• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejak dan abad ke 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejak dan abad ke 20"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA :DEDE AHMAD HARIS NIM :11510051

Sejak abad ke-20 gerakan pembaruan pemikiran di Indonesia mulai ramai muncul kepermukaan, baik itu yang bersifat puritan maupun revival. Sedikit banyak gerakan pemikiran di Indonesia di pengaruhi oleh para tokoh-tokoh pembaharu Timur Tengah seperti Muhammad Abduh dan Rashid Ridha.

Banyak gerakan -gerakan pemikiran maupun politik yang mulai bermunculan pada masa itu, dan kebanyakan di mulai di daerah-daerah seperti Yogyakarta, Minangkabau, jawa Barat, dan lain sebagainya.

A. DAERAH MINANGKABAU

Membahas gerakan pemikiran di Indonesia memang sangat sulit menepikan peran daerah Minangkabau, meskipun pada waktu itu tidak sedikit masyarakat yang masih asyik dengan berbagai ritual dan praktek tradisional yang bersifat magis. Di Daerah Minangkabau ini banyak tokoh-tokoh pembahau bermunculan seperti:

 Syeikh AHMAD KHATIB SAMBAS  Syeikh TAHIR JALALUDDIN

 Syeikh MOHAMMAD DJAMIL DJAMBEK  HAJI ABDUL KARIM AMARULLAH

Untuk menunjang dan membekali masyarakat yang tertarik akan gerakan pemikiran yang masih sangat muda ini banyak lembaga-lembaga Organisasi yang bergerak di bidang social dan pendidikan, diantaranya:

1. Sekolah Adabiyah

▸ Baca selengkapnya: moquette dan fatimi pada abad ke -13 adalah

(2)

hanya yang membedakannya didalam pelaksanaannya Agama dan Al-Qur’an diajarkan secara wajib. Pada tahun 1915 sekolah ini mendapatkan subsidi dari pemerintahan Belanda dan mengganti namanya menjadi Hollandsch Maleische School Adabiyah . kepala saekolahnya pun pada waktu itu adalah orang belanda, sejak itu maksud tujuan sekolah ini sebagai tumpuan bagi golongan pembaharu jadi hialang. Tidak sampai disitu, pelajaran Agama pun kurang diperhatikan. Kebanggaan akan sekolah ini terletak pada peran sebagai sekolah pertama yang di asuh oleh masyarakat dan terbit dalam lingkungan Islam.

2. Surau Jembatan Besi

Lembaga pendidikan yang lebih penting dan berpengaruh adala sekolahThawalib. Sekolah ini tumbuh dari suatu surau (surau jembatan besi), yang mulanya hanya memberikan pelajaran Agama secara tradisional. Tahun 1904, Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul masuk dan mengajar di sekolah ini sepulangnya dari mekah. Tahun 1916 sistem kelas mulai diperkenalkan di sekolah ini.

3. Persatuan Muslim Indonesia (PERMI)

Pada tahun 1929 organisasi Thawalib memperluas keanggotaannya pada lulusannya serta para gru yang terlibat dalam pendidikan tersebut. Perkumpulan ini awalnya merupakan gerakan kea rah pendidikan, meskipun pada tahun 1932 perkumpulan ini berubah menjadi partai politik dan lebih di kenal dengan nama PERMI.

B. MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang terpenting sebelum Perang Dunia II pecah, dan mungkin juga hingga sekarang masih di pertimbangkan. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta tanggal 1 November 1912 oleh kyai Haji Ahmad Dahlan atas saran para muridnya dan beberapa anggota Boedi Oetomo.

(3)

Utomo merupakan para pekerja yang terlibat dalam sekolah dan perusahaan yang didirikan oleh pemerintah.

Pada Tahun 1917, daerah operasi Muhammadiyah mulai diperluas, Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta (tepatnya di rumah Kyai Dahlan sendiri) sehingga para pengurus Muhammadiyah mendapatkan permintaan dari berbagai tempat di Jawa untuk mendirikan cabang-cabangnya.

C. PERSATUAN ISLAM

Lahirnya Persis Diawali dengan terbentuknya suatu kelompok tadarusan (penalaahan agama Islam di kota Bandung yang dipimpin oleh H. Zamzam dan H. Muhammad Yunus, dan kesadaran akan kehidupan berjamaah, berimamah, berimarah dalam menyebarkan syiar Islam, menumbuhkan semangat kelompok tadarus ini untuk mendirikan sebuah organisasi baru dengan cirri dan karateristik yang khas.

Pada tanggal 12 September 1923, bertepatan dengan tanggal 1 Shafar 1342 H, kelompok tadarus ini secara resmi mendirikan organisasi yang diberi nama “Persatuan Islam” (Persis). Nama persis ini diberikan dengan maksud untuk mengarahkan ruhul ijtihad dan jihad, berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai harapan dan cita-cita yang sesuai dengan kehendak dan cita-cita organisasi, yaitu persatuan pemikiran Islam, persatuan rasa Islam, persatuan suara Islam, dan persatuan usaha Islam.

(4)

Pada masa ini persis dihadapkan pada pergolakan politik yang belum stabil, pemerintah republik Indonesia seperti mulai tergiring kearah demokrasi terpimpin yang di rancangkan oleh presiden Soekarno dan mengarah pada pembentuk negara dan masyarakat dengan ideologi Nasionalis, agama, komonis (NASAKOM), Setelah berakhirnya periode kepemimpina K.H. Muhammad Isa Ansshary, kepemimpinan persis di pegang oleh K.H..E. Abdurahman (162-1982) yang dihadapkan pada berbagai persoalan eksternal dengan munculnya berbagai aliran keagamaan yang menyesatkan seperti aliran pembaharu isa bugis, isa bugis, islam jama’ah, darul hadist, inkarus sunnah, syi’ah, ahmadiyah dan faham sesat lainnya. Kepemimpinan K.H.E Abdurahman dilanjutkan oleh K.H.A LAtif Muctar, MA (1983-1997) dan K.H. Shiddiq Amien (1997-2005) yang merupakan proses regenerasi dari tokoh-tokoh persis kepada eksponen organisasi otonom kepemudaan (pemuda persis).

Pada dasarnya, perhatian persis ditujukan terutama pada faham Al-Qur’an dan sunnah, hal ini dilakukan berbagai macam aktifitas diantaranya dengan mengadakan pertemuan-pertemuan umum, tablgh, khutbah, kelompok studi, tadarus, mendirikan sekolah-sekolah (pesantren), menerbitkan majalah-majalah dan kitab-kitab, serta, serta berbagai aktifitas keagamaan lainnya, tujuan utmanya adalah terlaksananya syari’at islam secara sempurna dalam segala aspek kehidupan, untuk mencapai tujuan jam’iyyah, persis melaksanakan berbagai kegiatan antara lain pendidikan yang mulai dengan mendirikan pesaantren persis pada tanggal 4 maret 1936, dari pesantren persis ini kemudian berkembang berbagai lembaga pendidikan mulai dari Raudlatul Athfal (taman kanak-kanak ) hingga perguruan tinggi, kemudian menerbitkan berbagai buku, kitab-kitb, dan majalah antaralain majalah pembela Islam (1929 ), majalah fatwa,(1931), Al-lissan (1935), majalah At-taqwa (1937) majalah Al-hikam (1939), majalah Aliran islam (1948), majalah risalah (1962), serta berbagai majalah yang di terbitkan di cabang-cabang persis.

2. GERAKAN POLITIK

(5)

di Kampung Lawean (Solo) yang mempunyai banyak pekerja, sedangkan pengusaha-pengusaha batik lainnya adalah orang-orang Cina dan Arab.

Tujuan utama SI pada awal berdirinya adalah menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa. Keadaan hubungan yang tidak harmonis antara Jawa dan Cina mendorong pedagang-pedagang Jawa untuk bersatu menghadapi pedagang-pedagang-pedagang-pedagang Cina. Di samping itu agama Islam merupakan faktor pengikat dan penyatu kekuatan pedagang-pedagang Islam.

Pemerintah Hindia Belanda merasa khawatir terhadap perkembangan SI yang begitu pesat. SI dianggap membahayakan kedudukan pemerintah Hindia Belanda, karena mampu memobilisasikan massa. Namun Gubernur Jenderal Idenburg (1906-1916) tidak menolak kehadiran Sarekat Islam. Keanggotaan Sarekat Islam semakin luas.

Pada kongres Sarekat Islam di Yogayakarta pada tahun 1914, HOS Tjokroaminoto terpilih sebagai Ketua Sarekat Islam. Ia berusaha tetap mempertahankan keutuhan dengan mengatakan bahwa kecenderungan untuk memisahkan diri dari Central Sarekat Islam harus dikutuk dan persatuan harus dijaga karena Islam sebagai unsur penyatu.

Namun sebelum Kongres Sarekat Islam Kedua tahun 1917 yang diadakan di Jakarta muncul aliran revolusionaer sosialistis yang dipimpin oleh Semaun. Pada saat itu ia menduduki jabatan ketua pada SI lokal Semarang. Walaupun demikian, kongres tetap memutuskan bahwa tujuan perjuangan Sarekat Islam adalah membentuk pemerintah sendiri dan perjuangan melawan penjajah dari kapitalisme yang jahat. Dalam Kongres itu diputuskan pula tentang keikutsertaan partai dalam Voklsraad. HOS Tjokroaminoto (anggota yang diangkat) dan Abdul Muis (anggota yang dipilih) mewakili Sarekat Islam dalam Dewan Rakyat (Volksraad).

(6)

Islam kelima tahun 1921, Semaun melancarkan kritik terhadap kebijaksanaan Central Sarekat Islam yang menimbulkan perpecahan.

Rupanya benih perpecahan semakin jelas dan dua aliran itu tidak dapat dipersatukan kembali. Dalam Kongres Luar Biasa Central Sarekat Islam yang diselenggarakan tahun 1921 dibicarakan masalah disiplin partai. Abdul Muis (Wakil Ketua CSI) yang menjadi pejabat Ketua CSI menggantikan Tjokroaminoto yang masih berada di dalam penjara, memimpin kongres tersebut. Akhirnya Kongres tersebut mengeluarkan ketetapan aturan Disiplin Partai. Artinya, dengan dikeluarkannya aturan tersebut, golongan komunis yang diwakili oleh Semaun dan Darsono, dikeluarkan dari Sarekat Islam. Dengan pemecatan Semaun dari Sarekat Islam, maka Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu Sarekat Islam Putih yang berasaskan kebangsaan keagamaan di bawah pimpinan Tjokroaminoto dan Sarekat Islam Merah yang berasaskan komunis di bawah pimpinan Semaun yang berpusat di Semarang.

Pada Kongres Sarekat Islam Ketujuh tahun 1923 di Madiun diputuskan bahwa Central Sarekat Islam digantikan menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). dan cabang Sarekat Islam yang mendapat pengaruh komunis menyatakan diri bernaung dalam Sarekat Rakyat yang merupakan organisasi di bawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI).

faktor-faktor yang mendorong didirikannya Serikat Islam adalah:

1. Faktor ekonomi, yaitu untuk memperkuat diri menghadapi Cina yang mempermainkan penjualan bahan baku batik

2. Faktor agama, yaitu untuk memajukan agama Islam. Tujuan Serikat Islam meliputi:

1. Mengembangkan jiwa dagang,

2. Membantu para anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha, 3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang menaikkan derajat rakyat, 4. Memperbaiki pendapat yang keliru mengenai agama Islam, dan

(7)

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Serikat Islam cepat berkembang adalah: a) Kesadaran sebagai bangsa yang mulai tumbuh,

b) Sifatnya kerakyatan, c) Didasari agama Islam,

d) Persaingan dalam perdagangan, dan e) Digerakkan para ulama.

Latar belakang berdirinya

Kongres Serikat Islam pertama pada bulan Januari 1913 di Surabaya dengan hasil: 1. Menegaskan bahwa Serikat Islam bukan partai politik,

2. Serikat Islam tidak bermaksud melawan pemerintah Belanda, 3. Memilih HOS Cokroaminoto sebagai ketua, dan

4. Menetapkan Surabaya sebagai pusat Serikat Islam.

REAKSI KALANGAN TRADISI DAN KALANGAN KEBANGSAAN

a. Reaksi kalangan tradisi Daerah Minangkabau

Reaksi terhadap penyebaran pembaharuan di minangkabau datang dari klangan adat serta kalangan agama yang bersifat tradisional. Reaksi dari kalangan adat di pimpin oleh Datuk Sutan Maharadja, anak seorang laras (semacam bupati) di sulit Air dan juga seorang pelopor jurnalistik di Padang. Datuk Sutan Maharadja bermaksud memurnikan regen (satu kedudukan yang di perkenalkan Belanda) dengan bantuan Belanda. Dia melihat pemikiran-pemikiran dari Syaikh Ahmad Khatib Sambas sudah mengarah pada suatu pergerakan, selain itu dia juga di kenal sebagai sosok yang membenci Islam. Ketika ayahnya masih berkuasa dia pernah melarang umat islam untuk puasa Ramadlan.

(8)

Jawa: Nahdhlatul Ulama

Benteng perlawanan terhadap golongan pembaharu yang didirikan kalangan tradisi di pulau jawa berbentuk Nahdlatul ulama (kebangkitan Ulama).organisasi ini didirikan di Surabaya tahun 1926 sebagai perluasan dari komite Hijaz yang dibangun atas dua maksud, di antaranya:

 Untuk mengimbangi khilafat yang secara berangsur-angsurjatuh pada golongan pembaharu

 Untuk berseru kepada Ibnu Saud (penguasa baru di tanah Arab) agar kebiasaan beragama secara tradisional dapat diteruskan

b. Reaksi kalangan Nasionalis

Referensi

Dokumen terkait

Setelah selesai melakukan penyidikan, PPNS Keimigrasian menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum dan tahapan pelaksanaan dalam rangka memperoleh keterangan

Bisa saja jika mereka sekolah mereka akan menyadi dokter, profesor, bupati, menteri, gubernur, bahkan presiden kenapa tidak karena mereka mempunya pendidikan

Umumnya di Bali keempat marga itu dilaksanakan sekaligus dalam bentuk upacara Agama dengan menggunakan sarana banten yang terdiri dari bahan pokok seperti; daun,

During flood events, river water is dominated by conduit flow, which causes decreasing values of calcium and bicarbonate while the CO 2 content increases.. In this

Jika subjek data tidak dapat mengajukan klaim kepada pengekspor data atau pengimpor data yang dinyatakan dalam ayat 1 dan 2, yang timbul dari pelanggaran subprosesor atas

Iklan Baris Iklan Baris BODETABEK Serba Serbi RUPA-RUPA Rumah Dijual Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA TIMUR JAKARTA UTARA

Al-Qur'an, beribadah atau sujud kepada selain Allah, dan lain-lain.. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik

Penelitian menggunakan referensi literatur yang berkaitan dengan objek yang dibahas dan dilakukan dengan mengamati karakter animasi komunikasi sosial, sehingga dapat