• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Tahun "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam pembelajaran di sekolah, banyak mata pelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan salah satunya adalah mata pelajaran Matematika.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BSNP,2006:147). Menurut Sujono (Taurina & Wasitohadi,2015:17) matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan tentang

penalaran logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan.

Tujuan mata pelajaran matematika yang tercantum dalam Standar Isi

(2)

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (BSNP;2006;148).

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada guru, guru hanya memberi tahu rumus tanpa memberi tahu cara menemukan konsep dari rumus tersebut. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif. Aktivitas pembelajaran di kelas juga menunjukkan bahwa banyak siswa yang kurang memperhatikan guru, siswa sibuk sendiri dengan alat tulis yang ada di mejanya.

Hal ini membuat siswa pasif dalam menerima informasi yang diberikan guru sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

Berdasarkan hasil ulangan matematika siswa pada KD 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan diketahui bahwa siswa kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 berjumlah 37 siswa, dengan rentang nilai 30-40 sejumlah 6 siswa (16,21%), rentang nilai 41-51 sejumlah 10 siswa (27,02%) rentang nilai 52-62 sejumlah 12 siswa (32,43%), rentang nilai 63-73 sejumlah 4 siswa (10,81%) rentang nilai 74-84 sejumlah 5 siswa (13,51%). Hanya 9 siswa (24,32%) yang baru memenuhi KKM yaitu 70 seperti yang telah ditetapkan sekolah.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, perlu adanya upaya tindak lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang diterapkan guru harus sesuai dengan karakterisitik siswa sehingga dapat membuat siswa konsentrasi dan antusias mengikuti pembelajaran matematika, selain itu agar hasil belajar matematika mencapai maksimal. Hasil belajar matematika dapat mencapai maksimal apabila model yang digunakan dalam pembelajaran cocok dalam pembelajaran matematika. Salah satunya

dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL), dengan model ini semua siswa dituntut aktif dalam menyelesaikan proyek yang diberikan guru.

(3)

siswa yang berupa pengumpulan informasi dan pemanfaatannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan siswa itu sendiri ataupun bagi orang lain, namun tetap terkait dengan KD dalam kurikulum. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam berkativitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan

memahaminya. Pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan pada akhir setiap tema. Menurut Buck Institute for Education (Wena,2012;144) model Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:

(1) Siswa membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; (2) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya; (3) Siswa merancang proses untuk mencapai hasil; (4) Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan; (5) melakukan evaluasi dijalankan secara kontinyu; (6) Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; (7) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya; (8) Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran model Pembelajaran Berbasis Proyek menurut The George Lucas Educational Foundation (Sutirman;2013;46) yaitu; (1) mulai dengan pertanyaan esensial; (2) membuat desain rencana proyek; (3) membuat jadwal; (4) memantau siswa dan kemajuan proyek; (5) menilai hasil; (6) refleksi.

(4)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlu adanya perbaikan pembelajaran Matematika melalui penelitian tindakan kelas yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika

menggunakan Model Project Based Learning Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar,

penulis mengidentifikasi penyebab nilai siswa yang belum mencapai target kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sebagai berikut:

a. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sehingga hasil belajar masih rendah.

b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

c. Siswa sibuk dengan dirinya sendiri dan alat tulis yang berada di mejanya. d. Siswa terlihat bosan dengan materi, penjelasan, aktivitas, dan soal latihan

yang kurang menarik.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah, permasalahan yang di peroleh peneliti sangat luas. Sehingga peneliti membatasi permasalahan yang dihadapi karena menyadari keterbatasan waktu dan kemampuan maka tidak mungkin untuk meneliti secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan hanya pada analisis :

a. Hasil belajar matematika pada KD 3.1 Menghitung luas trapesium dan layang-layang dan 3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar.

(5)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Project Based Learning

dalam meningkatkan proses pembelajaran matematika pada siswa kelas 5 di SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2016/2017?

b. Apakah peningkatan proses pembelajaran matematika melalui model

Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 di SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Menerapkan model pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkat proses pembelajaran matematika pada siswa kelas 5 di SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2016/2017. b. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui peningkatan proses

pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning pada siswa kelas 5 di SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Tahun Pelajaran 2016/2017

1.6 Manfaat Penelitian

Penulis berharap, penelitian tindakan kelas ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Teoretis

(6)

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi guru

1) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta melibatkan siswa karena model Project Based Learning menarik untuk digunakan.

2) Memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas dan ketercapaian ketuntasan belajar siswa.

3) Memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu

pembelajaran.

4) Meningkatkan kualitas keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran .

b. Bagi siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa

2) Meningkatkan pemahaman konsep tentang cara menemukan rumus luas trapesium dan luas layang-layang.

3) Meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa pada pelajaran matematika

c. Bagi sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Namun sayangnya tidak dikelola dengan baik sehingga kursus lain di ICB yang lebih dulu mati menjadi tidak bernilai lagi dan pihak pemerintah yang tadinya memperkuat

Untuk menentukan nilai kuartil,maka data pada tabel harus diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil,sehingga dapat diperoleh :. 1..

Dengan dukungan kuat dan aliansi strategis antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Tunas Ridean Tbk serta hadirnya brand baru "Mandiri Tunas

akan terjadi persainggan baik dalam pemasaran produk atau yang lain. Bauran pemasaran yaitu kumpulan alat pemasaran teksis terkendali

memang sudah di upayakan oleh pihak bank untuk dapat di selesaikan, beberapa kendala yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran adalah sebagai berikut pertama

Untuk soal nomor 7–11, pilihlah kata-kata atau frasa yang yang merupakan padanan kata atau padanan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital

Penelitian ini dilakukan di perumahan Dusun Parimono Desa PlandiKecamatan Jombang Kabupaten Jombang dan pengujian bakteri Escherichia coli pada air PDAM siap minum

Bahasan: Reformasi ketatanegaraan yang dilakukan oleh pemerintah pada lembaga tertinggi negara bertujuan menegakkan kembali demokrasi yang bertumpu pada rakyat, yaitu rakyat tidak