31 PENGARUH TEKNIK RELAKSASI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
(The Influence of Instrumental Musical Relaxation Technique on Decreasing Pregnant Woman Level of Anxiety in Trimester III)
Tuti Meihartati, Aries Abiyoga, Lidia Widia
Email : riestie_fun@yahoo.co.id,ariesabiyoga@rocketmail.com, Lidia_cantika30@yahoo.com
ABSTRACT
The anxiety in pregnant women is a psychological condition experienced by the mother during pregnancy which may affect physiological activity. Based on the data obtained at Puskesmas Perawatan Simpang Empat, there are 27 pregnant women of trimester III who have experienced anxiety. Factors that cause of anxiety usually related with the condition of mother welfare and baby to be born. Pregnant women who experience anxiety during pregnancy increase the risk of delayed motor development and mental fetus. The aim of this study was to determine the effect of instrumental music on the decrease in pregnant women anxiety in trimester III.
The design of this study was Pre Experimental with One Group Pretest And Posttest Design. The sample in this study 27 was pregnant women in trimester III by using Total Sampling.
The data obtained were analyzed by using the Wilcoxon test. The analysis results obtained the significant influence between the music with the decrease in pregnant women anxiety result of p value 0.002 (<0.05).
The conclusion of this study, there was influence of instrumental music on the decrease in pregnant women anxiety. It was suggested for pregnant women to overcome their anxiety by listening to instrumental music with regularly.
Keywords : Anxiety, Instrumental Music, Pregnant Women
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan babak baru dalam kehidupan wanita.Banyak perubahan yang terjadi, yakni perubahan fisik dan perubahan psikologis.Sejak hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan akan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Bila kecemasan ini tidak segera ditangani maka akan berpengaruh terhadap proses persalinan yang mengakibatkan lemahnya kontraksi uterus, partus lama, fetal distres, naiknya tekanan darah ibu yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas
(Setyaningrum RF, 2013:1).
Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia
Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia masih tertinggi di ASEAN yaitu 214 per 100.000 kelahiran hidup dan masih jauh dari target global SDG’s (Suitainable Development Goals)
77 yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2014).
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yangsignifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Angka tersebut menunjukan bahwa AKI di Indonesia belum mencapai target MDGs (Millenium Development Goals)
yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2015).
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Cakupan ibu hamil di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 5.285.759 ibu hamil. Jumlah ini menurun dibanding data SDKI pada tahun sebelumnya yang besarnya 5.346.133 ibu hamil (Depkes RI, 2015).
Menurut Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, jumlah cakupan ibu hamil di Kalimantan Selatan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 83.758 ibu hamil. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 80.837 ibu hamil (Dinkes Prov Kal-Sel, 2015).
Dari data yang didapatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang tercatat sebanyak 8.724.Sedangkan untuk ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Perawatan Simpang Empat pada tahun 2017 sebanyak 1.148 ibu hamil (Dinkes Tanbu, 2017).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan maret tahun 2018 jumlah ibu hamil yang tercatat di buku register puskesmas perawatan Simpang Empat sebanyak 128 ibu hamil, yang terdiri dari trimester I sebanyak 25 ibu hamil, trimester II sebanyak 49 ibu hamil dan trimester III sebanyak 54 ibu hamil.
Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 ibu hamil trimester III di kelas
ibu hamil puskesmas perawatan Simpang Empat didapatkan 8 ibu hamil yang mengatakan takut dan cemas dan 2 ibu hamil yang tidak mengalami cemas, ibu hamil yang mengalami kecemasan pada trimester III diantaranya ibu mengalami gangguan pola tidur, rasa sakit pada otot dan gangguan konsentrasi. Penelitian tentang teknik relaksasi musik instrumental belum pernah di lakukan di puskesmas perawatan simpang empat, kebanyakan tindakan yangdilakukan ibu untuk mengatasi cemas yaitudengan cara istirahat cukup dan berdoa.
Beberapa kasus kecemasan sebesar 5%-42% merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis. Kecemasan ini disebabkan oleh penyakit fisik ataupun keabnormalan perubahan fisik dikarenakan konflik emosional yaitu kecemasan. Adanya pikiran-pikiran takut melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri, akan menyebabkan peningkatan kerja sistem saraf simpatik. Ibu menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu bahkan ingin lari dari kenyataan hidup. Hormon stres yang dihasilkan secara berlebihan pada wanita hamil dapat mengganggu suplai darah ke janin dan dapat membuat janin menjdi hiperaktif hingga ia lahir kelak dan menyebabkan autis (Hall, 2009 dalam Sukmaningtyas, W & Prahesti AW 2016:54).
78 mengalami kecemasan, 37% mengalami
gejala depresi serta penelitian di Pakistan dari 165 ibu hamil, sebanyak 70% mengalami kecemasan dan atau depresi (Ying & Keung, 2007 dalam Ratnawati AE & Rina T 2014:3).
Terapi musik instrumental merupakan salah satu teknik distraksi yang efektif dan dipercaya dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dan nyeri, namun masih jarang digunakan terutama dalam bidang kesehatan.Terapi musik instrumental juga memenuhi syarat penting sebagai salah satu teknik untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu (Solehati T & Cecep EK, 2015:193).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Perawatan Simpang Empat.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Perawatan Simpang Empat Tanah Bumbu.Pengambilan data awal pada bulan maret 2018.Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Penelitian ini merupakan penelitian
pre-eksperimen dengan desain penelitian
one group post and test design.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu sebanyak 27 ibu hamil trimester III di Puskesmas Perawatan Simpang Empat periode April-Mei 2018.
Sampel dalam penelitian ini dipilih secara totalsampling (sampel jenuh).Namun, pada saat penelitian, ditemukan responden yang tidak mengikuti posttest, sehingga sebagian kecil responden masuk ke dalam kriteria
ekslusi. Berdasarkan hal tersebut total responden berjumlah 27 ibu hamil trimester III.
Teknik pengambilan data dengan menggunakan data primer dan data sekunder di Puskesmas Perawatan Simpang Empat Tanah Bumbu (Analisis penelitian menggunakan uji Wilcoxon
dengan p value <0,05).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.2DistribusiFrekuensiPenurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Sebelum Diberikan Terapi Musik Instrumental Di Puskesmas Perawatan Simpang Empat.
Berdasarkantabel
5.2diatasdiketahuibahwasebelumdiberikan terapi musik sebagian besar respondenmengalami kecemasan ringan.
Tabel 5.3 DistribusiFrekuensiPenurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Setelah Diberikan Terapi Musik Instrumental Di Puskesmas Perawatan Simpang Empat
No Post Test Frekuensi (Orang)
Persentase (%) 1 Tidak Cemas 4 15% 2 Cemas
Ringan
13 48%
3 Cemas Sedang
10 37%
Total 27 100%
Berdasarkantabel 5.3diketahui bahwa sesudah diberikan terapi musik instrumental sebagian besar mengalami cemas ringan.
No Pre Test Frekuensi (Orang)
Persentase (%) 1 Cemas Ringan 13 48% 2 Cemas Sedang 12 45%
3 Cemas Berat 2 7%
79 Tabel 5.4 Analisis Hasil Penelitian
Pengaruh Teknik Relaksasi Musik Instrumental terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa setelah diberikan pemberian musik instrumental ada kecenderungan penurunan kategori kecemasan.Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu hamil Trimester III sebelum dan sesudah diberi musik instrumental. Hasil uji statistik dengan menggunakan
Wilcoxon didapatkan P Value 0,002 < 0,05
maka dapat disimpulkan ada pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.
PEMBAHASAN
Kecemasan adalah pengalaman manusia yang bersifat universal, suatu respons emosional yang tidak menyenangkan, penuh kekhawatiran, suatu rasa takut yang tidak terekpresikan dan tidak terarah karena suatu sumber ancaman atau pikiran sesuatu yang akan datang tidak jelas dan tidak teridentifikasi (Solehati T & Cecep EK, 2015:152).
Suasana psikologis ibu yang tidak mendukung akan mempersulit proses persalinan. Cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab pada ibu hamil, dapat memicu kondisi yang berujung pada stress. Kondisi stress inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada dijalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Emosi yang tidak stabil
juga akan membuat ibu merasakan sakit yang semakin hebat (Amalia, 2009).
Tujuan dari menurunkan tingkat kecemasan adalah untuk menimbulkan suasana rileks sehingga dampak dari kecemasan dapat berkurang. Terdapat berbagai macam cara yang digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan. Secara umum, dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis.Terapi non farmakologis merupakan terapi tanpa menggunakan obat obatan yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan.Beberapa jenis terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah art therapy, terapi hewan peliharaan, konseling, distraksi, aromaterapi, hipnotis, terapi musik, meditasi dan relaksasi.
Banyak teori penelitian yang menyatakan bahwa Suasana psikologis ibu yang tidak mendukung akan mempersulit proses persalinan. Seperti misalnya Amalia (2009) yang mengatakan cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab pada ibu hamil, dapat memicu kondisi yang berujung pada stress. Kondisi stress
inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada dijalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Emosi yang tidak stabil juga akan membuat ibu merasakan sakit yang semakin hebat.
Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan terapi musik instrumental diketahui bahwa seluruh nya dari responden yang mengalami kecemasan sebesar (100%), hampir setengahnya responden mengalami cemas ringan (48%) yang mengalami cemas sedang sebanyak (45%), dan sebagian kecil yang mengalami cemas berat (7%).
80 cemas ringan (48%), dan hampir
setengahnya mengalami cemas sedang (37%).
Hasil analisis pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji wilcoxond idapatkan P Value 0,002 <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Pratiwi NMW, 2013) berdasarkan hasil uji analisis dengan uji
Wilcoxon nilai signifikan p = 0,000 <0,05 artinya ada pengaruh pemberian terapi musik instrumental terhadap tingkat kecemasan pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Ruang Angsoka III RSUP Sanglah Denpasar. Hal ini menyimpulkan bahwa terapi musik instrumental dapat digunakan untuk mengurangi pasien payudara tingkat kecemasan kanker menjalani kemoterapi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Swarihadiyanti R (2014) dengan judul Pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op
diruang mawar RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang menyatakan bahwa setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op dimana hasil dari uji u mann whitney
menunjukkan nilai p 0,04 < 0,05, yang artinya dari kedua kelompok terapi musik tersebut yang lebih berpengaruh dalam nyeri saat wound care adalah terapi musik instrumental karena dalam uji statistik nilai mean pada terapi musik instrumental yaitu 15,75 sedangkan untuk nilai mean terapi musik klasik yaitu 25,25. Sehingga dapat disimpulkan terapi musik instrumental lebih berpengaruh terhadap nyeri saat
wound care pada pasien post op.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Swarihadiyanti R (2014) dengan judul Pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op diruang mawar RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang menyatakan bahwa setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi musik instrumental dan musik klasik terhadap nyeri saat wound care pada pasien post op dimana hasil dari uji u mann whitney
menunjukkan nilai p 0,04 < 0,05, yang artinya dari kedua kelompok terapi musik tersebut yang lebih berpengaruh dalam nyeri saat wound care adalah terapi musik instrumental karena dalam uji statistik nilai mean pada terapi musik instrumental yaitu 15,75 sedangkan untuk nilai mean terapi musik klasik yaitu 25,25. Sehingga dapat disimpulkan terapi musik instrumental lebih berpengaruh terhadap nyeri saat
wound care pada pasien post op.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tseng YF, Chen CH, Lee CS (2010) yang berjudul
Effects of listening to music on postpartum stress and anxietylevels menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada tingkat posttest dari stres yang dirasakan dan kecemasan antara kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Sehingga penelitian ini tidak memberikan bukti bahwa musik dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan pada wanita pascamelahirkan.Diduga hal ini dikarenakan peneliti tidak memperhatikan factor stres yang tidak dapat dikendalikan oleh wanita postpartum saat mereka mendengarkan musik di rumah.
81 penurunan tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebelum diberikan intervensi terapi musik instrumental pada saat pre test
hampir setengahnya responden mengalami cemas ringan (48%), hampir setengahnya mengalami cemas sedang (45%), dan sebagian kecil mengalami cemas berat (7%).
2. Sesudah diberikan intervensi terapi musik instrumental pada saat post test
sebagian kecil responden tidak mengalami kecemasan (15%) hampir setengahnya mengalami cemas ringan (48%), dan hampir setengahnya mengalami cemas sedang (37%). 3. Ada pengaruh teknik relaksasi musik
instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III Di Puskesmas Perawatan Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2018.
SARAN
1. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan memberi masukan pada pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Posyandu Ibu hamil untuk memberikan penyuluhan manfaat musik instrumental yang dapat menurunkan kecemasan ibu hamil dengan cara yang menyenangkan. 2. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu terapi nonfarmakologis yang diberikan oleh tenaga kesehatan pada pasien untuk mengurangi kecemasan pada saat melakukan pelayanan kesehatan.
3. Bagi Ikatan Bidan Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang kebidanan khususnya untuk terapi nonfarmakologis.Serta diharapkan penelitian ini dikembangkan
lagi oleh organisasi IBI untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada penelitian ini.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi serta dapat mengembangkan apa yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Seperti menambah jumlah responden, penggolongan kelompok umur pada wanita hamil, memperhatikan waktu yang efektif dalam pemberian musik instrumental, membandingkan dengan pemberian musik jenis lain, maupun mempromosikan musik instrumental yang tidak hanya bermanfaat untuk penurunan kecemasan tetapi dapat berguna untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.Musik Instrumental tidak hanya dapat diberikan pada ibu hamil tapi dapat didengarkan oleh anak-anak, remaja, maupun lansia.Selain itu untuk memperkuat penelitian selanjutnya menambahkan kelompok kontrol sehingga bisa lebih jelas melihat perbedaan pemberian musik instrumental pada kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol. Serta pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan musik instrumental dengan musik jenis lain untuk mengetahui jenis musik yang mana yang lebih berpengaruh untuk mengurangi kecemasan misalnya membandingkan musik instrumental dengan musik klasik.
5. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai manfaat musik instrumental terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sehingga mengurangi terapi farmakologi yang dapat memberikan efek pada ibu dan janin. 6. Bagi Pembaca
82 khususnya ibu hamil yang mengalami
kecemasan agar dapat mengatasi kecemasan nya dengan cara mendengarkan musik instrumental.
DAFTAR PUSTAKA
Analia & Rodiani Moekroni.(2016).
Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan. Majority, vol 5 (1):7-10.
Amalia.(2009). Adaptasi Psikologi Ibu Hamil. Diakses Tanggal 20 Maret
2017 Dari:
Http://Www.Tabloidnakita.Com. Arditia, Rahargian. (2012). Manfaat Musik
Instrumental. Dibuat 16 April 2012. Diakses Tanggal 20-03-2017. Http://Arditia Rahargian.Com.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta: Jakarta hal: 183.
Depkes Republik Indonesia.(2015). Survey Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Depkes: Jakarta. Dinkes Provinsi Kalimantan
Selatan.(2015). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010. Dinkes Provinsi Kalsel: Banjarmasin.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu (2017). Data Jumlah Ibu Hamil Tahun 2016.Dinkes Tanbu.
Gonzales, Garcia. (2017). Effects Of Prenatal Music Stimulation On State/Trait Anxiety In Full-Term Pregnancy And Its Influence On Childbirth: A Randomized Controlled Trial.The Journal Of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, vol 8 (5):52-4, 56-60. Hermayoni, Ni Made Indah. (2014).
Pengaruh Pemberian
Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Puskesmas III Dan IV Denpasar Selatan, Skripsi.Denpasar:
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana hal:13-22.
Hidayat, Abdul Aziz Alimul. (2007).
Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika: Jakarta hal: 58. Iriana, Dewi Kusuma. (2013). Modifikasi
Kuisioner Hars, Skripsi. Prodi S1 Keperawatan: Universitas Sumatra Utara hal: 7.
Kemenristekdikti. (2017). Pedoman
Penulisan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat edisi X.
Keswamas.(2008). Kesehatan Jiwa Pada Ibu Hamil.Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2017 Dari Http://Rsjlawang.Com/Artikel_08 0508.Html.
Manuaba, Ida Bagus Gede. (2012). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana. EGC: Jakarta hal: 75-92.
Murtafiah, Annisatun. (2015). Efektivitas Pelatihan Relaksasi Islami Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Ibu Hamil, Thesis.Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga hal:15.
Mo Oh, Kim Yj, Baek Ch, Kim Jh, Park Nm, Yu Mj, Song Hs. (2016).
EffectOf Music Intervention On Maternal Anxiety And Fetal Heart Rate Pattern During Non-Stress Test. Journal Korean Acad Nurs, vol46 (3):315-326.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).
Metodologi Penelitian
Kesehatan.Rineka Cipta: Jakarta hal: 115, 176-177.
Nursalam.(2008). Konsep Dan
Penerarapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan
Instrument Penelitian
Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta hal: 171-173.
Prabowo, Hendro & Henny Regina Salve.(2007). Tritmen Meta
83
Stress.Diakses Tanggal 28 Maret
2017 Dari
Http://Repository.Gunadarma.Ac. Id.
Pratiwi, Ni Made Wina. (2015).Pengaruh Terapi Musik Instrumental terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Ruang Angsoka III RSUP Sanglah Denpasar, Skripsi.Denpasar: Stikes Wika PPNI Bali.
Prawiroharjo, Sarwono. (2012). Ilmu
Kebidanan. Yayasan Bina
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta hal: 185.
Priyatno, Duwi. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan Spss 20 Edisi Kesatu. Andi: Yogyakarta hal:57.
Puskesmas Perawatan Simpang Empat. (2016). Data Sekunder. Puskesmas Perawatan Simpang Empat.
Rahmawati, Wiwin Renny. (2010).
Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Sebelum Dan Sesudah Pemberian Musik Klasik Di Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara. Jurnal Kebidanan, vol 11 (2) hal: 11-16.
Ratnawati, Anggit Eka & Rina Turyanti.(2014). Pengaruh Kombinasi Senam Hamil Dengan Relaksasi Swasugesti Terhadap Kesiapan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan, Skripsi. Bantul: Akademi Kebidanan Umi Khasanah hal:3.
Riyanto, Agus. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. EGC: Jakarta hal: 90.
Saifuddin, Abdul Bahri. (2008). Buku
acuan nasional pelayanan
kesehatan maternal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta hal 201. Septianingrum, Yurike (2015). Efektivitas
Relaksasi Selama Kehamilan
Terhadap Penurunan Stres,
Kecemasan Ibu Hamil Dan
Respon Janin Dalam Kandungan.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, vol 8(2), 207-209
Setiawan, Ari & Saryono.(2010).
Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2. Nuha Medika: Yogyakarta hal:124. Setyaningrum, Rista Feny. (2013).
Hubungan Usia Ibu Primigravida Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Dalam Menghadapi
Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Pembantu Kandangan Bawen. Bawen: Stikes Ngudi Waluyo hal 2-3.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Alfabeta: Bandung hal: 111. _________(2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Alfabeta: Bandung hal: 85, 109, 148.
Suhartini. (2008). Effectiveness Of Music
Therapy Towardreducing
Patient’s Anxiety In Intensivecare
Unit. Diakses Tanggal 26 Maret
2017 Dari
Http://Ejournal.Undip.Ac.Id. Sujiono Dan Yuliani, Nuraini. (2008).
Persiapan Dan Saat
Kehamilan.Diakses Pada Tanggal 20-03-2017 Dari Http://Books.Google.Co.Id. Solehati, Tetti Dan Cecep Eli Kosasih.
(2015). Konsep Dan
AplikasiRelaksasi Dalam
Keperawatan Maternitas. Pt. Refika Aditama: Bandung hal: 152-158.
Sukmaningtyas, Wilis & Prahesti Anita Windiarti.(2016). Efektivitas Endorphine Massage Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin
Primipara.Jurnal Ilmiah
Kebidanan, 1(7), 54.
Sulistyawati, Ari. (2012). Asuhan
84
kehamilan.Salemba Medika: Jakarta hal: 59-65.
Sumardani, Ela. (2016). Hubungan
Tingkat Kecemasan Dengan
Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran.Ungaran: Stikes Ngudi Waluyo Hal:9. Swarihadiyanti, Ratih. (2014). Pengaruh
Pemberian Terapi Musik
Instrumental Dan Musik Kiasik Terhadap Nyeri Saat Wound Care Pada Pasien Post Op Di Ruang
Mawar Rsud Dr. Soediran
Mangun Sumarso Wonogiri,
Skripsi. Surakarta: Stikes Kusuma Husada Hal 23-27.
Tseng YF, Chen CH, Lee CS. (2010).Effects of listening to music on postpartum stress and anxietylevels.Journal of Clinical Nursing vol 19 (7-8): 1049-55. Wiknjosastro, Hanifa. (2008). Ilmu
Kandungan Edisi 2. EGC: Jakarta hal: 97-98.
Wulandary, Putri. (2014). Tingkat
kecemasan ibu hamil
primigravida trimester III dalam
menghadapi persalinan di
puskesmas Sibela Mojoso, KTI. Surakarta: Stikes Kusuma Husada hal: 10.
World Health Organization.(2014).
Bascommetro.Diakses Pada
Tanggal 25 Maret 2017 Dari Http://Www.Bascometro.Com/20 14/12/Angka-Kematian-Ibu-Untuk-Tahun-2014.Html.
Zamriati Wa Ode, Esther Hutagaol & Ferdinand Wowiling. (2013).
Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan
Di Poli Kia Puskesmas
Tuminting. Ejournal