• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah tentang hukum asuransi dan conto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah tentang hukum asuransi dan conto"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Asuransi umum merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Penjaminan ini bersifat jangka pendek biasanya satu tahun. Sedangkan asuransi jiwa memberikan jasa dalam penanggulan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan dan sifatnya jangka panjang.

Asuransi atau pertanggungan itu merupakan suatu perjanjian maka di dalamnya paling sedikit tersangkut dua pihak. Pihak yang satu adalah pihak yang seharusnya menanggung resikonya sendiri tetapi kemudian mengalihkannya kepada pihak lain pihak pertama ini disebut sebagai tertanggung atau dengan kata lain ialah pihak yang potensial mempunyai resiko. Sedangkan pihak yang lain ialah pihak yang bersedia menerima resiko dari pihak pertama dengan menerima suatu pembayaran yang disebut premi. Pihak yang menerima resiko pihak yang satu tersebut disebut sebagai penanggung (biasanya perusahaan pertanggungan/asuransi).

Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sejak tahun 1987 terus bertumbuh. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2009 jumlah kendaraan bermotor yang ada di seluruh Indonesia mencapai 70,7 juta unit. Jumlah ini terdiri dari 18,2 juta unit kendaraan roda empat dan 52,4 juta unit kendaraan roda dua. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor terus terjadi. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan terdapat penambahan 8,1 juta unit kendaraan pada tahun 2010 yang terdiri dari 7,4 juta kendaraan roda dua dan 764,7 ribu kendaraan roda empat dari berbagai tipe. Sehingga populasi kendaraan pada tahun 2010 sebesar 78,8 juta unit.

(2)

sebelumnya. Kondisi ini menempatkan Indonesia dalam posisi kedua setelah Thailand dalam hal produksi kendaraan roda empat di kawasan asia oceania. Produksi kendaraan roda dua juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data BPS, jumlah kendaraan roda dua pada tahun 2005 sebesar 28,5 juta unit. Produksi kendaraan roda dua pada tahun yang sama sebanyak 5,1 juta unit. Pada tahun 2009 jumlah kendaraan mengalami peningkatan 84 persen dari kondisi pada tahun 2005 menjadi 52,4 juta unit.

Produksi kendaraan juga mengalami peningkatan signifikan dengan rata rata pertumbuhan selama tahun 2005 sampai dengan 2010 sebesar 12,8 persen pertahun. Pertumbuhan produksi kendaraan bermotor memberi dampak positif terhadap pertumbuhan premi perusahaan asuransi umum. Secara rata rata, pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor mengalamai kenaikan sebesar 20,1 persen pertahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 28,3 persen dan terendah pada tahun 2009 sebesar 7,8 persen.

Asuransi Kendaraan Bermotor adalah produk asuransi kerugian yang melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor. Sesuai dengan ketentuan UU No.2/1992 tentang usaha perasuransian, masing-masing bidang Asuransi dikelola oleh perusahaan yang berbeda, kendati untuk beberapa produk, seperti Asuransi kesehatan dan Asuransi kecelakaan diri dapat dikelola oleh baik perusahaan asuransi kerugian maupun jiwa.

Asuransi Kendaraan Bermotor merupakan bagian dari asuransi umum yang menjamin kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor yang dipertanggungkan terhadap resiko tabrakan, perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran dan sambaran petir, sesuai dengan kondisi yang tercantum dalam Polis Kendaraan Bermotor Indonesia. Secara garis besar, jenis pertanggungan Asuransi Kendaraan Bermotor terbagi menjadi 2 (dua) yaitu dibagi menjadi 2 (dua) jenis:

(3)

 Kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang diasuransikan karena tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan.

 Kerugian keuangan/kerusakan kendaraan bermotor karena perbuatan jahat orang-orang terkecuali oleh keluarga sendiri/orang yang bekerja dengan tertanggung atau membawa kendaraan tersebut seizin tertanggung. tertanggung atau membawa kendaraan tersebut seizin tertanggung.

 Kebakaran yang diakibatkan oleh api yang muncul dari dalam maupun dari luar kendaraan.  Pencurian, termasuk pencurian yang dilakukan dengan kekerasan.

 Sambaran petir.

2. Total Loss Only (TLO) menjamin kerugian kendaraan yang diasuransikan baik karena kecelakaan, kebakaran, maupun pencurian, dimana kerugian tersebut memenuhi salah satu syarat berikut :

 Akibat kecelakaan/kebakaran, dimana biaya kerugian/kerusakan mencapai 75% atau lebih dari harga kendaraan.

 Akibat pencurian, bila dalam batas waktu 60 hari kendaraan tersebut belum diketemukan.  Resiko sendiri untuk resiko kecelakaan (butir 1) dan pencurian (butir 2) berlaku

 jumlah yang tercantum dalam polis.

Sejalan perkembangan zaman yang semakin maju, pola berpikir manusia dari masa ke masa pun selalu meningkat. Usaha seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhannya sangat beragam, namun pada umumnya mereka akan berusaha keras supaya dapat memenuhi kebutuhan itu. Setiap orang juga memiliki tujuan yang berbeda dengan dipenuhinya kebutuhan tersebut, ada yang demi kelangsungan hidupnya, kebahagiaan, kepuasan bahkan untuk prestise. Keinginan tersebut ternyata diimbangi oleh kebutuhan seseorang untuk dapat menjalani hidup dengan tenang, terjamin keselamatannya dan harta bendanya tanpa harus mencemaskan diri dengan berbagai hal.

(4)

tindak kejahatan; kelebihanmuatan; pengemudi tidak memiliki SIM atau melanggar peraturan lalu lintas; barang muatan di dalam kendaraan; akibat bencana alam atau perang dan sejenisnya.

Hak dan kewajiban dari pihak penanggung dan tertanggung dalam perjanjian asuransi dicantumkan dalam polis. Perjanjian atau kontrak asuransi ini merupakan suatu perjanjian timbal balik, yang berarti bahwa masing-masing pihak berjanji akan melakukan sesuatu bagi pihak lain.

Berkaitan dengan asuransi sebagai suatu perjanjian Pasal 255 KUHD menyatakan bahwa asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis dimana menurut Pasal 258 ayat (1) KUHD, polis merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk membuktikan bahwa asuransi telah terjadi. Di samping itu, polis juga memuat kesepakatan mengenai syarat-syarat dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban untuk mencapai tujuan asuransi. Tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap asuransi bukan berarti tidak ada kekecewaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi. Sering terjadi keluhan dari nasabah/konsumen tentang sulitnya pengajuan klaim asuransi, atau adanya penolakan klaim dari perusahaan asuransi padahal nasabah sudah membayar premi asuransi. Penyelesaian permasalahan yang biasa terjadi antara konsumen dengan pelaku usaha, telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Berkenaan dengan kerugian materiil yang disebabkan oleh pelaku usaha yaitu perusahaan asuransi, maka konsumen mempunyai hak seperti yang diatur dalam Pasal 4 ayat (5) UUPK yaitu : hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Perjanjian asuransi berakhir apabila:

(5)

2. Perjalanan berakhir: Asuransi berdasarkan perjalanan ini umumnya diadakan untuk asuransi pengangkutan.

3. Terjadinya evenemen diikuti klaim: Di dalam polis dinyatakan bahwa terhadap evenemen apa saja asuransi itu diadakan. Apabila pada saat asuransi berjalan terjadi evenemen yang ditanggung dan menimbulkan kerugian, penanggung akan menyelidiki apakah benar tertanggung mempunyai kepentingan atas benda yang diasuransikan itu. Jika benar, maka dilakukan pemberesan berdasarkan klaim tertanggung. Pembayaran ganti rugi ini dipenuhi oleh penanggung berdasarkan asas keseimbangan. Dengan pemenuhan ganti kerugian berdasarkan klaim tertanggung, maka asuransi berakhir.

4. Asuransi berhenti atau dibatalkan: Asuransi dapat berakhir apabila asuransi itu berhenti. Berhentinya asuransi dapat berjalan karena kesepakatan antara tertanggung dan penanggung. Berhentinya asuransi dapat juga terjadi karena factor di luar kemauan tertanggung dan penanggung, misalnya terjadi pemberatan risiko setelah asuransi berjalan (Pasal 293 dan 638 KUHD).

5. Asuransi gugur: Asuransi gugur biasanya terdapat di dalam asuransi pengangkutan. Jika barang yang akan diangkut diasuransikan, kemudian barang tidak jadi diangkut, maka asuransi gugur. Tidak jadi diangkut dapat terjadi karena kapal tidak jadi berangkat atau baru akan melakukan perjalanan tetapi dihentikan. Dengan demikian, asuransi bukan dibatalkan atau batal dengan asuransi adalah pada bahaya evenemen. Pada asuransi dibatalkan atau batal, bahaya sedang atau sudah dijalani, sedangkan pada asuransi gugur, bahaya belum dijalani sama sekali.

(6)

hilangnya mobil yang menjadi objek pertanggungan didalam Polis Asuransi No. SPCBK0021000004-001235. Penanggung beranggapan kesalahan berada pada pihak tertanggung, klaim yang diajukan oleh tertanggung bertentangan dengan polis asuransi yang sudah disepakati.

Pada tahap pemeriksaan di BPSK Kota Medan diketahui bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan penelitian oleh PT Asuransi Bina Dana ternyata penyebab hilangnya mobil tersebut disebabkan karena penggelapan yang dilakukan oleh Ayu Halizah Sirait. Berdasarkan klausula polis asuransi, Bab II Pengecualian Pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan, biaya atas kendaraan bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang disebabkan olehpenggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya.

Selain itu alasan penolakan klaim asuransi yang diajukan oleh Tertanggung tidak memenuhi kewajibannya dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan untuk memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung selambat-Iambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan sesuai dengan klausula polis asuransi pada Pasal 11 ayat 1. Penolakan klaim tersebut, kemudian Rusli SH sebagai Tertanggung menggugat PT Asuransi Bina Dana ke BPSK Kota Medan dan kasus inipun sampai pada tingkat Mahkamah Agung.

(7)

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah yurisdis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analisis. Menggunakan data hukum primer yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor No. 9 K/Pdt.Sus/2012 dianalisis dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara yuridis kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, PT Asuransi Bina Dana/Penanggung berhak untuk menolak pengajuan klaim oleh Rusli, SH, karena tidak sesuai dengan ketentuan polis yang disepakati. Gugatan yang diajukan Rusli, SH kepada BPSK termasuk gugatan kurang pihak atau error persona. Gugatan tersebut seharusnya mengikutsertakan PT. Astra Sedaya Finance sebagai pihak penggugat atau turut tergugat, hal ini dikarenakan bahwa mobil yang menjadi obyek pertanggungan itu belum berpindah kepemilikan atas nama Rusli, SH. Berdasarkan ketentuan Ketentuan Pasal 41 ayat (1) dan (2) Kepmen Perindag Nomor : 350/Mpp/Kep/12/200 maka kalimat “pemberitahuan putusan” pada Pasal 56 ayat (2) UUPK harus berbentuk surat secara tertulis yang harus disampaikan kepada alamat konsumen dan pelaku usaha. Atas dasar uraian tersebut seharusnya Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung dalam pertimbangannya menyatakan bahwa putusan judex facti/Pengadilan Negeri Medan dalam perkara ini tidak salah menerapkan hukum atau tidak melanggar hukum yang berlaku.

RUMUSAN MASALAH

(8)
(9)

PEMBAHASAN

PROSES PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

Tuntutan ganti kerugian oleh tertanggung kepada penanggung inilah yang biasanya disebut klaim atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa klaim adalah tuntutan terhadap hak yang timbulnya disebabkan karena adanya perjanjian asuransi yang telah berakhir. Besarnya uang santunan yang wajib dibayar oleh penanggung kepada penikmat dalam hal meninggalnya tertanggung sesuai kesepakatan yang tercantum dalam polis.

Prosedur Pengajuan Klaim Kendaraan Bermotor

Tindakan pertama yang harus dilakukan jika terjadi kerugian akibat kecelakaan atau kehilangan

1. tertanggung harus melapor kepada pihak Perusahaan Asuransi dalam jangka waktu maksimum 72 jam setelah kejadian.

2. tertanggung tidak diperbolehkan mengambil tindakan apapun sebelum mendapat persetujuan dari Perusahaan Asuransi.

Adapun data-data yang diperlukan saat tertanggung melaporkan masalah yang terjadi kepada Perusahan Asuransi, antara lain:

 Nomor polis asuransi  Tempat kejadian  Nama pemilik polis  Kerugian benda  Merek kendaraan

(10)

DOKUMEN-DOKUMEN KLAIM YANG DIPERLUKAN

Dokumen–dokumen yang diperlukan apabila tertanggung hendak mengajukan klaim kepada Perusahaan Asuransi antara lain:

 tertanggung diminta untuk melengkapi dan menyerahkan dokumen – dokumen seperti dibawah ini setiap kali tertanggung mengajukan klaim.

 Mengisi formulir klaim (formulir dapat diminta)  Foto copy polis asuransi

 Foto copy SIM dan STNK

 Surat keterangan polisi setempat (B.A.P.) untuk klaim kendaraan jika kehilangan perlengkapan sttertanggungrd / non sttertanggungrt maupun kehilangan kendaraan dan juga jika kendaraan tertanggung mengalami rusak berat atau menyangkut pihak ketiga.

Khusus klaim kehilangan kendaraan atau Kerusakan total, selain dokumen – dokumen di atas,

Khusus klaim yang melibatkan tanggung jawab Hukum terhadap pihak ketiga (third party Liability). Jika tertanggung mengalami kecelakaan yang melibatkan kerugian pada pihak ketiga (TPL) dan tertanggung dituntut untuk mengganti kerugiannya, maka tertanggung harus melengkapi dan menyerahkan dokumen – dokumen sebagai berikut :

 Surat keterangan polisi setempat (Berita Acara Pemeriksaan)  Foto copy STNK dan SIM dari pihak ketiga

(11)

ANALISIS TERHADAP KASUS RUSLI SH MELAWAN PT ASURANSI BINA DANA DITINJAU DARI KUHD DAN PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS HAKIM MAHKAMAH AGUNG

Berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang. Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata melahirkan beberapa asas antara lain asas kebebasan berkontrak dan asas kekuatan mengikat. Asas kekuatan mengikat dari pasal tersebut apabila dihubungkan dengan dengan perjanjian asuransi berarti bahwa pihak tertanggung/pemegang polis dan penanggung terikat untuk melaksanakan ketentuan perjanjian yang disepakatinya. PT Asuransi Bina Dana sebagai Penanggung berhak untuk menolak pengajuan klaim oleh Rusli, SH, karena tidak sesuai dengan ketentuan polis asuransi yang disepakati. Pertimbangan BPSK Kota Medan yang berpendapat menjadi kesalahan Penanggung/PT Asuransi Bina Dana karena tidak memberikan polis asuransi kepada Tertanggung yaitu Rusli SH adalah pendapat yang tidak berdasarkan ketentuan perundang-undangan karena dalam hal ini Penanggung/PT Asuransi Bina Dana tidak terkait secara langsung dengan Rusli SH. Tidak diberikan polis asuransi bukanlah sebagai kesalahan PT Asuransi Bina Dana, akan tetapi menjadi kesalahan PT. Astra Sedaya Finance karena PT. Asuransi Bina Dana tidak ada kewajiban untuk memberikan langsung kepada Rusli, SH melainkan PT. Astra Sedaya Finance yang semestinya memberikan polis asuransi tersebut.

(12)
(13)

PENUTUP

KESIMPULAN

PT Asuransi Bina Dana/Penanggung berhak untuk menolak pengajuan klaim oleh Rusli, SH, karena tidak sesuai dengan ketentuan polis yang disepakati. Gugatan yang diajukan Rusli, SH kepada BPSK termasuk gugatan kurang pihak atau error persona. Gugatan tersebut seharusnya mengikutsertakan PT. Astra Sedaya Finance sebagai pihak penggugat atau turut tergugat, hal ini dikarenakan bahwa mobil yang menjadi obyek pertanggungan itu belum berpindah kepemilikan atas nama Rusli, SH.

Berdasarkan ketentuan Ketentuan Pasal 41 ayat (1) dan (2) Kepmen Perindag Nomor:

350/Mpp/Kep/12/200 maka kalimat “pemberitahuan putusan” pada Pasal 56 ayat (2) UUPK harus berbentuk surat secara tertulis yang harus disampaikan kepada alamat konsumen dan pelaku usaha. Atas dasar uraian tersebut seharusnya Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung dalam

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Wirjono Projodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, PT Intermasa, Jakarta, 1981.

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransiaan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

Peraturan Mahkamah Agung No 1 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Genesis dari zeolit pada daerah penelitian merupakan hasil alterasi akibat kontak dengan airtanah, ditandai dengan mineral zeolit, yaitu mordenit dan klinoptilolit (Suhala dan

Dari penjelasan-penjelasan tersebut, jelas terlihat bahwa para Khalifah Abbasiyah adalah penyokong besar bagi perkembangan ilmu, mereka memelihara dan memperhatikan

[r]

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa kompetensi profesional guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru sesuai dengan standar kompetensi

Untuk menggunakan function yang telah didefinisikan, dapat dilakukan dengan memanggil function tersebut dari dalam MAIN atau dari dalam FUNCTION lain. Perintah yg

Ketentuan lebih lanjut mengenai publikasi terhadap informasi yang berkaitan dengan inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan Objek Pemajuan Kebudayaan

Sampel air limbah diambil dari lapangan, kemudian proses elektrokoagulasi dilakukan untuk mengetahui dan menentukan pada tingkat berapa efektifitas yang paling baik untuk

Perubahan Implementasi Beberapa Aspek Hakikat Sains dalam Argumentasi Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Hakikat Sains Berbasis Argumentasi pada Kelas Eksperimen