• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IDENTIFIKASI PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM II

IDENTIFIKASI PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN

METODE KROMATOGRAFI KERTAS (SIRKULER)

Nama : Nurul Hikmatil Hasanah

NIM : P07134012 035

Tanggal : 6 -7 Oktober 2014

I. TUJUAN

- Mengetahui cara identifikasi pewarna makanan dan minuman dengan metode kromatografi kertas sirkuler

- Mengetahui adanya zat pewarna berbahaya pada sampel II. LANDASAN TEORI

III. PRINSIP KERJA

Zat warna akan menyerap warna pada bulu domba dalam suasana asam dan akan melepaskan warna itu kembali dalam suasana basa

IV. ALAT DAN BAHAN a. Alat

 Kertas kromatografi sirkuler b. Bahan 5x, sunset yellow, malacyte green)

 Aquadest

(2)

o Cukur bulu domba

o Bersihkan bulu domba dengan air panas (untuk menghilangkan kotoran) o Cuci dengan eter (untuk menghilangkan lemak)

o Bulu domba dikeringkan o Bulu domba siap digunakan b. Persiapan sampel

o Dimasukkan sampel secukupnya

o Dimasukkan bulu domba secukupnya, diaduk

o Ditambahkan asam asetat 10 % sampai terendam antara sampel dan bulu domba

o Dipanaskan 30 menit, bulu domba akan berwarna o Bulu domba dicuci dengan air

o Dimasukkan kedalam krus dan ditambahkan dengan amoniak 10 % secukupnya

o Dipanaskan 30 menit, pelepasan warna pada bulu domba

o Bulu domba dipindahkan, sisa cairan pada cawan diuapkan dengan pemanasan sampai tersisasekitar 1 ml

o Cairan sampel siap digunakan c. Identifikasi

o Disiapkan 4 eluen yang telah dibuat pada cawan petri

o Sampel dan standar warna I, II, III ditotolkan pada kertas kromatografi sirkuler, sumbu kertas kromatografi dipasang

o Kertas kromatografi tersebut dimasukkan kedalam cawan petri yang telah diisi eluen

o Dibiarkan sampai sampel dan standar menyebar

o Dikeringkan dan dihitung jarak bercak sampel dan jarak eluasi untuk

a. Sampel : Saus cilok dengan menggunakan eluen III

Standar Warna

Standar I Tartrazin 4 cm

Standar II Rhodamin B 4 cm

Standar III Sunset yellow 4 cm

Sampel 3,8 cm

(3)

Standar Warna

Standar I Rhodamin B 1,8 cm

Standar II Poncoeu 4R 3,8 cm

Standar III Eritromisin 3,8 cm

Sampel 4,1 cm

c. Sampel III : Saus sambel kemasan dengan menggunakan eluen II

Standar Warna

Standar I Sunset yellow cm

Standar II Poncoeu 5X cm

Standar III Tartrazine cm

Sampel cm

d. Sampel IV : Cendol ijo dengan menggunakan eluen IV

Standar Warna

Standar I Malacyte Green cm

Standar II Tartrazine cm

Standar III Rhodamin B cm

Sampel cm

IX. HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan pada beberapa sampel diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Sampel I = 2. Sampel II = 3. Sampel III = 4. Sampel IV =

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

(4)

Pada praktikum ini dilakukan identifikasi pewarna makanan dan minuman dengan menggunakan kromatografi kertas sirkuler pada beberapa sampel makan seperti saus sambal kemasan, saus cilok, terasi, cendol ijo dan sagu mutiara. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui pewarna yang digunakan pada beberapa makanan tersebut, pewarna alami atau sintetis.

Sebelum dilakukan identifikasi perlu dilakukan preparasi sampel, bulu domba, dan kertas kromatografi sirkuler terlebih dahulu. Sampel yang padat harus digerus terlebih dahulu. Bulu domba sebelum digunakan dicuci dengan air panas sampai bersih dan kemudian dengan eter untuk menghilangkan lemaknya. Kertas kromatografi sebelum digunakan harus dibentuk bulat dengan sumbu ditengah

Dalam persiapan sampel, sampel dicampur dnegan bulu domba dan dengan asam asetat secukupnya untuk... dan dipanaskan. jika pewarna yang digunakan adalah pewarna sintetis maka bulu domba akan berwarna. Dan pada sampel terasi bulu domba tidak berwarna yang menunjukkan terasi tersebut tidak menggunakan pewarna sintetis. Untuk pemanasan kedua bulu domba ditambahkan amoniak 10 % untuk ...dan dipanaskan, baru kemudian amoniak yang ada tersisa diuapkan sampai tersisa 1 ml. Inilah yang kemudian ditotolkan pada kertas kromatografi bersama dengan standar yang lainnya.

Setelah penotolan dimasukkan pada cawan petri eluen dan dibiarkan sampai warna berjalan sampai titik batas, kerngkan dan baca hasil (Jarak diukur).

Dari identifikasi yang dilakukan didapatkan hasil XI. CATATAN & DOKUMENTASI

a. Catatan

 Dalam pembuatan kertas kromatografi sirkuler, diusahakan serapi mungkin dengan menggunakan jangka, sumbunya dibuat bulat rapi dan membuatkannya titik penotolan yang tepat dengan jarak yang sama

 Pembuatan kertas kromatografi sirkuler dengan melipatnya, sumbu yang tidak bulat dapat mempengaruhi hasil

 Penggunaan standar disesuaikan dengan warna sampel yang akan diperiksa

b. Dokumentasi Persiapan sampel

Pemanasan 30 menit (sampel+bulu

domba+asam asetat 10 %)

(5)

Pembuangan bulu domba Pemanasan (penguapan amoniak)

Setelah pemanasan (tersisa ± 1 ml)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa ini diketahui bahwa Sunset Yellow dan Ponceau adalah zat pewarna sintetis yang diizinkan untuk makanan dan minuman.. Sehingga saus cabe naga telah memenuhi

Menurut penelitian yang telah dilakukan Wadds (1984) eluen yang baik digunakan untuk identifikasi pewarna sintetik dengan metode Kromatografi Lapis. Tipis adalah

Telah dilakukan Identifikasi Zat Pewarna Tambahan Pangan Pada Jeli Secara Kromatografi Kertas. Pelarut yang digunakan adalah isobutanol:etanol:air dengan perbandingan

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA HIJAU DALAM SAMPEL MINUMAN DENGAN ANALISIS POLA SERAPAN DAN INDEKS BIAS MENGGUNAKAN DETEKTOR EMISSION SPECTROMETER..

Pewarna makanan merupakan salah satu bahan tambahan(aditif) makanan yang ditambahkan untuk tujuan memberikan warna pada makanan atau minuman. agar mempunyai penampilan yang

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “ Penentuan Zat Pewarna Sintetis Dalam Minuman Ringan Secara Kromatografi Kertas” yang dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis

Penelitian yang telah dilakukan Charles (1990) eluen yang baik digunakan untuk identifikasi pewarna sintetis dengan metode kromatografi kertas adalah etil metil

Dari hasil identifikasi zat pewarna tambahan pangan pada jeli secara kromatografi kertas, diketahui bahwa zat pewarna tambahan pangan yang digunakan dalam