• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Piutang Prose

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Piutang Prose"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Akuntansi Piutang

Prosedur Order Penjualan

Dosen : Ira Murwenie, S.E, M.M.

Disusun Oleh : Kelompok 1

Anggi Wafiratullaela (15.401.289) Erya Fajriani (15.401.135)

Liawati (15.401.108) Nana Sentani (15.401.115) Giyar Resta Guminar (17.404.187)

KAT-R41/15

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis untuk memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penulisan karya tulis ini kami membahas tentang “Sistem Informasi Akuntansi Piutang Prosedur Order Penjualan” sesuai dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi, Program Studi D4 Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

Dengan menyelesaikan karya tulis ini, tidak jarang kami menemui kesulitan. Namun kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran, dari semua pihak yang membaca, yang sifatnya membangun untuk dijadikan bahan masukan guna penulisan yang akan datang sehingga menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Dalam penyusunan karya tulis ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Ira Murwenie, S.E., M.M.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan serta doanya

3. Teman-teman D4 Komputeriasi Akuntansi KAT-R41/15 sebagai tempat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 5 Juni 2018

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………...……….…… 1

Daftar Isi………...……….……. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...………..………. 3

B. Pokok Permasalahan…………...……….…... 4

C. Tujuan Penelitian……… 4

D. Lokasi Penelitian……… 4

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori ………..……… 5

1. Sistem Informasi Akuntansi……… 5

2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang dan Penjualan Kredit………… 6

BAB III PEMBAHASAN A. Sejarah Perusahaan…….. ……….. 8

B. Struktur Organisasi………..………. 9

C. Bagian-bagian yang terkait dalam Prosedur Order Penjualan ..………... 15

D. Dokumen-dokumen yang terkait dalam Prosedur Order Penjualan ……. 17

E. Fungsi Fungsi Terkait Prosedur Order Penjualan PT. Hasjrat Abadi ….. 18

F. Document Flow Diagram Prosedur Order Penjualan PT. Hasjrat Abadi... 19

BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan………...………. 24

Daftar Pustaka………... 25

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang terstruktur dalam unit usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dimulai dari sudut pandang akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, membantu manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan, dan juga untuk memenuhi pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam perusahaan.

(5)

B. Pokok Permasalahan

1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Piutang Prosedur Penjualan di PT. Hasjrat Abadi Cabang Ambon ?

2. Bagaimana .Document Flow Diagram Prosedur Pengelolaan Penjualan kredit di PT. Hasjrat Abadi Cabang Ambon ?

3. Apa saja Fungsi yang terkait Prosedur Pengelolaan Penjualan Kredit di PT. Hasjrat Abadi Cabang Ambon ?

4. Apa kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Prosedur Order Penjualan di PT. Hasjrat Abadi Cabang Ambon ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan yang kami lakukan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas salah satu mata kuliah yaitu

Sistem Informasi Akuntansi

2. Sarana untuk memahami pelajaran.

3. Sebagai bahan pembelajaran dalam mempelajari Sistem Informasi Akuntansi perusahaan

D. Lokasi Penelitian

(6)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Sistem Informasi Akuntasi

Menurut Wilkinson et al. (2000, p7) Sistem Informasi Akuntansi adalah kesatuan struktur dalam sebuah entitas, seperti perusahaan, yang mempekerjakan sumber-sumber fisik dan komponen-komponen lain untuk mengubah data ekonomi ke dalam informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan informasi dari beragam pemakai. Menurut Horngren et al. (2002, p227) Sistem Informasi Akuntansi adalah kombinasi dari orangorang, catatan-catatan dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh bisnis untuk menyediakan data keuangan.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah perusahaan yang mempekerjakan orang-orang dan menggunakan catatan-catatan, serta prosedurprosedur untuk mengubah data ekononomi menjadi informasi keuangan yang diperlukan pihak internal maupun eksternal. Pihak internal yang menggunakan yaitu manajer, maupun eksternal, yaitu pelanggan, pemasok, pemilik saham, kreditor, satuan buruh, pihak bank, pemerintah, dan para stakeholder lainnya.

Wilkinson et al. (2000, p8) mangatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mendukung operasi sehari-hari. Transaksi dalam perusahaan merupakan operasi sehari-hari yang dilakukan secara rutin. Adapun transaksi terdiri dari:

 Transaksi akuntansi seperti penjualan biasanya menggunakan Sistem Informasi Akuntansi untuk pemrosesan.

(7)

jika suatu pesanan telah terpenuhi, dan pengiriman pesanan telah diterima, maka akan dicatat sebagai transaksi akuntansi. b. Untuk menunjang pengambilan keputusan oleh pembuat keputusan

internal.

c. Untuk memenuhi kewajiban seperti pelaporan finansial kepada para stakeholder.

2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang dan Penjualan Kredit

Menurut Boockholdt (1999, p538) sistem akuntansi penjualan kredit terkomputerisasi dimulai dari pemesanan yang kemudian dientry ke dalam sistem aplikasi. Setelah barang dan jasa dikirim, sistem aplikasi akan mencatat pengiriman. Sistem billing akan membuat permohonan pembayaran. Kemudian sistem aplikasi penerimaan kas mencatat pembayaran yang diterima. Kadang-kadang billing dan aplikasi penerimaan kas disebut accounts receivable system. Menurut Weston dan Brigham (1998, p. 474) kebijakan penjualan kredit mengandung empat unsur:

a. Periode kredit, yaitu jangka waktu antara terjadinya penjualan hingga tanggal jatuh tempo pembayaran.

b. Diskon yang diberikan untuk mendorong pembayaran yang lebih cepat.\

c. Standar kredit, yaitu persyaratan minimum atas kemampuan keuangan dari para pelanggan agar bisa membeli secara kredit. d. Kebijakan mengenai penagihan, yaitu sampai sejauh mana

(8)

Menurut Horngren et al. (2002, p314) jika perusahaan tidak mampu menagih piutang dari pelanggan sehingga menciptakan beban, maka disebut beban piutang tak tertagih. Ada dua cara untuk mengestimasi piutang tidak tertagih yaitu dengan metode persentase penjualan (pendekatan laporan keuangan) yaitu dengan menghitung beban akun tidak tertagih sebagai persentase dari penjualan kredit bersih. Metode kedua yang terkenal disebut metode analisis umur piutang, di mana piutang pelanggan dianalisis berdasarkan lamanya waktu terutang dari pelanggan.

Menurut Weston dan Brigham (1998, p476, 477) standar kredit mengacu pada layak tidaknya seorang pelanggan untuk mendapat kredit. Faktorfaktor utama yang dipertimbangkan dalam pemberian kredit tersebut dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya pembayaran yang melampaui jadwal, atau bahkan kemungkinan tidak adanya pembayaran sama sekali. Metode tradisional untuk mengukur kualitas kredit adalah dengan menyelidiki calon pembeli kredit berdasarkan lima faktor yang disebut 5K. Masing-masing dari 5K itu adalah:

a. Karakter, sejauh mana pelanggan berusaha memenuhi kewajiban kreditnya.

b. Kapasitas, penilaian subjektif mengenai kemampuan pelanggan untuk membayar.

c. Kapital, dapat dilihat dari analisis laporan keuangan perusahaan yaitu rasio utang terhadap aktiva, rasio lancar, rasio kemampuan membayar beban bunga

d. Kolateral, setiap aktiva yang ditawarkan pelanggan sebagai jaminan agar memperoleh kredit.

(9)

BAB III PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan

(10)

B. Struktur Organisasi

(11)

Berdasarkan bentuk struktur organisasi tersebut maka uraian tugas dan tanggung jawab masing – masing adalah sebagai berikut:

1. Kepala Cabang

a. Bertindak untuk dan atas nama perusahaan, baik kedalam ataupun kelauar.

b. Memberikan laporan kepada pihak perusahaan di Jakarta.

c. Menetapkan usaha dari perusahaan demi kelancaran pengembangan usaha dan keuangan perusahaan

d. Menandatangani semua perikatan dengan berbagai pihak dan semua surat keluar untuk atas nama perusahaan.

e. Menerima semua laporan harian, mingguan, dan bulanan, termasuk laporan indensital dari semua bagian seksi, menganalisa, menetapkan semua kebijakan- kebijakan selanjutnya.

2. Bagian Penjualan

a. Membuat anggaran operasional dan program kerja dengan bantuan dari kepala-kepala seksi bawahannya dan mengajukan kepada kepala kantor cabang

b. Mengawasi prosedur kerja, di bidang pengawasan penjualan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Menjaga hubungan baik dengan konsumen serta memperluas daerah pemasaran.

d. Mengkoordinir penjualan unit yang ada dengan pihak gudang.

3. Bagian Administrasi dan Penjualan

a. Mengontrol keuangan perusahaan baik dibidang keuangan, pembukuan, penggudangan, serta administrasi sesuai dengan peraturan yang ada.

b. Mengadakan pemeriksaan harian terhadap pekerja di bidang keuangan dan pembukuan

4. Seksi Penjualan PT. Hasjrat Abadi

a. Membantu bagian penjualan dalam pembuatan anggaran operasional dan program kerja dibidang penjualan bermotor.

b. Melaksanakan penjualan kendaraan bermotor merk Yamaha yang dimulai sejak saat realisasi.

c. Melaksanakan kegiatan di bidang penjualan kendaraan.

(12)

5. Seksi Spare Part PT. Hasjrat Abadi

a. Membantu kepala bagian penjualan dalam membuat anggran operasional dan program kerja di bidang Yamaha.

b. Melakukan spare part Yamaha yang di mulai sejak tanggal pemesanan sampai dengan direalisasinya.

c. Membuat laporan pertangung jawaban kepada pimpinan menggenai hasil penjualan.

6. Seksi Penjualan Barang Umum

a. Membantu kepala bagian penjualan dan menyusun anggaran operasional dan program kerja di bidang barang umum.

b. Melakukan penjualan barang dangang umum yang dimulai sejak saat barang di pesan.

c. Membuat laporan pertangungjawaban kepada pimpinan perusahaan menggenai hasil penjualan barang dagang umum.

7. Seksi Administrasi Sales / Penjualan

a. Mengawasi semua karywan dari seksi administrasi penjualan. b. Melakukan pemeriksaan kembali konfirmasi penjualan / penjualan

barang yang diminta.

c. Membuat permintaan faktur kendaraan ke Jakarta, mencatat nomor faktur pada register motor.

d. Adanya pemeriksaan / pengawasan administrasi pengurusan surat – surat.

g. Membuat laporan dari hasil penjualan dan persediaan barang serta masalahnya.

h. Melakukan pemeriksaan tagihan lalu lintas angkutan jalan raya. i. Membuat order pembelian local.

8. Seksi Administrasi Keuangan

a. Mengkoordinir dan mengawasi tugas dan pekerjaan kasir.

b. Mengkoordinir posisi keuangan menyangkut dengan permintaan dan pengeluaran penyimpanan uang cek dan giro.

c. Mengatur dan mengawasi tugas serta kerja dari sub seksi penagihan.

(13)

9. Seksi Administrasi Pembukuan

a. Mengkoordinir dan mengawasi tugas dan pekerjaan seksi pembukuan

b. Mengawasi seksi pembukuan menyangkut dengan pengeluaran kas dan memeriksa daftar penjualan serta jurnal umum.

c. Mengatur dan mengawasi tugas serta kerja dari sub seksi pembukuan umum.

d. Melakukan pemeriksaan kembali terhadap seksi pembukuan dan seksi pembukuan umum terkait dengan dokumen-dokumen yang di gunakan selama satu periode.

10. Seksi Pembukuan

a. Membuat nota debit / kredit

b. Membuat buku harian, buku penerimaan dan pengeluaran kas serta daftar penjualan dan jurnal umum.

c. Mencatat buku besar secara mutasi.

d. Membuat rekonsiliasi bank antara kantor cabang dan kantor pusat atau perusahaan lainnya.

e. Membuat pembukuan CV. Motor cabang ambon.Membuat konfirmasi dan Kartu Gudang / faktur.

f. Membuat daftar piutang. g. Memeriksa bukti kas / bank. h. Membuat kartu piutang / hutang i. Menganalisis saldo piutang.

11. Pembukuan Umum

a. Melakukan pencatatan dengan benar terhadap transaksi hutang, piutang, uang, jaminan, uang muka penjualan, dana pengobatan, panjar karywan, dan BDN.

b. Membuat daftar mutasi atas perkiraan-perkiraan terbukti pada setiap akhir bulan.

c. Membuat daftar umum piutang.

(14)

13. Kasir

a. Melakukan pencatatan laporan kas baik harian berdasarkan buku penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Membuat daftar penerimaan serta pengeluaran cek, bilyet langganan.

c. Melakukan pengecekan giro, bilyet dari faktur pengeluaran setipa akhir periode.

14. Penagihan

a. Membuat kwitansi untuk penagihan dan mencatatnya ke dalam buku register piutang.

b. Melakukan pengaturan dan member penugasan kepada juru tagih unutk melaksanakan penagihan.

c. Melakukan penyimpanan kwitansi yang belum tertagih.

15. Administrasi Perpajakan a. Membuat buku penjualan b. Membuat buku pembelian

c. Membuat surat pemberitahuan mas / bulan dan tahun d. Melakukan penyetoran ke kas negara

e. Membuat laporan daftar pajak penghasilan dari pegawai f. Melapor pajak ke kantor pajak

16. Administrasi Persediaan

a. Melakukan pencatatan atas pengeluaran barang pada kartu persediaan

b. Melakukan pencatatan buku pembantu untuk mengawasi pengeluaran barang pada kartu persediaan

c. Membuat daftar penerimaan barang.

d. Membuat daftar mutasi persediaan setiap akhir bulan.

17. Seksi Pergudangan

a. Mengontrolpenerimaan, penyimpanan dan pengiriman barang. b. Mengawasi administrasi dan adanya laporan penggudangan yang

dikerjakan oleh pengurus gudang.

c. Membuat berita acara laporan atas kekurangan dan kehilangan barang sejak penerimaan.

(15)

18. Ekspedisi

a. Menyusun jadwal pengiriman barang karena steder dari bagian penjualan.

b. Mempersiapkan klaim apabila terjadi kerusakan / kehilangan barang yang di kirim / diterima.

19. Sekretari

a. Mengatur dan menerima surat – surat dan mencatat dalam buku agenda.

b. Mendistribusikan surat – surat masuk ke alamat yang bersangkutan.

c. Mengerjakan surat keluar serta mengetiknya. d. Mengatur penggunaan telex dan telepon.

e. Mengatur keguanaan mesin ketik, mesin hitung, komputer dan mesin foto copy.

Prosedur Persyaratan – Persyaratan dan Dokumen Penjualan Kredit motor pada PT. Hasjrat Abadi

Dalam penjualan kredit motor pada suatu perusahaan perlu adanya beberapa persyaratan serta dokumen yang dilengkapi atau dipenuhi oleh pelanggan atau kreditur terhadap PT. Hasjrat Abadi, yaitu :

Berlaku bagi wiraswasta

a. KTP Suami dan Istri b. Kartu Keluarga c. Rekening Listri d. PBB ( Rumah ) e. Buku Tabungan

Berlaku bagi PNS dan Karyawan Swasta

a. Slip Gaji

(16)

C. Bagian - bagian yang Terkait dalam Prosedur Order Penjualan Bagian Ada/Tidak

1 Bagian order penjualan

Ada Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini memiliki tanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan, memberi otorisasi kredit dan membuat daftar pesanan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute untuk pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat pengantar pengiriman. Bagian ini juga bertangung jawab untuk

membuat “ back order “ pada saat di ketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order pelanggan, sebaliknya bagian ini juga bertanggung jawab untuk membuat surat pengantar sebagai pengantar pengiriman kepada pelanggan.

2 Bagian Kredit Ada Bagian ini berada di bawah bagian keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit, bertangung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan dalam perusahaan dagang merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, harus lebih dulu diperoleh otoritas penjualan kredit dari bagian kredit.

3 Bagian Gudang Ada Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk bertangung jawab menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang yang dipesan ke bagian pengiriman.

4 Bagian Pengiriman

(17)

menyiapkan barang kemudian mengirimkan barang dan faktur kepada pelanggan sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat pengantar yang diterima dari bagain order penjualan yang sudah di otorisasi oleh fungsi pengiriman.

5 Bagian Penagihan Ada Dalam bagian penagihan ini bertugas, fungsi akuntansi menerima faktur dari fungsi penjualan dan bagian penagihan membuat faktur kemudian mengirimkannya kepada pelanggan dengan dilampiri kwitansi. Serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

6 Bagian Akuntansi Ada Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini mencatat piutang yang timbul dan bertangung jawab untuk mencatat daftar pesanan barang, membuat surat penagihan dan membuat kwitansi serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para pelanggan. Serta bagian ini juga bertanggung jawab untuk mencatat jurnal penjualan dan mencatat piutang ke buku piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit.

(18)

Jenis Dokumen Ada/Tidak

1 Surat Order

Pengiriman Tidak ada

Pada PT. Hasjrat Abadi dokumen yang digunakan yaitu daftar pesanan barang, daftar pesanan barang adalah dokumen yang berisi order permintaan dari pelanggan/konsumen yang dibuat oleh bagian penjualan dan ditandatangani oleh bagian penjualan dan bagian akuntansi.

2 Faktur penjualan Ada Faktur penjualan adalah dokumen yang berisikan harga barang dan sebagai bukti bahwa barang telah diterima oleh pelanggan.

3 Rekapitulasi harga

pokok penjualan Tidak ada

Pada PT. Hasjrat abadi tidak mengunakan dokumen rekapitulasi harga pokok penjualan. Tetapi dokumen yang digunakan yairu surat yang berisikan rincian tagihan, tanggal pembayaran, tanggal jatuh tempo, rincian tiap bulannya atas piutang dan digunakan untuk menagih piutang yang timbul akibat transaksi penjualan kredit kepada pelanggan/konsumen.

4 Bukti memorial Tidak ada

Dalam Penjualan kredit dokumen yang di gunakan oleh PT. Hasjrat abadi cabang ambon yaitu kwitansi, kwitansi digunakan sebagai bukti

pembayaran pelanggan atas transaksi penjualan.

5 Surat Pengantar /

Surat Jalan Ada

Surat pengantar adalah surat yang memberikan otoritas kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan barang kepada pelanggan/konsumen dan bukti bahwa barang sudah diterima oleh pelanggan.

Dokumen-dokumen

(19)

1 Fungsi penjualan Ada Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas memeriksa daftar pesanan barang dan membuat faktur.

2 Fungsi kredit Ada

PT. Hasjrat Abadi sendiri fungsi kredit memiliki tugas Bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

3 Fungsi gudang Ada

Dalam transaksi penjualan kredit Pada PT. Hasjrat Abadi, gudang berfungsi untuk menjalankan tugas menyiapkan barang dan

menyimpan barang yang dipesan oleh pelanggan serta membuat kartu gudang dan menyerahkannya ke bagian pengiriman.

4 Fungsi pengiriman Ada

PT. Hasjrat abadi dalam melakukan penjualan kredit transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas membuat surat pengantar dan mengirimkan barang.

5 Fungsi penagihan Ada

Pada PT. Hasjrat abadi fungsi penagihan bertugas bertangung jawab untuk membuat surat pengantar/ faktur penjualan dan kwitansi kepada pelanggan.

6 Fungsi akuntansi Ada

(20)
(21)
(22)
(23)

1. Bagian Order Penjualan

a. Menerima order pelanggan (order Pembelian). b. Menyetujui order dari pelanggan

c. Membuat Daftar Pesanan Barang tiga rangkap.

d. DPB (daftar pesanan barang) lembar satu di simpan di bagian order penjualan.

e. DPB (daftar pesanan barang) lembar dua, ke bagian penagihan. Dan DPB (daftar pesanan barang) lembar tiga ke bagian kredit.

f. Berdasarkan DPB (daftar pesanan barang) lembar satu kemudian membuat Surat Pengantar rangkap tiga.

g. SP (surat pengantar) lembar satu, diarsip secara permanen berdasarkan nomor.

h. SP lembar dua, dan tiga ke bagian gudang. i. SP lembar tiga, di berikan kepada pelanggan. 2. Bagian Kredit

a. Berdasarkan DPB (daftar pesanan barang) lembar tiga dari bagian order penjualan dilakukan pemeriksaan status kredit dan memberikan otorisasi kredit, serta

b. Daftar pesanan barang (DPB) lembar tiga dikembalikan ke bagian order penjualan dan disimpan menurut abjad

3. Bagian Gudang

a. Menerima DPB lembar dua dan SP (surat pengantar) dari bagian order penjualan kemudian menyiapkan barang yang dipesan pelanggan.

b. Menyerahkan barang dan SP (surat pengantar) ke bagian pengiriman dan dicatat di kartu gudang.

c. Menerima SPB Lembar ke empat dan di arsip berdasarkan nomor.

(24)

a. Menerima DPB Lembar dua dan SP (surat pengantar) dan daftar pesanan barang dari bagian gudang.

b. Membuat Surat pengantar barang rangkap lima. c. Menyerahkan barang kepada pelanggan, dan d. Membuat surat pengantar barang.

e. SPB (surat pengantar barang) lembar satu,dua,tiga dan DPB lembar dua serta SP (surat pengantar), ke bagian penagihan. f. SPB (surat pengantar barang) lembar keempat diberikan

kebagian gudang dan di arsip menurut nomor, dan SPB lembarkelima, diarsip berdasarkan nomor secara tidak permanen.

5. Bagian Penagihan,

a. Berdasarkan daftar pesanan barang lembar dua (DPB) dari order penjualan dan SPB (surat pengantar barang) serta SP (surat pengantar) dari bagian pengiriman, kemudian dibuatkan faktur rangkap tiga.

b. SPB( surat pengantar barang)lembar satu, dua ke bagian akuntansi, SPB lembar tiga dan SP (surat pengantar) serta DPB lembar dua di arsip secara permanen berdasarkan nomor.

c. Faktur lembar satu, dua di kirim ke pelanggan. Faktur lembar tiga ke bagian akuntansi.

6. Bagian Akuntansi

a. Menerima faktur dan SPB (surat pengantar barang) dari bagian penagihan

b. Berdasarkan faktur dan SPB (surat pengantar barang), kemudian membuat surat penagihan rangkap dua.

c. Surat penagihan lembar satu, dikirim ke pelanggan. Surat penagihan lembar dua, diarsip berdasarkan nomor.

(25)

KESIMPULAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang di lakukan terkait sistem akuntansi terjadinya piutang dari jaringan prosedur order penjualan pada PT. Hasjrat Abadi cabang Ambon, dapat diambil kesimpulan bahwa

PT. Hasjrat Abadi cabang Ambon telah melaksanakan sistem dengan cukup baik dan sesuai dengan landasan teoritis yang dilihat dari besarnya bidang usaha perusahaan, mulai dari prosedur yang dilakukan, fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen yang digunakan serta catatan akuntansi yang dibuat. PT. Hasjrat Abadi cabang Ambon juga telah melaksanakan pemisahan masing-masing fungsi dengan cukup baik sehingga dapat mengakibatkan informasi akuntansi yang dihasilkan dapat dijamin keakuratannya, dan dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.

(26)

https://si-akuntansi.blogspot.co.id/2012/09/sistem-akuntansi-piutang.html diakses pada tanggal 1/06/2018 pukul 06.00

http://tjiaieming.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi-akuntansi-penjualan.html diakses pada tanggal 01/06/2018 pukul 06.15

http://shantycr7.blogspot.com/2013/04/praktek-dan-seminar-akuntansi-akuntansi.html pada tanggal 01/06/2018 pukul 07.00

(27)

Anggi Wafiratullaela Erya Fajriani

NPM. 15.401.289 NPM. 15.401.135

Liawati Nana Sentani

NPM. 15.401.108 NPM. 15.401.115

Referensi

Dokumen terkait

ENTRY NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER Kode Jadwal Display Nama Pelajaran Display Nilai Mata Pelajaran Input Batal Kode UTS input. Simpan Display Kode Mapel Kode Mapel Input Keluar

Dalam bidang geografi kehadiran data geospasial (peta), atlas, maupun globe yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan akan dapat meningkatkan daya serap

Setelah mengetahui hasil penelitian ini, maka disarankan: Bagi pelatih yang mengacu pada pembinaan sepakbola usia muda, agar dapat memanfaatkan media buku monitoring

The network layer does not care about what kind of link protocols are used on route between the source and the destination.. Figure 1.7: Network

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran Dengan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pencapaian kinerja perusahaan dengan pendekatan Balanced Scorecard pada PT RUDOLF Chemicals Indonesia – Cimahi..

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian kali ini adalah bagaimana membangun sistem