• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penulis menemukan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel hafalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. Penulis menemukan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel hafalan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

61 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis menemukan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel hafalan salat Delisa karya Tere Liye. Adapun nilai akhlak yang penulis temukan mencakup akhlak kepada Allah swt dan akhlak kepada sesama manusia.

A. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Manusia Terhadap Allah Swt dalam Novel

Hafalan Solat Delisa Karya Tere Liye

1. Takwa

Salah satu tanda orang yang bertakwa adalah salat dan pada novel HSD dapat kita lihat seperti kutipan berita berikut:

Adzan shubuh dari meunasah terdengar syahdu. Bersahut-sahutan satu sama lain. Menggetarkan langit-langit Lhok Nga yang masih gelap.Tapi jangan salah, gelap-gelap begini kehidupan sudah dimulai. Remaja tanggung sambil menguap menahan kantuk mengambil wudhu. Anak laki-laki bergegas berjamaah memakai sarung kopiah. Anak gadis menjumput lipatan mukena putih dari atas meja.Bapak-bapak membuka pintu rumah menuju meunasah. Ibu-ibu membimbing anak kecilnya bangun solat berjamaah.“Ashsholaatu khoirum minan naum!1

Pada kutipan lain disaat shubuh Delisa mengambil wudhu untuk salat tahajjud memohon kepada Allah swt.

Shubuh itu, ketika sebagian besar makhlukMu masih terlelap. Lihatlah, dengan muka basah oleh wudhu Delisa salat kepadaMu. Delisa hanya bisa baca takbiratulihram. Lantas ia lupa bacaan yang lainnya. inilah solat pertamanya sejak sujud yang terputus oleh gelombang tsunami tanpa ampun itu.2

1 Tere liye, Hafalan Shalat Delisa, (Jakarta: Republika, 2008), h. 1 2 Ibid., h. 160

(2)

Di dalam bagian lainnya di saat Delisa bangun untuk melaksanakan solat Shubuh.

Delisa bangun dengan semangat Salat shubuh dengan semangat.

Tadi bacaannya nyaris sempurna. Kecuali sujud, bukan ketukar, entah mengapa tiba-tiba Delisa lupa bacaan sujudnya. Sebelum ingat bacaanya, Ummi sudah keburu bangkit duluan dari sujud, empat kali sujud, empat kali Delisa lupa secara sempurna.3

Di dalam bagian lainnya disaat ibu-ibu di tenda darurat ingin melaksanakn salat tetapi karena tidak ada air, ibu-ibu itu bertayamum.

Ibu-ibu itu ingin salat. Sekarang, malam ini, Kondisi tubuhnya selain kaki yang terpotong, jauh lebih sehat dibandingkan Delisa. Wajahnya taak selebam Delisa. Tubuhnya juga tak seluka Delisa. Maka ibu-ibu itu dengan mudah beringsut duduk bersandarkan bantal. Gemetar tangannya pelan-pelan menepuk seprai ranjang (tayamum). Membasuh mukanya dan tangannya dengan debu. Debu dan air itu dekat sekali. Sama-sama sebuah keniscayaanmu.4

Allah berfirman Dalam surat al- Baqarah ayat 43

















Artinya:

Dan dirikanlah salat tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.

Di dalam tafsir al-Mishbah menafsirkan ayat aqimu ash-shalah, yakni laksanakanlah solat dengan sempurna memenuhi rukun dan syaratnya serta berkesinambungan dan wa'atuzzakah yakni tunaikan zakat

3

Tere liye, Op. Cit., h. 63

(3)

dengan sempurna tanpa mengurangi dan menangguhkan serta sampaikan dengan baik kepada orang yang berhak menerimannya.5

Dua kewajiban pokok itu merupakan pertanda hubungan harmonis, salat untuk hubungan baik dengan Allah swt. Zakat pertanda hubungan harmonis dengan sesama manusia. Keduanya ditekankan, sedangkan kewajiban lainnya dicakup oleh penutup ayat ini, yaitu rukuklah bersama orang-orang yang rukuk; dalam arti tunduk dan taatlah pada ketentuan-ketentuan Allah sebagaimana dan bersama orang-orang taat dan tunduk.

Demikian tuntunan itu ditampilkan dalam susunan yang serasi. Awalnya mengingatkan nikmat-nikmat Ilahi, akhirnya perintah perintah untuk tunduk dan patuh kepada-Nya, sedang di pertengahan antara awal dan akhirnya dikemukakan tugas-tugas baik yang bersifat imaniyah maupun Badaniyah dan Maliyah (harta benda). Perintah ini pada hakikatnya ditujukan keppada seluruh manusia, walaupun pada mulanya ditujukan kepada Bani Israil.

Dari penafsiran Q.S. al-Baqarah: 43 dapat kita ketahui bahwa salat dan zakat merupkan dua kewajiban pokok di dalam agama Islam, yang mana di dalam melaksanakan solat berarti kita menjalin hubungan baik dengan Allah, sedangkan di dalam kewajiban zakat, berarti kita menjalin hubungan baik dengan Allah dan juga hubungan baik sesama manusia,

(4)

yang mana kita saling memberi dan tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat.

Dapat kita pahami nilai-nilai takwa yang terdapat di dalam novel berjudul hafalan salat Delisa yang di karang oleh Tere Liye dari penggalan kutipan novel di atas yakni, pada waktu shubuh di masjid-masjid terdengar para Muazin berlomba-lomba untuk menyerukan azan tanda masuknya waktu shubuh. Sedangkan para orang tua mengajak anak-anaknya untuk ikut mengerjakan salat di masjid. Para remaja juga ikut bergegas berpakaian mukena bagi remaja wanita dan kain sarung bagi remaja laki-laki hanya untuk mengerjakan salat berjamaah di masjid.

Hal tersebut mengisyaratkan betapa luar biasanya ketakwaan warga Lhoknga yang diceritakan di dalam novel ini mereka mengerjakan salat dengan ketakwaan yang sangat luar biasa. Sayupan azan yang berkumandang merdu diwaktu shubuh, warga sekitar baik orang tua, dewasa, remaja dan anak-anak bersama-sama untuk melaksanakan salat di masjid yang dapat kita bayangkan suasana shubuh dalam kehidupan Islami.

Dapat kita pahami nilai-nilai kependidikan akhlak yang salah satunya takwa yang tergambar di dalam novel ini yakni betapa warga Lhoknga yang bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah yang sangat utama yakni salat dengan penuh ketakwaan kepada Allah swt. Mereka tak hanya mengerjakan salat ke masjid saja namun juga

(5)

membimbing anak-anaknya untuk ikut melaksanakan salat berjamaah di masjid.

2. Ikhlas

Ikhlas adalah sikap menjauhkan diri dari riya’ atau menjauhkan

diri dari sikap memperlihatkan setiap kegiatan yang bersifat ibadah kepada orang lain.6 Dengan demikian amalan seseorang dapat dikatakan jernih apabila dikerjakan dengan ikhlas.

“Ummi kan pernah bilang, sayang…. Jangan pernah lihat hadiah dari bentuknya….lihat dari niatnya…. Abi kan juga sering bilang kalau kamu lihat hadiah dari niatnya insya allah hadiahnya terasa lebih indah…. Ah iya, bukankah ustadz Rahman pernah bilang kita belajar salat itu hadiahnya nggak sebanding dengan kalung…. Hadiahnya sebanding dengan surga….”7

Adapun indikator lain di dalam novel ini yakninya:

Delisa sungguh tidak sedih dengan kepergian mereka.Delisa tidak sedih karena itu. Hari-hari terakhir, dengan menyaksikan banyak kehilangan, delisa sudah mulai mengerti soal itu. Delisa tiba-tiba menangis, karena ia baru saja menyebutkan kata sendirian. Ia mengerti benar kata itu. Maka mata delisa mulai berkaca-kaca.Delisa takut sendirian.Delisa tidak suka dengan kata-kata tersebut. Tetapi delisa tidak ingin menangis di depan Kak Fatimah, Kak Zahra, dan Kak Aisyah, maka delisa berusaha mengusap matanya. Berusaha tetap terkendali.Diam tertunduk sambil berdo’a.8

Dalam kutipan lainnya diceritakan bahwa delisa sadar ia selama ini ingin lancar bacaan salatnya karena mengharapkan kalung.

Dan ia ingin ikhlas melakukan semuanya. “delisa tidak ingin kalung itu!” delisa berteriak parau. “delisa hanya ingin bacaan salat yang sempurna.9

6 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), h. 15 7Ibid., h. 33

8Ibid., h. 166 9 Ibid., h. 252

(6)

Di dalam kutipan lainnya penulis menemukan point yaitu ketika kak Ubay menjawab pertanyaan Delisa tentang susahnya mengahafal bacaan solatnya.

“Orang-orang yang kesulitan melakukan melakukan kebaikan itu, mungkin karena hatinya Delisa… hatinya tidak ikhlas! Hatinya jauh dari ketulusan.10

Allah swt berfirman dalam surat al-Bayyinah: 5



































Artinya:

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

Dalam tafsir al-Mishbah menafsirkan kata mukhlisin terambil dari kata khalusha yang berarti murni setelah sebelumnya diliputi atau disentuh kekeruhan. Dari sini ikhlas adalah upaya memurnikan dan menyucikan hati sehingga benar-benar hanya terarah kepada Allah semata, sedang sebelum keberhasilan usaha itu, hati masih diliputi atau dihinggapi oleh sesuatu selain Allah misalnya pamrih dan semacamnya.11

Berdasarkan penafsiran ayat di atas dapat kita pahami bahwa sebagai seorang muslim kita haruslah memiliki sifat ikhlas terhadap Allah dalam melakukan segala sesuatu dan mendapatkan sesuatu baik itu perihal

10 Ibid., h. 245

(7)

buruk maupun perihal baik. Ikhlas disini yang mana kita harus melakukan segala sesuatu tanpa mengharapkan pamrih ataupun pujian namun melakukan segala sesuatu dengan niat hanya mengharaapkan ridha Allah swt.

Dapat kita pahami dari kutipan novel di atas bahwa seorang gadis cilik yang bernama Delisa ingin melaksanakan solat tanpa mengharapkan hadiah dari seseorang namun, lebih ingin mendapatkan hadiah dari Allah nya yang berbentuk surga.

Dalam kutipan lain di dalam indikator ikhlas ini yakni bagaimana keikhlasan seorang gadis cilik yang bernama Delisa yang mengikhlaskan kepergian Ummi dan tiga orang kakaknya karena bencana yang terjadi. Delisa ikhlas menerima kenyataan bahwa ia ditinggal selama-lamanya oleh Ummi dan tiga orang kakaknya. Ia mencoba untuk tetap tegar dalam menghadapi kenyataan tersebut krena semua yang telah terjadi merupakan takdir dari Allah swt.

3. Syukur

Syukur adalah berterima kasih kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikannya kepada kita. Kemudian kita tidak merasa kecewa atau iri hati atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain akan tetapi kita merasakan kecukupan atas pemberian-Nya.12

Abi jatuh terduduk memujiMu. Sujud syukur, Matanya basah. Abi tadi takut sekali. Semua kenangan itu kembali saat dia duduk berdiam dilorong sepi ini. Abi gentar sekali, sedikitpun tidak bisa membayangkan

(8)

apa yang akan ia lakukan jika Delisa pergi setelah semua sudah amat menyakitkan. Sungguh akan semakin menyakitkan jika bungsunya juga ikut pergi. Abi lirih mengucap syukur.Ubai tersenyum tipis meraih bahu Abi.Membantu berdiri.13

Di dalam bagian yang lain penulis menemukan point tentang syukur ketika ia memeluk Delisa yang selamat dari bencana Tsunami tersebut.

Abi memeluk Delisa sekali lagi. Mengusap matanya yang mulai basah. Ya Allah puji syukur, engkau sungguh maha penyayang. Apapun itu, bungsunya ternyata selamat. Keajaiban itu ternyata masih ada. Abi untuk kesekian kalinya mngusap matanya yang semakin basah.

Di dalam bagian yang lain penulis menemukan point tentang bersyukur ketika di atas helikopter menuju ke tempat Delisa dirawat ia sangat bahagia.

Saat itu juga, Abi segera menumpang helikopter super Puma. Perjalanan satu setengah jam menuju kapal induk yang membuang sauh di lautan Aceh itu seperti satu setengah abad. Hatinya buncah. Entah bagaimana dia bisa menjelaskan semua kebahagiaan itu, ya Allah, sungguh puji syukur, akhirnya keajaiban itu ada.

Allah berfirman dalam surat Ibrahim: 7

























Artinya:

dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

(9)

Di dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa kalimat lain

syakartum laadzidannakum, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti

kami akan menambahkan nikmat kepadamu. Kata syukur berasal dari menggambarkan kenikmatan dalam benak dan menampakkannya. Syukur juga berarti pengakuan terhadap kenikmatan baik memberi nikmat yang bisa di ketahui dengan penghormatan terhadapnya dan menempatkan jiwa dalam jiwa tersebut.14

Dapat kita pahami nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat di dalam indikator syukur pada kutipan diatas yakni Abinya Delisa selain ikhlas menerima kepergian istri dan tiga orang anaknya namun ia masih tetap bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah yang mana seorang putri bungsunya masih dapat terselamatkan dari dahsyatnya bencana Tsunami yang terjadi ia melakukan sujud syukur sebagai tanda rasa syukurnya kepada Allah atas selamatnya Delisa seorang putri bungsu yang sangat dia sayangi. Hanya Delisa lah satu-satunya keluarganya yang dapat selamat dari bencana alam tersebut.

Dari kutipan diatas dijelaskan bahwa Abi tetap bersyukur karena delisa masih hidup. Abi merasa kesepian akibat istri dan anak-anaknya meninggal. Kadang memang rasa syukur itu akan muncul ketika manusia sedang diberikan cobaan. Rasa syukur juga dapat membuat manusia lebih dekat pada Allah. Seperti penafsiran di atas rasa syukur abi karena delisa masih hidup, ia tidak tau apa yang akan terjadi kalau putri bungsunya itu

14

Ibnu Katsir, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,( Bogor: PT Pustaka Ibnu Katsir 2009), h. 180

(10)

pergi meninggalkannya juga. Dengan itu Abi mengucap syukur kepada Allah swt terhadap nikmat yang ia dapatkan.

Bersyukur bisa dilakukan dimana saja dan dalam keadaan apa saja baik susah sekalipun. Dalam salah satu kutipan di novel tersebut mengajarkan untuk selalu bersyukur dalam hal apa pun. Kutipan di atas menyatakan bahwa jika mendapatkan sesuatu yang baru baik itu berupa ilmu, benda, harta atau lainnya haruslah bersyukur. Karena dengan bersyukur maka Allah pasti akan memberikan karunia-Nya dan juga akan mendapatkan berkah dari-Nya.

Tidak perlu untuk menunggu dalam keadaan susah supaya bersyukur. Dalam keadaan senang harus juga bersyukur dan mengingat kebesaran yang Allah miliki. Bersyukur karena bisa berbagi, bersyukur karena mendapatkan pelajaran baru, bersyukur karena masih bisa menikmati hidup di bumi ini dan lain sebagainya.

4. Zikir ( mengingat Allah swt)

“Ya allah delisa ingin sujud …Delisa ingin menyambung sujud yang terhenti itu. Delisa ingin sujud yang sempurna padaMu.Ya Allah, duhai yang maha pengasih…berikanlah kesempatan kepadanya.15

Pada bagian lainnya yang mana disaat tsunami terjadi Delisa tetap sadar dan ia juga ingin sujud kepada Allah swt.

Air keruh mulai masuk, menyergap kerongkongan Delisa. Delisa terbatuk. Badannya terus terseret. Ya Allah, Delisa di tengah sadar dan tidaknya ingin sujud…. Ya Allah, Delisa ingin sujud dengan sempurna… Delisa sekarang hafal bacaannya…Delisa tidak lupa seperti tadi shubuh.

15

(11)

Dalam kutipan lain disaat Abi Delisa sampai di Lhoknga ia melihat semuanya berubah sambil mengingat Allah

Ya Allah- astaghfirullah! Ya aziz…” Abi hanya bisa berkali-menyebut asmaMu saat tiba di kompleks perumahan mereka. Semua pemandangan ini menyedihkan. Menusuk-nusuk hatinya. Puing-puing rumah, sampah bertumpuk tinggi. Pohon-pohon tercerabut. Apalagi yang bisa diharapkannya.

Dalam kutipan laiinya yang mana disaat Delisa sebelum memulai bacaan salatnya di Meunasah

Mengangkat tangannya. Tangannya itu bergetar meski suara dan hati Delisa pelan-pelan mulai mantap. Ya Allah, Delisa siap untuk salat yang sempurna untuk pertama kalinya kepadaMu. Delisa siap melewati ujian praktik ini. Delisa akan khusyuk.

Allah berfirman dalam surat ar-Ra’du: 28

























Artinya:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka

manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Di dalam tafsir al-Mishbah, zikir pada mulanya berarti mengucapkan dengan lidah. Walaupun pada mulanya berarti mengucapkan dengan lidah. Walaupun makna ini kemudian berkembang menjadi “mengingat”. Namun demikian mengingat sesuatu seringkali mengantar lidah menyebutnya. Demikian dengan lidah dapat mengantar

(12)

hati untuk mengingat lebih banyak lagi apa yang disebut-sebut itu. Kalau kata menyebut dikaitkan dengan sesuatu, maka apa yang disebut itu adalah namanya. Karena itu ayat di atas dipahami dalam arti menyebut nama Allah. 16

Dari penafsiran di atas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai seorang muslim harus selalu mengingat Allah baik melalui lisan maupun hati serta perbuatan dimana saja dan kapan saja. Mengingat Allah dapat menggunakan ucapan dengan membaca asma Allah kita juga dapat mengingat Allah dalam perbuatan kita dengan selalu berbuat baik dan takut berbuat jahat karena selalu mengingat Allah karena Allah selalu mengetahui apa yang diperbuat oleh hambanya.

Dalam kutipan novel di atas dapat kita pahami bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak syukur kepada Allah. Bahwa gadis cilik tersebut sangat ingin menyambung kembali gerakan sujud yang sempat terhenti akibat terjadinya bencana alam dan ia sangat ingin kembali berzikir. Ia ingin bersungguh-sungguh dalam mengingat Allah dalam salatnya.

Dari nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Allah di atas adapun beberapa akhlak diantaranya bagaimana takwanya masyarakat Lhoknga untuk mengerjakan salat berjamaah di masjid, ikhlasnya delisa menerima cobaan dari Allah, rasa syukur yang dipanjatkan oleh abinya Delisa atas selamatnya putri bungsunya, dan keinginan Delisa untuk menyambung sujud atas terjadinya bencana untuk mengingat Allah swt.

(13)

5. Cinta kepada Allah

Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang. Cinta dengan pengertian demikian sudah merupakan fitrah yang dimiliki setiap orang. Islam tidak hanya mengakui keberadaan cinta itu pada diri manusia, tetapi juga mengaturnya sehingga terwujud dengan mulia. Bagi seorang mukmin, cinta pertama dan yang utama sekali diberikan kepada Allah swt.17

“U-m-mi…”

“Ya,ada apa,Sayang ?”

“Delisa…D-e-l-i-s-a cinta Ummi …Delisa c-i-n-t-a Ummi karena Allah!”

Ia pelan sekali mengatakan itu. Kalah oleh desau angin pagi Lhok Nga yang menyelisik kisi-kisi kamat tengah. Tetapi suara itu bertenaga tapi menggetarkan hati, terdengar jelas di telinga kanan Ummi. Kalimat yang bisa meruntuhkan tembok hati.

Ummi Salamah terpana.

Ya Allah ,kalimat itu sungguh indah.Ya Allah …kalimat itu membuat hatinya leleh seketika . Delisa cinta Ummi karena Allah tasbih Ummi terlepas. Matanya berkaca-kaca. Ya Allah, apa yang barusan dikatakan bungsungnya? Ya Allah dari mana Delisa dapat ide untuk mengatakan kalimat seindah itu. Tangan Ummi sudah gemetar menjulur merengkuh tubuh Delisa.

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Delisa gadis kecil berusia enam tahun akan tetapi mampu mengeluarkan kata-kata yang indah. Walaupun sebenarnya kata-kata itu merupakan ajaran ustadz Rahman guru ngajinya akan tetapi kita dapat mengambil contoh bahwa berahklak kepada Allah swt salah satunya adalah mencintai sesuatu hal hanya karena Allah semata.

(14)

Manusia yang paling bahagia di akhirat adalah yang paling kuat kecintaannnya kepada Allah swt semata. Menurutnya, ar-ru‟ yah (melihat Allah) merupakan puncak kebahagiaan dan kesenangan. Bahkan, kenikmatan surga tidak ada artinya.

Mencintai Allah tidak sebatas melakukan ibadah mahdah saja, akan tetapi meliputi ibadah sosial, termasuk mu‟ amalah. Jadi, cinta kepada Allah bisa diwujudkan dalam bentuk cinta kepada manusia seperti kepada ibu, bapak ataupun saudara kita yang lainnya. Jika dengan Umi ia hanya berkata demi hadiah coklat.

B. Akhlak Terhadap Sesama Manusia Dalam Novel Hafalan Solat Delisa

Karya Tere Liye

Nilai-nilai akhlak terhadap sesama manusia yang tersirat dalam novel hafalan solat Delisa yaitu:

1. Akhlak terhadap orang tua

Akhlak kepada orang tua yaitu berbakti. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan faktor utama diterimanya doa seseorang dan juga merupakan amal saleh yang paling utama yang dilakukan oleh seorang muslim. Kemudian, keutamaan dari berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu selain melaksanakan ketaatan atas perintah Allah juga menghapus dosa-dosa besar.18

“Ummi masuk dari bingkai pintu sudah mengenakan mukena putih juga. …. “eh kenapa pada belum siap-siap? “Delisa lagi susah-susah bangun… Aisyah menjawab sambil menyeringai menunjuk Delisa. “ tapi

18

(15)

kamu kenapa pula belum mengambil air wudhu? “Ummi bertanya. Pertanyaan yang sama dengan Fatimah. Aisyah buru-buru kabur ke kamar mandi.

Dalam kutipan lain diceritakan ketika Delisa menjawab pertanyaan Abinya yang menyuruh nya untuk sarapan pagi

“Kamu nggak sarapan?” abi bertanya kepada Delisa yang sudah siap berangkat sekolah. “Delisa kenyang, Bi!” delisa menyamabar buku-buku sekolahnya.

Dalam kutipan lainnya juga diceritakan

Ia membantu Abi menyapu rumah, mencuci piring, bahkan sudah bisa mencuci pakaian dan belajar menyetrika. Delisa juga tidak banyak berseru mintak tolong.

Dalam bagian lain penulis menemukan point tentang akhlak kepada orang tua disaat delisa baru pulang dari meunasah lalu ummi bertanya kepadanya.

“ Waalaikumussalam…kamu nggak jadi pergi main, sayang?

Mengeleng. Tadi Delisa mau main, tapi Tiur mengajaknya pulang dari meunasah naik sepedanya, bareng. Jadi ia ikut saja naik sepeda ini.

Delisa meletakkan tasnya.

“kalau begitu kamu salat zuhur bareng ummi, ya! Delisa mengangguk. Ke kamar mandi, mengambil wudhu dan memakai mukenanya pelan, melangkah mendekati ummi yang sudah menunggu.

Allah berfirman dalam surat luqman: 14





































Artinya:

dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-

(16)

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Di dalam tafsir al-Mishbah dijelaskan dan kami wasiatkan yakni berpesan dengan amat kukuh kepada sesama manusia menyangkut kedua orang ibu bapaknya. Pesan kami disebabkan karena ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah di atas kelemahan.19

Dari kutipan tafsiran di atas dapat di kaitkan antara nilai-nilai pendidikan akhlak antara ayat dengan kutipan novel di atas adalah Aisyah mau menuruti kata-kata umminya di suruh berwudhu ia langsung menuruti kata-kata ibunya. Dengan berlari-lari ke kamar mandi aisyah menujukkan bahwa ia telah berakhlak kepada ibunya dengan menuruti apa yang di suruh oleh ibunya ia tidak bersikap kasar kepada ibunya.

Dari kutipan di atas dapat kita kita ambil pelajaran bahwa kita sebagai seorang anak harus patuh kepada orang tua. Salah satu patuh kepada orang tua yaitu dengan bersegera memenuhi perintah dari orang tua kita seperti Aisyah yang bersegera bangun dan mengambil wudhu untuk mengerjakan salat.

Sebagai seorang anak, Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada orang tua. Seperti berbakti kepada orang tua, berbicara lemah lembut, kemudian mematuhi segala yang dikatakan oleh orang tua selagi itu masih dalam batas tidak untuk menyekutukan Allah. Sedangkan kutipan di atas menjelaskan bahwa untuk memenuhi impian orang tua yang belum

(17)

terwujud sehingga orang tua merasa bahwa anaknya mampu untuk melaksanakannya.

Hal ini bisa disebut sebagai berbakti kepada orang tua. Apabila seorang anak tidak mampu atau belum mampu untuk mewujudkannya, maka bicarakan baik-baik dengan beliau supaya orang tua tidak merasa tersinggung dengan perkataan yang diucapkan.

2. Akhlak kepada teman a. Peduli terhadap sesama

Dalam novel ini penulis menemukan point tentang peduli terhadap sesama di saat tiur merasa sedih kerena ditingal oleh ayahnya ( yatim).

Ketika Tiur merasa sedih saat di pengajian Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA), saat Ust.Rahman menceritakan sosok seorang ayah, Delisa menghibur Tiur dengan mengatakan, “Tiur nggak usak sedih karena tidak punya ayah, Tiur boleh menganggap Abi Usman ayah Delisa sebagai sebagai abi Tiur juga”.“Betul apa yang dikatakan Delisa”, kata Ust.Rahman mencoba meyakinkan Tiur.

Di dalam bagian lain penulis menemukan di saat delisa sedang berada di kuburan massal ia melihat umam duduk di atas gundukan tanah sendirian

“Untuk Umam!” Delisa menyerahkan separoh cokelatnya ke Umam. Umam tetap menatap tak bergerak. Menyeringai. “Ambillah!” Delisa balas mennyeringai. Bersitatap sejenak. Akhirnya pelan tangan Umam mengambilnya. Cokelat itu besar, dan terlihat lezat sekali. Umam mengatakan terima kasih dengan suara lemah. Delisa mengangguk kecil.

(18)

Di dalam bagian lain penulis menemukan ketika Abi usman pulang dari pasar, ia membawakan oleh-oleh untuk temannya Delisa

Abi Usman berusaha memberi teladan untuk memberikan kasih sayang terhadap sesama manusia. Setiap Abi Usman pulang ia selalu membawa oleh-oleh untuk anak-anaknya, namun ia tidak lupa pula membelikan oleh-oleh untuk anak tetangganya yang bernama Tiur teman sebaya Delisa, yang ayahnya telah tiada dan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan.

Di dalam bagian lain penulis menemukan yang mana para tetangga Delisa yang berada di tenda darurat, mereka memberikan semangat untuk Delisa.

Delisa mengenali satu-satu ibu-ibu yang sedang masak di dapur umum. Tetangga mereka dulu. Dan ibu-ibu juga mengenalinya satu persatu memeluknya saat delisa mendekat. Beberapa malah menangis.

“sabar… anakku! Allah akan membalas semua kesabaran dengan pahala yang besar.

Di dalam kutipan lain penulis menemukan poin disaat Ibu guru Ani membacakan surat dari anak-anak kelas 1

elementary school rose the Elizabeth, London, Inggris

“Untuk teman-teman tersayang… Ketika kami menonton di televisi berita itu, kami sungguh sedih, bertanya kepada mam, dad mengapa semua itu harus terjadi. Bertanya pada guru-guru sekolah tapi mereka juga tak bisa menjelaskan mengapa.

Sehari setelah melihat berita itu, kami mengumpulkan uang saku masing-masing. Ibu guru mengumpulkannya. Lantas mengirimkannya. Lewat transfer bank ke lembaga sosial. Semoga itu membantu teman-teman.

(19)























Artinya:

orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Dalam tafsir al-Maraghi dijelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara, orang-orang-orang-orang Islam itu bersaudara atas saudara yang lainnya. Dia tidak boleh menganiaya atau menghina atau merendahkannya atau saling mengungguli dengannya dalam membuat gedung-gedung sehingga ia menutupi angin terhadapnya kecuali dengan izinnya atau menyakiti hatinya dengan tak sudi memberikan isi pancinya kecuali menciduk untuknya satu cidukan.20

Dari penafsiran ayat di atas dapat kita pahami bahwa sebagai seorang muslim kita harus bersikap toleransi dan peduli terhadap saudara kita yang lain. Kita harus memperhatikan saudara baik itu saudara kandung, tetangga dan saudara sesama muslim. Apapun yang kita lakukan tidak boleh mengganggu bahkan menyakiti saudara kita dan kita diharuskan untuk saling berbagi.

Dan dalam kutipan yang lain dapat kita pahami nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat di dalamnya yakni yang mana Delisa menghibur temannya yang sedih karena temannya, Tiur tidak

(20)

mempunyai ayah. Dia memahami hati Tiur karena tidak memiliki ayah. Kita dapat mengambil pelajaran dari sikap kepedulian Delisa terhadap temannya. Karena Allah telah menjelaskan bahwa sesama muslim itu bersaudara atas muslim yang lainnya.

Berdasarkan penjelasan novel di atas kita dapat dipahami adapun nilai-nilai pendidikan akhlak kepada teman seperti ayah Delisa yang menghargai ibu dari Tiur tetangganya yang mana setiap apapun oleh-oleh yang diberikan untuk anaknya ia juga memberikan oleh-oleh-oleh-oleh tersebut kepada Tiur yang tidak lagi memiliki ayah. Begitulah akhlak yang dilakukan oleh ayah Delisa beserta keluarga terhadap tetangganya. Dari nilai-nilai pendidikan akhlak kepada sesama manusia di atas adapun beberapa akhlak diantaranya, akhlak kepada orang tua seperti Aisyah dan adik-adiknya bergegas untuk menuruti perintah ibunya dalam mengerjakan solat, akhlak kepada kepada teman seperti Delisa yang menghibur hati Tiur yang sedih karena tidak lagi memiliki ayah (yatim), akhlak kepada tetangga seperti ayah Delisa yang selalu membawakan oleh untuk keluarganya dan juga memberikan oleh-oleh tersebut kepada Tiur temannya Delisa.

b. Saling tolong menolong

Dalam novel ini penulis menemukan point tentang saling tolong menolong antar sesama manusia disaat para relawan berusaha mencari-cari mayat manusia yang di bawa oleh Tsunami.

(21)

“Cari terus! Kumpulkan mayat sebanyak mungkin! Periksa seluruh tempat!” sersan Ahmad galak menatap pasukan yang begitu lamban. Anak buahnya bergegas memanggul kantong-kantong mayat.

Saling tolong menolong dalam hal kebaikan, itulah yang diajarkan dalam Islam. Kutipan di atas merupakan contoh yang pas dalam hal peduli terhadap sesama.

Allah berfirman dalam QS Al Maidah ayat 2 yang menyatakan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.

…





















Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al Maidah: 2)

Ayat dan kutipan tersebut mengajarkan untuk saling berbuat baik terhadap sesama. Baik itu dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Karena dengan adanya saling peduli itulah, hubungan persaudaraan menjadi lebih kuat dan juga bisa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian, dalam hal saling peduli tersebut hendaklah selalu diawali dengan niat yang baik dan ikhlas dalam menjalaninya sehingga nanti tidak ada perasaan bahwa menolong mereka karena terpaksa. Namun, menolong mereka karena wajib untuk saling tolong-menolong sesama.

(22)

Dari nilai-nilai pendidikan akhlak kepada sesama manusia di atas adapun beberapa akhlak diantaranya, akhlak kepada orang tua seperti Aisyah dan adik-adiknya bergegas untuk menuruti perintah ibunya dalam mengerjakan solat, akhlak kepada kepada teman seperti Delisa yang menghibur hati Tiur yang sedih karena tidak lagi memiliki ayah (yatim), akhlak kepada tetangga seperti ayah Delisa yang selalu membawakan oleh-oleh untuk keluarganya dan juga memberikan oleh-oleh tersebut kepada Tiur temannya Delisa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap masyarakat luas akan peranan teknologi terhadap kehidupan, dan secara khusus dapat

- Direktur perusahaan hadir langsung, apabila diwakilkan membawa surat tugas dan mendapat kewenangan penuh untuk mengambil keputusan. Demikian undangan ini disampaikan,

Tahap ini merupakan tahap akhir yang dilakukan dalam proses kreativitas untuk mewujudkan sebuah garapan karya seni tabuh kreasi, yaitu menjadikan suatu kesatuan

The Problems of guiding services at Mangkunegaran Palace are the monotonous presentation, the mastery of foreign languages, the discipline of the guide, the

Penelitian ini merupakan penelitian yang membahasa tentang analisis tingkat pemahaman penulisan sokuon pada kosakata gairaigo, khususnya gairaigo yang diambil dari bahasa

Emissions remain low on October at the fertilization plot (N1 and N2). It increased on November and December following the rain events with a similar magnitude for all N

Upah muat barang dari pintu gudang ke atas alat angkut atau ke dalam peti kemas.. Ongkos angkut dari gudang penimbunan sampai ke: - Sisi kapal ( Along S ide

Berdasarkan CEDAW Bagian I Pasal 2 ayat b yaitu membuat peraturan perundang- undangan yang tepat dan peraturan-peraturan lainnya termasuk sanksi-sanksinya dimana perlu,