KETERBELAHAN JIWA SEKAR AYU ASMARA
DALAM FILM “
BELAHAN JIW
A”
:
Kajian Psikoanalisis Sastra
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh SAVITRI SUWARNI
C0207040
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
v
MOTTO
“Serahkan akhir dari segala hal dalam hidup kita kepada Allah, karena rencana Allah akan selalu indah pada waktunya ”
(Penulis)
vi
PERSEMBAHAN
1. Ibu dan Ayah terima kasih atas semua doa, dukungan dan nasihat-nasihatnya. Bu, Yah mungkin aku belum bisa menjadi anak yang dapat dibanggakan, maaf belum bisa menjadi Putri yang Bapak harapkan, tapi Putri akan berusaha menjadi seorang anak yang dapat Bapak banggakan.
3. Kakak-kakakku, Mas Eko, Mas Dono, Mas Radit, Mas Danang, Mas Syofyan, Mbak Atik, Mbak Handa, Mbak Pudji dan Mbak Irba, terimakasih atas dukungan, semangat, dan doanya sehingga skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan.
4. Adik-adik mungilku Wulan, Ninin, Ndaru, Andra, Fajar, dan Linda. Terima kasih sudah menjadi penghibur di tengah kejenuhan mengerjakan skripsi ini. 5. Saudaraku tersayang Mbak Retno dan Dik Sari terima kasih atas doa,
semangat, perhatian, dan dukungannya. Terima kasih sudah menjadi teman berkeluh kesahku selama ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt.,
Sang Khalik, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dialah Maha Kuasa atas segala
sesuatu di langit dan bumi. Limpahan nikmat, rahmat, inayah, hidayah dan
karunia dari Allah Swt senantiasa menaungi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Keterbelahan Jiwa Sekar Ayu Asmara
Dalam Film Belahan Jiwa: Kajian Psikoanalisis Sastra. Skripsi ini disusun guna
meraih gelar sarjana pada Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis sangat berterima kasih atas segala doa, bantuan, dukungan, dan
dorongan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret, yang telah berkenan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag., Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan
izin serta kemudahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
3. Dra. Chattri S. Widyastuti, M.Hum, Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang selalu
viii
4. Dwi Susanto, S.S., M.Hum., Dosen Pembimbing skripsi yang senantiasa
sabar dan teliti dalam memberikan bimbingan serta pengarahan kepada
penulis. Terima kasih atas limpahan waktu yang selalu diluangkan untuk
penulis. Penulis sangat bersyukur karena telah diberi kesempatan
dibimbing skripsi oleh Pak Dwi.
5. Drs. Istadiyantha, M.S., Pembimbing Akademik yang selalu memberikan
motivasi dan semangat kepada penulis.
6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan bimbingan selama masa
perkuliahan berlangsung.
7. Ayah, Ibu, Kakak-kakak dan seluruh saudaraku yang selalu memberikan
doa, kasih sayang dan semangat yang tak pernah lelah.
8. Sahabat-sahabatku Ririn, Imas, Pipit, Nana, Arief, dan Wilda terimakasih
atas bantuan, semangat dan pembelajaran diri bagi penulis, teman-teman
Sastra Indonesia UNS angkatan 2007. Terima kasih atas segala doa,
semangat, bantuan dan kenangan yang telah diberikan kepada penulis.
9. Teman-teman Sastra Indonesia angkatan atas dan bawah. Terima kasih
atas segala doa, semangat, bantuan dan kenangan yang telah diberikan
kepada penulis.
Di samping itu, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per
ix
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa Sastra Indonesia pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, 22 November 2013
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Terdahulu ... 9
B. Kajian Pustaka ... 12
xii
1. Suara dan suasana yang merepresentasikan jiwa kewanitaan Sekar Ayu... 85
xiii
3. Suara dan suasana yang merepresentasikan hasrat kematian
Sekar Ayu... 86
4. Suara dan suasana yang merepresentasikan jiwa frustrasi Sekar Ayu... 87
5 Suara dan suasana yang merepresentasikan amarah Sekar Ayu... 88
6 Suara dan suasana yang merepresentasikan kehampaan jiwa Sekar Ayu... 89
7 Suara dan suasana yang merepresentasikan gejolak jiwa Sekar Ayu... 89
8. Suara dan suasana yang merepresentasikan jiwa Sekar Ayu yang terkekang... 90
E. Warna... 90
1. Merah... 91
2. Putih... 91
BAB V PSIKOBIOGRAFI PENGARANG A. Tema... 93
1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)... 93
2. Kekerasan Terhadap Anak (KTA)... 94
3. Anak... 95
a.Kasus penculikan dan perdagangan anak... 96
b. Penyalahgunaan hak adopsi dan penelantaran anak 97 4. Kasus Sosial... 99
xiv
f. Pandangan Tentang Perempuan Melalui Simbol 108
7. Aborsi... 109
a.Beban Psikologis Pelaku Aborsi... 110
b.Pandangan Mengenai Aborsi... 111
c.Pandangan Mengenai Mitos Aborsi... 112
d.Pandangan Mengenai Aborsi Lewat Simbol.... 112
xv
xvi BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ... 159
B. Saran ... 163
xvii
Gambar 13 : Kemiripan Arimbi dan Dr. Katrina... 48
Gambar 14 :Wayang Arimbi ... 50
Gambar 21 : Pertengkaran orangtua Cempaka... 57
Gambar 22 : Cempaka diperkosa... 58
xix
Gambar 48 : Simbol kupu-kupu... 109
Gambar 49 : Alat bantu melahirkan... ... 112
Gambar 50 : Darah Cempaka dan Cairo... 113
Gambar 51 : Arwah Brazil, Kutha, Veruska, Chanting dan Prana... 124
Gambar 52 : Ramalan teh Sandra... 127
Gambar 53 : Mbak Wid dan Sandra sedang meramal... 128
Gambar 54 : Darah Ayam Cemani... 129
Gambar 55 : Kematian tokoh-tokoh dalam karya Sekar Ayu Asmara 131 Gambar 56 : Tarot dan Burung Hantu... . 133
Gambar 57 : Bunga... ... 133
Gambar 58 : Lukisan kematian... 134
Gambar 59 : Arwah Brazil, Kutha, Veruska, Chanting dan Prana.... 135
Gambar 60 : Wayang... 141
Gambar 61 : Pantai dan Gunung di Jogja... 142
Gambar 62 : Kain tradisional... 144
Gambar 63 : Pakaian Cairo ... 145
Gambar 64 : Pulau Bali dalam film Selamanya... 145
Gambar 65 :Keindahan alam Bali dalam film Belahan Jiwa... 145
Gambar 66 : Rumah mewah... 152
Gambar 67 : Resort, spa, dan diskotik,... 153
Gambar 68 : Pesantren... 155
Gambar 69 : Patung Bunda Maria... . 156
xx
ABSTRAK
Savitri Suwarni. C0207040. 2013. Skripsi: Keterbelahan Jiwa Sekar Ayu Asmara
Dalam Film “Belahan Jiwa”: Kajian Psikoanalisis Sastra. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sekar Ayu Asmara adalah seniman multitalenta Indonesia yang kritis dan eksentrik. Ia menyajikan beragam masalah sosial seputar wanita, anak, dan keluarga dalam setiap karyanya. Ia juga menyajikan setiap karyanya dengan pola cerita penuh simbol, intrik psikologis dan alur yang misterius. Semua hal tersebut merupakan representasi dari pemikiran, pandangan dan kondisi jiwa Sekar Ayu Asmara. Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian ini.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana deskripsi kepribadian tokoh Cempaka dan empat tokoh kepribadian lainnya dalam film Belahan Jiwa sebagai representasi jiwa, dan hasrat Sekar Ayu Asmara? (2) Apa saja konflik dan permasalahan dalam film Belahan Jiwa yang merepresentasikan jiwa, pemikiran dan hasrat Sekar Ayu Asmara? (3) Bagaimana film ini dapat mewakili kejiwaan Sekar Ayu Asmara?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Objek material dari penelitian ini adalah transkrip film Belahan Jiwa,
sutradara Sekar Ayu Asmara. Adapun objek formalnya meliputi kejiwaan, suasana atau pemikiran Sekar Ayu yang terepresentasi dalam film Belahan Jiwa melalui dialog, tindakan, suasana dan gejolak psikologis tokoh. Sumber data penelitian ini adalah film Belahan Jiwa. Data dalam penelitian ini adalah gambar, tokoh, cerita, simbol, dan dialog dalam film Belahan Jiwa yang menunjukkan pemikiran, hasrat, dan jiwa Sekar Ayu Asmara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik melihat, mendengar, wawancara dan teknik pustaka. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretasi data berdasarkan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikoanalisis dan interpretasi mimpi Sigmund Freud yang ditulis Max Milner.
Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Tokoh-tokoh dalam film Belahan Jiwa merupakan representasi dari gejolak jiwa Sekar Ayu Asmara yang terbelenggu jiwa maskulin dan feminin yang tumbuh di dalam dirinya. (2) Masalah kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, pola asuh anak yang salah, gangguan mental dan aborsi yang terdapat dalam film Belahan Jiwa