• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Baja 2 Kolom tersusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Struktur Baja 2 Kolom tersusun"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Struktur Baja 2

Kolom tersusun

Struktur Baja 2

Kolom tersusun

Kolom tersusun

Kolom tersusun

Bagus Eratodi Bagus Eratodi

(2)

Struktur tersusun prismatis dengan elemen yang

dihubungkan oleh pelat melintang dan memikul gaya sentris

 Komponen struktur tersusun dari beberapa elemen yang disatukan pada

seluruh panjangnya boleh dihitung sebagai komponen struktur tunggal;

 Pada komponen struktur tersusun yang terdiri dari beberapa elemen

yang dihubungkan pada tempat-tempat tertentu, kekuatannya harus dihitung terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas bahan. Sumbu bahan adalah sumbu yang memotong semua elemen komponen struktur itu; sedangkan, sumbu bebas bahan adalah sumbu yang sama sekali tidak, sedangkan, sumbu bebas bahan adalah sumbu yang sama sekali tidak, atau hanya memotong sebagian dari elemen komponen struktur itu

 Sumbu bahan adalah sumbu yang memotong semua elemen komponen

xx adalah sumbu bahan,

yy adalah sumbu bebas bahan,

ll adalah sumbu minimum dari elemen komponen struktur, adalah pelat kopel.

(3)

Sumbu bahan

y y x x l l a y y x x l l a y y x x l l a x x a y m = 2 l l m = 2 (a) m = 2 (b) (c) m = 2 (d) m = 2 (e) x x l l m = 3 y y a a (f) x x m = 4 y y a a a l l

(4)

Kelangsingan pada arah tegak

lurus sumbu x

x

Keterangan:

 L adalah panjang tekuk komponen struktur tersusun

x kx r L = x

λ

 Lkx adalah panjang tekuk komponen struktur tersusun

pada arah tegak lurus sumbu x

x, dengan

memperhatikan pengekang lateral yang ada, dan kondisi jepitan ujung-ujung komponen struktur,

 rx adalah jari-jari girasi komponen struktur tersusun

(5)

Kelangsingan ideal



Pada arah tegak lurus sumbu bebas

bahan y

y, harus dihitung kelangsingan

ideal dengan persamaan:

ideal dengan persamaan:

2 2

2

l y iy

m

λ

λ

λ

=

+

y ky y

r

L

=

λ

min

l

l

r

L

=

λ

9.3-2

(6)

Keterangan

 m adalah konstanta seperti tercantum pada Gambar 9.3-1

 Lky adalah panjang tekuk komponen struktur tersusun pada arah

tegak lurus sumbu yy, dengan memperhatikan pengekang lateral

yang ada dan kondisi jepitan ujung-ujung komponen struktur, mm

 ry adalah jari-jari girasi dari komponen struktur tersusun terhadap

sumbu yy, mm

sumbu yy, mm

 Ll adalah spasi antar pelat kopel pada arah komponen struktur

tekan, mm

 rmin adalah jari-jari girasi elemen komponen struktur terhadap

(7)

Agar persamaan (9.3-2) dapat dipakai, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

 Pelat-pelat kopel membagi komponen struktur

tersusun menjadi beberapa bagian yang sama panjang atau dapat dianggap sama panjang,

 Banyaknya pembagian komponen struktur minimum

adalah 3, adalah 3,

 Hubungan antara pelat kopel dengan elemen

komponen struktur tekan harus kaku,

 Pelat kopel harus cukup kaku, sehingga memenuhi

persamaan: l l p

L

I

a

I

10

(8)

Keterangan

 Ip adalah momen inersia pelat kopel; untuk pelat kopel di

muka dan di belakang yang tebalnya t dan tingginya h

 Il adalah momen inersia elemen komponen struktur

terhadap sumbu ll, mm4

 a adalah jarak antara dua pusat titik berat elemen

komponen struktur (lihat Gambar 9.3-2), mm

4 3

mm

,

12

1

2

th

I

p

=

×

(9)

Gambar 9.3-2

(10)

Koefisien tekuk

 Koefisien tekuk ωx dan ωiy selanjutnya ditentukan

oleh harga-harga λx dan λiy, sehingga kuat tekan

nominal diambil sebagai nilai yang terkecil di antara :

f A A f x y g n f A N

ω

= iy y g n f A N ω = dan ,25 0 c ≤ λ ω = 1 c λ ω 67 , 0 6 , 1 43 , 1 − = 2 1, c ≥ λ 2 25 , 1 λc ω = 2 , 1 2 0, 5 < λc < E f r L y y ky c π λ =

(11)

 Selanjutnya, perencanaan komponen struktur tersusun

ini dihitung sesuai dengan persamaan (9.1-1).

φn adalah faktor reduksi kekuatan (lihat Tabel 6.4-2)

Nn adalah kuat tekan nominal komponen struktur yang ditentukan berdasarkan Butir 7.6.2 dan 9.2, N

n

n

u

N

(12)

mulai

Input : Nu

:mutu baja :panjang batang

Memilih profil

Data profil tunggal : A, rx, ry .

Profil siku ganda Agab = 2A yyyy ffff KL KL KL KL cccc==== λλλλ ≤ ≤ ≤ ≤ 20 0 min r kL ya tidak λc≤ 0,25 ; ω = 1 0,25 < λc< 1,2; ω = λc ≥ 1,2 ; ω = 1,25 λc2 Nn= 0,85.Agab. φφφφ ω ω ω ω yyyy ffff Nu ≤ φφφφ Nn EEEE .... min min min min rrrr KL KL KL KL cccc==== ππππ λλλλ selesai Profil aman ya tidak c λ 67 , 0 6 , 1 43 , 1 −

(13)

Struktur tersusun prismatis dengan elemen yang

dihubungkan oleh unsur diagonal dan memikul gaya sentris

 Untuk menghitung kelangsingan komponen tersusun

yang dihubungkan oleh unsur diagonal seperti pada Gambar 9.4-1a, 9.4-1b, 9.4-1c, dan 9.4-1d, berlaku persamaan (9.3-1), (9.3-2), dan (9.3-3) dengan:

2 3

a

L

zA

AL

l d d l

π

λ

=

(14)

 A adalah luas penampang komponen struktur

tersusun, mm2

 Ad adalah luas penampang satu unsur diagonal, mm2  Ld adalah panjang unsur diagonal, mm

 Ld adalah panjang unsur diagonal, mm

 Ll adalah panjang komponen struktur pada kedua

ujungnya yang dibatasi oleh unsur penghubung, mm

 a adalah jarak antara dua pusat titik berat elemen

komponen struktur, mm

 z adalah konstanta yang tercantum pada

(15)

Gambar 9.4-1

α Ll α Ll α Ll α Ll α Ll Ld Ll Ld Ll Ld Ll Ld Ll Ld Ll z=2 z=2 z=4 z=4 z=2 (a) (b) (c) (d) (e)

(16)



Pada komponen struktur tersusun yang

dihubungkan dengan unsur diagonal seperti

terlihat pada Gambar 9.4-1e, berlaku

persamaan:

persamaan:

l h l d d l L A Aa a L zA AL 2 2 3 + = π λ

dengan A

h

adalah luas penampang satu

unsur penghubung horizontal;

(17)

 Pada arah tegak lurus sumbu bebas bahan y

y, harus

dihitung kelangsingan ideal dengan persamaan

2 2

2

l y iy

m

λ

λ

λ

=

+

ky

L

=

λ

α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll α Ld Ll Ll αα Ld Ll Ll LLdd Ll Ll Ll Ll α Ld Ll Ll αα Ld Ll Ll LLdd Ll Ll Ll Ll α Ld Ll Ll αα Ld Ll Ll LLdd Ll Ll Ll Ll α Ld Ll Ll αα Ld Ll Ll LLdd Ll Ll Ll Ll y ky y

r

L

=

λ

z=2 z=2 z=4 z=4 (a) (b) (c) (d) z=2 z=2 z=4 z=4 z=2 z=2 z=4 z=4 (a) (b) (c) (d)

2

3

a

L

zA

AL

l

d

d

l

π

λ

=

(18)

 Pada arah tegak lurus sumbu bebas bahan y

y, harus

dihitung kelangsingan ideal dengan persamaan

2 2

2

l y iy

m

λ

λ

λ

=

+

ky

L

=

λ

α

Ll

α

Ll

α

Ll

α

Ll

αα

Ll Ll Ll y ky y

r

L

=

λ

Ld Ll

z=2

Ld Ll

z=2

Ld Ll Ld Ll Ld Ll LLdd Ll Ll

z=2

l h l d d l

L

A

Aa

a

L

zA

AL

2

2 3

+

=

π

λ

(19)

Koefisien tekuk



Koefisien tekuk

ω

x

dan

ω

iy

selanjutnya

ditentukan oleh harga-harga

λ

x

dan

λ

iy

, sehingga

kuat tekan nominal diambil sebagai nilai yang

terkecil di antara

terkecil di antara

(9.1-1) dan (9.3-6);

x

y

g

n

f

A

N

ω

=

iy y g n

f

A

N

ω

=

(20)

Kuat perlu unsur diagonal, S

u

,

dihitung dengan persamaan

α

sin

n

D

S

u

=

u



D

u

adalah gaya lintang akibat beban terfaktor, N



n

adalah jumlah unsur diagonal pada suatu

potongan mendatar



α

adalah sudut antara unsur diagonal dengan

(21)

struktur tersusun yang tidak

mempunyai sumbu bahan



Kelangsingan ideal dari komponen struktur

tersusun pada Gambar 9.5-1 terhadap sumbu x

dan sumbu y dihitung sebagai berikut:

2 2 2 l x ix m λ λ λ = + 2 * 2 2 l y iy m λ λ λ = +

Harga

λ

l dapat dihitung dengan persamaan (9.3-4) atau (9.4-1) atau (9.4-2) dan nilai-nilai m dan m* tertera pada

(22)

Gambar 9.5-1

l l x x m =2 2 a y y x x l l m = 2 m = 2 l l a y x x a y m* = 2 (a) m* = 2 y (b) m* = 2 y (c) x m* = 2 m = 2 l l x y y a (d) m* = 4 m = 2 l l x x y y a (e)

(23)



Kelangsingan ideal dari komponen struktur

tersusun

λ

l

dihitung dengan memperhitungkan sistem

penghubung, yaitu plat kopel atau batang

2

2

2

l

x

ix

m

λ

λ

λ

=

+

2 * 2

2

l y iy

m

λ

λ

λ

=

+

penghubung, yaitu plat kopel atau batang

diagonal

min l l

r

L

=

λ

3 2 a L zA AL l d d l

π

λ

=

(24)



Koefisien tekuk

ω

x

dan

ω

iy

selanjutnya

ditentukan oleh harga-harga

λ

x

dan

λ

iy

,

sehingga kuat tekan nominal diambil

sebagai nilai yang terkecil di antara

y

g

n

f

A

N

ω

=

g y n

f

A

N

=

dan

x

n

N

ω

=

iy n

N

ω

=

dan

(25)



Untuk menjaga kestabilan elemen-elemen

penampang komponen struktur tersusun

maka harga-harga

λ

ix

dan

λ

iy

berikut;



pada komponen struktur tersusun yang

l

ix

1

,

2

λ

λ

λ

iy

1

,

2

λ

l



pada komponen struktur tersusun yang

tidak mempunyai sumbu bahan, harus

dianggap bekerja gaya lintang pada kedua

arah sumbu penampangnya

u

xu

N

(26)

Contoh

 Hitunglah profil ┘└ 60.90.10 apakah mampu menahan

beban aksial terfaktor Nu = 30 ton. Jika panjang batang 3 m dan kondisi perletakkan jepit-sendi. Mutu baja bj 37

Data profil Ag = 1410 mm2 Ag = 1410 mm ex = 30,5 mm ey = 15,6 mm Ix = 112.104 mm4 Iy = 39,6.104 mm4 rx = 28,2 mm ry = 16,8 mm tp = 8 mm

(27)

Penampang

tp

60 90

(28)

Periksa kelangsingan penampang

91

,

12

200

200

9

10

90

=

=

=

=

t

b

200

91

,

12

240

200

200

<

=

=

t

b

f

y

(29)

Menggunakan 6 buah pelat kopel

600

1

6

3000

1

=

=

L

50

875

,

46

8

,

12

600

600

1

6

min 1 1 1

<

=

=

=

=

=

r

L

L

λ

(30)

Arah sumbu bahan (sumbu x)

10

,

85

3000

.

8

,

0

.

0,8

k

sendi,

-jepit

tumpuan

Kondisi

λ

=

=

=

=

x

L

k

(

56

,

25

)

2

,

1

10

,

85

10

,

85

2

,

28

3000

.

8

,

0

.

1

λ

λ

λ

>

=

=

=

=

x x x x

r

L

k

(31)

Arah sumbu bebas bahan (sumbu y)

(

)

(

39,6.10 1410 15,6 4

)

2 2 2 2 4 2 + + =               + + = y p y g y y I t e A I I

(

)

(

)

06 , 93 7878 , 25 3000 . 8 , 0 . mm 7878 , 25 2820 2 , 1875331 mm 2820 1410 . 2 4 6 , 15 1410 10 . 6 , 39 2 y 2 = = = = = = = = + + = y y y y y r L k A I r A I λ

(32)

Kelangsingan ideal

2

2 1 2

+

=

y iy

m

λ

λ

λ

696

,

48

2

,

1

1989

,

104

1989

,

104

875

,

46

2

2

06

,

93

2

2 2

=

>

=

=

+

=

i iy iy

λ

λ

λ

(33)

Karena

λ

iy

>

λ

x

, tekuk terjadi pada

sumbu bebas bahan

43 , 1 1489 , 1 200000 240 1989 , 104 = = = iy cy E fy π π λ λ ton 4 , 33 0,85N 30 ton 3 , 39 722 , 1 240 2820 722 , 1 67 , 0 6 , 1 43 , 1 2 , 1 25 , 0 n = < = = = = = − = → < < y y g cr g n cy y cy f A f A N ω λ ω λ

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini membahas seluk beluk Hukum Benda dan Hukum Perikatan Islam yang meliputi Pengertian, Unsur-unsur Pembagian dan Pandangan Islam tentang Harta; Pengertian Hak

Additionally, understanding the causes and triggering mechanisms is important for landslide risk assessment and The International Archives of the Photogrammetry,

John C .Bogle , mantan CEO garda depan kelompok dan mantan anggota dewan kemerdekaan yang sekarang sudah tidak standar , berpendapat bahwa profesi akuntansi keuangan ,

Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Responden Penelitian Mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah

Master Plan ini adalah merupakan perencanaan ketenagalistrikan jangka pendek dengan rentang cakrawala 5 (lima) tahun kedepan yang merupakan bagian dari kombinasi

Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. PMS dapat menyebabkan terjadinya komplikasi

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menyusun algoritme dan mengimplementasi algoritme dengan membuat program menggunakan bahasa pemrograman C...

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mana apa yang paling mempengaruhi tingkat kewaspadaan pengemudi BRT koridor I Semarang antara faktor kualitas tidur dan