• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Mata Kuliah Study Kelayakan Bisni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume Mata Kuliah Study Kelayakan Bisni"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Resume Mata Kuliah Study Kelayakan Bisnis

1. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Pengertian pasar dan pemasaran

Pasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.

Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau non profit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Unsur pokok dalam kegiatan pemasaran adalah: 1. Pemasar

Pemasar adalah organisasi perusahaan atau peroranagn yang mempunyai tujuan tertentu bagi organisasi maupun pribadinya. Pemasar merupakan :

a. Produsen (umumnya berorentasi terhadap keuntungan) b. Organisasi ( belum tentu orientasi terhadap keuntungan) c. Pemerintah ( berorientasi terhadap kesejahteraan umum) 2. Barang dan jasa

Apapun bentuk sesuatu yang di tawarkan produsen untuk pemenuhan dan keinginan konsumen. 3. Pasar

Pasar adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap suatu barang atau jasa.

4. Proses pertukaran

Pertukaran adalah kegiatan dua pihak yang masing- masing memerlukan sesuatu milik pihak yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing.

Karakteristik Aspek Pasar

a. Permintaan, baik secara total maupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen. b. Penawaran, diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga.

c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang import dalam negeri lainnya.

d. Program pemasaran, mencakup strategi yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan dan untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk, dan segmen pasar yang direncanakan.

e. Perkiraan penjualan yang akan dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.

Konsep Pokok dalam Aspek Pasar

Pendekatan yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk: • Masa lalu: selling concept

• Saat ini: integrated marketing concept.

Karakteristik pokok aspek pasar di negara sedang berkembang (termasuk indonesia): 1. Permintaan nasional untuk produk atau jasa tidak terlalu besar

2. Perbedaan yang jelas segmen pasar yang ada (dasar geografis, status sosial, dll) 3. Produk yang dibuat adalah produk pengganti produk impor

(2)

Strategi Pemasaran

Berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian hasil produknya. Pertimbangkan:

• Usaha pemasaran ketika pertama kali memasuki pasar dengan usaha pemasaran lanjutan sesuai kedudukan produk dalam persaingan dan kedudukan produk pada siklus usia produk

• Tanggapan yang mungkin terjadi atas program pemasaran yang direncanakan • Kemungkinan layanan khusus pada konsumen.

2. ASPEK HUKUM Pengertian Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga perlu

dipersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek hukum seperti badan hukum perusahaan yang dipilih seperti apakah Perseroan Terbatas (PT), Firma, Koperasi, atau Yayasan.

Jenis-Jenis Badan Hukum Usaha 1. Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (hanya

seorang). Kelebihan perusahaan jenis ini disamping pendiriannya mudah adalah tidak diperlukan organisasi yang besar, tetapi cukup dengan organisasi dan manajemen yang sederhana.

Kekurangannya kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk mencari modal dari luar relative lebih sulit. Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan adalah semata-mata hanya untuk mencari keuntungan.

2. Firma (Fa)

Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Tujuan firma adalah mencari keuntungan. Perolehan dana dari pihak luar cukup memungkinkan dan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perusahaan

perseorangan.

3. Perseroan Komanditer (Comanditer Vennotschap)

Perseroan Komanditer, atau lebih sering disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Tujuan pendirian CV guna memberikan peluang bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas. 4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Kelebihannya antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki, kewenangan, da tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.

5. Perusahaan Negara

Perusahaan Negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang. Perusahaan Negara dibagi kedalam beberapa jenis antara lain Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero).

6. Perusahaan daerah

Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Tujuan didirikan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan pengembangan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya.

7. Yayasan

(3)

menekankan usahanya pada tujuan social. 8. Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Jenis-Jenis Izin Usaha

1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau NRP (Nomor Register Perusahaan) 2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

3. Izin-izin Usaha

4. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)

5. Sertifikat Tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki

3. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Pengertian Aspek Manajemen

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk

kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan

mengalami kegagalan.

ujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Fungsi-fungsi manajemen : 1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Mengerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Selanjutnya perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia mulai dari pengadaan sampai pada penempatannya di jabatan tertentu untuk

menjalankan kegiatan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(4)

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, dan fungsi operatif yang meliputi pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.

C. Pengertian Organisasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemudian tujuan perusahaan dapat terlaksana dan tercapai jika ada tempat atau wadah untuk melakukan kegiatan tersebut. Tempat atau wadah ini kita kenal dengan organisasi yang tergambar dalam struktur organisasi perusahaan.

Organisasi secara statis diartikan suatu wadah atau tempat kerjasama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapakan. Organisai secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi formal menurut klasik adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasan dan kepemimpinan.

D. Bentuk-Bentuk Organisasi

Dalam praktiknya bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan. Kemudian juga disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri. Berikut ini beberpa jenis bentuk organisasi yang umum :

1. Bentuk organisai yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan :

a. Organisasi yang memiliki pimpinan puncak atau satu orang. Contohnya, pada perusahaan perseorangan.

b. Organisai yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan. Contohnya, pada perseroan terbatas atau firma.

2. Bentuk organisai berdasarkan hubungan-hubungsn wewenangnya. Wewenang masing-masing baik lini, staf maupun fungsional adalah sebagai berikut :

a. Wewenang lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.

b. Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

c. Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen yang lain.

Organisasi Garis/Lini

Organisasi lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasinya. Organisasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki spesialisasi.

Ciri-ciri organisasi lini sebagai berikut :

a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis wewenang. b. Jumlah karyawan sedikit , maka struktur organisasi masih sederhana.

c. Pimpinan dengan karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja. d. Masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.

(5)

f. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan atau kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.

g. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi, alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam. h. Organisasi kecil.

Organisasi Lini dan Staf

Pada tipe organisasi ini, asas kesatuan komando tetap dipertahankan. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit dibawahnya.

Adapun ciri-ciri organisasi lini dan staf sebagai berikut : a. Organisasinya besar dan bersifat kompleks.

b. Jumlah karyawannya banyak.

c. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung. d. Pimpinan dan karyawan semuanya tidak saling mengenal.

e. Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal.

Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat atau macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.

Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.

b. Spesialisasi para karyawan dapatdikembangkan dan digunakan secara optimal. c. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.

d. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas.

e. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam mengenai bidangnya.

Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional

Organisasi ini merupakan kombinasi dari ketiga tipe, yaitu organisasi lini, staf, dan fungsional Flat Organization atau T From Organization

Organisasi ini lebih lincah dan fleksibel dalam menghadapi perkembangan dan perubahan lingkungan, sehingga dewasa ini bentuk organisasi ini semakin banyak digunakan.

Ciri-ciri organisasi flat adalah sebagai berikut :

a. Organisasi jenis ini tingkat birokrasinya yang lebih rendah, lincah, cepat dan fleksibel, berbeda dengan organisasi yang lebih tradisional yang tingkat birokrasinya lebih tinggi, lamban dan kaku. b. Orientasi bukan ke atas, tetapi ke bawah dan ke samping.

c. Pola kepemimpinan yang berupa kemitraan.

4. ASPEK TEHNIK / OPERASI PROYEK” Pengertian Aspek Teknis / Operasi Proyek

(6)

(go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Tujuan Aspek Teknis / Operasi

a) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.

b) Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.

c) Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.

d) Agar perusahaan dapat menetukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.

e) Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang.

Penentuan Lokasi Usaha

Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu: 1. Faktor Utama (Primer)

Pertimbang utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah: a. Dekat dengan pasar.

b. Dekat dengan bahan baku.

c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan.

d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.

e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik. f. Sikap masyarakat.

2. Faktor Sekunder

Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah:

a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung. b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang. c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.

d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan. e. Iklim dan tanah.

f. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat. Luas Produksi

Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam satu periode. Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh:

1. Kecenderungan pemerintah yang akan datang.

2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain. 3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar.

4. Daur hidup produk, dan produk substitusi dari produk tersebut.

Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan yang maksimal dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:

(7)

2. Pendekatan break event point. 3. Metode linier programming.

Faktor-faktor yang menentukan luas produksi

a) Tersedianya bahan dasar – apabila perusahaan memproduksi barang-barang yang memiliki macam jenis, perencanaan yang teliti diperlukan untuk mengetahui jenis-jenis barang yang akan dihasilkan dan keuntungan yang akan diperoleh.

b) Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki c) Tersedianya tenaga kerja

d) Batasan permintaan

e) Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain. 3. Penentuan Luas Produksi

Dalam menentukan luas produksi ada dua metode, yaitu :

a. Metode grafik menggunakan programasi linear – menggunakan model matematis untuk menggambarkan masalah yang hendak dianalisis. Pada dasarnya program linear dinyatakan dalam bentuk fungsi tujuan dan fungsi batasan (kendala)

b. Metode Simplex

Pedoman dalam penyelesaian metode simplex sebagai berikut : 1. Menentukan fungsi tujuan yang akan dicapai

2. Mengidentifikasi batasan-batasan dalam bentuk ketidak samaan

3. Merubah ketidak samaan dari batasan yang ada menjadi bentuk persamaan, dengan cara menambahkan unsur-unsur Slack Variabel (S) kedalamnya

4. Memasukkan fungsi tujuan dan batasan yang ada dalam tabel simplex pertama 5. Menentukan kolom kunci, baris kunci dan angka kunci.

6. Mengganti angka-angka pada baris kunci dengan angka-angka baru. Angka-angka baru diperoleh dengan cara membagi semua angka-angka yang ada pada baris kunci dengan angka kunci

7. Menentukan angka-angka baru pada baris yang lain, dengan cara mengurangi angka-angka lama pada baris yang bersangkutan dengan hasil kali antara angka-angka pada baris kunci yang bersesuaian dengan Fixed Ratio

Fixed Ratio = angka pada kolom kunci Angka kunci

8. Masukkan/susun angka-angka baru tersebut ke dalam tabel simplex kedua. Pola Produksi

Setelah forecast penjualan ditentukan, maka persoalan yang muncul adalah pengaturan produksi untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang berfluktuasi.

Dalam merencanakan pola produksi terdapat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu : a. Pola penjualan – perusahaan dalam berproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi dengan pola produksi konstan akan terjadi masalah penyimpanan.

b. Pola biaya terdiri dari :

(8)

memprodukso barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan kepada perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan dan permintaaan pelanggan.

c. Tiga macam pola produksi, yaitu :

1. Pola produksi konstan (horizontal) – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi selalu sama

2. Pola produksi bergelombang – pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan tidak selalu sama

3. Pola produksi moderat – pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga mendekati konstan.

Setiap aspek memiliki tujuan tertentu, demikian pula pada aspek teknis yang juga memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, diantaranya adalah sebagai berikut:

• Agar perusahaan dapat menentuka lokasi usaha yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang maupun kantor pusat.

• Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih sehingga dapat memberikan efisiensi.

• Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.

• Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.

• Agar perusahaan dapat menentukan kwalitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang.

Untuk keperluan study kelayakan bisnis, yang perlu di analisis adalah fungsi manejemen itu sendiri yaitu :

• Planning, yaitu proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

• Organizing, yaitu proses pengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah agar tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing. • Actuating, yaitu proses untuk menjalankan kegiatan dalam organisasi.

• Controlling, yaitu proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana atau tidak.

Tata Letak (Layout)

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menetukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.

Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut: 1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan. 2. Pemakaian ruangan yang efisien.

3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi. 4. Aliran material menjadi lancar.

5. Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah. 6. Kebutuhan persediaan yang rendah.

7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik. Pada umunya jenis layout didasarkan pada situasi sebagai berikut:

a. Posisi Tetap (Fixed Position)

(9)

menyebabkan tak mungkin untuk memindahkan produknya. b. Orientasi Proses (Process Oriented)

Layout orientasi proses didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa. c. Tata Letak Kantor (Office Layout)

Berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukan untuk perpindahan informasi.

d. Tata Letak Pedagang Eceran / Pelayanan (Retail and Servcie Layout)

Yaitu layout yang berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta arus bermacam produk atau barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya. e. Tata Letak Gedung (Warehouse Layout)

Lebih ditujukan kepada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang.

f. Tata Letak Produk (Product Layout)

Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu.

Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut: 1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan.

2. Peralatan untuk menangani material atau bahan. 3. Lingkungan dan estetika.

4. Arus informasi.

5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.

Contohnya untuk layout peralatan pabrik, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan. 2. Kebutuhan terhadap ruangan. 3. Urutan produksi.

4. Jenis dan berat peralatan / mesin. 5. Aliran bahan baku.

6. Udara dan cahaya di ruangan. 7. Pemeliharaan.

8. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah) Pemilihan Teknologi

Yang menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Jadi yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi adalah:

1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya. 2. Keberhasilan teknologi di tempat lain. 3. Pertimbangan teknologi lanjutan.

4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.

5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya. 6. Dan pertimbangan lainnya.

5. MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek

(10)

lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan yang berkelanjutan.

Tahapan Dalam Kegiatan Proyek

Kegiatan proyek dapat dikelompokkan dalam dua tahap yaitu, tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Kegiatan utama dalam tahap perencanaan ialah mengidentifikasi gagasan atau ide dan merumuskannya dalam bentuk yang lebih jelas dan konkrit dalam suatau acuan, serta mengadakan study pendahuluan dan kelayakan terhadap gagasan itu,

Secara lebih rinci kegiatan ini meliputi:

• Identifikasi gagasan proyek atau analisis pendahuluan • Pengembangan gagasan menjdai konsep-konsep alternative • Evaluasi kelayakan konsep alternative dari semua aspek • Penentuan konsep alternative yang baik

• Identifikasi sumber daya yang di perlukan dan jadwal pelaksnaan • Menyusun perkiraan biaya

• Menyusun organisasi pelaksanaan Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek mempunyai peran yang sangat besar. Perencanaan proyek merupakan salah satu fungsi manajemen proyek yang sangat penting, meliputi kegiatan memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Unsur-unsur dalam

perencanaan proyek sekurang-kurangnya meliputi sasaran, organisasi, jadwal, dan anggaran. 1. Sasaran

Sasaran merupakan target dimana semua kegiatan diarahkan dan diusahakan untuk mencapainya.

2. Organisasi

Organisasi merupakan sasaran dimana para anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan proyek. 3. Jadwal

Pendekatan penjadwalan yang sering di pakai adalah melalui pembentukan jaringan

kerja(network), yang menggambarkan hubungan urutan pekerjaan proyek dalam satu grafik. 4. Anggaran

Anggaran merupakan salah satu bentuk perencanaan yang harus ditentukan sejak awal. Penjadwalan Manajemen Proyek

Jadwal proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu tertentu dimana mereka harus dimunculkan. Penjadwalan proyek digunakan untuk beberapa tujuan berikut: a) Menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan proyek.

b) Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan antara aktivitas-aktivitas yang ada. c) Memperkirakan waktu, biaya yang realistis untuk setiap aktivitas.

d) Membantu pengunaan orang, uang dan sumber daya peralatan yang lebih baik dengan mengidentifikasikan jalur kritis dan kemacetan dalam proyek.

e) Memperbaiki dan mempengaruhi rencana atau jadwal semula. Pelaksanaan Proyek

Pada pelaksanaan proyek terdapat juga bagian-bagian seperti:

• Pengawasan (supervising) adalah suatu proses pengefaluasian atau perbaiki terhadap pelaksanaan kegiatan denagan pedoman pada standard an peraturan yang berlaku dengan bertujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan proyek.

(11)

standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemungkinan mengambil tindakan perbaikan yang direplukan agar sumber daya digunkan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.

Fungsi pelaksanaan proyek didalam pembangunan proyek adalah untuk menetukan dan memilih langkah-langkah kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk mencapai sasaran.

Tahap pelaksanaan ditandai dengan kegiatan proyek yaitu rekayasa desain, penadaan material dan kegiatan konstruksi. Tahap pelaksana mencangkup:

• Menyiapkan rincian rekayasa desain untuk kegiatan pengadaan material dan konstruksi • Menyusun difinitif dan jadwal induk proyek

• Pengadaan dan mobilisasi tenaga kerja

• Pembelian material dan peralatan, termasuk untuk pabrikasi • Penyelesaian konstruksi pra-operasi dan star-up.

6. MANAJEMEN DALAM OPERASI

Manajemen dalam operasi meliputi: (1) jenis pekerjaan apa yang diperlukan, (2) persyaratan apa yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan dengan baik, dan (3) struktur organisasi

bagaimana yang diperlukan.

1. Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Diperlukan

Ada bermacam-macam jenis pekerjaan yang mungkin diperlukan dalam suatu usaha. maka ada berbagai cara dalam mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan, ada yang membaginya menurut tipe pekerjaan managerial dan operasional, ada pula yang membaginya berdasarkan fungsi. Keterangan tentang apa yang perlu dilakukan dalam suatu pekerjaan biasa disebut sebagai deskripsi jabatan (job description).

2. Persyaratan Yang Diperlukan

Dalam job specification untuk setiap jenis pekerjaan, syarat-syarat yang meliputi adalah sebagai berikut:

• Pendidikan formal • Keahlian khusus • Pengalaman

• Persyaratan fisik tertentu - Gender

- Mata

- Tinggi badan

3. Struktur Organisasi Yang Akan Dipergunakan

Dalam proses pengorganisasian menyangkut prosedur tiga langkah, yaitu:

1. Merinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan atau proyek.

2. Membagi semua beban kerja ke dalam berbagai aktivitas yang secara logis dan enak bisa dijalankan oleh seorang karyawan.

3. Menyusun mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan dari para anggota organisasi ke dalam satuan yang harmonis dan terpadu.

(12)

4. Jenis pekerjaan yang dilakukan

5. Pengelompokan bagian-bagian pekerjaan

Jenis Struktur Organisasi: 1. Struktur fungsional, 2. Struktur produk 3. Struktur konsumen, 4. Struktur wilayah 5. Struktur matriks 6. Struktur Jaringan

Koordinasi. Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian berbagai kegiatan dan tujuan dari berbagai satuan organisasi agar supaya bisa mencapai tujuan organisasi yang diinginkan dengan efektif dan efisien. Ada beberapa cara yang biasa dipergunakan untuk mengkoordinasi berbagai kegiatan yang ada dalam organisasi.

a. Dengan menggunakan hierarki manajerial.

b. Cara yang ke dua dengan menggunakan komunikasi antar-departemen. c. Selanjutnya dengan menggunakan panitia.

Rentang Pengawasan (Space of control). Rentang pengawasan menunjukkan jumlah bawahan yang bisa diawasi dengan efektif. Semakin banyak jumlah karyawan yang diawasi, semakin luas rentang pengawasannya yang seharusnya. Umumnya berkisar antara 3-9 orang. Hal ini tidak mengherankan karena banyak sedikitnya jumlah karyawan yang diawasi tergantung pada berbagai faktor. Di antaranya adalah:

1. Kompleksitas pekerjaan.. 2. Kemampuan karyawan

3. Kegiatan yang harus dijalankan oleh pimpinan.

7. SUMBER-SUMBER DANA Sumber Dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber yang ada seperti dari modal sendiri atau modal pinjaman atau keduanya.

Sumber dana bisa didapat dari : 1. Modal Asing (Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh secara pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya bunga yang besarnya relatif. Kemudian adanya kewajiban-kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka pinjaman setelah jangka waktu tertentu. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek

Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lan dari: a. Pinjaman dari dunia Perbankan

b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan Modal Ventura, Asuransi, Leasing, Dana Pensiun atau Lembaga keuangan lainnya; atau

c. Pinjaman dari perusahaan non bank 2. Modal Sendiri

(13)

perusahaan tersebut berdiri.

Di dalam pendanaan ekuitas, terdapat 2 hal yang penting, yaitu: 1. Laba Ditahan

Perusahaan akan memilih menahan laba daripada mendistribusikannya langsung kepada pemilik untuk memperoleh pendanaan ekuitas, misal untuk tujuan memperluas ekspansi perusahaan. 2. Penerbitan Saham

Saham yang akan diterbitkan dibagi menjadi dua, yaitu: saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah sekuritas yang mewakili sebagian kepemilikan dari perusahaan tertentu. Saham memiliki nilai nominal, dan dibukukan berdasarkan pada nilai nominalnya. pemegang saham preferen adalah merupakan partner yang diam karena mereka tidak mempunyai hak suara dalam menentukan manajemen perusahaan

3. Modal Campuran

Modal campuran adalah penggunaan pembelanjaan dengan mengkombinasikan antara pembelanjaan modal sendiri dan pembelanjaan hutang/kredit. Dengan pembelanjaan modal campuran, diharapkan perusahaan dapat menghasilkan laba dengan cara yang efektif.

Pertimbangan di dalam memilih penggunaan pembelanjaan campuran adalah dengan melihat faktor kemampulabaan (return on equity) dan risiko serta keamanan.

8. ARUS KAS

Arus kas adalah sejumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi yang dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.

Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan :

1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.

2. Kas yang digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo. 3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

Jenis-jenis Cash Flow

Jenis-jenis Cash Flow yang dikaitkan dengan suatu usaha yang terdiri dari :

1. Initial Cash Flow atau lebih dikenal dengan kas awal yang merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk investasi.

2. Operasional Cash Flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkanpada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada suatu periode.

3. Terminal Cash Flow uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.

Contoh untuk menghitung operasional arus kas masuk

PT Mantak Igak bermaksud mendirikan pabrik dengan nilai investasi senilai

Rp.300.000.000,-.Seluruhnya dengan modal sendiri. Umur ekonomis 3 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa (residu). Perkiraan pendapatan per tahun adalah Rp. 400.000.000,-. Biaya per tahun adalah Rp.200.000.000,- (belum termasuk penyusutan)

dikenakan pajak 50%.

Pertanyaan: Berapa kas bersih (proceed) yang diterima pada akhir tahun ? Jawab: Investasi 300.000.000

penyusutan = =

Umur Ekonomis 3 tahun

(14)

Sehingga estimasi laporan laba/rugi : Pendapatan

Rp.400.000.000,-Biaya yang dikeluarkan Total biaya Rp.200.000.000,-Penyusutan Rp.100.000.000,-

Rp.300.000.000,-Laba sebelum pajak (EBT) Rp.100.000.000,-Pajak 50%(Rp.100.000.000,-) Rp.50.000.000,-Laba setelah pajak (EAT) Rp. 50.000.000

Rumus aliran kas masuk ini digunakan apabila investasi dilakukan dengan 100% modal sendiri, artinya tanpa modal pinjaman, sehingga aliran kas masuk dari contoh diatas dapat dihitung sebagai berikut :

Aliran kas masuk bersih = EAT + Penyusutan

Aliran kas masuk bersih = Rp.50.000.000,- + Rp.100.000.000,-=

Rp.150.000.000,-Catatan :

Earning before interest and tax (EBT) atau laba sebelum pajak Earning after Interest and tax (EAT) atau laba sesudah pajak

9. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL A. pengertian aspek ekonomi dan sosial Ekonomi

Pengertian Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."

Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :

Tindakan ekonomi Rasional Tindakan ekonomi Irrasional Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:

Motif Intrinsik Motif ekstrinsik

Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi: Motif memenuhi kebutuhan

(15)

Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah mengeluarkan modal sedikit-dikitnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya Sosial

Pengertian Sosial

Sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk imajinasi.

Tindakan Sosial

Tindakan sosial adalah bagian dari perilaku sosial. Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial, yakni bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran orang lain.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah keadaan dimana seseorang melakukan hubungan saling berbalas respon dengan orang lain. Berdasarkan sifat interaksi antara pelakunya, interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yakni interaksi yang bersifat akrab atau pribadi dan interaksi yang bersifat non-personal atau tidak akrab.

Aspek Ekonomi Dan Sosial

Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negative yang dirasakan olhe berbagai pihak, baik dari pemeritah ataupun masyarakat. Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adalah adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.

Dampak negatif dari aspek ekonomi adalah adanya eksplorasi sumber daya alam yang belebihan, sempitnya peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat adalah tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti dibangunnya jalan, jembatan, listrik dan sarana linnya tetapi dampak

negatifnya adalah adanya perubahan demografi di suatu wilayah, perubahan budaya dan kesehatan masyarakat. Termasuk terjadinya perubahan gaya hidup, budaya adat istiadat dan struktur sosial lainnya.

Jadi dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek

dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial. Diharapkan dari aspek ekonomi sosial ini proyek dapat memberikan dampak positif lebih banyak untuk berbagai pihak.

B. Dampak Yang Timbul

Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, maka dampak yang timbul sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan ekonomi Rumah Tangga, melalui; Peningkatan tingkat pendapatan keluarga.

Perubahan pola nafkah. Adanya pola nafkah ganda.

2. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi Sumber Daya Alam, melalui: Pemilikan dan penguasaan SDA yang teratur

(16)

Peningkatan nilai tambah SDA

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional, melalui: Menambah peluang dan kesempatan kerja masyarakat

Memberikan nilai tambah proses manufaktur Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi Pemerataan pendistribusian pendapatan

4. Pengembangan wilayah

Meningkatnya pemerataan pembangunan Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Terbuka lingkungan pergaulan

Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk Dampak sosial dengan adanya proyek atau investasi meliputi: 1. Adanya perubahan demografi, melalui terjadinya

Perubahan struktur penduduk

Perubahan tingkat kepadatan penduduk Pertumbuhan penduduk

Perubahan komposisi tenaga kerja

2. Perubahan budaya, yang melalui terjadinya Perubahan kebudayaan

Terjadinya proses sosial Perubahan pranata sosial Perubahan warisan budaya

3. Perubahan kesehatan masyarakat melalui terjadinya Perubahan parameter lingkungan

Pencemaran

Perubahan karakteristik spesifik penduduk

C. Peningkatan Pendapatan Nasional

Suatu kelayakan usaha dapat dilihat dari kemampuan investasi dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui peningkatan PDB dan PAD, dan kelayakan lainya adalah naiknua Income Per Capita masyarakat melalui peningkatan seiring dengan tumbuhnya sector ekonomi begitu juga sebaliknya

National Income atau disebut juga Pendapata Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yakni:

1. Pendekatan produksi (approach)

National Income adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitungnya dengan, menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha perekonomian

2. Pendekatan pengeluaran( expenditure approach)

Pendapatan nasional (Y) yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian.

(17)

3. Pendekatan pendapatan (income approach)

Pendapatan Nasional ( Y )yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh factor produksi.

Formula :

Y = r + i + w + p

Konsep Pendapatan Nasional

1. Gross Domestic Product (GDP/PDB)

Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu negara selama satu tahun

2. Gross National Product (GNP/PNB)

Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun

3. GNP = GDP – (NetFactor Income From Abroad) dimana NFIFA = neto faktor LN

4. Net National Product (NNP/PNN)

5. NNP = GNP – (Depreciation + Replacement) dimana Depreciation : penyusutan

Replacement : Penggantian barang modal 6. Net National Income (NNI)

7. NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tdk langsung) 8. Personal Income(PI)

PI = (NNI + Tranfer Payment) – (Social scurity payment + Assurance + undistributed profit +corporate taxes)

9. Disposable Income DI = PI – Direct Tax

Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Tertutup Sederhana Y = C + S

Atau Y = C + I

Y = Pendapatan Nasional C = Consumtion (konsumsi) S = Saving (tabungan) I = Invest (investasi)

Tujuan dan manfaat mempelajari Pendapatan Nasional Tujuan :

1. Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan negara 2. Memperoleh taksiran yang akurat tentang nilai barang dan jasa dalam satu tahun 3. Membantu pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan 4. Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara Manfaat :

1. Mengetahui struktur perekonomian negara (agraris, industri, jasa)

2. Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara, dengan cara membandingkan pendapatan nasional dari waktu ke waktu

(18)

4. Dapat dijadikan dasar perbandingan dengan perekonomian negara lain 5. Dapat membantu kebijakan pemerintah di bidang ekonomi

10. ASPEK ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) A. Pengertian Amdal

Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak akan dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif

pencegahannya.

B. Tujuan Dan Kegunaan Studi Amdal

Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan. Untuk mencapai tujuan ini penyusunan AMDAL harus didasarkan atau sesuai dengan pedoman penyusunan studi AMDAL.

Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting.

3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan usaha yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

4. Merumuskan PKL dan RPL.

Sedangkan kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah:

1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.

2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan. 4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

C. Rona Lingkungan Hidup

Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Atau dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan, pencemaran, atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan studi AMDAL yang benar.

Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan, sasaran dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi,

keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena itu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-berbeda sesuai dengan rona lingkungan yang ada.

Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

(19)

komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak penting usaha dan/atau kegiatan komponen lingkungan hidup yang menilai arti ekonomi dan arti ekologis perlu

mendapat perhatian.

2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada diwilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan maupun yang masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi SDA ini perlu dikemukakan dalam peta dan/atau dengan lanel dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram gambar, grafik, atau foto.

Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk ditelaah sesuai hasil perlingkupan dalam KA-AMDAL. Penyusunan dapat menelaah komponen lingkungan hidup yang lain diluar dari daftar contoh komponen ini, bila dianggap penting berdasarkan hasil penilaian lapangan dalam studi AMDAL ini.

Fisik Kimia

Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya: 1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan.

a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata), kelembaban curah hujan dan jumlah air hujan, keadaan angin (arah dan kecepatan), serta intensitas radiasi matahari.

b. Data periodik bencana (siklus tahunan lima tahunan dan sebagainya) seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha, dan/atau kegiatan.

c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah stud tersebut.

d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun pada kondisi cuaca terburuk.

e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya. 2. Fisiografi

a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah

b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas tanah, terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus diuraikan dengan jelas an seksama (misal: longsor tanah, gempa, kegiatan-kegiatan vulkanis, dsb).

c. Keunikan, keistimewaanm, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara geologis. 3. Hidrologi

a. Karakteristik fisik sungai, danau dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air tawar). b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.

c. Kedar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.

d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah. e. Flukuasi, potensi, dn kualitas air tanah (dangkal dan dalam).

f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum, mandi, dan cuci atau kebutuhan lainnya.

g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk kepeluan lainnya seperti pertanian industri dan lain-lain.

h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kulaitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.

(20)

Pola hidrodinamika kelautan seperti: a. Pasang surut

b. Arus dan gelombang/ombak c. Morfologi pantai

d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah penelitian. 5. Ruang, lahan dan tanah

a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha dan/atau kegiatan yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa datang

b. Rencana pengembangan wilayah rencana tata ruang (pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, serta kawasan non-budidaya seperti hutan lindug, suaka margasatwa, taman nasional, dan lain-lain). Rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah setempat baik ditingkat kabupaten, provinsi, atau nasional diwilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata guna tanah dan SDA lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha dan/atau kegiatan.

d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

Biologi

Komponen biologi yang penting untuk di telaah diantaranya: 1. Flora

a. Peta zona biogeoklmatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-sifat dan kerawanannya yang berada wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindugi undang-undang yang berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/ atau kegiatan.

2. Fauna

a. Taksiran kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola migrasi, populasi hewan budidaya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dlam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama dan penyakit. c. Perikehidupan hewan penting di atas termasuk cara perkembangbiakan, siklus dan daur hidupnya, cara-cara pemisahan, cara bertelur dan beranak, cara memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.

Sosial

Komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya: 1. Demografi

a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, dan agama.

b. Tingkat kepadatan penduduk.

c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi sirkuler dan permanen).

(21)

a. Ekonomi rumah tangga (tigkat pendapatan, pola nafkah, pola nafkah ganda).

b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan SDA, pola penggunaan nilai tanah, dan SDA lainnya).

c. Perekonomian lokal dan regional (kesempatan kerja dan beruaha, nilai tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktifitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, produk domestik regional bruto, pendapatan asli daerah, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan fasilitas sosial, aksebilitas wilayah).

3. Budaya

a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).

b. Proses sosial (proses asosiatif/kerja sama, proses disosiatif konflik sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi, kohesi sosial).

c. Pranata sosial/kelembagaan masyarkat di bidang ekonomi (hak ulayat), pendidikan, agama sosial, keluarga).

d. Warisan budaya (situs purbakala dan cagar budaya).

e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.

f. Kekuasaan dan kewenangan (kepemimpinan formal dan informal, mekanisme pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan).

g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan. h. Adaptasi ekologis.

4. Kesehatan masyarakat

a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.

b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.

c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian). d. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko.

e. Sumber daya kesehatan. f. Kondisi sanitasi lingkungan. g. Status gizi masyarakat.

h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING

Menurut pedoman penyusunan AMDAL ada beberapa dampak besar dan penting dalam studi AMDAL, yakni sebagai berikut:

1. Prakiraan secara dampak usaha atau kegiatan pada saat prakontruksi, kontruksi operasi, dan pasca operasi terhadap lingkungan hidup. Hal tersebut ditelaah dengan metode prakiraan dampak, dimana dilakukan analisis perbedaan antara kondisi lingkungan hidup yang diperkirakan dengan ada usaha, dan kondisi yang diperkirakan tidak ada usaha.

2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak besar dan penting.

(22)

dilakukan untuk masing-masing alternative.

5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-metode formal secara sistematis.

EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING

Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari rencana usaha tersebut akan menjadi masukan bagi instansi terkait untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha tersebut sesuai dengan PP No. 27 Tahun 1999.

a. Telaahan terhadap dampak besar dan penting

Evaluasi dampak besar dan penting yang bersifat holistis adalah telaahan secara totalitas

terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup. Sehingga dapat diketahui sejauh mana pertimbangan dampak besar dan penting yang bersifat negatif dan positif.

Telaahan secara holistis atas berbagai komponen lingkungan hidup yang diperkirakan mengalami perubahan mendasar, dengan menggunakan kaidah metode AMDAL sesuai kebutuhan.

Dampak-dampak tersebut disajikan sebagai dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.

b. Telaahan sebagai dasar pengelolaan

Hubungan sebab-akibat(kausatif) antara rencana usaha dan lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul. Misalnya mendirikan usaha di lokasi yang terlalu padat penduduknya akan mengakibatkan kecemburuan sosial ketika tidak semua masyarakat mendapat lapangan pekerjaan dari usaha tersebut.

Ciri dampak penting ini juga perlu dikemukakan dengan jelas apakan dampak positif atau negatif akan berlangsung terus selama kegiatan usaha berlangsung atau antara dampak-dampak yang satu dengan yang lain akan terdapat hubungan timbal-balik yang antagonis dan sinergik Kelompok masyarakat yan terkena dampak positif dan kelompok masyarkat yang terkena dampak negatif diidentifikasi kesenjangan antara perubahan yang diingginkan dan perubahan yang mungkin terjadi akibat pembangunan usaha tersebut.

Analisis bencana alam dan analisis risiko bila rencana uasaha berada dalam daerah bencana alam

RUANG LINGKUP STUDI DAN METODE ANALISIS DATA

Ruang lingkup studi meliputi dampak besar dan penting yang ditelaah adalah sebagai berikut: 1. Rencana usaha atau kegiatan penyebab dampak, terutama komponen langsung yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan

2. Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan terutama komponen langsung yang terkena dampaknya

3. Jenis-jenis kegiatan yang ada disekitar rencana lokasi beserta dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup

4. Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana yang dimaksud pada poin-poin diatas dimaksud mengacu pada hasil pelingkupan yang tertuang dalam dokumen kerangka AMDAL

Identitas Pemrakarsa Dan Penyusun AMDAL

Identitas pemrakarsa dan penyusun AMDAL terdiri dari: 1. Pemrakarsa

a. Nama dan almat lengkap intansi/perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha atau kegiatan b. Nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha atau kegiatan 2. Penyusun AMDAL

(23)

Wilayah Study

Lingkup wilayah study mencakup pada penetapan wilayah yang digariskan dalam kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan dilapangan. Hal ini dilakukan untuk membatasi wilayah studi AMDAL sesuai hasil pelingkupan damapak besar dan penting dengan

memperhatikan keterbatasan dan sumberdaya, waktu dan tenaga. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang sebagai berikut: 1. Batas proyek

2. Batas ekologis 3. Batas sosial

4. Batas administratif

5. Batas ruang lingkup studi AMDAL Metode Pengumpulan Dan Analisis Data

Studi AMDAL haruslah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode pengumpulan dan analisis data yang ilmiah pula.

1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan dapat dipercaya (reliable).

2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan serta lokasi

pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti. Lokasi pengumpulan data agar dicantumkan pada peta dengan skala yang memadai

3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi social ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan dan kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi dari tiga atau lebih metode agar diperoleh data yang realibitasnya tinggi.

SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL

Analisis dampak lingkungan hidup perlu disusun secara sistematis, sehingga dapat:

1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengelolaan rencana usaha atau kegiatan

2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyrakat, bila dipandang masyarakat dan mudah disarikan isinya dalam penyusunan AMDAL

3. Memuat uraian singkat tentang:

a. Rencana usaha atau kegiatan dengan berbagai kemungkinan dampak besar dan pentingnya, baik pada tahap prakontruksi, kontruksi, operasi, maupun pasca-operasi

b. Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data informasi serta berbagai kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi selama menyusun AMDAL

c. Hal ini yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan

KEGUNAAN DAN KEPERLUAN RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN

1. Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan digunakan oleh rencana usahan atau kegiatan harus dinyatakan dengan peta berskala memadai

2. Hubungan antar lokasi rencana usaha atau kegiatan dengan jarak tersedianya sumberdaya air dan energy, sumberdaya alam hayati & non-hayati maupun SDM diperlakukan oleh rencana usaha setelah usaha tersebut beroperasi

3. Alternatif usaha atau kegiatan berdasarkan hasil studi kelayakan.

(24)

letak bangunan dan struktur lainnya. 5. Tahap pelaksanaan usaha;

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian ekstrak etanol rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val) dengan dosis bertingkat (P1, P2, P3) secara peroral pada mencit balb/c yang telah diinjeksi asam asetat

Kendaraan yang masuk ke sistem pengumpulan konvensional dianggap akan membagi secara merata ke beberapa pintu yang masih dipertahankan beroperasi dengan sistem konvensional,

Rasa terima kasih patut penulis sampaikan kepada semua yang telah mendukung perjuangan untuk menjadi seorang sarjana arsitektur islam yang tangguh.. Iringan do’a dan

Hal ini melihat koefisien regresi (beta) sebesar (β=0,4) menunjukkan bahwa arah hubungan antara pemakai terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online adalah

Dalam rangka pengisian secara terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017 sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Dalam keadaan terpaksa, misalnya pasien tidak mungkin untuk diangkut ke kota/rumah sakit besar, sedangkan tindakan darurat harus segera diambil maka seorang dokter atau bidan

Faktor-faktor tersebut adalah pada saat pembuatan elektroda pasta karbon, yaitu elektroda tidak homogen dan berongga sehingga arusnya tidak akan mengalir dengan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tinggi muka air dan kerapatan populasi terhadap pertumbuhan bibit pada saat persemaian terapung serta pengaruh