• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS BIOTEKNOLOGI TANAMAN INDONESIA. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS BIOTEKNOLOGI TANAMAN INDONESIA. doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BIOTEKNOLOGI TANAMAN

TOMAT FlavrSavr

Nama

: Eka Novia Rosalynda

NPM

: 1525010015

Kelas

: A-25

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

1. Tanaman Tomat

Tomat (Lycopersicum esculentum ) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Sebagai sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi (Cahyono, 2005). Oleh karena itu, permintaan akan komoditas tomat akan terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

2. Tomat Flavr Savr

Tomat Flavr Savr adalah makanan yang direkayasa secara genetik yang pertama yang ditanam secara komersial yang akan diberi ijin untuk dikonsumsi manusia. Dengan menambahkan sebuah gen antisense, perusahaan yang berbasis di California, Calgene, berharap bisa memperlambat proses pematangan tomat tersebut untuk mencegahnya menjadi lembek dan busuk, dengan tetap menjaga tomat tersebut tetap memiliki warna dan rasa yang alami.

(3)

3. Langkah-langkah pembuatan tomat Flavr Savr

1. Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen antisenescens yang dapat menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.

2. DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda disebut sebagai DNA rekombinan.

3. DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada bakteri Escherichia coli

4. Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat banyak.

5. Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik. 6. Sel tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu

ditambahkan enzim ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat lengket. Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung dengan DNA sel tanaman tomat.

7. Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri yang mengandung media nutrien selektif.

(4)

4. Berbagai Polemik dalam Masyarakat

Produk-produk bioteknologi modern seperti tanaman pangan dan tanaman industri, hewan-hewan hasil rekayasa genetika, bahan-bahan diagnostik, vaksin dan antibodi, produk-produk olahan dari tanaman atau hewan transgenik, telah menjadi komoditas baru untuk konsumen. Namun, sejak awal perluasan budidaya tanaman/hewan transgenik dan perdagangannya sudah menimbulkan polemik tentang keamanan produk-produk bioteknologi itu dari segi kesehatan dan lingkungan, lebih-lebih terhadap keamanan keanekaragaman hayati. "Sebagai ilmuwan, saya setuju dengan kemajuan ilmu, termasuk bioteknologi modern. Namun, ilmiah saja tidak cukup karena diperlukan etika yang memihak kepentingan orang banyak," kata Dr Hari Hartiko dari Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi Universitas Gadjah Mada, dalam Diskusi Pakar "Organisme/Pangan Hasil Rekayasa Genetika: Biarkan Konsumen Memilih" untuk memperingati Hari Hak-hak Konsumen Sedunia Tahun 2000.

Menurut Hari Hartiko, kontroversi yang timbul tentang keamanan organisme/pangan transgenik terhadap kesehatan dan keamanan keanekaragaman hayati disebabkan beberapa faktor, antara lain kurangnya familiarity tentang bioteknologi modern, adanya kesenjangan kebenaran ilmiah, dan perbedaan perspektif tentang konteks aman (safe), serta perbedaan perspektif kepentingan dan lingkup aman. "Perlu diakui bahwa pada hakikatnya tidak ada teknologi tanpa risiko, walaupun demikian konsumen perlu tahu kemungkinan apa yang dapat terjadi apabila seseorang menggunakan teknologi atau produk teknologi itu. Saat ini justru dirasakan adanya ketidakterbukaan atau transparansi masalah pemanfaatan bioteknologi, produk bioteknologi dan produk ikutannya.

Diungkapkan, jasad hidup produk rekayasa genetika mengandung gen asing, yang secara alami tidak ada di jasad hidup itu. Gen asing inilah yang menentukan ciri/kemampuan baru jasad transgenik terkait. Contohnya, bakteri Bacillus thuringiensis yang mengandung gen cry yang menghasilkan racun, apabila berada di saluran pencernaan serangga akan mematikan serangga. Bila gen cry ini disisipkan dengan teknologi rekayasa genetika ke tanaman padi, jagung, kedelai, kentang, kacang dan kapas, maka tanaman-tanaman tersebut akan menghasilkan racun yang mampu membunuh serangga, sehingga tanaman tadi akan bebas dari serangan hama dan tidak memerlukan lagi pestisida. Namun, keberadaan gen cry pada serbuk sari tanaman transgenik juga mampu membunuh serangga lain, seperti serangga penyerbuk yang bukan hama. Hal ini tentu mengganggu kelangsungan hidup tumbuhan lain yang menggantungkan penyerbukan oleh serangga. Kalau hal ini benar-benar terjadi, akan mengganggu ekosistem alam yang ada," ujar Hari Hartiko.

(5)

terbukti lebih cepat dan tepat untuk menciptakan tanaman pangan dengan sifat-sifat yang dikehendaki. Hal ini dapat menjawab kebutuhan pangan akibat pertumbuhan penduduk dunia. Sederet Kontroversi Produk Transgenik:

1. Dampak terhadap kesehatan manusia: alergi, transfer penanda antibiotik, dan efek potensial yang tidak diketahui.

2. Dampak pada lingkungan: transfer gen yang tidak dikehendaki, penyerbukan silang, efek pada mikroba tanah, serta penyusutan keanekaragaman hayati flora dan fauna.

3. Pelanggaran nilai intrinsik organisme alami.

4. Melawan sistem alamiah karena mencampurkan gen berbagai spesies. 5. Dominasi produksi pangan dunia oleh beberapa perusahaan.

5. Uji Keamanan Tomat Flavrsavr dan Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan

Perusahaan Calgene menunjukkan keamanan dan uji dampak lingkungan dibawah pengawasan FDA untuk meyakinkan masyarakat bahwa tomat transgenik aman untuk dikonsumsi. Perusahaan tersebut mencoba mengatasi segala kekhawatiran yang mungkin terkait dengan tomat yang telah diubah secara genetik. Beberapa pengujian yang dilakukan Calgene untuk menepis kekhawatiran dari penelitian tomat Flavr Savr menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Semua Substansi Baru Pada Tomat Flavr Savr tm Telah Diuji Dan Menunjukkan Angka Aman.

(6)

APH(3’)II memiliki kesamaan properti atau struktur dengan substansi beracun atau alergen. Namun, tidak ditemukannya kecocokan.

2. Tomat Transgenik Memiliki Nilai Gizi Sebanding Dengan Tomat Normal

Mengubah genom dari tanaman tertentu secara teoritis bisa mengubah kadar variasi nutrisi tanaman dimana akan dikonsumsi oleh manusia. Tetapi, dalam kasus tomat Flavr Savr ini, tidak ditemukan perubahan yang signifikan terhadap kualitas nutrisi. Berikut akan ditunjukkan perbandingan kadar vitamin (vitamin A dan C), mineral (kalsium, magnesium, fosfor, dan natrium) dan protein antara tomat Flavr Savr dengan tomat normal.

Berdasarkan penelitian oleh Calgene, pada tanggal 17 Mei 1994, FDA menyimpulkan : “ tomat Flavr Savr belum berubah secara signifikan bila dibandingkan dengan varietas tomat dengan riwayat penggunaan yang aman (konvensional, mengubah tomat non-genetik) " dan "seaman tomat yang dikembangbiakkan dengan cara konvensional" serta tidak memerlukan label khusus.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2015.Kloning Pada Tumbuhan. http://kamarbelajar.com/kloning-pada-/tumbuhan diakses tanggal 6 Mei 2017

Galih,2015.Polekmik Kloning Dalam Masyarakat.

http://www.hometekno.com/2015/11/dampak-bioteknologi-terhadap-kesehatan.html diakses pada tanggal 6 May 2017

Muliana,2015.Tomat Transgenik Flavr Savr (Rangkuman Bioteknologi).

http://www.biologimu.com/2015/06/tomat-transgenik-flavr-savr-rangkuman.html diakses tanggal 6 Mei 2017

Noven,2012.12 Contoh Rekayasa Genetik yang Aneh.

http://novenrique.blogspot.co.id/2012/08/12-contoh-rekayasa-genetik-yang-aneh.html diakses pada 6 Mei 2017

Zainudin,2016.Cara Budidaya Tanaman Tomat dengan Panen

Referensi

Dokumen terkait

Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak

(Mbecek itu kalau pemahaman saya kumpulan, kesadaran, sumbangan, bantuan. Asal mula ada mbecek di sini apa tidak dari Jawa di bawa kesini mbak, itu kan adat nya

Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah suatu teknologi kunci pintu otomatis dengan menggunakan voice recognizer agar orang-orang tidak bisa masuk rumah tanpa seizin

Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini secara umum adalah memperbaiki pembelajaran biologi di MTs, sedangkan secara khususs

1) Memahami sifat peserta didik. Pada dasarnya peserta didik memiliki sifat rasa ingin tahu atau berimajinasi. Sifat ini merupakan modal dasar bagi berkembangnya

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang

Hal ini dapat disimpulkan dari ucapannya, “Seorang faqih (ahli fiqih) i alah yang zuhud terhadap dunia, dan waspada terhadap agamanya, serta langgeng dalam beribadah

TB milier juga dapat di awali dengan serangan akut berupa demam tinggi yang sering hilang timbul (remittent ), pasien tampak sakit berat dalam  beberapa hari, tetapi