• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukun Terhadap Produsen Farmasi Pada Era Pasar Tunggal ASEAN Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukun Terhadap Produsen Farmasi Pada Era Pasar Tunggal ASEAN Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perlindungan hukum terhadap konsumen yang dirugikan akibat pencantuman label halal pada kemasan produk

(2) Bagaimana tinjauan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal terhadap praktik penyembelihan dan pengolahan ayam di rumah potong ayam desa

Jika dikembalikan kepada peraturn pemerintah berdasarkan Undang-Undang No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal didalam Pasal 4 dan Pasal 67 bahwa semua produk yang

Lahirnya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UUJPH) sesungguhnya semakin mempertegas betapa mendesaknya persoalan halal-haram dalam

(1) Produsen Dalam Negeri yang telah mendapatkan izin pencantuman tanda SKEM dan Label Tanda Hemat Energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 wajib melaporkan jumlah, merek, jenis,

Hal ini didukung oleh adanya Undang-undang Jaminan Produk Halal (UU- JPH) Nomor 33 tahun 2014 tentang tentang Jaminan Produk Halal. Deteksi akan kehalalan suatu produk makanan

Aturan wajib bersertifikat halal bagi produk yang diperdagangkan di wilayah Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014

Ketentuan ini sejalan dengan ketentuan sebelumnya yaitu penjelasan pasal 10 ayat 1 yang menyatakan bahwa pencantuman keterangan halal atau tulisan “hahal” pada label pangan merupakan