• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI – MARET 2016

A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok

1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok dengan Dunia pada periode Januari-Maret 2016 sebesar US$ 790,16 miliar atau turun 10,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 886,43 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR Tiongkok ke Dunia sebesar US$ 463,90 miliar, turun 9,66% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 513,51 miliar. Sementara itu, nilai impor RR Tiongkok dari Dunia periode Januari-Maret 2016 sebesar US$ 326,25 miliar atau turun 12,51% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 372,92 miliar.

2. Neraca perdagangan RR Tiongkok dengan Dunia periode Januari-Maret 2016 tercatat surplus sebesar US$ 137,65 miliar. Menurun 2,09% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat surplus sebesar US$ 140,59 miliar.

3. Negara tujuan ekspor RR Tiongkok terbesar pada periode ini adalah Amerika Serikat sebesar US$ 81,63 miliar, menurun 9,00% dibanding periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 89,70 miliar. Kemudian, Hongkong sebesar US$ 60,46 miliar (-6,37%); ke Jepang sebesar US$ 30,94 miliar (-5,84%). Sementara itu, negara asal impor RR Tiongkok terbesar pada periode ini, adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 35,98 miliar, turun 11,60% dibanding periode yang sama tahun 2015; Jepang sebesar US$ 30,47 miliar (-8,09%); Amerika Serikat sebesar US$ 30,28 miliar 15,05%), dan Taiwan dengan nilai impor US$ 28,28 miliar (-12,51%).

4. Beberapa komoditi impor Non Migas RR Tiongkok terbesar dari Dunia pada periode Januari-Maret 2016, antara lain :

 Electro Integr Circuit & Microassem (HS 8542) US$ 47,16 miliar, turun 3,59%;  Iron Ores & Concentrates, Including Roast Pyrites (HS 2601) US$ 10,79 miliar

(-31,82%) ;

 Electric Apparatus For Line Telephony Etc, Parts (HS 8517) sebesar US$ 9,60 miliar, (-5,88%);

(2)

 Motor Cars & Vehicles For Transporting Persons (HS 8703) sebesar US$ 8,70 miliar (-16,76%);

 Liquid Crystal Devices Nesoi; Lasers; Opt Appl; Pt (HS 9013) US$ 8,20 miliar, (-24,37).

5. Beberapa komoditi ekspor Non Migas RR Tiongkok terbesar ke Dunia, pada periode Januari-Maret 2016, antara lain :

 Electric Apparatus For Line Telephony or Line Telegr (HS 8517) sebesar US$ 40,56 miliar, menurun 10,32% dibanding periode yang sama tahun 2015;  Automatic Data Process Machines; Magn Reader Etc (HS 8471) US$ 26,82

miliar, turun 15,53%;

 Electronic Integrated Circuits & Microassembl, Pts (HS 8542) sebesar US$ 14,58 miliar, meningkat 14,55% dibanding periode yang sama tahun 2015;  Semiconductor Devices; Light-Emit Diodes Etc, Pts (HS 8541) sebesar

US$ 7,40 miliar, naik 6,60% dibanding periode yang sama tahun 2015;

 Lamps & Lighting Fittings & Parts Etc Nesoi (HS 9405) sebesar US$ 6,54 miliar, turun 10,81%.

B. Perkembangan Perdagangan Bilateral RR Tiongkok dengan Indonesia

1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok dengan Indonesia periode Januari-Maret 2016 sebesar US$ 11,65 miliar, turun 13,55% dibanding periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 13,48 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR Tiongkok ke Indonesia sebesar US$ 7,32 miliar, turun 20,12% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 9,16 miliar. Sementara itu, nilai impor RR Tiongkok dari Indonesia periode Januari-Maret 2016 sebesar US$ 4,33 miliar, turun 0,39% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat US$ 4,32 miliar. Neraca perdagangan Indonesia dengan RR Tiongkok periode Januari-Maret 2016 tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 2,98 miliar, meningkat 38,41% dibanding periode Januari-Maret 2015, yang tercatat defisit sebesar US$ 4,84 miliar.

2. Beberapa komoditi ekspor terbesar Indonesia ke RR Tiongkok periode Januari-Maret 2016 dibanding periode yang sama tahun 2015, antara lain:

 Palm Oil & Its Fractions, Not Chemically Modif (HS 1511), mencapai US$ 0,48 miliar, naik sebesar 38,26%;

(3)

 Lignite, Agglomerated, Or Not, (HS 2702) mencapai US$ 0,35 miliar, turun 32,81%;

 Coal; Briquettes, Ovoids, etc, (HS 2701) mencapai US$ 0,28 miliar, turun 39,78%;

 Chemical Woodpulp, Soda Or Sulfate, Not Dissoly Gr (HS 4703), sebesar US$ 0,25 miliar, turun 10,13%.

C. Informasi Lainnya

1. Sidang Kedua Trade and Investment Workong Group (TIWG) G20 di Nanjing. Pertemuan Trade and Investment Working Group (TIWG) G20 Kedua telah dilaksanakan pada tanggal 4-5 April 2016 di Beijing, RRT. TIWG ke-2 diketuai oleh Mr. ZHANG Shaogang, Director General, Ministry of Commerce of China (Mofcom) dan sebagai Co-Chair adalah Duta Besar Kanada untuk WTO di Jenewa, Mr. Jonathan T. Fried. Pertemuan dihadiri oleh anggota G20, 7 guest countries (Spanyol, Mesir, Kazakhstan, Belanda, Selandia Baru, Senegal dan Singapura) dan perwakilan organisasi internasional (IMF, ITC, OECD, UNCTAD, World Bank dan WTO). Delri dipimpin oleh Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Lainnya (OIL), Ditjen PPI-Kemendag, dan pejabat dari Kemenko. Perekonomian, Kemendag, BKPM dan KBRI Beijing.

Pertemuan TIWG ke-2 dibuka Wakil Menteri Perdagangan RRT, Mr. Wang Shouwen yang dalam sambutannya menggaris bawahi bahwa TIWG ke-2 menjadi sangat penting mengingat para pejabat dari negara anggota G20 yang hadir memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan arahan bagi G20 Trade Ministerial Meeting dan G-20 Summit. Pada pertemuan TIWG kedua kembali dibahas lima agenda utama, yaitu: (i) Strengthening G20 Trade and Investment Mechanism; (ii) Promoting Global Trade Growth; (iii) Supporting the Multilateral Trading System; (iv) Promoting Global Investment Policy Cooperation and Coordination; (v) Promoting Inclusive and Coordinated Global Value Chains. TIWG merupakan instrumen untuk mendukung keberhasilan TMM ke-4 yang akan dilaksanakan tanggal 9-10 Juli 2016 di Shanghai.

Dalam perundingan TIWG G20 Kedua ini, Delri memberikan penekanan bahwa Indonesia berkepentingan dalam memperjuangkan isu Small Medium Enterprises (SMEs) agar dapat lebih terintegrasikan dengan Global Value Chains melalui peningkatan kapasitas, inovasi, fasilitasi perdagangan, dukungan finansial dan

(4)

investasi, peningkatan pemahaman terhadap regulasi dan optimalisasi akses pasar dengan menghapus NTMs (SPS dan TBT) bagi kepentingan SMEs. Pada kesempatan tersebut Delri menyampaikan bahwa Indonesia memandang pentingnya peningkatan komitmen terkait aspek transparansi di bidang Trade and Trade Related Measures (isu NTMs, SPS, dan TBT). Indonesia juga dapat menerima konfigurasi dan proses perundingan dalam bentuk plurilateralisme, sepanjang hasil dari perundingan plurilateral tetap bersifat Most Favoured Nations (MFN) dan non-diskriminasi. Pada akhir pertemuan disampaikan agar masing-masing anggota G20 diharapkan memberikan masukan tertulis secara spesifik, mengenai konsep G20 selambat-lambatnya tanggal 15 April 2016.

2. China-ASEAN Infrastructure Construction Cooperation Dialogue Meeting. Kami menghadiri acara China-ASEAN Infrastructure Construction Cooperation Dialogue Meeting, yang diadakan oleh CABC berkerja sama dengan China Aggregates Association (CAA). Pertemuan dihadiri perwakilan dari ASEAN, yakni Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pertemuan adalah untuk melakukan dialog mengenai perkembangan industri peralatan dan bahan bangunan (Building Materials). CABA dan CAA menyampaikan bahwa antara China dan ASEAN perlu terus dilakukan dialog mengenai berbagai kesempatan kerja sama dibidang peralatan dan bahan bangunan.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sedang giat membangun berbagai fasilitas infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, jembatan, jalan, kereta api, perumahan rakyat, pasar tradisional, dan lainnya. Selain itu kami juga menyampaikan kepada CAA untuk dapat hadir pada kegiatan pameran Indobuild Tech 2016 di Jakarta pada tanggal 25-29 Mei 2016. Kegiatan tersebut bukan hanya diisi oleh pameran produk peralatan dan bahan bangunan Indonesia, namun juga mengadakan berbagai kegiatan seperti business matching, seminar, dan sebagainya.

3. Kebijakan Pengetatan Pengawasan Pangan di RR Tiongkok.

Keamanan pangan di RRT melibatkan banyak Kementerian dengan sistem manajemen yang tidak bersinergi, berbagai departemen bertindak atas masukan mereka sendiri tanpa koordinasi. Pemerintah RRT atas wewenang legistatif akan memeriksa penegakan hukum keselamatan pangan pada tahap awal baru di 10 provinsi, kota dan daerah otonom dari pertengahan April sampai akhir Mei tahun 2016 sebagai dampak skandal produk susu formula bayi palsu yang memicu

(5)

kemarahan publik. Baru-baru ini juga pihak karantina Shanghai melakukan pemusnahan pisang dengan Total 60.34 ton yang diimpor dari Filipina dihancurkan karena mengandung Dysmicoccus Neobrevipes Beardsley, spesies yang berbahaya bagi buah dan sayur tanam dan tumbuh. Pisang, dikemas dalam karton 4,642 dalam dua batch tersebut diperkirakan bernilai US$37.000.

Pada kasus susu formula bayi, polisi shanghai menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam produksi dan penjualan susu bubuk yang dikemas dengan label merek palsu. Enam tersangka telah dilakukan penuntutan. Pemerintah RRT telah meningkatkan upaya dalam memperbarui sistem kerja pangan dan menyediakan pengawasan ketat di industri pangan. Undang-undang pangan baru telah direvisi untuk penegakan yang lebih praktis, dan kesadaran hukum akan ditingkatkan di berbagai Kementerian Pemerintah.

Langkah-langkah untuk strategi keamanan dan pemantauan pangan melibatkan banyak pihak, termasuk jalur ditingkat produksi, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran. Efektiftifitas jaminan keamanan pangan juga membutuhkan kerjasama dan koordinasi semua pihak dalam rantai produksi makanan, seperti pemerintah, petani, pengolahan usaha pangan, konsumen, lembaga perantara dan lembaga-lembaga penelitian yang relevan. Penjaminan keamanan pangan adalah tanggung jawab yang melekat dari pemerintah, tetapi bukan tanggung jawab dari satu Kementerian pemerintah sendiri. Meskipun kendali pemerintah yang kuat diperlukan untuk sistem keamanan pangan. Untuk menjamin implementasi yang efektif atas tanggung jawab dalam semua isu pangan di atas semua pihak yang terlibat dalam rantai produksi pangan, termasuk pemerintah, industri, lembaga penelitian, lembaga pendidikan, media massa dan konsumen, harus mengadopsi langkah-langkah efektif pada semua titik dari rantai produksi makanan. Sistem akses pasar untuk makanan adalah kelembagaan untuk memperkuat manajemen atas memasuki pasar pangan. Pelaksanaan kerangka sistem akses pasar untuk pangan dapat menjamin kontrol atas keamanan pangan dan perlindungan keselamatan konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

• Berdasarkan hasil wawancara dan kondisi eksisting, kejadian risiko yang mungkin terjadi pada proyek pembangunan gedung UWM yaitu kurangnya ketersediaan sumber daya,

Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang ditambahkan dengan sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena logam

mencari krim pemutih wajah yang harganya murah serta cepat memutihkan wajah tanpa memikirkan keamanan produk yang digunakan .Karena tingginya permintaan pasar seperti itu

Gambar 3.2 Hasil Kualitatif Merkuri de- ngan Metode Reaksi Warna Dalam melakukan uji warna bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya merkuri dalam sampel krim

Pelatihan yang diberikan bagi kelompok pengrajin eceng gondok adalah pelatihan inovasi produk kursi dan meja meja, dan Pelatihan teknik pewarnaan, kemudian

Radioisotop 198Au yang dihasilkan dikarakterisasi dengan mengukur aktivitas, waktu paruh, energi, yield, kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia serta ukuran

Dari rumusan tersebut maka moral tidak hanya sebatas perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup yang dipegang, dibahas dan dibicarakan kembali hanya ketika ada

Pendekatan lean six sigma yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini menghasilkan prioritas perbaikan kualitas batik Lumajang sebagai ikon daerah