• Tidak ada hasil yang ditemukan

SA 500 Bukti Audit. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SA 500 Bukti Audit. docx"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SA 500 ( Bukti Audit) Oleh

Mentari Ariesta Iyonu

Isa 500 menegaskan bahwa tujuan auditor ialah merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa sehingga auditor memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk menarik kesimpulan yang memadai, yang akan digunakan sebagai dasar pemberian opini auditnya. Proses audit ini adalah proses menghimpun bukti agar auditor dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan yang diauditnya, bebas dari salah saji yang material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun manipulasi, sehingga ia dapat merumuskan opini auditnya.

Bukti audit sendiri mempunyai definisi sebagai informasi yang digunakan auditor untuk menarik kesimpulan yang menjadi dasar pemberian opini auditnya. Bukti audit meliputi informasi yang terdapat dalam catatan accounting (yang mendasari laporan keuangan) dan informasi lain (diluar catatan accounting)

Dalam Isa 500 ini menetapkan hal-hal yang menjadi kewajiban auditor ini dirumuskan dalam beberapa judul sebagai berikut:

1. Bukti audit yang cukup dan tepat

2. Informasi yang digunakan sebagai bukti audit 3. Sampling untuk memperoleh bukti audit

4. Inkonsistensi dalam bukti audit atau ragu mengenai keandalan Prosedur audit untuk memperoleh bukti audit

Bukti audit untuk menarik kesimpulan yang memadai sebagai dasar opini auditor, diperoleh dengan melaksanakan:

1) Prosedur-prosedur penilaian resiko

2) Prosedur-prosedur audit selanjutnya yang terdiri atas : a. Uji pengendalian

b. Prosedur-prosedur substantif

Ada beberapa prosedur-prosedur audit berikut dapat digunakan sebagai prosedur-prosedur penilaian risiko, uji pengendalian atau prosedur-prosedur substantif, tergantung konteks di mana prosedur itu diterapkan auditor:

(2)

Dalam Isa 500 istilah inspeksi ini digunakan dalam dua makna yaitu: (a) pemeriksaan catatan atau dokumen, baik internal maupun eksternal, dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lainnya. Dan (b) pemeriksaan fisik surat aset. Inspeksi terhadap catatan dan dokumen memberikan bukti audit dengan berbagai tingkat keandalan, tergantung pada sifat dan sumber catatan dan dokumen. Dalam hal catatan atau dokumen internal, tergantung efektifnya pengendalian atas pembuatan catatan atau dokumen tersebut. Dokumen tertentu merupakan bukti audit langsung, seperti surat saham dan obligasi yang membuktikan ekstensi suatu aset. Inspeksi atas dokumen tersebut tidak serta merta memberikan bukti audit atas kepemilikan atau nilai aset itu.

2. Pengamatan

Pengamatan atau mengamati tidak lain dari melihat suatu proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain. Dan pengamatan ini memberikan bukti audit atas pelaksanaan suatu proses atau prosedur, namun terbatas pada: (a) titik waktu atau periode ketika pengamatan dilakukan, (b) kenyataan bahwa auditor sedang mengamati (justru yang membuat) proses atau prosedur dilaksanakan.

3. Konfirmasi external

Konfirmasi eksternal adalah bukti audit berupa tanggapan tertulis secara langsung yang diperoleh auditor, atas permintaannya, dari pihak ketiga (pihak yang memberi konfirmasi), dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lainnya. Prosedur konfirmasi eksternal sering kali sangat relevan ketika menangani asersi yang berkaitan dengan saldo-saldo akun dan unsur-unsurnya. Namun, prosedur ini tidak usah dibatasi pada saldo-saldo akun saja. Dan prosedur konfirmasi eksternal juga digunakan untuk memperoleh bukti audit tentang tidak adanya kondisi tertentu, seperti , tidak adanya perjanjian tambahan.

4. Perhitungan kembali

Perhitungan kembali berarti mengecek akurasi atau ketelitian matematika dalam catatan atau dokumen. Perhitungan kembali dapat dilakukan secara manual atau secara elektronik. Prosedur audit ini meliputi: (1) penghitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti kas atau sediaan di tangan, dan (2) pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak. Penghitungan fisik ini juga digunakan untuk mengevaluasi bukti dokumenter yang mendukung kelengkapan catatan akuntansi.

(3)

Auditor melakukan kembali secara independen prosedur atau pengendalian yang telah (atau seharusnya sudah) dikerjakan sebagai bagian dari sistem pengendalian internal di entitas yang bersangkutan. Umumnya pelaksaan kembali ini diterapkan pada penghitungan dan rekonsiliasi yang telah dilakukan oleh klien.

6. Prosedur analitikal

Prosedur analitikal ini meliputi evaluasi atas informasi keuangan dengan menganalisis hubungan yang nalar antara data keuangan dan non keuangan. Selain itu prosedur analitikal juga meliputi penlitian yang lebih mendalam jika perlu, untuk mengidentifikasi fluktuasi atau keterkaitan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya, atau yang berbeda dari yang diharapkan dalam jumlah yang signifikan.

7. Bertanya (inquiry)

Bertanya adalah mencari informasi dari orang yang mengetahui masalahnya. Baik masalah keuangan dan non keuangan, dari orang didalam atau di luar entitas. Dan prosedur ini digunakan secara ekstensif sepanjang audit. Bertanya disini bisa mengajukan pertanyaan secara formal dan tertulis atau informal dan lisan.

Tanggapan atas pertanyaan dapat memberikan informasi yang sebelumnya tidak dimiliki auditor, atau mendukung bukti audit yang sudah ada. Atau sebaliknya, tanggapan memberikan informasi yang berbeda secara signifikan dari informasi lain yang sudah diperoleh auditor. Selain itu dalam hal tertentu tanggapan atas pertanyaan memungkinkan auditor memodifikasi atau menambah prosedur auditnya.

Critical Review

Prosedur – prosedur audit lain yang dikemukakan dalam Seksi ini terutama diarahkan pada transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa. Menurut penulis Dalam kondisi yang didalamnya tidak terdapat bukti transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa seharusnya tidak dianggap sebagai aktivitas bisnis biasa dengan pihak luar. Namun, auditor harus waspada terhadap kemungkinan bahwa transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa didorong semata- mata, atau dalam ukuran yang lebih besar.

SUMBER :

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan fisik anak dalam melakukan toilet training, antara lain : anak dapat duduk atau jongkok tenang kurang lebih 2-5 menit, anak dapat berjalan dengan baik, anak sudah

Dalam iklan tersebut, bagian pantat model yang mengenakan celana dalam pink sengaja diperlihatkan karena itu merupakan bagian dari trik beriklan Berak untuk menarik

Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial yaitu kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko

Selain i tu tujuan dari quarry pada beberapa waktu diterapkan untuk tambang terbuka yang memproduksi mineral nonlogam, quarry lebih baik digunakan untuk

Hasil dari penelitian uji daya hambat ekstrak bunga lawang (Illicium verum Hook) terhadap bakteri Staphylococcus aureus didapatkan hasil pengukuran zona bening

mulai teramati cukup banyak pada sampel uji yang dihidrogenasi pada temperatur.. sekitar 500 °C seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Pada saat hidrogen terserap oleh

Berdasarkan diagram lingkaran tersebut diketahui perbandingan dalam persentase jumlah anak yang dimiliki oleh responden dan dapat disimpulkan bahwa 19% responden belum

Pada pengukuran tingkat intensitas bunyi dalam penelitian ini, digunakan alat ukur berupa Multisensor SLM (Sound Level Meter) rancangan peneliti. Sebelum digunakan,