimana pandangan anda mengenai sosok pemimpin seperti Daisy Weku?

C : Dia harus ngurusin tiga stripping satu story sama INSERTlive itu keren sih dia bisa ngurusin semuanya. Intinya dia hebat aja bisa handle semua dan masih tetep care sama bawahannya walaupun kadang nggak terlihat, tapi ya secara langsung kita bisa ngerasain, kayak dia suka bawain cemilan gitu, itu salah satu contoh kecilnya sih, karena menurut dia kita (staffnya) udah kerja keras banget.

(21)

106 Nama : WS

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Rabu, 18 September 2019

P : Bagaimana respon Daisy Weku saat staffnya mengusulkan sebuah ide?

W : Menerima. Kadang dia bisa menerima bulat-bulat, kadang menerima dengan banyak masukan. Karena gini, ada banyak pertimbangan yang kadang idenya bagus tapi ada masalah internal yang kita nggak bisa tayangin artis tersebut, dan banyak hal lain. Jadi ya dia pasti akan menerima banget kalau itu memang sesuai dengan INSERT.

P : Bagaimana cara Daisy Weku menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi?

W : Kayak ngeyel ngeyelan gitu ya? Pernah sih, lebih ke sering hahaha, tapi ya itu tadi itu resiko dari proses diskusi, karena emang ada timbal balik aku rasa wajar ya ada yang ngeyel gitu dan saya juga pernah, balik lagi karena kita punya isi kepala yang berbeda, sudut pandang yang berbeda. Seperti biasanya dia akan diskusi sih, karena saya dulu pernah ngeyel banget gitu dan dia mengikuti ide saya yang nggak buruk-buruk amat sih tapi dengan ada tambahan pengembangan di beberapa sisi tentunya, tapi makin kesini kita makin satu pemikiran.

P : Ketika anda melakukan tugas yang diperintahkan oleh Daisy Weku, apakah Daisy Weku memberikan kepercayaan penuh ke bawahan atau tidak?

W : Dia bisa mempercayakan apa yang diperintahkan, kalau itu memang bisa langsung dilakukan, tapi kalo misalkan menurut pemikirannya dia ada sendiri ya, kalau menurut dia kurang bisa dilakukan, dia akan nge follow up sih.

(22)

107

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku ketika anda lupa mengerjakan tugas yang telah ia perintahkan?

W : Dia akan langsung ngecek sendiri. Tapi nanti dia akan ngomong, maksudnya (memperagakan Daisy Weku bicara) ‘aku tadi ngecek ini, kamu lupa ya?’ nah nanti tinggal lanjutin. Tapi dia nggak marah-marah gitu sih, lebih ke mengingatkan.

P : Seberapa on time yang Daisy Weku terapkan kepada staffnya?

W : Kalau misalkan kayak dari sisi pekerjaan ya sesuai dengan pola nya aja, ya jatohnya gini untuk INSERT TV aja kita live, kan nggak mungkin juga kalau kita nggak on time, jadi sebenernya kalau untuk masalah pekerjaan sih mbak dai akan nyerahin ke kita, tapi kalau misalkan untuk sesuatu yang urgent atau sesuatu yang khusus kayak meeting atau lain sebagainya dia akan nyaranin buat on time sih. Pernah ada bintang tamu telat gitu, mba dai sih negur lewat saya, karena kalo udah telat pasti berantakan gitu.

P : Bagaimana pandangan anda mengenai sosok pemimpin seperti Daisy Weku?

W : Dia lebih banyak main to the point dan mengedepankan update berita, tidak bermain banyak cerita. Yang kedua, gaya kepemimpinannya memang beda walaupun sama-sama cewe ya yang dulu, mba dai itu bukan tipe orang yang akan ngamuk-ngamuk di tengah anak-anaknya, yang ngambek-ngambek didepan orangnya, tapi dia akan manggil orangnya duduk bareng mungkin disitu akan dimaki-maki ya itu urusan dia. Cuman kalo (pemimpin) yang dulu orangnya frontal, frontal dalam artian dia akan maki-maki orang itu didepan semua orang kalo emang diperlukan. Dia bisa turun sampe ke editing booth 2 kalo ada kesalahan, ya dia akan turun kesitu maki-maki disitu. Nah bedanya dengan mbak dai dia akan panggil orangnya, akan dipanggil disitu, akan dicecernya disitu. Adalagi kayak kemaren yang ke polda, dia datang ke polda, terus waktu itu ada permasalahan sama kita pernah angkat berita tentang suatu permen yang

(23)

108

mengandung narkoba terus keluarlah permen denga nada namanya, terus dari yang punya permen tidak terima dn lapor ke dewan pers mau melakukan somasi (terhadap INSERT) ya dia yang maju ke dewan pers walaupun harus ditemenin, ketemu sama orang permennya, dia tanggung jawab. Intinya memang kalau ada permasalahan apalagi yang bakal menganggu kinerja seseorang di INSERT dia akan sangat terbuka dan welcome sekali.

P : Bagaimana dengan penentuan kebijakan yang ada di INSERT?

W : Nah itu jadi gini, mba dai itu orangnya sangat melindungi seperti yang aku bilang tadi, dia punya pemikiran yang jauh lah intinya. Maka dari itu untuk di program kita sendiri memang suatu berita bisa tayang atas persetujuan dia, karena dia yang bertanggung jawab. Jadi kalo ditanya yang nentuin siapa ya emang hirarkinya ya kayak gitu, karena kita udah pernah beberapa kali dapet surat cinta dari KPI (teguran).

(24)

109 Nama : IS

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2019

P : Bagaimana respon Daisy Weku saat staffnya mengusulkan sebuah ide?

I : Ya mbak dai nerima banget masukannya apa dari bawahan, karena kalau terutama script kan yang ngembangin emang penulisnya ya, jadi emang mbak dai membebaskan imajinasi kita dalam kata-kata, tapi tetep ada do’s and don’ts nya yang jadi pakem

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika tanggung jawab yang diberikan kepada staffnya, justru mengecewakan atau diluar ekspektasinya? Seperti misalkan tidak dapat wawancara.

I : Ya biasanya dikomunikasiin langsung, dia cukup toleransi kalau alasan kita tepat. Karena waktu itu pernah ada kondisinya disuruh liputan dapetin eksklusif roro fotria yang pas ibunya meninggal, nah waktu itu sempet telat, tapi yang namanya reporter kan ngusahain gimana caranya dapet kan, nah tapi tetep nggak dapet roronya nih nah yaudah komunikasiin aja. Nah kalo pas gue dilapangan kayak waktu itu cari berita kedekatan dimas beck sama ririn, kita emang diminta harus dapet karena lagi hot banget beritanya. Tapi ya kita udah usahakan nanya dia, tetep ngga dapet karena dia gakmau bahas hal itu, ahirnya gue laporan sama korlip kalo ternyata emang dimas ini bener-bener ngehindarin pertanyaan itu, akhirnya mba dai lewat korlip bilang kejar untuk dari sahabat dimas becknya aja atau mainin yang di instagram. Dia gak akan marah sih kalau beritanya nggak dapet, tapi ngelempar dengan ngulik dari sisi lainnya.

P : Bagaimana cara Daisy Weku menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi?

(25)

110

I : Sejauh ini sih selama saya bekerja nggak pernah ada perbedaan pendapat sama mbak dai ya.

P : Ketika anda melakukan tugas yang diperintahkan oleh Daisy Weku, apakah Daisy Weku memberikan kepercayaan penuh ke bawahan atau tidak?

I : Kalau mbak dai sih lebih ngasih kepercayaan, jadi dia cuman kasih garis besarnya seperti apa terus nanti yaudah nanti pengembangannya kan tanggung jawab penulis, yang penting garis besarnya udah dikasih tau sama dia nih gaboleh ini gaboleh ini gitu. Nah hasil akhir kan dia bakal lihat, itu yang dia udah warning di awal sudah di kerjakan dengan baik belum gitu paling sih. Biasanya mbak dai selalu concern gitu sama isi scriptnya itu, nah biasanya yang mewanti wanti adalah mbak dai kadang dia ngasih tau langsung ke penulisnya, jadi waktu itu pernah ditelfon sama mbak dai dikasih tahu brief nya untuk nulis scriptnya untuk ngasih tau ambil yang ininya aja jangan yang ininya gitu

P : Jika saat organisasi yang dipimpinnya ada kendala atau masalah, bagaimana cara Daisy Weku menanggapinya?

I : Mbak dai sih lebih wise ya maksudnya kalau ada teguran teguran dari pihak luar lebih langsung ke pada orangnya sih, kalo personal saya belum pernah ditegur langsung karena ada masalah apa. Tapi denger dari beberapa temen-temen sih kan ada permasalahan, kalau ada permasalahan liputan, kontennya rentan mbak dai lebih ke orangnya langsung kalau negur jadi biar nggak banyak orang tau, nggak didepan orang banyak, jadi dipanggil sama dia.

P : Bagaimana pandangan anda mengenai sosok pemimpin seperti Daisy Weku?

I : Kita ngejulikinnya ibu peri, dan bener.. setuju.. Dia peduli banget, kalo denger dari cerita temen yang tentang kasus polda itu contohnya, karena

(26)

111

mbak dai pemimpinnya jadi dia cukup bertanggung jawab, dia bahkan siap untuk ngedampingin creative dan campers yang dipanggil sama polisi, ya lebih ke nunjukin tanggung jawabnya. Pokoknya kalo ada masalah internal yang dia udah tau, ya dia mau nunggu dulu jadi nggak denger dari apa kata orang aja, harus terbukti sama dia harus diliat sama dia sendiri. Kalo gue sendiri nilainya ya tegas dan cukup baik dalam artian, kalau menegur itu nggak harus sampai banyak orang tahu, nggak harus ngomel-ngomelin secara meledak-ledak, emang sih marah-marah itu nggak bisa dipungkirin, tapi cara mbak dai marah itu menurut gue lebih baik sebagai atasan. Dia ada sisi carenya kayak misalkan kita ada keluhan nih tentang jadwal atau apalah yang berhubungan dengan kerjaan, nah mbak dai itu secara nggak langsung, secara nggak kita sadarin dia itu cari tau dan ada beberapa temen-temen disini yang ditanyain sama mbak dai kalau mbak dai mau cari tau tentang masalah apa yang ada di INSERT, care gitu. Ibaratnya ya kayak diem-diem peduli. Kalau executive producer yang dulu sepengelihatan aku lebih cuek aja gitu sih buat visi misi INSERTnya. Kalo sama mbak dai ini lebih serius buat ke INSERT gitu loh sampai banyak hal sih kalau kayak ada berita apapun yang dia tau dia selalu ngeshare sih ke group, pokoknya ibaratnya cukup jadi prioritas dia (INSERTnya) nggak Cuma pas jam kerja aja, dirumah pun bahkan sempet pas lagi cuti itu masih tetep melakukan tanggung jawabnya dia.

P : Bagaimana dengan penentuan kebijakan yang ada di INSERT?

I : Di INSERT nggak ada peraturan yang mutlak banget sih, paling ngasih saran aja misalkan kan kita kalau pakai seragam di hari senin sampai jumat kan yang umumnya, tapi di saranin kalau liputan harus pakai seragam. Jadi disini nggak ada peraturan yang terlalu mengekang gitu sih, yang terlalu paten. Jadi cuman kayak by omongan aja kesepakatan bersama.

(27)

112 Nama : AM

Tempat : Gedung Insertlive, Jl. Mampang Prapatan Kav 12-14A, Jakarta.

Hari/Tanggal : Kamis, 19 September 2019

P : Bagaimana respon Daisy Weku saat staffnya mengusulkan sebuah ide?

A : Kalau ngasih masukan ke mbak dai pernah dan responnya mbak dai selalu ngedengerin walaupun kita bawahan ibaratnya, tapi dia nerima masukan, kecuali kalau memang masukan dari kita kurang sesuai barudeh sama mbak dai ditolak, tapi secara sopan kalau mbak dai. Kalau mbak dai itu selalu diomongin baik-baik diskusi dulu. Kalau untuk tema awal pasti biasanya akan ngelempar satu berita viral, kadang dari kita atau dari mbak dai, terus kita saling diskusi. Sisanya dia akan lepas tangan biar kita berkreasi dari tema utama gitu sih

P : Bagaimana cara Daisy Weku menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi?

A : Kalau dia tipenya nerima, denger dulu, kalau misalkan kitanya ngasih tau dan dia anggap kayak ‘oiya mungkin pandangan gue kali yang salah’ nah dia terima, tapi kalau memang nggak jelas dan bertolak belakang banget sama INSERT pasti dia langsung bilang (menirukan gaya ucapan Daisy Weku) : ‘aku kok kurang srek ya, bukannya gimana, coba kamu liat deh dia tuh gini gini gini, nangkep nggak?’. Jadi dia akan suruh kita teliti lagi terus coba liat yang lain lagi, jadi ngebantahnya tuh enak di hati kita hahaha.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika ada salah satu staff berhalangan hadir saat rapat ?

A : Kalau misalkan ada satu orang yang emang seharusnya dateng tapi malah nggak ada, itu tergantung ibaratnya alesannya. Karena kalau menurut mbak dai alasannya jelas contoh dia sedang liputan itu akan dimaklumi

(28)

113

sama mbak dai.beda cerita kalau dia males atau justru malah sengaja gadateng, karena selama ini yang ajriya liat kan jam buat rapat atau briefing tergantung waktu dari kita, mbak dai menyesuaikan kita. Agak gaenak aja kalo dia udh ngikutin kapan kita senggang, eh tapi justru malah ngga hadir.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku jika tanggung jawab yang diberikan kepada staffnya, justru mengecewakan atau diluar ekspektasinya? Seperti misalkan tidak dapat wawancara.

A : Mbak dai itu minimal ada buktinya bahwa kita disuruh masuk ke kondangan pak Jokowi misalkan, terus kita diusir, nah itu buktinya mana, nah kalo udah gitu mbak dai bakal ‘oh yaudah oke’. Kalau nggak ada buktinya minimal kita ngasih alasannya jelas, kalau nggak jelas itu mbak dai paling nggak suka.

P : Ketika anda melakukan tugas yang diperintahkan oleh Daisy Weku, apakah Daisy Weku memberikan kepercayaan penuh ke bawahan atau tidak?

A : Hampir seratus persen ngasih kepercayaan ke bawahan banget. Karena gini, kalau menurut Ajriya setiap orang yang dikasih kepercayaan atau udah masuk ke sini (INSERT) dibawahnya mbak dai itu mau kitanya kurang bagus pun atau gimana pun mbak dai percaya karena kita udah ngasih komitmen ke mbak dai gitu. Misalkan gini pas kita interview ibaratnya, kan udah ngasih tau ini loh nggak enaknya disini gimana gimana elo siap nggak? Nah ketika kita bilang siap yaudah mbak dai bakal ngasih kepercayaan, tapi tetep dia akan sesekali follow up untuk tau bener ngerti nggak nih orang gitu. Bener nggaksih script yang dibuat udah sesuai tema yang didiskusikan, atau ada yang kurang atau enggak, Karena mbak dai ngerasa yaudah ini keluarga sendiri kayak anak-anaknya sendiri. Kalo mbak dai tergantung kalau lagi nggak ada kerjaan dan fokusnya ke kita pasti bakal di liat bakal di control terus karena dia kalo posisinya lagi

(29)

114

nggak ada kerjaan mau ngeliat gimana nih prosesnya, cuman nggak selalu gini banget lah kayak (Ajriya mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘gimana udah beres belum?’ kayak gitu kadang kalau lagi bener-bener sibuk dia tunggu sampai kita beresin semua sampai script udah jadi baru kita ngadep gitu. Bukan maksudnya nggak percaya tapi gini kan mungkin dia pengen ngasih tau langsung daripada kita nyoba nyoba atau nanya ke yang lain jadi sewaktu waktu dia lepas dia udah kayak ‘yaudah kan kemarin udah gue kasih tau yang bener’ gitu bukan berarti nggak percayaan kalo mbak dai.

P : Bagaimana tanggapan Daisy Weku ketika anda lupa mengerjakan tugas yang telah ia perintahkan?

A : Marah sih engga, ya marahnya bukan marah-marah tapi kayak di ‘mention’ (Ajriya mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘kenapa masih belum ngerjain ini? Ayodong kan saya udah bilang’ karena salah satu contohnya kita disuruh presentasi tapi kita nggak ngelakuin akhirnya kita dipanggil lagi terus ditanya kenapa alasannya. Nah tapi itu balik lagi, kalau misalkan menurut dia alasannya yang kita kasih masuk akal dia oke.

P : Seberapa on time yang Daisy Weku terapkan kepada staffnya?

A : Kalau mbak dai suka ingetin tentang on time aja sih, kayak misalkan contoh kayak meeting ya ( Ajriya mencontohkan gaya bicara Daisy Weku) : ‘yuk kita ngumpul jam 13.00 nanti kita beres jam 14.00’, nah itu jam satu kurang aja itu mbak dai udah bisa standby, dan dia ngeliat ‘ini pada kemana lagi’, terus biasanya bawel ‘coba panggilin si ini panggilin si ini, kok masih belum ada sih ini udah mau jam satu’ nah begitu. Kalo untuk on air dia jarang sih ikut ke studio, cuman kalau sekalinya ikut ya pasti dia make sure host udah ready apa belum gitu gitu sih.

P : Jika saat organisasi yang dipimpinnya ada kendala atau masalah, bagaimana cara Daisy Weku menanggapinya?

(30)

115

A : Kalau mbak dai itu sih dia selalu ngajak ngobrol dulu, dia itu enaknya gitu selalu ngajak ngobrol kenapa masalahnya kenapa bisa kayak gini. Dia bukan tipe yang langsung ‘lo gue sp aja’ itu enggak, jadi dia ngajak ngobrol dulu, seneng diskusi kalau mbak dai itu.

P : Bagaimana pandangan anda mengenai sosok pemimpin seperti Daisy Weku?

A : Lebih melindungin anak-anaknya, nge backup anak-anaknya. Contohnya misalkan liputan salah kitanya salah anaknya, kalo udah tau nih salah anaknya tapi dia liat dulu kayak contoh kejadian sama artis sih kayak sampe artis dateng kesini ngadu terus dia nyari creativenya mana nih, nah itu mbak dai dulu yang ngebackup. Pasti mbak dai yang ngelindungin, kalau misalkan udah enak baru deh dipanggil anaknya, baru ditanya kenapa. Mbak dai juga teges sih, kalau lagi mimpin tuh ngga keliatan kayak cewek-ceweknya tapi dari cara ngomongnya nah itu seimbang sama cowo lah ngga lembek ibaratnya.

P : Bagaimana dengan penentuan kebijakan yang ada di INSERT?

A : Kalo mbak dai lebih ke yang terbuka diobrolin cuman memang sejauh ini jarang sih mbak dai kayak yang ‘eh ini gimana nih yang script malem datengnya dari jam 20.00 ya’ jarang. Biasanya producer, tapi producer juga atas rundingan dengan mbak dai.

(31)

116 Hasil Observasi

1. Rabu, 18 September 2019

• Daisy Weku bersama dengan beberapa creative dan producer terlihat sedang briefing mengenai materi INSERT story. Terlihat Daisy Weku aktif berbicara dan beberapa kali bertanya kepada creativenya untuk kejelasan dari materi yang sudah dibuat. Daisy Weku mengembangkan kembali materinya dengan melebarkan topik agar dapat membangun suasana saat ditonton oleh pemirsa.

• Daisy Weku terlihat sedang berbicara kepada staffnya berhubungan dengan pengambilan data laporan rating. Ketika berkomunikasi dengan staffnya tersebut, Daisy Weku menegaskan kembali apakah staffnya mengerti dengan perintah yang ia sampaikan. Karena meihat raut wajah Y yang tampak kebingungan, Daisy Weku pun menjelaskan kembali apa yang seharusnya staffnya lakukan agar data tersebut dapat diambil pada divisi lain. Setelah itu Daisy Weku juga memanggil dan bertanya kepada bawahannya yang lain, yang mungkin saja membutuhkan tanda tangannya karena Daisy Weku akan sibuk rapat dengan departemen lain setelahnya. Daisy Weku juga terlihat datang ke salah satu meja staffnya untuk menanyakan kelanjutan dan perkembangan kegiatan dengan client.

• Daisy Weku bersama dengan crew INSERT story melakukan evaluasi setelah proses tapping berlangsung. Dalam proses evaluasi tersebut, Daisy Weku mendengarkan keluh kesah dari creative yang mengaku agak kesusahan untuk mendirect host tamu. Daisy Weku juga terlihat menanyakan mengenai kebenaran hal tersebur kepada host lain dan juga producer.

(32)

117 2. Kamis, 19 September 2019

• Daisy Weku terlihat terengah-engah. Saat peneliti mencoba bertanya apakah jadi melakukan rapat, Daisy Weku mengaku hari itu ia datang terlambat, padahal sudah ada agenda rapat sejak jam 11 kurang, kemudian Daisy Weku berinsiatif untuk rapat melalui aplikasi Whatsapp agar tetap terlaksana sesuai waktu yang telah disetujui bersama.

• Daisy Weku terlihat sedang brain storming dengan dua orang creative yaitu I dan F, mengenai tema dan bintang tamu yang akan diundang. Saat itu Daisy Weku sempat mempertanyakan alasan mengapa staffnya memilih bintang tamu tersebut, setelah dijelaskan Daisy Weku menyetujuinya dan menambahkan agar staffnya tersebut menanyakan kembali apakah bintang tamu yang akan diundang benar - benar mengusai tema yang akan dibahas pada hari itu mengenai kebudayaan Korea.

• Daisy Weku bercengkarama dengan korlip A, untuk membahas mengenai seorang artis yang tidak bersedia untuk di wawancara saat itu. Daisy Weku berkata kepada korlip tersebut untuk mengusahakannya kembali sambil ia terlihat membuka laptopnya mencoba menghubungi orang-orang terdekat artis yang bersangkutan yang mungkin mau dimintai pendapat mengenai salah satu kasus youtuber.

• Daisy Weku melakukan evaluasi setelah live INSERT story. Daisy Weku terlihat menerima masukan dari producer dan creative untuk mengganti host tamu, yang akan dirapatkan dikemudian hari. Dalam proses evaluasi tersebut terlihat Daisy Weku memberikan penekanan agar host yang di cari harus yang bisa tek-tok dengan host yang telah ada sebelumnya, sehingga tidak pasif.

(33)

118 3. Jumat, 20 September 2019

• Daisy Weku terlihat duduk di mejanya dan fokus pada laptop didepannya. Saat itu dirinya sedang menonton tayangan INSERT pagi dan INSERT siang yang tayang hari sebelumnya. Ak lama terlihat Daisy Weku memanggil producer dan bertanya mengapa host di hari itu beberapa kali nampak berbelit saat berbicara didepan kamera. Setelah mendengar penjelasan dari producer Daisy Weku hanya mengangguk tanda mengerti. Daisy Weku terdengar sempat berkomentar kepada producer mengenai creative lapangannnya yang cukup lihai mengorek jawaban, padahal artis yang bersangkutan dapat dikatakan sulit ketika dimintai wawancara.

• Daisy Weku terlihat sedang bertemu dengan 4 creative INSERT story untuk proses finalisasi. Sebelum ditentukan terlihat para staffnya tersebut mempresentasikan hasil script kepada Daisy Weku. Selesai presentasi Daisy Weku menanyakan kejelasan beberapa hal kepada staffnya, kemudian mengembalikan kembali kertas di tangannya kepada staffnya.

• Daisy Weku terlihat sedang bercengkrama secara personal didalam ruangan dengan salah satu host yaitu IH yang datang ke kantor INSERT hari itu. Karena bersifat tertutup, salah satu korlip yang sudah biasa melihat kegiatan tersebut berkata jika biasanya kalau sedang berbicara berdua itu seputar masalah personal

• Daisy Weku mengikuti kegiatan on air INSERT story bersama dengan producer. Saat sedang break Daisy Weku nampak bercengkrama dengan IH (host saat itu) dan mengapresiasi dengan memberikan kedua jempolnya karena host kala itu dapat mengulik mengenai ‘sihir sang penggoda’ yang menjadi tema malam itu.

(34)

119 4. Senin, 23 September 2019

• Daisy Weku melakukan briefing rundown bersama korlip A untuk memindah kembali rundown yang telah dirundingkan malam sebelumnya. Dalam percakapan tersebut Daisy Weku beralasan agar berita mengenai kasus narkoba yang terbilang cukup berat supaya ditaruh di INSERT siang saja, tetapi terlihat korlip agak mengkerutkan dahi tanda heran dan kurang setuju, kemudian korlip A bertanya apakah itu pilihan yang tepat dan apa pertimbangan Daisy Weku memindah berita tersebut. Karena merasa staffnya tersebut mempunyai sudut pandang yang berbeda, Daisy Weku mencoba menyamakan fikiran dengan juga menanyakan kembali mengenai alasan korlip tersebut tetap mempertahankan argumennya. Setelah mendengarkan penjelasan korlipnya, Daisy Weku membuka computer didepannya dan berkata “coba deh lo liat data yang udah-udah gimana, apa yang kemakan’.

• Daisy weku terlihat duduk di mejanya dan melihat tayangan INSERT siang di hari sebelumnya melalui laptop. Daisy Weku berkomentar kepada korlip karena pada salah satu berita mengenai kedekatan artis yang dibahas pada tayangan tersebut kurang to the point dan terlalu bertele-tele. Daisy Weku berkata jika terlalu banyak bridging di awal. Korlip A yang saat itu masih bertugas terlihat memberikan penjelasan kalau salah satu pihak tidak ingin diwawancara sama sekali sehingga dalam segmen tersebut lebih berfokus ke flashback. Setelah mendengar penjelasan tersebut Daisy Weku hanya mengangguk.

• Daisy Weku terlihat datang ke studio saat proses on air perdana INSERT story. Daisy Weku datang sesaat sebelum acara dimulai, ia memastikan bahwa semua host ready. Terlihat Daisy Weku menghampiri host yang sedang di briefing oleh seorang floor

(35)

120

director sebelum acara dimulai. Saat commercial break selanjutnya Daisy Weku juga sesekali menjawab pertanyaan mengenai kualitas perbincangan yang ditanyakan oleh host di segmen tersebut kepadanya. Daisy Weku juga menanyakan kepada producer mengenai salah satu artis yang hingga acara hampir dimulai belum juga datang, sambil sesekali melihat ke arah jam tangannya, dan mengingatkan producer untuk bertanyake artis yang bersangkutan sampai dimana dan menekankan jika hari itu adalah tayangan live pertama sehingga harus dipastikan tek-tok harus sesuai aturan.

5. Selasa, 24 September 2019

• Daisy Weku terlihat sedang bertemu dengan 3 creative INSERT story untuk proses finalisasi. Kala itu Daisy Weku sedang berada di mejanya yang di lantai 7. Karena tak punya banyak waktu, presentasi tetap berjalan walaupun dengan agak terburu – buru. Saat para creative tersebut mempresentasikan hasil kerjanya, tampak Daisy Weku dengan serius membaca tiap lembaran kertas ditangannya yang berisikan rundown INSERT story. Di akhir presentasi, Daisy Weku berkata jika semua sudah aman.

(36)

121 Dokumentasi

Dokumentasi observasi saat Daisy Weku sedang Briefing pada tahap finalisasi konten dan staff sedang presentasi

Dokumentasi observasi saat Daisy Weku saat sedang menjelaskan arahan pada staffnya

(37)

122

Sumber : instagram.com/melaney_ricardo

Daisy Weku saat sedang mengikuti kegiatan On Air INSERT

Suasana kantor INSERT

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja Sasaran Strategi 2.1 Meningkatka n penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas dan kualitas yang setara dengan standar dunia Berkembangnya

CSR sendiri di Indonesia telah tercantum dalam undang-undang, di mana dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas (UUPT) ditegaskan

Mikrobia yang berada pada zona rizosfer mempunyai kemampuan untuk membentuk mantel di daerah perakaran, berperanan juga sebagai hara tanaman misalnya penyedia N,

Penelitian ini berasal dari hasil kegiatan diskusi dengan menerapkan adanya pertanyaan lanjutan pada tuton Program Magister Ilmu Kelautan bidang minat Manajemen Perikanan

H 1 : Bagi kelompok n1 (nasabah muslim yang hanya menabung di bank syariah) suku bunga bank konvensional tidak berpengaruh positif mau- pun negatif terhadap probabilitas menabung

(dalam Rustini, 2013) yaitu bahwa anak memiliki daya perhatian yang pendek. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengerti karakteristik anak dengan baik sehingga mampu

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammadiyah (2012) yang menyatakan bahwa beralihnya profesi petani dari petani tembakau ke petani kakao

Studi media bertujuan untuk mengetahui pengalaman-pengalaman dan kapasitas pemerintah kota dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pemasaran sosial termasuk disini adalah