LAPORAN PENDAHULUAN
NUTRISI
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG
DISUSUN OLEH:
1.ANI SAFITRI
2.ARI KURNIA RAHMA
3.DETRI ENGGAR A
AKADEMI KEPERAWATAN
WIDYA HUSADA
Laporan Pendahuluan
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuha dan perkembangan pada anak. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dan membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kurangnya protein, energi dan defsiensi yodium, defsiensi seng (Zn), defsiensi vitamin A dan lainelain.
( Wesring Ratang : 2015 )
Kebutuhan nutrisi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaan nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehariehari dimakan oleh manusia.
( Musrifatul Uliyah : 2004 )
Nutrisi dibagi atas: protein, energi, vitamin, mineral. Energi memegang peranan yang sangat penting tanpa mengabaikan peranan unsur nutrisi lain. Begitu pentingnya energi ini, sehingga akan mengubah protein yang ada untuk dijadikan energi cadangannya tidak mencukupi lagi.
( Kanisius : 1993 )
Nutrisi merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat
e Kemampuan mendapat dan mengolah makanan e Pengetahuan
e Gangguan menelan e Nausea dan vomitus
b) Kemampuan untuk mencerna nutrient
c) Kebutuhan metabolisme
Pertumbuhan, stress, kondisi meningkatkan bmr, kanker. d) Gaya hidup dan berlebihan
e Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada dengan wanita pada lalielaki mmbutuhkan BMRIO kkal/ ka/ bb/ jam dan pada wanita oigkkal/ kg/ bb/ jam.
f) Tinggi badan dan berat badan
Berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas, sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi besar.
g) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang rehat. h) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan penandaan yang sedikit.
i) Alkohol dan obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberikan konstribusi pada defsiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol dari pada makanan.
e Obateobatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial.
e Obateobatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi intiortine.
C. PATOFISIOLOGI
1) Produk saliva menurun: mempengaruhi proses perubahan kompleks karbohidat menjadi disakarida
2) Fungsi ludah menurun: sukar menelan
3) Fungsi kelenjar pencernaan: perut terasa tidak enak / kembung 4) Dengn proses menua terjadi gngguan mobilitas otot polos
esofagus.dari proses proses perubahan pada proses penuaan pada lansia menyebabkan intake makanan pada lansia berkurang yg nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia berkurang yg nantinya akan mempengaruhi status gizi pada lansia
untuk meningkatkan sehingga tingkat aktivitas akan meningkat /menurun .sementara status penyakitdan prosedur /pengobatanyang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan ,pencernan absorbsi metabolisme dan ekskresi.
Beberpa kondisi fsiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makan tertentu dan suatu saat akan meningkat.penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein karena protein dieskresi oleh ginjal.penyakit2 fsik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan.biasanya terjadi pada penyakit – penyakit saluran cerna .
Gangguan fsik dapat terjadi disepanjang saluran cerna yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi..gangguan
absorpsi ,ganggaun transportasi /penggunaan yang tidak sepantasnya.lika pada mulut dapat mengakibatkan menurunnya asupan nutrisi akibaat nyeri saat makan.diare dapat menurunkan absorpsi nutrisi karena didorong lebih cepat terhadap penyakit pada kandung empedu,dimana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,empedu yang berfungsi mencerna lemak menjadi tidak efektif.
KLASIFIKASI GANGGUAN NUTRISI
1. Kwarshiorkor adalah gangguan yang disebabkan olrh kekurangan protein atau defsiensi yg disertai nutrient lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak pra sekolah (balita) 2. Marasmus adalah salah satu adalah salah satu benuk masalah asupan zat gizi yg tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
25,0e29,9=obes I D. TANDA DAN GEJALA
1. SUBJEKTIF
a) Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit b) Merasakan ketidak mampuan
c) Melaporkan perubahan sensasi rasa d) Melaporkan kurangnya makan
e) Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan 2. OBJEKTIF
a) Tidak tertarik untuk makan
3. PENATA LAKSANAAN MEDIS
a) Memberikan makanan yang bergizi b) Mengatur diet pasien
c) Menambahkan suplemen atau vitamin d) Mengajarkan pola makan yang sehat
e) Menawarkan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering f) Berkolaborasi dengan dengan ahli gizi
4. PENATA LAKSANAAN KEPERAWATAN Pengkajian
1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus? b. Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode dietnya?
d. Adakah status fsik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam?
c. Status sosial ekonomi d. Faktor psikologis
E. PEMERIKSAAN FISIK & DIAGNOSTIK 1.PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan fsik: apatis,lesu b) Berat badan : obesitas,kurus
c) Otot :faksia/lemah,tonus berkurng,tendernes,tidak mampu bekerja d) Sistem saraf :bingung,rasa terbakar,paresthesia,refeks menurun
e) Fungsi gastrointesial :
anoreksia,konstipasi,diare,faktuslen,pembesaran liver atau lien
f) Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari 10x/menit,irama abnormal,tekanan darah rendah/tinggi
2.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.
a) Pemeriksaan darah lengkap dengan pemeriksaan feses. b) USG.
c) SGOT & SGPT.
d) Sikologi : Menentukan tingkat keganasan dari selesel neoplasma tersebut.
e) Rontgen : Mengetahui kelemahan yang muncul ada yang dapat menghambat tindakan oprasi.
F. TERAPI MEDIS
1. Terapi farmakologidengan pemberian obat /injeksi vitamin
2. Terapi non farmakologi dengan memberikan pendekatan serta edukasi untuk nafas dalam dan memenuhi nutrisi cairan dengan minum sedikite sedikit tapi sering. Serta memenuhi nutrisi makanan dengan makan sedikit –sedikit tapi sering
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak seimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutriet / intake nutrisi yang tidak adekuat.
NOC :
c) Kriteria hasil.
e Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan. e Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan .
e Mampu mengidentifkasi kebutuhan nutrisi. e Tidak ada tandaetanda malnutrisi.
e Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan. e Tidak terjadi penurunan BB yang berarti.
NIC
Nutritional management.
e Kaji adanya alergi makanan.
e Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori & nutrisi yang dibutuhkan pasien.
e Yakinkan diet yang dimakan mengandung serat untuk mencegah konstipasi serta melancarkan pencernaan.
e Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
e Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
e Kaji informasi tentang kesehatan & kebutuhan nutrisi.
e Berikan pendidikan tentang cara diet kebutuhan kalori &tindakan keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT.
Nutrition Monitoring
e Gerakan badan pasien dalam batas normal e Monitor mual &muntah
Monitor kadar Albumin
Total protein.
Hb.
e Monitor makanan kesukaan e Monitor menekan kesukaan.
e Monitor pertumbuhan&perkembangan.
e Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan jaringan konjungtiva.
2. Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhububngan dengan kelebihan intake/ gaya hidup/ konsumsi terlalu tinggi kalori.
Tujuan :
e Peningkatan aktivitas dengan penurunan berat badan.
e Teridentifkasai kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
e Terjadi penurunan BB.
e Menahan diri untuk tidak makan terlalu banyak dalam waktu tertentu.
H. INTERVENSI KEPERAWATAN. e Observasi aktiftas klien
e Tentukan faktor penyebab peningkatan e Timbang BB klien
e Beri motivasi agar menurunkan BB
e Bantu klien menentukan pola makan tentang apa, kapan, dan dimana pasien makanan
e Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat dan bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tersebut
e Anjurkan pemilihan makanan yang sesuai e Kurasi porsi makanan yang sesuai
e Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan yang manis dan beralkohol
e Diskusikan dengan ahli gizi program penurunan BB yang meliputi pengolaan diit dan pengeluaran energi
I.EVALUASI
sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap keperawatan yang diberikan.
Langkahelangkah pasien: 1. Daftar tujuan pasien
2. Melakukan pengkajian apakah pasien dapat melakukan sesuatu 3. Dibandingkan antara tujuan dengan kemampuan pasien
4. Diskusikan kepada pasien apakah tujuan dapat tercapai/tidak. Jika tujuan tidak dapat tercapai, maka perlu dikaji ulang letak kesalahannya, dicari jalan keluar yang terbaik, kemudian catat apa yang ditemukan, serta apakah perlu dilakukan perubahan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Ahem, Nancy R. Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9 Diagnosa Nanda, Interverensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran.
Docterman dan Bullechek. 2004. Nursing Interverention Classification (NIC). Edition 4 United States Of America: Masby Elsever Acadamic Press.
NANDA International. 2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
Saputra, Lyndon. 2013. Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.
Uliyah, Musfifatul.2006. Keterampilan Dasa Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.