Disusun Oleh :
Kelompok II
Amansyah Putra Sagala ( 7152220001 ) Ayu Puji Astututi ( 7153220007 ) Fitri Adriani Simamora ( 7152220003 ) Khairunnisa ( 7153220021 ) Linda Nanda Sari Nst. ( 7151220019 ) Samuel Sijabat ( 7153220041 ) Siti Mutiah ( 7153220043 )
Pendapatan
Nasional
Nilai BARANG dan JASA yang diproduksikan
sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.
Dalam konsep yang lebih spesifik dibedakan atas 2
istilah yaitu :
PRODUK NASIONAL BRUTO = PNB GROSS
NATIONAL PRODUCT = GNP
dan,
GDP = PDB
Nilai BARANG dan JASA dalam
suatu negara yang diproduksikan
oleh faktor faktor produksi milik
warga negara tersebut dan
NEGARA ASING
Konsepnya adalah DOMESTIK
GNP = PNB
Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor faktor produksi HANYA MILIK warga negara tersebut SAJA.
Konsepnya adalah :
Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan
faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri
DIKURANGI dengan pendapatan faktor-faktor
produksi yang dibayarkan ke luar negeri
DUA PENGERTIAN PENDAPATAN
NASIONAL
ISTILAH “pendapatan nasional” definisi-nya
= GDP atau GNP
ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN
(Produk Nasional Netto)
(Nett National Product) = NNP adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
PENDAPATAN NASIONAL
HARGA BERLAKU & HARGA TETAP
HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa yang
dihasilkan dalam SUATU TAHUN dan DINILAI MENURUT HARGA –HARGA YANG BERLAKU PADA TAHUN TERSEBUT.
Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya pasti
meningkat setiap tahunnya dikarenakan kenaikan harga & pertambahan fisik barang dan jasa.
HARGA TETAP yaitu harga yang berlaku pada suatu
tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk
menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun
tahun yang lain.
PENDAPATAN NASIONAL
HARGA PASAR & HARGA FAKTOR
HARGA PASAR
jika penghitungan nilaibarang menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli.
HARGA FAKTOR
jika penghitungan nilaibarang menggunakan harga faktor produksi untuk memproduksi barang tersebut.
PENDAPATAN NASIONAL
BRUTO & NETTO
Dalam harga pasar sesuatu
barang adalah termasuk
NILAI PENYUSUTAN
(DEPRESIASI) = ada dalam
PN BRUTO sehingga :
CARA PENGHITUNGAN
METODE PENGELUARAN
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ATAS 4 KOMPONEN YAITU :
C = consumption
G = government expenditure I = investment
X = export netto
Dengan cara pengeluaran maka GDP
dihitung dengan menjumlahkan nilai perbelanjaan dari berbagai golongan
masyarakat keatas barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam
perekonomian
Sehingga kemungkinan penghitungan DUA
KALI akan terjadi karena BARANG JADI
mengandung komponen faktor dan proses produksi yang bertahap dan
CARA PENGHITUNGAN
METODE PRODUK NETTO
NETT OUTPUT
adalah VA yang
diciptakan dalam suatu proses
produksi. Sehingga metode ini
menjumlahkan VA yang
diwujudkan oleh perusahaan
diberbagai lapangan usaha dalam
perekonomian.
GDP
menurut Lapangan Usaha
di Indonesia
Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Bangunan
Perdagangan Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan komunikasi
Keuangan, sewa dan jasa perusahaan
CARA PENGHITUNGAN
METODE PENDAPATAN
Adalah menjumlahkan PENDAPATAN dari faktor faktor produksi yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa yaitu :
Pendapatan para pekerja : Gaji dan Upah ( WAGE ) Pendapatan dari sewa ( rent )
Bunga ( interest )
Keuntungan Perusahaan ( Profit )
Sampai sekaran Indonesia belum
menggunakan cara ini untuk
menghitung pendapatan nasionalnya.
Salah satu negara yang menggunakan
cara penggolongan data Pendapatan
Nasional dengan metode
Dalam menghitung pendapatan nasional ,
salah satu istilah penting adalah “Bunga Neto” adalah bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan :
Bunga pinjaman pemerintah
Bunga pinjaman konsumen ( konteks
PENDAPATAN PRIBADI
= PENDAPATAN DISPOSIBLE
PENDAPATAN PRIBADI
;
semua jenis pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikansesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu
negara
. Termasuk “
pembayaran pindahan”
Jenis pembayaran pindahan :
Uang pensiun
Tunjangan pengangguran Bantuan kepada orang cacat Bantuan kepada veteran
Beasiswa dari pemerintah
PENDAPATAN DISPOSIBLE
; adalah
HUBUNGAN GDP DENGAN
PENDAPATAN PRIBADI
GDP
DIKURANGI
Keuntungan perusahaan tidak dibagi Pajak keuntungan perusahaan
Kontribusi kepada dana pensiun
DITAMBAH
Pembayaran pindahan
Bunga pinjaman konsumen Bunga pinjaman pemerintah
Kuantitatif
Keseimbangan GDP
Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi Agregat
adalah seperti dibawah ini :
Fungsi penggunaan adalah C=500+0,8Yd Pajak 25% dari GDP ( T=0,25Y)
Investasi bernilai 500 (I)
Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G)
Selanjutnya dimisalkan perekonomian ini akan
mencapai tingkat full-employment (penggunaan tenaga kerja penuh) pada GDP sebesar 6000. Berdasarkan
pada asumsi tersebut maka jawab pertanyaan berikut ini :
Tentukan Fungsi Konsumsi
Untuk mencapai full-employment , perubahan yang
bagaimanakah perlu dibuat apabila :
Pajak saja yang diturunkan
Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan
Nyatakan kedudukan budget pemerintah (APBN) pada
keseimbangan awal dan pada full employment . Nyatakan fungsi pajak yang baru
Apakah Ekspor selalu melebihi Impor pada kedua
keseimbangan tersebut ?
Buat kesimpulan mengenai nilai Multiplier dalam
Jawaban
Fungsi Konsumsi
C = 500 + 0,8 Yd
C = 500 + 0,8 ( Y-T )
C = 500 + 0,8 ( Y - 0,25Y ) 1Y-0,25Y
500 + 0,8 ( 0,75Y )
C = 500 + 0,6Y
..
Pendapatan Nasional pada Keseimbangan :
Y= C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0,1Y )
0,5Y = 2800
Y = 2800 / 0,5
Y = 5600
Pendapatan nasional berkurang sebesar 400 ( GDP
semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 ) karena
Perubahan untuk mencapai Full Employment
Dengan Menurunkan Pajak
Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,8Yd + I + G + ( X-M )
6000 = 500 + 0,8(Y-T) + 500 + 1000 + (800-0,1Y)
6000 = 2800 + 0,8Y – 0,8 T - 0,1Y
6000 = 2800 + 0,8 (6000) - 0,8T - 0,1 (6000)
0,8T = - 6000 + 2800 + 4800 - 600
Apabila pajak tidak berubah , pada pendapatan nasional
6000 , maka jumlah pajak adalah :
T = 0,25Y
T = 0,25 (6000) T = 1500
Pengurangan pajak menyebabkan pada kesempatan full
employment maka pajak yang diterima adalah 1250, sedangkan tanpa pengurangan pajak jumlahnya adalah
1500. Dengan demikian untuk mencapai full employment , pajak diturunkan sebesar :
Dengan Menambah Pengeluaran Pemerintah :
dimisalkan nilai G yang dicari adalah Go :
Y = C + I + G + ( X-M )
Perhitungan diatas menunjukkan untuk mencapai full
employment , maka pengeluaran pemerintah perlu
ditambah sebesar :
Budget Pemerintah dan Fungsi Pajak
PADA KESEIMBANGAN AWAL
(Y=5600) , pajak adalah sebesar T=0,25Y maka :
T = 0,25 (5600) T = 1400
Pengeluaran Pemerintah G=1000, maka
pengeluaran pemerintah mengalami surplus
sebesar
KASUS PENGURANGAN PAJAK UNTUK
MENCAPAI FULL EMPLOYMENT
Pajak telah berkurang menjadi 1250, sewaktu
pengeluaran pemerintah tetap 1000 maka pengeluaran pemerintah mengalami SURPLUS yaitu sebesar :
KASUS MENAMBAH PENGELUARAN
PEMERINTAH UNTUK MENCAPAI FULL EMPLOYMENT
Perhitungan sebelumnya menunjukkan pengeluaran
pemerintah akan meningkat menjadi 1200. Oleh
karena tidak ada perubahan dalam fungsi pajak
( yaitu tetap T = 0,25Y ) maka pada Y = 6000, pajak
yang diterima adalah T = 0,25 (6000) = 1500
FUNGSI PAJAK YANG BARU
Apabila kesempatan full employment dicapai dengan mengurangi pajak secara sekaligus , fungsi pajak akan berubah menjadi :
T = To + 0,25Y.
Penghitungan sebelumnya menunjukkan jumlah pajak yang baru adalah 1250, sehingga To adalah
T = To + 0,25Y
1250 = To + 0,25 (6000) To = -1250 + 1500
To = 250
Maka Fungsi Pajak Yang Baru :
Keseimbangan Ekspor Impor
Pada Y=5600, Impor adalah
M=0,1Y=0,1(5600)=560
,maka Ekspor 800melebihi Impor, berarti SURPLUS Neraca Perdagangan.
Pada Y=6000, Impor adalah
M=0,1Y=0,1(6000)=600
, sedangkan EksporMultiplier
M
ULTIPLIER didefinisikan sebagai ANGKA yangmenunjukkan PERBANDINGAN antara PERTAMBAHAN GDP dengan PENGELUARAN AGREGAT.
Pada jawaban sebelumnya pertambahan pendapatan nasional adalah 6000 – 5600 = 400.
Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk menambah pendapatan nasional adalah = 200
( kenaikan dari 1000 menjadi 1200 ).