• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguasaan Matematika Penguasaan Matematika Penguasaan Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penguasaan Matematika Penguasaan Matematika Penguasaan Matematika"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses yang disengaja dilakukan oleh seseorang yang dapat menimbulkan perubahan baik berupa sikap, pemikiran dan mental. Belajar dilakukan bukan hanya di sekolah, tetapi dilingkungan terdekat adalah yang paling mempengaruhi. Belajar di sekolah secara formal diajar oleh guru dengan tujuan mencerdaskan murid. Termasuk di dalamnya belajar matematika. Belajar matematika memerlukan proses untuk menguasainya. Penguasaan dalam

pelajaran, khususnya matematika, harus dilakukan karena penguasaan matematika sangat dibutuhkan dalam berbagai segi proses belajar di sekolah.

Terkadang penguasaan sulit dilakukan atau hanya beberapa materi pada matematika saja yang dapat dikuasai. Banyak yang menyebutkan bahwa matematika itu sulit. Yang berpendapat seperti itu adalah mereka yang belum memahami dan menguasai materi matematika sepenuhnya. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun makalah akan membahas tentang penguasaan. Semoga makalah yang kami susun dapat membantu untuk memahami tentang penguasaan

pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, didapatlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa dan bagaimana penguasaan konvergensi?

2. Apa dan bagaimana review penguasaan di kelas?

3. Apa dan bagaimana penerapan ‘Apa yang Salah?’ di kelas? 1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami tentang penguasaan konvergensi. 2. Mengetahui dan memahami tentang review penguasaan di kelas. 3. Mengetahui dan memahami cara penerapan ‘Apa yang Salah?’ di kelas.

(2)

2.1 Penguasaan Konvergensi

Pengertian penguasaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 213) diartikan sebagai pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut dapa dinyatakan bahwa penguasaan adalah

pemahaman. Pemahaman bukan saja berarti mengetahui yang sifatnya mengingat (hafalan) saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain atau dengan kata-kata sendiri sehingga mudah dimengerti makna bahan yang dipelajari, tetapi tidak mengubah arti yang ada didalamnya.

Gambaran umum

‘Penguasaan Konvergensi’ membantu guru melihat dengan cepat, siswa mana yang menguasai kecakapan tertentu. Di saat yang bersamaan, tool ini memberi kesempatan bagi siswa yang kurang cakap untuk terus berlatih mengasah kemampuannya. ‘Penguasaan Konvergensi’ dapat digunakan pada tingkat matematika apa pun. Dalam menyiapkan aktivitas ‘Penguasaann Konvergensi’, guru memilih kecakapan yang dikuasai, dan mengembangkan beberapa kuis pendek dengan soal dan pertanyaan yang membutuhkan penerapan kecakapan yang dikuasai. Kecakapan dalam kuis tetap konstan, namun soal dan pertanyaan akan bervariasi dari kuis yang satu ke kuis yang lain. Sebelum mengerjakan kuis pertama, siswa mempraktikan kecakapan, dan memeriksanya dengan pasangan masing-masing atau dalam kelompok kecil. Siswa kemudian mengerjakan kuis pertama tersebut secara individu. Setelah semua siswa menyelesaikan kuis, siswa kembali berpasangan atau kembali ke kelompok kecilnya. Guru memberikan jawaban yang benar dan siswa menilai jawaban teman mereka, hanya ada dua nilai dalam kuis:

(3)

Siswa yang memperoleh nilai 100% tidak memerlukan kuis tambahan. Mereka diharuskan membantu memeriksa kuis pasangannya atau kelompok mereka, mengoreksi dan menyiapkan kuis selanjutnya. Siswa yang belum mendapat nilai 100% akan mengikuti kuis berikutnya. Kegiatan tersebut berlanjut dengan cara yang sama hingga semua siswa mencapai nilai 100%. Penguasaan Konvergensi berfokus pada energy dan perhatian siswa, dalam hal menunjukkan kemampuan atau penguasaan area konten, prosedur atau kecakapan yang spesifik dan kadang kompleks.

Langkah-langkah

1. Identifikasi kecakapan yang akan dikembangkan.

2. Kembangkan serangkaian kuis singkat. (Tiap kuis harus mengandung konsep dan kecakapan yang mirip dengan isi dan pertanyaan yang berbeda).

3. Atur siswa secara berpasangan atau membentuk kelompok kecil. 4. Perintahkan siswa mempersiapkan diri untuk kuis pertama, dengan

memeriksa kemampuan dan konsep matematika yang relevan. 5. Terapkan kuis pada semua siswa. (Siswa mengerjakan kuis sendiri) 6. Tunjukkan jawaban yang benar dari kuis tersebut.

7. Minta siswa untuk menilai hasil kerja pasangannya atau anggota kelompoknya, kemudian periksa dan siapkan kuis berikut.

8. Bebaskan siswa yang telah meraih nilai 100% dari kuis berikutnya. Selanjutnya, minta mereka membantu pasangan atau anggota kelompoknya untuk mengoreksi kesalahan dan menyiapkan diri mengikuti kuis berikutnya.

9. Berikan kuis lanjutan bagi siswa yang belum mencapai nilai 100%. 10. Ulangi proses (dari langkah 5 hingga 9) sampai semua siswa

(4)

Kuis 1

Indikator soal: siswa mampu menghitung volume prisma dengan benar. Soal : sebuah bejana berbentuk prisma dengan tinggi 2,5 m. Bila luas alas bejana itu 600 cm², hitunglah volume dari prisma tersebut!

Kuis 2

Indikator soal: siswa mampu menghitung volume prisma dengan benar. Soal: Hitunglah volume prisma berikut ini jika alasnya berukuran 7 cm x 5,5 cm dan tinggi 1,5 cm!

Diteruskan hingga kuis berikutnya.

Analisis penguasaan konvergensi ini cocok diterapkan pada semua materi, hanya saja perlu diperhatikan manajemen waktu. Karena untuk penguasaan konvergensi ini diperlukan beberapa siklus yang akan memakan waktu, sebaiknya ditempatkan diakhir pembelajaran atau di akhir materi untuk satu jam atau dua jam penuh.

2.2 Review Penguasaan Tujuan:

Review penguasaan mendorong siswa untuk mengatur pelajaran mereka sendiri dengan mengembangkan kemampuan dalam membuat perhitungan, dan memeriksa pekerjaan mereka sendiri tanpa perintah langsung dari guru.

(5)

Siswa diharapkan tidak menunggu guru mengerjakan soal atau menyalin jawaban guru, tanpa mencoba menjawab soal sendiri terlebih dahulu. ‘Review Penguasaan’ dilanjutkan dengan cara seperti ini dengan langkah yang cepat pada berbagai macam soal. Guru memantau pekerjaan siswa selama kegiatan ‘Review Penguasaan’, untuk menyelesaikan dan memeriksa jawaban mereka, guru meminta siswa untuk merefleksikan proses dan mendorong mereka untuk bertanya tentang elemen apa dalam proses tersebut, yang dirasa susah dan membingungkan.

Langkah-langkah:

1. Identifikasi prosedur matematika untuk diulas bersama siswa. 2. Kembangkan rangkaian soal untuk dipecahkan siswa. Tergantung

pada kebiasaan siswa dan kecakapan terhadap prosedur, rangkaian soal dapat dibuat mirip atau dibuat makin kompleks.

3. Minta siswa mengerjakan soal mulai dari yang pertama. Saat siswa mengerjakan, selesaikan soal dengan benar agar seluruh siswa dapat melihat.

4. Ajak siswa untuk memeriksa jawaban mereka dengan jawaban Anda, dorong mereka untuk membenarkan kesalahan yang mereka buat.

5. Jangan memberi siswa instruksi. Biarkan siswa membandingkan jawaban mereka dengan jawaban yang benar. Hal ini membuat siswa melihat prosedur dalam contoh dan memahaminya.

6. Adakan diskusi setelah aktivitas tersebut selesai di mana semua siswa merefleksikan proses, dan mempunyai ruang untuk bertanya.

(6)

Tiap orang berbuat kesalahan. Kesalahan ini pasti terjadi pada siswa yang memperlajari konsep matematika baru. Apakah siswa menganalisis kalimat soal atau mengulas kuis yang telah dikerjakannya, proses menggalian informasi, memperhatikan perhitungan dan mencari kesalahan sangat penting untuk pembelajaran berikutnya. ‘Apa yang salah?’ menuntut siswa untuk menganalisis soal, mencari kesalahan perhitungan, logika, atau penerapan procedural dan mengoreksi kesalahan tersebut. Selagi memperhatikan sumber utama kebingungan atau pola kesalahan perhitungan, siswa meningkatkan kelancaran mereka dalam menghitung dan memecahkan soal.

Gambaran Umum

Teknik ‘Apa yang salah?’ berkisar tentang kalimat soal, rangkaian perhitungan atau beberapa bentuk lain pengerjaan matematika yang mengandung kesalahan. Selagi siswa memeriksa hasil pekerjaannya, mereka menemukan kesalahan, mengoreksi, dan menjelaskan bagaimana kesalahan bisa terjadi dan bagaimana mengoreksinya. Melalui proses koreksi ini, siswa belajar akan pentingnya memeriksa keakuratan pekerjaan mereka, memastikan bahawa jawaban mereka layak dan tidak terburu-buru dalam melakukan perhitungan.

‘Apa yang salah?’ mengembangkan keragaman keahlian siswa dalam memeriksa pekerjaan: mengulas persamaan dan asumsi, menaksir kembali hitungan dan penerapan prosedur, dan mengevalusai jawaban yang kurang meyakinkan.

Langkah-langkah:

1. Berikan siswa contoh soal dengan jawaban yang salah, atau contoh soal dengan jawaban yang meskipun benar tapi diperoleh dengan metode yang salah.

(7)

3. Minta siswa untuk menjelaskan apa yang salah dan bagaimana mereka mengoreksinya.

Contoh:

Apa yang salah dengan deskripsi berikut?

Koreksi pernyataan tentang bentuk geometris berikut ini:

- Segitiga : bentuk tiga sudut dengan ukuran sama dan ketiga sisinya sama panjang

- Lingkaran : bentuk dengan luas πr2 dimana diameter (d) merupakan setengah dari panjang jari-jari (r)

Apa yang salah dengan pemeriksaannya?

Anda dan tiga teman Anda pergi makan malah di sebuah restoran Spanyol. Anda semua setuju untuk membagi tagihan dengan bagian yang sama. Anda memesan menu berikut:

- 2 hidangan pembuka udang bawang putih @ $4.50 - 2 hidangan pembuka chorizo @ $3.50

- 2 hidangan utama paella @ $9.00 - 2 hidangan utama ayam lemon @ $8.00 - 2 es teh @ $2.00

Teman anda mengambil telepon genggam dan menggunakan kalkulator dalam telepon tersebut untuk mengitung total biaya makan. Dia menghitung dengan urutan sebagai berikut:

2×4.5+2×9+2×8+4×2=1,624

(8)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penguasaan Konvergensi dapat membantu guru melihat dengan cepat, siswa mana yang menguasai kecakapan tertentu. Hanya ada dua nilai dalam kuis yang dilakukan di kelas:

- Belum menguasai – bagi siswa dengan satu atau lebih jawaban salah

- 100% - bagi siswa yang menjawab tiap pertanyaan dengan benar Siswa yang memperoleh nilai 100% tidak memerlukan kuis tambahan. Siswa yang belum mendapat nilai 100% akan mengikuti kuis berikutnya.

Review penguasaan merupakan teknik dimana guru memberi bantuan kepada siswa tanpa memberi perintah langkah demi langkah secara

langsung. Akan tetapi, siswa diberi soal untuk dipecahkan secara individu. Siswa tidak diharapkan menunggu guru mengerjakan soal atau menyalin jawaban guru, tanpa mencoba soal sendiri terlebih dahulu.

Teknik ‘Apa yang Salah?’ beriksar tentang kalimat soal, rangkaian perhitungan, atau beberapa bentuk lain pengerjaan matematika yang mengandung kesalahan. Selagi siswa memeriksa hasil pekerjaannya, mereka menemukan kesalahan, mengoreksi, dan menjelaskan bagaimana kesalahan bisa terjadi.

3.2Saran

(9)

Semoga pembaca yang budiman tidak puas akan hasil makalah ini dan dapat menindaklanjutinya.

DAFTAR PUSTAKA

Harvey F ., John R ., Terry W & Edward J Thomas. 2013. Math Tools Pengajaran Matematika Tahun 2013. Jakarta Barat: PT Indeks

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Harahap (2004:10) dalam Supadmi (2010:14) “bahwa self assessment membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap (kesadaran) warga masyarakat untuk membayar pajak

Dari data pada tabel 3 dapat dilihat bahwa tanaman karet mempunyai wilayah yang paling luas dengan total wilayah 1.420.720 ha yang terdiri dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Selain itu dampak dari gaya kepemimpinan kepala sekolah ini adalah dapat memberikan perasaan kepada semua bawahan tentang kesamaan derajat, tidak merasa

Sebagai misal features untuk produk penerbangan adalah memberikan minum atau makan gratis dalam pesawat, pembelian tiket melalui telepon dan penyerahan dirumah, pelaporan

Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus

Puji syukur atas karunia Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti. Sholawat serta salam peneliti sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW,

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam pemasaran. Definisi segmentasi pasar yang sering diucapkan oleh para ahli adalah “ suatu proses untuk

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.. RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah