Pengertian Pelayanan Makanan dan
Minuman
17.40
http://akomodasiperhotelanbali.blogspot.com/2014/09/pengertian-pelayanan-makanan-dan-minuman.html
Pengertian pelayanan makanan dan minuman
- Penampilan fisik sebuah restoran sangat
berpengaruh kepada jumlah kunjungan tamu. Para tamu akan memberikan kesan tersendiri
kepada penampilan fisik restoran, seperti lay out restoran, kebersihan restoran, kelengkapan
perabot dan penataan ruang makan sebuah restoran. Menciptakan perlengkapan yang memadai
dan alat-alat yang mencukupi adalah faktor yang sangat menunjang bagi keberhasilan usaha
restoran. Suksesnya usaha sebuah restoran juga tergantung kepada cara penghidangan berupa
pelayanan makanan dan minuman kepada para tamu.
Pelayanan makanan dan minuman adalah salah satu bagian di hotel atau restoran yang
memberikan pelayanan makanan dan minuman kepada tamu hotel atau tamu restoran. Pelayanan
makanan dan minuman ini biasa disebut dengan tata hidang atau Food and Beverages Services.
Bagaian ini berhubungan langsung dengan tamu pembeli. Petugas yang bertanggung jawab
memberikan pelayanan makanan dan minuman disebut Pramusaji (waiter atau waitress). Adapun
cukupan tugas pramusaji adalah menunggu tamu, menyambut tamu dengan hangat dan
bersahabat, mengambil pesana makanan dan minuman, menyajikan makanan dan minuman,
membersihkan restoran dan lingkungannya serta mempersiapkan meja makan untuk tamu
berikutnya. Dengan demikian, pelayanan makanan dan minuman ini dimulai dari persiapan area
restoran untuk pelayanan hingga menutup area restoran.
Secara garis besar pelayanan makanan dan minuman meluputi hal-hal berikut :
1. Mempersiapkan area restoran untuk pelayanan.
2. Menyiapkan dan mengatur meja.
3. Menyambut pelanggan.
4. Mengambil dan memproses pesanan.
5. Menyajikan makanan dan minuman dan membersihkannya.
6. Menutup area restoran atau ruang makan
1. Food & beverage manager, bertanggung jawab kepada hotel manager tentang kelancaran
semua operasional bagian F & B.
2.
Assistant food & beverage manager, bertugas membantu BF manager untuk kelancarantugas sehari-hari.
3. Restaurant manager, bertanggung jawab kepada Assistant FB manager tentang kelancaran
seluruh operasional restoran di dalam hotel. Jika restoran di luar hotel ia bertanggung
jawab kepada pemilik restoran.
4. Assistant restaurant manager, membantu restaurant manager.
5. Head waiter, bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional pelayanan di restaurant.
6.
Assistant head waiter, membatu head waiter.7. Captain, bertanggung jawab terhadap satu station.
8. Pramusaji, tugas utamanya melayani tamu.
9. Busboy, membantu waiters dalam tugas sehari-hari.
10. Hostess/greeter/receptionist, bertugas menyambut tamu, mendudukan tamu, dan
menerima serta mencatat reservasi.
Sebelum memberikan pelayanan kepada tamu, area makan dan restoran harus diperiksa
kebersihannya. Jika masih ada yang kurang bersih, harus segera dibersihkan. Area restoran yang
bersih tentu saja tidak akan mengundang bakteri atau binatang untuk datang, seperti tikus, kecoa
atau kucing. Faktor kebersihan atau hygiene adalah hal paling penting dalam usaha sebuah
restoran. Apa jadinya ketika tamu menikmati hidangan, tiba-tiba ada kecoa yang lewat atau
bahkan tenggelam di hidangan. Tentu saja, hal itu akan memberi citra yang buruk bagi restoran
tersebut.
Hal lain yang harus dilakukan sebelum memberi pelayanan adalah memperhatikan fasilitas
pelanggan, seperti meja, kursi, asbak juga harus dibersihkan dan diperikasa. Ruang makan harus
dibuat senyaman mungkin, termasuk penyesuaian penerangan dan musik jika diperlukan.
Penataan perabot juga harus diperhatikan agar tercipta kenyamanan dan keselamatan bagi staff
dan tamu. Untuk memperlancar pelayanan, maka harus ada komunikasi yang aktif dengan bagian
dapur (kitchen). Bagian pelayanan harus melakukan kontak dengan staff dapur dan mengetahui
informasi seputar variasi menu yang ada.
melibatkan pelanggan atau kolega, karena saran dan kritik dari mereka diperlukan untuk
kemajuan usaha restoran dan juga hotel.
Sumber : Buku Food and Beverage Service
Restoran https://teguhkarisma.wordpress.com/food-and-beverage/restoran/
Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85
tentang Peraturan usaha Rumah Makan, dalam pcraturan ini yang dimaksud dengan yangsaha
Jasa Pangan adalah : “Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola secara komersial”.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan rumah
makan maka yang dimaksud rumah makan adalah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di
sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di
tempat usahanya.
Sedangkan Wojowasito dan Poerwodarminto (Marsyangm, 1999:71) mengklasifikasikan restoran
atau rumah makan menjadi beberapa tipe, antara lain:
1.
A’la Carte Restaurant :
adalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk menjual
makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan
yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran ini memiliki harga
sendiri-sendiri.
Pengertian Restoran
http://definisirestoran.blogspot.com/2013/01/pengertian-restoran.html
RESTORAN
Pengertian Pertama Restaurant sesuai dengan kamus bahasa Inggris online http://dictionary.reference.com yaitu an establishmentwhere mealsareservedto customers (sebuah tempat bangunan yang manyajikan makanan kepada
pelanggan)
Pengertian kedua Restoran berasal dari kata ”Restaurer” yang berarti restore atau restorasi yang dalam bahasa Indonesia berarti ”memperbaiki atau
memulihkan, yakni memulihkan kondisi seseorang dari suatu kondisi yang kurang baik ke kondisi yang lebih baik. Jadi restoran adalah suatu tempat yang
menyediakan makanan dan minuman untuk dikonsumsi tamu sebagai kebutuhan dalam rangka memperbaiki/memulihkan kembali kondisi yang telah berkurang setelah melakukan suatu kegiatan.
Dari pengetian diatas restoran didefinisikan sesuai makanan dan minuman yang dijual serta cara penyajian dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan yang dating untuk menikmati hidangan maupun sekedar untuk bersantai.
Jenis-Jenis Restoran
1. Dinning Room
Adalah restoran yang melayani makanan dan minuman dengan kualitas nomor satu. Teknik pelayanan yang digunakan adalah pelayanan secara Rusia dan Perancis . Penataan meja makan secara Elaborate Cover atau lengkap dari Appetizer hingga Dessert.
2. Café
Sebuah tempat yang menyediakan penjualan makanan dan minuman. Café biasanya lebih banyak pada pe
3. Specialty Restaurant.
Adalah restoran dengan ciri khasnya tersendiri mulai dari suasana, interior,
peralatan, makanan, minuman, musik hingga pakaian seragam pelayan cenderung meonjolkan kekhasan suatu daerah atau negara. Seperti Chinese Restaurant, Korean Restaurant, Sundanese Restaurant, dll.
Adalah restoran yang menyajikan makanan dan minuman ringan yang pada umumnya makanan sudah jadi dengan pelayanan yang cepat. Makanan ditata di etalase atau counter panjang, tamu tinggal memilih/mengambil makanan sesuai dengan seleranya. Pembayaran dilakukan di kasir yang terletak di ujung counter.
5. Pub
Pub adalah tempat dimana lebih banyak mengkhususkan penjualan minuman dibanding penjualan makanan. Suasana pub biasanya lebih focus pada penghiburan pelanggan dengan penyuguhan berbagai aliran music oleh DJ ataupun oleh
beberapa artis local hingga artis dunia.
1. Perdagangan. Restoran berfungsi sebagai jasa penjualan dan pelayanan kepada pelanggan dari jenis produknya.
2. Keuangan. Restoran menjaga kelancaran dari berlangsungnya kegiatan merupakan perputaran dari biaya penanaman modal.
3. Kedudukan. Pengoperasian restoran yang utama adalah menyajikan berbagai jenis makanan dan penampilan suasana ruang restoran.
4. Kepraktisan. Restoran dalam penyusunannya menarik perhatian, penyajian dan pelayanan dari jenis usaha tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan.
Produk restoran
Produk yang dihasilkan restoran adalah totalitas dari makanan, minuman, dan seperangkat atribut lainnya, termasuk didalamnya rasa, warna, aroma makanan, harga, nama makanan dan minuman, reputasi restoran, serta jasa pelayanan dengan keramah-tamahan yang diterima guna memuaskan keinginan pelanggan (Soekresno, 2000:8). Secara umum, terdapat tiga komponen produk yang
dipasarkan oleh restoran, yaitu:
2. Pelayanan (service) termasuk cara pelayanan, keramah-tamahan karyawan, valet parking, perhatian khusus seperti ulang tahun, hiburan, dan
komplimentari foto untuk pelanggan.
3. Suasana (ambience), termasuk : tema, lighting, seragam, furniture, kebersihan, perlengkapan, dekorasi, dan penataan meja.
Menurut Cousin dkk (2002:48-53), produk restoran ditentukan oleh lima faktor, yaitu:
1. Faktor makanan dan minuman. Terdiri dari variabel jenis /menu masakan, variasi pilihan menu, rasa, tekstur, dan presentasi.
2. Faktor pelayanan (service). Terdiri dari variabel pilihan jenis pelayanan, fasilitas reservasi atau pemesanan tempat duduk, ketersediaan pembayaran dengan kartu kedit, tersedianya pilihan ukuran porsi, akses terhadap
informasi kesehatan, dan ketersediaan kursi untuk balita (high chairs).
3. Faktor kebersihan dan higienitas. Terdiri dari faktor staff grooming, kebersihan pakaian seragam karyawan, daftar menu yang bersih dan rapi, suhu penyajian makanan dan minuman, dan kebersihan area keseluruhan.
4. Faktor harga. Terdiri atas kesesuaian antara kepuasan yang diperoleh dengan sejumlah uang yang dikeluarkan pelanggan.
5. Faktor atmosfir/suasana. Terdiri dari desain, dekorasi, pencahayaan, pengaturan suhu udara, furnishing, tingkat kegaduhan (noise level), perilaku tamu-tamu yang ada di restoran, dan perilaku karyawan. Atmosfer dalam operasional makanan dan minuman dapat dibagi atas atmosfer yang dilihat, yang didengar, disentuh, dirasakan, dan yang dibaui.
Jenis-jenis Restoran
Berdasarkan kegiatan dan makanan atau minuman yang disajikannya, restoran diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut (Atmodjo, 2005):
1. A’la carte restaurant. Menu lengkap dan dan merupakan restoran tanpa aturan mengikat atau bebas.
2. Table d’hotel. Restoran dengan menu yang lengkap dan menyajikan setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup. Biasanya erat
hubungannya dengan hotel.
4. Cafeteria. Merupakan tempat makan dan minum yang terbatas menyajikan roti atau sandwich serta minuman-minuman ringan yang tidak beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan kantor.
5. Canteen. Merupakan tempat makan dan minum yang menyajikan berbagai makanan-makanan instan dengan harga yang terjangkau.
6. Continental restaurant. Restoran yang memberikan kebebasan bagi pengunjungnya untuk memilih bahkan mengiris makanan yang dipesannya sendiri.
7. Carvery. Merupakan restoran yang biasanya terdapat di motel kecil dan menyajikan makanan dan minuman sederhana.
8. Discotheque. Merupakan tempat makan dan minum yang menyuguhkan suasana hingar bingar musik sebagai daya tariknya. Biasanya menyuguhkan makanan dan minuman cepat saji.
9. Fish and chip shop. Restoran yang menyajikan menu ikan dan kripik atau snack sebagai menu utama.
10.Grill room. Restoran dengan menu masakan panggang atau barbekyu sebagai menu andalan.
11.Intavern. Restoran kecil di pinggiran kota yang biasanya menyuguhkan makanan cepat saji dan minuman kopi.
12.Pizzeria. Restoran dengan menu pizza dan pasta sebagai menu utama.
13.Creeperie. Restoran yang menyajikan berbagai menu kreps dan manisan.
14.Pub. Restoran yang menjual minuman beralkohol.
15.Cafe. Tempat untuk makan dan minum dengan sajian cepat saji dan menyuguhkan suasana yang santai atau tidak resmi.
16.Specialty restaurant. Merupakan tempat untuk makan dan minum yang memiliki tema khusus atau kekhususan menu masakan yang akan disajikan dan biasanya memiliki citarasa yang berbeda dengan restoran lain.
17.Terrace restaurant. Merupakan tempat makan dan minum yang umumnya terletak di luar ruangan dan biasanya erat hubungannya dengan fasilitas hotel. Di Negara-negara barat terrace restaurant biasanya hanya buka saat musim panas saja.
19.Family restaurant. Merupakan restoran sederhana untuk makan dan minum keluarga atau rombongan dengan harga yang tidak mahal serta
menyuguhkan suasana nyaman dan santai.
20.Main dining room. Merupakan ruang makan besar atau restoran yang umumnya terdapat di hotel, penyajian makanannya secara resmi, servis yang diberikan dapat menggunakan gaya prancis maupun rusia, sedangkan orang-orang yang datang pada umumnya juga menggunakan pakaian resmi formal.
Sistem Pelayanan Restoran
Sistem pelayanan restoran secara umum terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Table Service
Table service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman
diantarkan, disajikan kepada para tamu tadi. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa Waiter maupun Waitress. Sistem pelayanan restoran menggunakan table service yang terkenal diantaranya adalah: American Service (Sistem Pelayanan Ala Amerika), English Service (Pelayanan Ala Inggris), Service Ala Ritz, French Service (Pelayanan Ala Perancis), Russian Service.
b. Counter Service
Counter service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu yang datang terus duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap maka akan disajikan kepada tamu tadi di atas counter. Petugas yang menyajikan makanan dan minuman bisa Waiter, Waitress, atau langsung oleh juru masaknya. Pelayanan model ini lebih praktis, hemat tenaga dan waktu.
c. Self Service
Self service atau kadang-kadang disebut juga dengan buffet service ialah suatu sistem pelayanan restoran di mana semua makanan secara lengkap (dari hidangan pembuka, soup, hidangan utama, hidangan penutup, dan sebagainya) telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para tamu secara bebas mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya. Sedangkan untuk minuman panas, seperti teh atau kopi, pada umumnya disajikan kepada tamu oleh petugas.
d. Buffet Service
e. Carry Out Service
Carry out service kadang-kadang disebut juga sebagai Take out service yaitu sistem pelayanan restoran di mana tamu datang untuk membeli makanan yang telah siap atau disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam box (kotak) untuk dibawa pergi. Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu; mungkin dibawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga, dibawa piknik, ke kantor, ke pabrik, ke kampus, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
Atmodjo, M.W. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Soekresno. 2000. Management Food and Beverage, Service Hotel. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Suyono, Joko. 2004. Food Service Management. Bandung: Enhaii Press.
Cousin, Foskett, Gillespie. 2002. Food and Beverage Managemen Second