commit to user
ANALISIS PENERIMAAN
e-
SPT PPN DENGAN
KOMPLEKSITAS
SEBAGAI VARIABEL
EKSTERNAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar S-1 Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
DISUSUN OLEH:
ANTONIUS ADIKUSUMA M.
F0308032
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
commit to user
PERSEMBAHAN
KARYA INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK:
FAKULTAS EKONOMI
commit to user
MOTTO
FILIPI 1:21
“ANAK TERANG TIDAK PERNAH
MUNDUR DARI LAGA”
(N.N.)
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME. atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Penerimaan e-spt PPN
dengan Kompleksitas sebagai Variabel Eksternal dapat terselesaikan.
Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam peyusunan skripsi ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala limpahan berkat dan karunia yang penulis terima,
2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa,
3. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta,
4. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret,
commit to user
penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik,
6. Bapak Sri Suranta, S.E.,M.Si.,Ak. dan ibu Dr. Y. Anni Aryani, M.Prof.,Acc.,Ak. yang menjadi penguji skripsi ini,
7. Bapak Drs. Wartono, M.Si, Ak, selaku pembimbing akademis yang selalu memberikan bimbingan selama menjalani proses perkuliahan,
8. Seluruh Dosen Pengajar, staff dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS,
9. Keluarga besar PMK FE, UNS, Gumo’ong, Wartho, serta GKJ Sukoharjo,
10.Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2008,terkhusus akuntansi kelas A,
11.My special one, E0008329
12.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis harapkan saran dan kritik untuk memperbaiki segala kekurangan tersebut. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
commit to user
3. Technology Acceptance Model (TAM)...12
commit to user
C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS...17
D. SKEMA KONSEPTUAL PENELITIAN ...23
BAB III METODELOGI PENELITIAN ...25
A. POPULASI DAN SAMPEL ...25
1. Populasi ...25
2. Sampel...25
B. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA ....26
1. Sumber Data...26
2. Metode Pengumpulan Data ...26
C. VARIABEL PENELITIAN ...27
1. Konstruk Eksogen (Exogenous Constructs) ...27
2. Konstruk Endogen (Endogenous Constructs)...27
D. METODE ANALISIS DATA ...30
1. Analisis Deskriptif ...30
2. Structural Equation Model (SEM) ...30
3. Uji Validitas ...32
Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) ...35
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...38
A. ANALISIS DESKRIPTIF ...38
1. Karakteristik Responden ...39
2. Tanggapan responden ...42
commit to user
C. UJI VALIDITAS ...56
D. UJI RELIABILITAS ...57
E. UJI ASUMSI MODEL ...58
1. Uji Normalitas...58
2. Evaluasi Outlier ...60
F. PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN ...61
1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit) ...61
2. Uji Hipotesis ...62
BAB V PENUTUP ...75
A. KESIMPULAN ...75
B. KETERBATASAN...77
C. SARAN...78 DAFTAR PUSTAKA
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Goodness of fit Indices ...37
4.1 Hasil Pengumpulan Data ...39
4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...39
4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ...40
4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman ...41
4.5 Tanggapan Responden Terhadap Perceived Usefulness ...42
4.6 Tanggapan Responden Terhadap Perceived Ease of Use ...43
4.7 Tanggapan Responden Terhadap Attitude Toward Using ...44
4.8 Tanggapan Responden Terhadap Behavioral Intention to Use ...45
4.9 Tanggapan Responden Terhadap Actual System Use...46
4.10 Tanggapan Responden Terhadap Kompleksitas ...47
4.11 Hasil Uji Validitas Variabel ...56
4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ...57
4.13 Hasil Uji Normalitas ...58
4.14 Jarak Mahalanobis Data Penelitian...60
4.15 Hasil Goodness of Fit Model ...61
4.16 Regression Weights...62
4.17 Standardized Regression Weights...63
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Model TAM awal ...23
2.2 Model TAM setelah modifikasi...24
4.1 Konstruk Perceived Usefulness ...48
4.2 Konstruk Perceived Ease of Use ...49
4.3 Konstruk Attitude Toward Using ...50
4.4 Konstruk Behavioral Intention to Use ...51
4.5 Konstruk Actual System Use ...52
4.6 Konstruk Kompleksitas ...53
4.7 Uji Konfirmatori antar Konstruk ...54
4.8 Full Model SEM e-SPT PPN ...55
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Data Kuesioner
Lampiran 3 Tabel Regression Weights tiap Konstruk Lampiran 4 Tabel Regression Weights CFA
Lampiran 5 Tabel Regression Weights dan Standardized Regression Weights Full Model SEM e-SPT PPN
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan teknologi informasi yang mengalami kemajuan sangat pesat telah merambah ke berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat antara lain dunia bisnis, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Penerapan teknologi informasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja suatu organisasi (Siregar dan Suryanawa, 2009). Dampak perkembangan teknologi informasi yang dirasakan secara nyata adalah perubahan sistem manual menjadi sistem yang terotomatisasi yang telah dilakukan oleh sebagian besar organisasi yaitu perusahaan swasta, sektor publik, serta institusi pemerintah.
Direktorat Jenderal Pajak sebagai salah satu institusi pemerintah di bawah Departemen Keuangan yang mengemban tugas untuk mengamankan penerimaan pajak negara dituntut untuk selalu dapat memenuhi pencapaian target penerimaan pajak yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun di tengah tantangan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial maupun ekonomi di masyarakat. Untuk itu, peningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja harus terus dilakukan guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, serta dapat memenuhi pencapaian target penerimaan pajak oleh pemerintah. Modernisasi sistem dan penerapan teknologi informasi wajib dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerjanya.
commit to user
modernisasi sistem administrasi perpajakan yang dilakukan yaitu dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan dan mengedepankan pelayanan ini terlihat dengan terus dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan, mulai dari pendaftaran diri sebagai wajib pajak melalui e-registration, pembayaran pajak (e-payment), pelaporan pajak (e-reporting, e-SPT), pemberkasan dokumen pajak (e-filing), maupun konsultasi (e-consulting), dan sebagainya.
Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi seperti e-SPT tersebut akan berpengaruh pada pengguna (user) teknologi informasi tersebut. Faktor pemakai sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem baru karena tingkat kesiapan pemakai untuk menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya penerapan sistem tersebut (Muhammad, 2010). Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pajak harus dapat memberikan pemahaman yang cukup dan mensosialisasikan penggunaan teknologi elektronik dalam melakukan penyampaian dan pengisian SPT kepada Wajib Pajak (WP), supaya teknologi tersebut dapat berjalan efektif dan efisien.
commit to user
14/PJ./2010 dan terakhir diubah dengan dikeluarkan PER - 44/PJ./2010 tanggal 6 Oktober 2010.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan teknologi tersebut. Dari penelitian-penelitian terdahulu banyak mengacu pada pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan Davis, Bagozzi, dan Warshaw (1989). TAM adalah sebuah model yang menggambarkan tingkat penerimaan terhadap teknologi. Tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penentuan penerimaan komputer secara umum, memberikan penjelasan tentang perilaku atau sikap pengguna dalam suatu populasi (Davis, et al. 1989).
Dalam penelitian yang dilakukan Davis, et al. (1989) terdapat lima konstruk utama dalam model TAM awal yaitu persepsi pengguna terhadap kegunaan teknologi (Perceived Usefulness), persepsi pengguna terhadap kemudahan teknologi (Perceived Ease of Use), sikap pengguna terhadap penggunaan teknologi (Attitude Toward Using), kecenderungan tingkah laku (Behavioral Intention to Use) dan penggunaan aktual (Actual System Use). Hasil penelitian Davis, et al. (1989) ini menunjukkan bahwa perceived ease of use dan perceived usefulness berpengaruh pada minat seseorang, tetapi perceived usefulness memiliki tingkat signifikansi yang lebih kuat.
commit to user
(2004) pada internet menunjukkan pentingnya pengalaman (experience) dan kesukarelaan (voluntaries) menggunakan internet sebagai variabel yang mempengaruhi minat perilaku terhadap penggunaan internet. Kerumitan (complexity) dan pengalaman (experience) menggunakan internet mempunyai pengaruh terhadap persepsi kegunaan. Sedangkan jenis kelamin (gender) mempunyai pengaruh terhadap kepercayaan (perceived ease of use dan perceived usefulness).
Penelitian ini akan meneliti tentang tingkat penerimaan user terhadap penerapan e-SPTPPN dengan menggunakan pendekatan TAM. Dalam penelitian ini, konstruk yang diteliti yaitu dibatasi pada lima konstruk utama yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, attitude toward using, behavioral intention to use, dan actual system use serta satu variabel eksternal yaitu kompleksitas (complexity).
Davis (1989) menemukan hubungan positif antara kerumitan dengan perceived ease of use. Igbaria, Guimaraes, dan Davis (1995) menemukan hubungan yang kuat antara kerumitan dengan perceived usefulness dan dengan usage. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Gardner dan Amoroso (2004) menemukan bahwa kerumitan berpengaruh signifikan hanya terhadap perceived usefulness.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENERIMAAN e-SPT PPN
commit to user
B. PERUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif pada attitude toward using?
2. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif pada behavioral intention to use?
3. Apakah perceived usefulness berpengaruh positif pada actual system use? 4. Apakah perceived ease of use berpengaruh positif pada perceived
usefulness?
5. Apakah perceived ease of use berpengaruh positif pada attitude toward using?
6. Apakah attitude toward using berpengaruh positif pada behavioral intention to use?
7. Apakah behavioral intention to use berpengaruh positif pada actual system use?
commit to user
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap attitude toward using.
2. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap behavioral intention to use.
3. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap actual system use.
4. Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness.
5. Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap attitude toward using.
6. Untuk mengetahui pengaruh attitude toward using terhadap behavioral intention to use.
7. Untuk mengetahui pengaruh behavioral intention to use terhadap actual system use.
commit to user
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat positif yang dapat digunakan oleh pihak-pihak seperti berikut ini.
1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang Technology Acceptance Model (TAM) yaitu membahas tentang sikap individu terhadap penerimaan dan penggunaan teknologi baru.
2. Bagi Praktisi
Penelitian ini dapat menjadi suatu pertimbangan untuk melakukan pengembangan teknologi informasi dalam organisasi swasta maupun institusi pemerintah. Hasil penelitian juga diharapkan dapat membuka wawasan organsisasi swasta atau institusi pemerintah mengenai pentingnya pemahaman tentang teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja serta mendorong minat mereka untuk memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia.
3. Bagi pihak lain yang terkait
commit to user
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penelitian ini memiliki sistematika pembahasan terdiri dari lima bab. Masing-masing secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan landasan teori dan konsep teoritis yang terkait dengan topik penelitian dan dipergunakan sebagai dasar pemikiran dalam pengembangan berbagai hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian, meliputi metode pemilihan sampel, pengumpulan data, variabel penelitian, serta alat analisis data yang dipergunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan mengenai hasil analisis pengujian hipotesis dan pembahasannya.
BAB V PENUTUP
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat pemberitahuan terdiri dari dua macam yaitu.
a. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa
Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Masa terdiri dari dua macam yaitu SPT Masa Pajak Penghasilan dan SPT Masa PPN.
b. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. SPT Tahunan dibedakan untuk Wajib Pajak Perseorangan dan Wajib Pajak Badan.
commit to user
28/2007). Bagi Wajib Pajak yang telah mendapat ijin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dan mata uang selain Rupiah yang diijinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan (Pasal 3 ayat (1a), UU No. 28/2007). Dari pasal tersebut dapat diketahui bahwa setiap Wajib Pajak harus mengisi, menandatangani, dan menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP tentang penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang.
2. Elektronik Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (e-SPT
PPN)
commit to user
Elektronik SPT PPN (e-SPT PPN) adalah layanan yang disediakan Direktorat Jenderal Pajak bagi Wajib Pajak untuk melaporkan SPT PPN dengan memanfaatkan media elektronik. Dalam penerapannya Wajib Pajak yang memanfaatkan layanan e-SPT PPN diharuskan menggunakan program aplikasi e-SPTPPN yang dapat diunduh di situs www.pajak.go.id. Bagi wajib pajak yang terdaftar pada kantor pajak yang telah menerapkan sistem administrasi modern, wajib pajak dapat meminta aplikasi tersebut pada Account Representative (AR) yang telah ditunjuk. Elektronik SPT PPN (e -SPT PPN) beserta lampiran-lampirannya dilaporkan menggunakan media elektronik seperti CD, disket, flash disk, dan lain-lain, ke KPP di mana wajib pajak terdaftar. Dengan menggunakan aplikasi e-SPT PPN wajib pajak dapat merekam, memelihara dan men-generate data Elektronik SPT PPN serta mencetak SPT PPN beserta lampirannya.
Kelebihan yang diperoleh dalam penggunaan e-SPT PPN menurut Direktorat Jenderal Pajak (2011) adalah sebagai berikut.
a.Penyampaian SPT PPN dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media CD/disket.
b.Data Perpajakan Terorganisasi dengan baik.
c.Sistem aplikasi e-SPT PPN mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis.
d.Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.
commit to user
f. Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan menggunakan sistem komputer.
g.Menghindari pemborosan penggunaan kertas.
h.Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT PPN yang memakan sumber daya yang cukup banyak.
3.Technology Acceptance Model (TAM)
Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi informasi, Jantan (2001) dalam Muhammad (2010) menyebutkan teori-teori tersebut diantaranya adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). Dari ketiga teori tersebut, TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam penelitian teknologi informasi, karena model ini lebih sederhana, dan mudah diterapkan.
commit to user
Lima konstruk utama dalam model TAM awal adalah sebagai berikut. a. Perceived Usefulness (Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan Teknologi)
Davis (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Dari definisi tersebut diketahui bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2007). b. Perceived Ease of Use (Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan
Teknologi)
Menurut Davis (1989), perceived ease of use didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (free of effort). Persepsi ini menyatakan bahwa seseorang percaya dengan penggunaan sistem tertentu dapat mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu.
commit to user
d. Behavioral Intention to Use (Kecenderungan Tingkah Laku untuk Menggunakan Teknologi)
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Penggunaan suatu teknologi informasi didasarkan pada minat dan keinginan user terhadap teknologi informasi tersebut.
e. Actual System Use (Penggunaan Aktual Teknologi)
Actual System Use adalah kondisi nyata penggunaan sistem (Davis,1989). Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan (Tangke, 2004).
Dalam perkembangannya terdapat berbagai modifikasi yang dilakukan dalam penelitian yang menggunakan teori TAM. Al-Gahtani (2001) mengganti konstruk Behavioral Intention to Use dan Actual Use menjadi Acceptance of Technology karena pada dasarnya kedua konstruk tersebut adalah sama yaitu sebagai indikator untuk mengukur IT acceptance. Gardner dan Amoroso (2004) menambahkan empat variabel eksternal dalam teori TAM yaitu jenis kelamin (gender), pengalaman (experience), kerumitan (complexity), dan kesukarelaan (voluntaries).
B. PENELITIAN TERDAHULU
commit to user
modifikasi pada model TAM yang digunakan. Modifikasi antara lain dengan menambahkan variabel-variabel eksternal sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan dilakukan, tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar model TAM.
Davis (1989) dalam penelitiannya membahas tentang “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information
Technology” bertujuan untuk memberikan pengukuran yang lebih baik untuk memprediksi dan menjelaskan pemakaian teknologi informasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor kemudahan dalam menggunakan teknologi dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem baru yang sedang dikembangkan diterima oleh pelanggan. Perceived usefulness dipengaruhi secara langsung oleh penggunaan saat ini (r = 0,63) dan mendatang (r = 0,85). Perceived ease of use juga memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan saat ini (r = 0,45) dan mendatang (r = 0,59). Selain itu, dijelaskan pula bahwa perceived usefulness memiliki korelasi yang lebih besar pada penggunaan dibandingkan dengan perceived ease of use. Penelitian ini memberikan kontribusi yang potensial karena memberikan dasar bagi penelitian-penelitian tentang TAM selanjutnya.
commit to user
Perceived Usefulness memiliki tingkat signifikansi yang lebih kuat. Sikap memediasi perceived ease of use dan perceived usefulness secara terpisah dan norma subyektif tidak memiliki pengaruh pada minat.
Penelitian yang dilakukan oleh Igbaria, et al. (1995) berjudul “Testing the Determinants of Microcomputer Usage Via a Structural Equation Model” memasukkan faktor-faktor eksternal dengan mengintegrasikan dua model yang menjelaskan penggunaan komputer. Model pertama yang digunakan oleh Davis, yaitu Technology Acceptance Model (TAM), dan model kedua adalah Theory of Planned Behavior (TPB). Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Ease of Use (PLS). Model ini mengkonfirmasikan adanya pengaruh dari faktor-faktor eksternal pada perceived ease of use dan perceived usefulness, kemudian perceived ease of use terhadap perceived usefulness serta dampak dari perceived ease of use dan perceived usefulness terhadap variety of use.
Al-Gahtani (2001) menganalisis kemampuan TAM untuk diterapkan di luar Amerika yaitu Inggris. Hasilnya disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengaruh Perceived Usefulness terhadap penerimaan teknologi informasi lebih besar daripada pengaruh yang diberikan oleh Perceived Ease of Use.
Penelitian Gardner dan Amoroso (2004) yang berjudul “Development of an Instrument to Measure the Acceptance of Internet Technology by Consumers”
commit to user
berpengaruh terhadap Perceived Usefulness. Sedangkan kesukarelaan (voluntaries) berpengaruh terhadap Behavioral Intention to Use.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa TAM yang digunakan dalam tiap penelitian berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar TAM. Bentuk dasar TAM adalah sesuai dengan penelitian yang dikembangkan Davis, et al. (1989) yaitu terdiri dari lima konstruk utama yaitu Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using, serta Behavioral Intention to Use dan Actual Use (keduanya dapat digabungkan menjadi satu konstruk yaitu IT Acceptance). Dalam penelitian ini, konstruk yang diteliti dibatasi dengan lima konstruk utama, yaitu persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan e-SPT PPN (perceived ease of use), persepsi pengguna terhadap kegunaan e-SPT PPN (perceived usefulness), sikap pengguna terhadap penggunaan e-SPT PPN (attitude toward using), kecenderungan tingkah laku user terhadap penggunaan e-SPT PPN (behavioral intention to use) dan persepsi user terhadap penggunaan aktual e-SPT PPN (actual system use). Selain itu, dalam penelitian ini menambahkan satu variabel eksternal yaitu kompleksitas(kerumitan).
C. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using,
Behavioral Intention to Use, dan Actual System Use
commit to user
terhadap sikap penggunaan teknologi, minat perilaku dan penggunaan teknologi aktual dibanding konstruk yang lainnya.
Agarwal dan Prasad (1999) menyimpulkan bahwa persepsi penggunaan oleh user secara positif mempengaruhi sikap pengguna terhadap penggunaan. Pernyataan tersebut didukung oleh Wibowo (2008), yang menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang cukup signifikan mempengaruhi attitude toward using.
Venkatesh dan Morish (2000) menunjukkan bahwa behavioral intention ditentukan oleh perceived usefulness. Penelitian Wibowo (2008) juga menyatakan bahwa persepsi kegunaan merupakan konstruk yang signifikan terhadap persepsi minat perilaku.
Davis (1989) menemukan hubungan persepsi kegunaan terhadap penggunaan senyatanya lebih kuat dibandingkan dengan konstruk manapun. Demikian pula Igbaria, Zinatelli, Cragg, dan Cavaye (1997), juga menemukan hal yang sama bahwa persepsi kegunaan mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan aktual. Hasil penelitian yang dilakukan Tangke (2004) menyatakan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling signifikan menentukan actual sytem usage.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas, akan diuji pengaruh dari persepsi kegunaan oleh user tentang penerapan e-SPT PPN terhadap sikap penggunaan e-SPT PPN, minat perilaku terhadap e-SPT PPN dan penggunaan aktual e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan PPN. Dengan demikian, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut.
commit to user
H1 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Attitude Toward Using H2 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Behavioral Intention to
Use
H3 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Actual System Use
2. Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Usefulness dan Attitude Toward Using
Perceived Ease of Use merupakan salah satu konstruk yang telah diuji dalam penelitian Davis, et al. (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perceived ease of use dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan teknologi dan menjelaskan bahwa teknologi baru yang sedang dikembangkan diterima oleh user. Penelitian Igbaria, et al. (1997) menyimpulkan bahwa persepsi pengguna terhadap kemudahan berhubungan dengan persepsi pengguna terhadap kemanfaatan atau kegunaan dan sikap pengguna terhadap penggunaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Tangke (2004) dan Wibowo (2008) yang menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness.
commit to user
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang percaya bahwa teknologi e-SPT PPN mudah digunakan, maka orang tersebut akan percaya bahwa menggunakan e-SPT PPN akan mempermudah dalam melaporkan pajak pertambahan nilainya, dan dengan faktor kemudahan dalam menggunakan e-SPT PPN tersebut akan membentuk sikap seseorang untuk memilih menggunakan e-SPT PPN. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut.
H4 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Perceived Usefulness
H5 : Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Attitude Toward Using
3. Pengaruh Attitude Toward Using terhadap Behavioral Intention to Use Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara sikap seseorang terhadap kecenderungan perilaku untuk menggunakan teknologi. Gardner dan Amoroso (2004) menyatakan bahwa user mungkin memiliki sikap yang positif jika mereka percaya bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka. Wibowo (2008) dan Yuadi (2009) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa sikap penggunaan berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi minat perilaku.
Berdasarkan penjelasan tersebut, akan diuji kembali pengaruh sikap seseorang tentang penggunaan e-SPT PPN terhadap minat perilaku penggunaan. Pengembangan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
commit to user
toUse
4. Pengaruh Behavioral Intention to Use terhadap Actual System Use Sun dan Zhang (2005) menyatakan bahwa Behavioral Intention adalah prediktor yang baik dalam penggunaan aktual dari teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Davis, et al.. (1989) serta Taylor dan Todd (1995) juga menyatakan bahwa minat perilaku adalah pemrediksi yang baik terhadap penggunaan senyatanya.
Penelitian ini akan menguji kembali hubungan antara penggunaan teknologi e-SPTPPN sebagai sarana pelaporan pajak dengan minat seseorang dalam menggunakan teknologi tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut.
H7 : Behavioral Intention to Use berpengaruh terhadap Actual System Use
5. Pengaruh Kompleksitas terhadap Perceived Usefulness dan Actual
System Use
commit to user
penyerapannya. Igbaria, et al. (1995) menemukan hubungan yang kuat antara kerumitan dengan perceived usefulness.
Kerumitan teknologi penggunaan teknologi baru seperti e-SPT PPN yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dapat mempengaruhi persepsi user atau WP terhadap penggunaan teknologi tersebut. Penelitian ini akan menguji kembali hubungan antara kerumitan dalam e-SPT PPN terhadap persepsi penggunaan dan penggunaan e-SPT PPN tersebut. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut.
H8 : Kompleksitasberpengaruh terhadap Perceived Usefulness
H9 : Kompleksitas berpengaruh terhadap Actual System Use
commit to user
Model Technology Acceptance Model (TAM) awal yang dikembangkan oleh Davis, et al. (1989) adalah sebagai berikut.
commit to user
commit to user
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam setiap penelitian ilmiah selalu dihadapkan pada masalah populasi dan sampel, karena populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Populasi penelitian yang bersifat ilmiah dapat diperoleh dengan motede yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah pula. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-SPT PPN di wilayah Surakarta.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Sampel merupakan bagian yang diobservasi digunakan bagi tujuan penelitian populasi atau karakteristiknya, sehingga dengan demikian sampel lebih kecil dari populasi. Hair, Anderson, Tatham, dan Black (1998) menyatakan bahwa ukuran sampel minimum yang sesuai untuk metode SEMadalah antara 100-200, demikian juga dalam Ghozali (2008) jumlah sampel yang diperlukan dalam SEM adalah minimal 100.
commit to user
Pengambilan sampel tersebut mengikuti teori pengambilan sampel bebas secara nonprobabilitas dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive Sampling yang digunakan adalah judgement sampling yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi dengan pertimbangan kriteria tertentu (Jogiyanto, 2007). Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah mereka yang pernah mencoba atau telah menggunakan e-SPT PPN.
B. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada responden yaitu para pengguna e-SPT PPN di wilayah Surakarta. Kuesioner ini akan dibagikan pada responden untuk mengetahui dan mengukur tingkat penerimaan user terhadap penerapan e-SPT PPN di wilayah Surakarta dan untuk mengetahui apakah faktor kompleksitas berpengaruh terhadap tingkat penerimaan e-SPT PPN di wilayah Surakarta tersebut.
2. Metode Pengumpulan Data
commit to user
(2008) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-SPT PPN serta disesuaikan dengan variabel-variabel yang telah ditentukan. Setiap responden diminta untuk memberikan penilaian atas pernyataan yang diajukan dengan pilihan jawaban dengan skala likert dari skor atau skala 1 sampai dengan skor atau skala 5 dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju.
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Konstruk Eksogen (Exogenous Constructs)
Konstruk eksogen adalah konstruk yang tidak memiliki penyebab atau penyebabnya berasal dari luar teori. Variabel yang digunakan untuk mengukur disebut sebagai variabel independen. Konstruk eksogen dalam penelitian ini adalah kompleksitas. Kompleksitas didefinisikan sebagai seberapa sulit suatu teknologi informasi untuk dipahami dan digunakan yang dipersepsikan oleh pemakai (Rogers dan Shoemaker, 1971). Kompleksitas dalam penelitian diukur dengan 5 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-SPT PPN.
2. Konstruk Endogen (Endogenous Constructs)
commit to user
berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Konstruk endogen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan e-SPT PPN (Perceived Usefulness)
Persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2007). Konstruk ini menjelaskan tentang persepsi user terhadap kegunaan e-SPT PPN yang mungkin akan berpengaruh dalam mempermudah pelaporan pajak user. Perceived Usefulness dalam penelitian diukur dengan 5 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-SPT PPN.
b. Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan e-SPT PPN (Perceived Ease of Use)
commit to user
c. Sikap Pengguna terhadap Penggunaan e-SPT PPN (Attitude Toward Using)
Sikap penggunaan teknologi e-SPT PPN merupakan evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan e-SPT PPN. Attitude Toward Using dalam penelitian diukur dengan 3 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-SPT PPN.
d. Kecenderungan Tingkah Laku terhadap e-SPT PPN (Behavioral Intention to Use)
Penggunaan suatu teknologi e-SPT PPN didasarkan pada minat dan keinginan user terhadap teknologi informasi tersebut. Behavioral Intention to Use dalam penelitian diukur dengan 4 pernyataan dalam 5 skala likert yang diadaptasi dari penelitian Gardner dan Amoroso (2004) dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan sistem e-SPT PPN.
e. Penggunaan Aktual e-SPT PPN (Actual System Use).
commit to user
D. METODE ANALISIS DATA
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2002). Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006).
2. Structural Equation Model (SEM)
commit to user
Penggunaan SEM dalam penelitian ini karena kemampuannya untuk menggabungkan model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model) secara simultan dan efisien bila dibandingkan teknik multivariate lain (Ghozali, 2008). Penelitian ini menggunakan dua macam teknik analisis yaitu sebagai berikut.
1. Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Teknik ini digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu kelompok atau model variabel.
2. Regression Weight
Teknik ini digunakan untuk meneliti seberapa besar pengaruh antar variabel-variabel.
Penelitian ini juga menggunakan teknik estimasi Generalized Maximum Likelihoods Estimation Method (MLE) yang digunakan untuk mengestimasi model dengan jumlah sampel di atas 100 tapi di bawah 2.500 observasi. Estimasi dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut.
1. Estimasi Measurement model dengan teknik Confirmatory Factor Analysis yang digunakan untuk menguji unidimensionalitas dari konstruk-konstruk eksogen dan endogen.
2. Estimasi Structural Equation Model melalui analisis full model untuk melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model.
commit to user
3. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur (dalam penelitian ini adalah kuesioner) mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2008).
Dalam penelitian ini, konstruk yang akan diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian yang sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk, maka dalam teknik analisis yang dipakai adalah menggunakan Confirmatory Factor Analysis (Ghozali, 2008).
4. Uji Reliabilitas
commit to user
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2008). Kriteria tingkatan reliabilitas menurut Sekaran (2006) jika alpha atau r hitung sebagai berikut.
a. 0,8 - 1,0 = maka Reliabilitas baik b. 0,6 - 0,799 = maka Reliabilitas diterima
c. kurang dari 0,6 = maka Reliabilitas kurang baik
5. Uji Asumsi Model
a. Uji Normalitas
Model Covariance Based SEM mensyaratkan data berdistribusi normal, jumlah sampel harus besar (menurut Hair lima kali jumlah parameter yang akan diestimasi atau antara 100-200 sampel), model yang akan diuji harus memiliki dasar penjelasan teori yang kuat dan lebih menekankan pada konfirmatori model atau mengkonfirmasi model dengan dunia empirisnya. Untuk itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu melakukan uji normalitas data, karena jika data berdistribusi tidak normal, dikhawatirkan akan mempengaruhi hasil analisis dengan kecenderungan bias yang tinggi.
commit to user
b. Evaluasi Outlier
Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk variabel tunggal maupun variabel-variabel kombinasi (Hair, et al. dalam Ghozali, 2008).
Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p<0,001. Jarak Mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared (Ghozali, 2008). Evaluasi outliers ini dilakukan dengan bantuan program komputer AMOS 20.
6. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengggunakan analisis multivariate Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program komputer AMOS 20. Menurut Hair, Anderson, Tatham, dan Black (2006), dengan menggunakan SEM, peneliti dapat mempelajari hubungan struktural yang diekspresikan oleh seperangkat persamaan, yang serupa dengan seperangkat regresi berganda.
commit to user
Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
Model struktural dikategorikan sebagai “good fit”, bila memenuhi beberapa indikator-indikator berikut ini.
1. Mengukur Chi Square (c2) Statistic
Nilai Chi-squares merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model (Ghozali dan Fuad, 2005). Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar sehingga perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya.
2. Nilai level probabilitas minimum
Nilai level probabilitas minimum yang disyaratkan adalah 0,1 atau 0,2, tetapi untuk level probabilitas sebesar 0,05 masih diperbolehkan (Hair, et al. 1998).
3. CMIN/DF (Normed Chi Square)
CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Menurut Hair, et al. (1998) nilai yang direkomendasikan untuk menerima kesesuian sebuah model adalah nilai CMIN/DF yang lebih kecil atau sama dengan 2,0 atau 3,0.
4. Goodness of Fit Index (GFI)
commit to user
5. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
AGFI adalah GFI yang telah disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI yang direkomendasikan adalah ≥ 0,90 (Ghozali, 2008).
6. Tucker Lewis Index (TLI)
TLI (Tucker Lewis Index) adalah sebuah alternatif incremental fix index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap baseline model. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony ke dalam indek komparasi antara proposed model dan baseline model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan TLI adalah ³ 0,90 (Ghozali, 2008).
7. Comparative Fit Index (CFI)
CFI yaitu indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan baseline model. Nilai yang direkomendasikan CFI adalah ³ 0,90 (Hair et.al, 1998).
8. The Root Mean Square of Approximation (RMSEA)
commit to user
Indikator-indikator yang harus dipenuhi untuk menguji kelayakan sebuah model dapat diringkas dalam tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Goodness of fit Indices
Sumber: Hair, et al. (1998) dan Ghozali (2008) Goodness of fit
Indices
Cut-off Value Chi-square (c2) Diharapkan kecil Significance Probability (p) ³ 0,05
CMIN/DF £ 2,00
GFI ³ 0,90
AGFI ³ 0,90
TLI ³ 0,90
CFI ³ 0,90
commit to user
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas analisis data dan hasil penelitian tentang penerimaan e -SPT PPN dengan kompleksitas sebagai variabel ekternal melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Analisis ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu yang pertama adalah hasil pengumpulan data yang menjelaskan mengenai jumlah data yang siap dianalisis. Kedua, analisis deskripsi responden yang menjadi target penelitian yaitu user e-SPT PPN dalam suatu perusahaan yang sudah menerapkan sistem e-SPT PPN. Ketiga, hasil pengujian data yang berkaitan dengan analisis konfirmatori, uji validitas dan reliabilitas. Keempat, pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan uji asumsi model dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) serta pengujian hipotesis.
A. ANALISIS DESKRIPTIF
commit to user
Tabel 4.1
Hasil Pengumpulan Data
No Kuesioner Jumlah Persentase
1 Kuesioner yang disebar 160 100% 2 Kuesioner yang kembali 160 100% 2 Kuesioner yang rusak 0 0%
Jumlah Kuesioner yang diolah 160 100%
Sumber: data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang berjumlah 160 lembar diketahui bahwa 100% atau 160 lembar kuesioner kembali. Tidak ada kuesioner yang rusak atau jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti tidak lengkap dalam survei yang dilakukan peneliti, sehingga seluruh kuesioner atau 160 lembar kuesioner yang memenuhi syarat penelitian ini dan dapat diolah.
1. Karakteristik Responden
Analisis deskriptif karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui distribusi responden jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, pengalaman.
Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan distribusi data dari 160 responden user e-SPT PPN di wilayah Surakarta menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan sebagai berikut.
Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1. Laki-laki 85 53%
2. Perempuan 75 47%
Jumlah 160 100%
Sumber: data primer diolah (2012)
commit to user
kelamin laki-laki dan 47% atau 75 orang responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian user e-SPT PPN di wilayah Surakarta berjenis kelamin laki-laki (53%), tetapi tidak berbeda jauh dengan user perempuan yang sebanyak 47% dari seluruh responden yang ada.
Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan distribusi data dari 160 responden user e-SPT PPN di wilayah Surakarta menurut tingkat pendidikan dapat ditunjukan sebagai berikut.
Tabel 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Presentase
1. SD/SMP 29 18%
commit to user
dengan pendidikan terakhir Doktor atau S3 adalah paling sedikit yaitu 4 responden (3%).
Berdasarkan Pengalaman
Berdasarkan distribusi data dari 160 responden user e-SPT PPN di wilayah Surakarta menurut pengalaman dalam menggunakan e-SPT PPN dapat ditunjukkan sebagai berikut.
Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman
No Pengalaman Jumlah Presentase
1. < 1 Tahun 28 17,5% 2. 1 – 3 Tahun 57 35,6% 3. > 3 Tahun 75 46,9%
Jumlah 160 100%
Sumber: data primer diolah (2012)
commit to user
2. Tanggapan Responden
a. Tanggapan Responden mengenai Perceived Usefulness
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 160 responden user e-SPT PPN terhadap perceived usefulness adalah sebanyak 5 item pernyataan. Pernyataan yang terdapat pada pernyataan nomor PU1-PU5 adalah untuk mengukur perceived usefulness. Hasil survei yang menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Perceived Usefulness
No Pernyataan Jawaban
PU3. Dengan e-SPT PPN memungkinkan saya lebih cepat dan mudah dalam pelaporan pajak
2 1 16 37 104
PU4. Saya menghemat waktu dalam mengisi laporan pajak jika melalui e-SPT PPN
1 1 14 33 111
PU5. Saya menghemat biaya dalam mengisi laporan pajak jika melalui e-SPT PPN
0 1 13 73 73
Sumber: data primer diolah (2012)
commit to user
Sebanyak 111 responden (69%) menjawab sangat setuju atas item pernyataan PU4. Sebanyak 73 responden (46%) menjawab setuju atas item pernyataan PU5.
b. Tanggapan Responden mengenai Perceived Ease of Use
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 160 responden user e -SPT PPN terhadap perceived ease of use adalah sebanyak 4 item pernyataan. Pernyataan yang terdapat pada pernyataan nomor PE1-PE4 adalah untuk mengukur perceived ease of use. Hasil survei yang menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Perceived Ease of Use
No Pernyataan Jawaban
commit to user
c. Tanggapan Responden mengenai Attitude Toward Using
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 160 responden user e -SPT PPN terhadap attitude toward using adalah sebanyak 3 item pernyataan. Pernyataan yang terdapat pada pernyataan nomor AT1-AT3 adalah untuk mengukur attitude toward using. Hasil survei yang menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Attitude Toward Using
No Pernyataan Jawaban AT3. Saya merasa senang menggunakan
e-SPT PPN sebagai sarana pelaporan pajak
0 9 12 77 62
Sumber: data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 79 responden (49%) menjawab sangat setuju atas item pernyataan AT1. Sebanyak 92 responden (57%) menjawab sangat setuju atas item pernyataan AT2. Sebanyak 77 responden (51%) menjawab setuju atas item pernyataan AT3.
d. Tanggapan Responden mengenai Behavioral Intention to Use
commit to user
menunjukkan tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Terhadap Behavioral Intention to Use
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
BI1. Saya akan men-download software aplikasi e-SPT PPN dalam pelaporan PPN
0 2 12 78 68
BI2. Saya berencana menggunakan e-SPT PPN dalam pelaporan PPN
0 1 9 60 91 BI3. Saya akan memilih menggunakan e
-SPT PPN dalam pelaporan PPN
Sumber: data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 78 responden (49%) menjawab setuju atas item pernyataan BI1. Sebanyak 91 responden (57%) menjawab sangat setuju atas item pernyataan BI2. Sebanyak 71 responden (44 %) menjawab sangat setuju atas item pernyataan BI3. Sebanyak 82 responden (51%) menjawab sangat setuju atas item pernyataan BI4.
e. Tanggapan Responden mengenai Actual System Use
commit to user
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Terhadap Actual System Use
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
AS1. Saya menggunakan e-SPT PPN setiap melakukan pelaporan pajak dan membutuhkan informasi tentang perpajakan
0 0 12 78 70
AS2. Secara keseluruhan saya merasa puas dengan kinerja e-SPT PPN
0 4 15 44 97 AS3. Saya sering menggunakan e-SPT
PPN dalam pelaporan pajak
0 4 18 76 62 Sumber: data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 78 responden (49%) menjawab setuju atas item pernyataan AS1. Sebanyak 97 responden (61%) menjawab sangat setuju atas item pernyataan AS2. Sebanyak 76 responden (47%) menjawab setuju atas item pernyataan AS3.
f. Tanggapan Responden mengenai Kompleksitas
commit to user
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Terhadap Kompleksitas
No Pernyataan Jawaban pajak untuk menguasai teknologi informasi Sumber: data primer diolah (2012)
commit to user
B. CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS Uji Unidimensionalitas
a. Perceived Usefulness (PU)
Konstruk Perceived Usefulness diukur dengan 5 indikator yaitu PU1,PU2,PU3,PU4, dan PU5. Hasil uji unidimensionalitas konstruk Perceived Usefulness dapat dilihat dari gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1
Konstruk Perceived Usefulness
commit to user
b. Perceived Ease of Use (PE)
Konstruk Perceived Ease of Use diukur dengan 4 indikator yaitu PE1,PE2,PE3, dan PE4. Hasil uji unidimensionalitas konstruk Perceived Ease of Use dapat dilihat dari gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2
Konstruk Perceived Ease of Use
commit to user
c. Attitude Toward Using (AT)
Konstruk Attitude Toward Using diukur dengan 3 indikator yaitu AT1,AT2 dan AT3. Hasil uji unidimensionalitas konstruk Attitude Toward Using dapat dilihat dari gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3
Konstruk Attitude Toward Using
commit to user
d. Behavioral Intention to Use (BI)
Konstruk Behavioral Intention to Use diukur dengan 4 indikator yaitu BI1,BI2,BI3, dan BI4. Hasil uji unidimensionalitas konstruk Behavioral Intention to Use dapat dilihat dari gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4
Konstruk Behavioral Intention to Use
commit to user
e. Actual System Use (AS)
Konstruk Actual System Use diukur dengan 3 indikator yaitu AS1,AS2 dan AS3. Hasil uji unidimensionalitas konstruk Actual System Use dapat dilihat dari gambar 4.5 berikut.
Gambar 4.5
Konstruk Actual System Use
commit to user
f. Kompleksitas (CO)
Konstruk Kompleksitas diukur dengan 5 indikator yaitu CO1,CO2,CO3,CO4 dan CO5. Hasil uji unidimensionalitas konstruk Kompleksitas dapat dilihat dari gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6 Konstruk Kompleksitas
commit to user
Analisis Konfirmatori antar Konstruk
Hasil dari analisis konfirmatori seluruh konstruk dari model SEM e -SPT PPN disajikan dalam gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7
Uji Konfirmatori antar Konstruk
commit to user
signifikansi dibawah 5% (n < 0,05) sehingga model SEM e-SPT PPN sudah dapat dinyatakan fit.
Analisis Full Model
Hasil dari pengolahan full model SEM e-SPT PPN disajikan dalam gambar 4.8 berikut.
Gambar 4.8
Full Model SEM e-SPT PPN
commit to user
C. UJI VALIDITAS
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur (Sugiyono, 2002). Konstruk yang diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian yang sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk, sehingga dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai adalah menggunakan Confirmatory Factor Analysis (Ghozali, 2008), dengan bantuan program AMOS versi 20. Pedoman umum untuk analisis faktor adalah setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading ³ 0,5 (Hair, et al. 1998). Hasil uji
Perceived Usefulness (PU) PU1 0,630 Valid PU2 0,936 Valid Perceived Ease of Use (PE) PE1 0,850 Valid PE2 0,765 Valid Attitude towards Using (AT) AT1 0,758 Valid AT2 0,641 Valid Behavioral Intention to Use (BI) BI1 0,620 Valid BI3 0,718 Valid Sumber: data primer diolah (2012)
commit to user
factor loading-nya telah ³ 0,5 dan tidak ada yang < 0,5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh data dapat dilakukan analisis selanjutnya.
D. UJI RELIABILITAS
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas hanya dilakukan terhadap semua butir pernyataan yang sudah lolos uji validitas.
Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan handal atau reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2008). Dari hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 didapatkan nilai Cronbach Alpha sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach’s
alpha Keterangan
Perceived Usefulness (PU) 0,742 Diterima Perceived Ease of Use (PE) 0,788 Diterima Atittude Toward Using (AT) 0,654 Diterima Behavioral Intention to Use (BI) 0,616 Diterima
Actual System Use (AS) 0,623 Diterima
Kompleksitas (CO) 0,901 Baik Sumber: data primer diolah (2012)
commit to user
(Ghozali, 2008). Berdasarkan kriteria Sekaran (2006) dapat diketahui bahwa 5 konstruk yaitu Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PE), Atittude Toward Using (AT), Behavioral Intention to Use (BI), dan Actual System Use (AS) mempunyai reliabilitas yang diterima karena koefisien Cronbach’s alpha -nya diantara 0,60 sampai 0,79. Sedangkan konstruk Kompleksitas (CO) mempunyai reliabilitas yang baik karena koefisien Cronbach’s alpha-nya lebih dari 0,80.
E. UJI ASUMSI MODEL
1. Uji Normalitas
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 20. Hasil uji normalitas secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.13
Multivariate 22,107 6,606
commit to user
Tabel 4.13 menunjukkan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam cr skewness, semua data dalam penelitian ini memiliki nilai cr skewness > 2. Sedangkan secara multivariate untuk nilai-nilai dalam cr kurtosis data terdistribusi secara normal karena nilainya 6,606 lebih kecil dari nilai kritisnya yaitu 7. Dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa data tidak terdistribusi normal secara univariate. Sementara nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada tabel 4.13 menandakan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi normal secara multivariate, karena nilai 6,606lebih kecil dari nilai kritisnya yaitu 7.
commit to user
2. Evaluasi Outlier
Uji terhadap multivariate outlier dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p<0,001. Jarak mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared (Ghozali, 2008). Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan c2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002).
Dalam penelitian ini, indikator yang akan digunakan adalah sebanyak 14 indikator yang telah valid dari 24 indikator yang ada sebelumnya, sehingga nilai mahalanobis distance adalah c2 (14, 0,001) = 36,123. Item yang mempunyai nilai mahalanobis d-squared lebih dari 36,123 adalah multivariate outliers. Hasil evaluasi outlier dengan jarak Mahalanobis dari output AMOS 20 disajikan dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14
Jarak Mahalanobis Data Penelitian
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
commit to user
Tabel 4.14 adalah sebagian nilai evaluasi jarak mahalanobis d-squared. Nilai evaluasi jarak mahalanobis d-squared secara lengkap disajikan di halaman lampiran. Tabel 4.14 terlihat bahwa terdapat 2 item data yang diindikasikan sebagai outlier karena nilai mahalanobis distance sedikit melebihi nilai dari c2 (14, 0,001) = 36,123 yaitu item nomor 111 dan 57, namun item-item tersebut tidak perlu dikeluarkan dari model karena dalam analisis penelitian, apabila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan kasus yang mengindikasikan adanya outliers, maka kasus tersebut harus tetap diikutsertakan dalam analisis selanjutnya (Ferdinand, 2006).
F. PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu menilai kesesuaian model (Goodness of Fit). Hasil evaluasi nilai Goodness of Fit dari model penelitian yang dilakukan disajikan dalam tabel 4.15 berikut.
commit to user
Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai Chi-Square (c2) pada penelitian ini sebesar 82,442 dengan probabilitas 0,112 menunjukkan indikasi yang baik. Nilai CMIN/df sebesar 1,212 merupakan indikasi yang baik karena mempunyai nilai kurang dari 2. Nilai GFI sebesar 0,932 dan nilai AGFI sebesar 0,895 merupakan indikasi yang baik. Sementara dari indeks TLI sebesar 0,974, nilai CFI sebesar 0,981 dan nilai RMSEA sebesar 0,037 juga merupakan indikasi yang baik karena mempunyai nilai sesuai yang diharapkan. Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness of fit dalam full model tersebut di atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian telah fit dan dapat diterima.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program AMOS 20. Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model dan standardized regression weight yang dapat dilihat pada tabel berikut