• Tidak ada hasil yang ditemukan

SI PI PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI HAPZI A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SI PI PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI HAPZI A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI

Disusun Oleh :

PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI

55516120014

MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA ( S2 )

UNIVERSITAS MERCU BUANA

(2)

Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

Dalam dunia bisnis saat ini, sistem informasi mendukung semua proses bisnis yang ada

diperusahaan. Perusahaan akan selalu menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan

efisiensi serta efektivitas operasional perusahaan dan juga mempermudah manajemen dan

menunjang proses pengambilan keputusan.

Pada perusahaan ditempat saya bekerja saat ini, sistem informasi yang digunakan untuk

mendukung aktivitas bisnis perusahaan salah satu nya menggunakan sistem ORION. ORION

merupakan system terintegrasi yang dibuat dan dimanfaatkan oleh JNE sebagai layanan

pengelolaan berbagai aspek dari proses bisnis JNE dalam hal logistic, mencakup di dalamnya

Transaction Processing System dengan system barcode. Manfaat lainnya dapat memantau

pergerakan barang kiriman, sehingga cukup membantu pelanggan yang sering kali ingin

mengetahui status barangnya. Agar supaya tidak direpotkan oleh pelanggan/customer, Costumer

bisa memantau pergerakan barang yang dikirimkan. Setiap tahapan pengiriman dapat dipantau

secara real time melalui website www.jne.co.id. atau bisa juga download di appstore MY JNE.

Costumer tinggal memasukkan nomor resi pengiriman. Selanjutnya, pelanggan dapat

melihat status pengiriman paketnya. Misalnya, sudah sampaikah di kota tujuan, atau sedang dalam

perjalanan ke alamat tujuan. Pelanggan dapat memantau secara online. Bahkan, report-nya sangat

detail hingga ke status barang dan waktunya.

Kelemahan dari Sistem JNE

1. Belum terdapat pengendalian yang akurat dalam pengecekan barang kiriman ( HUMAN

ERROR )

(3)

Sistem Informasi Bagi Organisasi

Sistem informasi dan organisasi mempengaruhi satu sama lain. Sistem Informasi yang

dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Pada saat yang sama,

organisasi harus menyadari dan terbuka untuk pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan

keuntungan dari teknologi baru.

Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi yang kompleks dan dipengaruhi oleh

banyak faktor mediasi, termasuk struktur organisasi yang itu, proses bisnis, politik, budaya,

lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen (lihat Gambar 3-1). Anda akan perlu memahami

bagaimana sistem informasi dapat mengubah sosial dan bekerja hidup di perusahaan Anda. Anda

tidak akan dapat merancang sistem baru berhasil atau memahami sistem yang ada tanpa memahami

organisasi bisnis Anda sendiri.

FIGURE 3-1 THE TWO-WAY RELATIONSHIP BETWEEN ORGANIZATIONS AND INFORMATION TECHNOLOGY

Kompleks hubungan dua arah ini dimediasi oleh banyak faktor, tidak sedikit yang

merupakan keputusan yang dibuat-atau tidak dibuat-oleh para manajer. Faktor-faktor lain

(4)

Apa itu Organisasi ?

Sebuah organisasi adalah stabil, struktur sosial formal yang mengambil sumber daya dari

lingkungan dan proses mereka untuk menghasilkan output. Definisi teknis ini berfokus pada tiga

elemen organisasi. Modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi primer yang disediakan

oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan) mengubah masukan-masukan ke dalam produk dan jasa

dalam fungsi produksi. Produk dan jasa yang dikonsumsi oleh lingkungan sebagai imbalan atas

masukan pasokan (lihat Gambar 3-2).

FIGURE 3-2 THE TECHNICAL MICROECONOMIC DEFINITION OF THE ORGANIZATION

Dalam definisi ekonomi mikro organisasi, modal dan tenaga kerja (faktor produksi utama

yang disediakan oleh lingkungan) yang diubah oleh perusahaan melalui proses produksi menjadi

produk dan jasa (output terhadap lingkungan). Produk dan jasa yang dikonsumsi oleh lingkungan,

yang memasok modal dan tenaga kerja tambahan sebagai masukan dalam loop umpan balik.

Sistem informasi telah menjadi tak terpisahkan, online, alat-alat interaktif sangat terlibat di

menit-menit ke-operasi dan pengambilan keputusan organisasi besar.

Selama dekade terakhir, sistem informasi telah fundamental mengubah ekonomi organisasi

dan sangat meningkatkan kemungkinan untuk mengatur pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi

dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang dibawa oleh TI.

Teori yang berbasis di sosiologi organisasi yang kompleks juga menyediakan beberapa

pemahaman tentang bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI

baru.

Peneliti perilaku telah berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki

(5)

meningkatkan efisiensi manajemen (lihat Gambar 3-8). IT mendorong hak pengambilan keputusan

yang lebih rendah dalam organisasi karena karyawan tingkat bawah menerima informasi yang

mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan.

FIGURE 3-8 FLATTENING ORGANIZATIONS

Sistem informasi dapat mengurangi jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dengan

menyediakan manajer dengan informasi untuk mengawasi sejumlah besar pekerja dan dengan

memberikan lebih banyak otoritas pengambilan keputusan karyawan tingkat bawah.

Dampak Sistem Informasi Bagi Organisasi

1. Dampak ekonomi

Dlihat dari sudut pandang ekonomi, TI menguaabah biaya relatif dari modal dan biaya

informasi. Sebuah sistem teknologi informasi yangbdapat dilihat sebagai faktor produksi yang

dapat menggantikan modal tradisional dan tenaga kerja. Dengan adanya penurunan dalam biaya

(6)

meningkat biayanya. Oleh karena itu sebuah akan teknologi informasi menghasilkan penurunan

jumlah manajer menengah dan pekerja administrasi sebagai pengganti teknologi informasi pada

kerja mereka (Laudon, 1990).

2. Organisasi dan Dampak Perilaku

IT mendatarkan organisasi, adalah sebuah peneliti keperilakuan telah berteori bahwa

teknologi informasi yang memfasilitasi perataan dengan memperluas sebuah distribusi informasi

untuk membuat karyawan tingkat rendah dan meningkatkan sebuah efisiensi di dalam manajemen.

TI membuat pengambilan keputusan hak yang lebih rendah di dalam sebuah organisasi karena

karyawan tingkat rendah yang menerima informasi mereka butuhkan untuk membuat keputusan

tanpa adanya.

Organisasi pasca industri, Teori di dalam sebuah pasca industi lebih mendasar kepada

sejarah dan sosiologi daripada ekonomi juga mendukung gagasan bahwa TI harus meratakan

susunan. Di dalam masyarakat pasca industri, otoritas semakin bergantungpada pengetahuan dan

sebuah kompetensi, dan tidak hanya pada posisi yang formal.

Resistensi organisasi terhadap perubahan, terdapat beberapa cara untuk menyampaikan

sebuah resistensi organisasi. Caranya dapat dilakukan dengan menyesuaikan sesuai industri

3. Internet dan Organisasi

Dalam internet, khususnya di World Wide Web, memiliki dampak yang sangat penting

pada hubungan antara banyak perusahaan dan sebuah eseentials, dan bahkan pada organisasi

proses bisnis di dalam perusahaan. Internet akan meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan

distribusi informasi dan pengetahuan untuk membangun kembali dengan cepat sebuah organisasi.

Perusahaan membangun kembali beberapa proses utama bisnis mereka didasarkan pada teknologi

internet dan membuat teknologi ini menjadi komponen utama dari infrastruktur TI mereka.

4. Implikasi bagi Desain dan Pemahaman Sistem Informasi

Pemahaman di dalam system informasi harus menjelaskan manfaat yang sebenarnya di

dalam sebuah system informasi. Pemahamn tersebut harus pemahaman yang sangat jelas tentag

(7)

keputusan. Di dalam pemahaman system informasi harus sangat terstukrur seperti ada proses

bisnis, organisasi budaya serta politik.

Model Rantai Nilai Guna

Pada level bisnis dari strategi, pertanyaan pokoknya adalah, “Bagaimana kita berkompetisi dalam pasar tertentu ini?” Yang menjadi obyek untuk pasar mungkin saja bolam lampu, televisi

kabel, atau perkakas bangunan. Strategi yang paling umum untuk level ini adalah : (1) menjadi

penghasil produk dengan biaya yang rendah, (2) mendiferensiasikan produk dan jasa, dan atau (3)

mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas pasar sampai ke pasar global maupun

dengan mempersempit pasar-yaitu fokus hanya pada wilayah yang tidak terjangkau dengan baik

oleh pesaing lain. Perusahaan digital memberi kemampuan baru untuk mendukung level strategi

dengan cara mengelola rantai persediaan, membangun sistem “nikmati dan beri tanggapan” bagi

pelanggan., dan memanfaatkan fungsi web dalam melakukan distribusi produk-produk baru dan

jasa ke pasar.

1. Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai

Pada level bisnis, alat bantu analisis yang paling umum adalah analisis rantai nilai. Model

rantai nilai memberi pehatian pada aktivitas khusus dimanastrategi kompetitif bisa diterapkan

dengan paling baik (Porter, 1985) dan dimana sistem informasi paling memiliki dampak strategis.

Model rantai nilai mengidentifikasi poin-poin pengaruh yang khusus dan penting dimaa

perusahaan dapat memanfaatkan teknoligi informasi secara paling efektif untuk memperluas posisi

kompetitifnya. Tepatnya, dimanakah keuntungan terbesa dari sistem informasi strategis bisa

diperoleh –aktivitas khusus apa yang bisa digunakan untuk menciptakan produk dan jasa baru,

memperluas penetrasi pasar, mengikat pelanggan dan pemasok, dan menekan biaya oprasional?

Model ini memandang perusahaan sebagai rangkaian atau “rantai” dari aktivitas dasar yang

menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan. Aktivitas ini bisa dikategorikan baik sebagai

aktivitas primer maupun aktivitas pendukung.

Aktivitas primer adalah aktivitas yang paling berhubungan secara langsng dengan produksi

dan distribusi produk dan jasa perusahaan, yang menciptakan nilai untuk pelanggan. Aktivitas

(8)

dan jasa. Logistik inbound meliputi penerimaan dan penyimpanan bahan-bahan material untk

produksi. Pengoperasian bertugas mentransformasi input-input menjadi produk jadi. Logistik

outbound meliputi penyimpanan dan pendistribusian produk jadi. Penjualan dan pemasaran

meliputi promosi dan penjualan produk-produk perusahaan. Aktivitas jasa meliputi pemeliharaan

dan perbaikan atas produk dan jasa perusahaan. Aktivitas pendukung memungkinkan proses

pengiriman barang pada aktivitas primer dapat dijalankan. Aktivitas pendukung terdiri dari

infrastruktur organissi (administrasi dan manajemen), sumber daya manusia (rekrutmen karyawan,

kontrak karyawan, dan pelatihan), teknologi (perbaikan dan proses produksi), dan pengadaan

(pembelian barang-barang sebagai input produksi).

Organisasi memiliki keunggulan kompetitif jika mampu menyediakan lebih banyak nilai

kepada pelanggannya, atau jika memberi nilai yang sama dengan harga yang lebih rendah. Sistem

informasi dapat memiliki dampak strategis jika ia mampu membantu perusahaan untuk

menyediakan produk dan jasa dengan harga lebih murah daripada pesaingnya tetapi memiliki nilai

yang lebih baik. Aktivitas yang memberi nilai kepada produk dan jasa tergantung pada fitur dari

setiap perusahaan tertentu.

Rantai nilai perusahaan bisa dihubungkan ke rantai nilai mitraya yang lain, termasuk pemasok,

distributor dan pelanggan. Perusahaan bisa mencapai keuntungan strategis dengan memberi nilai,

tidak hanya melalui proses rantai nilai internal, tetapi juga melalui hubungan erat yang efisien

dengan mitra nilai indurstrinya.

Jaringan yang beroperasi secara digitaldibanyak perusahaan independen bisa dimanfaatkan

tidak hanya untuk membeli barang-barang persediaan, tetapi juga untuk berkoordinasi dengan erat

mengenai produk. Teknologi internet memungkinkan perluasan rantai nilai sehingga bisa

mengikat semua pemasok, mitra bisnis da pelanggan dalam satu value web. Value web merupakan

kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi internet untuk mengkoordinasi

rantai nilai untuk secara kolektif menghasilkan produk atau jasa bagi pasar. Value web lebih

bersifat dikendalikan oleh konsumen dan berjalan secara kurang linier daripada rantai nilai

tradisional. Value web berfungsi seperti ekosistem bisnis yang dinamis, mensinkronisasi proses

bisnis dari pelanggan, pemasok, mitra dagang diantaara beragam perusahaan didalam

(9)

persediaan dan permintaan. Relasi bisa dibangun atau diputuskan sebagai respons atau perubahan

kondisi pasar. Perusahaan bisa memanfaatkan value web untuk mempertahankan relasi dengan

banyak pelanggan yang telah lama terjalin, atau untuk merespon cepat transaksi pelanggan secara

individual. Perusahaan bisa mempercepat waktu peluncuran produk ke pasar dan ke pelanggan

dengan mengoptimasi relasi value web dalam hal pengambilan keputusan mengenai siapa yang

bisa mengantarkan produk atau jasa yang diperlukan dengan harga dan lokasi yang tepat.

Bisnis harus mengusahakan perkembangan sistem informasi strategis baik untuk aktivitas

rantai nilai inteernal maupun eksternalyang paling memberi nilai lebih. Rantai nilai dan value web

tidaklah statis. Dari waktu ke waktu keduanya selalu didesain kembali agar selalu mengikui

perubahan dalam lapangan persaingan (Fine dkk, 2002). Perusahaan perlu mengorganisasi dan

membentuk kembali sistemnya untuk membuka jalan bagi sumber-sumber nilai yang baru.

2. Produk dan Jasa Sistem Informasi

Perusahaan bisa memanfaatkan sistem informasi untuk umenciptakan produk dan jasa baru

yang unik yang bisa dengan mudah dibedakan dari produk pesaingnya. Sistem informasi strategis

untuk diferensiasi produk dapat mencegah salah repons, yaitu seakan-akan perusahaan yang

memiliki produk dan jasa yang berbeda tidak perlu lagi dalam hal basis biaya.

Sebagian besar prouk dan jasa berbasis teknologi informasi ini diciptakan oleh institusi

finansial. City bank mengembangkan anjungan tunai mandiri (ATM) dan kartu debit di tahun

1977. City Bank pada satu waktu menjadi bank terbesar di Amerika Serikat. ATM City bank sangat

berhasil sehingga para pesainnya ikut-ikutan membuat juga sistem ATM mereka. City Bank, Wells

Pargo Bank dan yang lainnya terus berinovasi dalam memberi layanan online elektronic banking

sehingga pelanggan bisa melakukan sebagian besar transaksi perbankan melalui komputernya

dirumah yang terhubung jaringa internet.

Bank-bank tersebut, akhir-akhir ini telah meluncurkan kumpulan jasa rekening yang

memungkinkan pelanggan mengetahui semua rekeningnya, termasuk kartu kredit, deposito, online

travel reward,dan bahkan mengetahui semua rekening miliknya dibank lainnya, dari satu sumber

online. Sebagian perusahaan seperti Net Bank memanfaatkan web untuk menciptakan virtual bank

(10)

Sistem reservasi terkomputerisasi seperti perusahaan penerbangan Amerika SABRE pada

mulanya merupakan sistem tradisional yang melakukan diferensiasi produk untuk urusan jasa

penerbangan dan perjalanan. Kemudian, sistem tradisionalnya dikembangkan sehingga pelanggan

bisa memesan secara langsung trayek penerbangan, hotel, sewa mobil melalui web- tidak perlu

melalui agen-agen perjalananatau intermediari yang lain.

3. Sistem yang Fokus pada Ceruk Pasar

Bisnis dapat menciptakan ceruk pasar baru dengan cara mengidentifikasi target tertentu atas

produk atau jasa yang mampu menanggapi secara paling baik selera pelanggan. Melalui

diferensiasi terfokus, perusahaan dapat menciptakan produk dan jasa khusus bagi target pasar

ceruk ini secara lebih baik ketimbang pesaingnya.

Sistem informasi dapat memberi perusahaan keuntungan kompetitif dengan menyediakan data

untuk menyusun teknik pemasaran dan penjualan yang tepat. Sistem seperti ini memperlakukan

informasi yang ada sebagai sumber yang bisa “ditambang” oleh perusahaan untuk meningkatkan

perusahaan untuk menganalisis dengan baik pola pembelian konsumen, seleranya, dan pilihannya

sehingga periklanan dan promosi pemasaran secara efisien mencapai puncak pada target pasar

yang lebih kecil.

Data berasal dari suatu sumber tertentu, misalnya transaksi kartu kredit, data demografis, data

pembelian dari menindaian barcode pada kounter di supermarket atau toko-toko retail, dan data

yang terkumpul sewaktu orang berinteraksi pada website. Perangkat lunak yang canggih bisa

menemukan pola dalam kumpulan besar data sepeti ini, kemudian menarik kesimpulan

berdasarkan pola-pola itu yang bisa membantu serta menuntun pengambilan keputusan. Analis

data seperti ini menampilkan model pemasaran one to one dimana pesan-pesan personal tercipta

berdasarkan pilihan-pilihan individual.

Biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelanggan baru diperkirakan lima kali dari biaya

untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Melalui pengujian secara teliti terhadap

transaksi pembelian dan aktivitas pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan mana

yang paling menguntungkan dan semakin banyak memenangkan bisnis mereka. Sejalan dengan

(11)

kurang menguntungkan. Perusahaan yang terampil memanfaatkan data pelanggan akan fokus

kepada identifikasi pelanggan mana yang paling berharga dan akan mengguaan data dari beagam

sumber untuk memahami kebutuan mereka (Reinartz dan Kumar, 2002; Davenport, Harris, dan

Kohli, 2001; Clemons dan Weber, 1994).

4. Manajemen Rantai Persediaan dan Sistem Respons Pelanggan Efisien

Perusahaan digital memiliki kemampuan mencakup wilayah sampai diluar sistem strategi

tradisional untuk memperoleh keuntungan dari link secara digital ke organisasi lainnya. Strategi

level bisnis yang ampuh yang tersedia pada perusahaan digital terdiri dari link-link rantai ilai

vendor dan pemasok ke rantai nilai perusahaan. Integrasi rantai nilai bisa dijalankan lebih jauh lagi

dengan menghubungkan rantai nilai pelanggan ke rantai nilai perusahaan melalui sebuah “sistem respons pelanggan efisien.” Perusahaan yang memanfaatkan sistem untuk berhubungan dengan

pelanggan dan pemasoknya bisa mereduksi biaya inventorinya sementara merepons dengan cepat

permintaan pelanggan.

Dengan menjaga agar tetap rendah dan rak-rak persediaan tetap terisi dengan menggunakan

sistem pengisian kembali inventori, Sistem manajemen rantai persediaan tidak hana menekanbiaya

inventori, namun juga dapat mengantarkan barang atau jasa dengan cepat kepada pelanggan.

Manajemen rantai persediaan dengan demikian bisa digunakan untuk menciptakan sistem respons

pelanggan yang efisien yang mampu menanggapi permintaan pelanggan secara lebih

efisien.Sistem respons pelanggan yang efisien secara langsung menghubungkan kembali perilaku

konsumen ke distribusi, produksi, dan rantai persediaan.

Kenyamanan dan kemudahan menggunakan sistem informasi telah meningkatkan biaya

penggantian (beban biaya yang dikeluarkan untuk beralih dari satu produk ke produk bersaing),

yang menyebabkan pelanggan enggan beralih ke pesaing. Membandingkan metode stockless

inventory dengan metode persediaan tepat waktu dan metode pengiriman tradisional. Pada metode

persediaan tepat waktu, pelanggan dimungkinkan untuk menekan inventorinya dengan memesan

hanya barang-barang yang diperlukan untuk beberapa hari, sedangkan metode stockless inventory

memungkinkan mereka untuk mengeliminir inventori secara keseluruhan. Semua kewajiban

inventori diserahkan kepada distributor, yang mengelola alur persediaan. Metode stockless

(12)

memberi keuntungan kompetitif kepada pemasok. Sistem informasi juga bisa meningkatkan biaya

penggantian dengan membuat layanan dukungan produk dan interaksi lainnya dengan pelanggan

secara lebih nyaman dan terpercaya (Vandenbosh dan Dawar, 2002; Chen dan Hitt, 2002).

Manajemen rantai persediaan dan sistem respons pelanggan efisien merupakan dua contoh

bagaimana perusahaan digital bisa menjalankan strategi bisnis yang tidak terdapat di perusahaan

tradisional. Kedua model sistem itu memerlukan investasi infrastruktur teknologi informasi

berbasis jaringan dan perangkat lunak yang sesuai agar data konsumen dan persediaan mengalir

lancar antar beragam organisasi. Kedua model strategi itu memperluas efisiensi dari perusahaan

perseorangan dan ekonomi secara keseluruhan dengan cara mengarahkan visi ke depan, yaitu ke

sistem produksi berdasarkan permintaan, dan semakin melepaskan sistem ekonomi tradisional

berdasarkan informasi cepat pembelian pelanggan.

Sistim Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif

Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,

perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Satu

hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat

mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya. Di dalam sistem informasi,

keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk

mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.

Dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,

taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja

bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan

terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. Pada tingkat manajerial

yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk

mengubah arah sebuah perusahaan untuk mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat

manajemen kontrol (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana

rencana strategis akan diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada

(13)

dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi

operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

a. Keunggulan Strategis

Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak

fundamental dalam bentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk

menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusaahn dapat memutuskan

untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat

penghubung browser web) untuk memungkinan berbagi dengan rekan-rekan bisnis dan

pelanggannya.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan

pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan

dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :

1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan

perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus

mempertimbangkan untuk membeli piranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau

mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem

pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna

tidak lagi membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak membutuhkan akses

langsung ke sumber daya komputer perusahaan. Setiap sambungan ke internet akan

memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses laporan

dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.

2. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi

akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan

mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.

3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi

secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web

kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula.

(14)

kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti

penting dari keamanan.

b. Keunggulan Taktis

Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan

tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Sebagai

contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses

langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan

pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.

Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :

1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari

perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat

memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh

pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga

dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.

c. Keunggulan Operasional

Keunggulan Operasional (Opertional Advantage) adalah keunggulan yang berhubungan

dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinlah sistem informasi akan berinteraksi secara

langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi -transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki

cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat

menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi

pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang

menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan

membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang

(15)

Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak

dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam

komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan

sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika

data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan

operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan

dengan pelanggan.

Tantangan Yang Ditimbulkan Oleh Sistem Informasi Strategis

1. Tantangan investasi sistem informasi

Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan.

Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return)

dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang

dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar

mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.

2. Tantangan stratejik bisnis

- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen

yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja.

- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.

- Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain ulang.

Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer),

membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan krja yang kadaluwarsa,

(16)

3. Tantangan globalisasi

- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai

negara yang berbeda.

- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan akuntansi

dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis transnasional.

4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi

- Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan

pelaksanaan bisnisnya.

- Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka.

5. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan

- Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual

privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan

komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan.

Gambar

FIGURE 3-1 THE TWO-WAY RELATIONSHIP BETWEEN ORGANIZATIONS AND INFORMATION TECHNOLOGY
FIGURE 3-2 THE TECHNICAL MICROECONOMIC DEFINITION OF THE ORGANIZATION
FIGURE 3-8 FLATTENING ORGANIZATIONS

Referensi

Dokumen terkait

Berikutnya adanya operasi terigonometri dalam menentukan panjang (Bayangan) saat siang hari, ditunjunkkan dengan menghitung nilai zenit matahari zm dengan adanya

Berdasarkan sintak model pembelajaran Group Investigation tersebut, secara umum diharapkan siswa memiliki semangat secara mandiri untuk menyelidiki suatu masalah dengan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Jika Hayat Diinsuranskan sama ada siuman atau tidak siuman, membunuh diri dalam tempoh dua belas (12) bulan dari Tarikh Penyertaan atau Tarikh Pengembalian Semula, mengikut

Universitas Pendidikan Indonesia, diperoleh gambaran bahwa kebanyakan peserta didik kelas SMKN 12 Bandung kurang percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, serta

kimia berbasis TAI berdasarankan saran dari para ahli dan telah diujicobakan kepada calon pengguna, (2) Kelayakan handout berbasis TAI pada materi Pembuatan

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan dan Perhitungan Remunerasi Berbasis Web pada Asuransi BRIngin Life Syariah ini masih memiliki kekurangan, dimana perangkat

[r]