• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengujian Mesin Pengering Gabah Dengan Pengaduk Berotari Kapasitas 11 Kg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisa Pengujian Mesin Pengering Gabah Dengan Pengaduk Berotari Kapasitas 11 Kg"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENGUJIAN PERFORMANSI MESIN

PENGERING GABAH DENGAN PENGADUK

BEROTARI KAPASITAS 11 KG

SKRIPSI

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

TRISWANTO GINTING

NIM. 120421001

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

karuniaNya serta nikmat kesehatan yang diberikanNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan sebaik-baiknya dan dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya.

Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan

mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan agar memperoleh gelar sarjana di

Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun

Tugas Sarjana yang dipilih dengan judul “ANALISA PENGUJIAN MESIN

PENGERING GABAH DENGAN PENGADUK BEROTARI KAPASITAS 11 KG”

Dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini penulis banyak mendapat

dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan ketulusan hati

penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta (Ayah) Rorogo Ginting, dan (Ibu) Rita

br Surbakti yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan, motivasi

dan nasihat yang tak ternilai harganya. Serta kepada kakak saya yaitu

Desmawati br Ginting, Amd, Herlinda br Ginting yang telah banyak memberi

saya semangat.

2. Bapak Tulus Burhanuddin Sitorus, ST. MT, selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya membimbing, memotivasi, dan membantu

penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.

3. Bapak Suprianto, ST. MT, yang juga banyak membantu dalam memberikan

fasilitas alat penelitian dalam perancangan ini.

4. Bapak Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME (Dekan Fakultas Teknik USU),

beserta segenap staf dan jajarannya.

5. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri, selaku Ketua Departemen Teknik

(11)

6. Bapak Ir. M. Syahril Gultom, MT, selaku Sekretaris Departemen TeknikMesi

n, Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Mesin Fakultas

Teknik USU.

8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Mesin, khususnya kepada

kawan-kawan seperjuangan Angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu

per satu yang telah banyak membantu dan memberi masukan yang berguna

demi kelengkapan Tugas Sarjana ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam penulisan

maupun penyajian Tugas Sarjana ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

saran-saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas

Sarjana ini dikemudian hari.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan doa

kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat untuk kita

semua.

Medan, Pebruari 2015

Penulis

(12)

ABSTRAK

Saat musim panen gabah yang jatuh pada waktu musim hujan dimana sinar

matahari tidak setiap hari ada untuk menjemur gabah, petani sering mengalami

kerugian. Gabah yang basah pada saat dipanen akan bertahan kurang lebih 2 hari,

setelah itu akan rusak. Untuk mengatasi hal tersebut, dirancang mesin pengering

gabah sederhana yang menggunakan bahan yang sederhana dan ada disekitar kita.

Mesin ini sangat berguna pada waktu panen raya gabah yang bertepatan dengan

musin hujan. Mesin ini menggunakan reaktor pembakaran sebagai sumber

penghasil udara panas untuk mengeringkan gabah. Bentuk ruang/tempat gabah

adalah drum, memiliki lubang saluran masukan udara panas dari reaktor

pembakaran. pengujian pengeringan gabah yang dilakukan sebanyak 11 kg. Cara

kerja mesin yaitu gabah 11 kg disimpan dalam wadah, bahan bakar dimasukkan

kedalam Reaktor pembakaran berupa arang kayu dan cangkang kemiri lalu

dibakar hingga menjadi bara api, lalu udaradialirkan ke wadah pengering. Selama

9 jam pengeringan, gabah dengan berat 11 kg mengalami penyusutan berat

menjadi 9,3 kg. Setelah selesai pengeringan gabah dilakukan maka diketahui

efisiensi mesin pengering gabah dengan tambahan alat pengaduk berotari ialah

84,54%.

(13)

ABSTRACT

When the grain harvest season falls during the rainy season where sunlight is not

every day there for drying grain, farmers often suffered losses. Wet grain at the

time of harvest will last approximately two days, after which it will be damaged.

To overcome this, a simple grain dryers designed machine that uses simple

ingredients and is around kita.Mesin is very useful at the time of the grain harvest

season coincides with this hujan.Mesin using combustion reactor as a source of

hot air for drying gabah.Bentuk room / where grain is the drum, has holes input

channel hot air from the combustion reactor. Tests conducted grain drying as

much as 11 kg. The workings of the machine is 11 kg of grain stored in a

container, fuel was added to the combustion reactor in the form of charcoal and

pecan shells and burned to embers, then air is passed kewadah dryers. Over 9

hours of drying, grain weighing 11 kg weight shrank to 9.3 kg. After completion of

grain drying is done then known engine efficiency grain dryers with additional

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.2 Proses pengeringan padi ... 8

2.3 Tipe mesin pengering buatan ... 11

a. Tipe batch dryer ... 11

b. Tipe deep bed ... 12

c. Sistem thin layer ... 13

(15)

e. Sistem tunnel dryer ... 15

f. Sistem drum dryer ... 17

2.4 Kadar air ... 18

2.5 Rendemen dan mutu giling beras ... 20

2.6 Cara kerja mesin pengering gabah ... 21

2.7 Peranan udara dalam proses pengeringan ... 24

2.8 Perpindahan panas ... 25

a. Perpindahan panas secara konduksi ... 25

b. Perpindahan panas secara konveksi ... 26

c. Perpindahan panas secara radiasi ... 27

2.9Sabuk dan puli ... 28

a. Transmisi sabuk- V ... 30

b. Puli ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1 Tempat dan waktu pengujian ... 42

3.2Bagian – bagian mesin pengering gabah ... 45

a. Ruang bakar ... 45

b. Pipa saluran udara panas ke drum pengering gabah ... 46

c. Pengaduk gabah ... 47

d. Drum pengering ... 48

e. Rangka/dudukan drum pengering gabah ... 48

f. Tuas pemutar untuk pengaduk gabah ... 49

g. Tabung pengatur temperatur ... 49

h. Tutup saluran masuk dan saluran pembuangan gabah ... 50

(16)

5) Plat aluminium ... 52

3.4Diagram penelitian ... 59

3.5Tahap pengujian mesin pengering gabah ... 60

BAB IV ANALISA DATA ... 62

4.1 Data hasil Pengujian ... 62

4.2 Menghitung laju pindahan panas ... 66

a. Pada alat pembakaran ... 66

b. Menghitung laju pindahan panas pada pipa ... 69

c. Pipa dari tabung temperatur ke drum pengering ... 72

4.3 Laju pengeringan ... 74

4.4 Grafik penyusutan berat gabah ... 75

a. Sebelum dimodifikasi ... 75

b. Setelah dimodifikasi ... 79

4.5 Grafik waktu pengeringan ... 81

4.6 Panas yang digunakan untuk menaikan suhu produk ... 82

4.7 Panas yang digunakan untuk menguapkan suhu produk ... 82

4.8 Besarnya energi untuk menguapkan suhu produk ... 83

4.9 Efisiensi Pengeringan ... 83

(17)

4.12 Harga jual mesin pengering gabah ... 86

4.13 Analisa titik impas ... 86

a. Biaya tetap (B.T) ... 86

b. Harga jual (H.J) ... 86

c. Biaya variable (B.V) ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN

(18)

Gambar 2.1 Padi... 6

Gambar 2.9. Prinsip kerja mesin pengering gabah ... 21

Gambar 2.10Perpindahan panas secara konduksi ... 25

Gambar 2.11Perpindahan panas secara konveksi ... 27

Gambar 2.12Perpindahan panas secara radiasi ... 27

Gambar 2.13: Berbagai macam sabuk transmisi daya ... 28

Gambar 2.14 : Konstruksi sabuk V ... 31

Gambar 2.15 : Ukuran penampang sabuk-V ... 31

Gambar 2.16 : Profil alur sabuk-V ... 32

Gambar 2.17: Perhitungan panjang keliling sabuk ... 37

Gambar 2.18 : Konstruksi puli ... 38

Gambar 2.19 : Sudut kontak... 41

Gambar 3.1 : Mesin pengering gabah ... 43

Gambar 3.2 : Penampang mesin pengering gabah ... 44

Gambar 3.3 : Reaktor ... 45

Gambar 3.4 : Pembuatan pipa saluran udara panas... 46

Gambar 3.5 : Pembuatan pengaduk gabah ... 47

Gambar 3.6 : Pembuatan drum pengering... 48

Gambar 3.7 : rangka/dudukan drum pengering gabah ... 48

Gambar 3.8 : Tuas pemutar ... 49

Gambar 3.9 : Tabung pengatur temperatur ... 49

Gambar 3.10 : Tutup saluran masuk dan keluar drum pengering ... 50

Gambar 3.11 : Puli ... 50

Gambar 3.12 : Sabuk ( belt ) ... 51

(19)

Gambar 3.14 : Bautdan mur ... 52

Gambar 3.15 : Plat aluminium ... 52

Gambar 3.16: Timbangan... 53

Gambar 3.17: Termokopel ... 53

Gambar 3.18: Isolasi aluminium foil ... 54

Gambar 3.19:Rockwoll ... 54

Gambar 3.20 : Kunci ring dan kunci T ... 55

Gambar 3.21 : Gergaji besi ... 56

Gambar 3.22 : Gabah ... 56

Gambar 3.23 : Arang ... 57

Gambar 3.24 : Cangkang kemiri ... 57

Gambar 3.25 : Minyak tanah ... 58

Gambar 4.1: Gabah yang belum dikeringkan ... 64

Gambar 4.2 : Gabah yang telah dikeringkan ... 64

Gambar 4.3: Reaktor ... 66

Gambar 4.4 Penampang Pipa dari mesin ke tabung temperatur ... 69

Gambar 4.5 Penampang pipa tabung temperatur kedrum pengering ... 72

Gambar 4.6 Grafik penyusutan berat gabah sebelum dimodifikasi ... 78

Gambar 4.7: Grafik penyusutan berat gabah setelah dimodifikasi ... 80

Gambar 4.8 : Grafik waktu pengeringan ... 81

Gambar 4.9: Grafik penjualan gabah ... 88

(20)

Tabel 2.1 Spesifikasi Mutu Beras Giling Pengadaan Dalam Negeri ... 18

Tabel 2.2 Faktor koreksi ... 32

Tabel 2.3 Sabuk-V standar ... 34

Tabel 2.4 Panjang sabuk –V standar ... 35

Tabel 2.5 Panjang sabuk-V sempit... 36

Tabel 2.6 Ukuran puli V ... 39

Tabel 2.7 Diameter minimum puli ... 40

Tabel 4.1 Pengujian pengeringan gabah 11 kg ... 62

Tabel 4.2 Mencari nilai h1 untuk qr1 ... 67

Tabel 4.3 Mencari nilai h2 ... 67

Tabel 4.4 Mencari nilai h5 ... 68

Tabel 4.5 Mencari nilai h1 untuk qr2 ... 70

Tabel 4.6 Mencari nilai h4 ... 70

Tabel 4.7 Mencari nilai h1 untuk qr3 ... 72

Tabel 4.8 Mencari nilai h4 ... 73

Tabel 4.9Pengujian pengeringan gabah 10 kg ... 82

Tabel 4.10Pengujian pengeringan gabah 11 kg ... 83

Tabel 4.11 Daftar biaya pembelian bahan... 84

Tabel 4.12 Daftar biaya jasa pembuatan mesin ... 85

Tabel 4.13: Total Biaya Pembuatan ... 85

(21)

Simbol Arti Satuan

Cp Kalor spesifik tekanan tetap J/kg.K

QL Kalor laten J

Le Kapasitas kalor spesifik laten J/kg

m Massa zat kg

Qs Kalor sensibel J

T Beda temperatur K

x Panjang/tebal pelat m

h koefisien konveksi W(m2K)

A Luas penampang m2

k Koefisien konduksi W/m.K

t Interval waktu s

Tgl Temperatur gelas ukur K

Ts Temperatur permukaan adsorber K

Tb Temperatur bawah adsorber K

Tf Temperatur film K

TG Temperatur gelas ukur K

Qc Laju perpindahan panas konduksi W

Qh laju perpindahan panas konveksi W

Qr laju perpindahan panas radiasi W

P Tekanan Vakum cmHg

ε Efisiensi %

ρ Massa jenis kg/cm3

Gambar

Grafik penyusutan berat gabah  ...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

memiliki izin imprt kayu dan dalam memenuhi bahan kayu industri tdak melakukan impor kayu Indikator 2.1.3 Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu Verifier 2.1.3 a

Media pembelajaran menurut Asyar (2012) merupakan alat atau media yang digunakan untuk menyalurkan materi pembelajaran dari sumber yang sudah dibuat sehingga dapat

Atribut apa saja yang memiliki pengaruh pada tingkat kualitas layanan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Balikpapan berdasarkan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Media Booklet Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Santri Tentang Kesehatan Reproduksi di Pesantren

Hubungan perilaku Kadarzi rumah tangga dengan status gizi balita pada indeks BB/TB dan TB/U sangat dimungkinkan didukung dengan adanya hubungan yang signifikan

Kesiapan menghadapi menopause di Desa Murtigading Sanden Bantul pada kelompok eksperimen setelah dilakukan penyuluhan yaitu semua responden termasuk dalam kategori

Untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek, assosiasi merek, kualitas merek dirasakan, kesetiaan merek secara bersama-sama terhadap ekuitas merek pengguna

memperoleh penilaian pada rentang "baik" untuk aspek petunjuk dan "sangat baik" untuk aspek kelayakan.. Artinya, Modul Praktikum Larutan layak