Ideologi dan
Metodologi Analisis
Sosial (ANSOS)
Nama : Riza Nuzulul Huda
TTL
: Kudus, 01 Maret 1994
No. HP: 085740128560
Pin BB : 7CF27CF3
Pendidikan: S1 Sastra Inggris
Pertanyaan Refleksi
−
Siapakah “kita”
[kelompok/komunitas/organisasi]
?
−
Apa saja nilainilai [yang menjadi
keyakinan] “gerak” kita?
−
Apa dasar kepedulian kita
[terhadap persoalan] saat ini?
−
Apa alasan “kita” [terlibat]
melakukan kegiatan
►
BISAKAH
kau berhenti berpikir tentang Indonesia?Kemarin pertanyaan itu muncul di kepala saya. Saya ingin bilang, ya, bisa, kenapa tidak. Sebab, saya
kadang ingin menghilang ke dalam sebuah lupa, bersembunyi di sudut yang terjauh. Saya ingin memasang tirai, tidur, mungkin bemimpi dan tak
berpikir lagi. Tapi, Indonesia selalu datang. Indonesia selalu mengetuk. Justru ketika kita tak mau
dirisaukannya. Ketidakpastian membuat kita jaga. Saat harapan menjadi sukar, putus asa sangat menakutkan. Saya tak bisa menghindar.
Sebuah negeri, sebuah sejarah, sebuah nama. Apa arti semua itu, bagi anda dan saya,
apa arti sebuah tanah air?
// Goenawan Mohamad, “tanah air”; 28 Mei 2000 //
Pengertian
Meneliti dan menilai, situasi dan kondisi
masyarakat dengan memfokuskan perhatian
pada hubungan-hubungan antar kekuatan
kelompok-kelompok yang ada (social
relationship), baik hubungan ekonomi, politik,
ideologi budaya, pendidikan dan ilmu
Pengertian
Usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap
tentang sebuah situasi sosial dengan menggali
hubungan-hubungan historis dan strukturalnya. (Holland dan
Henriot, 1991)
Alat untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap
tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural,
kultural, dan historis, sehingga memungkinkan untuk
menangkap dan memahami realitas yang sedang
Ruang Lingkup
Masalah-Masalah Sosial
Sistem Sosial
Lembaga atau Organisasi Sosial
Mengapa perlu ansos?
Memahami posisi kelompok masyarakat tertentu
dalam hubungan-hubungan sosial.
Memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh
kelompok-kelompok masyarakat oleh mereka sendiri.
Membangun kesadaran baru untuk melakukan
perubahan-perubahan terhadap situasi dan kondisi
mereka
Dasar untuk merumuskan rencana tindakan (action
Tujuan Ansos
Analisis Sosial bertujuan untuk membongkar
fenomena sosial yang dirasakan
“bermasalah”.
Untuk apa persoalan tersebut dibongkar?
Tentu saja agar dapat diambil tindakan atau
respon serta solusi yang tepat terhadap
Prinsip ANSOS
Nalar—Logis:
Analisis sosial [dapat] tampak/hadir sebagai asumsi dan fakta
sekaligus. Walaupun tidak “bebas nilai”, ansos dapat memungkinkan kita menggugat prasangka/asumsiasumsi kita sendiri, dan memunculkan suatu horizon atau perspektif pemikiran baru terhadap satu pokok persoalan yang sedang dihadapi.
Sistematis:
Analisis sosial berdayaguna membongkar konteks struktur-struktur yang berbeda pada setiap rentang waktu; ia selalu berhadapan dengan
pergeseran nilai, pandangan dan kondisi komunitas/masyarakat yang dinamis.
Sebab itu, pendekatan ansos bisa membuka cakralawa “sejarah”, menyingkap kekusutan masalah-masalah se-zaman yang “sedang” dihadapi.
Analisis Sosial menekankan pentingnya saling “pengertian” tentang bagaimana suatu “pokok soal” terjadi dan berlaku di masyarakat,
bagaimana asumsi-asumsi, pandangan dan sikap [struktur/aktor sosial] menghadapi “keterkaitan” [satu dengan yang lain]; dan, bagaimana
Transformatif:
Analisis Sosial berorientasi kepada “penggalian” nilainilai sosial budaya suatu masyarakat; dengan orientasi itu, ansos Ansos bukan “pekerjaan” di dalam kelas, “laboratorium” atau
lingkungan kampus yang serba “ketat dan kaku”; menggunakan ansos berarti “membuka diri” terhadap gejolak persoalan di
Lima Dimensi ANSOS
•
Dimensi Ekonomi; disini kita dapat
menggambarkan bagaimana kenyataan
ekonomis dari situasi yang di dalamnya
masyarakat menemukan dirinya.
•
Dimensi politik; berkaitan dengan
penggunaan kekuasaan di dalam
masyarakat, siapa yang menentukan
undang-undang dan melaksanakannya dan
demi keuntungan siapa.
•
Dimensi sosial; kelompok-kelompok sosial,
Lima Dimensi Ansos
Dimensi budaya; berkaitan dengan
sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat; misalnya mengapa
mereka bertindak begitu (kebiasaan).
Dimensi Religius; Berkaitan dengan
Empat Paradigma Ilmu
Sosial
Humanis Strukturalis
Fenomenologis Fungsional
Pendekatan SUBYEKTIF
Pendekatan OBYEKTIF Tujuan
PERUBAHAN
Tujuan
Paradigma Fungsionalis
Pandangannya berakar kuat pada sosiologi
keteraturan dengan pendekatan obyektivis.
Memusatkan perhatian pada kemapanan,
ketertiban sosial, kesepakatan, keterpaduan
sosial, empiris.
Rasionalitas diutamakan dalam menjelaskan
peristiwa sosial, beorientasi pragmatis.
Mendasarkan pada filsafat rekayasa sosial
Paradigma Fenomenologis
Pada dasarnya menganut sosiologi keteraturan,
tetapi mereka menggunakan pendekatan subyektif
dalam analisis sosialnya.
Mereka ingin lihat kenyataan sosial seperti apa
adanya.
Kenyataan sosial dibentuk oleh kesadaran dan
tindakan seseorang.
Anggapan dasar masih tetap didasarkan pada
Paradigma Humanis
Radikal
Para penganutnya berminat mengembangkan
sosiologi perubahan radikal dari pandangan subyektivis.
Pendekatannya sama dengan kaum interpretatif
(nominalis, anti-positivis, volunteris, dan ideografis) tetapi cenderung menekankan perlunya menghilangkan atau mengatasi
berbagai pembatasan tatanan sosial yang ada.
Kesadaran manusia telah dikuasai atau
dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang ada di luar dirinya.
Agenda utama: memahami kesulitan manusia
dalam membebaskan dirinya dari semua bentuk tatanan sosial yg. menghambat perkembangan manusia sebagai manusia.
Penganutnya mengecam kemapanan
Paradigma Strukturalis Radikal
Penganutnya memperjuangkan sosiologi
perubahan radikal tetapi dari sudut pandang obyektivitas.
Pendekatan ilmiahnya memiliki beberapa
persamaan dengan kaum fungsionalis namun memiliki tujuan akhir yg saling berlawanan.
Analisisnya lebih menekankan pd pertentangan struktural, bentuk-bentuk penguasaan dan
pemerosotan harkat kemanusiaan.
Hal yg penting adl. hubungan-hubungan
Tujuan
Pendekatan
PERUBAHAN PENGATURAN
Berorientasi pada kondisi Yang lebih adil
Situasi sosial konflik harus diatur, Dikontrol agar menjadi harmoni kembali
SUBYEKTIF
Realitas sosial ada bila ada dalam Kesadaran manusia
OBYEKTIF
Langkah Menganalisa
1. SEJARAH
Manakah garis utama dari sejarah situasi ini?
Manakah periode utama yang merupakan perkembangan
situasi ini?
Pola-pola gerak perkembangan mana yang dapatdiamati? Manakah penentu utama dalam perkembangan situasi ini? Apakah kita dapat menamai peristiwa-peristiwa besar yang
telah mempengaruhi perjalanan sejarah situasi ini? Seperti
2. STRUKTUR
Manakah struktur utama yang mempengaruhi situasi
ini?
Berbagai struktur membentuk situasi dengan
bermacam-macam cara. Itulah lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas
sosial. Beberapa struktur cukup jelas, sedang lainnya
tersembunyi, tetapi semuanya saling berkait.Struktur disini bisa berwujud struktur ekonomi, sosial, politik maupun
3. NILAI-NILAI KUNCI
Manakah nilai-nilai kunci yang bekerja dalam struktur
tersebut?
Dalam hal ini berbicara mengenai nilai-nilai sebagai cita-cita
yang menggerak kanmasyarakat, ideologi-ideologi dan norma-norma moral yang menuntun, aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan yang ada dalam masyarakat, nilai-nilai sosial yang dapat diterima dan telah diterima. Tentu saja semua itu
berkaitan dengan struktur-struktur budaya.
Nilai-nilai apa yang sungguh hidup?
Siapakah yang pertama-tama membawa nilai-nilai itu, orang,
4. TANGGAPAN
Bagaimana tanggapan berbagai pihak atas situasi ini?
Dalam tahap ini dipetakan tanggapan dan respon apa saja yang
5. ARAHAN MASA DEPAN
Bagaimanakah arah masa depan dari situasi ini?
Bisa meliputi hal-hal sebagai berikut :
Kecenderungan (trend) terpenting yang terungkap dalam
situasi sekarang ini?
Apakah kita dapat meramalkan kemungkinan-kemungkinan
atas dasar keadaan yang berlangsung dewasa ini?
Jika masa depan segala hal berlangsung seperti sekarang,
situasi seperti apakah yang akan terjadi dalam 5 tahun kedepan? (tergantung jangka waktu yang mau dilihat!)
Manakah sumber-sumber harapan yang ada sekarang bagi
SWOT
Analisis dengan menggunakan SWOT berarti
mengelompokkan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kondisi menjadi :
Faktor internal : Strengths& Weaknesses
(Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor Eksternal: Opportunities & Threats
Strengths
Mengidentifikasi kemampuan yang kita miliki (baca :
IMM) untuk dapat mencapai tujuan
mengidentifikasi kompetensi spesial kita (baca :
IMM) yang tidak dimiliki oleh para pesaing kita
mempertahankan keunggulan bersaing (terjadi jika
Weaknesses
Mengidentifikasi kemampuan yang
belum/tidak kita miliki untuk mencapai tujuan
Mengidentifikasi kompetensi spesial para
pesaing diluar IMM
Cara menetralisir kekurangan: mengoreksi,
Opportunities
Mengungkapkan faktor peluang yang timbul di
lingkungan eksternal IMM
Jika peluang terlewatkan, maka besar
Threats
Kondisi yang ada di luar yang dapat
mempengaruhi kondisi internal
Tantangan dapat dinetralisir dengan
manajemen yang baik atau hindari !
Jika tantangan yang ada sangat kuat mungkin
Tabel Analisa
Strengths Weakness
Opportunities SO
Ciptakan strategi untuk mengoptimalkan/memanfaatka
n kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang
WO
Ciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan
yang ada untuk memanfaatkan peluang
Threats ST
Ciptakan strategi untuk mengoptimalkan/memanfaatka
n kekuatan yang dimiliki untuk mengurangi berbagai
ancaman
WT
Ciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan
untuk
6/16/18 Presented By Masmulyadi